Karyawan, para manusia kelas pekerja ini, memang rentan godaan. Sudah biasa jika karyawan terlibat dalam berbagai trik utang-berutang. Apalagi sekarang, makin gampang berutang. Mulai dari utang kartu kredit, utang aplikasi online, hingga yang paling mencekik, utang rentenir.
Pernah dengar cerita. Seorang karyawan yang terjebak utang rentenir di sebuah perusahaan sampai harus berkelit-kelit, ngumpet di toilet kantor, lantaran didatangi debt collector di kantor tempatnya bekerja. Alhasil, rekan-rekan sekerjanya (dan juga atasannya) yang harus menghadapi debt collector yang mengamuk. Sekali mungkin masih bisa diatasi. Tapi, kalau si debt collector sampai meneror semua orang di kantor, bagaimana dong?
Cerita lain lagi. Seorang penulis, punya saudara yang pengin membangun bisnis. Untuk modal usahanya, si saudara ini akhirnya terlibat utang rentenir. Ternyata bisnisnya tak berjalan lancar, sedangkan jumlah utang rentenir terus bergulung-gulung. Alhasil, penerbit buku tempat si penulis menerbitkan buku juga kena getahnya, dihubungi oleh debt collector, bahkan diancam jika sampai menyembunyikan si penulis dan saudaranya dari mereka. Duh.
Wah, bisa sampai sejauh itu ya? Iya.
Karenanya, dari semua jenis utang yang sering dilakukan oleh karyawan, utang rentenir ini sepertinya yang paling mengkhawatirkan.
Jika di suatu perusahaan ada karyawan yang terlibat utang rentenir hingga sulit melepaskan diri, maka pihak perusahaan mau tak mau harus ikut andil membantu si karyawan untuk bisa bebas dari utang. Karena, kalau utang masih terkondisikan, tentu nggak masalah. Tapi, kalau sampai utang rentenir ini meneror si karyawan hingga ia tak bisa produktif bekerja, atau bahkan mengganggu pekerjaan seluruh kantor? Pastinya semua jadi kena efek tak enak.
Lalu, bagaimana caranya membantu karyawan tersebut untuk terbebas dari utang rentenir?
5 Langkah membantu karyawan yang terlilit utang rentenir
1. Duduk bersama dan hitung utang
Yang pertama harus dilakukan adalah ajak si karyawan yang terlibat utang rentenir ini untuk duduk bersama, dan coba ajak untuk menghitung utang yang sudah menjeratnya.
Dari hasil duduk bersama ini, juga mulai dibicarakan kesepakatan jika perusahan membantu, maka bicarakanlah syarat dan ketentuannya.
2. Take over, lalu beri pinjaman lunak
Setelah kesepakatan dicapai, jika memang perusahaan ada dana, bisa melakukan take over utang rentenir yang dilakukan oleh karyawan. Jadi, nantinya karyawan tak perlu lagi membayar utang pada rentenir, tetapi karyawan tetap berkewajiban mengembalikan dana perusahaan. Tentunya berikut bunganya ya.
Namun, perusahaan akan memberikan bunga ringan yang tidak membebani karyawan.
3. Beri kesempatan pada karyawan untuk menambah take home pay
Untuk mempercepat si karyawan melunasi utangnya, perusahaan dapat memberi kesempatan pada yang bersangkutan untuk menambah take home pay-nya. Misalnya menawarkan jam lembur yang lebih panjang, sehingga ada uang lembur lebih juga yang akan diterimanya.
Selain itu, perusahaan juga bisa memberi keleluasaan bagi karyawan untuk punya bisnis sampingan atau side job–yang pastinya tidak mengganggu pekerjaan utamanya ya. Lebih bagus lagi, kalau side job karyawan bisa mensupport kinerja perusahaan.
4. Minta karyawan untuk tak berutang lagi
Saat duduk bersama untuk membahas kesepakatan take over utang rentenir, perusahaan bisa sekaligus meminta karyawan untuk tak berutang lagi pada rentenir.
Kalau perlu, buat perjanjian hitam di atas putih, agar karyawan benar-benar “tobat”. Beri pengertian, bahwa dengan ia terjerat utang rentenir, tak hanya dirinya sendiri yang dirugikan, tetapi juga seluruh kantor.
5. Beri training keuangan yang sesuai
Yang terakhir, berikan training keuangan yang sesuai kebutuhan si karyawan. Dengan training keuangan yang sesuai, diharapkan karyawan akan tahu bagaimana cara mengelola keuangan pribadinya dengan lebih baik. Dengan pengelolaan keuangan pribadi yang lebih baik, pastinya ia akan bebas stres, bebas utang, bahkan bisa mulai mewujudkan tujuan-tujuan hidupnya.
Tak hanya karyawan yang akan merasakan manfaat baik setelah mendapatkan training keuangan ini. Perusahaan sendiri juga akan menerimanya; karyawan akan lebih produktif dalam bekerja karena bebas masalah keuangan dan utang, bahkan bisa menekan sick leave juga lo! Kesehatan karyawan lebih baik, sehingga proses bisnis perusahaan pun juga berjalan lancar.
Yuk, undang QM Financial untuk memberikan program edukasi keuangan. Sila WA ke 0811 1500 688 (NITA). Follow Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
QM Financial
Related Posts
2 Comments
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] Meski memang ada bunga yang menyertai kredit di PayLater, tapi pasti akan lebih bersahabat ketimbang kalau kita berutang ke rentenir. […]
[…] Karena kurangnya keterampilan untuk mengatur keuangan pribadinya, tipe karyawan toxic kelima ini akhirnya jadi hobi ngutang. Ngutang kasbon, ngutang ke koperasi, ngutang teman, hingga ngutang ke rentenir. […]