Halo planners!
Pernah kah kamu berhadapan dengan situasi darurat yang mengharuskan kamu untuk mengeluarkan uang? Misalnya saat kamu sakit, saat terjadi musibah, saat atap rumah hampir rubuh atau kejadian lainnya. Saat hal tersebut terjadi, apakah yang kamu lakukan? Saya pernah mengalami atap rumah mertua hampir rubuh karena kondisi termakan rayap. Kala itu hampir setiap sore saya dan keluarga mengalami serangan rayap sehingga harus mematikan pencahayaan hampir selama satu jam. Sungguh tersiksa! Untuk hal yang sifatnya darurat seperti itu, mau tidak mau kami harus merenovasi atap padahal jujur saja saya tidak memiliki anggaran untuk perbaikan atap. Bersyukurnya, saat mau direnovasi bertepatan dengan pindahnya saya bekerja di perusahaan lain sehingga bisa memanfaatkan pencairan Jamsostek kala itu yang nilainya cukup untuk memperbaiki atap rumah.
Bagaimana kalau seandainya saya tidak memiliki aset lancar berupa uang tunai untuk memperbaiki atap rumah, tentunya saya akan memanfaatkan utang. Karena rubuhnya atap rumah bukan sesuatu hal yang bisa kita tunda. Apabila atap rumah rubuh sewaktu-waktu terjadi akan membahayakan seisi anggota keluarga. Hal ini tentunya akan membuat kondisi finansial terganggu bukan? Oleh sebab itu penting bagi kamu untuk memiliki aset lancar yang cukup sehingga dapat melunasi kewajiban dalam jangka waktu pendek.
Cara Menghitung Rasio Lancar (Current Ratio)
Current ratio membandingkan aset lancar dengan utang lancar. Rasio ini memberikan informasi tentang kemampuan aset lancar untuk membayar utang lancar. Aktiva lancar meliputi uang kas di tangan dan yang kamu miliki di bank, deposito, emas/logam mulia, reksa dana, obligasi, saham dan nilai tunai asuransi serta unit link. Sedangkan utang lancara merupakan utang jangka pendek seperti utang kartu kredit, utang KTA, utang pribadi ke keluarga/teman, dan pinjaman kendaraan yang harus segera dibayar.
Rumusnya seperti ini,
Semakin besar perbandingan aset lancar dengan utang lancar berarti semakin tinggi kemampuan finansialmu menutupi utang jangka pendek. Bila hasil rasio lancar 1:1 atau 100% berarti aktiva lancar dapat menutupi semua utang jangka pendek. Keuanganmu menurut rasio lancar dikatakan sehat kalau rasionya berada di atas 1 atau di atas 100%. Ini berarti kamu harus memiliki aktiva lancar yang nilainya jauh di atas jumlah utang lancar.
Misalnya, aset lancar yang kamu miliki secara keseluruhan bernilai Rp150juta dan total utang jangka pendek yang kamu miliki sebesar Rp100juta. Maka rasio lancar yang kamu miliki adalah Rp150juta/Rp100juta = 1,5. Artinya aset yang kamu miliki saat ini bisa melunasi kewajiban jangka pendek dan masih ada sisa yang dapat digunakan untuk keadaan darurat sehingga kamu bisa terhindar dari berutang bila kondisi darurat tiba tiba terjadi.
Yuk berhitung berapa aset lancar yang kamu miliki, mudah-mudahan cukup untuk bisa melunasi kewajiban jangka pendek yang kamu miliki!
Kalau kamu merasa kesulitan untuk mengidentifikasi aset lancar maupun kewajiban jangka pendek, kamu bisa mengikuti kelas finansial online dan memilih Private Class 1 on 1 melalui aplikasi zoom. Di Jadwal dan pendaftaran Private Class 1 on 1 melalui event.qmfinancial.com
-Honey Josep-