Selamat ya! Akhirnya lamaran kamu diterima di sebuah perusahaan, dan sekarang kamu pun sudah mulai bekerja. Tentunya, sebagai first jobber, kamu masih punya banyak waktu dan ruang untuk mengembangkan diri di dunia karier. Rencanakan jenjang kariermu sejauh mungkin, dengan target-targetnya yang jelas. Don’t just row with the flow, gitu deh kurang lebihnya.
Kenapa? Karena sukses itu hampir mustahil tanpa rencana. Yep, kamu harus punya rencana untuk sukses, dan rencana itu harus dimulai sejak kamu masih first jobber. Terutama soal keuangan nih. Biasanya, para first jobber akan mengalami semacam euforia di bulan pertama menerima gaji. Meski nggak selalu terima gaji Rp8 juta sebagai fresh graduate, tetapi ada sejumput kebanggaan dan kepuasan menelusup ketika menerima slip gaji pertama.
Lalu, yang terjadi kemudian, kamu “wajib” menraktir semua orang dengan gaji pertamamu. Kamu juga akan beli smartphone yang sudah sejak lama kamu incar. Pokoknya, tiba-tiba saja kebutuhan (atau kepinginan?) kamu jadi banyak.
Dan kemudian, setelah berbulan-bulan, bertahun-tahun kemudian, kamu mengeluh, “Kok enggak punya tabungan ya? Teman-teman sudah pada punya rumah, kok gue belum ya? Teman-teman udah pada jalan-jalan keluar negeri, gue kok paling banter liburan ke rumah nenek ya? Padahal sudah enggak disuruh bikin karangan liburan ke rumah nenek lagi.”
Well, tahu nggak sih, bahwa keluhan-keluhan itu biasanya berawal sejak kamu first jobber?
Yuk, coba kita lihat, apa saja yang perlu kamu lakukan sebagai seorang first jobber agar kamu nggak kehilangan arah ke depannya. Anggap saja ini sebagai langkah awal menuju kesuksesanmu meniti karier dan menjalani hidup.
5 Langkah Sukses untuk Para First Jobber yang Harus Dimulai Sejak Awal
1. Siapkan tujuan keuangan
Bagaimana kamu akan menjalani kehidupanmu kelak ditentukan oleh tujuan keuangan yang harus kamu pilih sejak awal.
So, mau sukses? Coba, jawab dulu beberapa pertanyaan berikut:
- Pengin menjalani hidup seperti apa sih nanti?
- 5 tahun dari sekarang kamu pengin apa?
- 10 tahun dari sekarang kamu pengin apa?
- 15 tahun dari sekarang kamu pengin apa?
- Setelah pensiun, kehidupan pensiunan seperti apa yang kamu inginkan?
Kamu bisa menambahkan pertanyaan-pertanyaan lain yang sesuai dengan kondisimu, mimpimu, dan cita-citamu. Kalau semua objektif itu sudah bisa kamu tentukan, baru deh kamu bisa merencanakan langkah apa saja yang bisa kamu ambil dan tempuh untuk mencapai tujuan itu.
Ibaratnya, mau pergi ke suatu tempat pakai ojek online. Kamu kan mesti masukkan dulu tujuannya kan? Baru menentukan pick point, dan kemudian mencari driver. Begitu juga hidup. Tentukan dulu tujuannya, lalu tarik ke awal, saat kamu hendak memulainya. Baru kemudian jalani per tahapnya.
2. Siapkan dana darurat
Hal kedua yang harus segera kamu siapkan terkait tujuan keuanganmu adalahdana darurat. Hmmm, barangkali kamu sudah sering ya, mendapatkan tip dan nasihat untuk mempunya dana darurat ini? Atau malah sudah bosan?
Iya, sih. Dana darurat ini banyak dibahas karena memang penting. Namanya juga “dana darurat”, maka dana ini akan berguna banget di saat-saat darurat. Saat darurat seperti apa? Misalnya, sakit dan karena satu dan lain hal, belum bisa pakai BPJS atau asuransi. Atau mungkin mau pakai fasilitas penggantian biaya obat dari kantor. Nah, saat itulah dana darurat bisa menolong.
Atau, terkena ancaman PHK, atau kesulitan lainnya dalam karier. Kamu bisa menggunakan dana darurat dulu untuk sekadar bertahan hidup.
3. Punya proteksi
Berikutnya, sebagai first jobber, kamu harus segera punya proteksi. Mungkin enggak bisa terlalu banyak dulu, enggak apa. Yang pertama wajib dan kudu kamu punya adalah asuransi kesehatan.
Sebagai seorang karyawan, biasanya kamu akan secara otomatis diikutikan dalam program BPJS Kesehatan. Program ini wajib diikuti oleh semua perusahaan terhadap karyawannya. Preminya sangat terjangkau dengan biaya cover hampir menyeluruh.
Apakah BPJS Kesehatan saja cukup? Well, tergantung kebutuhanmu sih. Misalnya kamu belum bisa membeli asuransi swasta sendiri, BPJS Kesehatan saja sudah oke. Tetapi, kalau kamu bisa menambah dengan proteksi yang lain, tentu akan lebih baik.
4. Mulai investasi
Investasi ini akan ada kaitannya dengan jawaban kamu untuk pertanyaan, “5, 10, 15 tahun lagi dari sekarang, kamu akan menjalani hidup seperti apa sih?” dan juga pertanyaan, “Masa pensiun seperti apa yang kamu ingin jalani?”
Untuk awal berinvestasi, kamu memang perlu belajar dulu. Kenalan dengan beberapa produk investasi yang minim risiko, baru kemudian kalau sudah punya jam terbang tinggi, kamu boleh bermain dengan investasi yang lebih agresif. Usia first jobber ini adalah usia yang sangat ideal untuk memulai investasi.
Jadi, jangan tunda lagi investasinya ya. Mulailah sejak kamu menerima gaji pertama.
5. Segera mandiri
Belum menikah, belum ada tanggungan, pun belum butuh tempat tinggal sendiri karena masih tinggal bareng orang tua. Makan masih sama orang tua, bahkan beli keperluan pun masih “nebeng”.
Well, kalau memang orang tua mampu sih enggak apa juga. Tetapi ada baiknya kamu segera mandiri, kan sudah punya gaji sendiri sebagai first jobber? Setidaknya, kamu bisa memenuhi kebutuhan sehari-harimu dulu. Setelah itu, mulailah merancang rencana untuk masa depanmu sendiri. Terutama untuk rumah. Meski kamu masih tinggal dengan orang tua, jangan terlena, kamu harus tetap punya rencana untuk punya properti sendiri.
Nah, gimana? Semoga sekarang sudah punya bayangan ya, ke depannya mau menjalani hidup seperti apa. Jangan kelamaan euforianya sebagai first jobber. Mumpung masih muda, masih banyak waktu dan ruang untuk berencana dan mewujudkannya.
Salah satu rencana yang bagus adalah kamu mulai belajar mengelola keuangan sambil praktik langsung. Yuk, gabung di kelas-kelas finansial online QM Financial. Sila WA ke 0811 1500 688 (NITA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk berbagai info dan tip keuangan yang praktis.