Dalam suatu organisasi perusahaan, adalah penting untuk semua elemen agar dapat bekerja sama dengan baik, seiring sejalan. Kompak, begitulah singkatnya. Tapi, apa daya kalau terlalu banyak karyawan yang sering izin sakit atau izin-izin yang lainnya, sehingga ketidakhadiran di kantor menjadi meningkat?
Pastinya kinerja organisasi akan terganggu ya? Akan terjadi ketimpangan sana-sini sehingga proses bisnis pun menjadi nggak berjalan lancar seperti yang diharapkan.
Tentu saja, pihak perusahaan harus segera mengambil tindakan untuk mengatasi persoalan banyaknya izin sakit dan izin-izin lainnya ini. Tentunya, kalau benar-benar sakit, karyawan memang seharusnya beristirahat, supaya lekas pulih. Namun, bagaimanapun tingkat ketidakhadiran harus ditekan, agar tim bisa produktif lagi. Apa yang bisa dilakukan? Mari kita lihat.
5 Hal untuk menekan tingkat ketidakhadiran karyawan karena izin sakit
1. Punyai kebijakan yang jelas
Yang pertama harus dicek adalah apakah perusahaan sudah mempunyai regulasi dan kebijakan yang jelas mengenai absensi izin sakit ini?
Berapa lama karyawan diizinkan untuk tidak masuk kerja lantaran sakit? Apakah izinnya harus melampirkan surat dokter? Kalau karyawan izin sakit terlalu lama hingga batas waktu tertentu, apa kebijakan selanjutnya? Dan seterusnya.
Setelah dirumuskan secara detail, jangan lupa untuk disosialisasikan pada karyawan, agar mereka paham mengenai hak dan kewajiban mereka, terutama terkait absensi ini. Jika ada konsekuensi yang menyertai ketidakhadiran karyawan–dengan alasan apa pun termasuk sakit–juga harus diumumkan dan dijelaskan, agar tercapai kesepakatan di awal.
2. Dengarkan keluhan dan kebutuhan karyawan
Alasan ketidakhadiran karyawan di kantor bisa saja tidak melulu karena izin sakit. Bisa juga alasan yang lain. Alasan lain apa?
Nah, ini yang harus digali lebih dalam oleh pihak perusahaan, melalui divisi HR. Salah satunya yang harus diwaspadai adalah masalah keuangan pribadi karyawan, yang bisa berdampak besar pada kinerjanya. Misalnya saja, si karyawan terlilit utang yang besar hingga menimbulkan stres padanya. Stres yang dialami kemudian membuatnya merasa sakit–sakit kepala, mual, diare, dan berbagai keluhan sakit lainnya.
Kalau permasalahannya seperti ini, pengobatan ke dokter enggak akan menyelesaikan masalah, kan? Penyelesaiannya adalah karyawan dibantu mengatasi masalah keuangannya hingga tuntas, hingga ia bebas utang, misalnya. Salah satu caranya adalah dengan memberikan edukasi literasi keuangan yang komprehensif untuknya, seperti yang biasa dilakukan dalam #QMTraining, yaitu program pelatihan interaktif untuk karyawan di perusahaan.
3. Beri support sebaik-baiknya
Saat si karyawan izin sakit dan istirahat di rumah, berikan dia support. Beri ucapan semoga lekas sembuh, telepon di waktu-waktu tertentu yang tidak mengganggunya untuk menanyakan, apakah butuh bantuan supaya bisa lekas pulih. Misalnya, menguruskan asuransi dan mengganti biaya pengobatan secepatnya.
Dengan perhatian-perhatian kecil seperti ini, karyawan akan merasa dibutuhkan. Jangan remehkan timbulnya perasaan ini, karena perasaan “dibutuhkan” ini akan membuatnya tak sabar untuk kembali ngantor dan bekerja lo.
So, sekali lagi, beri ia support secukupnya (yang pasti ya jangan malah mengganggu istirahatnya dengan menanyakan berbagai tetek-bengek pekerjaan yang bikin dia tambah pusing sih.), dan tanyakan kapankah ia bisa mulai aktif lagi karena perusahaan membutuhkannya.
4. Perlu kerja sama dari para supervisor dan manajer
Nggak hanya para staf HR saja yang bertanggung jawab atas usaha untuk menekan tingkat ketidakhadiran karena izin sakit ini, tetapi juga para supervisor dan manajer yang ada.
Diskusikan dengan mereka, apa yang perlu dilakukan untuk bisa menekan tingkat ketidakhadiran dengan alasan izin sakit ini. Bagaimanapun, merekalah penentu load kerja pada karyawan dan anak buah, bukan?
5. Pastikan lingkungan dan kondisi kerja nyaman
Nah, yang terakhir ini tak kalah penting, yaitu memastikan lingkungan dan kondisi kerja yang nyaman bagi karyawan untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.
Lingkungan dan kondisi kerja yang nyaman ini juga merupakansalah satu bentuk kompensasi nonfinansial yang dapat sangat berpengaruh pada tingkat produktivitas karyawan lo. Jadi, jangan abaikan jika ternyata karyawan merasa tak nyaman bekerja di kantor.
Nah, itu dia beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menekan tingkat ketidakhadiran di kantor karena izin sakit.
QM Financial bersedia membantu perusahaan mana pun untuk memberikan edukasi keuangan sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan karyawan lo! Sila WA ke 0811 1500 688 (NITA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
QM Financial
Related Posts
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] memang memberi izin, tetapi jika sampai izin sakitnya terlalu banyak dalam satu tahun, tentunya hal ini akan mengganggu kinerja tim secara keseluruhan. Perlu dicari […]