“Sudah berapa lama kah kamu bekerja? Aset aktif apa saja yang sudah kamu kumpulkan?” , ini pertanyaan ganggu yang sering ditanyakan oleh QM Trainer. Aset aktif merupakan salah satu komponen perencanaan keuangan.
Membuat perencanaan keuangan ibarat membuat rumah. Biasanya untuk membuat rumah, kamu memerlukan gambar dan desain lantai bawah serta lantai atas. Dalam keuangan, ada sebuah konsep asli yang dibuat oleh Ligwina Hananto, lead trainer QM Financial yaitu Blueprint of Your Money.
Bagi kalian yang sudah mengikuti Financial Clinic Online Series “Blueprint of Your Money”, lantai dasar bersifat akumulatif yaitu investasi yang dilakukan sedikit demi sedikit secara teratur untuk mencapai tujuan keuangan tertentu. Sedangkan lantai atas, bersifat generatif yaitu menghasilkan uang (aset aktif). Ibaratnya perencanaan keuangan sebuah peternakan ayam, maka ayam potong adalah lantai bawah dan yang dijual daging ayamnya. Sedangkan lantai atas adalah ayam petelur dan yang dijual telurnya.
Ada 3 aset aktif yang dapat kamu kumpulkan yaitu Surat Berharga, Properti dan Bisnis.
Surat Berharga
Memiliki aset aktif berupa surat berharga bisa bervariasi mulai dari deposito, (surat utang negara & korporasi)/obligasi, saham dan P2P Lending. Untuk deposito, minimal penempatan yang bisa setiap bulan menghasilkan sejumlah uang sesuai dengan kebutuhan bulananmu adalah sebesar Rp2Milyar.
Dari saham, hasil berupa deviden yang diterima harus mampu membiayai pengeluaran bulanan atau jual beli saham (trading). Hal ini cukup mudah dilakukan karena bid & offer dilakukan secara langsung. Sedangkan surat utang/obligasi memiliki karakteristik yang sedikit lebih sulit untuk diperjualbelikan secara langsung.
Pengenalan pasar modal menjadi penting dalam pencapaian aset aktif.
baca juga: Jadi Investment Oriented Society Melalui SR-011
Properti. Aset aktif yang satunya sering salah kaprah. Properti disebut sebagai aset aktif apabila bisa disewakan dan nilai sewanya cukup digunakan untuk membiayai pengeluaran bulanan. Properti sebagai aset aktif tidaklah diperjualbelikan. Bila kamu memperjualbelikannya berarti kamu sedang berbisnis properti. Dalam hal ini bukan propertinya yang menjadi aset aktif tapi bisnis properti yang menjadi aset aktifnya. Untuk bisa memiliki properti sebagai aset aktif, dibutuhkan sejumlah uang yang cukup besar mulai dari membeli properti, merawat sampai merenovasinya.
baca juga: Aset Properti
Bisnis. Kalau memilih bisnis sebagai aset aktif maka kamu harus bersiap dengan tingkat kegagalan yang akan dialami bisnismu. Ada banyak faktor penentu sebuah bisnis bisa berhasil dan tidak semua orang memiliki kemampuan untuk berpikir dan bertindak cepat mengelola usaha. Contohnya, Wina punya 16 bisnis namun 14 gagal dan hanya 2 yang bertahan hingga kini. Walaupun ada risiko kegagalan bisnis tapi kalau bisnis berhasil maka nilai penghasilannya sebagai aset aktif akan besar juga. Memiliki bisnis juga bukan satu-satunya solusi mencapai kebebasan finansial.
baca juga: 4 POIN Rencana Bisnis
Kapan sebaiknya mulai mengumpulkan dan memiliki aset aktif?
Kebanyakan kamu yang berumur di bawah 30 tahun memilih untuk menunda memiliki aset aktif dan hal ini wajar karena kamu masing-masing punya fase sendiri. Tapi kalau kamu sudah berumur 40 tahun, dan belum mempersiapkan untuk memiliki aset aktif maka akan kesulitan untuk mencapainya. Seharusnya, kalau kamu sudah berumur di atas 40 tahun berarti sudah bekerja lebih dari 15 tahun maka ada sebagian penghasilan yang bertahun-tahun didapat bisa dikonversikan menjadi aset aktif. Tapi pada kenyataannya, banyak sekali orang yang penghasilannya habis untuk hari ini saja!
Wina menyarankan, “Siapa pun kamu, umur berapa pun, pekerjaannya apa pun harus menyiapkan sejumlah uang yang cukup besar porsinya untuk memiliki aset aktif.”
Pengumpulan aset aktif membutuhkan waktu paling tidak untuk modalnya. Kalau kamu merasa masih muda dan belum ingin memiliki aset aktif, tetap kumpulkan uang yang akan menjadi modal untuk membuat aset aktifnya.
baca juga: Khawatir Gak Siap Pensiun? Kumpulin Aset Aktif yuk!
Apakah investasi emas termasuk aset aktif?
Bukan karena emas perlu diperjualbelikan untuk menghasilkan uang. Aset aktif adalah aset yang menghasilkan sejumlah uang yang dapat menggantikan pendapatan saat kamu tidak bekerja lagi (masa pensiun).
Apakah aset aktif dapat dikumpulkan dari tabungan yang sudah ditetapkan tujuannya untuk aset aktif?
Ya. Modal aset aktif dikumpulkan sejak muda, dari mulai bekerja pertama kali. Jangan sampai karena terintimidasi dengan kata “Aset Aktif” kamu mundur teratur dan tidak melakukan apa-apa ya!
baca juga: Kilau Cicilan Emas
Apakah diperbolehkan membeli properti untuk disewakan dengan menggunakan KPR?
Boleh asalkan penghasilan sewa jumlahnya lebih besar dari cicilan KPR. Hal ini pernah dikemukakan Robert T Kiyosaki di dalam bukunya Rich Dad Poor Dad. Akan tetapi hal tersebut tidak dapat diterapkan di Indonesia karena pajak, bunga, periode KPR dan harga properti (intrinsic value) di Indonesia berbeda dengan Amerika.
baca juga: #FinClic Beli Rumah
Apakah aman berinvestasi di obligasi swasta sebagai aset aktif?
Kata aman tidak pernah bisa berkorelasi dengan investasi karena investasi tidak pernah aman karena ada risiko. Obligasi dengan rating tinggi artinya sudah memenuhi kriteria obligasi yang ditetapkan oleh institusi keuangan pemerintah yang bertanggung jawab terhadap obligasi yang terbit di Indonesia. Tapi pada tahun 2008, perusahaan yang rating obligasinya tinggi ternyata juga turun, bangkrut bahkan hilang dari Indonesia. Itulah pentingnya untuk diversifikasi produk agar risiko bisa termitigasi.
Kalau mau memakai saham sebagai aset aktif dan menerima dividen sebesar pengeluaran setiap bulan maka besar sekali jumlah saham yang harus dibeli?
Benar. Di QM Financial, kami lebih setuju kalau saham digunakan untuk mengejar pertumbuhan nilai bukan untuk menggantikan penghasilan bulanan. Kamu bisa membuat portofolio-mu sendiri dan mengkombinasikannya antara saham dengan obligasi. Obligasi menghasilkan kupon setiap bulan dan melakukan trading saham dengan target tertentu. Misalnya target trading saham harian 5% tapi kenyataannya mencapai 10% maka kamu diperbolehkan untuk mencairkan 5% kelebihan dari target yang ditetapkan.
baca juga: Siap Nabung Saham? Rencanakan Keuanganmu!
Berapa target aset aktif yang harus dimiliki seseorang?
Sesuai dengan besaran nilai gaya hidup yang mau kamu pakai saat pensiun nanti. Misalnya, biaya hidup kamu sekarang Rp10juta per bulan. Maka kamu perlu menghitung besarnya biaya hidup saat pensiun yang hari ini Rp10juta menjadi berapa besarnya dengan mempertimbangkan asumsi inflasi. Aset aktif yang dibutuhkan harus mampu menghasilkan nilai biaya hidup per bulan saat pensiun nanti. Untuk bisa menghitung Dana Pensiun secara tepat, yuk ikuti Financial Clinic Online Series Dana Pensiun (Basic-Intermediate-Advance) yang jadwalnya bisa dilihat di event.qmfinancial.com.
baca juga: #FinClic Dana Pensiun
Terus follow instagram QM Financial serta twitter @QM_Financial. Ada juga #FinClic dan IG Live yang seru setiap Senin jam 19:00!
-Honey Josep-
Related Posts
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] Apa. Sebelum berinvestasi saham secara langsung, kamu perlu tahu #TujuanLoApa. Kalau kamu ingin berinvestasi yang sifatnya generatif, maka pilihlah saham. Walau risikonya tinggi, saham merupakan salah satu instrumen yang dapat […]