Bulan Oktober biasanya merupakan momen di mana orangtua sedang sibuk melakukan kunjungan open house sekolah yang menjadi pilihan untuk menyekolahkan anak. Selain open house, sekolah konvensional juga membuka pendaftaran penerimaan siswa baru beserta dengan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi dan salah satunya, pembayaran uang masuk atau uang pangkal.
baca juga: Sudah Siapkah Dana Pendidikan Anak?
Tidak berhenti di uang pangkal, ada banyak uang-uang lainnya yang perlu dipersiapkan setiap tahunnya saat anak sudah mulai bersekolah.
Ingin tahu biaya apa saja yang terjadi saat anak mulai bersekolah? Saya membaginya menjadi 2, pengeluaran tahunan dan bulanan.
TAHUNAN
- Uang Pendaftaran dan daftar ulang. Beberapa sekolah memberlakukan uang pendaftaran sebagai ganti pembelian formulir saat tahun pertama masuk jenjang pendidikan. Beberapa sekolah juga memberlakukan uang daftar ulang setiap tahun yang nilainya di kisaran ratusan ribu rupiah.
- Uang Pangkal Masuk. Ini merupakan uang yang dibayarkan sekali saja saat tahun pertama di setiap jenjang pendidikan. Biaya masuk ini digunakan oleh sekolah untuk membangun dan melengkapi sarana penunjang pendidikan. Uang Pangkal perlu dipersiapkan semenjak anak lahir karena jumlahnya yang besar. Contohnya, anak saya yang bungsu akan bersekolah jenjang TK A pada Juli 2019 di umurnya yang hampir 4 tahun. Uang Pangkal yang ditetapkan sebesar Rp5.150.000. Maka uang pangkal tersebut saya siapkan dengan menabung sebesar Rp150.000 selama 36 bulan sejak si bungsu lahir. Akan berbeda untuk jenjang Universitas yang tidak lagi bisa dikejar hanya dengan menabung karena jumlahnya yang besar!
- Uang Seragam dan buku. Setiap memasuki jenjang pendidikan baru, murid diharuskan membeli seragam yang dipakai berbeda-beda setiap harinya. Ada seragam putih merah, putih biru, putih abu, seragam pramuka, batik dan seragam muslim untuk sekolah yang kebanyakan siswanya beragama Islam. Biaya buku juga tergolong mahal karena untuk buku pelajaran, setiap sekolah memiliki kebijakan yang berbeda-beda. Ada juga sekolah yang memasukan komponen biaya buku kedalam uang daftar ulang namun ada juga sekolah yang membebaskan murid untuk membeli buku pelajaran di luar sekolah.
- Uang Kegiatan. Biasanya komponen biaya ini merupakan biaya untuk kegiatan selama satu tahun yang terdiri atas kegiatan ekstrakurikuler, acara seni dan fieldtrip.
BULANAN
- Uang SPP bulanan. Uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan yang dibayarkan setiap bulan seharusnya diambil dari pos pengeluaran rutin setiap bulannya. Idealnya, uang SPP bulanan ini tidak melebihi 10% dari penghasilan setiap bulannya agar masih ada sisa penghasilan yang bisa digunakan untuk pengeluaran lainnya.
- Uang Les. Biaya ini merupakan pilihan bagi orangtua apakah butuh untuk memasukkan anak kedalam les. Apabila dirasa perlu untuk memberikan les kepada anak maka biayanya tidak boleh melebihi 10% dari penghasilan setiap bulannya. Saya sendiri tidak memberikan les untuk anak karena melihat jadwal sekolah anak yang padat serta uang SPP bulanan sudah mencapai 10% dari penghasilan saya.
- Biaya transportasi. Salah satu alasan mencari sekolah yang dekat dengan rumah adalah agar anak tidak kelelahan di dalam perjalanan menuju sekolah serta biaya transportasi dapat ditekan. Banyak sekali alternatif yang dapat dipilih orangtua berkenaan dengan biaya transportasi menuju sekolah. Pilihan pertama, anak bisa berangkat bersama orangtua sehingga hanya perlu mengeluarkan biaya transportasi untuk pulang dari sekolah. Alternatif kedua, jika ada teman anak yang rumahnya berdekatan, kita bisa melakukan car pooling dan berbagi biaya bahan bakar bersama-sama. Alternatif lainnya, bisa menggunakan jasa transportasi online atau bahkan membayar antar jemputan sekolah.
- Biaya makan siang. Saat ini sekolah banyak yang menjalankan proses belajar mengajar melebihi jam 12:00 siang sehingga anak perlu dibekali dengan makan siang. Beberapa sekolah menyiapkan makan siang bagi murid dan biayanya disatukan dengan uang SPP bulanan. Ada juga sekolah yang bekerja sama dengan katering dan orangtua bisa berlangganan sendiri dan pembayaran diberikan langsung kepada pemilik katering. Bisa juga membuatkan bekal makan siang yang tentunya lebih hemat.
Nah kalau melihat begitu banyaknya komponen biaya pendidikan anak, tentunya akan sangat bijak kalau orangtua bisa menyiapkan dana pendidikan anak sedini mungkin.
-Honey Josep-
Related Posts
2 Comments
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] Dana Pendidikan Anak, kamu perlu tahu kemana kamu akan menyekolahkan mereka, apakah di sekolah konvensional atau […]
[…] juga: Komponen Dana Pendidikan Konvensional dan Komponen Dana Pendidikan […]