Tahu kan rasanya waktu baca newsticker atau berita kalau Dollar terus menguat?
Mungkin kita gak semua mengerti apa penyebab Dollar menguat. Mungkin kita juga gak semua mengerti apa efek dari Dollar menguat. Biasanya kita khawatir. Apalagi kalau lihat grafik ini adalah titik terendah Rupiah terhadap Dollar dalam 5 tahun. Pasti ada pertanyaan, apakah sekarang sudah waktunya berinvestasi dalam bentuk mata uang US Dollar?
Sebagai perencana keuangan saya tidak merekomendasikan spekulasi. Silakan saja. Mau ambil untung dengan trading itu hak Anda. Tetapi dalam perencanaan keuangan, prinsip TUJUAN LO APA sangat solid. Perlu jelas apa tujuan kita menggunakan sebuah produk – dalam hal ini mata uang asing – dan tetap dapat tidur nyenyak saat terjadi fluktuasi atau perubahan nilai mata uang tersebut. Karena itu, sebelum saya memulai penjelasan, tolong pastikan dulu. Jika Anda ingin melakukan spekulasi, trading, mengambil keuntungan dengan cara jual beli dan menikmati perubahan selisih nilai mata uang asing terhadap Rupiah, gunakanlah dana di luar PLAN.
Lalu bagaimana dengan uang yang ada di dalam PLAN atau rencana keuangan?
Apakah Anda membutuhkan dana dalam US Dollar?
Jawabannya adalah YA, jika:
- Home Currency Anda adalah US Dollar.
Nah sekarang waktunya belajar tentang Home Currency. Home Currency ini menunjukkan mata uang utama yang digunakan oleh sebuah keluarga – mata uang ini jugalah yang harusnya Anda pegang sebagai saldo sehari-hari. Jika memiliki penghasilan Rupiah dan pengeluaran Rupiah, Home Currency Anda adalah Rupiah. Jika memiliki penghasilan US Dollar dan pengeluaran US Dollar, Home Currency Anda adalah US Dollar. Jika memiliki penghasilan US Dollar dan pengeluaran Rupiah, Home Currency Anda adalah US Dollar dan Rupiah.Home Currency US Dollar biasanya terjadi pada Anda yang memiliki penghasilan yang terkait dengan mata uang asing – seperti pengacara korporasi atau sewa properti.
- Anda memiliki Tujuan Finansial dalam US Dollar.
Saya masih ingat krisis moneter di tahun 1997. Begitu banyak rekan-rekan yang kuliah di Australia dan harus pulang – putus sekolah, karena nilai Rupiah terpuruk. Saat itu orang tua mereka mengirimkan uang dalam nilai Rupiah yang dikonversi ke AU Dollar. Oleh karena itu, jika Anda memiliki Tujuan Finansial dalam jangka waktu dekat, dengan nilai mata uang asing, sebaiknya sudah disimpan dalam mata uang asing tersebut.Contohnya, jika Anda berencana menyekolahkan anak ke luar negeri – sebut saja Singapura. Saat anak berusia 3 tahun, kita dapat menggunakan reksadana untuk mencapai Tujuan Finansial S1 di Singapura dalam waktu 15 tahun ke depan. Namun saat anak ini sudah berusia 16 tahun dan duduk di bangku SMA, sudah waktunya reksadana ini secara bertahap dikonversikan menjadi produk dengan risiko lebih rendah seperti Tabungan dan Deposito – dalam bentuk mata uang SG Dollar.
- Anda memiliki dana dalam jumlah besar.
Seorang analis pasar modal pernah berpesan pada saya, “Win, sekarang itu yang penting pegang Dollar!”. Teman ini juga menunjukkan berbagai alasan. Saat saham dan obligasi terus menunjukkan trend negatif, hanya US Dollar yang menunjukkan trend positif, artinya perlu simpan uang dalam US Dollar? Masuk akal!Tapi ternyata menyimpan US Dollar di Indonesia bukan perkara mudah. Jika Anda menyimpan dalam bentuk kas – pasar mata uang asing menuntut kondisi mint dari uang kas US Dollar tersebut. Tidak boleh ada lipatan, titik noda atau jamur. Jika Anda menyimpan dalam bentuk Tabungan, jumlahnya harus cukup besar, mungkin di atas USD3.000. Ini karena bunga US Dollar sangat rendah – lebih rendah dibandingkan biaya administrasi yang mungkin terjadi pada tabungan Anda. Jadi jika Anda menyimpan dalam Tabungan US Dollar dengan jumlah kecil, bisa jadi nilai ini tergerus terus dan minus. Sementara menyimpan dalam investasi US Dollar dapat membutuhkan nilai minimal lebih besar.Kemungkinan lain adalah Anda seorang high networth individual. Anda memiliki dana kas di atas Rp500.000.000. Karena itu Anda membutuhkan variasi portofolio yang lebih lebar. Plan untuk mencapai Tujuan Finansial sudah ada. Uang yang Anda miliki pun masih tersisa. Bahkan untuk Dana Darurat pun Anda bisa menggunakan US Dollar – dengan catatan Anda memang memiliki dana cukup besar, misalnya Deposito US Dollar 10.000. Dengan begitu, penggunaan US Dollar pun masih bisa dilakukan, tetapi bukan untuk spekulasi.
Bagaimana jika Anda sekarang menyimpan dalam mata uang Rupiah? Tentu ada konsekuensinya.
Konsekuensi dari tetap menyimpan Rupiah saat nilai Dollar terus melambung:
- Bisa terjadi penurunan nilai – terhadap mata uang asing US Dollar dan mata uang asing lainnya.
- Bisa terjadi devaluasi – amit-amit, tapi ini pernah terjadi di tahun 1980an kan.
- Bisa terjadi penurunan daya beli – karena banyak bahan baku adalah barang impor dan harganya ‘terpaksa’ naik.
- Bisa merasakan ‘diskon’ harga. Investasi di reksadana yang sedang turun nilainya, memberikan kesempatan untuk melakukan strategi cost averaging – strategi di mana kita terus membeli reksadana saat nilai sedang turun maupun naik sehingga tercipta harga rata-rata.
Hayyuk. Jangan buru-buru tukar uang ke dalam US Dollar. Cek dulu apakah Anda memang punya kebutuhannya. Tapi tentu saja, kita perlu sadar diri juga dengan konsekuensi dari masing-masing pilihan. Sebelum menggunakan produk apa pun, selalu perhatikan konsekuensi dari pilihan Anda. Apa pun hasilnya, Anda yang merasakan lho.
Your money, your responsibility!
Ligwina Hananto / @mrshananto / CEO/ QM Planner
AskQMPlanner. Segmen ini adalah segmen khusus di mana QMPlanner akan menjelaskan sebuah topik yang biasa dihadapi saat berdiskusi dengan klien di QM Financial. Anda juga bisa berpartisipasi dengan mengajukan pertanyaan melalui :
[email protected], subject: Ask QM Planner
QMPlanner akan memilih 2 pertanyaan setiap bulan untuk dijawab dalam segmen ini. Mohon maaf jika tidak semua pertanyaan dapat kami jawab.
Artikel terkait:
Related Posts
2 Comments
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Om anak saya kuliah sastra jepang dan saya ingin dia ikut kegiatan2 di jepang. Pengen nabung yen tapi hanya ada di cimb niaga dan hrs punya tabungan rp dulu. Pgn nabung di bca dollar sing krn gak terlalu berat. Menurut om? Tiap bilan ada 5 juta saya sisihkan utk valas bukan utk spekulasi. Makasih
[…] baca juga: Apakah Saya Perlu Investasi Dollar? […]