Mengapa Gaji UMR Jakarta Sering Dianggap Tak Cukup untuk Memenuhi Kebutuhan?
Gaji UMR Jakarta sering dianggap tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Di “mantan” ibu kota ini, banyak pekerja merasa kesulitan mencukupi kebutuhan sehari-hari meskipun sudah bekerja keras. Realitas ini memicu pertanyaan, mengapa gaji yang seharusnya cukup untuk hidup layak di Jakarta justru terasa kurang?
Kehidupan di Jakarta memang penuh tantangan, dan biaya hidup yang tinggi adalah salah satu faktornya. Dari biaya perumahan hingga kebutuhan sehari-hari, semuanya terasa mahal. Namun, ada banyak aspek lain yang turut memengaruhi kesulitan finansial para pekerja di Jakarta. Apa saja faktor-faktor yang membuat gaji UMR Jakarta seakan tak pernah cukup?
Table of Contents
Gaji UMR Jakarta Tak Cukup, Apa Sebabnya?
Berdasarkan informasi yang ada di laman BPS, gaji UMR Jakarta untuk 2024 adalah Rp5.067.381. Beberapa faktor yang membuat gaji UMR (Upah Minimum Regional) di Jakarta dianggap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar warganya antara lain sebagai berikut.
1. Tingginya Biaya Hidup di Jakarta
Jakarta adalah salah satu kota dengan biaya hidup tertinggi di Indonesia. Dikutip dari salah satu artikel di CNBC, berdasarkan Survei Biaya Hidup (SBH) terbaru yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik RI pada tahun 2022, rata-rata total biaya hidup per rumah tangga di Jakarta mencapai Rp14,88 juta. Ini adalah angka tertinggi, melebihi Bekasi, Surabaya, Depok, Makassar, dan kota-kota lainnya.
Karena itu, di sini, harga sewa tempat tinggal, makanan, transportasi, dan kebutuhan sehari-hari lainnya lebih mahal dibandingkan kota-kota lain. Jadi, tinggal di Jakarta membutuhkan biaya yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
2. Kenaikan Harga Barang dan Jasa
Setiap tahun, inflasi membuat harga barang dan jasa semakin mahal. Ini berarti kebutuhan sehari-hari, seperti makanan, transportasi, dan lain-lain, terus naik harganya. Sayangnya, kenaikan UMR ini tidak selalu mengikuti kenaikan harga-harga ini. Jadi, meskipun gaji naik, daya beli tetap saja tidak cukup untuk menutupi semua kebutuhan yang semakin mahal.
3. Kebutuhan Transportasi
Banyak pekerja di Jakarta sebenarnya tinggal di daerah sekitar seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Setiap hari, mereka harus mengeluarkan uang cukup banyak untuk biaya transportasi pulang-pergi kerja. Biaya transportasi yang tinggi ini membuat sisa uang mereka berkurang, sehingga daya beli untuk kebutuhan lain seperti makanan, sewa tempat tinggal, dan kebutuhan sehari-hari menjadi terbatas.
Baca juga: 5 Cara Menghemat Pos Pengeluaran Transportasi saat Berangkat Kerja untuk Karyawan di Jakarta
4. Kebutuhan Perumahan
Sebagai efek domino, biaya sewa rumah atau kontrakan di Jakarta juga sangat mahal. Akibatnya, banyak pekerja terpaksa mencari tempat tinggal yang jauh dari tempat kerja mereka agar bisa mendapatkan sewa yang lebih terjangkau.
Namun, tinggal jauh dari tempat kerja berarti mereka harus mengeluarkan lebih banyak uang dan waktu untuk transportasi setiap hari. Jadi, meskipun mereka bisa menghemat uang sewa, mereka tetap harus mengeluarkan biaya tambahan untuk transportasi, dan waktu mereka juga banyak terbuang di jalan.
5. Banyaknya Godaan yang Sulit Dikendalikan
Selain masalah gaji, banyaknya godaan yang sulit dikendalikan juga membuat gaji UMR di Jakarta terasa tidak cukup. Misalnya, ada banyak orang yang tergoda untuk mengambil pinjaman online dengan bunga tinggi. Mereka mungkin berpikir ini solusi cepat untuk masalah keuangan, tapi malah jadi beban tambahan yang harus dibayar tiap bulan.
Ada juga yang terlibat dalam judi online dengan harapan bisa cepat kaya, padahal penghasilan mereka masih pas-pasan. Alih-alih membantu, kebiasaan ini malah memperburuk situasi keuangan.
Godaan-godaan seperti ini, jika tidak dikelola dengan baik, bisa membuat penghasilan yang sudah terbatas jadi semakin tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
6. Kurangnya Keterampilan Mengelola Keuangan
Selain tingginya biaya hidup, kebiasaan atau kurangnya keterampilan dalam mengelola keuangan juga bisa membuat gaji UMR di Jakarta terasa tidak cukup. Banyak orang mungkin belum terbiasa membuat anggaran bulanan atau memprioritaskan pengeluaran mereka.
Kadang-kadang, pengeluaran untuk hal-hal yang kurang penting bisa menguras gaji lebih cepat dari yang diperkirakan. Kurangnya pengetahuan tentang cara menabung atau investasi juga bisa membuat seseorang sulit mengatur keuangannya dengan baik, sehingga gaji yang diterima tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan.
7. Kurangnya Kesempatan Mendapatkan Penghasilan Tambahan
Selain gaji UMR yang tidak cukup, kurangnya kesempatan untuk mendapatkan penghasilan sampingan atau tambahan juga menjadi masalah. Banyak pekerja di Jakarta hanya mengandalkan satu sumber penghasilan, yaitu gaji UMR mereka.
Karena pekerjaan utama sudah menyita banyak waktu dan tenaga, mereka kesulitan mencari peluang untuk pekerjaan sampingan. Padahal, memiliki penghasilan tambahan bisa sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan hidup yang semakin mahal. Dengan hanya mengandalkan satu gaji, mereka sering kali kesulitan menabung atau menghadapi pengeluaran tak terduga.
Baca juga: Punya Penghasilan Sampingan Selain Pekerjaan Utama, Mengapa Penting?
Gaji UMR Jakarta sering dianggap tak cukup untuk memenuhi kebutuhan karena berbagai faktor yang kompleks. Meski demikian, ada harapan untuk perbaikan. Dengan kebijakan yang tepat dan kesadaran akan pentingnya manajemen keuangan, tantangan ini dapat diatasi. Memahami penyebabnya adalah langkah pertama menuju solusi yang lebih baik, sehingga kehidupan di Jakarta bisa lebih sejahtera bagi para pekerjanya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Seberapa Jauh Gaji UMR Dapat Memenuhi Kebutuhan Dasar?
Bekerja di kota besar seperti Jakarta adalah impian bagi banyak orang. Salah satu alasannya karena gaji UMR di kota tersebut tergolong tinggi dan kompetitif.
Meskipun demikian, hal ini diiringi dengan biaya hidup yang tinggi dibanding dengan kota-kota besar lainnya. Adapun gaji UMR Jakarta saat ini sebesar Rp4.641.854 dan telah berlaku sejak 1 Januari 2022 sesuai Keputusan Gubernur (Pergub) tentang Upah Minimum Provinsi DKI 2022.
Lalu, apakah gaji yang didapatkan tersebut mampu memenuhi kebutuhan hidup yang layak selama tinggal di Jakarta?
Gaji yang Cukup untuk Hidup Layak di Jakarta
Gaji UMR atau upah minimum merupakan upah bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok beserta tunjangan yang ditetapkan oleh gubernur dengan mempertimbangkan usulan dewan pengupahan provinsi.
Penetapan gaji UMR mengacu pada Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dengan mempertimbangkan produktivitas maupun pertumbuhan ekonomi.
KHL dihitung berdasarkan keperluan hidup pekerja dalam mencukupi kebutuhan dasar yang mencakup kebutuhan tempat tinggal, pangan 2.100 kkal perhari, sandang, pendidikan, dan lain sebagainya.
Misal, biaya hidup di Jakarta diasumsikan sebesar Rp5 juta. Adapun simulasi kalkulasinya yakni sebagai berikut.
1. Biaya Tempat Tinggal
Biaya tempat tinggal di Jakarta berbeda-beda karena tergantung dengan lokasi, fasilitas, layanan, dan lain sebagainya. Namun, mari asumsikan bahwa biaya yang diperlukan untuk tempat tinggal sekitar Rp850.000-Rp2 jutaan.
2. Biaya Konsumsi
Para karyawan yang memiliki gaji UMR bisa memilih makan di warung atau rumah makan. Anggaplah satu kali makan mengeluarkan uang sebesar Rp20.000. So, total biaya konsumsi per bulan mencapai Rp1,8-Rp2 juta.
3. Biaya Transportasi
Biaya transportasi setiap individu tentu berbeda-beda karena tergantung dengan jenis transportasi yang dipilih beserta jarak tempuhnya. Jika mengendarai motor, kamu perlu mengeluarkan uang bensin setiap bulannya. Adapun jika naik transportasi umum, rinciannya yakni sebagai berikut.
- Transjakarta: Rp3.500 x 22 (hari kerja) x 2 (pulang-pergi) = Rp154.000
- Commuter Line: Rp6.000 x 22 (hari kerja) x 2 (pulang-pergi) = Rp264.000
- MRT : Rp14.000 (tarif maksimal) x 22 (hari kerja) x 2 (pulang-pergi) = Rp616.000
Mengacu pada kalkulasi tersebut, biaya transportasi bisa diasumsikan sebesar Rp500.000.
4. Biaya Lainnya
Ada banyak biaya lain yang perlu dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik itu biaya internet, perawatan diri, hiburan, dan lain sebagainya. Kebutuhan setiap orang tentu berbeda-beda, sehingga mari asumsikan bahwa biaya lain-lain tersebut sebesar Rp2 juta.
Jadi, asumsi perhitungan biaya hidup di Jakarta sekitar Rp5.000.000 per bulan. Besar atau kecilnya pengeluaran tentu tergantung pada gaya hidup masing-masing orang.
Tip Memenuhi Biaya Hidup dengan Gaji UMR
Ada beberapa tip yang bisa dilakukan untuk memenuhi biaya hidup di Jakarta meskipun gaji pas-pasan sebagai kompensasi. Beberapa tip tersebut di antaranya sebagai berikut.
1. Menyusun Anggaran
Menyusun anggaran adalah hal yang wajib dilakukan agar setiap kebutuhan hidup bisa tercover dengan baik. Anggaran bulanan perlu dibuat serinci mungkin dan diikuti dengan disiplin.
2. Meningkatkan Keterampilan dan Pendidikan
Saat gaji yang didapatkan terasa sangat pas-pasan, jangan hanya mengeluh tanpa berbuat apa-apa. Kamu perlu mengikuti pelatihan atau pendidikan tertentu untuk meningkatkan skill.
Tip ini cukup efektif, karena dengan skill yang mumpuni maka terbukalah peluang untuk mendapatkan posisi yang lebih baik. Dengan begitu, maka ada peluang juga untuk gaji bisa lebih tinggi. Atau, setidaknya, kamu bisa mendapatkan penghasilan sampingan dari skill kamu yang baru. Meski tidak dari sumber yang sama dengan gaji utama, tetapi lumayan kan, untuk menambah penghasilan?
3. Berbagi Biaya
Salah satu solusi yang bisa diterapkan untuk memenuhi biaya hidup sesuai gaji adalah dengan berbagi biaya. Cara ini sangat ampuh untuk menghemat pengeluaran. Misalnya, dengan mencari teman sekamar dan melakukan pembagian biaya sewa.
4. Mencari Tambahan Penghasilan
Gaji UMR yang tergolong pas-pasan sering kali membuat karyawan harus mengambil pekerjaan tambahan untuk menambah penghasilan. Hal ini tidak masalah selama tidak mengganggu pekerjaan utama dan kamu masih sanggup melakukannya. Contohnya yakni seperti bekerja part time, freelance, bisnis online, dan lain-lain.
5. Manfaatkan Fasilitas Umum
Ada banyak fasilitas umum yang bisa dimanfaatkan dengan harga terjangkau atau bahkan gratis. Jika bepergian, kamu bisa naik MRT, KRL, atau Transjakarta bagi yang tinggal di Jakarta. Sementara itu, jika suntuk dan butuh hiburan, kamu bisa memanfaatkan fasilitas seperti taman kota, perpustakaan, museum, dan lain sebagainya.
Gaji UMR yang ditetapkan oleh pemerintah tentu sudah mengalami pengujian yang sedemikian rupa untuk disesuaikan dengan biaya hidup di Jakarta. Selain digunakan untuk memenuhi biaya hidup, karyawan juga bisa menyisihkan penghasilannya untuk tabungan dan investasi agar penghasilan yang didapatkan setiap bulan tidak menguap begitu saja.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!