Investasi Sama dengan Judi? Ini 5 Perbedaan Besar Keduanya
Banyak yang bertanya-tanya, apakah investasi sama dengan judi? Pertanyaan ini sering muncul ketika melihat risiko dan ketidakpastian yang ada pada keduanya.
Memang, pada pandangan pertama, investasi dan judi tampak memiliki beberapa kesamaan, khususnya dalam hal potensi keuntungan cepat—untuk metode investasi tertentu—dan adanya risiko kehilangan modal.
Namun, ketika ditelusuri lebih dalam, terdapat perbedaan fundamental yang jelas antara keduanya. So, kali ini kita akan membahas beberapa perbedaan utama antara investasi dan judi, membantu memahami kedua konsep tersebut dengan lebih jelas dan mengapa keduanya tidak seharusnya dianggap sama.
Table of Contents
Apa Itu Investasi?
Investasi adalah penggunaan uang atau modal dalam sebuah usaha atau proyek dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.
Dalam konteks finansial, investasi artinya kamu melakukan pembelian aset atau barang yang diharapkan akan menghasilkan pendapatan. Atau, yang bisa meningkat nilainya sehingga bisa dijual dengan harga lebih tinggi. Tujuan utama investasi adalah untuk memperoleh pengembalian yang stabil dan berkelanjutan.
Apa Itu Judi?
Judi adalah kegiatan bertaruh uang atau sesuatu yang berharga pada hasil dari suatu permainan, kontes, atau kejadian yang tidak pasti. Hasilnya sangat bergantung pada unsur kebetulan atau keberuntungan. Kegiatan ini umumnya memiliki risiko tinggi karena hasilnya sulit diprediksi dan enggak berdasar pada analisis atau pengetahuan mendalam.
Judi cenderung menawarkan hasil yang cepat dan tidak terjamin. Dalam judi, peluang untuk kehilangan uang acap kali sama besar atau bahkan lebih besar daripada peluang untuk mendapatkan uang. Hal inilah yang menjadikannya aktivitas yang berisiko tinggi tanpa jaminan pengembalian.
Baca juga: Judi Online: Mengapa Orang Masih Saja Terjebak?
Perbedaan Investasi dan Judi
So, dari definisinya di atas saja sebenarnya sudah terlihat, apakah investasi sama dengan judi.
Perbedaan antara investasi dan judi cukup signifikan, terutama dari segi pendekatan, tujuan, dan risiko. Berikut ini adalah beberapa perbedaan utamanya.
1. Dasar Keputusan
Keputusan berinvestasi didasarkan pada analisis yang cermat. Investor akan melakukan penelitian pasar dan evaluasi kinerja masa lalu. Investor akan menggunakan data dan model untuk mendapatkan gambaran potensi hasil di masa depan.
Sementara judi, keputusannya didasarkan pada keberuntungan dan kebetulan. Enggak ada analisis yang dapat secara akurat memprediksi hasilnya, karena hasilnya acak dan tak tergantung pada keterampilan atau pengetahuan.
2. Tujuan
Tujuan investasi adalah untuk memperoleh pengembalian modal atau pendapatan secara berkelanjutan dalam jangka panjang, melalui pertumbuhan nilai atau dividen.
Sementara judi, tujuannya sama-sama untuk mendapatkan uang sih, tetapi jangka pendek melalui satu transaksi atau permainan. Enggak ada nilai tambah atau pengembalian yang diharapkan selain dari kemenangan itu sendiri.
3. Risiko
Risiko yang ada dalam investasi bisa dikelola dan dapat diminimalkan melalui beberapa cara, seperti diversifikasi, analisis, dan strategi jangka panjang. Sementara risiko judi bersifat inheren, dan peluang untuk kehilangan uang bisa sangat tinggi.
4. Periode Waktu
Investasi merupakan instrumen keuangan jangka panjang. Berbeda dengan aktivitas trading, investor akan menyimpan aset investasinya dalam waktu yang lama, sesuai tujuan keuangannya. Dalam prosesnya, diperlukan review dan evaluasi agar pertumbuhannya sesuai dengan harapan.
Judi enggak ada periode waktu. Saat itu main, ya bisa jadi saat itu juga menang atau kalah.
5. Pengaruh Eksternal
Pengaruh eksternal seperti kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, dan faktor industri bisa berdampak pada hasil investasi, tetapi tetap dalam konteks yang dapat dianalisis. Sementara, hasil judi enggak dipengaruhi oleh faktor eksternal yang bisa dianalisis; semua bergantung pada keberuntungan atau kebetulan yang terjadi di saat yang sama.
Saat Investasi Bisa Dibilang Judi
Memahami apakah investasi sama dengan judi bisa membantu dalam membuat keputusan tentang di mana menempatkan uang untuk tujuan jangka panjang versus kepuasan instan dengan risiko tinggi.
Nah, menariknya, dalam beberapa konteks, orang mungkin menganggap investasi sebagai bentuk judi. Kok bisa? Iya, hal ini sering terjadi dalam situasi berikut:
- Beberapa jenis investasi, seperti saham-saham tertentu, mata uang kripto, atau komoditas, dapat memiliki fluktuasi harga yang sangat cepat dan tidak terduga, mirip dengan sifat judi.
- Ketika individu atau entitas membeli aset dengan harapan harga akan naik dengan cepat, berdasarkan ekspektasi pasar daripada fundamental perusahaan, hal ini bisa dianggap sebagai spekulasi. Spekulasi sering kali dipandang mirip dengan judi karena bertaruh pada perubahan harga jangka pendek.
- Menggunakan leverage, atau hasil utang untuk memperbesar potensi keuntungan, juga meningkatkan risiko. Hal ini bisa membuat investasi lebih mendekati judi, hasilnya bisa sangat menguntungkan atau sebaliknya, menyebabkan kerugian besar.
- Investasi tanpa diserta riset yang memadai atau hanya berdasarkan tip dan rumor, hampir sama dengan bertaruh pada keberuntungan.
So, gimana? Pastinya enggak mau kan, kalau kamu melakukan investasi sama dengan judi, seperti kondisi-kondisi di atas?
Baca juga: 7 Sikap Contoh Less Literate secara Finansial yang Bisa Merugikan
Tip agar Investasimu Enggak Jadi Judi
Untuk memastikan bahwa investasi kamu lebih terstruktur dan tidak bersifat spekulatif sehingga investasi sama dengan judi, berikut adalah beberapa tip yang bisa diikuti.
1. Do Your Research
Selalu lakukan riset dan analisis dengan cermat sebelum berinvestasi. Pelajari karakteristik instrumen, fundamental perusahaan, kondisi industri, dan faktor ekonomi makro yang bisa memengaruhi investasi kamu.
2. Diversifikasi Portofolio
Hindari menempatkan semua dana yang kamu punya ke dalam satu investasi atau satu jenis aset. Diversifikasi portofolio bisa membantu mengurangi risiko dan memperlancar fluktuasi nilai investasi kamu.
3. Investasi Jangka Panjang
Berfokuslah pada investasi jangka panjang daripada mencari keuntungan cepat. Investasi yang dipegang untuk jangka waktu yang lama cenderung lebih stabil dan menghasilkan pengembalian yang lebih dapat diprediksi.
4. Pantau dan Fleksibel
Selalu update informasi tentang kondisi pasar dan siap untuk menyesuaikan strategi jika lingkungan dan kondisi berubah. Fleksibilitas bisa membantu mengurangi potensi kerugian.
5. Belajar Terus
Industri finansial akan berkembang secara dinamis. Akan sangat besar potensi untuk muncul beragam jenis instrumen baru atau hal-hal lain ke depannya. Agar kamu bisa memanfaatkannya dengan baik, belajar terus tanpa henti adalah hal yang sangat disarankan. Dengan belajar terus, kamu bisa keep up dengan perubahan, juga bisa menekan potensi risiko hal-hal yang tak diinginkan. Misalnya saja, kamu jadi tahu beragam modus penipuan yang juga semakin canggih.
Meskipun sering kali timbul pertanyaan apakah investasi sama dengan judi, perbedaan mendasar antara keduanya sudah jelas berdasarkan analisis dan uraian di atas.
Mengetahui hal ini, semoga pemahaman yang lebih dalam dan kejelasan tentang apa itu investasi dan bagaimana investasi berbeda dari judi dapat menginspirasi untuk membuat keputusan keuangan yang lebih bijaksana.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Rekomendasi 5 Buku untuk Belajar Finance untuk Pemula
Belajar finance untuk pemula sangat perlu untuk dilakukan karena keuangan memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan masa depan. Belajar finance membantu kita untuk memahami dan mengelola uang dengan lebih cerdas, serta membangun kekayaan dan mencapai kebebasan finansial.
Selain itu, belajar finance untuk pemula juga dapat membuat kita sadar bahwa banyak risiko keuangan yang bisa terjadi selama kita hidup, dan tahu juga cara menghindarinya. Dengan memiliki manajemen risiko yang baik, pun bisa membuat rencana keuangan yang komprehensif, kita pun akhirnya dimungkinkan untuk mencapai kebebasan finansial. Apa itu kebebasan finansial? Yes, yaitu keadaan di mana kita memiliki kebebasan untuk memilih gaya hidup yang kita inginkan—tanpa khawatir akan keuangan.
Nah, memangnya ada yang enggak kepingin mencapai kebebasan finansial?
Terdapat banyak cara belajar finance bagi pemula, dan salah satu cara yang paling efektif adalah dengan membaca buku. Buku adalah sumber pengetahuan yang berharga untuk memahami konsep keuangan dan investasi. Lagi pula, relatif murah jika dibandingkan cara belajar yang lain. Sementara, juga fleksibel, karena kamu bisa belajar dan membaca sesuai kondisi dan kesibukan. Buku umumnya juga disusun dengan kurasi dan editing yang baik, sehingga informasi di dalamnya pasti valid dan bisa diandalkan—jika dibandingkan dengan artikel-artikel online.
Namun, memang tak semua buku cocok untuk pemula. Faktanya, belajar finance untuk pemula itu memang seharusnya dilakukan secara step by step—secara berjenjang. Mulai dari basic dulu, baru menapak ke topik-topik yang lebih kompleks, dan akhirnya advanced. Ya, bisa dikatakan mirip dengan belajar bahasa Inggris, atau mungkin belajar menggambar.
So, yeah, mengapa tak mulai belajar finance untuk pemula dari buku dulu? Mau tahu rekomendasi buku yang cocok untuk dibaca pemula dalam rangka belajar keuangan tahap awal? Ini dia daftarnya.
Rekomendasi 5 Buku untuk Belajar Finance untuk Pemula
1. Rich Dad Poor Dad
Buku “Rich Dad Poor Dad” yang ditulis oleh Robert Kiyosaki merupakan salah satu buku terkenal dan cocok banget dipakai sebagai bahan belajar finance untuk pemula. Buku ini membahas tentang pentingnya memiliki pemikiran yang benar tentang uang dan investasi, serta cara-cara untuk memanfaatkan uang agar menghasilkan keuntungan.
Dalam buku ini, Kiyosaki menjabarkan konsep perencanaan keuangan pribadi dan cara-cara mengelola uang dengan cerdas. Dia juga membagikan pengalaman pribadi tentang bagaimana dia memperoleh kekayaan dan kebebasan finansial, serta berbagai tip investasi yang cerdas.
Salah satu konsep penting yang diangkat dalam buku ini adalah perbedaan antara “rich dad” dan “poor dad”. “Rich dad” adalah orang yang memiliki pemikiran dan strategi investasi yang cerdas, sementara “poor dad” adalah orang yang lebih berfokus pada pengeluaran dan utang. Dalam buku ini, Kiyosaki menekankan pentingnya menjadi “rich dad” dan memperoleh kebebasan finansial melalui investasi yang cerdas.
2. The Millionaire Next Door
Buku “The Millionaire Next Door” yang ditulis oleh Thomas J. Stanley dan William D. Danko, membahas tentang kebiasaan finansial orang-orang kaya yang hidup sederhana. Buku ini mengajarkan bagaimana cara mengelola uang dengan cerdas dan mengatasi utang, serta membangun kekayaan dengan menghemat dan menginvestasikan uang mereka secara cerdas.
Buku ini juga mengungkapkan beberapa mitos tentang kekayaan, seperti anggapan bahwa orang kaya selalu hidup mewah dan membelanjakan uang mereka secara tidak bijaksana. Faktanya, orang kaya yang sebenarnya cenderung hidup sederhana dan hemat dalam mengelola uang mereka.
Buku ini memberikan contoh kebiasaan dan prinsip finansial dari para miliarder dan jutawan sejati, dan bagaimana mereka berhasil membangun kekayaan mereka. Buku ini sangat bermanfaat bagi pemula yang ingin memulai perjalanan mereka menuju kekayaan dan kebebasan finansial.
Buku “The Millionaire Next Door” sangat populer, dan diakui sebagai buku referensi klasik keuangan pribadi. Akan sangat tepat jika kamu belajar finance untuk pemula dan mulai dengan buku ini.
3. The Simple Path to Wealth
Buku “The Simple Path to Wealth” yang ditulis oleh JL Collins merupakan buku panduan praktis belajar finance untuk pemula, yang berfokus pada pengelolaan uang dan investasi dengan cerdas.
Buku ini membahas tentang konsep dasar investasi, termasuk bagaimana memilih instrumen investasi yang tepat dan cara menghindari risiko investasi yang tidak perlu. Selain itu, buku ini juga membahas tentang kebiasaan finansial yang sehat, seperti penghematan dan pengelolaan utang.
Dalam buku ini, JL Collins juga bahwa investasi tidak harus rumit atau memerlukan banyak waktu dan upaya. Buku ini menekankan pentingnya strategi investasi jangka panjang yang sederhana, dan bagaimana menghindari taktik investasi yang rumit dan berisiko.
Secara keseluruhan, buku “The Simple Path to Wealth” sangat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin belajar finance untuk pemula, dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang investasi dan keuangan pribadi.
4. Your Money or Your Life
Buku “Your Money or Your Life” yang ditulis oleh Vicki Robin dan Joe Dominguez merupakan buku yang membahas tentang cara mengubah hubungan seseorang dengan uang dan memperbaiki keuangan pribadi.
Buku ini mengajarkan pembaca tentang konsep “life energy”, yaitu bagaimana uang yang kita hasilkan setiap hari merupakan sebuah nilai tukar dari energi kehidupan kita. Belajar finance untuk pemula dengan membaca buku ini, maka kita akan diajak untuk mengevaluasi nilai kehidupan kita dan bagaimana uang yang dihasilkan setiap hari memengaruhi nilai-nilai tersebut.
Buku ini juga memberikan berbagai tip praktis tentang bagaimana mengatur dan mengelola uang dengan cerdas, termasuk cara mengurangi pengeluaran dan membayar utang. Kita akan diajak untuk mengembangkan rencana keuangan yang terperinci dan membuat pilihan keuangan yang berkelanjutan untuk mencapai kebebasan finansial.
Dalam buku “Your Money or Your Life”, Vicki Robin dan Joe Dominguez juga menunjukkan bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan finansial tidak selalu tergantung pada jumlah uang yang dimiliki. Buku ini mengajarkan bagaimana cara menciptakan kebahagiaan dan kesejahteraan finansial dengan membangun hubungan yang lebih baik dengan uang dan memperbaiki kebiasaan keuangan yang tidak sehat.
5. 100 Langkah untuk Tidak Miskin
Buku “100 Langkah untuk Tidak Miskin” yang ditulis oleh Ligwina Hananto merupakan buku yang juga cocok banget untuk belajar finance untuk pemula. Buku ini membahas tentang bagaimana mengelola keuangan pribadi dengan bijak dan mencapai kesejahteraan finansial.
Buku ini membantu pembaca untuk meraih kebebasan finansial, yang mencakup berbagai topik, seperti pengelolaan utang, investasi, asuransi, dan penghematan. Buku ini juga menunjukkan bahwa kebebasan finansial bukanlah sesuatu yang sulit dicapai jika seseorang memiliki disiplin dan strategi yang tepat dalam mengelola keuangan. Ada juga panduan praktis yang dapat membantu pembaca untuk mengembangkan kebiasaan keuangan yang sehat dan mencapai tujuan keuangan.
Selain itu, buku “100 Langkah untuk Tidak Miskin” juga menekankan pentingnya pendidikan keuangan dan bagaimana cara mengajarkan keuangan pribadi kepada anak-anak. Buku ini memberikan panduan praktis tentang bagaimana cara mengajarkan nilai-nilai keuangan pribadi kepada anak-anak secara efektif.
Nah, itu dia 5 buku yang direkomendasikan jika kamu ingin mulai belajar finance untuk pemula sekarang. Selamat memburu buku-buku tersebut ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Saham Selama Bulan Puasa Ramadan: Peluang dan Risiko
Bulan puasa Ramadan merupakan bulan suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Selama bulan ini, umat Islam menjalani puasa dari fajar hingga maghrib. Nah, ternyata ya, gaes, bulan puasa Ramadan itu juga dapat memengaruhi pasar saham secara langsung maupun tidak langsung karena perubahan perilaku konsumen dan investor lo!
Seperti apa misalnya?
Yes, mumpung sudah semakin mendekati bulan suci, yuk, kita bahas ya. Siapa tahu, selain mempertebal iman, kamu juga pengin memanfaatkan momen demi mempertebal aset. Ya kan? Enggak ada salahnya kok, karena faktanya, memang ada momen-momen tertentu yang kalau kita jeli, bisa membawa berkah juga buat kita.
Pengaruh Bulan Puasa Ramadan terhadap Pasar Saham dan Peluangnya
Berikut adalah beberapa pengaruh bulan puasa Ramadan terhadap pasar saham yang menarik untuk dicermati.
Fenomena Ramadan Rally
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pasar saham di negara-negara mayoritas Muslim cenderung mengalami kenaikan selama bulan puasa. Hal ini dikenal sebagai “Ramadan Rally.”
Alasannya sih sebenarnya masih belum pasti, tetapi beberapa analis berpendapat bahwa faktor-faktor seperti suasana positif, rasa optimisme, dan nilai-nilai religius dapat memengaruhi perilaku investor dan meningkatkan kepercayaan pasar.
So, sebagai investor, kamu dapat memanfaatkan fenomena ini dengan membeli saham pada awal bulan puasa dan menjualnya ketika harganya meningkat.
Penurunan volatilitas pasar
Selama bulan puasa Ramadan, aktivitas perdagangan di pasar saham mungkin menurun. Hal ini karena jam kerja yang lebih pendek dan penurunan energi fisik dan mental para pelaku pasar.
Nah, penurunan volatilitas ini dapat mengurangi risiko investasi jangka pendek dan memberi kesempatan kepada investor untuk mengambil keputusan yang lebih matang.
Peningkatan konsumsi jelang Lebaran
Menjelang akhir bulan puasa Ramadan, konsumsi masyarakat umumnya meningkat karena persiapan hari raya Idulfitri atau Lebaran. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor konsumsi, seperti ritel, makanan, dan minuman, serta perbankan dan keuangan.
Nah, di sini artinya, kamu bisa mempertimbangkan investasi pada perusahaan yang bergerak di sektor konsumsi, seperti ritel, makanan, dan minuman, yang berpotensi mendapatkan keuntungan dari peningkatan konsumsi tersebut.
Pengaruh terhadap sektor tertentu
Beberapa sektor mungkin lebih terpengaruh oleh bulan puasa daripada sektor lain. Contohnya, sektor perbankan dan keuangan mungkin melihat peningkatan aktivitas karena pinjaman konsumen dan perusahaan untuk kebutuhan jelang Lebaran.
So, sebagai investor, kamu juga bisa melirik perusahaan-perusahaan dalam sektor perbankan dan keuangan yang berpotensi memperoleh keuntungan dari peningkatan permintaan pinjaman tersebut.
Sementara itu, sektor pariwisata dan transportasi mungkin mengalami penurunan aktivitas karena jumlah perjalanan yang berkurang selama bulan puasa. Cuma, nanti saat menjelang libur Lebaran, bisa jadi naik lagi juga.
So, pengaruh bulan puasa terhadap pasar saham memang bervariasi, dan dapat berbeda antar daerah dan sektor. Namun, investor yang memahami tren dan perubahan perilaku selama bulan puasa dapat memanfaatkannya untuk mengambil keputusan investasi yang lebih bijaksana.
Serta, yang terpenting, tetap aware dengan risiko yang sudah “sepaket” dengan keuntungan investasi saham. Apa saja risikonya?
Risiko Investasi di Bulan Puasa Ramadan
Berinvestasi selama bulan puasa juga memiliki risiko yang perlu diwaspadai agar potensi kerugian bisa diminimalkan. Berikut adalah beberapa risiko yang perlu diperhatikan.
Fluktuasi pasar saham yang tak terduga
Meski dari data-data historis, pasar saham akan lebih lowkey, tapi seperti investasi pada waktu lain, fluktuasi pasar saham selama bulan puasa tetap saja bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya seperti kejadian ekonomi global, kebijakan pemerintah, dan perubahan suku bunga.
Oleh karena itu, penting untuk memonitor berita dan perkembangan ekonomi secara berkala.
Faktor risiko berbasis perusahaan
Kinerja keuangan perusahaan, reputasi, dan tata kelola perusahaan dapat memengaruhi nilai saham. Pastikan untuk melakukan analisis fundamental perusahaan sebelum berinvestasi untuk mengurangi risiko terkait faktor ini.
Risiko sektor
Beberapa sektor mungkin lebih terpengaruh oleh bulan puasa daripada sektor lain. Sebagai contoh, sektor pariwisata dan transportasi mungkin mengalami penurunan aktivitas selama bulan puasa Ramadan.
Oleh karena itu, penting untuk memahami dinamika sektor yang kamu investasikan dan mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul.
Faktor risiko psikologis
Emosi dan perilaku kamu sebagai investor dapat memengaruhi keputusan investasi. FOMO (Fear of Missing Out) dan kurangnya disiplin dalam berinvestasi bisa mengakibatkan keputusan yang buruk.
So, penting untuk tetap objektif dan tidak terbawa emosi saat berinvestasi.
Tip Investasi Saham di Bulan Puasa Ramadan
Nah, jadi, selama bulan puasa, terdapat beberapa contoh investasi yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai keuntungan ya. Agar bisa mengoptimalkan keuntungan, coba lakukan beberapa hal berikut.
#TujuanLoApa
Yes, selalu ingat yang satu ini dulu ya, untuk mau mulai berinvestasi apa saja, kapan saja, di mana saja.
Selalu tentukan tujuan investasi, sehingga kamu pun bisa membuat rencana keuangan untuk bisa berinvestasi yang lebih optimal.
Diversifikasi portofolio
Diversifikasi portofolio investasi kamu dengan menginvestasikan dana pada berbagai sektor dan instrumen investasi. Hal ini membantumu mengurangi risiko dan memanfaatkan peluang yang ada di berbagai sektor selama bulan puasa.
Analisis fundamental perusahaan
Sebelum mengambil keputusan investasi, lakukan analisis fundamental perusahaan yang kamu minati. Pertimbangkan kinerja keuangan, prospek pertumbuhan, dan tata kelola perusahaan.
Dengan menganalisis perusahaan secara mendalam, kamu dapat menemukan peluang investasi yang lebih menguntungkan.
Investasi jangka panjang
Fokus pada investasi jangka panjang dengan memilih perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan yang baik dan fundamental yang kuat.
Investasi jangka panjang cenderung lebih menguntungkan dan mengurangi risiko yang dihadapi selama periode fluktuasi pasar, seperti yang mungkin terjadi selama bulan puasa.
Manfaatkan reksa dana atau ETF
Jika kamu enggak ingin mengelola investasi secara aktif, pertimbangkan untuk berinvestasi melalui reksa dana atau exchange-traded funds (ETF) yang mencakup berbagai sektor yang berpotensi tumbuh selama bulan puasa.
Hal ini memudahkan kamu dalam mengakses berbagai peluang investasi dengan risiko yang lebih terkendali.
Kesimpulan
Bulan puasa Ramadan memberikan peluang unik bagi investor untuk memanfaatkan tren pasar yang khas selama periode ini. Namun, penting untuk memahami dan mengantisipasi risiko yang mungkin dihadapi agar investasi tetap aman dan menguntungkan.
Dengan melakukan analisis fundamental perusahaan, diversifikasi portofolio, dan fokus pada investasi jangka panjang, kamu dapat mengurangi risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan. Selalu ingat untuk memonitor perkembangan pasar dan perusahaan yang kamu investasikan agar kamu dapat menyesuaikan strategi jika diperlukan. Tetap objektif dan disiplin dalam pengambilan keputusan investasi.
Semoga peluang untuk berinvestasi di pasar saham di bulan puasa Ramadan ini bisa membantumu mencapai tujuan investasi jangka panjang lebih cepat ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Seluk Beluk dan Tip Terbaik Investasi Emas Digital yang Legit
Lagi ramai emas digital ya? Apakah di antara kamu juga ada yang memilihnya sebagai instrumen investasi? Atau mungkin kamu lebih memilih berinvestasi pada emas batangan, atau emas fisik?
Mungkin ada juga di antara kamu yang belum berinvestasi emas, dan malah bingung. Emas digital dan emas batangan, memang beda ya? Lebih untung yang mana ya?
Untuk bisa menjawab pertanyaanmu, yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Investasi Emas Investasi Favorit Sepanjang Masa
Kalau orang tua kita umumnya menyimpan emas dalam bentuk fisik. Mulai dari perhiasan emas, koin emas, sampai emas batangan. Tak lupa, berbagai nota pembeliannya juga disimpan.
Memang instrumen ini sedari dulu dianggap selalu lebih “aman” dibandingkan instrumen lain. Katanya, keamanannya ini lantaran harganya yang cenderung naik dari tahun ke tahun.
Namun, seiring perkembangan teknologi yang luar biasa, kini investasi emas juga bisa dilakukan secara digital. Biarlah emas-emas batangannya disimpan sama oma, opa, om, tante, bapak, ibu, opung kita. Milenial dan gen Z kayaknya bakalan lebih cocok untuk berinvestasi emas digital.
Sebenarnya konsep investasi emas digital ini sama dengan kalau kita menabung di bank. Ketika kamu ke bank, kamu menyetor uang dan uang itu akan masuk ke dalam saldo rekening.
Emas digital sebenarnya sama saja dengan emas fisik, tetapi diperdagangkan secara online lewat aplikasi. Saat kamu menyetorkan uang ke platform yang bersangkutan, maka uang itu akan dikonversikan dalam bentuk saldo emas.
Keuntungan Berinvestasi Emas Digital
1. Bisa mulai dari nominal kecil
Tak seperti emas fisik yang harus siap dengan modal yang menyesuaikan dengan harga satuan emas yang dijual, kamu bahkan bisa berinvestasi dengan recehan sisa belanja untuk berinvestasi emas digital.
Iya, itu betul. Terutama ini bisa dilakukan kalau kamu berinvestasi di marketplace. Jadi, sembari belanja, transferannya dilebihkan sedikit. Sisanya masuk ke pos investasi emas digital. Lama-lama lumayan juga lo. Istilahnya kan jadi nabung emas dari sisa uang belanja. And it works!
Tak hanya emak-emak yang suka melakukannya, bapack-bapack juga banyack.
2. Nggak perlu pusing dengan tempat penyimpanan
Kalau kamu berinvestasi pada emas fisik, maka kamu harus menyediakan tempat penyimpanan yang baik dan aman. Mungkin kamu perlu mengeluarkan extra cost lantaran harus menyewa safety deposit box di bank, jika kamu berinvestasi dalam jumlah besar. Pasalnya, kalau hanya disimpan di rumah; di bawah kasur atau di bawah tumpukan pakaian di lemari, risiko pencurian akan membayangi.
Dengan berinvestasi secara digital, kamu enggak perlu memusingkan soal penyimpanan, karena ya emasmu tersimpan dalam bentuk digital. Ini kurang lebih seperti saham, yang tidak dapat dipegang fisik tetapi ada pencatatan asetnya.
Lebih jauh, kalau butuh fisiknya, kamu bisa banget meminta emasmu untuk dicetak. Tentu saja, akan ada biaya tambahan lagi ya.
3. Bisa dijadikan sebagai agunan
Seperti halnya emas fisik, emas digital juga bisa dimanfaatkan sebagai agunan, ketika kamu mengajukan pinjaman. Asyik kan?
Risiko Investasi Emas Digital
However, namanya juga instrumen investasi, pasti akan selalu ada risiko. Dengan semua keuntungan yang ada di atas, emas digital juga punya risiko? Pasti ada. Beberapa risiko yang harus kamu perhatikan untuk berinvestasi emas digital di antaranya:
- Risiko penurunan harga, yang akan kamu alami jika kamu harus menjual emas digital milikmu saat harga emas sedang menurun.
- Risiko hilang, yaitu ketika platform di mana kamu memiliki emas digital bermasalah. Seperti yang belakangan ada di berita-berita. Yes, jadi kalau emas fisik bisa hilang diambil pencuri, emas digital bisa juga hilang jika terjadi masalah pada platform.
So, ini memang harus kamu pahami ya. Bahwa setiap instrumen investasi itu akan punya risiko. Tinggal peluangnya tinggi atau rendah. Semakin dijamin oleh pemerintah, maka risiko juga akan bisa ditekan seminimal mungkin. Karena itu, meski terdengar sangat edgy, kekinian, dan modern, ada baiknya kamu juga belajar dulu mengenai seluk beluk investasi emas digital itu sebelum benar-benar membelinya.
Tip Investasi Emas Digital
Instrumen digital, seperti halnya emas digital ini, menawarkan cara berinvestasi yang praktis dan mudah, dengan modal kecil. Namun, di balik kepraktisan, kemudahan, dan modal yang kecil, kita pun harus tetap ingat, bahwa instrumen investasi—apa pun itu—akan selalu membawa risiko.
Salah satu risiko terbesar cara investasi emas digital adalah terkait legalitas platformnya. Jika kita sudah telanjur berinvestasi di platform tersebut, dan ternyata platform belum terdaftar di Bappebti, maka nantinya akan timbul masalah. Emas digital yang kita miliki tidak dijamin oleh pemerintah, kalau hendak dijual, harganya bisa merosot jauh. Padahal kalau tidak segera dilepas, kita juga enggak tahu nasibnya akan seperti apa.
Karena itu, seperti juga dengan produk investasi lain, kita harus melakukan analisis mendalam dulu sebelum mulai membeli emas digital.
Cek legalitas
Di Indonesia, sudah ditetapkan beberapa lembaga yang bertugas mengawasi berbagai aktivitas keuangan dengan wewenang masing-masing. Misalnya, untuk layanan keuangan seperti misalnya asuransi, sekuritas, pembiayaan, dan sejenisnya harus sudah terdaftar di OJK. Sementara, yang berbasis komoditas, misalnya minyak, kripto, dan termasuk emas, platform yang bersangkutan harus sudah terdaftar di Bappebti.
Selain OJK dan Bappebti, kalau layanan tersebut memiliki platform elektronik, misalnya website, aplikasi, dan sejenisnya yang dioperasikan melalui internet, juga harus terdaftar sebagai PSE di Kominfo.
So, hal ini harus kamu pahami dulu sebelum mulai membeli berbagai produk investasi, juga yang selain emas digital. Kenali produknya, kemudian cari apakah platformnya sudah terdaftar di lembaga yang berwewenang mengawasi regulasinya.
Riset dan survei mendalam
Jangan hanya mengandalkan rekomendasi seseorang saja, influencer misalnya, tapi kamu juga harus melakukan riset dan survei kamu secara mandiri, terkait platform investasi yang bersangkutan.
Jika sudah yakin bahwa platformnya sudah berizin dan legal, selanjutnya cek jejak digitalnya dari berbagai sumber. Kamu bisa memanfaatkan mulai dari Google, media massa, hingga media online dan media sosial.
Cari apakah platform yang bersangkutan pernah terlibat masalah yang serius? Apakah pernah ada komplain-komplain yang sangat memberatkan? Di mana kantor fisiknya? Siapa saja yang berada di balik platform tersebut? Apakah rekam jejak mereka juga bagus?
Hal ini berpengaruh besar pada trust, jadi jangan sampai di-skip ya. Jangan sampai kamu berinvestasi di perusahaan yang dipimpin atau diinisiasi oleh orang yang belum ada pengalaman sama sekali.
Nah, itu dia beberapa hal terkait investasi emas digital yang perlu kamu perhatikan.
Selalu ingat, #tujuanloapa, dan cek apakah instrumen tersebut memang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan tujuanmu. Tak perlu merasa FOMO, jika orang lain sudah melakukannya dan kamu belum. Selama kamu masih di dalam track rencana keuangan yang sudah kamu buat sendiri, kamu akan aman.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
7 Cara Investasi Sukses ala Warren Buffett, sang Peramal dari Omaha
Siapa investor paling sukses di dunia? Mungkin yang terpikirkan adalah satu nama ini: Warren Buffett, meskipun ada banyak sekali sederet nama investor lain yang sama suksesnya. Tapi, kita memang harus mengakui, bahwa pemilik Berkshire Hathaway inilah ‘empu’ dunia investasi.
Jika kamu menelusuri sosoknya, kamu akan dapat menemukan banyak profilnya di internet. Sepak terjangnya di dunia saham sudah puluhan tahun. Jam terbang dan keterampilan yang sudah master membuatnya dijuluki The Oracle of Omaha, sang peramal dari Omaha, saking setiap kata-katanya terbukti nyata terjadi di dunia pasar modal.
Kamu mau berguru darinya? Bisa kok, Warren Buffett terkenal enggak pernah pelit bagi-bagi ilmu. Berikut adalah rangkumannya, yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Kamu bisa mulai belajar dulu dari sini, kemudian lanjut mencari sumber yang lainnya nanti.
Cara Investasi Sukses ala Warren Buffett
1. Temukan guru yang tepat
Orang yang mau belajar, pasti harus dimulai dengan mencari guru yang tepat. Tak ketinggalan Warren Buffett. Di tahun 1949, ia membaca buku The Intelligent Investor yang ditulis oleh Benjamin Graham. Dari situlah, ia mengaku mendapat banyak pelajaran tentang investasi. Hal ini juga akhirnya membawa Buffett untuk kuliah di Columbia Business School, sekolah yang salah satu dosennya adalah Benjamin Graham.
Warren Buffett mengatakan, bahwa dalam perjalanannya, seorang investor bisa saja mengembangkan metode dan strateginya sendiri, tetapi pada titik awal, mau tak mau, ia harus berguru dulu pada orang lain. Ketepatan dalam memilih guru adalah kunci terbesar, karena akan menentukan akan jadi investor seperti apa kita ke depannya nanti.
2. Investasi pada diri sendiri
Setelah menemukan guru yang tepat, maka sekarang waktunya untuk belajar banyak darinya. Inilah yang disebut Buffett dengan investasi pada diri sendiri.
Buffett percaya bahwa aset terbesar yang bisa kita miliki dalam hidup adalah diri sendiri. Dengan berinvestasi pada diri sendiri, itu artinya kita telah memulai proses membangun kekayaan untuk jangka waktu yang sangat panjang.
Investasi sekarang, tuai hasilnya di masa depan. Ikutan kursus, mentoring, dan berbagai kelas; membaca buku-buku, artikel, atau gabung di berbagai webinar dari segala bidang ilmu sesuai minat.
3. Investasikan pada produk yang kamu pahami betul
Strategi investasi Warren Buffett yang terbesar adalah ia hanya mau berinvestasi pada produk yang benar-benar ia kenali dan akan berjalan jangka panjang. Jadi, kamu mungkin tak akan pernah melihat Buffett berinvestasi pada produk-produk yang baru banget atau yang sifatnya hanya musiman. Kripto, misalnya.
Bukan karena kripto adalah instrumenn yang enggak bagus, tetapi memang Buffett tidak punya ketertarikan dengan jenis instrumen ini, dan ia tak peduli meskipun lagi hype setinggi langit.
Berinvestasi pada hal-hal yang musiman atau lagi ngehype seperti ini memang bisa jadi akan bisa menghasilkan keuntungan dalam waktu yang singkat, tetapi biasanya juga harus segera direview apakah lanjut atau segera berhenti, sebelum hype-nya menghilang. Kalau sampai terlambat berhenti, bisa jadi kita malah menanggung kerugian.
So, paling penting adalah mengenali instrumen tersebut akan bisa diandalkan dalam waktu yang lama atau tidak, dan kemudian menyusun strategi yang sesuai.
4. Jadikan kebiasaan dan rutinitas
Investasi seharunya memang menjadi kebiasaan dan rutinitas yang kamu lakukan dalam hidup. Ya, kurang lebih sama saja seperti kamu harus membayar tagihan listrik, air, beli pulsa, beli gas, beli beras, dan lainnya.
Dengan menjadi kebiasaan dan rutinitas, lambat laun pasti kamu akan mendapatkan hasil, sesuai yang diharapkan.
Warren Buffett memulai perjalanan investasinya sejak usia 11 tahun. Sejak itu, ia—dengan sangat passionately—terus belajar berinvestasi. Hasilnya kamu lihat sendiri kan?
5. Dukung dengan gaya hidup yang sesuai
Apalah artinya investasi, kalau ternyata di kehidupan sehari-hari kamu sulit banget untuk hidup hemat?
Warren Buffett—meskipun merupakan salah satu orang terkaya di dunia—tak pernah bermewah-mewah. Ia tetap tinggal di rumah yang sama, yang dibelinya tahun 1958 hingga sekarang. Ia masih sarapan dengan menu hemat McDonald’s. Ia juga tetap mengendarai mobil tuanya, meskipun banyak karyawannya yang mendorongnya untuk beli mobil baru.
Gaya hidup hemat yang dijalani oleh Warren Buffett justru membuatnya jadi punya lebih banyak uang untuk diinvestasikan. Semakin banyak dan bertumbuh dana investasinya, semakin besar pula nilai kekayaan bersihnya.
6. Kelola utang dengan baik
Mungkin kita sepintas lalu juga sempat bertanya-tanya, orang sekaya Warren Buffett ngerasain ditagih kartu kredit berbulan-bulan enggak ya?
Faktanya, Warren Buffett memang tak punya utang kartu kredit. Ia juga membeli mobil secara cash. Ya, buat apa berutang, karena ia punya banyak uang? Tetapi, bukan di situ poinnya. Poinnya adalah Warren Buffett paham, bahwa sekali kita terlanjut memiliki utang, maka uang kita akan tergerogoti oleh biaya administrasi dan bunga.
Jadi, supaya dana investasi bisa lebih besar lagi, kurangi deh utang. Atau, seminimal mungkin, kelola utang dengan baik—jika memang butuh—agar terhindar dari denda, biaya admin, dan bunga tambahan yang bisa membuat keuangan kacau balau.
Segera lunasi utang, dan dengan begitu, alokasi investasi bisa lebih banyak lagi.
7. Sabar dan tidak emosional
Warren Buffett, sejak dulu, dikenal sebagai investor yang sangat fokus. Ternyata hal ini dipelajarinya dari Todd Combs, salah satu manajer investasi di Berkshire, yang memintanya untuk membaca dokumen-dokumen investasi dan laporan keuangan sebelum akhirnya membeli saham suatu perusahaan.
Dan memang begitulah seharusnya seorang investor yang sukses: sabar, tidak emosional, sehingga bisa mengendalikan diri saat krisis maupun ketika lagi ada yang hype. Tidak mudah panik, pun merasakan euforia berlebihan.
Hal ini akan banyak menyelamatkan kita dari bias dalam mengambil keputusan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!