Sengkarut Harta Warisan Bisa Dicegah dengan 3 Hal Ini
Sudah sering kita mendengar sengkarut keluarga yang disebabkan oleh harta warisan. Kalau kamu mengikuti infotainment, pasti tak asing lagi deh dengan perseteruan keluarga artis terkait hal ini. Yang lagi ramai banget dan selalu diupdate belakangan adalah perselisihan harta warisan dan perwalian anak yang masih balita.
Masalah harta warisan memang masih menjadi hal tabu untuk dibicarakan, apalagi kalau si pemilik harta masih hidup. Pamali, katanya. Namun, akibatnya, karena tabu dan dihindari untuk dibicarakan, pembagiannya pun menjadi arena pertikaian. Bahkan, menurut data Mahkamah Agung, masalah harta warisan ini merupakan permasalahan kedua terbanyak yang ditangani secara perdata agama pada 2010 dan 2011. Nomor satunya sengketa perkawinan.
Kalau dipikir-pikir ya, hal ini membuat hati miris. Hubungan dan silaturahmi keluarga bahkan bisa putus karena perkara ini.
Apa Sih yang Dimaksud dengan Harta Warisan?
Warisan adalah harta milik seseorang yang sudah meninggal, yang ditinggalkan bagi keluarga atau ahli warisnya.
Katanya, kalau warisan sedikit, pusing ngebaginya. Kalau banyak? Ya, sama pusingnya juga. Tapi, akan lebih baik kalau meninggalkan harta warisan yang banyak sih, soalnya menjamin keluarga kita tetap berkecukupan saat kita pergi nanti.
Iya, bisa dibilang warisan ini bukan sekadar harta. Tetapi, lebih pada kelangsungan hidup orang-orang yang kita tinggalkan. Bisa jadi haknya istri dan anak-anak, sampai ke kelangsungan bisnis. Buat yang beragama Islam lebih panjang lagi maknanya, sampai ke infaq, sedekah, wakaf yang harus terus berlanjut sebagai amal jariyah dan seterusnya.
Biasanya, yang kerap menjadi penyebab rumitnya pembagian harta warisan adalah ketika ada anggota keluarga yang kurang paham ilmu pembagian warisan—apalagi untuk yang beragama Islam—dan enggak mau belajar atau pengin tahu. Pasalnya, hukum pembagian harta warisan di Indonesia itu ada tiga, yakni menurut hukum agama Islam, adat, dan KUH Perdata. Kadang juga akan jadi masalah, misalnya jika dalam satu keluarga ada anggota dengan agama yang berbeda, dan masing-masing keukeuh punya pendapat sendiri.
Belum lagi masalah keengganan untuk berdiskusi. Misalnya, karena takut dianggap matre. Atau, “Ah, Ibu kan masih ada. Masa sudah mau membagi warisannya Bapak?” dan berbagai alasan lainnya.
Dampak yang Bisa Terjadi kalau Harta Warisan Tak Segera Dibicarakan
1. Terjadi senegketa
Gara-gara harta, putus tali persaudaraan; bertikai, berselisih, saling sikut, saling tuntut, salah satu dipenjara, bahkan terjadi tindakan-tindakan kriminal, yang sebenarnya bisa dihindari.
Serem!
2. Anggota keluarga yang tersingkirkan/telantar
Tak jarang, anak-anak dari orang tua yang sudah berpulang akhirnya telantar. Harta warisan orang tuanya yang seharusnya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan mereka, justru malah ludes menjadi barang rebutan orang-orang di sekitarnya.
Mengsedih!
3. Harta justru habis
Nah, seperti poin dua di atas nih. Harta habis tak jelas juntrungannya, karena pengelolaan yang tidak pada tempatnya.
Jika hartanya berupa bisnis, jadi kolaps karena ahli waris tak ada yang berkompetensi mengurus, sedangkan orang-orang yang mampu mengelola malah tak diperbolehkan menyentuh.
Bisa jadi juga harta malah dihabiskan oleh wali, karena anak masih belum cukup usia sebagai ahli waris.
Cegah Sengkarut Harta Warisan
1. Pahami cara kerjanya sesuai aturan
Membuat perencanaan waris bisa menjadi satu solusi terbaik untuk mencegah perselisihan akibat harta terjadi. Dengan dilegalisasi (dan dibantu) oleh pihak yang berwenang dan yang sudah profesional, surat waris biasanya berbicara tentang:
- Perwalian pemeliharaan anak di bawah umur
- Siapa yang dipercaya untuk mengurus harta, termasuk jika di dalamnya ada bisnis
- Pihak pelaksana wasiat, kalau ada anak di bawah umur, ya berarti sampai dinyatakan dewasa secara hukum
- Harta warisan terdiri atas apa saja, dan di mana saja
- Dan sebagainya
Seandainya tidak atau belum bisa dinyatakan secara mendetail, sebuah pernyataan misalnya seperti, “Bagilah harta warisan saya secara hukum Islam.” Atau secara adat, atau secara undang-undang pun bisa menjadi surat wasiat yang sah. Dengan demikian, ahli waris dapat melaksanakannya sesuai ketentuan.
Yang pasti, pembagian harta warisan ada aturannya. Enggak bisa kalau langsung dibagi semau sendiri, apalagi jika kamu beragama Islam.
2. Minta bantuan mereka yang profesional
Jika kamu merasa bingung, maka itu juga wajar, karena hukum waris memang cukup rumit, apalagi bagi orang awam.
Kalau sudah begini, cobalah untuk minta bantuan pada yang lebih profesional. Kamu bisa berkonsultasi dengan perencana keuangan yang lebih banyak tahu mengenai pembagian harta ini. Atau, bisa juga langsung menghubungi pengacara atau notaris yang akan membuatkan surat waris tersebut.
Jika kamu beragama Islam, maka masalah pembagian harta warisan akan ditangani oleh Pengadilan Agama. Sedangkan, yang bukan beragama Islam, akan ditangani pengadilan umum.
3. Buat perencanaan waris sejak dini
Jangan merasa tabu untuk membuat surat waris. Ingatlah akan kemungkinan terjadinya sengkarut jika persoalan harta warisan ini tak segera dibuat dengan jelas. Apalagi jika hartamu cukup banyak.
Sayangilah keluargamu, jangan biarkan mereka bingung. Bahkan, kamu tak perlu menunggu usia lanjut kok untuk bisa membuat surat waris.
Sekali lagi, konsultasikan hal ini dengan mereka yang sudah profesional dan sudah ahli.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Ingin Membuat Rencana Waris? Ini 3 Hal yang Perlu Diperhatikan
Ngomongin rencana waris, di Indonesia, rasanya begitu tabu. Katanya, kok kayak mengharapkan diri sendiri cepat mati sih? Padahal ya, enggak itu konsepnya.
Banyak masalah bisa teratasi hanya dengan “selembar” surat waris. Salah satunya untuk menjaga keutuhan keluarga. Kita pasti sudah sering mendengar mengenai betapa ribetnya urusan seperti ini tanpa adanya surat waris yang komprehensif. Bahkan bisa sampai menimbulkan kericuhan dalam keluarga. Tentu saja, hal ini tak diinginkan oleh siapa pun kan?
Membuat rencana waris, kamu bisa saja meminta bantuan pengacara yang sudah profesional. Namun, meski sudah dibantu pengacara dan mampu membayarnya dengan layak, kamu harus tetap tahu apa saja yang diperlukan untuk membuat rencana waris, juga berbagai serba-serbinya.
Nah, berikut ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu untuk kemudian membuat rencana waris yang komprehensif.
3 Hal untuk Membuat Rencana Waris
1. Ini bukan sekadar soal urusan setelah kematian
Ya, rencana waris tidak hanya membahas mengenai apa yang harus dilakukan dengan aset yang kita miliki setelah kita tak ada lagi. Rencana waris juga bisa digunakan dan diambil manfaatnya ketika *semoga tak perlu terjadi* ada suatu hal yang terjadi pada kita, hingga kita menjadi tidak mampu lagi beraktivitas baik secara fisik maupun mental sampai tak bisa membuat keputusan penting sendiri.
Jadi, rencana waris yang komprehensif, tak hanya soal membagi aset pada keturunan dan keluarga kita, tetapi juga bisa berisi petunjuk perawatan kesehatan yang sesuai dengan keinginan kita. Surat kuasa seperti ini akan memberi izin kepada siapa pun yang kita percaya untuk mengambil keputusan medis yang penting atas nama kita.
Selain itu, kita juga dapat membuat surat kuasa pada seseorang yang kita percaya untuk mengurus bisnis sesuai keinginan kita, ketika kita tidak mampu mengelolanya karena satu dan lain alasan.
So, rencana waris bukan hanya soal last will, bukan?
2. Pahami hukum
Yah, meski tak terlalu sampai mendetail seperti halnya pengacara atau mereka yang profesional, tetapi untuk membuat rencana waris yang baik dan komprehensif, ada baiknya kita juga paham hukum.
Ketika menunjuk seseorang untuk menjadi ahli waris ataupun penerima surat kuasa atas apa pun, maka kita harus memastikan bahwa orang tersebut memang memenuhi beberapa persyaratan. Seperti misalnya, memang capable untuk mengurus bisnis ataupun membuat keputusan medis, dan juga yang bersangkutan harus sehat jasmani dan rohani.
Kita harus memahami betul dalam hal ini, karena ketika orang yang ditunjuk sebagai ahli waris ataupun penerima kuasa ternyata tidak memenuhi syarat, maka masalah akan timbul. Bisa jadi, muncul lagi peluang terjadinya perebutan wasiat.
Jika ada anak-anak dan ingin agar mereka yang menjadi ahli waris nantinya, maka sebutkanlah nama-nama mereka dengan jelas. Hak waris anak bisa tercabut jika surat waris tidak dibuat dengan benar. Apalagi jika mereka tidak berasal dari orang tua yang sama. Misalnya, sang ayah menikah lagi, dan memiliki anak tiri. Hal-hal seperti inilah yang harus dihindari agar tak terjadi masalah.
Dalam hal ini, memang ada baiknya kita didampingi oleh mereka yang lebih profesional jika tak ingin salah dalam menentukan pilihan.
3. Ketahui dengan pasti aset yang kamu miliki
Oke, pada akhirnya, surat waris tentu saja akan membahas mengenai pembagian aset. Jadi, sebelum membuatnya, ada baiknya kamu benar-benar kenali dulu kepemilikan asetnya.
Aset yang harus diabsen misalnya:
- Rumah, tanah, atau bentuk properti lain
- Kendaraan, atau fasilitas yang lain
- Berbagai bentuk tabungan baik yang berada di bank ataupun lembaga keuangan yang lain
- Surat berharga, atau instrumen investasi yang lain
Jika kamu memiliki banyak aset yang tersebar di mana-mana, maka perhitungkan pula besarnya pajak yang harus dikenakan. Biasanya hal ini cukup rumit, sehingga perlu dipikirkan dengan baik.
So, semakin berharga dan rumit aset yang kamu miliki, maka semakin kompleks pula rencana waris yang harus dibuat. Jika memang membutuhkan bantuan, tak perlu ragu untuk menghubungi mereka yang lebih profesional. Jika memang asetnya banyak, mungkin tak hanya pengacara saja, tetapi kamu juga akan butuh akuntan ataupun penasihat pajak.
Memang agak rumit ya, urusan rencana waris ini. Jadi, kenapa enggak gabung saja dulu di kelas finansial online QM Financial yang membahas khusus tentang rencana waris? Kelas ini memang tak diadakan setiap bulan secara rutin seperti halnya kelas basic ataupun intermediate. So, silakan cek jadwalnya, dan segera amankan kursimu. Di kelas ini, kamu bisa mencari informasi lebih banyak mengenai seluk-beluk rencana waris bersama ahlinya atas dukungan QM Financial.
Jangan lupa juga follow Instagram QM Financial untuk berbagai update kelas finansial online dan tip praktis lainnya.