Mengungkap Potensi Penghasilan Sebagai Content Creator di Indonesia
Dunia digital telah membuka lebar pintu peluang bagi banyak orang untuk berkarier sebagai content creator. Dengan semakin banyaknya platform yang tersedia, pertanyaan tentang gaji content creator sering muncul dalam diskusi tentang karier digital.
Seberapa jauh sebenarnya potensi penghasilan dari berbagai jenis kegiatan kreatif online?
Table of Contents
Macam-Macam Sumber Gaji Content Creator
Perkembangan teknologi dan media sosial telah menciptakan pasar yang luas bagi para content creator untuk mengekspresikan kreativitas serta menghasilkan pendapatan. Namun, berapa sebenarnya penghasilan yang bisa diharapkan dari pekerjaan ini?
Pertimbangan ini penting, mengingat variabilitas pendapatan bergantung pada jenis konten, platform yang digunakan, dan seberapa luas jangkauan audiens. Yuk, kita bahas soal gaji content creator ini, dan dari mana saja sumbernya.
1. Adsense
Gaji content creator dari Adsense bisa datang dari blog atau video YouTube. Besarnya mulai dari $100 sampai tidak ada batasnya. Kenapa $100? Karena, gajimu baru bisa dicairkan kalau sudah mencapai $100 tersebut. Biasanya, pembayaran dilakukan antara tanggal 21 sampai 26 setiap bulan.
Buat yang sudah pengalaman, gaji dari Adsense bisa mencapai Rp10 miliar per bulan. Lumayan banget kan? Tapi, khusus buat YouTuber, kamu belum bisa pasang iklan dan menghasilkan uang dari YouTube, kalau belum punya minimal 1.000 subscriber dan 4.000 jam tayangan dalam setahun. So, harus siap kerja keras dulu ya. Ya, ibaratnya ini memang modal, sama kayak jenis bisnis yang lain yang juga perlu modal.
Jangan lupa juga, setiap jenis konten itu punya potensi pendapatan yang berbeda, tergantung pada Cost per Click atau CPC. Jadi, memilih topik yang tepat itu penting banget untuk meningkatkan pendapatan dari AdSense.
Baca juga: Kalkulasi Gaji YouTuber Pemula: Memulai Karier di YouTube dengan Benar
2. Streaming
Ada juga gaji content creator yang bersumber dari donasi kalau lagi streaming. Berbagai platform seperti Twitch, Facebook, TikTok, atau YouTube bisa dipakai sebagai sumber penghasilan jenis ini.
Pendapatan dari live streaming bisa sangat bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah. Catheez, seorang game streamer, adalah salah satu contoh content creator yang sukses menghasilkan pendapatan yang signifikan dari aktivitas live streamingnya.
Selanjutnya, pendapatan dari live streaming bisa meningkat signifikan jika terlibat dalam promosi merek. Sebagai ilustrasi, Miawaug, saat melakukan live streaming game Hot Wheels Unleashed 2, berpotensi mendapatkan penghasilan yang lebih besar karena keterlibatan dalam promosi produk tersebut.
3. Endorsement
Menjadi influencer dan menerima endorsement mememungkinkan pendapatan content creator dihitung berdasarkan jumlah postingan. Pendapatan ini cenderung lebih menguntungkan, terlepas dari status sebagai nano influencer, makro influencer, atau Key Opinion Leader (KOL).
Besarannya bisa sangat fluktuatif dan tergantung pasar banget. Yang pasti, kalau follower banyak, maka kompensasi juga bisa menyesuaikan. Angkanya juga masih bisa bertambah jika ada kesepakatan eksklusif dengan brand tertentu.
Lebih lanjut, pendapatan sebagai selebgram bisa mencapai angka yang sangat signifikan. Contohnya adalah Rachel Vennya yang pernah viral dengan tarif Rp25,5 juta untuk satu postingan di Instagram.
4. Jualan Produk
Gaji content creator dari penjualan produk bisa saja melampaui apa yang dihasilkan dari iklan atau endorsement. Produk yang dijual bisa beragam, mulai dari barang digital hingga barang fisik seperti merchandise, makanan, atau barang lainnya.
Masih ingat kan, Dr. Richard Lee, yang berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar Rp41 miliar hanya dalam waktu 24 jam? Beliau jualan produk kecantikan melalui TikTok Shop Live.
Meskipun TikTok Shop sudah ditutup layanannya, masih banyak yang live di marketplace. Yang warna oranye, salah satunya.
5. Afiliasi
Enggak punya produk sendiri? Enggak masalah! Ada yang namanya afiliasi. Melalui sistem ini, gaji content creator bisa berkisar dari puluhan hingga ratusan juta rupiah, bergantung pada kesepakatan dan jumlah penjualan yang dihasilkan.
Seorang content creator dari Sulawesi berhasil mengumpulkan Rp800 juta melalui program afiliasi di Instagram dan TikTok. Dalam sistem afiliasi, tugas utama adalah mempromosikan produk. Setiap transaksi yang terjadi melalui promosi tersebut akan menghasilkan komisi.
Selain itu, jumlah platform yang menawarkan program afiliasi terus bertambah. Misalnya, marketplace besar seperti Tokopedia yang menawarkan komisi hingga 20%. Ini membuka peluang lebih luas bagi content creator untuk meningkatkan pendapatan melalui afiliasi.
Baca juga: Tip Atur Uang buat Freelancer Pemula
6. Brand Ambassador
Menjadi brand ambassador membuka peluang besar bagi content creator untuk meningkatkan pendapatan mereka. Bayaran untuk peran ini bisa bervariasi, dengan kisaran antara Rp10 juta hingga Rp150 juta per brand.
Misalnya, Fuji yang punya followers 16 juta, konon menerima Rp150 juta hanya untuk satu kali posting tentang suatu brand. Fenomena serupa juga terjadi pada TanBoy Kun yang punya kontrak dengan Mie Gaga dan Arief Muhammad dengan Bank Jago.
Yash, gaji content creator sebagai brand ambassador memang menjanjikan. Mau juga? Ya, bisa saja. Namun, untuk mencapai posisi sebagai brand ambassador, diperlukan perjalanan yang panjang.
Mulai dari tahap sebagai content creator pemula, perlu konsistensi dalam mengembangkan jumlah pengikut dan meningkatkan kualitas konten yang dibuat. Kesuksesan dalam hal ini membuka lebih banyak pintu untuk kolaborasi dengan berbagai brand besar.
Memahami potensi penghasilan sebagai content creator membutuhkan lebih dari sekadar mengetahui angka. Faktor-faktor seperti komitmen, kreativitas, dan kemampuan untuk terus menerus menyesuaikan diri dengan tren terkini sangat memengaruhi gaji content creator yang bisa diterima.
Dengan bertumbuhnya industri digital di Indonesia, peluang untuk mengembangkan karier sebagai content creator semakin terbuka lebar. Oleh karena itu, penting bagi para content creator untuk terus mengasah keterampilan dan memperluas jaringan agar dapat memaksimalkan potensi penghasilan mereka.
Jadi, gimana? Tertarik untuk menekuni profesi content creator ini?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Kalkulasi Gaji YouTuber Pemula: Memulai Karier di YouTube dengan Benar
Kamu yang ingin merintis profesi sebagai youtuber, sering bertanya-tanya enggak, berapa sih penghasilan seorang youtuber? Kan, yang sering digembar-gemborkan adalah gaji youtuber yang sudah punya subscriber jutaan tuh. Konon, bisa sampai miliaran. Nah, kalau gaji youtuber pemula berapa ya?
Menggali potensi pendapatan dari menjadi youtuber pemula memang sering kali menimbulkan rasa penasaran, ya kan? Seberapa besar pendapatan yang bisa diharapkan?
Tapi kenapa sih perlu memikirkan perhitungan gaji sebelum memulai? Memahami potensi pendapatan dan mekanisme YouTube AdSense penting untuk memilih niche yang lebih menguntungkan. Informasi ini penting untuk dipahami agar proses memulai saluran YouTube kamu bisa lebih terarah dan menguntungkan.
Table of Contents
Sumber Gaji YouTuber Pemula
Nah, untuk bisa tahu berapa gaji youtuber pemula, ada bagusnya untuk tahu dulu sumber-sumber pendapatan yang bisa diterima oleh seorang youtuber.
1. Iklan Google
Ada yang salah kaprah, bahwa pendapatan youtuber adalah dari YouTube Ads. Sebenarnya bukan dari YouTube Ads, melainkan dari Google AdSense.
Google Adsense adala sebuah platform periklanan yang dioperasikan oleh Google yang meliputi berbagai platform, termasuk YouTube. Penghasilan yang didapat dari iklan tersebut dibagi antara YouTube dan youtuber melalui Google AdSense. Para youtuber menerima pembayaran setiap bulan, antara tanggal 22 hingga 23, dari iklan yang tampil di video mereka.
Untuk memahami lebih jauh, berikut adalah beberapa aspek penting dari YouTube Ads yang perlu diketahui:
- Monetisasi konten melalui YouTube Ads memungkinkan youtuber mendapatkan uang dari setiap penayangan iklan di video. Youtuber harus memenuhi syarat seperti memiliki lebih dari 1.000 pelanggan dan 4.000 jam tayang dalam 12 bulan terakhir untuk bisa memonetisasi videonya.
- YouTube menyediakan berbagai format iklan, termasuk praroll yang tayang sebelum video dimulai, iklan yang bisa dilewati, serta iklan samping dan overlay.
- Platform ini terintegrasi dengan Google AdSense, yang memudahkan dalam memantau pendapatan dan mengoptimalkan strategi monetisasi.
- Target audiens oleh pengiklan bisa disesuaikan berdasarkan demografi, minat, dan perilaku, membuat iklan menjadi lebih efektif.
- YouTube menerapkan kebijakan ketat terkait konten yang bisa dimonetisasi dan konten yang melanggar pedoman bisa tidak memenuhi syarat untuk monetisasi.
Dalam konteks monetisasi lebih lanjut, pengiklan menggunakan Google Ads yang dijalankan dengan model lelang. Pengiklan bersaing untuk menempatkan iklan mereka di platform, termasuk YouTube. Format dan biaya iklan, seperti CPM (Cost Per Mille) atau CPC (Cost Per Click), bervariasi.
Pemahaman ini membantu youtuber pemula untuk merencanakan strategi monetisasi dengan lebih efektif dan memanfaatkan peluang yang ada untuk meningkatkan pendapatan dari YouTube.
2. Sumber Pendapatan Lainnya
Mencari pendapatan tambahan di YouTube enggak terbatas hanya pada iklan. Beberapa metode alternatif ini juga menawarkan potensi untuk meningkatkan penghasilan.
Promosi Berbayar dan Endorsement
Untuk menghasilkan uang melalui promosi berbayar atau endorsement, kamu bisa mencari perusahaan atau brand yang sesuai dan kemudian menawarkan kerja sama. Bisa juga pihak brand yang menawarimu kerja sama—terutama kalau kamu memang sudah berhasil membangun branding sebagai youtuber dengan berbasis massa besar.
Youtuber akan dibayar untuk mempromosikan produk atau jasa brand yang bekerja sama. Selain mendapatkan uang, terkadang ada kesempatan untuk menerima produk gratis.
Pemasaran Afiliasi
Pemasaran afiliasi mirip dengan menjadi broker online. Youtube bertindak sebagai penghubung antara produk atau layanan dengan penonton. Setiap pembelian yang terjadi melalui link atau kode yang dibagikan akan menghasilkan komisi.
Donasi dan Dukungan dari Penggemar
Dukungan finansial dari penggemar juga bisa menjadi sumber pendapatan yang signifikan. Beberapa audiens yang sangat menyukai konten yang dibuat bisa bersedia memberikan donasi atau dukungan finansial lainnya.
Penjualan Produk atau Merchandise
Membuat dan menjual produk atau merchandise sendiri juga merupakan strategi efektif untuk meningkatkan pendapatan. Barang-barang seperti kaus, mug, atau item unik lainnya yang terkait dengan brand atau karakter yang dibangun bisa dijual kepada subscribers.
Faktor Penentu Gaji YouTuber Pemula
Ada beberapa faktor memengaruhi pendapatan YouTuber pemula, yang penting untuk dipahami.
1. Subscribers dan Jumlah Penonton
Jumlah subscribers dan penonton sangat menentukan dalam gaji YouTuber pemula. Semakin banyak orang yang berlangganan dan menonton video, semakin besar peluang untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, promosi saluran sangat penting untuk meningkatkan jumlah pengikut.
2. Pemilihan Niche dan Popularitas Konten
Pemilihan topik atau niche yang sedang populer sangat krusial. Fokus pada topik yang menarik banyak penonton dapat meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan audiens yang lebih luas. Konten yang menarik dan berguna juga cenderung membuat penonton kembali lagi untuk melihat video selanjutnya.
3. Interaksi dengan Penonton
Interaksi dengan penonton melalui komentar dan diskusi dapat meningkatkan engagement. Jangan salah, engagement ini juga punya pengaruh besar terhadap besar kecilnya harga iklan yang terpasang, yang akan berpengaruh juga pada gji youtuber.
So, pastikan kamu selalu berinteraksi dengan audiens ya.nMengadakan sesi tanya jawab dan merespons komentar dapat memperkuat hubungan dengan penonton, yang tidak hanya meningkatkan keterlibatan tetapi juga membentuk komunitas yang setia.
4. Konsistensi dan Kualitas Konten
Kualitas dan keberlanjutan konten adalah faktor penting dalam mendapatkan pendapatan yang stabil. Pembuat konten harus konsisten dengan jadwal penerbitan dan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas video. Komitmen terhadap kualitas dan konsistensi akan dihargai oleh penonton, yang berdampak pada penghasilan.
Gaji YouTuber Pemula: Bagaimana Perhitungannya?
Gaji YouTuber pemula bervariasi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang telah dibahas sebelumnya. Tidak ada angka pasti, tetapi ada beberapa gambaran umum mengenai potensi penghasilan.
Secara umum, pendapatan per 1000 tayangan iklan bagi youtuber pemula bisa sekitar USD 18 atau sekitar Rp 245.000. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua tayangan video menghasilkan tayangan iklan, karena tidak semua penonton bersedia menonton iklan.
Berikut adalah sedikit sneak peek gambaran gaji youtuber, seperti dikutip dari situs Internet Marketing Hub.
Misalnya, seorang youtuber mendapatkan tayangan sebanyak 808 kali setiap hari dengan tingkat keterlibatan 50%. Dari jumlah tersebut, pendapatan harian yang bisa diharapkan berkisar antara USD 1,48 hingga USD 2,47. Dengan demikian, dalam setahun, penghasilan yang dapat dijangkau adalah antara USD 542 hingga USD 903. Kalau dihitung dengan kurs hari ini (10/07/2024), kisarannya ada di Rp8.800.000 hingga Rp14.000.000 per tahun.
Nah, kalau yang di atas adalah gambaran untuk mid-level youtuber, yang biasanya mendapatkan jumlah tayangan yang jauh lebih tinggi setiap hari. Jika mengasumsikan tingkat keterlibatan sebesar 50% dengan 50,200 tayangan per hari, pendapatan tahunan yang dapat dihasilkan berkisar antara USD 33,669 hingga USD 56,114. Kalau dirupiahkan dengan kurs hari yang sama, maka kisaran gajinya ada di Rp546.000.000 hingga Rp911.000.000 per tahun.
So, gimana? Siap untuk menerima gaji youtuber pemula kamu yang pertama? Nah, selain penting untuk mengalkulasi gaji sebelum mulai menekuni profesi ini, penting juga bagi kamu untuk paham bahwa pengelolaan keuangan merupakan kunci lain untuk bisa sukses menjadi youtuber. Karena, tanpa pengelolaan keuangan yang baik, penghasilan seberapa besar pun tidak akan ada manfaatnya..
Baca juga: Investasi Konten: Cara Bijak Berinvestasi untuk Konten Kreator
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Konten: Cara Bijak Berinvestasi untuk Konten Kreator
Konten kreator sering menghadapi tantangan untuk mengembangkan kreativitas sekaligus memastikan bahwa investasi dalam membuat konten dapat memberikan hasil yang optimal.
Di dunia digital yang terus berkembang, penting bagi para kreator untuk mengelola sumber daya dengan cerdas, termasuk waktu, uang, dan tenaga. Hal ini membantu dalam menciptakan konten yang tidak hanya berkualitas tetapi juga mampu menarik perhatian dan minat penonton yang luas.
Konten kreator membutuhkan strategi yang efektif untuk mengelola investasi mereka dalam konten. Dengan memahami cara yang tepat dalam mengalokasikan anggaran dan sumber daya lainnya, para kreator dapat meningkatkan visibilitas serta nilai jual konten yang diproduksi.
Dalam menghadapi persaingan yang ketat, memiliki rencana yang terstruktur dan jelas adalah koentji utama untuk sukses di dunia kreatif digital.
Table of Contents
Investasi Konten untuk Konten Kreator: Apa Maksudnya?
Dalam konteks artikel tersebut, “investasi konten” merujuk pada alokasi sumber daya, baik itu waktu, uang, atau tenaga, yang dilakukan oleh kreator digital untuk menciptakan, meningkatkan, dan mendistribusikan kontennya.
Investasi ini enggak hanya tentang biaya langsung seperti peralatan atau perangkat lunak, tetapi juga meliputi upaya yang diperlukan untuk merencanakan, memproduksi, dan mempromosikan konten tersebut agar mencapai audiens yang lebih luas dan menciptakan dampak yang lebih besar.
So, aspek investasi ini penting. Harapannya, dengan berinvestasi yang baik, seorang konten kreator akan dapat memaksimalkan hasilnya juga. Investasi ini bisa mencakup beberapa aspek seperti beberapa hal berikut ini.
1. Investasi dalam Teknologi dan Peralatan
Ini berarti mengeluarkan uang untuk membeli atau menyewa alat-alat dan program komputer yang dibutuhkan untuk membuat konten yang bagus dan menarik.
Misalnya, kamu mungkin perlu kamera yang baik untuk membuat video, atau software pengeditan untuk menyusun dan memperbaiki video atau gambar agar tampak lebih profesional. Untuk memastikan hasil terbaik, pastinya software yang digunakan lebih baik yang original kan, bukan bajakan. Software original pastinya juga tidak murah.
2. Belajar dan Mengasah Keahlian
Proses ini adalah tentang menghabiskan waktu dan uang untuk mengikuti kursus atau pelatihan yang bisa membantumu menjadi lebih pintar dalam membuat konten.
Misalnya, mengambil kelas fotografi untuk memperbaiki cara kamu mengambil gambar, atau kursus penulisan untuk belajar membuat tulisan yang lebih menarik. Ini penting agar konten yang kamu buat bisa lebih baik dan lebih disukai oleh banyak orang. Dengan begitu, value-nya juga akan meningkat.
3. Membuat dan Mengatur Konten
Proses ini adalah proses kreatif, ketika kamu harus mencari ide, menulis, merekam, mengedit, dan menyajikan konten yang menarik.
Proses ini bisa dimulai dari sesuatu yang sederhana seperti memikirkan topik yang menarik, kemudian menulis skrip atau outline, merekam video atau mengambil foto, mengeditnya agar terlihat lebih bagus dan profesional, dan terakhir memastikan konten itu siap untuk dilihat banyak orang.
Di sini ada investasi waktu, yang enggak murah. Semua ini dilakukan agar orang-orang yang melihat kontenmu merasa terhibur, educated, merasa mendapatkan manfaat, dan kemudian ingin melihat lebih banyak lagi konten dari kamu.
4. Strategi Pemasaran dan Distribusi
Yep, seorang konten kreator juga butuh berinvestasi untuk marketing lo. Jangan salah. Misalnya melalui iklan. Pasang iklan, supaya kontennya menjangkau lebih banyak orang.
Kamu bisa menggunakan beberapa cara, seperti SEO (Search Engine Optimization) yang membantu kontenmu mudah ditemukan di internet lewat mesin pencari seperti Google. Kamu juga bisa menggunakan iklan yang kamu bayar untuk muncul di media sosial atau website lain, sehingga lebih banyak orang yang melihat karyamu.
Selain itu, bekerja sama dengan kreator lain atau merek yang sudah dikenal bisa membantu memperluas jangkauanmu. Semua ini dilakukan agar lebih banyak orang tahu tentang kontenmu, menonton atau membacanya, dan akhirnya menjadi penggemar atau pelangganmu.
5. Evaluasi dan Analitik
Untuk proses ini, kamu perlu menggunakan alat-alat khusus untuk melihat bagaimana kinerja kontenmu dan siapa saja yang menonton atau membaca kontenmu. Dengan alat ini, kamu bisa mengetahui video atau artikel mana yang banyak disukai, jam berapa orang paling banyak menonton, dan dari mana saja audiensmu.
Informasi ini sangat berguna untuk membuat rencana ke depan, seperti memutuskan topik apa yang akan dibahas selanjutnya atau kapan waktu terbaik untuk memposting konten baru. Alat analitik membantu kamu memahami apa yang disukai dan tidak disukai audiens, sehingga kamu bisa terus meningkatkan kualitas dan relevansi kontenmu.
Alat ini sebenarnya sudah banyak tersedia secara gratis. Kalau di media sosial, biasanya sudah build-in dalam aplikasinya. Namun, untuk hasil yang lebih maksimal, enggak ada salahnya juga kalau kamu berinvestasi pada alat yang lebih canggih tetapi berbayar. Karena itu, perhitungkan dengan saksama.
Nah, semua investasi ini perlu dilakukan oleh konten kreator agar kemudian menghasilkan ROI (Return on Investment) dalam bentuk peningkatan pengikut, keterlibatan, konversi, dan akhirnya, pendapatan.
Baca juga: Content Creator Terima Endorsement, Wajib Bayar Pajak
Cara Pengelolaan Keuangan untuk Konten Kreator
Agar dapat berinvestasi pada semua hal di atas demi bisa menghasilkan konten yang berkualitas, konten kreator pastinya kudu punya keterampilan pengelolaan keuangan yang baik.
1. Buat Anggaran
Catat semua sumber pendapatanmu, termasuk sponsor, iklan, dan penjualan produk. Buat juga daftar semua pengeluaran tetap dan variabel terkait produksi konten. Gunakan anggaran ini untuk mengidentifikasi area di mana kamu bisa menghemat biaya dan meningkatkan pendapatan.
2. Pisahkan Rekening Bank Pribadi dan Bisnis
Agar kamu dapat melacak pengeluaran dan pendapatan dengan lebih akurat, ada baiknya kamu membuka rekening bank khusus untuk kegiatan bisnismu sebagai kreator konten. Menggunakan rekening terpisah juga memudahkan saat mengevaluasi apakah bisnismu sudah menguntungkan atau belum, juga termasuk memudahkan saat harus melapor pajak.
3. Tetapkan Dana Darurat
Sisihkan sebagian pendapatanmu ke dalam dana darurat. Idealnya, dana darurat ini harus cukup untuk menutupi biaya hidup dan bisnismu selama beberapa bulan jika pendapatan tiba-tiba berhenti.
Dana darurat ini penting untuk menghadapi ketidakpastian, seperti penurunan mendadak dalam pendapatan atau kebutuhan mendesak lainnya. Apalagi sebagai konten kreator, pastinya penghasilanmu bisa berfluktuasi dari bulan ke bulan.
4. Diversifikasi Sumber Pendapatan
Hindari hanya bergantung pada satu sumber pendapatan. Diversifikasi dengan mencari peluang lain seperti penjualan merchandise, kursus online, atau menulis buku. Mempelajari dan mengimplementasikan strategi afiliasi dan partnership juga bisa meningkatkan pendapatanmu.
Konten kreator yang ingin berhasil dalam jangka panjang perlu memikirkan investasi mereka sebagai bagian dari strategi karier yang lebih besar.
Memilih alat yang tepat, belajar keterampilan baru, dan menggunakan strategi pemasaran yang efektif adalah langkah penting untuk memastikan bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan memberikan pengembalian yang maksimal. Dengan pendekatan yang bijak dan terencana, kreator dapat terus menghasilkan konten yang menarik dan mendapatkan penghasilan yang stabil dari usaha kreatif mereka.
Baca juga: Financial Dialogue 08: Content Creator Juga Harus Bisa Hidup Sejahtera
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
61% Orang Tua Masih Support Finansial pada Anak Dewasa, Apa Kabar Kemandirian Finansial?
Kalau kamu sudah dapat mencapai kemandirian finansial saat ini, itu bisa dianggap kamu punya privilege lo!
Enggak percaya? Nih, ada artikel dari Marketwatch yang menyebutkan, bahwa tersebut dalam sebuah survei, mayoritas orang tua membantu anak mereka yang sudah dewasa secara finansial, terutama dalam biaya perumahan.
Ya, meskipun surveinya dilakukan di Amerika, tidak menutup kemungkinan fenomena yang sama terjadi di Indonesia, ya kan?
Disebutkan, bahwa tren ini menjadi bukti bahwa biaya hidup saat ini memang sangat tinggi, dan terjadi ketimpangan kekayaan antargenerasi.
Dalam survei tersebut, didapatkan data bahwa ada sebanyak 61% orang tua membantu anak-anak mereka yang sudah dewasa secara finansial. Menurut data dari Bankrate, di antara responden berusia 23 tahun ke atas yang menerima atau masih menerima support finansial dari orang tua, 37% di antaramya mendapat bantuan untuk pembayaran sewa rumah atau tinggal dengan sewa yang dikurangi atau gratis. Selain itu, 17% menerima bantuan untuk membeli rumah pertama mereka.
Enggak cuma itu. 48% responden menyatakan menerima support finansial secara berkelanjutan untuk biaya sehari-hari seperti belanja bahan makanan dan membayar utilitas. Ada juga 21% yang mendapat bantuan dalam melunasi atau membayar utang.
Kemandirian Finansial = Privilege
So, sampai di sini setuju kan, kalau kita bilang, bahwa bisa mandiri finansial itu privilege? Selamat buat kamu yang sekarang sudah mencapai kemandirian finansial; sudah bisa memenuhi kebutuhan sendiri tanpa uluran tangan orang lain.
Menjadi mandiri secara finansial berarti memiliki cukup sumber daya untuk memenuhi kebutuhan tanpa bergantung pada orang lain, seperti keluarga atau bantuan pemerintah.
Kapan seseorang seharusnya sudah bisa mandiri secara finansial bisa bervariasi, tetapi beberapa panduan umum adalah sebagai berikut.
1. Setelah Pendidikan
Idealnya, seseorang mulai berusaha membangun kemandirian finansial setelah menyelesaikan pendidikan formal mereka, baik itu sekolah menengah atau pendidikan tinggi. Ini biasanya berkorelasi dengan memasuki pasar tenaga kerja.
2. Awal Karier
Masa-masa awal karier merupakan waktu yang baik untuk mulai membangun kemandirian finansial. Di fase ini, seseorang seharusnya sudah belajar membuat anggaran, menabung, dan berinvestasi, bahkan dengan pendapatan yang masih relatif rendah.
3. Usia 20-an hingga 30-an
Pada dekade ini, banyak orang bekerja untuk mencapai stabilitas finansial. Mencapai kemandirian di tahap ini dapat memberi seseorang keuntungan jangka panjang dalam hal akumulasi kekayaan dan keamanan finansial.
Baca juga: 5 Tanda Mandiri secara Finansial
Upaya Mencapai Kemandirian Finansial
Penting untuk mengakui bahwa setiap orang memiliki kecepatan dan kondisi keuangan yang berbeda, dan kemandirian finansial dapat tercapai pada waktu yang berbeda-beda untuk setiap orang. Faktor-faktor seperti kondisi ekonomi, tanggung jawab keluarga, dan keberuntungan juga memainkan peran penting.
Tapi, ya pada akhirnya, setiap orang seharusnya sampai ke titik harus mandiri finansial, apa pun kondisinya. Ya masa sih, sudah usia produktif, energinya banyak, badan kuat, masih di-support finansial sama orang tua?
Untuk mencapai kemandirian finansial dan enggak lagi bergantung pada orang tua, ada beberapa langkah strategis yang bisa diikuti.
1. Buat Anggaran
Mulai dengan membuat anggaran yang detail untuk melacak pendapatan dan pengeluaran. Ini membantu dalam mengidentifikasi ke mana saja uangmu pergi dan di mana saja kamu bisa menghemat.
2. Pendapatan Mandiri
Carilah sumber pendapatan yang stabil. Jika pekerjaan penuh waktu belum tersedia, pertimbangkan pekerjaan paruh waktu, freelance, atau gig economy untuk memulai menghasilkan pendapatan.
3. Hidup Hemat
Kurangi pengeluaran yang tidak perlu. Prioritaskan kebutuhan atas keinginan, dan cari cara untuk menghemat biaya sehari-hari, seperti memasak di rumah daripada makan di luar.
4. Bayar Utang
Jika kamu memiliki utang, buatlah rencana pembayaran yang efektif. Utang dengan bunga tinggi harus menjadi prioritas untuk dibayar terlebih dahulu.
5. Dana Darurat
Mulailah membangun dana darurat. Idealnya, dana ini harus cukup untuk menutupi biaya hidup 3-6 bulan jika terjadi situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau masalah kesehatan.
6. Investasi
Setelah memiliki tabungan yang cukup, mulailah berinvestasi. Investasi bisa membantu mengembangkan asetmu dan menyediakan sumber pendapatan pasif di masa depan.
7. Edukasi Keuangan
Tingkatkan pengetahuan tentang keuangan. Pelajari tentang pengelolaan uang, investasi, dan perencanaan keuangan melalui buku, kursus, atau sumber daya online. Seperti ikut kelas-kelas keuangan QM Financial, contohnya.
8. Buat Rencana Keuangan
Tentukan tujuan finansialmu, baik jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang. Setiap tujuan finansial adalah motivasi agar kamu bisa semakin mandiri secara finansial.
9. Bertanggung Jawab Finansial
Bertanggung jawab atas keuangan kamu sendiri. Ini termasuk membayar tagihan tepat waktu, menghindari utang konsumtif, dan membuat keputusan yang cerdas secara finansial.
Baca juga: Jalan Menuju Mandiri Finansial di Usia 20-an: Jangan Insecure!
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu akan semakin dekat untuk mencapai kemandirian finansial dan enggak lagi mengandalkan dukungan keuangan dari orang tua.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Sebuah Surat Terbuka untuk Mba yang Nangis Pengin Resign Kerja karena Stres
Hai, Mba. Apa kabar? Semoga Mba dalam kondisi sehat, sudah enggak nangis lagi ya Mba? Gimana? Sudah dapat pekerjaan lagi setelah kemarin resign kerja?
Sungguh hati kami di sini ikut sedih, apalagi Mba sampai menangis di depan kamera karena begitu besar stres yang dirasakan. Kami ikut prihatin. Untuk itulah, kami selalu menyemangati teman-teman untuk selalu memperhatikan kesehatan mental selama bekerja, dan mendukung perusahaan untuk memiliki program employee wellness.
Anyway, kalau memang sudah berkeputusan resign kerja, maka segeralah menata pikiran. Karena setelah resign itu, banyak sekali yang harus dipikirkan.
Table of Contents
Hal-Hal yang Harus Segera Dilakukan untuk Segera Resign Kerja
1. Mengidentifikasi Dampak Keuangan dari Resign
Memutuskan untuk resign kerja karena stres bisa membawa konsekuensi finansial yang signifikan. Salah satunya adalah pengurangan pendapatan.
Tanpa gaji tetap, kemampuan kamu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mengejar tujuan finansial jangka panjang bisa terhambat. Apalagi kalau kamu adalah gen sandwich, yang harus juga menanggung biaya hidup orang tua.
Situasi ini membutuhkan penyesuaian anggaran yang cermat. Kamu perlu memprioritaskan pengeluaran esensial dan mengurangi biaya tidak penting untuk menjaga keseimbangan keuangan.
Selain itu, resign kerja juga berarti kamu akan kehilangan manfaat yang terkait dengan pekerjaan, seperti asuransi kesehatan. Seriusan, ini bisa bikin cash flow jadi kacau kalau kamu enggak segera mencari solusi. So, sebisa mungkin lanjutkan iuran BPJS Kesehatannya secara mandiri.
2. Merencanakan Anggaran Selama Masa Transisi
Selama masa transisi karier, terutama setelah mengambil keputusan berat untuk resign kerja, merencanakan anggaran dengan bijak menjadi kunci utama.
So, segera sesuaikan anggaran kamu, terutama karena pendapatan yang berkurang. Langkah pertama adalah meninjau kembali pengeluaran bulanan, dan mengidentifikasi area di mana kamu dapat menghemat.
Misalnya, kurangi biaya makan di luar, unsubscribe langganan-langganan yang enggak penting, potong pengeluaran hiburan, dan sebagainya. Prioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan, juga untuk menanggung biaya orang tua.
Buat rencana belanja mingguan atau bulanan yang lebih terstruktur, cari alternatif biaya rendah untuk kebutuhan rutin, sampai hitung ulang kebutuhan utilitas atau internet.
Semoga dengan begini, kamu dapat mengurangi stres finansial, dan ada ruang bernapas yang lebih banyak untuk fokus pada langkah selanjutnya.
3. Membangun Dana Darurat
Membangun dana darurat merupakan langkah krusial, terutama saat kamu berada dalam fase transisi karier setelah resign kerja. Dana darurat ini berfungsi sebagai jaring pengaman finansial yang memberi kamu keamanan dan ketenangan pikiran.
Untuk memulainya, tentukan jumlah yang ideal untuk dana darurat. Umumnya disarankan untuk memiliki tabungan yang cukup untuk menutupi biaya hidup minimal 3 – 6 bulan.
Lalu, susun strategi tabungan yang konsisten. Tetapkan jumlah yang realistis, sesuai dengan kemampuan keuangan kamu saat ini. Metode yang efektif adalah menyisihkan di depan, bukan di belakang. Simpan dana darurat dalam akun yang aman tetapi mudah diakses, seperti rekening tabungan yang terpisah, untuk mencegah penggunaan uang tersebut untuk keperluan lain dan memastikan likuiditas saat dibutuhkan.
4. Mencari Sumber Pendapatan Alternatif
Selanjutnya, kamu perlu mencari sumber pendapatan alternatif untuk memastikan kestabilan finansial.
Dengan pendapatan utama yang terhenti, menjelajahi peluang untuk mendapatkan penghasilan sampingan atau pekerjaan paruh waktu bisa sangat membantu. Misalnya, coba ambil pekerjaan paruh waktu di area yang memerlukan sedikit komitmen waktu atau stres. Ada berbagai pekerjaan online yang sekarang bisa ditemukan. Sebagai data entry, virtual assistant, atau yang lainnya. Pilihlah yang memberikan waktu fleksibel, agar kamu bisa fokus pada perencanaan karier selanjutnya.
Kamu juga bisa mencoba bisnis online, dengan memanfaatkan berbagai platform yang ada sekarang. Kunci utamanya adalah menemukan keseimbangan antara mendapatkan penghasilan tambahan dan memiliki cukup waktu untuk merenungkan dan merencanakan langkah karier selanjutnya.
Pendapatan alternatif ini enggak hanya akan mendukung kebutuhan finansial saat ini, tetapi juga memberikan rasa keamanan dan kontrol atas arah yang sedang kamu jajaki.
5. Kesehatan Mental dan Dukungan Emosional
Selama periode transisi karier, terutama setelah keputusan berat seperti resign kerja karena stres, menjaga kesehatan mental dan mendapatkan dukungan emosional menjadi sangat penting.
Perubahan ini enggak hanya membawa tantangan finansial loh, tetapi juga dapat menimbulkan stres dan tekanan emosional yang signifikan. So, sangat penting untuk mau mengakui bahwa kita ada masalah dalam kesehatan mental, dan kemudian mencari cara untuk mengatasinya.
Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan mengatur rutinitas sehari-hari yang mencakup aktivitas yang meningkatkan kesejahteraan mental, seperti olahraga, meditasi, atau hobi yang menenangkan.
Selain itu, kalau perlu, juga jangan ragu untuk mencari dukungan profesional. Temukan orang-orang yang bisa diajak ngobrol. Dengan mengekspresikan perasaan, kamu bisa mendapatkan perspektif serta strategi untuk mengelola tekanan yang dialami.
Mengelola stres dan tekanan enggak cuma tentang menangani masalah yang ada di depan mata, tetapi juga tentang membangun kekuatan mental untuk masa depan. Coba deh lakukan beberapa teknik relaksasi, seperti mindfulness atau yoga, yang dapat membantumu menjaga ketenangan pikiran dan kejernihan pikiran.
Ingatlah bahwa menjaga kesehatan mental enggak hanya penting untuk kesejahteraan pribadi kamu saat ini, tetapi juga merupakan investasi untuk menghadapi tantangan dan meraih kesuksesan di masa depan.
Dengan memprioritaskan kesehatan mental dan dukungan emosional selama masa transisi setelah resign kerja ini, ibaratnya kamu telah meletakkan fondasi yang kuat untuk, enggak cuma bertahan, tetapi juga berkembang dalam fase baru kehidupan kamu selanjutnya. Semangat ya, Mba!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!