5 Pilhan Produk Untuk Berinvestasi
Setelah sukses memberikan edukasi mengenai cara mengatur uang untuk karyawan The Body Shop Indonesia Desember 2018 lalu, 22 Maret 2019 QM Financial kembali untuk memberikan edukasi terkait produk investasi yang ada di Indonesia.
Banyak alasan mengapa kamu perlu berinvestasi, salah satunya karena menabung saja tidak cukup! Investasi diperlukan untuk dapat mencapai tujuan finansial, melawan inflasi, meningkatkan aset kekayaan dan yang tak kalah penting adalah untuk mengantisipasi ketidakpastian di masa depan.
Simpel, Praktis dan FUN di Financial Clinic Online Series
Halo Planners!
Iya, kamu! Karena kamu sudah semangat untuk belajar finansial melalui Financial Clinic Online Series (FCOS) melalui aplikasi Zoom bersama QM Trainer.
Di bulan April 2019, akan hadir lagi kelas-kelas finansial sesuai dengan kebutuhanmu.
Kalau kamu merasa sama sekali belum mengerti tentang keuangan pribadi, kamu bisa ikut kelas Blueprint of Your Money dan kelas Basic seperti Cashflow, Insurance dan Reksa Dana.
#FinClic Saham VS Reksa Dana
Belakangan, banyak sekali yang tertarik untuk berinvestasi sendiri secara langsung di saham.
Apakah kalian masih ingat Blueprint of Your Money?
Biasanya reksa dana digunakan untuk mencapai tujuan keuangan yang berada di lantai 1. Sedangkan saham digunakan di lantai 2.
Ternyata banyak orang yang memulai berinvestasi di saham tidak memenuhi kebutuhan di lantai 2 tetapi ibarat pohon di samping rumah yang menghasilkan uang. Jadi akhirnya, memiliki saham untuk trading tanpa menyusun portofolio yang kuat dan stabil. Sehingga kalau pohon yang menghasilkan uang tadi tumbang maka akan berpengaruh terhadap rumah yang berada tepat di sampingnya. Artinya, jika ingin berinvestasi saham sebaiknya memisahkan dari tujuan keuangan yang ada di lantai 1 gambar blueprint of your money. Sedangkan tujuan keuangan lantai 1 bisa dipenuhi dengan berinvestasi di reksa dana.
PRINSIP DASAR
Ingatlah untuk tidak setia dengan produk (saham atau reksa dana) maupun imbal hasil (return), tetapi setialah dengan tujuan keuangan yang ingin dicapai. Jadi pisahkan dulu nih antara kebutuhan tujuan keuangan dengan tujuan membuat uang bertumbuh sebesar-besarnya. Misalnya untuk tujuan keuangan Dana Pendidikan Anak dengan menggunakan reksa dana, kalau uangnya sudah sampai, pindahkan ke tabungan, tidak perlu “dikebut” lagi return-nya. Akan berbeda dengan saham yang portofolio-nya terus menerus harus dikembangkan.
PERBEDAAN SAHAM VS REKSA DANA
Untuk berinvestasi langsung di saham, kita harus memiliki modal yang tergantung dari besaran nilai saham yang akan dibeli. Dan juga kita harus mampu memonitor pergerakan saham secara berkelanjutan.
Inilah yang membedakannya dengan reksa dana, kita tidak perlu memonitor terus menerus perkembangan reksa dana yang dibeli karena sudah ada manajer investasi yang melakukannya untuk kita. Karena pengelolaan reksa dana dilakukan oleh manajer investasi maka ada biaya administrasi yang harus dibayarkan saat pembelian atau penjualan reksa dana.
baca juga: Membeli Reksa Dana, Yang Mahal atau Yang Murah?
Analoginya, seperti kita di rumah tanpa asisten rumah tangga (ART) vs dengan ART. Kalau kita melakukan semua sendiri tentunya tidak ada biaya, sedangkan kalau kita memakai ART, ada gaji bulanan yang harus dibayarkan.
Pembelian awal pertama kali untuk reksa dana bisa dimulai dari Rp100.000 sehingga terjangkau bagi siapa saja untuk mulai berinvestasi sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan yang ingin dicapai.
Jadi, lebih baik berinvestasi di saham atau reksadana?
Masing-masing instrumen baik tergantung tujuan lo apa. Kalau tujuannya untuk membangun portofolio maka pilihlah saham. Bila ingin memenuhi tujuan keuangan di lantai 1, pakailah reksa dana.
Saham itu riba?
Sudah ada Dewan Syariah Nasional yang menentukan saham apa saja yang syariah dari keseluruhan daftar saham yang ada di Bursa Efek Indonesia. Investasi di pasar modal syariah bebas dari riba berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional nomor 80 tahun 2011.
Terus follow instagram QM Financial serta twitter @QM_Financial. Ada juga #FinClic dan IG Live yang seru setiap Senin!
– Honey Josep –
#AskQMPlanner: Apa itu January Effect?
Selamat datang 2017!
Biasanya, orang menyambut tahun baru dengan membuat berbagai resolusi, salah satunya adalah resolusi keuangan. Euforia tahun baru dan semangat baru ini juga mempengaruhi bursa, lho. Hal ini dikenal sebagai January Effect, yaitu kecenderungan naiknya harga saham pada bulan Januari.
Siap Nabung Saham? Rencanakan Keuanganmu dan Perhatikan 5 Hal Penting Sebelum Berinvestasi!
Sudah pernah dengar tentang campaign “Yuk Nabung Saham!” dari Bursa Efek Indonesia? Campaign ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal.
Sebelum berinvestasi di pasar modal, yang tak kalah penting, miliki dulu rencana keuangan. Perhatikan cashflow pendapatan dan pengeluaran. Pastikan ada sisa untuk ditabung atau diinvestasikan.
Nilai Saham Indonesia Mengalami Penurunan Terus Nih, Apakah Saya Harus Tetap Investasi Rutin di Reksadana?
Biasanya investor yang mengajukan pertanyaan di atas adalah investor yang sudah mengetahui bahwa penurunan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan memberikan pengaruh negatif kepada Nilai Aktiva Bersih (NAB) suatu produk reksadana. Oleh karenanya, investor juga khawatir nilai investasi mereka akan berkurang terus.