Aset Finansial: Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya dengan Aset Riil yang Perlu Diketahui
Pasti kamu sudah pernah mendengar istilah aset finansial, ya kan? Memang, di zaman sekarang, dari saham di perusahaan teknologi hingga obligasi pemerintah, contoh aset finansial begitu beragam dan memiliki peran krusial dalam ekonomi modern.
Aset ini, dengan sifatnya yang tidak berwujud, sering kali menjadi kontras dengan aset riil seperti properti dan barang-barang fisik. Meskipun keduanya merupakan bagian integral dari kekayaan seseorang atau entitas, ada perbedaan mendasar yang membedakan keduanya.
Nah, di artikel kali ini, kita akan mendalami pengertian, jenis dan contoh aset finansial, serta bagaimana aset jenis ini berbeda dengan aset riil yang mungkin lebih familier di kehidupan sehari-hari kita.
Pengertian Aset Finansial

Aset finansial merujuk pada aset yang mewakili klaim atas aliran kas atau pendapatan di masa depan dari suatu entitas, seperti piutang, investasi saham, obligasi, dan instrumen-instrumen keuangan lainnya.
Secara umum, aset finansial dapat didefinisikan berdasarkan beberapa karakteristik berikut:
- Tidak Berwujud: Berbeda dengan aset riil seperti tanah, bangunan, atau mesin, aset finansial tidak memiliki bentuk fisik.
- Dibentuk Berdasarkan Perjanjian: Aset finansial biasanya tercipta berdasarkan suatu kontrak atau perjanjian yang menentukan hak dan kewajiban pihak-pihak yang terlibat.
- Potensi Aliran Kas: Aset finansial memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima aliran kas di masa depan. Misalnya, jika Anda memegang obligasi, Anda berhak menerima pembayaran bunga dan pengembalian pokok pada tanggal jatuh tempo.
- Dapat Diperdagangkan: Banyak aset finansial yang dapat diperdagangkan di pasar keuangan, seperti saham dan obligasi. Namun, ada juga aset finansial yang tidak diperdagangkan secara aktif di pasar terbuka.
- Penilaian: Nilai dari aset finansial seringkali ditentukan berdasarkan ekspektasi aliran kas masa depan dan tingkat diskonto yang sesuai.
Jenis dan Contoh Aset Finansial

Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi, pemahaman tentang keuangan menjadi semakin penting. Salah satu konsep dasar yang sering ditemui tetapi mungkin belum sepenuhnya dimengerti oleh banyak orang adalah aset finansial.
Aset finansial memiliki berbagai jenis berdasarkan karakteristik dan fungsi masing-masing. Berikut beberapa jenis dan contoh aset finansial yang sering kita temui—atau bahkan sudah kita manfaatkan keuntungannya.
1. Uang Tunai dan Setara Kas
Aset finansial berupa uang tunai dan setara kas ini bisa dibilang adalah aset yang paling likuid yang dapat digunakan langsung untuk transaksi ataupun pembayaran.
Contoh aset finansial uang tunai atau setara kas ini misalnya uang dalam bentuk uang fisik, saldo rekening bank, ataupun deposito berjangka pendek.
2. Piutang
Piutang adalah aset yang berupa klaim atas pihak lain sebagai hasil penjualan barang atau jasa dengan pembayaran yang tertunda, yang penerimaannya sudah dijadwalkan kemudian.
Contoh aset finansial berupa piutang ini misalnya piutang usaha. Atau, bisa juga piutangmu kepada teman yang kalau ditagih lebih galakan dia daripada kamu.
3. Surat Utang
Surat utang adalah aset finansial yang mewakili pinjaman yang harus dibayar kembali dengan bunga atau kupon, sesuai dengan kesepakatan saat surat utang tersebut diterbitkan.
Contoh aset finansial surat utang ini misalnya surat utang korporasi, atau juga obligasi negara seperti ORI, SBR, Sukuk, dan sejenisnya.
4. Ekuitas (saham)
Instrumen ini adalah instrumen yang mewakili kepemilikan dalam sebuah perusahaan atau entitas. Pemilik saham umumnya berhak atas dividen yang dibagikan sesuai kebijakan, dan juga memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham.
Contoh aset finansial ini misalnya adalah saham biasa—yang bisa kamu beli melalui sekuritas yang menjadi anggota bursa—dan saham preferen.
5. Reksa Dana
Reksa dana adalah kumpulan dana yang dikumpulkan dari banyak investor, yang kemudian dikelola oleh manajer investasi dan diinvestasikan dalam portofolio aset finansial. Dalam hal ini, bisa berupa saham, obligasi, atau jenis-jenis aset lain yang ada di pasar uang maupun pasar modal.
Contoh aset finansial reksa dana misalnya reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana campuran, dan jenis lainnya.
6. Instrumen Derivatif
Aset finansial ini merupakan instrumen yang nilainya bergantung pada harga dari aset acuan atau aset lainnya. Biasanya instrumen ini digunakan sebagai lindung nilai, spekulaso, ataupun leverage.
Contoh aset finansial derivatif misalnya adalah opsi, futures, dan sejenisnya.
7. Kontrak Asuransi dan Dana Pensiun
Instrumen ini gampangnya adalah kontrak dengan satu pihak yang berjanji untuk memberikan pembayaran dengan jumlah tertentu, dengan kesepakatan tertentu, berdasarkan suatu kejadian yang tidak pasti. Misalnya seperti ada kecelakaan, pensiun, atau bahkan kematian.
Contohnya adalah polis asuransi jiwa, atau keanggotaan program dana pensiun, dan sejenisnya.
8. Deposito dan Tabungan
Deposito dan tabungan ini kadang ya dimasukkan ke dalam kategori setara kas sih, karena cukup likuid, apalagi jika dibandingkan aset lainnya. Deposito dan tabungan adalah dana yang disimpan di institusi keuangan, yang memberikan bunga sebagai imbalan penyimpanannya.
Contohnya seperti deposito berjangka ataupun sertifikat deposito.
Perbedaan dengan Aset Riil

Lalu, di atas juga disinggung aset riil. Apa bedanya aset finansial dan aset riil?
Aset finansial dan aset riil adalah dua kategori utama aset yang dimiliki oleh individu, perusahaan, atau entitas lain. Masing-masing memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda. Berikut perbedaan utama antara aset finansial dan aset riil.
1. Secara Definisi
- Aset Finansial: Aset yang mewakili klaim atas aliran kas atau pendapatan di masa depan. Ini termasuk instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan piutang.
- Aset Riil: Aset yang memiliki bentuk fisik dan nilai intrinsik. Ini termasuk barang-barang seperti tanah, bangunan, mesin, dan komoditas.
2. Tangibility
- Aset Finansial: Tidak berwujud. Misalnya, saham dalam perusahaan hanya merupakan klaim atas kekayaan perusahaan dan tidak memiliki bentuk fisik.
- Aset Riil: Berwujud dan bisa dilihat atau disentuh.
3. Penilaian
- Aset Finansial: Nilainya sering kali diturunkan dari ekspektasi aliran kas masa depan atau klaim atas aset riil lainnya.
- Aset Riil: Nilainya biasanya didasarkan pada kegunaan, kualitas, dan permintaan di pasar.
4. Tujuan Investasi
- Aset Finansial: Umumnya diinvestasikan untuk mendapatkan pendapatan dalam bentuk bunga, dividen, atau apresiasi modal.
- Aset Riil: Diinvestasikan untuk mendapatkan manfaat dari penggunaannya (misalnya, properti untuk disewakan) atau apresiasi nilai di masa depan.
5. Risiko
- Aset Finansial: Rentan terhadap risiko pasar, seperti fluktuasi harga saham atau suku bunga. Risiko ini sering kali lebih volatile dibandingkan dengan aset riil.
- Aset Riil: Meskipun juga terpengaruh oleh kondisi pasar, aset riil cenderung memiliki volatilitas yang lebih rendah dan mungkin memberikan perlindungan terhadap inflasi.
6. Likuiditas
- Aset Finansial: Umumnya lebih likuid, artinya dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai. Misalnya, saham yang diperdagangkan di bursa dapat dengan cepat dijual.
- Aset Riil: Cenderung kurang likuid. Membutuhkan waktu lebih lama untuk menjual properti atau komoditas dibandingkan dengan menjual aset finansial.
7. Contoh
- Contoh Aset Finansial: Saham Apple Inc., obligasi pemerintah, reksa dana.
- Contoh Aset Riil: Sebidang tanah di Jakarta, mesin produksi di pabrik, emas batangan.
Kedua jenis aset ini sering kali dimiliki oleh investor untuk diversifikasi portofolio dan mengurangi risiko keseluruhan. Sebagai contoh, ketika pasar saham mengalami penurunan, nilai properti atau emas mungkin tetap stabil atau bahkan meningkat.
Contoh aset finansial yang telah kita bahas menunjukkan betapa beragam dan kompleksnya dunia keuangan saat ini. Memahami perbedaan antara aset finansial dan aset riil tidak hanya membantu kita dalam membuat keputusan investasi yang tepat, tetapi juga memberikan perspektif yang lebih luas tentang bagaimana ekonomi berfungsi.
Dengan mengetahui karakteristik, kelebihan, dan kekurangan dari masing-masing aset, kita dapat mengambil langkah yang lebih bijaksana dalam mengelola keuangan dan memaksimalkan potensi keuntungan.
Semoga melalui artikel ini, pemahaman kamu tentang aset finansial dan aset riil menjadi lebih mendalam, membantumu dalam membuat perencanaan keuangan dengan lebih baik di masa depan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
7 Kesalahan Umum dalam Cara Main Saham Pemula
Saham adalah instrumen yang sering dibahas oleh berbagai kalangan karena mempunyai tingkat capital gain yang tinggi. Saham juga dikatakan sebagai salah satu instrumen yang cocok sebagai dana pensiun. Sayangnya, banyak orang melakukan cara main saham pemula cenderung ugal-ugalan dan tidak memperhitungkan segala konsekuensi dengan cermat.
Yah, mungkin mereka melihat orang lain yang bisa meraih banyak tujuan keuangan dengan menggunakan instrumen saham. Namun, mereka hanya fokus pada hasil akhir, tanpa mau tahu bagaimana proses untuk berinvestasi saham dengan pintar.
Perlu diingat bahwa tingkat risiko yang dihadapi dalam instrumen tersebut cukup tinggi. Bahkan, tidak jarang para investor pemula membuat kesalahan yang bersifat merugikan. Oleh karena itu, penting sekali untuk mempelajari berbagai risiko dan tantangan yang ada di depan mata.
Kesalahan Cara Main Saham Pemula

Melakukan kesalahan dalam investasi saham sebenarnya wajar, apalagi bagi investor pemula. Namun, jika kesalahan yang sudah diperbuat terus diulang-ulang, maka hal tersebut akan membuat kamu rugi besar.
Nah, sebenarnya kita diuntungkan dengan adanya beberapa kesalahan yang dibuat oleh orang lain yang ugal-ugalan dalam main saham ini. Kita bisa belajar dari kesalahan tanpa perlu melakukannya lebih dulu.
So, seperti apa kesalahan cara main saham pemula yang sering terjadi itu? Yuk, kita coba lihat satu per satu.
1. Mengabaikan Riset
Banyak orang tertarik untuk melakukan cara main saham pemula karena keuntungan (yang katanya) menggiurkan. Mereka lantas memilih saham dengan cara-cara yang bisa dibilang absurd, mulai dari cuma ikut-ikutan, “kayaknya ini saham bagus”, dan berbagai cara instan lain untuk memilih saham.
Padahal riset ini sangat penting. Bahkan investor yang berpengalaman pun akan riset secara mendalam sebelum memilih saham untuk dibeli dengan berbagai tujuan investasi. Mengabaikan riset termasuk kesalahan umum yang membuat banyak orang mendapatkan kerugian.
Dalam berinvestasi, penting sekali untuk memikirkan setiap langkah yang akan diambil dengan bijak. Beberapa hal yang perlu diselidiki terlebih dahulu sebelum berinvestasi adalah manajemen, laporan keuangan, prospek perusahaan, dan lainnya.
2. Berdasarkan Emosi
Kesalahan lain yang umumnya dilakukan dalam cara main saham pemula adalah hanya mengandalkan emosi. Misalnya, saat pasar merosot tajam, investor yang takut merugi akan bergegas menjual saham mereka dengan harga rendah. Keputusan yang gegabah ini secara tidak langsung akan membuat kamu rugi besar.
Bukan hanya itu, bentuk emosi lain yang sering memengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi adalah terlalu serakah. Umumnya, para pemula ingin bergegas memperoleh keuntungan besar, sehingga langsung menanamkan investasi tanpa memikirkannya secara rasional.
Oleh karena itu, investor pemula perlu melakukan pertimbangan untuk investasi tujuan jangka panjang dan tidak terlalu mengikuti emosional semata dalam berinvestasi.

3. Mengabaikan Diversifikasi
Kesalahan yang cukup serius saat melakukan cara main saham pemula adalah mengabaikan diversifikasi. Istilah ini menitikberatkan pengedaran investasi ke berbagai jenis saham untuk menekan risiko.
Jika kamu berinvestasi hanya pada satu sektor atau satu jenis instrumen saja, maka risiko yang pertama kali harus kamu hadapi adalah tentang fluktuasi. Tidak ada seorang pun yang mampu menebak arah pasar secara akurat 100% secara terus menerus. Anything can happen! Di pasar saham, pagi menghijau, sore memerah adalah hal yang sangat biasa. Bahkan kadang dalam satu periode saham bisa anjlok berkepanjangan.
Inilah kenapa kamu harus melakukan diversifikasi, agar risiko investasi bisa tersebar, sehingga meningkatkan peluang dalam menghasilkan keuntungan.
4. FOMO
FOMO (Fear of Missing Out) merupakan kesalahan yang terjadi saat investor membeli saham hanya karena ikut-ikutan tren pasar. Mereka takut kehilangan peluang, sehingga mengabaikan riset dan analisis yang matang.
FOMO juga termasuk bentuk keputusan yang impulsif dan sering kali menyebabkan kerugian finansial. Bisa saja yang terjadi adalah kamu membeli saham saat harganya sedang berada di puncak, dan kemudian harga anjlok hingga berhari-hari, bahkan berbulan-bulan. Bahkan ada loh, saham yang tinggi karena diviralkan oleh orang tertentu, dan ternyata setelah itu amblas enggak pernah muncul di permukaan lagi.
So, investor pintar tidak boleh FOMO, karena investor pintar akan berpikir dalam jangka panjang, bukan sekadar pengin memanfaatkan situasi.
5. Beli Saham Murah tanpa Lihat Prospek
Dalam membeli saham, jangan hanya berfokus pada harga yang murah. Kamu juga perlu mempertimbangkan prospek perusahaan ke depannya untuk memprediksi untung atau rugi di masa depan.
Karena ya, memang begitulah prinsip investasi kan? Menanam modal hari ini, untuk mendapatkan keuntungan di kemudian hari.
Oleh karena itu, investor pemula perlu melihat rekan jejak perusahaan, mulai dari manajemen, perjalanan sejarah, dan peluang di masa depan, dan lainnya. Jangan hanya melihat saham dari harga murah atau mahal saja.
6. Tidak Memiliki Rencana Investasi
Bagaimana bisa berinvestasi tanpa diiringi dengan rencana keuangan? Ya karena kita adalah investor, bukan seseorang yang sekadar beli gorengan di pinggir jalan.
Investor pemula perlu memahami bahwa menyusun rencana atau strategi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan keuangan dan berinvestasi.
Namun, faktanya masih banyak investor pemula yang tidak memiliki rencana yang jelas dan spesifik. Mereka umumnya tidak mengetahui batasan risiko dan strategi yang perlu dilakukan saat investasi berjalan tidak sesuai yang diharapkan. Itulah mengapa, mulai dari sekarang harus memikirkan rencana jangka panjang dalam berinvestasi saham.

7. Tidak Mempersiapkan Diri untuk Kerugian
Hal yang perlu diingat dari kegiatan investasi adalah tidak ada untung atau rugi yang abadi. Apalagi, saham termasuk jenis investasi yang memiliki risiko yang tinggi, sehingga kamu perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi kerugian.
Investor pemula perlu menyadari bahwa kerugian adalah bagian untuk berproses. Itulah pentingnya menata mental dan mempersiapkan dana darurat saat menghadapi kerugian. Dengan begitu, kamu tidak akan mengambil keputusan yang impulsif.
Beberapa kesalahan cara main saham pemula yang dijelaskan di atas bisa dijadikan pembelajaran agar tidak melakukannya di kemudian hari. Akan lebih baik lagi jika kamu mampu belajar dari pengalaman para investor yang telah sukses, sehingga dapat menerapkannya dalam berinvestasi.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Tip Memilih Aplikasi Investasi Saham yang Sesuai untuk Pemula
Saat ini, saham menjadi salah satu contoh investasi yang populer. Jika kamu berkeinginan untuk mendalami dunia saham dengan serius, penting untuk mengetahui berbagai aplikasi investasi saham yang dapat membantumu.
Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan keuangan pribadi memang semakin meningkat. Hal ini menyebabkan semakin banyak orang yang memahami perlunya investasi untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
Tentang Investasi Saham

Banyak orang yang tertarik pada investasi saham karena prospek imbal hasil yang menjanjikan. Namun, kalau memang baru mulai, sebaiknya jangan hanya terpikat oleh potensi keuntungan semata. Harus diingat bahwa investasi saham masuk dalam kategori high risk high return. Dengan kata lain, potensi keuntungan yang tinggi juga disertai dengan risiko yang tinggi.
Dengan demikian, sangat disarankan untuk tidak terjun ke investasi saham hanya karena melihat orang lain melakukannya tanpa memahami dasar-dasarnya. Terdapat banyak cara untuk mempelajari saham, salah satunya adalah melalui aplikasi investasi saham.
Kehadiran aplikasi-aplikasi saham terbaik sangat membantu para pemula dalam mengerti pergerakan harga saham setiap harinya, informasi laporan keuangan perusahaan, utang, ekuitas, serta arus kas. Selain itu, aplikasi investasi saham tersebut juga menawarkan berita terbaru seputar ekonomi makro, Bursa Efek Indonesia, dan berbagai informasi lainnya.
Dengan banyaknya pilihan aplikasi investasi saham, mungkin kamu merasa kebingungan dalam memilih yang terbaik. Tapi jangan khawatir, berikut ini ada panduan yang dapat kamu gunakan untuk memilih aplikasi yang paling sesuai untuk mulai berinvestasi saham.
3 Tips Memilih Aplikasi Investasi Saham bagi Pemula

Sebelum mendownload aplikasi investasi saham, sangat penting bagi kamu untuk memastikan bahwa kamu memilih perusahaan sekuritas yang memiliki kredibilitas.
Perusahaan sekuritas adalah entitas bisnis yang bertugas melayani transaksi seperti jual beli saham, reksa dana, dan obligasi dengan lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Secara esensial, perusahaan sekuritas berfungsi sebagai perantara atau broker antara investor dan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Untuk itu, bagi seorang investor, memiliki rekening efek adalah hal yang dianjurkan agar dapat menyimpan portofolio dana dan saham. Oleh karena itu, pastikanlah kamu memilih perusahaan sekuritas yang memiliki nama baik dan terdaftar resmi di OJK.
1. Aplikasi yang user friendly
Sebagai pemula, pilihlah aplikasi dengan antarmuka (interface) yang sederhana dan intuitif. Hal ini memungkinkan kamu untuk dengan mudah menemukan fitur yang kamu butuhkan tanpa harus tersesat di antara berbagai menu dan sub-menu.
Aplikasi yang mudah digunakan biasanya juga dilengkapi dengan petunjuk yang jelas. Ini bisa berupa tutorial singkat, panduan langkah demi langkah, atau tips yang muncul saat kamu menggunakan fitur tertentu.
2. Fitur yang lengkap
Ada beberapa fitur yang harus ada di dalam aplikasi investasi saham yang memudahkanmu untuk berinvestasi. Di antaranya:
- Dashboard Ringkas: Tampilan awal yang menyajikan informasi penting seperti portofolio saham, performa saham, dan informasi penting lainnya dalam satu halaman yang mudah dipahami.
- Pencarian Saham: Fitur untuk mencari dan menelusuri berbagai saham berdasarkan nama, sektor, atau kriteria lain yang relevan.
- Notifikasi dan Alert: Kemampuan untuk mengatur pemberitahuan mengenai pergerakan harga saham tertentu, berita penting, atau event lain yang relevan.
- Akses Edukasi: Materi edukatif seperti artikel, video, atau webinar mengenai dasar-dasar investasi, analisis saham, dan topik lain yang relevan.
- Transaksi Real-time: Kemampuan untuk membeli dan menjual saham secara real-time dengan eksekusi yang cepat.
- Laporan Portofolio: Detail mengenai aset, posisi, keuntungan/rugi, dan lainnya yang disajikan dengan jelas.
- Integrasi Rekening Bank: Kemudahan dalam melakukan transfer dana antara rekening bank dengan aplikasi investasi.
- Keamanan Tinggi: Fitur keamanan seperti autentikasi dua faktor, enkripsi data, dan proteksi lainnya untuk menjaga data dan dana pengguna.
- Histori Transaksi: Kemampuan untuk melihat riwayat pembelian dan penjualan saham dengan detail.
- Kalkulator Investasi: Untuk membantu pemula dalam menghitung potensi keuntungan, kerugian, atau biaya transaksi.
3. Tidak lemot dan error
Sebelum memilih aplikasi investasi saham, sangat penting untuk menguji langsung kinerja aplikasinya. Cobalah untuk menjalankan aplikasi tersebut dan perhatikan apakah performanya lancar, terutama saat melakukan transaksi atau saat mengakses berbagai fiturnya.
Kendala teknis seperti aplikasi yang lemot atau sering mengalami error dapat menghambat aktivitas investasi, dan akhirnya akan merugikan.
Selain pengalaman pribadi, informasi dari pengguna lain juga sangat berharga. Manfaatkan ulasan yang tersedia di toko aplikasi, baik itu Google Play Store atau App Store, untuk mendapatkan gambaran mengenai kualitas aplikasinya.
Selanjutnya, perhatikan frekuensi update yang diberikan oleh developer pada aplikasi tersebut. Aplikasi yang mendapatkan update secara berkala umumnya menunjukkan komitmen developer dalam menjaga kualitas dan performa aplikasinya.
Update ini tidak hanya mengatasi bug atau masalah yang ada tetapi juga dapat mengoptimalkan kinerja aplikasi, memperbaharui sistem keamanan, dan menambah fitur-fitur baru yang mendukung aktivitas investasi.
Sebuah aplikasi yang terus diperbarui menandakan bahwa developer tersebut responsif terhadap feedback pengguna serta proaktif dalam menjaga agar aplikasi tetap bisa diandalkan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Contoh Aplikasi Investasi Saham

Ada beberapa aplikasi investasi saham yang bisa ditemukan di Google Play Store maupun App Store. Salah satu contohnya adalah IPOT.
IPOT, singkatan dari Indo Premier Online Technology, merupakan aplikasi investasi ciptaan PT Indo Premier Sekuritas yang diluncurkan pada Juni 2020. Menurut informasi yang dirilis di situs indopremier.com, IPOT telah bertransformasi menjadi super aplikasi investasi dengan menyatukan semua jenis platform transaksi dalam satu aplikasi seluler.
Dengan hanya menggunakan satu akun dan satu kali proses pembayaran, pengguna dapat memilih dari beragam opsi aset investasi seperti saham, reksa dana, hingga exchange traded fund (ETF).
Memeriksa portfolio juga menjadi lebih simpel, karena laporan dari setiap transaksi tersimpan dengan rapi dalam aplikasi, mirip dengan fitur mutasi rekening yang ada pada internet banking. Walaupun bukan satu-satunya, IPOT dikenal sebagai aplikasi investasi yang populer di antara para investor.
Syarat pembukaan akunnya juga tidak rumit, kamu hanya perlu menyediakan kartu identitas atau e-KTP dan mengikuti beberapa langkah yang diperlukan untuk mendaftar di aplikasi IPOT. Biasanya kamu akan diminta untuk menyerahkan data pribadi, selfie dengan KTP, dan beberapa tahap yang mudah. Tinggal ikuti saja petunjuknya, dan penuhi semua syaratnya, yang kesemuanya bisa dilakukan secara online. Kamu tak perlu mengirim dokumen fisik atau harus menandatangani berbagai formulir.
Nah, itu dia beberapa tip memilih aplikasi investasi saham online yang sesuai untuk pemula, berikut contohnya. Untuk diingat, bahwa penyebutan merek di atas hanya sebagai informasi, dan bukan merupakan rekomendasi ya. Selalu lakukan due diligence, dengan meriset sesuai kondisi dan kebutuhan kamu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Strategi Investasi Sederhana Menggunakan Aplikasi Saham untuk Pemula
Mulai berinvestasi memang bisa jadi pengalaman yang menantang buat yang baru mulai. Namun, berkat adanya aplikasi saham untuk pemula, langkah awal ini menjadi jauh lebih mudah. Dengan beberapa sentuhan di ponselmu, kamu bisa mulai mengeksplorasi pasar saham dan belajar bagaimana cara berinvestasi dengan bijak.
Kuncinya adalah memahami bahwa kamu enggak perlu menjadi ahli untuk memulai investasi. Kamu juga enggak perlu punya modal jutaan rupiah dan enggak harus punya banyak uang dulu juga. Dengan aplikasi saham untuk pemula yang tepat, panduan yang bersahabat, dan kesabaran untuk terus belajar, kamu bisa menemukan cara investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan finansialmu.
Dunia saham kini ada di ujung jarimu, dan itu semua dimulai dengan mengambil langkah pertama.
Reminder: Pentingnya dan Mudahnya Investasi di Zaman Sekarang

Investasi merupakan salah satu aspek krusial dalam perencanaan keuangan jangka panjang. Ini bukan hanya tentang meningkatkan kekayaan, tetapi juga tentang membangun fondasi untuk masa depan yang lebih aman dan stabil. Dalam konteks ini, investasi tidak lagi terbatas pada para profesional atau mereka yang memiliki pengetahuan khusus dalam bidang ini.
Di zaman yang serba digital ini, investasi telah menjadi semakin terjangkau dan mudah diakses oleh siapa saja. Adanya berbagai aplikasi, termasuk aplikasi saham untuk pemula, telah mengubah cara kita berinvestasi. Dengan beberapa klik saja, baik pemula maupun investor berpengalaman dapat mengakses pasar saham, membeli dan menjual aset, serta mengawasi portofolio mereka.
Aplikasi saham khususnya telah menjadi alat yang luar biasa dalam mendekatkan kita dengan sesuatu yang dulu tampak tak terjangkau: pasar saham. Enggak hanya menyediakan antarmuka yang user-friendly, aplikasi saham untuk pemula ini juga menawarkan akses edukasi, analisis, dan panduan strategi yang dapat membantu pemula dalam perjalanan investasinya.
Namun, penting untuk diingat, bahwa meskipun teknologi telah membuat prosesnya lebih sederhana, investasi masih memerlukan pemahaman, perencanaan, dan pertimbangan hati-hati. Tetapi kita enggak perlu terlalu cemas juga, dengan panduan yang tepat dan alat yang sesuai seperti aplikasi saham, peluang untuk sukses dalam berinvestasi lebih terbuka dari sebelumnya.
Strategi Investasi dengan Aplikasi Saham untuk Pemula

So, bagi kamu yang belum memulai, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengambil langkah pertama dalam investasi, menjelajahi pilihan yang tersedia, dan membangun masa depan finansial yang lebih cerah.
Jika kamu baru memulai perjalanan investasi dan ingin menggunakan aplikasi saham untuk pemula, berikut beberapa strategi sederhana yang bisa kamu ikuti.
1. Kenali Tujuan dan Risikomu
Apa sih tujuan kamu berinvestasi? Hal ini sudah harus kamu definisikan sejak awal. Apakah kamu ingin berinvestasi untuk tujuan jangka menengah, misalnya mau liburan ke luar negeri, mengumpulkan DP rumah, atau mau jangka panjang seperti pensiun.
Nah, tujuan inilah yang akan menjadi dasar pertimbangan memilih instrumennya. Jadi, sesuaikan pilihan sahammu dengan tujuan ini. Jangan lupa, setiap investasi ada risikonya. Pilih saham yang risikonya sesuai dengan kemampuanmu untuk menanggungnya.
2. Coba Diversifikasi Portofolomu
Jangan taruh semua telur dalam satu keranjang, begitu kata pepatahnya. Dengan menyebarkan investasimu di berbagai perusahaan dan sektor, kamu bisa mengurangi risiko kerugian besar jika salah satu sahammu turun.
3. Jadilah Investor Jangka Panjang
Kamu tidak perlu terburu-buru. Pilihlah saham dari perusahaan yang solid dan punya prospek bagus di masa depan. Investasi jangka panjang cenderung lebih stabil dan bisa memberi keuntungan yang lebih baik.
4. Gunakan Fitur-fitur Aplikasi Sahammu
Kebanyakan aplikasi saham punya fitur analisis yang bisa membantu kamu memahami saham yang kamu minati. Kamu enggak perlu jadi ahli, yang penting menguasai dasar-dasarnya saja. Seperti, tahu mana yang berisiko tinggi, mana yang berisiko rendah. Atau, tahu bagaimana membaca laporan keuangan atau prospektus.
5. Buat Rencana Keuangan
Kamu pernah mendengar pepatah, “Plan without action is a dream?” Yes, rencana tanpa tindakan adalah mimpi.
Jadi, buatlah rencana investasimu dan usahakan untuk mengikutinya. Jangan terpengaruh oleh berita jangka pendek yang bisa membuatmu panik.
6. Terus Belajar
Kamu tidak perlu takut jika masih pemula. Aplikasi saham biasanya menyediakan tutorial dan materi pembelajaran yang bisa membantumu. Teruslah belajar dan tumbuh bersama investasimu.
Lalu, bagaimana cara memilih aplikasi saham untuk pemula yang pas?
Memilih Aplikasi Saham untuk Pemula yang Cocok

Setelah memutuskan untuk terjun ke dunia investasi saham, langkah selanjutnya adalah memilih alat yang tepat untuk membantumu. Memilih aplikasi saham untuk pemula yang cocok tidak hanya memudahkan proses investasi, tetapi juga membuka pintu ke pengertian yang lebih dalam tentang pasar saham.
Jadi, apa saja yang perlu diperhatikan?
User-Friendly
Pilih aplikasi yang mudah digunakan. Tampilan yang sederhana akan membantumu memahami cara kerja investasi saham tanpa perlu bingung.
Fitur Edukasi
Cari aplikasi yang menyediakan materi pembelajaran, tutorial, dan panduan step by step untuk segala hal tentang investasi untuk pemula. Dengan begini, kamu bisa terbantu nanti dalam prosesnya. Begitu juga pastikan ada fitur analisis yang baik, yang bisa membantu kamu memahami lebih lanjut tentang saham yang kamu pertimbangkan.
Biaya Rendah
Perhatikan biaya dan komisi yang dikenakan. Sebagai pemula, kamu bisa memulai dengan aplikasi yang menawarkan biaya rendah atau bahkan gratis.
Ulasan Positif
Baca ulasan dari pengguna lain. Apa yang dikatakan orang lain tentang aplikasi ini? Ulasan positif biasanya menandakan aplikasi yang diandalkan.
Ada Support Pelanggan
Pastikan aplikasi saham untuk pemula yang kamu pilih memiliki support atau pelayanan pelanggan yang baik. Jadi jika kamu mengalami masalah, kamu ingin cepat mendapatkan bantuan.
Kesesuaian dengan Tujuanmu
Sesuaikan pilihan aplikasi dengan tujuan investasimu. Ada aplikasi yang dirancang untuk trading jangka pendek, sementara yang lain mungkin lebih cocok sebagai contoh investasi jangka panjang.
Memulai perjalanan investasi saham adalah langkah berani yang layak diapresiasi. Dengan teknologi modern dan aplikasi saham yang dirancang untuk pemula, kamu memiliki semua alat yang diperlukan untuk sukses dalam jangka panjang.
Selalu ingat ya, bahwa investasi adalah tentang pertumbuhan bertahap, bukan keuntungan instan. Dengan pendekatan yang bijak, pilihan aplikasi yang tepat, dan komitmen untuk belajar dan berkembang, kamu bisa membangun masa depan finansial yang lebih cerah. Dunia saham menantimu, dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengambil langkah pertama dengan percaya diri. Selamat berinvestasi!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Jenis-Jenis Investasi sesuai Jangka Waktu dan Tujuan Keuangan
Mengambil langkah pertama dalam dunia investasi dapat terasa mengintimidasi, terutama dengan adanya berbagai jenis-jenis investasi yang tersedia di pasaran. Dari saham, obligasi, reksa dana, properti, hingga emas, pilihan tampaknya tak ada habisnya.
Sementara, untuk mengambil keputusan yang tepat, salah satu aspek krusial yang harus dipertimbangkan adalah jangka waktu dan tujuan keuangan dari investasi yang akan dipilih. Membedah dan memahami karakteristik masing-masing jenis-jenis investasi akan memungkinkan kita untuk mengalokasikan dana dengan lebih efisien dan efektif.
Jangka waktu investasi adalah salah satu faktor penentu dalam pemilihan instrumen investasi. Ini berkisar dari jangka pendek, menengah, hingga panjang. Investasi jangka pendek seperti deposito dan reksa dana pasar uang biasanya lebih likuid dan memiliki risiko yang relatif rendah, cocok untuk tujuan keuangan dalam jangka waktu singkat. Sementara itu, jenis-jenis investasi jangka menengah dan panjang seperti saham, obligasi, dan properti, cenderung menawarkan potensi imbal hasil yang lebih tinggi, namun dengan tingkat risiko yang lebih tinggi pula.
Di sisi lain, tujuan keuangan merupakan faktor yang tak kalah pentingnya dalam menentukan pilihan investasi. Apakah kita berinvestasi untuk dana darurat, pendidikan anak, pensiun, atau akumulasi net worth, setiap tujuan ini memerlukan strategi dan instrumen investasi yang berbeda.
Dengan menyelaraskan jangka waktu investasi dengan tujuan keuangan yang ingin dicapai, kita dapat merancang portofolio investasi yang tidak hanya mencerminkan preferensi risiko, tetapi juga memberi kita kesempatan terbaik untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Jenis-jenis investasi dapat dikategorikan berdasarkan jangka waktu dan tujuan keuangan. Berikut adalah beberapa jenis investasi berdasarkan dua aspek tersebut:
Jenis-Jenis Investasi Jangka Pendek (kurang dari 1 tahun)

Tabungan berjangka
Tabungan berjangka adalah produk perbankan di mana nasabah menyimpan uang dengan periode tetap dan tingkat bunga yang ditentukan sebelumnya. Periode penyimpanan bisa bervariasi, namun untuk jangka pendek biasanya kurang dari satu tahun. Tingkat bunganya lebih menarik dibanding tabungan biasa karena bank menggunakannya untuk investasi mereka.
Dianggap aman dengan risiko rendah, tabungan berjangka juga dilindungi oleh LPS, dan memberikan kepastian pengembalian. Cocok untuk tujuan keuangan jangka pendek seperti dana darurat, liburan, atau pembelian gadget.
Deposito
Deposito adalah salah satu jenis-jenis investasi jangka pendek di mana kita menempatkan sejumlah uang di bank untuk periode waktu tertentu dengan tingkat bunga yang tetap.
Tingkat bunga pada deposito umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan berjangka ataupun biasa. Selama periode waktu yang telah ditentukan, dana tidak dapat diambil tanpa dikenakan denda. Karena sifatnya yang relatif aman dan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa, deposito sering dianggap sebagai pilihan investasi yang baik untuk tujuan keuangan seperti dana darurat, atau tujuan lain yang harus dilakukan sebelum 1 tahun.
Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana pasar uang adalah jenis-jenis investasi jangka pendek yang mengumpulkan dana dari banyak investor untuk diinvestasikan dalam instrumen pasar uang, seperti sertifikat deposito, surat berharga, dan instrumen utang jangka pendek lainnya.
Reksa dana pasar uang umumnya menawarkan likuiditas yang tinggi dan risiko yang relatif rendah, menjadikannya pilihan yang populer bagi investor yang mencari tempat yang aman untuk menempatkan dana dalam jangka pendek sambil mendapatkan pengembalian yang wajar.
Reksa dana pasar uang juga cocok untuk tujuan keuangan seperti membangun dana darurat, untuk mengumpulkan DP rumah atau kredit kendaraan, dan sebagainya.
Jenis-Jenis Investasi Jangka Menengah (1-10 tahun)

Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan, pemerintah, atau lembaga lainnya sebagai cara untuk mengumpulkan dana. Investor yang membeli obligasi pada dasarnya memberikan pinjaman kepada penerbit, dan sebagai gantinya, penerbit berjanji untuk membayar bunga atau kupon pada interval tertentu dan mengembalikan pokok pinjaman ketika obligasi jatuh tempo.
Obligasi biasanya memberikan pembayaran bunga yang tetap atau variabel kepada pemegangnya sebagai imbalan atas pinjaman yang diberikan. Setiap obligasi memiliki tanggal jatuh tempo, yang merupakan tanggal di mana penerbit harus mengembalikan pokok pinjaman kepada pemegang obligasi.
Obligasi memiliki tingkat risiko yang berbeda tergantung pada kredibilitas penerbit. Peringkat kredit dapat memberikan gambaran tentang risiko default penerbit. Kalau diterbitkan oleh pemerintah, termasuk dalam jenis-jenis investasi yang cenderung berisiko rendah.
Karena karakteristiknya ini, obligasi cocok dimanfaatkan untuk tujuan keuangan seperti rencana pensiun (karena mendapatkan kupon tetap), rencana dana pendidikan anak, beli kendaraan, dan sejenisnya.
Reksa Dana Pendapatan Tetap
Kalau merasa belum yakin untuk berinvestasi pada obligasi secara langsung, ada reksa dana pendapatan tetap yang bisa jadi alternatif.
Reksa dana pendapatan tetap adalah jenis investasi yang mengumpulkan dana dari sejumlah investor dan menginvestasikannya dalam portofolio beragam instrumen utang seperti obligasi, surat utang, dan sekuritas pendapatan tetap lainnya. Tujuannya adalah untuk memberikan pendapatan reguler kepada investor melalui pembayaran bunga dan, dalam beberapa kasus, apresiasi modal.
Jenis-Jenis Investasi Jangka Panjang (lebih dari 10 tahun)

Saham
Saham adalah instrumen keuangan yang mewakili kepemilikan dalam sebuah perusahaan. Ketika kita membeli saham dari sebuah perusahaan, kita menjadi pemegang saham dan memiliki bagian dari aset dan keuntungan perusahaan tersebut. Saham diperdagangkan di bursa saham dan harganya dapat berfluktuasi secara signifikan.
Beberapa perusahaan membagikan sebagian dari keuntungan mereka kepada pemegang saham dalam bentuk dividen, sementara kita juga berpeluang mendapatkan capital gain dari selisih harga jual saham dengan harga belinya. Harga saham dapat sangat fluktuatif dalam jangka pendek, sehingga investasi dalam saham merupakan risiko tinggi—yang hanya cocok untuk tujuan jangka panjang. Umumnya orang memanfaatkan saham untuk investasi dana pensiun, dana pendidikan, hingga warisan.
Reksa Dana Saham
Nah, buat yang merasa tidak yakin bisa mengelola saham sendiri, atau terlalu sibuk untuk melakukan analisis saham, ada reksa dana saham yang bisa jadi opsi.
Reksa dana saham adalah jenis investasi kolektif yang mengumpulkan dana dari sejumlah investor untuk diinvestasikan dalam portofolio saham. Dana ini dikelola oleh manajer investasi profesional yang membuat keputusan pembelian dan penjualan saham berdasarkan analisis pasar dan tujuan investasi dana tersebut.
Seperti saham, reksa dana saham juga cenderung volatil tetapi memiliki potensi keuntungan yang tinggi dalam jangka panjang. Tujuan keuangan yang cocok juga sama dengan saham.
Properti
Investasi properti melibatkan pembelian real estat seperti rumah, gedung, tanah, atau properti komersial lainnya dengan tujuan mendapatkan keuntungan melalui apresiasi harga, rental, atau keduanya. Ini adalah salah satu bentuk investasi yang telah populer selama bertahun-tahun dan sering dianggap sebagai sarana untuk membangun kekayaan dalam jangka panjang.
Salah satu keuntungan dari investasi properti adalah potensi kenaikan harga properti seiring waktu. Properti dapat disewakan untuk menghasilkan pendapatan tetap dalam bentuk sewa. Dibandingkan dengan saham atau reksa dana, properti umumnya memiliki likuiditas yang rendah, yang berarti mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk menjualnya. Memiliki properti melibatkan biaya perawatan dan, jika disewakan, manajemen properti.
Umumnya sih, investor memilih properti sebagai salah satu jenis-jenis investasi yang dimanfaatkan sebagai instrumen penambah net worth, dan sebagai dana pensiun.
Perlu diperhatikan bahwa setiap dari jenis-jenis investasi di atas memiliki tingkat risiko dan imbal hasil yang berbeda-beda. Penting untuk memahami profil risiko dan tujuan keuangan kita sendiri sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada instrumen tertentu.
Selain itu, diversifikasi portofolio juga bisa menjadi strategi yang baik untuk mengelola risiko dan mencapai tujuan keuangan dalam jangka waktu yang berbeda.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Istilah Pasar Saham yang Perlu Diketahui oleh Pemula
Berinvestasi di pasar saham bisa menjadi perjalanan yang menarik dan menguntungkan, tetapi juga bisa menjadi tantangan jika kita enggak paham dan mengerti bahasanya.
Bahasa ini, yang biasa kita sebut dengan ‘istilah pasar saham’, merupakan elemen kunci yang perlu dipahami untuk bisa bernavigasi dengan baik di dunia investasi saham. Tidak perlu cemas, seperti dengan setiap bahasa baru, mempelajari kosakata dasarnya adalah langkah pertama menuju penguasaan.
Dan bagi kamu yang baru memulai, memahami istilah-istilah ini adalah batu loncatan penting untuk memulai perjalanan investasi ke depannya.
Mulai dari saham itu sendiri, dividen, hingga indeks saham dan P/E ratio, setiap istilah memiliki peran spesifik dalam memberikan makna dan konteks dalam strategi dan keputusan investasi. Mengetahui dan memahami istilah-istilah ini bukan hanya akan membantumu memahami apa yang terjadi di pasar, tetapi juga membantu membuat keputusan yang lebih baik dan memahami risiko dan potensi imbalan yang mungkin kamu hadapi. Dalam artikel ini, kita akan membahas sepuluh istilah pasar saham yang perlu diketahui oleh setiap pemula.
Mengapa Penting Mengetahui Istilah Pasar Saham?
Pemahaman terhadap istilah-istilah dasar dalam pasar saham sangat penting bagi pemula karena beberapa alasan berikut ini.

Membuat Keputusan Investasi yang Informatif
Pemahaman tentang istilah-istilah pasar saham membantu investor pemula dalam membuat keputusan investasi yang baik. Misalnya, mengetahui apa itu dividen dan capital gain akan membantu investor memahami bagaimana mereka bisa menghasilkan uang dari investasi saham mereka.
Mengurangi Risiko
Memahami istilah-istilah ini juga dapat membantu investor mengurangi risiko. Misalnya, mengetahui apa itu bear market dan bull market dapat membantu investor memahami kapan waktu yang baik untuk membeli atau menjual saham.
Komunikasi dengan Broker dan Investor Lainnya
Pemahaman tentang istilah-istilah ini sangat penting dalam berkomunikasi dengan broker saham dan investor lainnya. Misalnya, jika orang-orang lagi ngomongin soal IPO atau P/E ratio, nah, setidaknya kamu sudah bisa memahami apa yang mereka bicarakan.
Mengikuti Berita Pasar
Istilah-istilah ini sering muncul dalam berita pasar saham dan laporan keuangan. Dengan memahami istilah-istilah ini, investor pemula akan dapat lebih baik memahami berita dan laporan tersebut dan bagaimana mereka dapat memengaruhi investasi mereka.
Meningkatkan Kepercayaan Diri
Akhirnya, memahami istilah-istilah pasar saham dapat meningkatkan kepercayaan diri investor pemula dalam berinvestasi. Ini dapat membantu mereka merasa lebih nyaman dan terlibat dalam investasi saham, yang pada gilirannya dapat membantu mereka mencapai tujuan investasi mereka.
15 Istilah Penting dalam Pasar Saham

Nah, yuk, kita mulai belajar istilah pasar saham!
Berikut ini adalah sepuluh istilah penting dalam pasar saham yang perlu diketahui oleh investor pemula.
Saham
Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bahwa kamu memiliki bagian kepemilikan dalam perusahaan. Memiliki saham berarti kamu memiliki hak untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan (dividen) dan memiliki suara dalam keputusan perusahaan.
Dividen
Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang sahamnya. Tidak semua perusahaan membayar dividen; banyak perusahaan pertumbuhan memilih untuk mempertahankan keuntungan mereka untuk reinvestasi.
IPO (Initial Public Offering)
IPO adalah proses di mana perusahaan menjual sahamnya ke publik untuk pertama kalinya. IPO biasanya dilakukan oleh perusahaan yang ingin meningkatkan modal.
Bursa saham
Bursa saham adalah tempat di mana saham diperjualbelikan, seperti Bursa Efek Indonesia atau New York Stock Exchange.
Broker saham
Broker saham adalah individu atau perusahaan yang melakukan pembelian dan penjualan saham atas nama investor. Untuk itu, investor harus memiliki akun dengan broker saham untuk membeli dan menjual saham.
Indeks saham
Indeks saham adalah ukuran statistik dari perubahan pasar saham. Misalnya, Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 adalah indeks saham populer di Amerika Serikat. IDX30, JII, atau LQ45 adalah beberapa indeks saham yang banyak disimak oleh investor dan trader saham di Indonesia.
Capital gain
Capital gain adalah keuntungan yang dapat diperoleh saat menjual saham dengan harga lebih tinggi daripada harga pembelian saham awal.
Bear market dan bull market
Bear market merujuk pada pasar saham yang sedang turun, sementara bull market merujuk pada pasar yang sedang naik.
Volume
Volume merujuk pada jumlah saham yang diperjualbelikan dalam jangka waktu tertentu. Volume tinggi dapat menunjukkan minat yang kuat terhadap saham tersebut.
P/E Ratio (Price/Earnings Ratio)
P/E ratio menunjukkan rasio harga saham dibagi dengan pendapatan per saham. Rasio ini biasanya digunakan untuk menentukan apakah saham tersebut overvalued atau undervalued. Jika P/E ratio tinggi, saham tersebut bisa dianggap overpriced, dan sebaliknya.
Saham blue chip
Saham blue chip adalah saham dari perusahaan besar, terkemuka, dan sering kali secara nasional dikenal yang memiliki sejarah keandalan dan kinerja solid. Contohnya seperti Microsoft, Apple, atau Unilever. Di Indonesia, misalnya seperti saham BCA, saham BRI, dan sejenisnya.

Bid dan ask
Bid adalah harga yang siap dibayar oleh pembeli untuk saham tertentu, sementara ask adalah harga yang penjual minta untuk sahamnya. Selisih antara dua ini dikenal sebagai “spread”.
Short Selling
Short selling adalah strategi di mana investor menjual saham yang mereka pinjam dengan harapan harga saham tersebut akan turun dan mereka bisa membelinya kembali dengan harga yang lebih rendah.
Market Order dan limit order
Market order adalah instruksi untuk membeli atau menjual saham segera dengan harga pasar saat ini. Limit order, di sisi lain, adalah instruksi untuk membeli atau menjual saham ketika harga mencapai titik tertentu.
ETF (Exchange-Traded Fund)
ETF adalah jenis investasi yang melacak indeks, sektor, komoditas, atau aset lainnya. ETF dapat dibeli atau dijual seperti saham di bursa saham.
Memahami istilah pasar saham tidak hanya memudahkanmu dalam menjelajahi dunia investasi, tetapi juga memberikan landasan yang kuat untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dan efektif.
Seperti yang telah kita bahas, 15 istilah di atas adalah awal yang baik bagi kamu untuk merasa lebih nyaman dan percaya diri saat berinvestasi di pasar saham. Ingatlah, belajar adalah proses berkelanjutan dan pasar saham selalu berkembang. Oleh karena itu, jangan berhenti belajar dan selalu tetap penasaran.
Saat kamu semakin menguasai istilah-istilah ini dan lebih memahami bagaimana pasar bekerja, kamu akan semakin dekat untuk mencapai tujuan investasimu. Selamat berinvestasi, dan semoga sukses dalam perjalanan investasimu ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Saham Selama Bulan Puasa Ramadan: Peluang dan Risiko
Bulan puasa Ramadan merupakan bulan suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Selama bulan ini, umat Islam menjalani puasa dari fajar hingga maghrib. Nah, ternyata ya, gaes, bulan puasa Ramadan itu juga dapat memengaruhi pasar saham secara langsung maupun tidak langsung karena perubahan perilaku konsumen dan investor lo!
Seperti apa misalnya?
Yes, mumpung sudah semakin mendekati bulan suci, yuk, kita bahas ya. Siapa tahu, selain mempertebal iman, kamu juga pengin memanfaatkan momen demi mempertebal aset. Ya kan? Enggak ada salahnya kok, karena faktanya, memang ada momen-momen tertentu yang kalau kita jeli, bisa membawa berkah juga buat kita.
Pengaruh Bulan Puasa Ramadan terhadap Pasar Saham dan Peluangnya

Berikut adalah beberapa pengaruh bulan puasa Ramadan terhadap pasar saham yang menarik untuk dicermati.
Fenomena Ramadan Rally
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pasar saham di negara-negara mayoritas Muslim cenderung mengalami kenaikan selama bulan puasa. Hal ini dikenal sebagai “Ramadan Rally.”
Alasannya sih sebenarnya masih belum pasti, tetapi beberapa analis berpendapat bahwa faktor-faktor seperti suasana positif, rasa optimisme, dan nilai-nilai religius dapat memengaruhi perilaku investor dan meningkatkan kepercayaan pasar.
So, sebagai investor, kamu dapat memanfaatkan fenomena ini dengan membeli saham pada awal bulan puasa dan menjualnya ketika harganya meningkat.
Penurunan volatilitas pasar
Selama bulan puasa Ramadan, aktivitas perdagangan di pasar saham mungkin menurun. Hal ini karena jam kerja yang lebih pendek dan penurunan energi fisik dan mental para pelaku pasar.
Nah, penurunan volatilitas ini dapat mengurangi risiko investasi jangka pendek dan memberi kesempatan kepada investor untuk mengambil keputusan yang lebih matang.
Peningkatan konsumsi jelang Lebaran
Menjelang akhir bulan puasa Ramadan, konsumsi masyarakat umumnya meningkat karena persiapan hari raya Idulfitri atau Lebaran. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor konsumsi, seperti ritel, makanan, dan minuman, serta perbankan dan keuangan.
Nah, di sini artinya, kamu bisa mempertimbangkan investasi pada perusahaan yang bergerak di sektor konsumsi, seperti ritel, makanan, dan minuman, yang berpotensi mendapatkan keuntungan dari peningkatan konsumsi tersebut.
Pengaruh terhadap sektor tertentu
Beberapa sektor mungkin lebih terpengaruh oleh bulan puasa daripada sektor lain. Contohnya, sektor perbankan dan keuangan mungkin melihat peningkatan aktivitas karena pinjaman konsumen dan perusahaan untuk kebutuhan jelang Lebaran.
So, sebagai investor, kamu juga bisa melirik perusahaan-perusahaan dalam sektor perbankan dan keuangan yang berpotensi memperoleh keuntungan dari peningkatan permintaan pinjaman tersebut.
Sementara itu, sektor pariwisata dan transportasi mungkin mengalami penurunan aktivitas karena jumlah perjalanan yang berkurang selama bulan puasa. Cuma, nanti saat menjelang libur Lebaran, bisa jadi naik lagi juga.
So, pengaruh bulan puasa terhadap pasar saham memang bervariasi, dan dapat berbeda antar daerah dan sektor. Namun, investor yang memahami tren dan perubahan perilaku selama bulan puasa dapat memanfaatkannya untuk mengambil keputusan investasi yang lebih bijaksana.
Serta, yang terpenting, tetap aware dengan risiko yang sudah “sepaket” dengan keuntungan investasi saham. Apa saja risikonya?
Risiko Investasi di Bulan Puasa Ramadan

Berinvestasi selama bulan puasa juga memiliki risiko yang perlu diwaspadai agar potensi kerugian bisa diminimalkan. Berikut adalah beberapa risiko yang perlu diperhatikan.
Fluktuasi pasar saham yang tak terduga
Meski dari data-data historis, pasar saham akan lebih lowkey, tapi seperti investasi pada waktu lain, fluktuasi pasar saham selama bulan puasa tetap saja bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya seperti kejadian ekonomi global, kebijakan pemerintah, dan perubahan suku bunga.
Oleh karena itu, penting untuk memonitor berita dan perkembangan ekonomi secara berkala.
Faktor risiko berbasis perusahaan
Kinerja keuangan perusahaan, reputasi, dan tata kelola perusahaan dapat memengaruhi nilai saham. Pastikan untuk melakukan analisis fundamental perusahaan sebelum berinvestasi untuk mengurangi risiko terkait faktor ini.
Risiko sektor
Beberapa sektor mungkin lebih terpengaruh oleh bulan puasa daripada sektor lain. Sebagai contoh, sektor pariwisata dan transportasi mungkin mengalami penurunan aktivitas selama bulan puasa Ramadan.
Oleh karena itu, penting untuk memahami dinamika sektor yang kamu investasikan dan mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul.
Faktor risiko psikologis
Emosi dan perilaku kamu sebagai investor dapat memengaruhi keputusan investasi. FOMO (Fear of Missing Out) dan kurangnya disiplin dalam berinvestasi bisa mengakibatkan keputusan yang buruk.
So, penting untuk tetap objektif dan tidak terbawa emosi saat berinvestasi.
Tip Investasi Saham di Bulan Puasa Ramadan

Nah, jadi, selama bulan puasa, terdapat beberapa contoh investasi yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai keuntungan ya. Agar bisa mengoptimalkan keuntungan, coba lakukan beberapa hal berikut.
#TujuanLoApa
Yes, selalu ingat yang satu ini dulu ya, untuk mau mulai berinvestasi apa saja, kapan saja, di mana saja.
Selalu tentukan tujuan investasi, sehingga kamu pun bisa membuat rencana keuangan untuk bisa berinvestasi yang lebih optimal.
Diversifikasi portofolio
Diversifikasi portofolio investasi kamu dengan menginvestasikan dana pada berbagai sektor dan instrumen investasi. Hal ini membantumu mengurangi risiko dan memanfaatkan peluang yang ada di berbagai sektor selama bulan puasa.
Analisis fundamental perusahaan
Sebelum mengambil keputusan investasi, lakukan analisis fundamental perusahaan yang kamu minati. Pertimbangkan kinerja keuangan, prospek pertumbuhan, dan tata kelola perusahaan.
Dengan menganalisis perusahaan secara mendalam, kamu dapat menemukan peluang investasi yang lebih menguntungkan.
Investasi jangka panjang
Fokus pada investasi jangka panjang dengan memilih perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan yang baik dan fundamental yang kuat.
Investasi jangka panjang cenderung lebih menguntungkan dan mengurangi risiko yang dihadapi selama periode fluktuasi pasar, seperti yang mungkin terjadi selama bulan puasa.
Manfaatkan reksa dana atau ETF
Jika kamu enggak ingin mengelola investasi secara aktif, pertimbangkan untuk berinvestasi melalui reksa dana atau exchange-traded funds (ETF) yang mencakup berbagai sektor yang berpotensi tumbuh selama bulan puasa.
Hal ini memudahkan kamu dalam mengakses berbagai peluang investasi dengan risiko yang lebih terkendali.
Kesimpulan
Bulan puasa Ramadan memberikan peluang unik bagi investor untuk memanfaatkan tren pasar yang khas selama periode ini. Namun, penting untuk memahami dan mengantisipasi risiko yang mungkin dihadapi agar investasi tetap aman dan menguntungkan.
Dengan melakukan analisis fundamental perusahaan, diversifikasi portofolio, dan fokus pada investasi jangka panjang, kamu dapat mengurangi risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan. Selalu ingat untuk memonitor perkembangan pasar dan perusahaan yang kamu investasikan agar kamu dapat menyesuaikan strategi jika diperlukan. Tetap objektif dan disiplin dalam pengambilan keputusan investasi.
Semoga peluang untuk berinvestasi di pasar saham di bulan puasa Ramadan ini bisa membantumu mencapai tujuan investasi jangka panjang lebih cepat ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Instrumen Investasi untuk Pemula, Apa Saja ya yang Cocok?
Investasi semakin populer. Semoga sih tak hanya sekadar trending topic ya, tetapi benar-benar menjadi tanda bahwa semakin banyak orang sadar akan pentingnya berinvestasi. Tapi, ya memang di situlah masalahnya. Banyak yang mulai tertarik, tapi tanpa ilmu yang memadai sehingga bingung apa instrumen investasi untuk pemula yang pas.
Memang, investasi untuk pemula harus dipahami sebagai bagian dari rencana keuangan yang sangat penting, dan mesti dilakukan oleh siapa pun yang sudah berpenghasilan dan punya cita-cita atau mimpi. Selain bisa menumbuhkan aset, investasi juga dapat menghindarkan kita dari berbagai kesulitan keuangan di masa mendatang. Misalnya jadi bisa menyekolahkan anak hingga jenjang pendidikan tertinggi tanpa terganggu biaya, bisa pensiun sejahtera dan mandiri, dan seterusnya.
So, kita memang perlu mempelajari berbagai jenis instrumen investasi untuk pemula sebelum benar-benar melakukannya, agar kita bisa memilih yang pas dengan kebutuhan.
Terus, apa saja instrumen investasi untuk pemula yang pas itu? Berikut daftarnya, dan juga sedikit cara memulai investasinya.

Instrumen Investasi untuk Pemula
Deposito
Deposito ini adalah investasi rasa tabungan, cocok banget sebagai instrumen investasi untuk pemula. Pasalnya, deposito merupakan produk perbankan, yang keamanannya dijamin oleh LPS hingga nominal Rp2 miliar. Artinya, kalau ada apa-apa dengan simpanan deposito yang disebabkan oleh faktor instansinya atau kebijakannya, maka tabunganmu akan dijamin utuh. Dengan catatan, tidak lebih dari Rp2 miliar ya.
Saat artikel ini ditulis, Bank Indonesia baru saja menaikkan suku bunga acuannya ke level 4.75%, sehingga bisa jadi akan ada penyesuaian juga pada bunga deposito. Kamu bisa mengeceknya ke bank yang terkait.
Cara berinvestasi deposito:
- Untuk membuka deposito, kamu bisa datang ke bank terkait, atau jika kamu sudah menjadi nasabah dan punya mobile banking-nya, umumnya sudah disediakan fitur untuk membuka deposito secara online.
- Tentukan nominal dana yang pengin kamu depositokan.
- Pilih jenis deposito, ARO atau Non-ARO. Jika ARO maka secara otomatis deposito akan diperpanjang, Non-ARO sebaliknya.
- Tentukan juga bunganya mau diapakan. Paling menguntungkan jika bunga kembali didepositokan, sehingga kamu pun mendapatkan bunga dari bunga.
- Tentukan tenor, sesuaikan dengan tujuan keuangan. Ada 1, 3, 6, 12, dan 24 bulan.
Mudah kan?
Emas
Emas juga bisa menjadi salah satu instrumen investasi untuk pemula yang pas. Jika dibandingkan dengan instrumen, emas dianggap sebagai safe haven lantaran dianggap bernilai paling stabil. Tetapi, jika mengharapkan return yang optimal, emas cocok jika menjadi instrumen investasi jangka panjang.
Perlu kamu ketahui, bahwa harga emas tetaplah fluktuatif, tergantung pada kondisi ekonomi dunia. Namun, yang pasti, ketika dunia sedang tidak baik-baik saja, biasanya harga emas justru melambung.
Cara mulai investasi emas:
- Beli emas di penjual yang tepercaya; bisa di Butik Emas, Pegadaian, atau toko emas yang sudah bereputasi. Kamu juga bisa membeli emas online melalui marketplace ataupun logammulia.com
- Pilih gramasi emas yang pengin kamu beli. Biasanya tersedia dalam 5 gram, 10 gram, hingga 1 kilogram. Semakin besar gramasi, maka jatuhnya akan semakin murah. Tentukan sesuai kemampuan.
- Setelah disepakati harga dan gramasi, kamu bisa membayar emas yang kamu beli.
- Simpan emas di tempat yang aman.

Reksa dana
Instrumen investasi untuk pemula yang pas berikutnya adalah reksa dana. Instrumen ini cocok banget buat pemula yang masih belum pengalaman melakukan analisis, memantau pasar, dan mengelola dana investasi dengan taktis. Pasalnya, di sini akan ada manajer investasi yang akan membantu.
Cara berinvestasi di reksa dana:
- Download dan install aplikasi investasi reksa dana di smartphone. Kamu bisa memilih salah satu dari banyak nama aplikasi yang ada, tetapi jalan lupa untuk pastikan bahwa aplikasinya legal dan diawasi oleh OJK
- Lakukan registrasi dan buka akun, ikuti petunjuk yang sudah disediakan.
- Ada aplikasi yang meminta deposit awal, tetapi ada juga yang tidak. Kamu bisa mentransfer sejumlah dana jika kamu sudah melakukan pemesanan reksa dana.
- Lakukan pembayaran sesuai nominal
- Reksa dana pun sudah kamu miliki, tinggal topup secara konsisten sesuai rencana.
Obligasi
Obligasi adalah surat utang, yang juga bisa menjadi salah satu instrumen investasi untuk pemula. Ada beberapa jenis obligasi yang bisa dipilih tetapi untuk pemula yang paling pas adalah obligasi pemerintah. Ada 4 jenis obligasi pemerintah yang sering ditawarkan, yaitu ORI, SBR, Sukuk Ritel, dan Sukuk Tabungan, masing-masing dengan karakteristiknya sendiri.
Berinvestasi di obligasi relatif sangat rendah risiko. Pasalnya, surat utang ini diterbitkan oleh pemerintah, dan dijamin. Sepanjang sejarah, pemerintah belum pernah mengalami gagal bayar.
Jika kamu berminat berinvestasi di obligasi, ini caranya:
- Kamu tidak bisa sewaktu-waktu membeli obligasi pemerintah. So, pantau media sosial Kemenkeu supaya kamu enggak ketinggalan berita penawaran obligasi per serinya.
- Saat sudah diumumkan ada penawaran, kamu bisa registrasi di beberapa mitra distribusi yang sudah ditunjuk. Kalau kebetulan sudah punya akun, kamu bisa langsung membeli. Namun, jika belum, kamu harus melewati prosedur registrasi yang cukup simpel.
- Jika sudah teregistrasi, kamu bisa memesan obligasi yang sedang ditawarkan, dan tentukan nominal investasinya.
- Lakukan pembayaran sesuai petunjuk yang diberikan.
- Kamu akan mendapatkan jatah investasi, dan kupon pun akan masuk secara otomatis ke rekeningmu setiap bulan sesuai ketentuan.

Saham
Instrumen investasi untuk pemula berikutnya yang bisa dipilih adalah saham. Namun, saham termasuk instrumen risiko tinggi, sehingga kamu perlu untuk punya strategi jitu agar bisa menjaga nilainya. Salah satu strategi yang bisa dipakai oleh investor pemula adalah dengan menerapkan investasi jangka panjang.
Cara untuk mulai investasi saham pemula:
- Pilih perusahaan sekuritas yang akan menjadi perantara kamu melakukan transaksi. Jangan lupa pastikann sekuritasnya legal dan diawasi oleh OJK, serta sudah menjadi anggota bursa ya.
- Download aplikasinya di smartphone, lakukan registrasi akun sesuai ketentuan.
- Setor deposit dana sesuai ketentuan. Ada yang memberlakukan minimal deposit, ada yang tidak. Kamu bisa mencari informasinya terlebih dulu.
- Lakukan analisis saham untuk memilih yang paling potensial.
- Jika sudah memilih, lakukan pembelian. Biasanya ada tombol ‘Buy’ dan ‘Sell’ pada ticker saham yang kamu pilih.
- Setelah melakukan pembelian, secara otomatis saldomu di rekening sekuritas akan berkurang, dan portofolio saham kamu bertambah.
Nah, itu dia 5 instrumen investasi untuk pemula yang paling pas, dengan karakternya masing-masing. Sebenarnya instrumen investasi enggak hanya itu saja, tetapi masih ada banyak lagi, mulai dari properti bahkan kripto atau NFT. Kamu boleh saja memilih instrumen lain tersebut, tetapi harus betul-betul mempelajari cara kerjanya sehingga risiko bisa ditekan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Ini Dia Contoh Investasi Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang
Berinvestasi adalah salah satu cara untuk mengembangkan aset untuk mewujudkan cita-cita, mimpi, dan tujuan keuangan, karena di zaman sekarang, menabung saja tidak akan cukup. Lalu, contoh investasi seperti apa yang bisa kita manfaatkan.
Eits, sebelum melihat beberapa contoh investasi, kamu perlu tahu bahwa kita enggak bisa sembarangan investasi. Kita mesti melakukannya dengan penuh pertimbangan dan perhitungan. Mengapa? Karena bersama dengan investasi, datang pula sederetan risiko yang tak bisa lepas—yang perlu kita kelola dengan baik. Pasalnya kalau tidak, risiko tersebut bisa membuat kita mengalami kerugian, alih-alih imbal yang diharapkan.
Pada prinsipnya, kita mengeluarkan uang untuk membeli instrumen investasi adalah untuk tujuan mengembangkan aset, bukan untuk konsumsi atau kebutuhan sehari-hari. Investasi dilakukan agar kita nantinya mendapatkan keuntungan yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai tujuan keuangan.
Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kita berinvestasi. Apa saja?

Sebelum Investasi, Perhatikan 3 Hal Ini!
Ada 3 hal besar yang sangat berpengaruh pada proses investasi yang kita lakukan.
Tujuan
Berinvestasi tanpa tujuan, sama saja kita pengin pergi ke suatu tempat tapi enggak tahu tempatnya di mana. Alhasil, kendaraan yang dipilih kurang tepat, waktunya juga tidak efisien.
Tujuan adalah hal paling penting pertama yang harus ditentukan dulu, agar kita kemudian bisa menghitung kebutuhan dananya. Misalnya, pengin ibadah ke tanah suci, butuh berapa banyak? Nah, dari perhitungan kebutuhan dan kemudian ditarik ke sekarang, kamu akan mendapatkan berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai target tersebut.
Waktu
Waktu investasi yang pendek sudah pasti akan memberikan imbal hasil yang berbeda dengan waktu investasi yang panjang. So, panjang pendeknya waktu investasi bisa memengaruhi hasil investasi pada akhirnya.
Nah, yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa pembagian waktu investasi akan berguna banget untuk memastikan tercapainya tujuan keuangan. Tanpa dibagi dalam waktu, seakan kita itu kebanyakan mau. Padahal, sumber daya terbatas. Kan, enggak boleh halu! Makanya, harus atur waktu.
Bagilah waktu investasi sesuai target tujuan keuangan, ada jangka pendek, menengah, dan panjang. Jangka pendek adalah berbagai hal yang harus dipenuhi kurang dari 1 tahun. Jangka menengah ini bisa dibagi 2, yaitu jangka 1 – 5 tahun dan 5 – 10 tahun. Jangka panjang lebih dari 10 tahun. Dengan begini, nantinya akan lebih mudah bagi kamu untuk menyusun rencana keuangan secara realistis, tanpa melupakan kebutuhan hari ini.
Imbal hasil dan risiko
Berbeda jangka waktunya, maka akan berbeda juga imbal hasil yang bisa didapatkan. Semakin pendek jangka waktunya, semakin kecil tingkat imbal hasil yang bisa didapatkan, pun semakin rendah tingkat risikonya. Begitu juga sebaliknya.
So, untuk tujuan dengan target waktu pendek, kamu perlu mencari instrumen dengan tingkat risiko rendah. Pasalnya, instrumen dengan risiko tinggi akan berpeluang semakin ekstrem risikonya dengan adanya fluktuasi di pasar modal. Hanya saja, ini berarti imbalnya juga enggak tinggi. Begitu juga sebaliknya, untuk target waktu menengah dan panjang.
Nah, mari kita lihat contoh investasi untuk masing-masing target waktu; pendek, menengah, dan panjang.

Contoh Investasi Jangka Pendek
Untuk tujuan keuangan yang kurang dari 1 tahun, maka kamu akan butuh instrumen investasi yang rendah risiko, meskipun imbal hasilnya juga tidak tinggi. Namun, hal ini bisa diatasi dengan perhitungan modal yang disesuaikan. Tujuan investasi jangka pendek ini misalnya membangun dana darurat, menabung untuk liburan, atau membeli gadget, dan sebagainya.
Contoh investasi yang dapat kamu manfaatkan antara lain seperti di bawah ini.
Deposito
Deposito adalah salah satu contoh investasi yang cocok untuk tujuan jangka pendek. Enggak hanya bisa tenor 10 tahun, deposito juga bisa tenor pendek, misalnya 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Jadi, kamu bisa atur sesuai tujuan keuanganmu. Memang imbalnya relatif paling kecil di antara instrumen lain, tetapi tetap lebih tinggi daripada rekening tabungan biasa.
Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana pasar uang adalah contoh investasi dengan tingkat risiko paling minim di antara jenis reksa dana yang lain. Berinvestasi di reksa dana modalnya juga bisa mulai dari Rp100.000, dengan tingkat pengembalian masih di atas deposito.
Contoh Investasi Jangka Menengah
Tujuan keuangan jangka menengah adalah berbagai kebutuhan yang akan harus dipenuhi mulai dari 1 tahun hingga 10 tahun ke depan. Biar enggak terlalu pusing, kamu masih bisa membaginya lagi menjadi 2 kategori jangka waktu, yakni 1 tahun hingga 5 tahun, dan sampai 10 tahun.
Misalnya saja seperti dana menikah, dana melahirkan, DP rumah pertama, beli mobil, dan sebagainya.
Contoh investasi yang bisa kamu manfaatkan antara lain seperti yang diinformasikan di bawah ini.
Surat Berharga Negara
Surat Berharga Negara adalah contoh investasi yang cukup bagus imbal hasilnya, dan sejauh ini relatif rendah risiko karena penjaminnya adalah pemerintah. Selama sejarah, pemerintah Indonesia belum pernah mengalami gagal bayar.
Jenis Surat Berharga Negara ada beberapa macam, mulai dari ORI, SBR, Sukuk Ritel, dan Sukuk Tabungan. Setiap tahun pemerintah menjadwalkan beberapa surat utang ini terbit. So, kalau kamu pengin memanfaatkannya, pantengin saja akun resmi Kemenkeu di media sosial.
Reksa Dana Pendapatan Tetap
Reksa dana pendapatan tetap juga bisa menjadi pilihan contoh investasi untuk mencapai tujuan jangka menengah. Tingkat imbal hasilnya lebih tinggi daripada reksa dana pasar uang, tetapi juga memiliki risiko yang juga lebih tinggi.
Produk reksa dana pendapatan tetap adalah surat utang atau obligasi. Dengan adanya peran manajer investasi yang mumpuni, risiko bisa dikelola dengan baik.

Contoh Investasi Jangka Panjang
Untuk berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi dalam waktu 10 tahun atau lebih, kamu bisa memilih instrumen investasi yang imbal hasilnya lebih tinggi. Tingkat risiko yang tinggi juga akan menyertai, sehingga kamu perlu mengelolanya dengan baik. Salah satu strategi yang bisa kamu lakukan untuk meminimalkan potensi risiko ini adalah dengan strategi Dollar Cost Averaging dan juga strategi diversifikasi portofolio.
Contoh investasi yang berjangka panjang misalnya untuk membangun dana pendidikan anak hingga universitas, atau dana pensiun.
Contoh investasi yang bisa kamu manfaatkan misalnya seperti berikut ini.
Saham
Instrumen saham bisa berpotensi memberikanmu imbal hasil hingga ratusan persen. Belum lagi, ada keuntungan berupa dividen yang dibagikan oleh perusahaan tertentu pada para pemegang sahamnya secara teratur.
Namun, saham sangat peka terhadap pergerakan pasar, sehingga tingkat risikonya cukup tinggi. Belum lagi, jika kita sembarangan dalam memilih saham, risikonya bisa semakin ekstrem. Untuk meminimalkan potensi risiko ini—selain melakukan dollar cost averaging atau diversifikasi—kamu sebaiknya mempelajari dulu cara menganalisis saham yang baik, sehingga kamu bisa mengenali saham mana yang potensial memberimu keuntungan yang optimal.
Jangan sekadar ikut-ikutan, apalagi FOMO.
Emas
Emas, meskipun sering disebut sebagai contoh investasi paling aman, tetapi tetap harus disimpan dalam jangka panjang jika kamu ingin keuntungan yang signifikan. Pasalnya, harga emas juga tidak sestabil yang dibayangkan. Bahkan kadang, fluktuatif banget.
Selain itu, adanya faktor harga buyback—yang akan selalu lebih rendah daripada harga beli—membuat emas tidak cocok jika menjadi instrumen jangka pendek.
Jika kamu berminat berinvestasi dengan emas, simpanlah setidaknya 5 – 10 tahun ke depan, untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Hati-hati juga jika hendak menyimpannya di rumah, apalagi jika dalam jumlah besar.
Reksa Dana Saham atau Reksa Dana Campuran
Ada juga jenis reksa dana yang juga menjanjikan untuk contoh investasi jangka panjang, yaitu reksa dana saham dan reksa dana campuran.
Produk kedua reksa dana ini juga berbasis instrumen pasar modal, yakni saham, yang juga diformulakan dengan instrumen lainnya.
Itu dia sejumlah contoh investasi yang bisa kamu manfaatkan untuk masing-masing target waktu tujuan keuanganmu. Semoga cukup jelas ya, sampai di sini.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Buyback Saham, Apa sih Artinya?
Kamu mungkin sering membaca berita bahwa beberapa perusahaan yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia hendak melakukan aksi korporasi yang disebut dengan buyback saham. Sering baca, tapi mungkin masih bingung akan artinya. Betul, begitu?
Well, meski kamu bukan trader aktif, kamu perlu tahu juga beberapa istilah penting yang sering digunakan di pasar modal. Supaya apa? Ya, agar kemudian kamu tahu, apa pengaruhnya pada portofoliomu. Apalagi kalau ada kaitannya dengan saham yang sudah kamu koleksi. Ya, wajib banget buat paham seluk-beluknya, meskipun belum bisa terlalu mendetail.
So, kalau kamu pernah mendengar istilah buyback saham, kamu harus baca artikel ini sampai selesai supaya tahu, apa artinya dan apa pengaruhnya.
Apa itu Buyback Saham?
Buyback saham diartikan sebagai proses pembelian kembali saham yang berada di tangan investor, oleh perusahaan atau emiten itu sendiri yang merupakan penerbit sahamnya. Sederhananya, perusahaan penerbit saham membeli kembali saham yang sudah beredar.
Umumnya, buyback saham ini dilakukan untuk berbagai tujuan. Di antaranya mencegah penurunan harga yang terlalu dalam, dijual kembali ke karyawan atau diberikan sebagai reward pada karyawan, menaikkan laba bersih per saham, sampai bertujuan mengurangi jumlah pemegang saham perusahaan untuk mengurangi dividen yang dibagikan pada pemegang saham.

Mekanisme Buyback Saham
Setidaknya ada dua mekanisme dalam melakukan buyback saham, yaitu:
1. Tender Offer
Perusahaan memberikan penawaran pada para pemegang saham jika perusahaan akan membeli saham investor dengan kisaran harga tertentu.
Kisaran harganya biasanya ditentukan oleh perusahaan, keuntungannya bagi investor yaitu harga yang ditentukan perusahaan biasanya memiliki harga di atas pasaran. Bagi pemegang saham yang tertarik untuk menjual saham kembali pada emiten, bisa melakukannya melalui perusahaan sekuritas.
2. Pembelian Secara Reguler di Saham Terbuka
Perusahaan membeli saham di pasar reguler sesuai dengan harga yang berlaku di pasar. Namun pengumuman tentang adanya buyback ini sering kali membuat harga melonjak karena sentimen peningkatan permintaan di saham tersebut.
So, ya, kalau mau menjual, kamu juga bisa menjualnya melalui akun investasi saham seperti yang biasanya kamu lakukan.

Keuntungan Buyback Saham
Bagi perusahaan, buyback saham mampu menghemat pembayaran dividen, karena dengan berkurangnya saham yang beredar di masyarakat, emiten akan membayarkan dividen lebih rendah.
Selain itu, aksi ini juga dilakukan sebagai salah satu cara dalam menggagalkan upaya dari pengambilalihan oleh pihak lain. Maksudnya gimana? Beberapa perusahaan pernah melakukan buyback saham hanya karena memiliki cadangan kas yang berlebih dan tidak mau jika ada pihak lain yang membeli sahamnya secara besar-besaran.
Keuntungan buyback saham bukan hanya dirasakan oleh perusahaan saja, tapi juga bagi pihak investor. Beberapa di antaranya, yaitu:
1. Mendapatkan saham gratis bagi investor karyawan
Beberapa emiten melakukan buyback untuk karyawannya sendiri, seperti yang dilakukan oleh INDF dan BBCA. Pemberian saham ini biasanya disebut dengan program ESOP (Employee Stock Option Program). Program ESOP ini sering menjadi bentuk benefit bagi karyawan yang bertindak sekaligus investor bagi perusahaan tempatnya bekerja.
Saham ESOP bisa dijual kembali oleh karyawan ketika harganya sedang naik. Saham ESOP ini diberikan secara gratis untuk mengikat karyawan agar loyal dan lebih giat lagi bekerja di perusahaan.
2. Meningkatkan harga saham
Buyback saham juga kerap kali dilakukan untuk meningkatkan harga saham. Hal ini ada kaitannya dengan EPS atau laba per saham yang bisa membesar saat harganya naik.
Perhitungan laba per saham ini didapat dari membagi laba bersih dengan jumlah saham yang beredar. Jika jumlah saham yang telah beredar berkurang karena ada aksi buyback, maka EPS ini akan terlihat membesar. Akan tetapi, jika dilakukan dalam rangka pemberian insentif pada karyawan maka EPS tidak akan terpengaruh juga sih.
3. Meredam kepanikan pasar
Masih ingat dengan kejadian saat IHSG terjun bebas ketika di tengah pandemi? Kala itu, sejumlah emiten melakukan buyback saham untuk meredam kepanikan pasar. Akhirnya aksi ini memang benar mampu memberikan sinyal positif pada pasar, yang secara eksplisit menunjukkan bahwa keadaan emiten-emiten ini sebenarnya masih baik-baik saja.
Buyback saham berhasil meredam kepanikan pasar dan pasar modal pun secara keseluruhan memulih.

Contoh Buyback Saham
Supaya lebih jelas, coba yuk, kita lihat sebuah contoh proses buyback saham.
Perusahaan PT ASDF Tbk. melakukan initial public offering alias IPO sebanyak 1000 lembar saham untuk dibeli oleh investor di bursa saham. Ternyata ada pihak—sebut saja, ZXCV—yang membeli langsung sejumlah 200 lembar. Artinya 200 dari 1000 lembar saham (20%) dimiliki oleh ZXCV.
Selang beberapa waktu, ASDF hendak melakukan buyback terhadap 200 lembar saham yang dimiliki oleh ZXCV.
Nah, ketika 200 lembar saham sudah diambil kembali, sementara 800 lembar sisanya masih beredar di tangan pemilik masing-masing, maka perusahaan ASDF memiliki persentase kepemilikan saham sebesar 25%, yaitu 200 lembar dari 800 lembar saham yang beredar.
Sampai di sini cukup jelas kan? Semoga lain kali kamu menjumpai istilah buyback saham, kamu enggak bingung lagi ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!