Investasi Online dengan AI: Emang Bisa?
Zaman sekarang, apa-apa online. Investasi juga investasi online.
Lebih jauh lagi, sekarang kecerdasan buatan, alias AI, juga berkembang begitu pesat. Sampai mau investasi pun, sekarang bisa dengan bantuan AI.
Apakah kamu salah satu tech savvy yang juga pengin bisa memanfaatkan AI untuk keperluan investasi? Boleh saja kok, tetapi—seperti halnya strategi investasi yang lain—kamu perlu paham dulu dasar-dasar dan prinsip investasi online dengan AI. Karena risiko investasi dengan AI juga besar, sehingga kalau enggak dipahami betul, hal ini tidak dapat membuatmu mendapatkan hasil yang diharapkan.
Table of Contents
Enaknya Pakai AI dalam Investasi Online
AI memang sudah berkembang begitu pesat. Sepertinya tak berapa lama lagi, AI juga akan menjadi bagian dari hidup kita, seperti halnya teknologi yang lain. Mau investasi online pakai AI? Bisa saja, karena kecerdasan buatan ini menawarkan banyak kemudahan. Berikut ulasannya, dengan bersumber dari tulisan yang ada di Nasdaq.
1. Pemilihan Saham
Penggunaan kecerdasan buatan memungkinkan para investor untuk menganalisis data pasar saham secara lebih efisien. Fitur penyaring saham membantu dalam memilah saham berdasarkan data fundamental dan teknis. Kriteria pemilihan bisa beragam, mulai dari kapitalisasi pasar hingga volume perdagangan dan rasio keuangan.
Kecepatan kecerdasan buatan dalam mengolah data investasi online jauh melampaui kemampuan manusia. Selain itu, kecerdasan buatan sangat cakap dalam mengidentifikasi pola yang sering terlewat oleh analisis manusia.
Baca juga: 7 Kesalahan Umum dalam Cara Main Saham Pemula
2. Manajemen Risiko
Kecerdasan buatan membantu dalam manajemen risiko investasi dengan menganalisis data historis pasar, volatilitas, dan koreksi yang mungkin memengaruhi return. Cara berpikir mesin dapat meningkatkan efisiensi dan memotong biaya.
Kecerdasan buatan dapat mengolah dataset besar dengan cepat dan akurasi prediksi yang lebih baik dibandingkan model tradisional. Kecerdasan buatan juga mampu mengidentifikasi faktor risiko dengan variabel lain, asal trainingnya bagus.
3. Trading dengan Algoritma
Algoritma kecerdasan buatan memungkinkan trading dengan analisis dataset besar dan bertransaksi dengan kecepatan tinggi. Trading algoritmik dapat memanfaatkan perbedaan harga, seperti spread harga jual dan beli, ketika keuntungan kecil harus dilakukan dalam volume besar.
Kecerdasan buatan tidak terpengaruh oleh bias manusia. Algoritma ini menggunakan tren dan pola pasar untuk merekomendasikan serta melakukan transaksi tertentu.
4. Optimalisasi Portofolio
Dalam mengelola portofolio, pengelola dana akan berupaya untuk menjaga keseimbangan antara risiko, diversifikasi, pendapatan, dan pertumbuhan. Kecerdasan buatan dapat mendukung upaya ini. Program investasi berbasis kecerdasan buatan dapat memberi nasihat kepada pengelola dana tentang apa yang perlu ditambahkan ke dalam portofolio untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik.
5. Analisis Sentimen Pasar
Sentimen pasar merupakan pandangan saat ini terhadap saham atau seluruh pasar. Faktor-faktor seperti laporan keuangan, isu politik, data makroekonomi, dan suku bunga, bersama dengan sentimen pasar, dapat memengaruhi pergerakan pasar secara signifikan.
AI dapat membantu trader dan investor untuk menilai sentimen pasar dengan mengumpulkan artikel berita, postingan media sosial, dan aktivitas online lainnya untuk menganalisis sentimen pasar dan memprediksi pergerakan.
6. Interpretasi Data dan Prediksi
Algoritma kecerdasan buatan dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan saham selanjutnya. Investor menggunakan algoritma kecerdasan buatan berdasarkan pemahaman mereka tentang pasar. Misalnya, investor yang percaya bahwa siklus pasar berulang dapat menggunakan alat kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi siklus tersebut.
Kecerdasan buatan juga membantu dalam membuat perintah beli dan jual otomatis berdasarkan alat analisis teknis untuk memasukkan pesanan.
7. Saran Investasi Personal
Program kecerdasan buatan ini menawarkan saran investasi secara real-time melalui antarmuka obrolan. Hal ini memungkinkan investor, terutama yang belum banyak berpengalaman, untuk mendapatkan jawaban investasi pribadi secara langsung.
Risiko Penggunaan AI dalam Investasi Online
Menggunakan alat bantu kecerdasan buatan dalam strategi investasi online memang menawarkan banyak peluang menarik. Namun, juga terdapat beberapa risiko yang tidak boleh diabaikan. Berikut adalah risiko utamanya.
1. Membangun Kepercayaan Palsu
Akses mudah ke program AI yang kompleks dalam membantu keputusan investasi dapat menimbulkan rasa percaya diri yang berlebihan, sehingga mengarahkan pada investasi yang lebih berisiko tanpa persiapan yang memadai.
Meskipun sistem kecerdasan buatan sangat canggih, sistem ini tidak selalu dapat memprediksi perubahan ekonomi. Hal ini dapat menyebabkan pengambilan risiko yang tidak perlu karena kepercayaan palsu terhadap kemampuan investasi.
2. Regulasi
Alat berbasis kecerdasan buatan dan penasihat robo semakin populer. Namun hukum dan regulasi dalam hal ini belum kuat, mengingat industri investasi diatur secara ketat. Kekhawatiran tentang etika kecerdasan buatan dapat menyebabkan investor menghadapi risiko finansial tanpa perlindungan hukum.
3. Algoritma Bisa Bias
Sama seperti mindset manusia, algoritma AI juga bisa bias. Bias ini akan dapat memengaruh data training AI, yang berakibat dapat menyesatkan pelanggan tentang potensi pengembalian.
Baca juga: Tip Memilih Aplikasi Investasi Saham yang Sesuai untuk Pemula
Nah, gimana? Apakah kamu tertarik menggunakan kecerdasan buatan ini dalam investasi online? Atau malahan kamu sudah mencoba, karena beberapa platform memang sudah beberapa lama mulai mengadopsi mesin ini?
Perlu dipahami, bahwa penggunaan kecerdasan buatan dalam investasi adalah pilihan pribadi. Beberapa orang mungkin tidak nyaman melibatkan kecerdasan buatan dalam investasi yang dilakukannya, sementara yang lain ingin menggunakan kecerdasan buatan untuk meningkatkan strategi investasi agar dapat mengotomatisasi dan menyederhanakan prosesnya.
Yang pasti, teknologi akan berkembang. Bisa jadi kita memang tak mungkin bisa menghindar untuk berteman dengan AI, alih-alih memusuhinya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
32 Istilah Bursa Saham yang Harus Diketahui Setiap Investor Pemula
Investasi di bursa saham bisa menjadi langkah yang menarik untuk mengembangkan kekayaan. Namun, memahami istilah-istilah yang digunakan di dalamnya sangat penting untuk menghindari kebingungan dan membuat keputusan investasi yang cerdas.
Ada banyak istilah yang sering muncul ketika berbicara tentang saham, mulai dari istilah dasar hingga konsep yang lebih kompleks. Menguasai istilah-istilah ini bisa membantu mengenali peluang dan risiko yang ada, serta meningkatkan kepercayaan diri dalam berinvestasi.
Table of Contents
Istilah Bursa Saham yang Penting untuk Dipahami
Memahami dunia saham bukan hanya soal membeli dan menjual. Ada berbagai konsep dan strategi yang perlu dipahami agar investasi berjalan sesuai harapan.
Bagi pemula, mengetahui dan memahami istilah-istilah dasar bisa menjadi fondasi penting untuk memulai perjalanan di dunia saham. Dengan pemahaman yang baik, investasi di pasar saham bisa menjadi lebih terarah dan menguntungkan.
Baca juga: Mengenal Rapat Umum Pemegang Saham untuk Investor Pemula
Berikut adalah daftar beberapa istilah dalam bursa saham yang sebaiknya dipahami oleh investor pemula. Tentu saja, belum semua istilah ada di daftar ini. Kamu bisa mempelajarinya sambil belajar investasi saham itu sendiri. Namun, sebagai permulaan, daftar ini bisa kamu simak terlebih dulu.
- Saham: Kepemilikan dalam suatu perusahaan. Pemegang saham berhak mendapatkan dividen dan berpotensi mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham.
- Dividen: Pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham.
- Capital Gain: Keuntungan yang diperoleh dari selisih antara harga beli dan harga jual saham.
- Capital Loss: Kerugian yang terjadi ketika harga jual saham lebih rendah dari harga belinya.
- IPO (Initial Public Offering): Penawaran saham perdana, yaitu proses perusahaan menjual sahamnya untuk pertama kali kepada publik.
- Bear Market: Kondisi pasar saham yang menurun atau lesu, di mana harga-harga saham cenderung turun.
- Bull Market: Kondisi pasar saham yang naik atau sedang dalam tren positif, di mana harga-harga saham cenderung naik.
- Portofolio: Kumpulan aset investasi, termasuk saham, obligasi, reksa dana, dan lainnya yang dimiliki oleh seorang investor.
- Diversifikasi: Strategi investasi dengan membeli berbagai jenis aset untuk mengurangi risiko.
- Lot: Satuan perdagangan saham di bursa. Di Bursa Efek Indonesia, 1 lot = 100 lembar saham.
- Bid: Harga tertinggi yang bersedia dibayar oleh pembeli untuk membeli saham.
- Ask: Harga terendah yang ditawarkan oleh penjual untuk menjual saham.
- Spread: Selisih antara harga bid dan ask.
- Order: Instruksi untuk membeli atau menjual saham dengan harga tertentu atau pada kondisi tertentu.
- Market Order: Instruksi untuk membeli atau menjual saham pada harga pasar saat ini.
- Limit Order: Instruksi untuk membeli atau menjual saham pada harga tertentu atau lebih baik.
- Stop-Loss Order: Instruksi untuk menjual saham jika harga turun ke level tertentu untuk membatasi kerugian.
- Support: Level harga di mana permintaan saham cukup kuat untuk mencegah harga turun lebih lanjut.
- Resistance: Level harga di mana penawaran saham cukup kuat untuk mencegah harga naik lebih lanjut.
- Volume: Jumlah saham yang diperdagangkan dalam periode waktu tertentu.
- Volatilitas: Tingkat perubahan harga saham dalam jangka waktu tertentu. Semakin tinggi volatilitas, semakin tinggi risiko dan potensi keuntungan.
- Index: Indikator yang mengukur kinerja sekelompok saham tertentu di bursa saham, seperti IDX Composite atau LQ45.
- Blue Chip: Saham dari perusahaan besar, mapan, dan memiliki reputasi baik, biasanya stabil dan dianggap lebih aman untuk investasi.
- P/E Ratio (Price-to-Earnings Ratio): Rasio harga saham terhadap laba per saham. Digunakan untuk menilai apakah saham dinilai terlalu tinggi atau rendah.
- Market Capitalization: Nilai total pasar dari seluruh saham yang beredar dari suatu perusahaan. Dihitung dengan mengalikan harga saham dengan jumlah saham beredar.
- Liquidity: Kemampuan untuk membeli atau menjual saham dengan cepat tanpa menyebabkan perubahan harga yang signifikan.
- Margin: Meminjam uang dari broker untuk membeli saham. Investor hanya perlu membayar sebagian dari total nilai saham.
- Short Selling: Strategi menjual saham yang tidak dimiliki dengan harapan dapat membelinya kembali dengan harga lebih rendah untuk mendapatkan keuntungan.
- Yield: Persentase pengembalian investasi berdasarkan dividen tahunan atau pembayaran bunga dibandingkan dengan harga saham atau obligasi.
- Fundamental Analysis: Metode analisis yang berfokus pada data keuangan perusahaan seperti pendapatan, laba, dan pertumbuhan untuk menentukan nilai intrinsik saham.
- Technical Analysis: Metode analisis yang menggunakan grafik dan data historis harga saham serta volume perdagangan untuk memprediksi pergerakan harga saham di masa depan.
- Broker: Perantara yang membantu transaksi jual beli saham antara investor dengan bursa saham.
Baca juga: Pasar Saham: Pengertian, Instrumen, dan Manfaatnya
Mulai berinvestasi di bursa saham bukan hanya tentang beli saham terus jual lagi doang. Namun, juga termasuk memahami setiap istilah yang berkaitan dengan pergerakan pasar dan strategi yang digunakan.
Mengetahui istilah-istilah penting ini dapat memberikan kamu dasar yang kuat untuk menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi di pasar saat berinvestasi nanti. Dengan pengetahuan yang cukup, peluang untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari investasi di pasar saham bisa lebih terbuka.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
8 Aset yang Bekerja untuk Kita dan Bisa Mendatangkan Penghasilan
Memiliki aset yang bekerja untuk kita merupakan salah satu strategi keuangan yang paling cerdas untuk menciptakan kekayaan jangka panjang.
Investasi di berbagai instrumen yang menghasilkan pendapatan pasif enggak hanya bisa mengamankan masa depan finansial, tetapi juga memberi peluang untuk menikmati kebebasan dalam mengatur waktu dan usaha.
Dalam mencari sumber pendapatan yang berkelanjutan, pemilihan aset yang tepat sangatlah penting.
Table of Contents
Apa Arti Aset yang Bekerja untuk Kita?
Istilah aset yang bekerja untuk kita merujuk pada konsep memiliki aset yang dapat menghasilkan pendapatan atau keuntungan tanpa memerlukan partisipasi aktif terus-menerus dari pemiliknya.
Dengan kata lain, aset ini menjadi sumber pendapatan pasif, yang memungkinkanmu dapat menerima penghasilan secara teratur tanpa perlu bekerja setiap hari untuk mendapatkannya.
Nah, enggak semua aset bisa masuk ke kategori ini. Beberapa karakteristik aset yang bekerja untuk kita meliputi beberapa hal berikut:
- Menghasilkan Aliran Pendapatan: Aset tersebut harus bisa menghasilkan uang secara konsisten, seperti sewa dari properti, dividen dari saham, atau pendapatan dari penjualan produk digital.
- Bisa Mandiri secara Operasional: Aset tersebut idealnya beroperasi dengan sedikit intervensi sehari-hari, yang berarti kamu tidak perlu secara aktif terlibat dalam prosesnya untuk mendapatkan hasil.
- Pertumbuhan Nilai: Selain menghasilkan pendapatan, aset tersebut juga bisa meningkat nilai atau kapitalnya seiring waktu, memberikan dua sumber keuntungan: penghasilan pasif dan apresiasi nilai.
Aset yang bekerja untuk kita penting untuk dimiliki. Pasalnya, aset dengan karakteristik seperti ini akan membantu membangun kekayaan dan mengamankan keuangan jangka panjang dengan menyediakan sumber pendapatan yang stabil dan potensi untuk pertumbuhan nilai.
Baca juga: 5 Cara Menumbuhkan Aset Aktif untuk Mencapai Kebebasan Finansial Lebih Cepat
Contoh Aset yang Bekerja untuk Kita
Nah, seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa tak semua aset bisa masuk ke dalam kategori aset yang bekerja untuk kita. Ada beberapa yang bersifat sebagai penjaga nilai melawan inflasi. Berikut adalah beberapa contoh aset yang dapat bekerja untuk kamu dan berpotensi mendatangkan penghasilan.
1. Properti Sewaan
Memiliki properti untuk disewakan merupakan merupakan salah satu contoh aset yang bekerja untuk kita. Metode ini termasuk metode tradisional. Banyak orang tua kita yang memiliki aset ini, dan bisa menghasilkan pendapatan pasif.
Ada beberapa bentuk aset properti sewaan. Mulai dari rumah, apartemen, hingga ruang komersial. Semua aset tersebut dapat menyediakan sumber pendapatan yang stabil melalui pembayaran sewa bulanan.
Pendapatan ini terus mengalir selama ada penyewa yang menempati properti tersebut. Pemilik properti mendapatkan keuntungan tanpa harus terlibat secara aktif dalam pengelolaan sehari-hari, selama properti tersebut terawat dengan baik dan selalu terisi oleh penyewa.
2. Saham yang Memberikan Dividen
Saham yang rutin memberikan dividen juga merupakan salah satu jenis aset yang bekerja untuk kita. Ini juga cara yang cukup efektif untuk memperoleh pendapatan pasif.
Dividen merupakan bagian dari keuntungan yang dibagikan perusahaan kepada pemilik saham. Pendapatan ini tergantung pada kinerja perusahaan; jika perusahaan memperoleh keuntungan, pemegang saham akan mendapatkan dividen secara periodik.
Hal ini memungkinkan pemilik saham untuk mendapatkan penghasilan tambahan tanpa harus terlibat langsung dalam operasional perusahaan tersebut.
Baca juga: Bagaimana Cara Menemukan Rekomendasi Saham Dividen Tinggi untuk Pendapatan Pasif
3. Obligasi
Memilih obligasi atau instrumen reksa dana pendapatan tetap lainnya juga bisa menjadi strategi investasi yang stabil. Produk obligasi juga termasuk jenis aset yang bekerja untuk kita dan menawarkan pengembalian melalui pembayaran bunga yang diberikan secara periodik.
Ketika berinvestasi di obligasi, dana yang diinvestasikan dipinjamkan kepada penerbit obligasi seperti pemerintah atau perusahaan, yang kemudian membayar bunga sebagai imbalan atas pinjaman tersebut. Pembayaran bunga ini biasanya dilakukan dengan jadwal tetap, memberikan aliran pendapatan yang dapat diprediksi bagi pemegang obligasi.
Investasi jenis ini cocok bagi mereka yang mencari sumber pendapatan tetap dan memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan saham.
4. Website atau Blog
Memiliki website atau blog yang menarik banyak pengunjung membuka peluang untuk menghasilkan pendapatan. Pendapatan ini bisa datang dari berbagai sumber seperti iklan yang dipasang di situs, program afiliasi yang memberi komisi saat pengunjung membeli produk melalui link di situs, atau melalui penjualan produk digital langsung dari website.
Untuk mencapai tingkat pengunjung yang memadai, diperlukan upaya awal untuk mengembangkan konten yang menarik dan relevan serta optimisasi untuk mesin pencari, yang membantu meningkatkan visibilitas situs di internet.
Prosesnya memang enggak mudah dan bukan jalan yang singkat. But, hey, mana ada sih yang instan dan gratis hari gini?
5. Buku atau Kursus Online
Menerbitkan buku atau membuat kursus online juga bisa menjadi aset yang bekerja untuk kita. Produk-produk tersebut, ketika dikembangkan dengan baik dan menarik minat banyak orang, dapat terus menghasilkan uang dalam bentuk royalti atau penjualan berulang.
Fokus utama dalam proses ini adalah menciptakan konten yang relevan dan menarik yang dapat menarik perhatian dan memenuhi kebutuhan pembeli atau mereka yang sedang mempelajari keahlian yang kita tawarkan.
Proses ini juga enggak mudah, terutama di awal. Namun setelah itu, produk dapat terus menghasilkan pendapatan tanpa perlu keterlibatan aktif kita. Dengan begitu, si pembuat konten bisa fokus pada proyek baru sambil terus mendapatkan manfaat dari pekerjaan sebelumnya.
6. Usaha Franchise
Memiliki usaha franchise menawarkan peluang untuk memperoleh pendapatan dari model bisnis yang sudah teruji. Keuntungan utama dari usaha ini adalah adanya struktur dan dukungan yang sudah mapan dari franchisor.
Biaya investasi awal mungkin besar, tetapi imbal hasil bisa sangat menggiurkan. Hal ini terutama efektif bila manajemen harian dijalankan oleh tim yang ahli, memungkinkan pemilik untuk tidak terlibat secara langsung dalam operasi sehari-hari.
Dengan demikian, franchise bisa menjadi salah satu aset yang bekerja untuk kita, terutama yang ingin berinvestasi di sektor yang memiliki risiko lebih terkendali.
7. Pembuatan Aplikasi atau Perangkat Lunak
Mengembangkan aplikasi atau perangkat lunak yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan tertentu bisa membuka peluang pendapatan pasif melalui skema penjualan atau berlangganan. Proses ini dimulai dengan identifikasi kebutuhan pengguna yang belum terpenuhi, diikuti oleh pengembangan solusi yang efektif.
Setelah aplikasi atau perangkat lunak diluncurkan, pendapatan dapat diperoleh dari pengguna yang membayar untuk mengakses atau menggunakan produk tersebut. Keberhasilan usaha ini sangat bergantung pada kemampuan produk untuk menarik dan mempertahankan pengguna, yang banyak dipengaruhi oleh kualitas dan relevansi solusi yang ditawarkan.
8. Investasi Peer-to-Peer Lending
Investasi dalam platform pinjaman peer-to-peer menawarkan kesempatan untuk memberi pinjaman kepada bisnis atau orang lain. Melalui sistem ini, pemilik dana dapat memilih untuk meminjamkan uangnya dan mendapatkan pengembalian berupa bunga.
Strategi ini menciptakan sumber pendapatan pasif, karena pengembalian bunga diperoleh selama periode pinjaman. Platform ini biasanya mengelola semua aspek administratif, dari pengkreditan hingga pengumpulan pembayaran, membuat proses ini relatif mudah bagi investor. Keuntungan dari model ini adalah fleksibilitas dalam memilih pinjaman dan tingkat risiko yang relatif dapat dikontrol, tergantung pada profil peminjam.
Memilih aset yang bekerja untuk kita memerlukan pertimbangan matang dan pemahaman cukup tentang setiap opsi yang tersedia.
Membangun portofolio aset yang terdiversifikasi enggak hanya meningkatkan potensi penghasilan pasif, tetapi juga mengurangi risiko keuangan. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip investasi yang solid, setiap orang dapat memaksimalkan manfaat dari aset-aset tersebut. Yuk, mulai dengan langkah kecil, evaluasi hasil, dan sesuaikan strategi untuk mencapai tujuan finansial yang diinginkan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
4 Contoh Aset Finansial yang Cocok untuk Rencana Pensiun
Mengenali beragam contoh aset finansial sebagai langkah awal dalam merencanakan masa depan finansial sangat penting. Memilih untuk berinvestasi sebagai bagian dari rencana pensiun menjadi strategi jitu dalam memastikan keamanan finansial setelah masa kerja berakhir.
Investasi ini enggak cuma tentang menyisihkan uang, melainkan juga mencari keuntungan tambahan yang dapat menunjang hidup ketika pendapatan reguler sudah enggak ada lagi.
Table of Contents
Pentingnya Tahu Contoh Aset Finansial yang Tepat
Memilih aset yang tepat untuk investasi dana pensiun itu sangatlah penting. Aset-aset ini harus memiliki nilai yang cenderung meningkat seiring waktu, sehingga dapat memberikan keuntungan yang signifikan di masa mendatang.
So, pengelolaan dana pensiun itu memang enggak hanya sekadar menabung, tetapi juga menginvestasikan uang tersebut pada aset-aset yang dapat tumbuh nilai investasinya.
Pentingnya merencanakan dana pensiun melalui investasi enggak bisa diremehkan. Dengan persiapan yang matang, kehidupan finansial di hari tua bisa lebih aman dan nyaman.
Oleh karena itu, memahami cara berinvestasi, mengenali berbagai contoh aset finansial, dan bisa memilih yang tepat menjadi langkah fundamental dalam membangun fondasi keuangan yang kuat untuk masa pensiun.
Dengan strategi yang tepat, masa depan finansial bisa lebih terjamin.
4 Contoh Aset Finansial yang Bisa Dipertimbangkan Masuk dalam Rencana Pensiun
Memulai investasi sejak dini adalah langkah bijak untuk memastikan masa pensiun yang tenang dan nyaman. Ada berbagai contoh aset finansial yang cocok menjadi investasi dana pensiun yang bisa menjadi pilihan, masing-masing dengan kelebihan dan risikonya sendiri.
1. Saham
Contoh aset finansial yang sering menjadi topik pembicaraan kalau membahas rencana pensiun adalah saham. Aset ini dikenal dengan pergerakan nilai yang dinamis, bisa naik atau turun dengan cepat.
Ketika nilai saham dapat meningkat, potensi keuntungan untuk investor juga besar. Namun juga sebaliknya, penurunan nilai yang tajam bisa berakibat pada kerugian serius, bahkan risiko kebangkrutan.
Saham termasuk dalam kategori aset berisiko tinggi. Pengelolaan yang cermat dan strategis sangat diperlukan untuk meminimalkan risiko kerugian. Dengan karakteristiknya ini, pelaku investasi harus memahami pasar dan membuat keputusan berdasarkan analisis yang tepat.
Untuk rencana pensiun, saham bisa diandalkan dari dividennya. Jadi, perhitungkan dengan cermat, seberapa banyak kamu harus menyimpan aset ini agar nantinya dividen bisa kamu gunakan untuk menyambung hidup setelah enggak produktif lagi.
2. Reksa Dana
Contoh aset finansial untuk masa pensiun dengan risiko yang relatif rendah yang bisa banget dipertimbangkan adalah reksa dana. Aset ini menarik bagi mereka yang mencari cara untuk memenuhi kebutuhan finansial di hari tua tanpa harus menghadapi fluktuasi pasar yang ekstrem.
Reksa dana dikelola oleh manajer investasi profesional. Tugas mereka adalah mengelola dana investor untuk mencapai pertumbuhan modal yang optimal dengan risiko yang dikelola dengan baik.
Keuntungan dari reksa dana terletak pada stabilitas sistem bunganya. Hal inilah yang membuat reksa dana menjadi pilihan yang menarik bagi yang mencari pengembalian investasi yang solid dalam jangka panjang, termasuk rencana pensiun.
Penting untuk memahami bahwa nilai reksa dana terpengaruh oleh pergerakan harga efek di pasar. Efek ini termasuk saham, obligasi, dan surat berharga lainnya.
Jadi, meskipun reksa dana dianggap sebagai investasi berisiko rendah, perubahan nilai efek di pasar tetap dapat memengaruhi nilai investasi reksa dana. Oleh karena itu, meskipun risikonya lebih rendah dibandingkan dengan investasi langsung pada saham atau obligasi, masih ada kebutuhan untuk memonitor kinerja investasi secara berkala untuk memastikan bahwa tujuan keuangan tetap tercapai.
3. Obligasi
Contoh aset finansial lainnya yang sering dipilih untuk investasi dana pensiun adalah obligasi. Investasi ini menawarkan keuntungan jangka panjang yang stabil.
Keuntungan dari obligasi, atau yang sering disebut return, diatur sesuai dengan kesepakatan di awal pembelian. Ini diberikan dalam bentuk kupon, yaitu bunga yang berasal dari penerbit obligasi, yang bisa berupa lembaga pemerintah atau entitas swasta.
Meskipun obligasi dianggap sebagai pilihan investasi yang stabil, risiko tetap ada. Risiko tersebut terkait dengan kondisi finansial dari penerbit obligasi.
Jika penerbit menghadapi masalah keuangan atau bahkan kebangkrutan, dana investasi beserta keuntungannya bisa jadi tidak dapat dikembalikan. Oleh karena itu, memilih penerbit obligasi dengan kondisi finansial yang kuat sangat penting untuk mengurangi risiko kerugian.
Salah satu yang bisa dipertimbangkan adalah Surat Berharga Negara. Ada seri ORI, Sukuk Ritel, dan sebagainya. Masing-masing memiliki karakteristik dan keuntungannya sendiri-sendiri. Tinggal investor saja yang kudu jeli dalam menentukan aset mana yang hendak dimanfaatkan.
Yang perlu diingat, obligasi ada jatuh temponya. Ketika jatuh tempo tiba, maka uang pokok akan dikembalikan secara utuh. Selanjutnya, kita harus memikirkan obligasi mana lagi yang bisa dibeli untuk menyambung investasi selanjutnya. So, ini bukan skema yang sekali beli doang. Kamu harus terus memantau dan mengikuti perkembangan.
4. Properti
Contoh aset finansial yang keempat ini bisa dibilang merupakan primadona bagi kebanyakan orang yang membuat rencana pensiun. Yes, investasi properti.
Aset ini umumnya berbentuk rumah atau bangunan yang dimanfaatkan untuk disewakan. Dengan cara ini, properti berperan sebagai sumber penghasilan pasif yang tidak memerlukan kehadiran fisik untuk mengelolanya secara langsung.
Nilai properti cenderung stabil dan menunjukkan tren peningkatan setiap tahun, memberikan keuntungan signifikan atas investasi yang dilakukan.
Namun, investasi properti memerlukan komitmen modal awal yang besar. Enggak hanya biaya pembelian, tetapi juga biaya perawatan yang harus diperhitungkan.
Terutama, keberhasilan investasi properti sangat tergantung pada lokasi. Properti di lokasi strategis lebih cenderung memberikan return yang tinggi. Sebaliknya, properti di lokasi kurang strategis berisiko mengalami kerugian. Oleh karena itu, pemilihan lokasi menjadi kunci utama dalam investasi properti untuk memaksimalkan potensi keuntungan.
Contoh aset finansial yang telah dibahas menawarkan berbagai pilihan untuk investasi dana pensiun. Setiap jenis investasi memiliki karakteristik uniknya. Memilih yang paling tepat akan menjadi kunci suksesnya pensiun kita kelak.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Aset Finansial: Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya dengan Aset Riil yang Perlu Diketahui
Pasti kamu sudah pernah mendengar istilah aset finansial, ya kan? Memang, di zaman sekarang, dari saham di perusahaan teknologi hingga obligasi pemerintah, contoh aset finansial begitu beragam dan memiliki peran krusial dalam ekonomi modern.
Aset ini, dengan sifatnya yang tidak berwujud, sering kali menjadi kontras dengan aset riil seperti properti dan barang-barang fisik. Meskipun keduanya merupakan bagian integral dari kekayaan seseorang atau entitas, ada perbedaan mendasar yang membedakan keduanya.
Nah, di artikel kali ini, kita akan mendalami pengertian, jenis dan contoh aset finansial, serta bagaimana aset jenis ini berbeda dengan aset riil yang mungkin lebih familier di kehidupan sehari-hari kita.
Pengertian Aset Finansial
Aset finansial merujuk pada aset yang mewakili klaim atas aliran kas atau pendapatan di masa depan dari suatu entitas, seperti piutang, investasi saham, obligasi, dan instrumen-instrumen keuangan lainnya.
Secara umum, aset finansial dapat didefinisikan berdasarkan beberapa karakteristik berikut:
- Tidak Berwujud: Berbeda dengan aset riil seperti tanah, bangunan, atau mesin, aset finansial tidak memiliki bentuk fisik.
- Dibentuk Berdasarkan Perjanjian: Aset finansial biasanya tercipta berdasarkan suatu kontrak atau perjanjian yang menentukan hak dan kewajiban pihak-pihak yang terlibat.
- Potensi Aliran Kas: Aset finansial memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima aliran kas di masa depan. Misalnya, jika Anda memegang obligasi, Anda berhak menerima pembayaran bunga dan pengembalian pokok pada tanggal jatuh tempo.
- Dapat Diperdagangkan: Banyak aset finansial yang dapat diperdagangkan di pasar keuangan, seperti saham dan obligasi. Namun, ada juga aset finansial yang tidak diperdagangkan secara aktif di pasar terbuka.
- Penilaian: Nilai dari aset finansial seringkali ditentukan berdasarkan ekspektasi aliran kas masa depan dan tingkat diskonto yang sesuai.
Jenis dan Contoh Aset Finansial
Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi, pemahaman tentang keuangan menjadi semakin penting. Salah satu konsep dasar yang sering ditemui tetapi mungkin belum sepenuhnya dimengerti oleh banyak orang adalah aset finansial.
Aset finansial memiliki berbagai jenis berdasarkan karakteristik dan fungsi masing-masing. Berikut beberapa jenis dan contoh aset finansial yang sering kita temui—atau bahkan sudah kita manfaatkan keuntungannya.
1. Uang Tunai dan Setara Kas
Aset finansial berupa uang tunai dan setara kas ini bisa dibilang adalah aset yang paling likuid yang dapat digunakan langsung untuk transaksi ataupun pembayaran.
Contoh aset finansial uang tunai atau setara kas ini misalnya uang dalam bentuk uang fisik, saldo rekening bank, ataupun deposito berjangka pendek.
2. Piutang
Piutang adalah aset yang berupa klaim atas pihak lain sebagai hasil penjualan barang atau jasa dengan pembayaran yang tertunda, yang penerimaannya sudah dijadwalkan kemudian.
Contoh aset finansial berupa piutang ini misalnya piutang usaha. Atau, bisa juga piutangmu kepada teman yang kalau ditagih lebih galakan dia daripada kamu.
3. Surat Utang
Surat utang adalah aset finansial yang mewakili pinjaman yang harus dibayar kembali dengan bunga atau kupon, sesuai dengan kesepakatan saat surat utang tersebut diterbitkan.
Contoh aset finansial surat utang ini misalnya surat utang korporasi, atau juga obligasi negara seperti ORI, SBR, Sukuk, dan sejenisnya.
4. Ekuitas (saham)
Instrumen ini adalah instrumen yang mewakili kepemilikan dalam sebuah perusahaan atau entitas. Pemilik saham umumnya berhak atas dividen yang dibagikan sesuai kebijakan, dan juga memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham.
Contoh aset finansial ini misalnya adalah saham biasa—yang bisa kamu beli melalui sekuritas yang menjadi anggota bursa—dan saham preferen.
5. Reksa Dana
Reksa dana adalah kumpulan dana yang dikumpulkan dari banyak investor, yang kemudian dikelola oleh manajer investasi dan diinvestasikan dalam portofolio aset finansial. Dalam hal ini, bisa berupa saham, obligasi, atau jenis-jenis aset lain yang ada di pasar uang maupun pasar modal.
Contoh aset finansial reksa dana misalnya reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana saham, reksa dana campuran, dan jenis lainnya.
6. Instrumen Derivatif
Aset finansial ini merupakan instrumen yang nilainya bergantung pada harga dari aset acuan atau aset lainnya. Biasanya instrumen ini digunakan sebagai lindung nilai, spekulaso, ataupun leverage.
Contoh aset finansial derivatif misalnya adalah opsi, futures, dan sejenisnya.
7. Kontrak Asuransi dan Dana Pensiun
Instrumen ini gampangnya adalah kontrak dengan satu pihak yang berjanji untuk memberikan pembayaran dengan jumlah tertentu, dengan kesepakatan tertentu, berdasarkan suatu kejadian yang tidak pasti. Misalnya seperti ada kecelakaan, pensiun, atau bahkan kematian.
Contohnya adalah polis asuransi jiwa, atau keanggotaan program dana pensiun, dan sejenisnya.
8. Deposito dan Tabungan
Deposito dan tabungan ini kadang ya dimasukkan ke dalam kategori setara kas sih, karena cukup likuid, apalagi jika dibandingkan aset lainnya. Deposito dan tabungan adalah dana yang disimpan di institusi keuangan, yang memberikan bunga sebagai imbalan penyimpanannya.
Contohnya seperti deposito berjangka ataupun sertifikat deposito.
Perbedaan dengan Aset Riil
Lalu, di atas juga disinggung aset riil. Apa bedanya aset finansial dan aset riil?
Aset finansial dan aset riil adalah dua kategori utama aset yang dimiliki oleh individu, perusahaan, atau entitas lain. Masing-masing memiliki karakteristik dan fungsi yang berbeda. Berikut perbedaan utama antara aset finansial dan aset riil.
1. Secara Definisi
- Aset Finansial: Aset yang mewakili klaim atas aliran kas atau pendapatan di masa depan. Ini termasuk instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan piutang.
- Aset Riil: Aset yang memiliki bentuk fisik dan nilai intrinsik. Ini termasuk barang-barang seperti tanah, bangunan, mesin, dan komoditas.
2. Tangibility
- Aset Finansial: Tidak berwujud. Misalnya, saham dalam perusahaan hanya merupakan klaim atas kekayaan perusahaan dan tidak memiliki bentuk fisik.
- Aset Riil: Berwujud dan bisa dilihat atau disentuh.
3. Penilaian
- Aset Finansial: Nilainya sering kali diturunkan dari ekspektasi aliran kas masa depan atau klaim atas aset riil lainnya.
- Aset Riil: Nilainya biasanya didasarkan pada kegunaan, kualitas, dan permintaan di pasar.
4. Tujuan Investasi
- Aset Finansial: Umumnya diinvestasikan untuk mendapatkan pendapatan dalam bentuk bunga, dividen, atau apresiasi modal.
- Aset Riil: Diinvestasikan untuk mendapatkan manfaat dari penggunaannya (misalnya, properti untuk disewakan) atau apresiasi nilai di masa depan.
5. Risiko
- Aset Finansial: Rentan terhadap risiko pasar, seperti fluktuasi harga saham atau suku bunga. Risiko ini sering kali lebih volatile dibandingkan dengan aset riil.
- Aset Riil: Meskipun juga terpengaruh oleh kondisi pasar, aset riil cenderung memiliki volatilitas yang lebih rendah dan mungkin memberikan perlindungan terhadap inflasi.
6. Likuiditas
- Aset Finansial: Umumnya lebih likuid, artinya dapat dengan mudah diubah menjadi uang tunai. Misalnya, saham yang diperdagangkan di bursa dapat dengan cepat dijual.
- Aset Riil: Cenderung kurang likuid. Membutuhkan waktu lebih lama untuk menjual properti atau komoditas dibandingkan dengan menjual aset finansial.
7. Contoh
- Contoh Aset Finansial: Saham Apple Inc., obligasi pemerintah, reksa dana.
- Contoh Aset Riil: Sebidang tanah di Jakarta, mesin produksi di pabrik, emas batangan.
Kedua jenis aset ini sering kali dimiliki oleh investor untuk diversifikasi portofolio dan mengurangi risiko keseluruhan. Sebagai contoh, ketika pasar saham mengalami penurunan, nilai properti atau emas mungkin tetap stabil atau bahkan meningkat.
Contoh aset finansial yang telah kita bahas menunjukkan betapa beragam dan kompleksnya dunia keuangan saat ini. Memahami perbedaan antara aset finansial dan aset riil tidak hanya membantu kita dalam membuat keputusan investasi yang tepat, tetapi juga memberikan perspektif yang lebih luas tentang bagaimana ekonomi berfungsi.
Dengan mengetahui karakteristik, kelebihan, dan kekurangan dari masing-masing aset, kita dapat mengambil langkah yang lebih bijaksana dalam mengelola keuangan dan memaksimalkan potensi keuntungan.
Semoga melalui artikel ini, pemahaman kamu tentang aset finansial dan aset riil menjadi lebih mendalam, membantumu dalam membuat perencanaan keuangan dengan lebih baik di masa depan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
7 Kesalahan Umum dalam Cara Main Saham Pemula
Saham adalah instrumen yang sering dibahas oleh berbagai kalangan karena mempunyai tingkat capital gain yang tinggi. Saham juga dikatakan sebagai salah satu instrumen yang cocok sebagai dana pensiun. Sayangnya, banyak orang melakukan cara main saham pemula cenderung ugal-ugalan dan tidak memperhitungkan segala konsekuensi dengan cermat.
Yah, mungkin mereka melihat orang lain yang bisa meraih banyak tujuan keuangan dengan menggunakan instrumen saham. Namun, mereka hanya fokus pada hasil akhir, tanpa mau tahu bagaimana proses untuk berinvestasi saham dengan pintar.
Perlu diingat bahwa tingkat risiko yang dihadapi dalam instrumen tersebut cukup tinggi. Bahkan, tidak jarang para investor pemula membuat kesalahan yang bersifat merugikan. Oleh karena itu, penting sekali untuk mempelajari berbagai risiko dan tantangan yang ada di depan mata.
Kesalahan Cara Main Saham Pemula
Melakukan kesalahan dalam investasi saham sebenarnya wajar, apalagi bagi investor pemula. Namun, jika kesalahan yang sudah diperbuat terus diulang-ulang, maka hal tersebut akan membuat kamu rugi besar.
Nah, sebenarnya kita diuntungkan dengan adanya beberapa kesalahan yang dibuat oleh orang lain yang ugal-ugalan dalam main saham ini. Kita bisa belajar dari kesalahan tanpa perlu melakukannya lebih dulu.
So, seperti apa kesalahan cara main saham pemula yang sering terjadi itu? Yuk, kita coba lihat satu per satu.
1. Mengabaikan Riset
Banyak orang tertarik untuk melakukan cara main saham pemula karena keuntungan (yang katanya) menggiurkan. Mereka lantas memilih saham dengan cara-cara yang bisa dibilang absurd, mulai dari cuma ikut-ikutan, “kayaknya ini saham bagus”, dan berbagai cara instan lain untuk memilih saham.
Padahal riset ini sangat penting. Bahkan investor yang berpengalaman pun akan riset secara mendalam sebelum memilih saham untuk dibeli dengan berbagai tujuan investasi. Mengabaikan riset termasuk kesalahan umum yang membuat banyak orang mendapatkan kerugian.
Dalam berinvestasi, penting sekali untuk memikirkan setiap langkah yang akan diambil dengan bijak. Beberapa hal yang perlu diselidiki terlebih dahulu sebelum berinvestasi adalah manajemen, laporan keuangan, prospek perusahaan, dan lainnya.
2. Berdasarkan Emosi
Kesalahan lain yang umumnya dilakukan dalam cara main saham pemula adalah hanya mengandalkan emosi. Misalnya, saat pasar merosot tajam, investor yang takut merugi akan bergegas menjual saham mereka dengan harga rendah. Keputusan yang gegabah ini secara tidak langsung akan membuat kamu rugi besar.
Bukan hanya itu, bentuk emosi lain yang sering memengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi adalah terlalu serakah. Umumnya, para pemula ingin bergegas memperoleh keuntungan besar, sehingga langsung menanamkan investasi tanpa memikirkannya secara rasional.
Oleh karena itu, investor pemula perlu melakukan pertimbangan untuk investasi tujuan jangka panjang dan tidak terlalu mengikuti emosional semata dalam berinvestasi.
3. Mengabaikan Diversifikasi
Kesalahan yang cukup serius saat melakukan cara main saham pemula adalah mengabaikan diversifikasi. Istilah ini menitikberatkan pengedaran investasi ke berbagai jenis saham untuk menekan risiko.
Jika kamu berinvestasi hanya pada satu sektor atau satu jenis instrumen saja, maka risiko yang pertama kali harus kamu hadapi adalah tentang fluktuasi. Tidak ada seorang pun yang mampu menebak arah pasar secara akurat 100% secara terus menerus. Anything can happen! Di pasar saham, pagi menghijau, sore memerah adalah hal yang sangat biasa. Bahkan kadang dalam satu periode saham bisa anjlok berkepanjangan.
Inilah kenapa kamu harus melakukan diversifikasi, agar risiko investasi bisa tersebar, sehingga meningkatkan peluang dalam menghasilkan keuntungan.
4. FOMO
FOMO (Fear of Missing Out) merupakan kesalahan yang terjadi saat investor membeli saham hanya karena ikut-ikutan tren pasar. Mereka takut kehilangan peluang, sehingga mengabaikan riset dan analisis yang matang.
FOMO juga termasuk bentuk keputusan yang impulsif dan sering kali menyebabkan kerugian finansial. Bisa saja yang terjadi adalah kamu membeli saham saat harganya sedang berada di puncak, dan kemudian harga anjlok hingga berhari-hari, bahkan berbulan-bulan. Bahkan ada loh, saham yang tinggi karena diviralkan oleh orang tertentu, dan ternyata setelah itu amblas enggak pernah muncul di permukaan lagi.
So, investor pintar tidak boleh FOMO, karena investor pintar akan berpikir dalam jangka panjang, bukan sekadar pengin memanfaatkan situasi.
5. Beli Saham Murah tanpa Lihat Prospek
Dalam membeli saham, jangan hanya berfokus pada harga yang murah. Kamu juga perlu mempertimbangkan prospek perusahaan ke depannya untuk memprediksi untung atau rugi di masa depan.
Karena ya, memang begitulah prinsip investasi kan? Menanam modal hari ini, untuk mendapatkan keuntungan di kemudian hari.
Oleh karena itu, investor pemula perlu melihat rekan jejak perusahaan, mulai dari manajemen, perjalanan sejarah, dan peluang di masa depan, dan lainnya. Jangan hanya melihat saham dari harga murah atau mahal saja.
6. Tidak Memiliki Rencana Investasi
Bagaimana bisa berinvestasi tanpa diiringi dengan rencana keuangan? Ya karena kita adalah investor, bukan seseorang yang sekadar beli gorengan di pinggir jalan.
Investor pemula perlu memahami bahwa menyusun rencana atau strategi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan keuangan dan berinvestasi.
Namun, faktanya masih banyak investor pemula yang tidak memiliki rencana yang jelas dan spesifik. Mereka umumnya tidak mengetahui batasan risiko dan strategi yang perlu dilakukan saat investasi berjalan tidak sesuai yang diharapkan. Itulah mengapa, mulai dari sekarang harus memikirkan rencana jangka panjang dalam berinvestasi saham.
7. Tidak Mempersiapkan Diri untuk Kerugian
Hal yang perlu diingat dari kegiatan investasi adalah tidak ada untung atau rugi yang abadi. Apalagi, saham termasuk jenis investasi yang memiliki risiko yang tinggi, sehingga kamu perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi kerugian.
Investor pemula perlu menyadari bahwa kerugian adalah bagian untuk berproses. Itulah pentingnya menata mental dan mempersiapkan dana darurat saat menghadapi kerugian. Dengan begitu, kamu tidak akan mengambil keputusan yang impulsif.
Beberapa kesalahan cara main saham pemula yang dijelaskan di atas bisa dijadikan pembelajaran agar tidak melakukannya di kemudian hari. Akan lebih baik lagi jika kamu mampu belajar dari pengalaman para investor yang telah sukses, sehingga dapat menerapkannya dalam berinvestasi.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Tip Memilih Aplikasi Investasi Saham yang Sesuai untuk Pemula
Saat ini, saham menjadi salah satu contoh investasi yang populer. Jika kamu berkeinginan untuk mendalami dunia saham dengan serius, penting untuk mengetahui berbagai aplikasi investasi saham yang dapat membantumu.
Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan keuangan pribadi memang semakin meningkat. Hal ini menyebabkan semakin banyak orang yang memahami perlunya investasi untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
Tentang Investasi Saham
Banyak orang yang tertarik pada investasi saham karena prospek imbal hasil yang menjanjikan. Namun, kalau memang baru mulai, sebaiknya jangan hanya terpikat oleh potensi keuntungan semata. Harus diingat bahwa investasi saham masuk dalam kategori high risk high return. Dengan kata lain, potensi keuntungan yang tinggi juga disertai dengan risiko yang tinggi.
Dengan demikian, sangat disarankan untuk tidak terjun ke investasi saham hanya karena melihat orang lain melakukannya tanpa memahami dasar-dasarnya. Terdapat banyak cara untuk mempelajari saham, salah satunya adalah melalui aplikasi investasi saham.
Kehadiran aplikasi-aplikasi saham terbaik sangat membantu para pemula dalam mengerti pergerakan harga saham setiap harinya, informasi laporan keuangan perusahaan, utang, ekuitas, serta arus kas. Selain itu, aplikasi investasi saham tersebut juga menawarkan berita terbaru seputar ekonomi makro, Bursa Efek Indonesia, dan berbagai informasi lainnya.
Dengan banyaknya pilihan aplikasi investasi saham, mungkin kamu merasa kebingungan dalam memilih yang terbaik. Tapi jangan khawatir, berikut ini ada panduan yang dapat kamu gunakan untuk memilih aplikasi yang paling sesuai untuk mulai berinvestasi saham.
3 Tips Memilih Aplikasi Investasi Saham bagi Pemula
Sebelum mendownload aplikasi investasi saham, sangat penting bagi kamu untuk memastikan bahwa kamu memilih perusahaan sekuritas yang memiliki kredibilitas.
Perusahaan sekuritas adalah entitas bisnis yang bertugas melayani transaksi seperti jual beli saham, reksa dana, dan obligasi dengan lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Secara esensial, perusahaan sekuritas berfungsi sebagai perantara atau broker antara investor dan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Untuk itu, bagi seorang investor, memiliki rekening efek adalah hal yang dianjurkan agar dapat menyimpan portofolio dana dan saham. Oleh karena itu, pastikanlah kamu memilih perusahaan sekuritas yang memiliki nama baik dan terdaftar resmi di OJK.
1. Aplikasi yang user friendly
Sebagai pemula, pilihlah aplikasi dengan antarmuka (interface) yang sederhana dan intuitif. Hal ini memungkinkan kamu untuk dengan mudah menemukan fitur yang kamu butuhkan tanpa harus tersesat di antara berbagai menu dan sub-menu.
Aplikasi yang mudah digunakan biasanya juga dilengkapi dengan petunjuk yang jelas. Ini bisa berupa tutorial singkat, panduan langkah demi langkah, atau tips yang muncul saat kamu menggunakan fitur tertentu.
2. Fitur yang lengkap
Ada beberapa fitur yang harus ada di dalam aplikasi investasi saham yang memudahkanmu untuk berinvestasi. Di antaranya:
- Dashboard Ringkas: Tampilan awal yang menyajikan informasi penting seperti portofolio saham, performa saham, dan informasi penting lainnya dalam satu halaman yang mudah dipahami.
- Pencarian Saham: Fitur untuk mencari dan menelusuri berbagai saham berdasarkan nama, sektor, atau kriteria lain yang relevan.
- Notifikasi dan Alert: Kemampuan untuk mengatur pemberitahuan mengenai pergerakan harga saham tertentu, berita penting, atau event lain yang relevan.
- Akses Edukasi: Materi edukatif seperti artikel, video, atau webinar mengenai dasar-dasar investasi, analisis saham, dan topik lain yang relevan.
- Transaksi Real-time: Kemampuan untuk membeli dan menjual saham secara real-time dengan eksekusi yang cepat.
- Laporan Portofolio: Detail mengenai aset, posisi, keuntungan/rugi, dan lainnya yang disajikan dengan jelas.
- Integrasi Rekening Bank: Kemudahan dalam melakukan transfer dana antara rekening bank dengan aplikasi investasi.
- Keamanan Tinggi: Fitur keamanan seperti autentikasi dua faktor, enkripsi data, dan proteksi lainnya untuk menjaga data dan dana pengguna.
- Histori Transaksi: Kemampuan untuk melihat riwayat pembelian dan penjualan saham dengan detail.
- Kalkulator Investasi: Untuk membantu pemula dalam menghitung potensi keuntungan, kerugian, atau biaya transaksi.
3. Tidak lemot dan error
Sebelum memilih aplikasi investasi saham, sangat penting untuk menguji langsung kinerja aplikasinya. Cobalah untuk menjalankan aplikasi tersebut dan perhatikan apakah performanya lancar, terutama saat melakukan transaksi atau saat mengakses berbagai fiturnya.
Kendala teknis seperti aplikasi yang lemot atau sering mengalami error dapat menghambat aktivitas investasi, dan akhirnya akan merugikan.
Selain pengalaman pribadi, informasi dari pengguna lain juga sangat berharga. Manfaatkan ulasan yang tersedia di toko aplikasi, baik itu Google Play Store atau App Store, untuk mendapatkan gambaran mengenai kualitas aplikasinya.
Selanjutnya, perhatikan frekuensi update yang diberikan oleh developer pada aplikasi tersebut. Aplikasi yang mendapatkan update secara berkala umumnya menunjukkan komitmen developer dalam menjaga kualitas dan performa aplikasinya.
Update ini tidak hanya mengatasi bug atau masalah yang ada tetapi juga dapat mengoptimalkan kinerja aplikasi, memperbaharui sistem keamanan, dan menambah fitur-fitur baru yang mendukung aktivitas investasi.
Sebuah aplikasi yang terus diperbarui menandakan bahwa developer tersebut responsif terhadap feedback pengguna serta proaktif dalam menjaga agar aplikasi tetap bisa diandalkan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Contoh Aplikasi Investasi Saham
Ada beberapa aplikasi investasi saham yang bisa ditemukan di Google Play Store maupun App Store. Salah satu contohnya adalah IPOT.
IPOT, singkatan dari Indo Premier Online Technology, merupakan aplikasi investasi ciptaan PT Indo Premier Sekuritas yang diluncurkan pada Juni 2020. Menurut informasi yang dirilis di situs indopremier.com, IPOT telah bertransformasi menjadi super aplikasi investasi dengan menyatukan semua jenis platform transaksi dalam satu aplikasi seluler.
Dengan hanya menggunakan satu akun dan satu kali proses pembayaran, pengguna dapat memilih dari beragam opsi aset investasi seperti saham, reksa dana, hingga exchange traded fund (ETF).
Memeriksa portfolio juga menjadi lebih simpel, karena laporan dari setiap transaksi tersimpan dengan rapi dalam aplikasi, mirip dengan fitur mutasi rekening yang ada pada internet banking. Walaupun bukan satu-satunya, IPOT dikenal sebagai aplikasi investasi yang populer di antara para investor.
Syarat pembukaan akunnya juga tidak rumit, kamu hanya perlu menyediakan kartu identitas atau e-KTP dan mengikuti beberapa langkah yang diperlukan untuk mendaftar di aplikasi IPOT. Biasanya kamu akan diminta untuk menyerahkan data pribadi, selfie dengan KTP, dan beberapa tahap yang mudah. Tinggal ikuti saja petunjuknya, dan penuhi semua syaratnya, yang kesemuanya bisa dilakukan secara online. Kamu tak perlu mengirim dokumen fisik atau harus menandatangani berbagai formulir.
Nah, itu dia beberapa tip memilih aplikasi investasi saham online yang sesuai untuk pemula, berikut contohnya. Untuk diingat, bahwa penyebutan merek di atas hanya sebagai informasi, dan bukan merupakan rekomendasi ya. Selalu lakukan due diligence, dengan meriset sesuai kondisi dan kebutuhan kamu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Strategi Investasi Sederhana Menggunakan Aplikasi Saham untuk Pemula
Mulai berinvestasi memang bisa jadi pengalaman yang menantang buat yang baru mulai. Namun, berkat adanya aplikasi saham untuk pemula, langkah awal ini menjadi jauh lebih mudah. Dengan beberapa sentuhan di ponselmu, kamu bisa mulai mengeksplorasi pasar saham dan belajar bagaimana cara berinvestasi dengan bijak.
Kuncinya adalah memahami bahwa kamu enggak perlu menjadi ahli untuk memulai investasi. Kamu juga enggak perlu punya modal jutaan rupiah dan enggak harus punya banyak uang dulu juga. Dengan aplikasi saham untuk pemula yang tepat, panduan yang bersahabat, dan kesabaran untuk terus belajar, kamu bisa menemukan cara investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan finansialmu.
Dunia saham kini ada di ujung jarimu, dan itu semua dimulai dengan mengambil langkah pertama.
Reminder: Pentingnya dan Mudahnya Investasi di Zaman Sekarang
Investasi merupakan salah satu aspek krusial dalam perencanaan keuangan jangka panjang. Ini bukan hanya tentang meningkatkan kekayaan, tetapi juga tentang membangun fondasi untuk masa depan yang lebih aman dan stabil. Dalam konteks ini, investasi tidak lagi terbatas pada para profesional atau mereka yang memiliki pengetahuan khusus dalam bidang ini.
Di zaman yang serba digital ini, investasi telah menjadi semakin terjangkau dan mudah diakses oleh siapa saja. Adanya berbagai aplikasi, termasuk aplikasi saham untuk pemula, telah mengubah cara kita berinvestasi. Dengan beberapa klik saja, baik pemula maupun investor berpengalaman dapat mengakses pasar saham, membeli dan menjual aset, serta mengawasi portofolio mereka.
Aplikasi saham khususnya telah menjadi alat yang luar biasa dalam mendekatkan kita dengan sesuatu yang dulu tampak tak terjangkau: pasar saham. Enggak hanya menyediakan antarmuka yang user-friendly, aplikasi saham untuk pemula ini juga menawarkan akses edukasi, analisis, dan panduan strategi yang dapat membantu pemula dalam perjalanan investasinya.
Namun, penting untuk diingat, bahwa meskipun teknologi telah membuat prosesnya lebih sederhana, investasi masih memerlukan pemahaman, perencanaan, dan pertimbangan hati-hati. Tetapi kita enggak perlu terlalu cemas juga, dengan panduan yang tepat dan alat yang sesuai seperti aplikasi saham, peluang untuk sukses dalam berinvestasi lebih terbuka dari sebelumnya.
Strategi Investasi dengan Aplikasi Saham untuk Pemula
So, bagi kamu yang belum memulai, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengambil langkah pertama dalam investasi, menjelajahi pilihan yang tersedia, dan membangun masa depan finansial yang lebih cerah.
Jika kamu baru memulai perjalanan investasi dan ingin menggunakan aplikasi saham untuk pemula, berikut beberapa strategi sederhana yang bisa kamu ikuti.
1. Kenali Tujuan dan Risikomu
Apa sih tujuan kamu berinvestasi? Hal ini sudah harus kamu definisikan sejak awal. Apakah kamu ingin berinvestasi untuk tujuan jangka menengah, misalnya mau liburan ke luar negeri, mengumpulkan DP rumah, atau mau jangka panjang seperti pensiun.
Nah, tujuan inilah yang akan menjadi dasar pertimbangan memilih instrumennya. Jadi, sesuaikan pilihan sahammu dengan tujuan ini. Jangan lupa, setiap investasi ada risikonya. Pilih saham yang risikonya sesuai dengan kemampuanmu untuk menanggungnya.
2. Coba Diversifikasi Portofolomu
Jangan taruh semua telur dalam satu keranjang, begitu kata pepatahnya. Dengan menyebarkan investasimu di berbagai perusahaan dan sektor, kamu bisa mengurangi risiko kerugian besar jika salah satu sahammu turun.
3. Jadilah Investor Jangka Panjang
Kamu tidak perlu terburu-buru. Pilihlah saham dari perusahaan yang solid dan punya prospek bagus di masa depan. Investasi jangka panjang cenderung lebih stabil dan bisa memberi keuntungan yang lebih baik.
4. Gunakan Fitur-fitur Aplikasi Sahammu
Kebanyakan aplikasi saham punya fitur analisis yang bisa membantu kamu memahami saham yang kamu minati. Kamu enggak perlu jadi ahli, yang penting menguasai dasar-dasarnya saja. Seperti, tahu mana yang berisiko tinggi, mana yang berisiko rendah. Atau, tahu bagaimana membaca laporan keuangan atau prospektus.
5. Buat Rencana Keuangan
Kamu pernah mendengar pepatah, “Plan without action is a dream?” Yes, rencana tanpa tindakan adalah mimpi.
Jadi, buatlah rencana investasimu dan usahakan untuk mengikutinya. Jangan terpengaruh oleh berita jangka pendek yang bisa membuatmu panik.
6. Terus Belajar
Kamu tidak perlu takut jika masih pemula. Aplikasi saham biasanya menyediakan tutorial dan materi pembelajaran yang bisa membantumu. Teruslah belajar dan tumbuh bersama investasimu.
Lalu, bagaimana cara memilih aplikasi saham untuk pemula yang pas?
Memilih Aplikasi Saham untuk Pemula yang Cocok
Setelah memutuskan untuk terjun ke dunia investasi saham, langkah selanjutnya adalah memilih alat yang tepat untuk membantumu. Memilih aplikasi saham untuk pemula yang cocok tidak hanya memudahkan proses investasi, tetapi juga membuka pintu ke pengertian yang lebih dalam tentang pasar saham.
Jadi, apa saja yang perlu diperhatikan?
User-Friendly
Pilih aplikasi yang mudah digunakan. Tampilan yang sederhana akan membantumu memahami cara kerja investasi saham tanpa perlu bingung.
Fitur Edukasi
Cari aplikasi yang menyediakan materi pembelajaran, tutorial, dan panduan step by step untuk segala hal tentang investasi untuk pemula. Dengan begini, kamu bisa terbantu nanti dalam prosesnya. Begitu juga pastikan ada fitur analisis yang baik, yang bisa membantu kamu memahami lebih lanjut tentang saham yang kamu pertimbangkan.
Biaya Rendah
Perhatikan biaya dan komisi yang dikenakan. Sebagai pemula, kamu bisa memulai dengan aplikasi yang menawarkan biaya rendah atau bahkan gratis.
Ulasan Positif
Baca ulasan dari pengguna lain. Apa yang dikatakan orang lain tentang aplikasi ini? Ulasan positif biasanya menandakan aplikasi yang diandalkan.
Ada Support Pelanggan
Pastikan aplikasi saham untuk pemula yang kamu pilih memiliki support atau pelayanan pelanggan yang baik. Jadi jika kamu mengalami masalah, kamu ingin cepat mendapatkan bantuan.
Kesesuaian dengan Tujuanmu
Sesuaikan pilihan aplikasi dengan tujuan investasimu. Ada aplikasi yang dirancang untuk trading jangka pendek, sementara yang lain mungkin lebih cocok sebagai contoh investasi jangka panjang.
Memulai perjalanan investasi saham adalah langkah berani yang layak diapresiasi. Dengan teknologi modern dan aplikasi saham yang dirancang untuk pemula, kamu memiliki semua alat yang diperlukan untuk sukses dalam jangka panjang.
Selalu ingat ya, bahwa investasi adalah tentang pertumbuhan bertahap, bukan keuntungan instan. Dengan pendekatan yang bijak, pilihan aplikasi yang tepat, dan komitmen untuk belajar dan berkembang, kamu bisa membangun masa depan finansial yang lebih cerah. Dunia saham menantimu, dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengambil langkah pertama dengan percaya diri. Selamat berinvestasi!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Jenis-Jenis Investasi sesuai Jangka Waktu dan Tujuan Keuangan
Mengambil langkah pertama dalam dunia investasi dapat terasa mengintimidasi, terutama dengan adanya berbagai jenis-jenis investasi yang tersedia di pasaran. Dari saham, obligasi, reksa dana, properti, hingga emas, pilihan tampaknya tak ada habisnya.
Sementara, untuk mengambil keputusan yang tepat, salah satu aspek krusial yang harus dipertimbangkan adalah jangka waktu dan tujuan keuangan dari investasi yang akan dipilih. Membedah dan memahami karakteristik masing-masing jenis-jenis investasi akan memungkinkan kita untuk mengalokasikan dana dengan lebih efisien dan efektif.
Jangka waktu investasi adalah salah satu faktor penentu dalam pemilihan instrumen investasi. Ini berkisar dari jangka pendek, menengah, hingga panjang. Investasi jangka pendek seperti deposito dan reksa dana pasar uang biasanya lebih likuid dan memiliki risiko yang relatif rendah, cocok untuk tujuan keuangan dalam jangka waktu singkat. Sementara itu, jenis-jenis investasi jangka menengah dan panjang seperti saham, obligasi, dan properti, cenderung menawarkan potensi imbal hasil yang lebih tinggi, namun dengan tingkat risiko yang lebih tinggi pula.
Di sisi lain, tujuan keuangan merupakan faktor yang tak kalah pentingnya dalam menentukan pilihan investasi. Apakah kita berinvestasi untuk dana darurat, pendidikan anak, pensiun, atau akumulasi net worth, setiap tujuan ini memerlukan strategi dan instrumen investasi yang berbeda.
Dengan menyelaraskan jangka waktu investasi dengan tujuan keuangan yang ingin dicapai, kita dapat merancang portofolio investasi yang tidak hanya mencerminkan preferensi risiko, tetapi juga memberi kita kesempatan terbaik untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Jenis-jenis investasi dapat dikategorikan berdasarkan jangka waktu dan tujuan keuangan. Berikut adalah beberapa jenis investasi berdasarkan dua aspek tersebut:
Jenis-Jenis Investasi Jangka Pendek (kurang dari 1 tahun)
Tabungan berjangka
Tabungan berjangka adalah produk perbankan di mana nasabah menyimpan uang dengan periode tetap dan tingkat bunga yang ditentukan sebelumnya. Periode penyimpanan bisa bervariasi, namun untuk jangka pendek biasanya kurang dari satu tahun. Tingkat bunganya lebih menarik dibanding tabungan biasa karena bank menggunakannya untuk investasi mereka.
Dianggap aman dengan risiko rendah, tabungan berjangka juga dilindungi oleh LPS, dan memberikan kepastian pengembalian. Cocok untuk tujuan keuangan jangka pendek seperti dana darurat, liburan, atau pembelian gadget.
Deposito
Deposito adalah salah satu jenis-jenis investasi jangka pendek di mana kita menempatkan sejumlah uang di bank untuk periode waktu tertentu dengan tingkat bunga yang tetap.
Tingkat bunga pada deposito umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan berjangka ataupun biasa. Selama periode waktu yang telah ditentukan, dana tidak dapat diambil tanpa dikenakan denda. Karena sifatnya yang relatif aman dan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa, deposito sering dianggap sebagai pilihan investasi yang baik untuk tujuan keuangan seperti dana darurat, atau tujuan lain yang harus dilakukan sebelum 1 tahun.
Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana pasar uang adalah jenis-jenis investasi jangka pendek yang mengumpulkan dana dari banyak investor untuk diinvestasikan dalam instrumen pasar uang, seperti sertifikat deposito, surat berharga, dan instrumen utang jangka pendek lainnya.
Reksa dana pasar uang umumnya menawarkan likuiditas yang tinggi dan risiko yang relatif rendah, menjadikannya pilihan yang populer bagi investor yang mencari tempat yang aman untuk menempatkan dana dalam jangka pendek sambil mendapatkan pengembalian yang wajar.
Reksa dana pasar uang juga cocok untuk tujuan keuangan seperti membangun dana darurat, untuk mengumpulkan DP rumah atau kredit kendaraan, dan sebagainya.
Jenis-Jenis Investasi Jangka Menengah (1-10 tahun)
Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan, pemerintah, atau lembaga lainnya sebagai cara untuk mengumpulkan dana. Investor yang membeli obligasi pada dasarnya memberikan pinjaman kepada penerbit, dan sebagai gantinya, penerbit berjanji untuk membayar bunga atau kupon pada interval tertentu dan mengembalikan pokok pinjaman ketika obligasi jatuh tempo.
Obligasi biasanya memberikan pembayaran bunga yang tetap atau variabel kepada pemegangnya sebagai imbalan atas pinjaman yang diberikan. Setiap obligasi memiliki tanggal jatuh tempo, yang merupakan tanggal di mana penerbit harus mengembalikan pokok pinjaman kepada pemegang obligasi.
Obligasi memiliki tingkat risiko yang berbeda tergantung pada kredibilitas penerbit. Peringkat kredit dapat memberikan gambaran tentang risiko default penerbit. Kalau diterbitkan oleh pemerintah, termasuk dalam jenis-jenis investasi yang cenderung berisiko rendah.
Karena karakteristiknya ini, obligasi cocok dimanfaatkan untuk tujuan keuangan seperti rencana pensiun (karena mendapatkan kupon tetap), rencana dana pendidikan anak, beli kendaraan, dan sejenisnya.
Reksa Dana Pendapatan Tetap
Kalau merasa belum yakin untuk berinvestasi pada obligasi secara langsung, ada reksa dana pendapatan tetap yang bisa jadi alternatif.
Reksa dana pendapatan tetap adalah jenis investasi yang mengumpulkan dana dari sejumlah investor dan menginvestasikannya dalam portofolio beragam instrumen utang seperti obligasi, surat utang, dan sekuritas pendapatan tetap lainnya. Tujuannya adalah untuk memberikan pendapatan reguler kepada investor melalui pembayaran bunga dan, dalam beberapa kasus, apresiasi modal.
Jenis-Jenis Investasi Jangka Panjang (lebih dari 10 tahun)
Saham
Saham adalah instrumen keuangan yang mewakili kepemilikan dalam sebuah perusahaan. Ketika kita membeli saham dari sebuah perusahaan, kita menjadi pemegang saham dan memiliki bagian dari aset dan keuntungan perusahaan tersebut. Saham diperdagangkan di bursa saham dan harganya dapat berfluktuasi secara signifikan.
Beberapa perusahaan membagikan sebagian dari keuntungan mereka kepada pemegang saham dalam bentuk dividen, sementara kita juga berpeluang mendapatkan capital gain dari selisih harga jual saham dengan harga belinya. Harga saham dapat sangat fluktuatif dalam jangka pendek, sehingga investasi dalam saham merupakan risiko tinggi—yang hanya cocok untuk tujuan jangka panjang. Umumnya orang memanfaatkan saham untuk investasi dana pensiun, dana pendidikan, hingga warisan.
Reksa Dana Saham
Nah, buat yang merasa tidak yakin bisa mengelola saham sendiri, atau terlalu sibuk untuk melakukan analisis saham, ada reksa dana saham yang bisa jadi opsi.
Reksa dana saham adalah jenis investasi kolektif yang mengumpulkan dana dari sejumlah investor untuk diinvestasikan dalam portofolio saham. Dana ini dikelola oleh manajer investasi profesional yang membuat keputusan pembelian dan penjualan saham berdasarkan analisis pasar dan tujuan investasi dana tersebut.
Seperti saham, reksa dana saham juga cenderung volatil tetapi memiliki potensi keuntungan yang tinggi dalam jangka panjang. Tujuan keuangan yang cocok juga sama dengan saham.
Properti
Investasi properti melibatkan pembelian real estat seperti rumah, gedung, tanah, atau properti komersial lainnya dengan tujuan mendapatkan keuntungan melalui apresiasi harga, rental, atau keduanya. Ini adalah salah satu bentuk investasi yang telah populer selama bertahun-tahun dan sering dianggap sebagai sarana untuk membangun kekayaan dalam jangka panjang.
Salah satu keuntungan dari investasi properti adalah potensi kenaikan harga properti seiring waktu. Properti dapat disewakan untuk menghasilkan pendapatan tetap dalam bentuk sewa. Dibandingkan dengan saham atau reksa dana, properti umumnya memiliki likuiditas yang rendah, yang berarti mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk menjualnya. Memiliki properti melibatkan biaya perawatan dan, jika disewakan, manajemen properti.
Umumnya sih, investor memilih properti sebagai salah satu jenis-jenis investasi yang dimanfaatkan sebagai instrumen penambah net worth, dan sebagai dana pensiun.
Perlu diperhatikan bahwa setiap dari jenis-jenis investasi di atas memiliki tingkat risiko dan imbal hasil yang berbeda-beda. Penting untuk memahami profil risiko dan tujuan keuangan kita sendiri sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada instrumen tertentu.
Selain itu, diversifikasi portofolio juga bisa menjadi strategi yang baik untuk mengelola risiko dan mencapai tujuan keuangan dalam jangka waktu yang berbeda.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Istilah Pasar Saham yang Perlu Diketahui oleh Pemula
Berinvestasi di pasar saham bisa menjadi perjalanan yang menarik dan menguntungkan, tetapi juga bisa menjadi tantangan jika kita enggak paham dan mengerti bahasanya.
Bahasa ini, yang biasa kita sebut dengan ‘istilah pasar saham’, merupakan elemen kunci yang perlu dipahami untuk bisa bernavigasi dengan baik di dunia investasi saham. Tidak perlu cemas, seperti dengan setiap bahasa baru, mempelajari kosakata dasarnya adalah langkah pertama menuju penguasaan.
Dan bagi kamu yang baru memulai, memahami istilah-istilah ini adalah batu loncatan penting untuk memulai perjalanan investasi ke depannya.
Mulai dari saham itu sendiri, dividen, hingga indeks saham dan P/E ratio, setiap istilah memiliki peran spesifik dalam memberikan makna dan konteks dalam strategi dan keputusan investasi. Mengetahui dan memahami istilah-istilah ini bukan hanya akan membantumu memahami apa yang terjadi di pasar, tetapi juga membantu membuat keputusan yang lebih baik dan memahami risiko dan potensi imbalan yang mungkin kamu hadapi. Dalam artikel ini, kita akan membahas sepuluh istilah pasar saham yang perlu diketahui oleh setiap pemula.
Mengapa Penting Mengetahui Istilah Pasar Saham?
Pemahaman terhadap istilah-istilah dasar dalam pasar saham sangat penting bagi pemula karena beberapa alasan berikut ini.
Membuat Keputusan Investasi yang Informatif
Pemahaman tentang istilah-istilah pasar saham membantu investor pemula dalam membuat keputusan investasi yang baik. Misalnya, mengetahui apa itu dividen dan capital gain akan membantu investor memahami bagaimana mereka bisa menghasilkan uang dari investasi saham mereka.
Mengurangi Risiko
Memahami istilah-istilah ini juga dapat membantu investor mengurangi risiko. Misalnya, mengetahui apa itu bear market dan bull market dapat membantu investor memahami kapan waktu yang baik untuk membeli atau menjual saham.
Komunikasi dengan Broker dan Investor Lainnya
Pemahaman tentang istilah-istilah ini sangat penting dalam berkomunikasi dengan broker saham dan investor lainnya. Misalnya, jika orang-orang lagi ngomongin soal IPO atau P/E ratio, nah, setidaknya kamu sudah bisa memahami apa yang mereka bicarakan.
Mengikuti Berita Pasar
Istilah-istilah ini sering muncul dalam berita pasar saham dan laporan keuangan. Dengan memahami istilah-istilah ini, investor pemula akan dapat lebih baik memahami berita dan laporan tersebut dan bagaimana mereka dapat memengaruhi investasi mereka.
Meningkatkan Kepercayaan Diri
Akhirnya, memahami istilah-istilah pasar saham dapat meningkatkan kepercayaan diri investor pemula dalam berinvestasi. Ini dapat membantu mereka merasa lebih nyaman dan terlibat dalam investasi saham, yang pada gilirannya dapat membantu mereka mencapai tujuan investasi mereka.
15 Istilah Penting dalam Pasar Saham
Nah, yuk, kita mulai belajar istilah pasar saham!
Berikut ini adalah sepuluh istilah penting dalam pasar saham yang perlu diketahui oleh investor pemula.
Saham
Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bahwa kamu memiliki bagian kepemilikan dalam perusahaan. Memiliki saham berarti kamu memiliki hak untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan (dividen) dan memiliki suara dalam keputusan perusahaan.
Dividen
Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang sahamnya. Tidak semua perusahaan membayar dividen; banyak perusahaan pertumbuhan memilih untuk mempertahankan keuntungan mereka untuk reinvestasi.
IPO (Initial Public Offering)
IPO adalah proses di mana perusahaan menjual sahamnya ke publik untuk pertama kalinya. IPO biasanya dilakukan oleh perusahaan yang ingin meningkatkan modal.
Bursa saham
Bursa saham adalah tempat di mana saham diperjualbelikan, seperti Bursa Efek Indonesia atau New York Stock Exchange.
Broker saham
Broker saham adalah individu atau perusahaan yang melakukan pembelian dan penjualan saham atas nama investor. Untuk itu, investor harus memiliki akun dengan broker saham untuk membeli dan menjual saham.
Indeks saham
Indeks saham adalah ukuran statistik dari perubahan pasar saham. Misalnya, Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 adalah indeks saham populer di Amerika Serikat. IDX30, JII, atau LQ45 adalah beberapa indeks saham yang banyak disimak oleh investor dan trader saham di Indonesia.
Capital gain
Capital gain adalah keuntungan yang dapat diperoleh saat menjual saham dengan harga lebih tinggi daripada harga pembelian saham awal.
Bear market dan bull market
Bear market merujuk pada pasar saham yang sedang turun, sementara bull market merujuk pada pasar yang sedang naik.
Volume
Volume merujuk pada jumlah saham yang diperjualbelikan dalam jangka waktu tertentu. Volume tinggi dapat menunjukkan minat yang kuat terhadap saham tersebut.
P/E Ratio (Price/Earnings Ratio)
P/E ratio menunjukkan rasio harga saham dibagi dengan pendapatan per saham. Rasio ini biasanya digunakan untuk menentukan apakah saham tersebut overvalued atau undervalued. Jika P/E ratio tinggi, saham tersebut bisa dianggap overpriced, dan sebaliknya.
Saham blue chip
Saham blue chip adalah saham dari perusahaan besar, terkemuka, dan sering kali secara nasional dikenal yang memiliki sejarah keandalan dan kinerja solid. Contohnya seperti Microsoft, Apple, atau Unilever. Di Indonesia, misalnya seperti saham BCA, saham BRI, dan sejenisnya.
Bid dan ask
Bid adalah harga yang siap dibayar oleh pembeli untuk saham tertentu, sementara ask adalah harga yang penjual minta untuk sahamnya. Selisih antara dua ini dikenal sebagai “spread”.
Short Selling
Short selling adalah strategi di mana investor menjual saham yang mereka pinjam dengan harapan harga saham tersebut akan turun dan mereka bisa membelinya kembali dengan harga yang lebih rendah.
Market Order dan limit order
Market order adalah instruksi untuk membeli atau menjual saham segera dengan harga pasar saat ini. Limit order, di sisi lain, adalah instruksi untuk membeli atau menjual saham ketika harga mencapai titik tertentu.
ETF (Exchange-Traded Fund)
ETF adalah jenis investasi yang melacak indeks, sektor, komoditas, atau aset lainnya. ETF dapat dibeli atau dijual seperti saham di bursa saham.
Memahami istilah pasar saham tidak hanya memudahkanmu dalam menjelajahi dunia investasi, tetapi juga memberikan landasan yang kuat untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dan efektif.
Seperti yang telah kita bahas, 15 istilah di atas adalah awal yang baik bagi kamu untuk merasa lebih nyaman dan percaya diri saat berinvestasi di pasar saham. Ingatlah, belajar adalah proses berkelanjutan dan pasar saham selalu berkembang. Oleh karena itu, jangan berhenti belajar dan selalu tetap penasaran.
Saat kamu semakin menguasai istilah-istilah ini dan lebih memahami bagaimana pasar bekerja, kamu akan semakin dekat untuk mencapai tujuan investasimu. Selamat berinvestasi, dan semoga sukses dalam perjalanan investasimu ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!