Istilah Pasar Saham yang Perlu Diketahui oleh Pemula
Berinvestasi di pasar saham bisa menjadi perjalanan yang menarik dan menguntungkan, tetapi juga bisa menjadi tantangan jika kita enggak paham dan mengerti bahasanya.
Bahasa ini, yang biasa kita sebut dengan ‘istilah pasar saham’, merupakan elemen kunci yang perlu dipahami untuk bisa bernavigasi dengan baik di dunia investasi saham. Tidak perlu cemas, seperti dengan setiap bahasa baru, mempelajari kosakata dasarnya adalah langkah pertama menuju penguasaan.
Dan bagi kamu yang baru memulai, memahami istilah-istilah ini adalah batu loncatan penting untuk memulai perjalanan investasi ke depannya.
Mulai dari saham itu sendiri, dividen, hingga indeks saham dan P/E ratio, setiap istilah memiliki peran spesifik dalam memberikan makna dan konteks dalam strategi dan keputusan investasi. Mengetahui dan memahami istilah-istilah ini bukan hanya akan membantumu memahami apa yang terjadi di pasar, tetapi juga membantu membuat keputusan yang lebih baik dan memahami risiko dan potensi imbalan yang mungkin kamu hadapi. Dalam artikel ini, kita akan membahas sepuluh istilah pasar saham yang perlu diketahui oleh setiap pemula.
Mengapa Penting Mengetahui Istilah Pasar Saham?
Pemahaman terhadap istilah-istilah dasar dalam pasar saham sangat penting bagi pemula karena beberapa alasan berikut ini.
Membuat Keputusan Investasi yang Informatif
Pemahaman tentang istilah-istilah pasar saham membantu investor pemula dalam membuat keputusan investasi yang baik. Misalnya, mengetahui apa itu dividen dan capital gain akan membantu investor memahami bagaimana mereka bisa menghasilkan uang dari investasi saham mereka.
Mengurangi Risiko
Memahami istilah-istilah ini juga dapat membantu investor mengurangi risiko. Misalnya, mengetahui apa itu bear market dan bull market dapat membantu investor memahami kapan waktu yang baik untuk membeli atau menjual saham.
Komunikasi dengan Broker dan Investor Lainnya
Pemahaman tentang istilah-istilah ini sangat penting dalam berkomunikasi dengan broker saham dan investor lainnya. Misalnya, jika orang-orang lagi ngomongin soal IPO atau P/E ratio, nah, setidaknya kamu sudah bisa memahami apa yang mereka bicarakan.
Mengikuti Berita Pasar
Istilah-istilah ini sering muncul dalam berita pasar saham dan laporan keuangan. Dengan memahami istilah-istilah ini, investor pemula akan dapat lebih baik memahami berita dan laporan tersebut dan bagaimana mereka dapat memengaruhi investasi mereka.
Meningkatkan Kepercayaan Diri
Akhirnya, memahami istilah-istilah pasar saham dapat meningkatkan kepercayaan diri investor pemula dalam berinvestasi. Ini dapat membantu mereka merasa lebih nyaman dan terlibat dalam investasi saham, yang pada gilirannya dapat membantu mereka mencapai tujuan investasi mereka.
15 Istilah Penting dalam Pasar Saham
Nah, yuk, kita mulai belajar istilah pasar saham!
Berikut ini adalah sepuluh istilah penting dalam pasar saham yang perlu diketahui oleh investor pemula.
Saham
Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bahwa kamu memiliki bagian kepemilikan dalam perusahaan. Memiliki saham berarti kamu memiliki hak untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan (dividen) dan memiliki suara dalam keputusan perusahaan.
Dividen
Dividen adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang sahamnya. Tidak semua perusahaan membayar dividen; banyak perusahaan pertumbuhan memilih untuk mempertahankan keuntungan mereka untuk reinvestasi.
IPO (Initial Public Offering)
IPO adalah proses di mana perusahaan menjual sahamnya ke publik untuk pertama kalinya. IPO biasanya dilakukan oleh perusahaan yang ingin meningkatkan modal.
Bursa saham
Bursa saham adalah tempat di mana saham diperjualbelikan, seperti Bursa Efek Indonesia atau New York Stock Exchange.
Broker saham
Broker saham adalah individu atau perusahaan yang melakukan pembelian dan penjualan saham atas nama investor. Untuk itu, investor harus memiliki akun dengan broker saham untuk membeli dan menjual saham.
Indeks saham
Indeks saham adalah ukuran statistik dari perubahan pasar saham. Misalnya, Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 adalah indeks saham populer di Amerika Serikat. IDX30, JII, atau LQ45 adalah beberapa indeks saham yang banyak disimak oleh investor dan trader saham di Indonesia.
Capital gain
Capital gain adalah keuntungan yang dapat diperoleh saat menjual saham dengan harga lebih tinggi daripada harga pembelian saham awal.
Bear market dan bull market
Bear market merujuk pada pasar saham yang sedang turun, sementara bull market merujuk pada pasar yang sedang naik.
Volume
Volume merujuk pada jumlah saham yang diperjualbelikan dalam jangka waktu tertentu. Volume tinggi dapat menunjukkan minat yang kuat terhadap saham tersebut.
P/E Ratio (Price/Earnings Ratio)
P/E ratio menunjukkan rasio harga saham dibagi dengan pendapatan per saham. Rasio ini biasanya digunakan untuk menentukan apakah saham tersebut overvalued atau undervalued. Jika P/E ratio tinggi, saham tersebut bisa dianggap overpriced, dan sebaliknya.
Saham blue chip
Saham blue chip adalah saham dari perusahaan besar, terkemuka, dan sering kali secara nasional dikenal yang memiliki sejarah keandalan dan kinerja solid. Contohnya seperti Microsoft, Apple, atau Unilever. Di Indonesia, misalnya seperti saham BCA, saham BRI, dan sejenisnya.
Bid dan ask
Bid adalah harga yang siap dibayar oleh pembeli untuk saham tertentu, sementara ask adalah harga yang penjual minta untuk sahamnya. Selisih antara dua ini dikenal sebagai “spread”.
Short Selling
Short selling adalah strategi di mana investor menjual saham yang mereka pinjam dengan harapan harga saham tersebut akan turun dan mereka bisa membelinya kembali dengan harga yang lebih rendah.
Market Order dan limit order
Market order adalah instruksi untuk membeli atau menjual saham segera dengan harga pasar saat ini. Limit order, di sisi lain, adalah instruksi untuk membeli atau menjual saham ketika harga mencapai titik tertentu.
ETF (Exchange-Traded Fund)
ETF adalah jenis investasi yang melacak indeks, sektor, komoditas, atau aset lainnya. ETF dapat dibeli atau dijual seperti saham di bursa saham.
Memahami istilah pasar saham tidak hanya memudahkanmu dalam menjelajahi dunia investasi, tetapi juga memberikan landasan yang kuat untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dan efektif.
Seperti yang telah kita bahas, 15 istilah di atas adalah awal yang baik bagi kamu untuk merasa lebih nyaman dan percaya diri saat berinvestasi di pasar saham. Ingatlah, belajar adalah proses berkelanjutan dan pasar saham selalu berkembang. Oleh karena itu, jangan berhenti belajar dan selalu tetap penasaran.
Saat kamu semakin menguasai istilah-istilah ini dan lebih memahami bagaimana pasar bekerja, kamu akan semakin dekat untuk mencapai tujuan investasimu. Selamat berinvestasi, dan semoga sukses dalam perjalanan investasimu ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Apa Kamu Benar-Benar Sudah Paham Pengertian Saham yang Sebenarnya?
Apa sih pengertian saham? Bagaimana cara kerjanya? Kok bisa saham menguntungkan? Jangan-jangan hoaks!
Masa sih saham saja enggak tahu?
Well, memang begitu faktanya pada masyarakat tanah air kita. Masih banyak yang awam terhadap pengertian saham. So, jangankan bisa memanfaatkannya untuk mencapai tujuan keuangan, memilihnya saja hanya ikut-ikutan influencer, dan—parahnya lagi—pompomer. Ada pula yang menganggap pengertian saham sebagai judi, sehingga memandang negatif mereka yang berinvestasi saham.
Karena itu, penting ya, untuk tahu seluk beluk dan pengertian saham sedari basic-nya, agar kemudian bisa memanfaatkan instrumen ini secara optimal, terlebih lagi enggak judging. Kalaupun memang merasa investasi saham tidak cocok atau tidak sesuai dengan visi misi, ya enggak masalah. Yang penting, paham pengertian saham dan tahu instrumen ini seperti apa.
Pengertian Saham
Saham adalah salah satu jenis instrumen investasi, yang menjadi bukti kepemilikan modal dalam sebuah perusahaan. Bisa dikatakan, kamu sebagai pemilik saham adalah pemilik perusahaan penerbit saham tersebut. So, kalau kamu punya saham yang diterbitkan oleh Telkom, kamu bisa menganggap dirimu sebagai pemilik Telkom. Nah loh. Kurang hebat gimana?
So, membeli saham tidak sama dengan berjudi, apalagi jika dalam membeli, kamu ada tujuannya. Pasalnya, membeli saham bukan dengan tebak-tebak buah manggis, atau cap cip cup kembang kucup, bukan sulap bukan pula sihir. Membeli saham ada ilmu dan cara analisisnya. Hal yang sangat jauh berbeda dengan berjudi. Kamu takut riba? Tenang, ada juga kok saham syariah. Bahkan ada indeks saham khusus syariah.
Dengan kamu memiliki saham perusahaan terbuka yang melantai di Bursa Efek Indonesia, maka ada beberapa hak yang juga kamu dapatkan. Seperti:
- Berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham
- Punya suara untuk menentukan arah bisnis, tentu saja tergantung kepemilikan sahammu
- Berhak mendapatkan pembagian laba atau dividen
Untuk bisa membeli saham, maka kamu perlu untuk bekerja sama dengan perusahaan sekuritas, yang akan menjadi perantara jual beli saham di pasar modal.
Sektor Saham
Sudah tahu pengertian saham, sekarang yuk, berkenalan dengan sektor saham.
Dari website resmi Bursa Efek Indonesia, ada 12 sektor saham yang diperdagangkan setiap harinya, yaitu:
- Energi, mencakup perusahaan yang bergerak pada produk dan layanan jasa yang terkait dengan energi tak terbarukan dan energi alternatif. Misalnya seperti perusahaan minyak bumi, gas alam, baru bara, dan industri pendukungnya.
- Barang baku, mencakup perusahaan yang memproduksi barang dan jasa yang digunakan oleh industri lain untuk membuat barang jadi. Misalnya bahan-bahan kimia, material konstruksi, pertambangan logam dan mineral, produk kayu, kertas, dan lain sebagainya.
- Perindustrian, mencakup perusahaan dengan produk dan jasa dengan target pasar pelaku industri. Misalnya produk kelistrikan, mesin, percetakan, pengelola lingkungan, dan sebagainya.
- Barang konsumen primer dasar, misalnya perusahaan ritel makanan, obat-obatan, supermarket, minuman kemasan, produk pertanian, rokok, keperluan rumah tangga, dan perawatan pribadi. Produksi sektor ini tidak dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi. Artinya, dibutuhkan terus menerus oleh masyarakat karena sifatnya yang sangat dasar.
- Barang nonprimer, mencakup perusahaan yang memproduksi barang siklis atau sekunder, yang permintaan pasarnya berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi. Misalnya seperti pakaian, sepatu, barang olahraga, hobi, pariwisata, pendidikan, media, dan sebagainya.
- Kesehatan, misalnya seperti produsen peralatan kesehatan, penyedia layanan kesehatan, farmasi, dan riset yang juga tentang kesehatan.
- Keuangan, mulai dari bank, modal ventura, jasa investasi, asuransi, dan sejenisnya.
- Properti dan real estate, mencakup saham perusahaan developer properti, real estate, dan berbagai perusahaan jasa penunjang.
- Teknologi, misalnya seperti penyedia koneksi internet, konsultan TI, pengembang software, produsen perangkat, dan sejenisnya.
- Infrastruktur, mencakup perusahaan-perusahaan penyedia sarana dan prasarana transportasi, konstruksi bangunan, perusahaan utilitas, perusahaan telekomunikasi, dan sebagainya.
- Transportasi dan logistik, seperti ekspedisi dan penyedia transportasi.
- Produk investasi tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Berinvestasi Saham untuk Jangka Panjang
Ya, pengertian saham enggak cuma jual dan beli saham saja, melainkan lebih pada alat untuk mencapai tujuan keuangan. Di sini berlaku hukum ekonomi: kita harus membeli saham di harga rendah, untuk kemudian mendapatkan keuntungan dari nilainya yang mengalami peningkatan. Terlebih lagi jika emiten saham tersebut mampu memberikan dividen secara teratur.
Jadi, dengan pengertian saham seperti di atas, investasi jangka panjangnya bisa dilakukan dengan:
- Tentukan tujuan keuanganmu, ingat selalu ada “judul”, nominal, dan jangka waktu.
- Sadari risiko investasi saham yang tinggi, karena itu disarankan untuk investasi jangka panjang.
- Mulai dengan modal kecil, dan kamu bisa tingkatkan seiring waktu. Kamu bisa coba strategi dollar cost averaging, untuk meminimalkan pengaruh fluktuasi pasar terhadap nilai investasi.
- Belajar analisis, agar kamu bisa memilih dan membeli saham yang sesuai untuk tujuan keuanganmu.
- Lakukan review secara berkala, dan lakukan rebalancing sesuai tujuan keuangan dan profil risikomu.
Nah, itu dia penjelasan singkat mengenai pengertian saham, sektornya, serta tip berinvestasi jangka panjang dengan memanfaatkan saham. Gimana? Apakah cukup mudah dimengerti?
Jika masih merasa ada yang kurang, kamu bisa langsung belajar dengan trainers QM Financial yang berpengalaman. Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Saham Pemula dengan Modal Awal Rp1.000.000: Ini Caranya!
Banyak orang mengira, selain berisiko relatif lebih tinggi ketimbang jenis instrumen investasi lain, kita juga perlu modal besar untuk bisa investasi saham pemula di pasar modal.
Padahal, ya enggak juga. Dengan uang Rp1 juta pun, kita bisa kok mulai berinvestasi saham. Bursa Efek Indonesia pun dalam ketentuannya sudah menjelaskan, bahwa minimal pembelian saham adalah sejumlah 1 lot, yang terdiri atas 100 lembar saham. Maka, untuk modal Rp1 juta, bagi kamu yang ingin investasi saham pemula, sudah bisa memiliki 1 lot saham seharga Rp10.000 per lembarnya. Tentu jumlah ini akan lebih banyak kalau kamu bisa mendapatkan saham yang fundamentalnya baik seharga di bawah Rp10.000.
Apalagi ada wacana juga dari BEI, bahwa satuan lot akan dikurangi, tidak lagi 100 lembar saham. Bisa jadi 10 lot, atau mungkin juga lebih kecil lagi. Tentunya, hal ini akan membuat investasi saham pemula semakin menarik kan? Kamu bisa membeli lebih banyak saham dengan modal yang sama kecilnya. Hal yang sama pernah dilakukan oleh BEI di tahun 2014, yang mengurangi jumlah lot saham dari 500 lembar menjadi 100 lembar.
FYI, sekarang ini ada lebih dari 700 emiten yang memperdagangkan sahamnya setiap hari kerja di lantai bursa, dan rerata berada di bawah Rp10.000. So, kamu pun berkesempatan untuk bisa memegang lebih banyak saham dari lebih banyak emiten.
Cara Investasi Saham Pemula dengan Modal Rp1 Juta
Lalu bagaimana caranya untuk bisa melakukan investasi saham pemula? Sebenarnya sih sama saja dengan tips investasi saham jangka panjang lainnya. Tetapi, berhubung modal kamu bisa dibilang cukup minim, maka ada beberapa hal yang mesti kamu perhatikan, agar nantinya dari modal kecil ini kamu bisa meraih keuntungan sehingga dapat mencapai tujuan keuanganmu.
1. Belajar fundamental
Untuk investasi saham pemula dengan modal Rp1 juta, kamu bisa memilih saham dengan harga maksimal Rp10.000 untuk memulainya. Murah? Iya, tetapi nggak berarti murahan.
Justru, ada banyak saham bagus yang harganya jauh di bawah Rp10.000, bahkan. Pasalnya, kunci untuk membeli saham potensial memang bukan melulu ada pada harga saham yang mahal atau murah, tetapi pada valuasinya, atau Price to Earning Ratio-nya.
Nah, Price to Earning Ratio atau PER ini adalah salah satu indikator fundamental yang dapat membantumu menilai, beli saham yang seperti apa yang bisa memberimu keuntungan yang sesuai kebutuhan keuanganmu. PER adalah rasio harga terhadap pendapatan emiten saham. Peningkatan rasio ini berarti menggambarkan kenaikan penghasilan si emiten, atau perusahaan penerbit sahamnya.
Ada 2 hal yang memengaruhi besar kecilnya PER ini, yaitu besaran dividen yang dibagikan dan pertumbuhan laba. Seiring laba yang meningkat, maka rasio juga akan tinggi. PER ideal untuk saat ini dianggap jika berada di antara 20 – 25 kali lipat dari penghasilan. Tetapi tentu saja, besarnya PER juga tak begitu saja menggambarkan bagusnya suatu saham. Sektor usaha dan faktor lainnya juga perlu dipertimbangkan.
So, intinya adalah belajar analisis fundamental dan membaca laporan keuangan dengan baik, agar kamu tidak salah memilih saham. Karena investasi saham pemula bukan sulap bukan sihir, apalagi taruhan dan judi. Ada analisis yang harus dilakukan agar modal yang hanya minim kemudian bisa berkembang sesuai rencana dan harapan.
2. Fokus pada keuntungan jangka panjang
Investasi saham pemula akan lmemberikan keuntungan yang lebih pptimal jika berfokus pada keuntungan jangka panjang, alih-alih jangka pendek. Artinya, tujuan keuangannya merupakan tujuan jangka panjang. Misalnya seperti dana pensiun, atau dana pendidikan anak untuk masuk perguruan tinggi, dan sejenisnya.
Mengapa? Investasi jangka pendek artinya cenderung untuk trading saham. Artinya (lagi), kamu harus punya strategi yang sangat jitu saat bertransaksi saham untuk memastikan mendapatkan keuntungan dalam jendela waktu yang sempit. Tentu saja—mengingat saham berisiko tinggi—hal ini akan effort ekstra dari kamu untuk memantau pasar, mencermati grafik pergerakan harga saham, dan sebagainya. Kamu harus siap dengan kondisi harga saham yang cepat sekali pergerakannya.
3. Investasi rutin dan konsisten
Kunci investasi saham pemula apalagi yang jangka panjang adalah rutin dan konsisten. Alokasikan penghasilan sesuai porsinya untuk investasi di awal, minimal 10%. Lebih banyak? Lebih bagus!
Seiring waktu, walaupun nominalnya tidak banyak, pasti akan terlihat juga hasilnya. Ingat pepatah sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit kan?
4. Mengelola emosi dengan baik
Akan ada waktu ketika kita tergoda FOMO atau merasa panik dalam perjalanan investasi saham pemula kita. Pasalnya, isu-isu miring akan sering terdengar, begitu juga dengan berbagai ragam jenis investasi baru yang terdengar kekinian dan edgy. Akan ada waktu juga ketika kita melihat portofolio investasi kita tidak berkembang sepesat milik orang lain.
Di sinilah pentingnya kita bisa mengelola emosi dengan baik. Tanpa pengelolaan emosi yang baik, bisa saja kita menyerah di tengah jalan. Karenanya, penting untuk selalu berpegang pada tujuan dan rencana semula, juga harus selalu disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan.
5. Review berkala
Lakukan review berkala pada investasi saham kamu, cek apakah berjalan dengan baik sesuai dengan rencana, atau perlu penyesuaian.
Akan ada waktu ketika nilai investasi kita turun, atau naik terlalu cepat sehingga perlu penyesuaian agar bisa seimbang lagi. Nah, di sinilah review berkala akan berperan penting. Di sini, kamu bisa melakukan rebalancing dan diversifikasi terhadap portofoliomu.
Nah, itu dia beberapa hal terkait investasi saham pemula dengan modal minim, seminim Rp1 juta, yang bisa kamu lakukan, terutama untuk jangka panjang. Memang tak semudah yang dibayangkan, karena investasi saham itu enggak hanya beli lalu jual saham saja. Tetapi, juga tak terlalu rumit, asalkan kamu mau belajar.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Saham: Pengertian, Keuntungan, Risiko, dan 5 Tip Terbaiknya
Investasi saham merupakan salah satu jenis instrumen yang paling banyak diminati berbagai kalangan. Mulai dari anak muda hingga orang-orang tua, semua pengin berinvestasi saham. Sayangnya, banyak yang mengaku nggak punya waktu untuk belajar investasi dulu.
Nah, ini nih. Maunya dapat cuan, tapi cara investasi yang dilakukan kurang bener. Cuma ikut-ikutan atau FOMO. Jadilah, rugi.
Padahal ya, saham adalah salah satu instrumen yang legit banget buat bantu kita wujudkan tujuan keuangan, terutama jangka panjang. Pasalnya, pertumbuhan saham dalam jangka waktu panjang, secara historis, itu memang menguntungkan banget loh. Belum lagi ada elemen compound interest.
Tertarik untuk investasi saham? Yuk, belajar dulu! Setidaknya, kemudian kamu akan dapat mengambil tanggung jawab terhadap keputusan investasimu sendiri, enggak sekadar ikut-ikutan. Simak hal-hal yang perlu kamu ketahui berikut ini.
Pengertian Investasi Saham
Investasi saham adalah penanaman modal berbentuk penyetaraan sejumlah dana yang dilakukan oleh perorangan maupun badan usaha. Nantinya, melalui instrumen tersebut, investor otomatis memiliki klaim dari aset dan penghasilan perusahaan, serta berhak menghadiri rapat RUPS atau Rapat Umum Pemegang Saham.
Sebagai investor, kamu bisa membeli dan menjual saham melalui perantaraan perusahaan sekuritas atau broker saham. Laba menjadi keuntungan yang akan diperoleh untuk pemegang investasi saham. Laba tersebut adalah laba atas modal awal yang disetorkan beserta peningkatan ekonomi bisnis. Maka, kinerja perusahaan yang baik akan sangat memengaruhi untung rugi.
Perbedaan Investasi Saham dan Trading Saham
Meskipun sama-sama melakukan transaksi saham, investasi dan trading saham berbeda. Perbedaannya terletak pada beberapa hal.
Yang pertama, jangka waktunya. Trading saham biasa dilakukan jika seseorang ingin mendapatkan untung dalamm waktu yang lebih pendek. Cara investasi saham biasanya akan memiliki horizon waktu yang lebih panjang.
Karena horizonnya berbeda, maka strateginya pun berbeda. Perlakuan dan pengamatan terhadap pasar juga berbeda.
Pada investasi saham, investor akan mendapatkan fasilitas seperti dividen, dan juga hak pemecahan saham. Trader saham bisa jadi tidak akan “sempat” mendapatkan dividen, karena rata-rata dari mereka hanya memegang saham dalam waktu yang singkat dengan mengejar keuntungan berupa capital gain, sedangkan dividen biasanya dibagikan setahun satu kali saja.
Buat kamu yang masih pemula, strategi investasi saham dalam jangka panjang akan lebih sesuai. Apalagi jika kamu sudah menetapkan tujuan keuangan, yang lebih dari 10 tahun. Saham bisa jadi instrumen yang paling pas.
Bagaimana Cara Kerja Investasi Saham?
Investasi saham yang punya risiko yang terbilang cukup tinggi ini sejalan dengan besar keuntungan yang didapatkan apabila berhasil. Sebab itu,untuk meminimalkan kerugian, adalah penting untuk mengetahui cara kerja instrumen ini.
Saat kamu memutuskan untuk investasi saham, maka kamu menjadi pemilik dari sebagian perusahaan yang kamu beli sahamnya. Contohnya, jika ada 10 ribu lembar saham terbuka untuk publik, dan kamu memiliki seribu lembar di antaranya, artinya kamu menjadi pemilik 10% saham dari perusahaan tersebut. Dana yang didapatkan dari penawaran saham kepada publik akan dipakai oleh perusahaan untuk mengelola bisnis.
Apa Tujuan Investasi Saham?
Setiap orang biasanya memiliki tujuan investasi yang berbeda-beda. Namun, pada umumnya tujuan investasi, yaitu:
- Menyiapkan dana untuk tujuan keuangan tertentu
- Mengembangkan aset
- Membangun sumber passive income
- Rencana waris
- Dan sebagainya
Kamu sendiri, pasti juga memiliki tujuan investasimu sendiri. Tujuan investasi sangat penting untuk dimiliki sejak kamu berniat untuk mulai investasi. Dengan demikian, aktivitas investasi kamu tertarget, dan kamu pun bisa lebih konsisten melakukannya.
Jenis-Jenis Investasi Saham yang Perlu Diketahui
Ada beberapa sektor bisnis yang biasanya dijadikan sebagai ketagori investasi. Sampai dengan saat ini, setidaknya tercatat 711 perusahaan yang telah mendaftarkan perusahaannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang datang dari berbagai sektor.
Secara umum, sektor bisnis ini terbagi menjadi 9, yaitu:
- Finance
- Mining
- Property and real estate
- Agrikultur
- Consumer goods industry
- Trade, service, and investment
- Miscellaneous industry
- Chemical and Basic Industry
- Infrastructure, utility and transportation
Sektor mana yang paling berpotensi menguntungkan? Nah, di sinilah kamu perlu untuk melakukan analisis. Meliputi bagaimana kondisi industri saat ini, bagaimana perkembangan ke depannya, apakah ada kebijakan pemerintah yang mendukung, tantangan terbesar apa yang harus dihadapi, dan seterusnya. Hal-hal inilah yang nantinya akan memengaruhi perkembangan nilai saham emiten yang bergerak di sektor industri yang kamu minati.
Selain berdasarkan sektor bisnis, snvestasi saham juga dibagi lagi menjadi dua kategori menurut karakteristik pemiliknya, yaitu biasa dan preferen. Jika saham biasa, kamu akan memegang kepemilikan dari perusahaan yang telah dinyatakan dalam lembaran surat berharga. Sedangkan investasi saham preferen yaitu pemegangnya diberikan kedudukan prioritas dalam pembagian dividen dan berkesempatan untuk mendapatkan hak terkait penentuan kebijakan perusahaan tersebut.
Keuntungan Investasi Saham
Sudah beberapa kali disinggung sebelumnya, bahwa nvestasi saham memiliki return yang terbilang tinggi. Keuntungan saham umumnya didapat dari:
- Dividen saham, yaitu keuntungan yang didapatkan investor atas pembagian dividen sesuai dengan banyaknya modal yang ditanamkan, atau kepemilikan saham.
- Capital gain, yaitu keuntungan yang didapatkan selisih antara harga jual dengan harga beli. Semakin banyak dana yang diinvestasikan, semakin besar pula potensi capital gain yang didapatkan.
Risiko Investasi Saham
Di balik keuntungan besar yang diberikan pada investasi saham, ada risiko tinggi di baliknya yang harus dikelola. Salah satunya adalah kerugian yang pergerakannya sangat fluktuatif, membuat harga jualnya bisa anjlok sewaktu-waktu. Kalau kamu menjual saham dengan harga yang lebih rendah ketimbang saat membelinya, maka risiko pasar yang disebut dengan capital loss ini akan kamu alami.
Risiko lainnya, jika perusahaan bangkrut berdasarkan putusan pengadilan, itu artinya harus dilikuidasi. Jika terjadi, biasanya pemegang saham hanya akan mendapatkan sisa harta dari perusahaan setelah semua kewajiban ditunaikan oleh perusahaan kepada para stakeholder lain, kecuali jika memang kreditur preferen.
Terakhir, investasi saham bisa mengalami delisting. Delisting merupakan kondisi ketika harus dihapus dari bursa saham oleh BEI.
Tips Investasi Saham untuk Pemula
Berikut beberapa hal yang mesti diperhatikan, jika kamu memang ingin berinvestasi pada instrumen ini:
- Lakukan analisis terhadap perusahaan penerbit sahamnya, jangan malas untuk baca juga laporan keuangannya.
- Investasi sesuai tujuan, kebutuhan, dan kemampuanmu, sehingga nantinya jika untung ya kamu nikmati sendiri, jika rugi pun tanggung jawabnya ada padamu sendiri juga.
- Kelola keuanganmu agar tetap sehat, sehingga investasi juga lancar
- Pilih sekuritas yang tepercaya, legal, dan diawasi oleh OJK. Beli saham secara online saja, supaya lebih praktis.
- Diversifikasikan sesuai kemampuan dan profil risikomu.
Nah, itulah hal-hal yang perlu kamu ketahui jika tertarik terjun dalam dunia investasi saham. Investasi saham ini memang sangat menjanjikan dengan memberikan return yang tinggi. Tapi bisa sangat merugikan jika tidak disertai pengetahuan yang cukup.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!