Yuk, Review Pengelolaan Keuangan Pribadi di Akhir Tahun 2019
Sebentar lagi, 2019 berakhir. Dan, kita akan segera harus menyambut datangnya 2020. How do you feel, gaes? Excited untuk tahun yang baru? Ataukah malah deg-degan? Lalu, bagaimana dengan pengelolaan keuangan pribadi kamu di tahun 2019 kemarin?
Apakah ada pertumbuhan yang baik? Sudahkah kamu melakukan semua rencana keuangan yang mungkin sudah kamu buat di awal tahun dulu? Ataukah, masih ada beberapa hal yang belum bisa optimal kamu lakukan?
Yes, akhir tahun begini memang menjadi waktu tertepat untuk melakukan review terhadap pengelolaan keuangan pribadi, dan keuangan keluarga jika kamu sudah berkeluarga. Kita lihat, apakah rencana-rencanamu sudah terlaksana dengan baik, tujuan finansialmu semakin dekat terwujud, ataukah kamu perlu melakukan beberapa perbaikan di tahun depan?
Lalu, apa saja yang harus direview? Mari kita lihat satu per satu.
Lakukan Review Pengelolaan Keuangan Pribadi Akhir Tahun terhadap 5 Hal Berikut!
1. Cash flow
Cek buku catatanmu. Seharusnya di sana tercatat 5 pos pengeluaran, yang terdiri atas cicilan dan tagihan, investasi, kebutuhan rutin, sosial, dan lifestyle. Adakah yang kurang seimbang di antara kelimanya?
Yang pasti sih, jika pengeluaran lifestylemu jauh lebih besar ketimbang investasi, maka ada baiknya kamu ulik lagi rencana anggaranmu untuk tahun depan. Masa sih, pengeluaran lifestyle rata-rata sampai Rp6 juta per bulan, sedangkan investasi kamu hanya bisa Rp500 ribu saja setiap bulan, misalnya? Seharusnya sih bisa lebih. Coba lakukan restrukturisasi pos pengeluaranmu ya.
Cek juga pendapatanmu, dan juga kalau perlu proyeksinya tahun depan. Apakah kamu masih saja merasa kalau gajimu cuma numpang lewat doang? Kalau iya, ya mesti kamu review dan cek lagi di catatan pengeluaranmu.
2. Kinerja Investasi
Sudah berinvestasi apa saja di tahun 2019 ini? Sudah bertambahkah portofolio kamu? Atau setidaknya, seberapa pertumbuhan nominalnya? Apakah positif? Atau, malah negatif?
Kinerja investasi yang negatif bisa jadi juga bukan kesalahanmu semata lo. Bisa juga dipengaruhi oleh kondisi eksternal yang tidak dapat dikendalikan. Kondisi pasar modal yang sangat fluktuatif di tahun ini, salah satunya.
Meski demikian, kamu tetap bisa melakukan review terhadap pengelolaan investasinya. Dengan kondisi yang penuh kejutan seperti itu, apakah kamu perlu untuk melanjutkannya di tahun depan, ataukah perlu mengganti produk investasimu?
Untuk hal ini, kamu sendiri yang tahu ya. Jadi, lakukan review dengan saksama, karena uangmu adalah tanggung jawabmu pribadi. Bukan tanggung jawab manajer investasi, bukan tanggung jawab financial planner-mu, bukan pula tanggung jawab perusahaan sekuritas.
Apalagi kalau setahun ini kamu sudah ikut kelas-kelas finansial online QM Financial. Pastinya pengetahuanmu seputar investasi bertambah dong, sehingga kamu pasti bisa melakukan review akhir tahun dengan baik.
3. Aset
Sudah bertambah aset apa saja tahun ini? Apakah aset yang sudah kamu miliki sekarang ini mampu memberimu pendapatan tambahan?
Jika belum, mungkin nggak nih menambah aset di tahun 2020 yang dapat memberimu pemasukan sampingan?
Jangan sampai kamu terlalu banyak membeli aset yang justru menggerogoti kesehatan keuanganmu lantaran kamu membelinya dengan berutang, tapi tidak bisa menambah positif neraca keuanganmu. Kalau banyak yang begini, mungkin tahun depan kamu harus banyak-banyak mempertimbangkan setiap kali bernafsu untuk membeli sesuatu, kebutuhankah atau sekadar keinginan?
4. Rasio Kesehatan Keuangan
Seharusnya sih aset-asetmu bisa menutup rasio utang yang kamu punya. Kalau enggak, ya berarti harus dicek lagi nih rasio kesehatan keuanganmu, sebagai bagian dari review pengelolaan keuangan pribadi akhir tahun.
Kamu pasti sudah tahu kan, bahwa ada 3 rasio kesehatan keuangan, yaitu rasio cicilan utang, rasio menabung atau investasi, dan rasio likuiditas. Lakukan review terhadap keuanganmu di tahun 2019, apakah ketiga rasio itu sudah terpenuhi dengan baik.
Kalau belum, segera buat perencanaan agar keuanganmu lebih sehat di tahun 2020 mendatang.
5. Review terhadap Tujuan Keuangan
Setelah semua kamu lakukan, yang terakhir harus kamu cek dalam review pengelolaan keuangan pribadi akhir tahun ini adalah posisimu terhadap tujuan keuangan yang sudah pernah kamu tentukan sebelumnya.
Are you getting there, or not?
Berapa pertumbuhannya, kalau perlu dibandingkan dengan posisi review akhir tahun 2018–jika kamu juga sudah melakukan review di akhir tahun 2018. Bagaimana posisinya? Bertumbuh, atau justru malah melangkah mundur dari tujuan awal?
Jika memang butuh perbaikan, maka segeralah merencanakan apa saja yang harus dilakukan di tahun 2020 untuk membuatnya jadi lebih baik. Mengubah tujuan keuangan (lebih tepatnya: menyesuaikan) juga enggak salah lo!
Menurut saya sih, review pengelolaan keuangan pribadi di akhir tahun seperti ini menyenangkan. Mengapa? Karena kita jadi tahu, seberapa dekatkah kita dengan tujuan dan cita-cita kita? Kalau masih jauh, jadi menambah motivasi untuk genjot lebih kenceng. Kalau sudah dekat, juga jadi bahan bakar buat ngegas.
So, apa pun kondisinya tetap semangat ya! Segera rumuskan rencana keuangan baru untuk dilakukan di tahun 2020 yang lebih baik!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Review Kerja Akhir Tahun Segera Datang! 5 Hal yang Bisa Dilakukan Kalau Review Buruk
Sebentar lagi akhir tahun 2019 tiba! Ini berarti review kerja akhir tahun akan segera datang.
Review kerja ini bisa jadi bakal menentukan bagaimana “nasib” kita sebagai karyawan tahun depan. Lebih jauh lagi nih, malah bisa menjadi penentu, apakah kita layak dipromosikan dan mendapatkan kenaikan gaji, atau stuck aja di tempat lantaran performa kita kurang oke di tahun ini.
Duh. Memang sih, kalau sudah mulai dilakukan review kerja akhir tahun gini, hasilnya ya paling enggak jauh-jauh amat dari 2 ini: review bagus dan review buruk.
Kalau review bagus, maka siap-siap saja untuk berbagai reward yang akan kita terima. Kalau review akhir tahun kurang memuaskan? Well, setidaknya kita bisa menggunakannya sebagai motivasi untuk mendapat penilaian yang lebih baik lagi tahun depan.
Lalu apa yang harus dilakukan oleh karyawan ketika akhirnya mendapatkan review kerja akhir tahun yang buruk?
1. Cari tahu kesalahan kita
Nggak perlu bersikap defensif sih. Tapi coba deh, dengarkan dengan diam ketika si bos atau atasan memaparkan feedback tentang kinerja kita yang kurang memuaskan itu. Ajukan pertanyaan–dengan sopan, pastinya–agar kita lebih paham, di mana sebenarnya salah kita.
Kalau si bos mengatakan kalau kita tidak bisa mencapai target yang ditentukan, atau mungkin mengatakan kita tidak bisa banyak berkontribusi dalam tim, coba tanyakan, “Ekspektasi seperti apa yang sebenarnya diharapkan dari saya?”
Tentu saja, tanyakan tidak dengan emosional ataupun nada tinggi ya.
2. Utarakan jika kurang setuju
Tidak terima dengan appraisal review kerja yang sudah disampaikan? Ya, bisa jadi. Tapi bukan berarti kita lantas harus marah-marah dan emosi tinggi.
Utarakanlah jika memang ada yang tak setuju atau tak sependapat. Jika memang punya data yang berlawanan, atau bukti bahwa kita tidak seburuk yang dijelaskan, maka coba paparkan. Ingatkan misalnya ketika kita berhasil menggaet nasabah baru, atau bagaimana proposal yang kita tulis membuat CEO terkesan, dan tanyakan apakah atasan kita memperhatikannya?
Jika tidak, coba cari tahu lebih jauh lagi apa penyebabnya. Gunakanlah kesempatan ini untuk meluruskan konsep yang berbeda, hingga ke depannya kita dan atasan menyepakati pandangan yang sama mengenai kinerja kita.
3. Dapatkan saran untuk memperbaiki kesalahan
Mintalah saran kepada atasan apa saja yang harus dilakukan agar dapat mencapai target yang lebih baik tahun depan. Arahkan agar atasan mau mengutarakan dengan spesifik mengenai kualitas kerja yang diharapkan dari kita.
Juga tanyakan, apakah ada seseorang yang bisa direkomendasikan untuk membantu sebagai mentor atau role model, seorang anggota tim yang senior.
Ini juga merupakan saat yang tepat bagi kita untuk meminta bantuan atau sumber daya ekstra yang bisa menunjang kinerja kita. Misalnya saja, kita juga bisa mengajukan permintaan untuk mendapatkan pelatihan.
4. Lakukan lebih baik lagi
Cari tahu dengan pasti area pekerjaan yang bisa kita kembangkan dan katakan pada atasan kalau kita telah memiliki rencana yang akan kita realisasikan.
Hal ini dapat menunjukkan pada atasan bahwa kita bisa mengatasi review kerja yang buruk, dan bahwa kita benar-benar serius ingin meningkatkan performa kerja kita.
Nggak ada pula salahnya, kalau mengajukan pertanyaan pada diri sendiri seperti, “Kalau saya sukses dalam posisi ini, apa yang akan menjadi langkah selanjutnya untuk saya?”
Ini akan membuat kita terlihat memiliki komitmen terhadap perusahaan.
5. Ajak evaluasi secara reguler
Jangan menunggu sampai akhir tahun untuk mendapatkan review kerja dari atasan. Atur waktu untuk mendengarkan review kerja secara informal dari atasan.
Dengan begini, kita pun akan tahu apakah kita telah berjalan di jalur yang tepat atau tidak.
Meanwhile, ayo benahi urusan-urusan yang bisa menganggu fokus kerja. Misalnya saja, soal pengelolaan keuangan pribadi. Apakah ada yang mengganggu, hingga terbawa sampai ke tempat kerja? Terlilit utang? Tidak ada dana untuk pendidikan anak? Tagihan menumpuk, dan susah terselesaikan?
Jangan salah ya. Memang sekilas, hal-hal ini tidak ada hubungannya dengan masalah yang ada di kantor, tetapi bisa saja memengaruhi konsentrasi dan motivasi kerja lo.
Coba yuk, diperiksa lagi kondisi keuangannya. Kita sebenarnya punya masalah apa? Segera kenali permasalahan yang sebenarnya (jika ada), dan cari solusinya. Mungkin kamu butuh untuk join di kelas finansial online QM Financial? Coba cek jadwalnya ya, dan pilih kelas yang kamu butuhkan.
Jangan biarkan hal-hal di luar kerjaan membuat posisimu di kantor menjadi rumit. Semangat!