2 + 2 Jenis Laporan Keuangan dari Pribadi hingga Bisnis yang Perlu Kamu Ketahui
Jenis laporan keuangan perlu banget jadi tambahan pengetahuan, apalagi buat mereka yang pengin mengelola keuangan dengan lebih baik lagi. Baik itu individu atau bisnis, pun yang berpengalaman atau yang awam dalam dunia keuangan.
Mengapa? Karena laporan keuangan itu enggak hanya soal mengelola dan mengendalikan keuangan pribadi saja, tetapi juga berperan dalam pengambilan keputusan keuangan yang lebih baik.
Ya, dalam mengelola keuangan, kita memang akan banyak melibatkan pemantauan dan analisis berbagai laporan keuangan, seperti neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas. Jangan salah, hal ini enggak hanya dalam bisnis, tetapi juga dalam keuangan pribadi loh.
Dalam konteks keuangan pribadi, laporan keuangan membantu seseorang atau keluarga mengevaluasi kekayaan bersih yang dimiliki, mengelola utang, dan membuat rencana keuangan yang efektif. Sementara bagi bisnis, laporan keuangan memberikan gambaran tentang kesehatan keuangan perusahaan, profitabilitas, dan potensi pertumbuhan.
Meskipun dunia keuangan mungkin tampak rumit dan membingungkan, memiliki pemahaman dasar tentang jenis laporan keuangan itu sangatlah bermanfaat. Dengan mengetahui jenis laporan keuangan mana yang harus digunakan dalam berbagai situasi dan bagaimana cara membacanya, kita akan merasa lebih percaya diri dalam mengelola keuangan dan merencanakan masa depan yang lebih baik.
So, artikel ini akan membahas berbagai jenis laporan keuangan, baik untuk keuangan pribadi maupun bisnis, dan menjelaskan mengapa hal ini penting untuk dipahami, sekalipun oleh yang awam dengan dunia keuangan. Untuk apa? Untuk menambah wawasanmu dong.
Jenis Laporan Keuangan, Pribadi maupun Bisnis
Laporan Arus Kas
Dalam konteks keuangan pribadi, laporan arus kas adalah dokumen yang mencatat aliran uang masuk dan keluar selama periode waktu tertentu, seperti bulanan atau tahunan. Dengan adanya jenis laporan keuangan ini, kita akan lebih mudah dalam mengelola keuangan, melacak penghasilan dan pengeluaran, dan memantau perubahan saldo keuangan kita.
Jika pemasukan lebih besar dari pengeluaran, maka hal tersebut juga akan terlihat pada laporan arus kas ini. Begitu pun kalau pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Dengan mengetahuinya, kita pun akan lebih mudah menentukan cara untuk mengatasi berbagai masalah atau dampak yang muncul karena kondisi keuangan tersebut.
Neraca
Dalam konteks keuangan pribadi, neraca adalah ringkasan atau gambaran dari aset, kewajiban, dan ekuitas (nilai bersih) individu atau rumah tangga pada titik waktu tertentu.
Neraca pribadi ini bisa membantu kita kalau ingin mengevaluasi kekayaan bersih yang kita miliki. Juga akan membantu kita juga dalam memahami posisi keuangan secara keseluruhan. Membuat dan memperbarui jenis laporan keuangan ini secara berkala dapat membantu kita mencapai tujuan keuangan dan menjaga keseimbangan antara aset dan kewajiban.
Neraca keuangan pribadi biasanya terdiri dari tiga komponen utama:
- Aset, mencakup semua yang dimiliki dan memiliki nilai, seperti uang tunai, tabungan, investasi (saham, obligasi, reksadana), properti (rumah, tanah), kendaraan (mobil, motor), dan barang berharga lainnya (perhiasan, koleksi seni). Aset dibagi menjadi dua kategori: aset lancar (likuid) dan aset tetap (jangka panjang).
- Kewajiban, yang mencakup semua utang dan kewajiban yang ada, seperti pinjaman perumahan, pinjaman kendaraan, kartu kredit, dan sebagainya.
- Ekuitas (nilai bersih), yaitu rasio antara total aset dan total kewajiban. Nilai bersih mencerminkan kekayaan bersih yang dimiliki pada titik waktu tertentu. Jika nilai bersih Anda positif, itu berarti aset lebih besar dari kewajiban, sementara nilai bersih negatif menunjukkan bahwa kewajiban lebih besar dari aset.
Laporan Laba Rugi
Nah, kalau di bisnis, ada jenis laporan keuangan laba rugi, yang juga dikenal sebagai laporan pendapatan atau laporan hasil usaha. Laporan ini adalah salah satu laporan keuangan utama yang digunakan oleh perusahaan untuk mengukur kinerja keuangan mereka selama periode waktu tertentu, seperti kuartal atau tahun fiskal.
Jenis laporan keuangan ini menyediakan ringkasan pendapatan, biaya, dan laba (atau rugi) yang dihasilkan perusahaan selama periode tersebut. Komponen utamanya antara lain:
- Pendapatan (revenue), yang mencakup semua pendapatan yang diperoleh perusahaan dari penjualan barang atau jasa. Pendapatan ini sering disebut sebagai “pendapatan kotor” atau “pendapatan atas penjualan.”
- Biaya pokok penjualan, yang mencakup biaya langsung yang terkait dengan produksi barang atau penyediaan jasa, seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Biaya ini dihitung untuk menentukan “laba kotor” (pendapatan dikurangi biaya pokok penjualan).
- Biaya operasional, yang mencakup biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi barang atau penyediaan jasa, seperti biaya penjualan, administrasi, pengembangan produk, pemasaran, dan lain sebagainya. Biaya operasional dihitung untuk menentukan “laba operasional” (laba kotor dikurangi biaya operasional).
- Pendapatan dan biaya non-operasional, yang mencakup item yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan bisnis utama perusahaan, seperti pendapatan bunga, keuntungan atau kerugian dari investasi, atau biaya bunga atas pinjaman.
- Pajak penghasilan, yang mencakup estimasi jumlah pajak yang harus dibayar perusahaan atas laba yang dihasilkan selama periode tersebut.
- Laba bersih, yaitu laba (atau rugi) yang dihasilkan perusahaan setelah mengurangi semua biaya, termasuk biaya pokok penjualan, biaya operasional, pendapatan dan biaya non-operasional, serta pajak penghasilan. Laba bersih sering disebut sebagai “laba bersih” atau “hasil bersih.”
Laporan laba rugi sangat penting bagi pemegang saham, investor, dan kreditur, karena menyediakan informasi tentang profitabilitas, efisiensi, dan pertumbuhan perusahaan. Analisis laporan laba rugi juga membantu manajemen perusahaan dalam membuat keputusan tentang strategi bisnis, pengendalian biaya, dan alokasi sumber daya.
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas, juga dikenal sebagai laporan perubahan modal pemegang saham atau laporan perubahan posisi pemilik, adalah salah satu jenis laporan keuangan utama yang digunakan oleh perusahaan untuk melacak perubahan nilai ekuitas (modal) pemegang saham selama periode waktu tertentu, seperti kuartal atau tahun fiskal.
Jenis laporan keuangan ini menunjukkan bagaimana laba bersih, dividen, dan transaksi modal lainnya mempengaruhi saldo ekuitas pemegang saham dalam perusahaan.
Komponen utama laporan perubahan ekuitas meliputi:
- Saldo awal ekuitas, mencakup saldo ekuitas pemegang saham pada awal periode pelaporan.
- Laba bersih, yaitu laba atau rugi yang dihasilkan perusahaan selama periode pelaporan.
- Dividen, yaitu pembayaran yang dibuat oleh perusahaan kepada pemegang saham dari laba yang dihasilkan.
- Transaksi modal lainnya, yang mencakup berbagai transaksi yang memengaruhi ekuitas pemegang saham.
- Saldo akhir ekuitas, yaitu saldo ekuitas pemegang saham pada akhir periode pelaporan, setelah memperhitungkan laba bersih, dividen, dan transaksi modal lainnya.
Laporan perubahan ekuitas memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kinerja keuangan perusahaan daripada hanya melihat laba bersih saja. Ini membantu pemegang saham, investor, dan kreditur memahami bagaimana perusahaan mengelola sumber daya pemiliknya dan bagaimana keputusan manajemen tentang dividen dan transaksi modal memengaruhi nilai perusahaan. Analisis laporan perubahan ekuitas juga dapat membantu perusahaan dalam merencanakan strategi pertumbuhan dan pengelolaan modal secara lebih efisien.
Memahami jenis laporan keuangan dalam pengelolaan keuangan pribadi atau bisnis adalah keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh setiap orang dan pemilik bisnis.
Sekaranglah saatnya untuk mengambil langkah proaktif dalam menguasai keterampilan ini, terutama untuk mengoptimalkan potensi pertumbuhan kekayaanmu ke depannya.
QM Financial hadir untuk membantumu dalam perjalanan ini dengan menawarkan berbagai kelas keuangan yang mencakup topik bermanfaat dan relevan untuk memperluas pengetahuan di dunia keuangan. Dengan bergabung bersama QM Financial, kamu akan diberikan kesempatan untuk belajar dari para trainer yang berpengalaman dan mendapatkan wawasan yang akan membantumu mengambil keputusan keuangan yang tepat.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
7 Pertanyaan tentang Pengelolaan Keuangan Karyawan yang Paling Sering Muncul dalam Training
Pertanyaan tentang pengelolaan keuangan karyawan sering muncul sebagai topik hangat di berbagai training dan seminar. Memahami bagaimana mengelola keuangan pribadi, mengatur penghasilan, dan berinvestasi dengan bijak memang merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki setiap individu. Terlebih, di era globalisasi dan ketidakpastian ekonomi seperti saat ini, kemampuan mengelola keuangan menjadi semakin penting untuk menjamin kualitas hidup yang baik di masa depan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuh pertanyaan tentang pengelolaan keuangan yang paling sering diajukan dalam training ataupun seminar finansial. Mulai dari tips mengatur keuangan dengan gaji UMR, mengeksplorasi instrumen investasi yang aman dan menguntungkan, hingga cara memilih asuransi yang tepat untuk menghindari penipuan.
Semoga jawaban dari pertanyaan tentang pengelolaan keuangan yang disajikan dapat membantu karyawan dan siapa pun yang ingin bisa mengelola keuangan dengan lebih bijaksana dan menciptakan kehidupan yang lebih sejahtera.
7 Pertanyaan tentang Pengelolaan Keuangan yang Sering Muncul dalam Training Karyawan dan Jawabannya
1. Bagaimana mengatur keuangan dengan gaji UMR?
Pertanyaan tentang pengelolaan keuangan yang pertama ini memang bisa menjadi tantangan tersendiri, namun bukan berarti nggak mungkin dilakukan. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengelola keuangan dengan gaji UMR:
- Buat anggaran bulanan, pakai formula 4-3-2-1; 40% untuk kebutuhan rutin, 30% untuk cicilan utang, 20% untuk investasi dan tabungan, 10% untuk lifestyle.
- Hemat biaya. Cari cara untuk mengurangi pengeluaran, misalnya dengan memanfaatkan promo atau diskon, mengurangi penggunaan listrik, atau menyiapkan bekal makan siang dari rumah.
- Prioritaskan utang. Kurangi beban utang seminimal mungkin. Segera lunasi utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu. Usahakan untuk menghindari penggunaan kartu kredit atau pinjaman yang menambah beban utang.
- Bangun dana darurat, dengan nominal setidaknya 3 x pengeluaran rutin. Namun, kalau masih belum sanggup, berapa pun bisa diupayakan, yang penting mulai dulu.
- Punyai proteksi, minimal asuransi kesehatan dengan BPJS Kesehatan.
Dan terakhir, tingkatkan penghasilan. Jangan ragu untuk mencari sumber penghasilan tambahan, seperti freelance, bisnis sampingan, atau menambah jam kerja. Penghasilan tambahan ini dapat membantu untuk mencapai tujuan keuangan lebih cepat.
2. Apa instrumen investasi yang aman dan menguntungkan?
Perlu dipahami bahwa tidak pernah ada instrumen investasi yang aman dan menguntungkan. Mengapa? Karena investasi akan selalu ada risikonya. So, kita bisa menyesuaikan tingkat risiko ini dengan profil kita masing-masing.
Beberapa instrumen investasi yang bisa diurutkan sesuai tingkat risiko yang mungkin bisa menjawab pertanyaan tentang pengelolaan keuangan yang kedua ini di antaranya:
- Deposito, yang merupakan investasi dalam bentuk simpanan di bank dengan jangka waktu tertentu. Keuntungan yang didapat berupa bunga yang lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa. Deposito relatif aman karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hingga batas tertentu.
- Obligasi pemerintah, keuntungannya berupa bunga yang dibayarkan secara periodik. Obligasi pemerintah dianggap lebih aman karena didukung oleh pemerintah, ada undang-undangnya, dan memiliki risiko gagal bayar yang rendah.
- Reksa dana pasar uang, yaitu produk investasi yang mengelola dana dari investor untuk diinvestasikan dalam instrumen pasar uang, seperti deposito dan surat utang jangka pendek. Keuntungan dari reksa dana pasar uang relatif stabil dan risikonya lebih rendah dibandingkan jenis reksa dana lainnya.
Sebelum memutuskan instrumen investasi yang akan dipilih, pastikan untuk melakukan riset dan memahami profil risiko serta potensi keuntungan dari setiap instrumen. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli keuangan atau perencana keuangan untuk membantu menentukan pilihan investasi yang tepat.
3. Bagaimana cara melunasi utang yang menumpuk?
Melunasi utang yang menumpuk memerlukan strategi yang baik dan komitmen yang kuat. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan sebagai jawaban dari pertanyaan tentang pengelolaan keuangan ini:
- Daftar utang: Buatlah daftar semua utang yang dimiliki, termasuk jumlah utang, bunga, dan jangka waktu pelunasan. Dengan ini, akan lebih mudah mengatur strategi pelunasan.
- Tentukan prioritas: Prioritaskan utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu, karena utang tersebut akan menumpuk lebih cepat. Atau bisa juga memprioritaskan utang dengan jumlah terkecil terlebih dahulu (metode salju – snowball method) untuk memberi motivasi saat melihat progres pelunasan utang.
Jika memiliki banyak utang dengan bunga tinggi, pertimbangkan konsolidasi utang dengan menggabungkannya menjadi satu utang dengan bunga yang lebih rendah. Hal ini akan memudahkan pengelolaan utang dan mengurangi total bunga yang harus dibayar.
4. Pengin beli rumah, tapi gimana cara bikin rencana keuangannya? Takut nggak mampu.
Membeli rumah memang merupakan keputusan finansial besar yang memerlukan perencanaan yang matang. Tapi bukan merupakan hal yang mustahil dilakukan. Kuncinya memang pada perencanaan yang matang.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membuat rencana beli rumah:
- Tentukan tipe rumah yang ingin dibeli, lokasi, dan kisaran harga. Dengan mengetahui anggaran yang dibutuhkan, Anda akan lebih mudah menentukan target tabungan dan strategi keuangan.
- Pertimbangkan KPR yang bisa menjadi pilihan untuk membantu membiayai pembelian rumah. Pelajari syarat dan ketentuan KPR dari berbagai bank, dan pilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.
- Hitung uang muka, biasanya sebesar 15-25% dari harga rumah. Tentukan jumlah uang muka yang dibutuhkan dan buat target tabungan untuk mencapainya.
- Hitung kemampuan menyisihkan uang dari penghasilan. Cari cara untuk mengurangi pengeluaran dan meningkatkan penghasilan agar lebih cepat mencapai target tabungan.
- Buat simulasi cicilan, dan pastikan cicilan tidak lebih dari 30-40% dari penghasilan bulanan agar enggak memberatkan keuangan.
Dengan membuat rencana keuangan yang matang dan disiplin dalam menjalankannya, akan ada gambaran yang lebih baik tentang kemampuan untuk membeli rumah dan mengelola cicilan. Ikut kelas Dana Rumah jika pas ada jadwalnya, supaya bisa lebih pasti menghitungnya.
5. Berapa idealnya besaran dana darurat?
Nah, jawaban pertanyaan tentang pengelolaan keuangan satu ini, yaitu besaran dana darurat, sudah pernah dijelaskan secara detail dan jelas dalam artikel di website ini. Sila klik saja link yang sudah ditautkan ya.
6. Gimana cara menghitung dana pensiun?
Untuk menjawab pertanyaan tentang pengelolaan keuangan ini, ikuti langkah-langkah singkat berikut:
- Estimasi pengeluaran bulanan: Tentukan berapa banyak uang yang dibutuhkan setiap bulan saat pensiun, termasuk biaya makan, perumahan, kesehatan, dan gaya hidup.
- Estimasi durasi pensiun: Tentukan usia pensiun dan harapan hidup atau life expectancy at birth untuk menghitung berapa lama akan membutuhkan dana pensiun.
- Hitung kebutuhan dana pensiun: Kalikan pengeluaran bulanan dengan durasi pensiun dalam bulan untuk menghitung kebutuhan dana pensiun total.
- Hitung dana pensiun yang harus ditabung: Bagi kebutuhan dana pensiun yang tersisa dengan jumlah bulan yang tersisa hingga pensiun. Jumlah ini merupakan dana pensiun yang harus ditabung setiap bulan hingga mencapai usia pensiun.
Mau lebih detail? Ada nih di kelas Dana Pensiun. Bisa cek untuk jadwalnya ya.
7. Bagaimana cara memilih asuransi supaya terhindar dari penipuan?
Memang dengan banyaknya berita akhir-akhir ini, image produk keuangan yang sangat bermanfaat ini jadi ikut kena efek ya? Padahal, memiliki asuransi itu penting banget.
Nah, untuk bisa memilih produk dan terhindar dari penipuan, coba lakukan beberapa hal ini:
- Pilih perusahaan asuransi terpercaya: Cari perusahaan asuransi yang memiliki reputasi baik, kinerja keuangan yang solid, dan izin usaha dari otoritas yang berwenang.
- Pelajari produk asuransi: Pahami jenis asuransi yang dibutuhkan, seperti asuransi kesehatan, jiwa, atau kendaraan. Pelajari manfaat, premi, dan ketentuan polis.
- Bandingkan beberapa produk: Bandingkan produk asuransi dari beberapa perusahaan untuk menemukan yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran.
- Baca polis dengan teliti: Pastikan memahami semua ketentuan, batasan, dan pengecualian dalam polis asuransi sebelum menandatanganinya.
- Konsultasi dengan agen asuransi profesional: Dapatkan informasi dan saran dari agen asuransi yang berlisensi dan profesional untuk membantu memilih produk yang tepat.
Memahami dan mengelola keuangan pribadi adalah kunci keberhasilan finansial dan kenyamanan hidup di masa depan. Dengan menyimak jawaban pertanyaan tentang pengelolaan keuangan yang sering ditanyakan dalam training atau seminar seperti di atas, kita telah melangkah lebih dekat untuk meraih kestabilan finansial yang diinginkan.
Pertanyaan tentang pengelolaan keuangan yang disebutkan di atas hanyalah sebagian kecil yang sering ditanyakan di seminar ataupun training.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Bersedekah Selama Bulan Ramadan: Cara Membantu Orang Lain dengan Bijak
Salah satu hal yang disarankan untuk dilakukan selama bulan Ramadan adalah bersedekah. Dengan begitu, seiring ibadah puasa yang kita lakukan, pahala pun semakin banyak bisa kita dapatkan.
Di samping memperbanyak pahala untuk diri sendiri, tentu saja bersedekah selama bulan Ramadan menjadi salah satu cara yang bijak untuk membantu orang lain yang membutuhkan.
Alasan lainnya? Tentu saja ada, dan banyak!
Misalnya seperti untuk menunjukkan solidaritas dan kepedulian kita terhadap sesama. Pun, kata ustaz *benerin kerudung*, dengan bersedekah selama bulan Ramadan, maka kita akan dijauhkan dari berbagai sifat negatif. Dengan memberikan sebagian dari harta kita untuk orang yang membutuhkan, kita dapat memupuk sifat dermawan dan membantu meningkatkan keimanan kita.
Tapi oh tapi … hal tersebut tentu saja kembali ke diri masing-masing ya. Apalagi kalau ada hubungannya dengan kemampuan finansial. Yang pasti QM Financial selalu mendukung segala bentuk aktivitas berbagi, kapan pun, dengan siapa pun, dengan cara apa pun. Yang penting satu nih yang perlu diingat. Bersedekah boleh, membantu orang lain boleh, tetapi tentu saja, diri sendiri harus cukup dulu. Cash flow tetap aman. Dengan kata lain, tetap dengan bijak ya bersedekahnya.
Bersedekah di Bulan Ramadan dengan Bijak
Nah, agar bisa bersedekah dengan bijak, ada baiknya kita memperhatikan beberapa hal ya. Apa saja? Yuk, simak yang berikut ini.
1. Tentukan jenis sedekahnya
Sebelum berdonasi atau sedekah di bulan Ramadan, tentukan terlebih dahulu jenis donasi atau sedekah yang ingin diberikan. Ada beberapa macam sedekah yang kita kenal, di antaranya sedekah uang, sedekah makanan, sedekah barang atau benda, sedekah ilmu, sedekah tenaga, hingga sedekah senyum.
Nah, tentukan dulu kamu mau sedekah seperti apa. Paling bagus memang kalau disesuaikan dengan kemampuan ya. Ya, kalau mampu secara finansial, bersedekah uang itu bagus. Tapi kalau enggak mampu, masih ada sedekah bentuk lain.
2. Cari tahu reputasi tempat atau lembaga yang akan diberikan donasi
Sebelum memberikan donasi atau sedekah di bulan Ramadan, pastikan untuk mencari tahu tentang reputasi tempat atau lembaga yang akan disantuni. Pastikan bahwa lembaga tersebut benar-benar tepercaya dan memiliki track record yang baik dalam penggunaan donasi atau dalam penyaluran sedekah ini.
Bagaimanapun, kita harus ingat dan waspada, bahwa banyak juga orang yang memanfaatkan situasi di masa-masa seperti ini. Realistis nih, betul kan?
3. Jangan memberikan sedekah secara sembarangan
Hindari memberi sedekah secara sembarangan tanpa memperhatikan kebutuhan dan kondisi orang yang membutuhkan. Sebisa mungkin, sesuaikan dengan kebutuhan. Pasalnya, kalau bentuk sedekahnya tidak sesuai dengan kebutuhan mereka, akhirnya kan jadi mubazir. Jadinya ya enggak bermanfaat kan? Sia-sia deh.
4. Nggak harus selalu dalam bentuk uang
Nah, ini nih yang sempat kita singgung di atas ya. Bahwa bersedekah di bulan Ramadan itu enggak melulu dalam bentuk uang kok. Selain uang, terkadang orang yang membutuhkan juga membutuhkan makanan atau barang lain yang lebih spesifik.
Nah, jadi, coba cari tahu apa kebutuhannya. Kamu bisa melakukan survei dulu ke lokasi yang hendak disantuni. Misalnya kalau mau berdonasi ke panti asuhan, coba hubungi pengelola panti dan tanyakan, apa yang menjadi kebutuhan panti. Bisa saja enggak dalam bentuk uang loh.
5. Lanjutkan secara rutin
Berdonasi atau bersedekah selama bulan Ramadan bukan hanya tentang memberikan satu kali saja. Cobalah untuk berdonasi secara rutin dan teratur, jika memungkinkan.
Tinggal diatur saja keuangannya. Pastikan kamu sudah mengalokasikan sesuai kondisi. Misalnya saja, kamu alokasikan 2.5% setiap bulan dari penghasilan untuk disedekahkan atau didonasikan. Persentase ini tentu saja bukan angka mutlak, kamu bisa menentukannya sendiri sesuai kemampuan dan kondisi. Pilih lembaga yang bisa menerima donasi, sumbangan, atau sedekah secara teratur, dan salurkan pada mereka.
Nah, dengan memperhatikan beberapa tip bersedekah selama bulan Ramadan seperti di atas, kita pun dapat membantu orang lain dengan bijak selama bulan Ramadan. Donasi kita akan lebih bermanfaat dan memberikan dampak yang positif bagi orang yang membutuhkan.
Kelola Keuangan supaya Bisa Bersedekah dengan Bijak
Nah, jadi setuju kan ya, bahwa untuk bersedekah itu enggak terbatas di bulan Ramadan? So, ini nih beberapa tip keuangan yang bisa kamu lakukan agar kamu bisa terus berbagi dengan sesamamu, tak terbatas di bulan Ramadan saja, tanpa mengganggu kebutuhan sendiri.
1. Buatlah anggaran bulanan
Buatlah rencana keuangan dulu yang terdiri atas anggaran bulanan yang jelas dan terperinci, termasuk pendapatan dan pengeluaran uang. Dengan cara ini, kamu dapat melihat dengan jelas seberapa banyak uang yang bisa disisihkan untuk berdonasi. Di QM Financial, biasanya anggaran untuk sosial dialokasikan 2.5%. Namun, kamu bisa menyesuaikannya dengan kemampuan dan kondisi masing-masing.
2. Prioritaskan kebutuhan dasar
Pastikan untuk memprioritaskan kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan medis. Jangan sampai kebutuhan dasar terabaikan hanya untuk bisa berdonasi atau bersedekah.
3. Pisahkan uang untuk donasi
Setiap bulan, sisihkan sejumlah uang untuk berdonasi. Pastikan bahwa jumlah yang disisihkan tidak akan mengganggu kebutuhan dasar kamu. Kalau perlu, kamu juga bisa buat rekening khusus, seperti halnya rekening rutin, rekening belanja, dan lain sebagainya. Manfaatkan berbagai aplikasi atau fitur yang sekarang sudah banyak tersedia, misalnya dengan e-Wallet atau rekening bank digital yang lebih praktis.
Nah, itu dia beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan agar kamu bisa terus berbagi dengan sesama, baik melalui sedekah di bulan Ramadan, atau mau kamu lanjutkan ke bulan-bulan berikutnya.
Dengan mengelola uang dengan baik, kamu bisa bersedekah atau melakukan donasi tanpa mengganggu kebutuhan dasarmu sendiri. Selain itu, dengan mencari tahu tentang lembaga amal yang terpercaya, donasi yang kamu berikan juga bisa lebih bermanfaat dan memberikan dampak yang positif bagi orang yang membutuhkan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Jangan Sampai Nggak Mampu Membayar Biaya Persalinan, Ini yang Harus Kamu Lakukan!
Ada yang melahirkan, tapi karena punya tujuan keuangan lain yang juga sama besarnya, ternyata jadi tak mampu membayar biaya persalinan. Untung banyak orang baik, maka masalah pun dibantu.
Bersyukurlah, kalau kamu mengalaminya. Memang, orang baik itu masih banyak. Tapi ya masa iya, kita harus selalu mengharapkan uluran tangan orang lain untuk kebutuhan kita pribadi? Apalagi soal biaya persalinan, yang semestinya bukan termasuk biaya yang muncul mendadak. Ada waktu 9 bulan kan, untuk bersiap?
Faktor Penyebab Mengapa Orang Tak Siap dengan Biaya Persalinan
Namun faktanya, fenomena banyak orang yang tidak siap secara finansial menyambut kehadiran anak seperti ini adalah masalah yang umum terjadi, terutama di negara-negara berkembang. Apa yang menyebabkan ketidaksiapan ini?
Enggak punya asuransi kesehatan yang mengcover biaya persalinan
Jika seseorang tidak memiliki asuransi kesehatan yang mengcover biaya persalinan, maka ia akan bertanggung jawab atas biaya persalinan yang seharusnya ditanggung oleh asuransi. Padahal, biaya persalinan bisa tinggi jika ada kondisi-kondisi kesehatan tertentu.
Penghasilan yang rendah
Orang yang memiliki penghasilan yang rendah mungkin kesulitan membayar biaya persalinan yang mahal. Biaya persalinan bisa saja menyedot sebagian besar penghasilan, jika tidak dipersiapkan sebelumnya, sehingga dapat menjadi beban keuangan yang berat bagi keluarga yang berpenghasilan rendah.
Kondisi kesehatan yang kompleks
Persalinan yang melibatkan komplikasi kesehatan dapat memerlukan perawatan yang lebih intensif dan mahal. Ini dapat menjadi beban keuangan yang besar bagi keluarga yang tidak memiliki asuransi atau tidak memiliki cukup dana untuk membayar biaya perawatan medis yang kompleks.
Kurangnya pengetahuan tentang persiapan keuangan
Beberapa orang mungkin tidak memahami betapa pentingnya persiapan keuangan sebelum persalinan. Kurangnya pengetahuan ini dapat menyebabkan mereka tidak memiliki cukup uang untuk membayar biaya persalinan.
Ketahui Komponen Biaya Persalinan
Agar dapat bersiap dengan baik, kamu perlu tahu komponen apa saja yang menjadi bagian dari biaya persalinan. Hal ini tergantung pada fasilitas kesehatan yang dipilih dan jenis persalinan yang dilakukan.
Berikut adalah beberapa komponen biaya persalinan yang umum dan bisa menjadi gambaran.
Biaya kamar dan perawatan
Biaya ini termasuk biaya ruang perawatan di rumah sakit atau klinik, biaya dokter, biaya perawat, biaya penggunaan fasilitas dan peralatan medis.
Biaya operasi caesar (sectio caesarea)
Jika persalinan harus dijalani melalui operasi caesar, maka pasti ada biaya tambahan yang dikenakan, termasuk biaya pembedahan, biaya anestesi, biaya perawatan pasca operasi dan biaya obat-obatan.
Tes laboratorium
Tes laboratorium seperti pemeriksaan darah, urine, dan pemeriksaan radiologi mungkin diperlukan selama persalinan. Biaya tes laboratorium ini juga harus ditanggung keluarga ibu yang hendak melahirkan.
Biaya obat-obatan
Biaya obat-obatan yang diberikan selama persalinan termasuk biaya anestesi dan obat-obatan lain yang mungkin dibutuhkan untuk membantu memperlancar persalinan atau mengurangi rasa sakit.
Biaya rawat inap
Biaya rawat inap di rumah sakit atau klinik, termasuk biaya makanan dan minuman.
Biaya tindakan medis tambahan
Biaya tambahan mungkin timbul jika persalinan mengalami komplikasi atau memerlukan tindakan medis tambahan seperti transfusi darah, tindakan bedah darurat atau perawatan bayi prematur.
Nah, banyak kan? Tapi, perlu diingat, bahwa biaya persalinan dapat bervariasi tergantung pada lokasi, jenis persalinan, kondisi kesehatan, serta kebijakan dari masing-masing fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, pastikan kamu memahami dengan baik semua komponen biaya persalinan yang akan dikenakan dan mengeceknya sebelum memutuskan untuk memilih fasilitas kesehatan.
Jangan Sampai Khawatir Nggak Bisa Bayar Persalinan!
Sudah sakit bukan kepalang, eh … masih stres mikirin uang buat biaya persalinan. Sungguh bukan kondisi yang ideal buat si ibu yang harus melahirkan.
Jangan sampai deh enggak bisa membayar biaya persalinan. So, ayo bersiap! Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi beban biaya tersebut.
Beli asuransi kesehatan
Seenggaknya BPJS Kesehatan harus punya. Dan, lakukan ini secepatnya. Tak hanya sebelum persalinan, tapi ketika kamu mulai bisa mandiri dan punya penghasilan. Saat menikah, pastikan pasangan juga punya BPJS Kesehatan.
Asuransi kesehatan pemerintah BPJS Kesehatan menyediakan jaminan kesehatan untuk persalinan bagi peserta dan anggota keluarga terdaftar mereka. Jaminan kesehatan ini mencakup biaya persalinan normal, baik melalui persalinan normal di rumah sakit atau melalui persalinan normal yang dilakukan di rumah oleh bidan terlatih yang memiliki izin praktik. Ya tentu saja ada syarat dan ketentuan berlaku. Tapi BPJS Kesehatan sudah sangat memadai lo!
Baru setelah punya BPJS Kesehatan, dan dinilai masih belum memadai karena berbagai kondisi, boleh deh ditambah asuransi lain.
Bijak memilih rumah sakit dan dokter atau bidan
Sesuaikan dengan kondisi kesehatanmu, sejak mulai hamil, cari tahu biaya persalinan di beberapa rumah sakit dan dokter atau bidan. Pilih yang memiliki biaya yang memungkinkan untuk dijangkau.
Pastikan juga klinik bersalin atau rumah sakitnya berpartner dengan asuransi kesehatan yang kamu miliki. Setidaknya, menerima pasien BPJS Kesehatan.
Nabung!
Kalau sudah mulai promil, maka ya harus mulai bersiap juga dari segi finansial. Hitung kebutuhanmu, lalu tentukan jangka waktunya. Mulailah membuat rencana keuangan yang komprehensif, untuk tujuan keuangan biaya persalinan ini.
Yuk, Siapkan Finansialnya Dulu sebelum Menyambut si Buah Hati!
Mempersiapkan keuangan untuk kehadiran bayi baru di rumah adalah hal yang penting untuk dilakukan.
Berikut beberapa kiat untuk mengatur keuangan dalam menghadapi kehadiran bayi baru di rumah.
Buat rencana anggaran
Buat rencana anggaran yang jelas dan rinci untuk memperhitungkan semua biaya yang terkait dengan kehadiran bayi baru di rumah. Prioritaskan belanjaan yang diperlukan, seperti popok, susu, dan makanan bayi, sebelum membeli kebutuhan lainnya yang tidak terlalu penting.
Berhematlah sebisa mungkin
Pertimbangkan untuk membeli barang bekas seperti pakaian dan peralatan bayi, karena harganya lebih terjangkau dibandingkan membeli barang baru. Gunakan program diskon atau promo yang ditawarkan oleh toko-toko, supermarket, atau aplikasi belanja online untuk membeli kebutuhan bayi.
Dana darurat
Pastikan dana darurat kamu sudah aman. Enggak harus sekian bulan penghasilan, targetkan satu bulan saja dulu, mulai sejak promil. Yang penting memang mulai dulu.
Pasalnya, nanti saat sudah berjalan, kamu harus siap mengantisipasi biaya tak terduga yang mungkin timbul, seperti biaya kesehatan atau perbaikan rumah tangga.
Evaluasi kembali kebijakan asuransi
Periksa kembali kebijakan asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Cek apakah biaya persalinan termasuk dalam coverage asuransi yang kamu miliki? Apakah pencari nafkah sudah punya asuransi jiwa?
Hal ini penting untuk memastikan bahwa kebijakan tersebut sudah mencakup kebutuhan tambahan anggota keluarga ini, dan memberikan perlindungan yang memadai bagi keluarga.
Hindari utang yang tidak perlu
Hindari membeli barang yang tidak diperlukan hingga harus utang yang tidak perlu. Bayi baru sendiri membutuhkan banyak perhatian dan waktu, sehingga meminimalkan utang dan pengeluaran yang tidak perlu dapat membantu mengurangi stres keuangan, sehingga kamu pun dapat mengoptimalkan waktu yang tersedia untuk merawat bayi.
Buat perencanaan jangka panjang
Buat perencanaan jangka panjang untuk mengatur keuangan keluarga dan menentukan prioritas keuangan yang akan membantu keluarga mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Misalnya, menyisihkan sejumlah uang untuk dana pendidikan anak atau untuk pensiun kelak.
Menjadi orang tua adalah tanggung jawab besar, namun dengan perencanaan keuangan yang baik dan bijaksana, kehadiran bayi baru di rumah dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan penuh kebahagiaan.
Siapkan biaya persalinan dengan baik. Tapi, tak hanya berhenti di situ, kamu juga perlu melanjutkan membuat rencana keuangan hingga jauh ke depan, demi mendorong anak-anak menjadi terbaik dari diri mereka kelak.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Money Scripts: Pola Pikir Tersembunyi yang Memengaruhi Pengelolaan Keuangan
Keuangan, meskipun sering dianggap sebagai alat praktis dalam kehidupan sehari-hari, memiliki makna yang lebih dalam bagi setiap orang. Dalam psikologi keuangan, istilah “money scripts” menggambarkan keyakinan bawah sadar yang kita miliki tentang uang, yang sangat memengaruhi perilaku keuangan kita.
Money scripts muncul dari berbagai sebab, seperti pengalaman masa kecil, pengaruh keluarga, dan budaya.
Nah, ini menarik, karena memang apa yang kita dapatkan di masa lalu akan memengaruhi pengambilan keputusan kita ke depannya. Memahami money scripts kita sendiri dan mengakui pengaruhnya terhadap keputusan keuangan yang kita buat, akan membantu kita mengelola uang dengan lebih bijaksana dan menciptakan kehidupan finansial yang lebih sehat.
Apa Itu Money Scripts?
Money scripts adalah keyakinan atau pandangan bawah sadar tentang uang yang dikembangkan sepanjang hidup seseorang, biasanya berakar pada pengalaman masa kecil dan pengaruh dari keluarga, budaya, dan lingkungan sosial. Money scripts membentuk perilaku, sikap, dan keputusan keuangan individu, sering kali tanpa mereka menyadarinya.
Teori Money Scripts dikembangkan oleh Dr. Brad Klontz, seorang psikolog keuangan, penulis, dan pendidik yang telah banyak melakukan penelitian tentang hubungan antara keyakinan bawah sadar tentang uang dan perilaku keuangan. Dr. Klontz adalah salah satu pakar utama dalam bidang psikologi keuangan, dan melalui karyanya, ia telah membantu banyak orang mengidentifikasi dan mengatasi masalah keuangan yang muncul dari money scripts mereka.
Mengidentifikasi dan memahami money scripts pribadi dapat membantu kita mengenali pola perilaku keuangan yang tidak sehat dan mengubah keyakinan yang tidak produktif, sehingga nantinya bisa mengembangkan strategi keuangan yang lebih efektif dan seimbang.
Intinya—dan gampangannya—dengan memahami money scripts, kita tahu apa saja yang bisa memengaruhi perilaku dan keputusan keuangan kita, baik secara sadar maupun tidak sadar. Dengan mengenali dan mengatasi money scripts, kita dapat mengembangkan strategi keuangan yang lebih sehat dan mencapai kesejahteraan finansial yang lebih baik.
Jenis-Jenis Money Scripts, Karakteristik, dan Perilakunya
Money Avoidance
Orang dengan karakter oney avoidance yakin bahwa uang adalah sesuatu yang buruk, yang bisa menciptakan masalah. Biasanya mereka yang punya money scripts ini adalah yang menganggap uang sebagai sumber stres atau kekhawatiran, yang sering merasa bersalah atau tidak pantas ketika memiliki uang, hingga mereka yang selalu memiliki stereotip bahwa orang kaya itu selalu berperilaku tidak etis atau tidak bahagia. Ya, intinya mereka antipati terhadap uang.
Karena anti, maka money avoidance ini selalu menghindari topik keuangan. Sudah bisa ditebak kan, bahwa money avoidance tidak akan punya catatan keuangan, enggak pernah punya anggaran, pun catatan pengeluaran. Mereka juga menghindari risiko sama sekali, meskipun ada potensi keuntungan. Mereka juga akan lebih suka menyimpan uang di bawah kasur, ketimbang menyimpan di bank atau berinvestasi.
Untuk bisa mengatasinya, seorang money avoidance memang harus mengubah mindset-nya terlebih dulu. Setidaknya, ia harus punya pemahaman dan keyakinan yang lebih sehat tentang uang. Hal ini dapat mencakup belajar tentang pengelolaan keuangan, berbicara dengan profesional keuangan, dan bekerja untuk mengubah pola pikir negatif tentang uang dan kekayaan.
Money Worship
Money Worship merupakan salah satu jenis money scripts yang mencakup keyakinan bahwa uang adalah solusi untuk semua masalah dan dapat membawa kebahagiaan.
Seorang money worship percaya bahwa kekayaan materi adalah ukuran kesuksesan dan kebahagiaan, karena uang adalah prioritas utama dalam hidup, hingga tak jarang mereka mengasosiasikan status sosial dan harga diri dengan kekayaan. Karena itu, mereka juga cenderung mengukur nilai orang lain berdasarkan kekayaan mereka.
Money worship akan cenderung lebih suka menghabiskan secara berlebihan untuk barang mewah atau status. Mereka juga sering mengambil risiko keuangan yang tidak perlu atau berlebihan demi keuntungan finansial.
Untuk mengatasi money worship, mindset lagi-lagi harus diubah. Setidaknya, yang bersangkutan harus punya pandangan yang lebih seimbang tentang uang dan kebahagiaan. So, mungkin akan perlu untuk melakukan refleksi terhadap nilai-nilai pribadi, sehingga dapat menjalin hubungan yang lebih sehat dengan uang, dan menciptakan keseimbangan antara keuangan dan aspek penting lainnya dalam hidup.
Money Status
Money Status merupakan salah satu jenis money scripts yang mencakup keyakinan bahwa nilai seseorang terkait langsung dengan seberapa kaya mereka, sehingga seseorang mungkin mengejar kekayaan sebagai cara untuk meningkatkan harga diri dan status sosial.
Mungkin ini mirip ya dengan money worship, yaitu suka menganggap kekayaan dan status sosial sebagai tanda keberhasilan dan nilai diri, dan mengukur diri dan orang lain berdasarkan kekayaan materi. Namun selain itu, money status juga suka menunjukkan kekayaan secara terbuka untuk memperoleh pengakuan dan penghargaan. Flexing, itu dia.
Karena suka menunjukkan kekayaannya, maka seorang yang punya money scripts ini juga tak segan berutang untuk mempertahankan gaya hidup yang tampak mewah atau untuk menjaga penampilan. Mereka juga mengejar pekerjaan atau investasi dengan penghasilan tinggi, terlepas dari minat pribadi atau risiko yang terlibat. Sedihnya, mereka juga sering mengabaikan atau meremehkan orang yang dianggap memiliki status sosial atau kekayaan yang lebih rendah.
Lagi-lagi memang soal mindset. Orang dengan pandangan money status harus berusaha agar punya pandangan yang lebih sehat tentang nilai diri dan keberhasilan, jika ingin mengubah kondisinya. Artinya, mungkin perlu untuk lebih menghargai pencapaian non-materi, dan fokus pada hubungan dan kebahagiaan yang tidak bergantung pada kekayaan materi.
Money Vigilance
Orang dengan karakter money vigilance yakin bahwa mereka harus selalu berhati-hati dan waspada dalam mengelola uang. So, mereka memang sadar betul arti pentingnya pengelolaan keuangan yang baik, seperti penganggaran, menabung, dan berinvestasi. Mereka juga cenderung menghindari utang dan risiko keuangan yang tidak perlu.
Di satu sisi, mereka juga sangat menjaga privasi tentang keuangan pribadi dan tidak merasa nyaman membahas masalah uang dengan orang lain. Sesekali mereka juga cenderung merasa cemas atau khawatir tentang keuangan, bahkan meskipun sebenarnya situasi finansial mereka relatif stabil.
Karena karakteristiknya ini, mereka pun menyusun anggaran rumah tangga yang ketat dan mengikuti rencana pengeluaran, menabung secara teratur, dan memprioritaskan dana darurat. Kalau mau berinvestasi, mereka cenderung konservatif, dan selalu membayar utang sesegera mungkin karena mereka tidak suka beban yang ditimbulkan dari utang tersebut.
Kalau dilihat-lihat money scripts yang terakhir ini memang adalah jenis money script yang paling ‘aman’ ya. Meski demikian, kehati-hatian dan kekhawatirannya yang terlalu berlebihan juga bisa saja membuat orang dengan money scripts ini menjadi kurang bisa mengembangkan kekayaannya dengan optimal. Pasalnya, mereka terlalu takut akan risiko. Mereka juga kadang mengesampingkan hiburan yang juga penting untuk kesehatan mentalnya, karena mereka terlalu takut kalau keuangannya bisa terpengaruh.
So, bagi orang-orang dengan money scripts money vigilance, ada baiknya memang untuk memiliki perencanaan keuangan pribadi yang komprehensif, sehingga ada keseimbangan yang tepat antara menabung, berinvestasi, dan menikmati hidup dengan cara yang sehat dan bertanggung jawab.
Kesimpulan
Dalam perjalanan memahami hubungan kita dengan uang, penting untuk mengevaluasi money scripts yang telah memengaruhi keputusan finansial kita sepanjang hidup.
Dengan menyadari dan mengakui keyakinan bawah sadar kita tentang uang, kita dapat mulai menggantikan pola pikir yang tidak sehat dengan pandangan yang lebih seimbang dan realistis. Keterampilan ini akan membantu kita mengelola uang pegangan dengan lebih efektif, mencapai tujuan keuangan kita, dan, yang terpenting, menciptakan kehidupan finansial yang lebih sehat dan sejahtera.
Yuk, lebih baik lagi! Namun ingat, bahwa perubahan tidak terjadi dalam semalam; dengan kesabaran, kegigihan, dan kesadaran yang lebih baik, kita dapat mengubah cara kita berpikir tentang uang dan membangun hubungan yang lebih positif dengan uang kita.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Bulan Puasa, Bulan Peluang untuk Meningkatkan Penghasilan dari Bisnis
Wah, bulan puasa sebentar lagi tiba! Kayak udah kangen nggak sih? Di bulan puasa ini tuh, ada kesempatan bagi kita untuk bisa lebih meningkatkan kualitas ibadah kita.
Eh tapi, selain sebagai waktu untuk meningkatkan spiritualitas, bulan puasa juga memberikan kesempatan untuk meningkatkan penghasilan melalui berbagai peluang bisnis dan karier yang muncul selama bulan suci ini lo!
Ya, jadi sekalian deh. Mempertebal iman, dan di saat yang sama juga mempertebal rezeki. Dengan usaha yang halal, tentunya!
Dalam artikel ini, kita akan membahas ide bisnis dan peluang karier yang tersedia selama bulan suci ini serta strategi untuk meningkatkan penghasilan selama bulan suci ini. Bagi mereka yang ingin memanfaatkan bulan puasa sebagai kesempatan untuk meningkatkan penghasilan, artikel ini dapat menjadi panduan yang bermanfaat.
Peluang Bisnis dan Bulan Puasa
Secara langsung, ibadah di bulan puasa dapat memengaruhi peluang bisnis yang tercipta di bulan penuh berkah ini. Berkah ibadahnya, berkah juga rezekinya. Begitu kan ya? *benerin kerudung*
So, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bulan puasa adalah waktu yang sangat penting bagi umat muslim di seluruh dunia. Selama bulan Ramadan ini, umat muslim beribadah dengan meningkatkan intensitas ibadah seperti salat, membaca Alquran, dan melakukan berbagai hal baik lainnya.
Meskipun Ramadan biasanya dianggap sebagai waktu yang suci dan penuh pengorbanan, namun bagi beberapa orang, bulan puasa juga dapat dianggap sebagai kesempatan untuk meningkatkan penghasilan. Beberapa alasan mengapa bulan ini bisa dianggap sebagai kesempatan untuk meningkatkan penghasilan adalah sebagai berikut:
Kenaikan permintaan
Selama bulan puasa, banyak orang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Kebiasaan ini akhirnya berefek meningkatkan permintaan akan makanan, minuman, dan barang-barang kebutuhan lainnya, seperti pakaian muslim, aksesoris, dan lainnya.
Potensi pasar yang lebih besar
Bulan puasa adalah waktu yang sangat penting bagi umat muslim, yang mencakup sekitar 1,8 miliar orang di seluruh dunia, dan sekitar 229 juta jiwa (87% dari total) penduduk Indonesia. Hal ini akhirnya menciptakan peluang pasar yang lebih besar bagi bisnis dan peluang karier yang berfokus pada kebutuhan umat muslim.
Meningkatkan semangat belanja
Sebagian besar orang memandang bulan puasa sebagai waktu yang spesial dan penting. Hal ini kemudian dapat meningkatkan semangat belanja, yang pada akhirnya akan menggerakkan pertumbuhan ekonomi lebih cepat.
So, dalam keseluruhan, Ramadan dapat dianggap sebagai kesempatan untuk meningkatkan penghasilan karena permintaan dan pasar yang lebih besar, meningkatkan semangat belanja, serta peluang bisnis dan karier yang khusus selama bulan suci ini.
Lalu, apa saja peluang bisnis yang sering dan biasanya muncul saat bulan puasa?
Peluang Bisnis di Bulan Puasa
1. Makanan dan Minuman
Selama bulan puasa, banyak orang mencari camilan ringan untuk mengisi waktu antara waktu berbuka dan sahur, alias ngabuburit. Bisnis makanan ringan, seperti kue-kue, roti, dan camilan lainnya bisa menjadi peluang bisnis yang baik.
Selain itu, berbagai jenis peluang usaha makanan tradisional juga muncul, seperti jualan kolak, bubur kacang hijau, dan ketan, dan juga makanan-makanan lain yang sering menjadi pilihan yang populer selama Ramadan. Bisnis jajanan pasar bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan selama bulan suci ini.
Enggak hanya itu, selama bulan puasa, jajanan minuman dingin juga sangat dicari, terutama pada waktu berbuka. Bisnis minuman dingin seperti es buah, es teler, jus, dan minuman kemasan lainnya bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan selama bulan puasa.
2. Pakaian dan Aksesoris
Selama bulan puasa, banyak orang membeli busana muslim baru untuk dikenakan saat beribadah di masjid atau saat berkumpul bersama keluarga dan teman-teman. Bisnis busana muslim bisa menjadi peluang bisnis yang baik selama bulan suci ini.
Selain itu, tradisi saling berkirim hampers juga menciptakan peluang bisnis yang sangat menjanjikan lo! Misalnya seperti hampers berisi beragam suvenir, mulai dari mug, gantungan kunci, peralatan makan, dan sebagainya.
3. Aksesoris Hiasan Rumah
Banyak orang yang menyambut bulan puasa dengan meriah dengan menghias rumah mereka. Bisnis aksesoris hiasan rumah seperti lampu hias, karangan bunga, dan bantal dekoratif bisa menjadi peluang bisnis yang baik selama bulan suci ini.
4. Jasa dan Kegiatan
Nah, biasanya juga, orang-orang akan sibuk mencari kegiatan bermanfaat saat ngabuburit. Misalnya banyak orang jadi lebih getol mencari kelas online. Waktu ngabuburit bisa jadi lebih bermanfaat kan, kalau diisi dengan kegiatan semacam ini. So, bisnis pelatihan keterampilan seperti kursus bahasa Arab, kursus memasak, dan kursus seni dan kerajinan bisa menjadi peluang bisnis yang baik selama bulan suci ini, apalagi kalau kamu sudah memiliki keahliannya.
Nah, gimana? Apakah di bulan puasa tahun ini, kamu berminat untuk sekaligus mempertebal tabungan, selain juga mempertebal iman?
Untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan baik, kamu akan memerlukan strategi yang tepat. Karena itu, jangan skip untuk membuat persiapannya ya. Mulai dari menentukan tujuan dan rencana keuangan, meningkatkan penjualan atau pendapatan, menjalin kemitraan dengan pihak lain, memanfaatkan teknologi digital, dan sebagainya.
Nah, terakhir, yang paling penting nih, jangan sampai lupa untuk tetap memprioritaskan ibadah selama bulan puasa ya. Jalankan bisnis dengan etika yang baik, dan pertimbangkan juga nilai-nilai agama. Dengan memanfaatkan kesempatan yang tepat, kita dapat meningkatkan penghasilan selama bulan puasa dan sekaligus memberikan manfaat untuk diri sendiri dan orang lain.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Di Balik Keuangan Rumah Tangga yang Sehat: Peran Istri Sebaiknya sebagai Kasir atau Menteri Keuangan?
Berdasarkan data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020, terdapat sekitar 60% rumah tangga di Indonesia yang memiliki perempuan sebagai pengelola keuangannya. Hal ini menunjukkan bahwa peran istri dalam mengelola keuangan rumah tangga di Indonesia sangatlah penting dan signifikan.
Sementara keuangan rumah tangga sendiri merupakan salah satu aspek penting yang perlu dikelola dengan baik untuk mencapai stabilitas dan keberlangsungan hidup keluarga. Namun, ternyata, data juga membuktikan, bahwa meskipun perempuan sering kali menjadi pengelola keuangan di rumah tangga, terdapat pula fakta bahwa banyak perempuan di Indonesia masih mengalami kesulitan dalam mengelola keuangan.
Sebagai contoh, berdasarkan data dari Bank Indonesia pada tahun 2019, hanya sekitar 30% perempuan di Indonesia yang memiliki akses terhadap produk keuangan formal, seperti tabungan dan kredit.
Kalau dipikir-pikir, kan ada data 60% rumah tangga yang dipegang dan dikelola oleh istri, apakah itu artinya hanya sebagian istri saja yang bisa mengakses produk keuangan formal? Berarti, ke mana sisanya? Enggak bisa mengakses produk keuangan formal, apakah itu artinya istri menjadi semacam kasir? Hanya mengeluarkan dan memasukkan uang doang, tanpa punya wewenang untuk ikut mengambil keputusan keuangan?
Lebih jauh lagi, ke mana 40% istri yang lain? Nah, seru nih. Karena QM Financial selalu percaya bahwa perempuan—di mana pun berada, apa pun status sosialnya, berapa pun penghasilan keluarganya—haruslah berdaya secara finansial, maka yuk, hal ini kita bahas. Tanpa bertendensi provokatif, tentu saja.
Istri: Sebagai Kasir atau Menteri Keuangan?
Jadi, istri itu sebagai kasir atau menteri keuangan keluarga sih?
Peran istri sebagai kasir dan menteri keuangan dalam keuangan rumah tangga sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Sebagai kasir, istri bertanggung jawab untuk mengatur dan mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi di dalam rumah tangga, seperti pemasukan dan pengeluaran uang. Ia akan membuat catatan keuangan, menyimpan struk belanja, dan memastikan bahwa semua transaksi tercatat dengan akurat.
Sedangkan, sebagai menteri keuangan, istri memiliki peran yang lebih strategis dalam mengatur keuangan keluarga. Ia akan membuat rencana anggaran, memprioritaskan pengeluaran, mengatur investasi, serta memantau kinerja keuangan keluarga secara keseluruhan.
Nah, jadi kalau kita lihat dari definisi perannya, peran istri sebagai kasir itu lebih berfokus pada pengaturan transaksi harian. Sedangkan peran istri sebagai menteri keuangan lebih berfokus pada perencanaan dan pengambilan keputusan yang lebih strategis dalam mengelola keuangan keluarga.
Sebenarnya kedua peran ini sama-sama penting untuk menjaga keuangan keluarga tetap sehat dan berkelanjutan.
Namun, sebagai seorang istri, uang tidak hanya dialokasikan doang ke pos-pos keuangan yang sudah ditentukan. Namun, uang itu perlu untuk dikembangkan juga sedemikian rupa agar bisa menjamin tercapainya tujuan keuangan keluarga yang sudah disepakati bersama.
Kalau hanya membatasi diri diri sebagai kasir doang, peran istri jadi enggak penting lagi. Apalagi sekarang sudah ada aplikasi yang lebih canggih buat mencatat cash flow. Kasihan dong, potensi istri yang cerdas kalau begini caranya. Mereka jadi tidak kritis dan kreatif.
Sebaliknya, sebagai menteri keuangan atau bendahara keluarga, istri tidak hanya harus mendistribusikan uang, tetapi juga mengembangkan uang yang dipercayakan kepadanya, karena keputusan seperti itu umumnya berada lebih banyak di tangan istri.
Faktanya, kalau mau kita lihat lebih jauh lagi, banyak peran dalam keuangan keluarga yang dapat dipercayakan pada istri loh!
Bermacam Peran Istri dalam Keuangan Rumah Tangga
Ada beberapa peran yang dapat dimainkan oleh istri dalam pengelolaan keuangan rumah tangga. Beberapa di antaranya adalah:
Pengelola Kas
Istri dapat berperan sebagai pengelola kas dalam rumah tangga, yaitu bertanggung jawab untuk mencatat semua transaksi keuangan dan mengelola uang tunai yang ada di rumah tangga. Sebagai kasir, memang bisa dikatakan begitu. Tapi, tak hanya berhenti di situ saja.
Menteri Keuangan
Istri dapat berperan sebagai menteri keuangan yang bertanggung jawab untuk membuat rencana keuangan, memantau kinerja keuangan, dan mengambil keputusan strategis dalam pengelolaan keuangan rumah tangga.
Investor
Istri dapat berperan sebagai investor dengan mengatur investasi untuk menghasilkan keuntungan jangka panjang bagi keluarga, seperti investasi pada aset properti, saham, atau instrumen keuangan lainnya.
Trainer Keuangan
Istri dapat berperan sebagai trainer keuangan untuk anggota keluarga lainnya, seperti mengajari anak-anak atau suami cara mengatur keuangan pribadi dan merencanakan anggaran keluarga.
Konsultan Keuangan
Istri juga dapat berperan sebagai konsultan keuangan yang memberikan saran dan masukan kepada keluarga tentang pengelolaan keuangan, termasuk cara mengurangi hutang, mengatur anggaran, atau memilih produk keuangan yang tepat.
See, banyak kan yang bisa dilakukan oleh istri?
Namun, sayangnya, memang belum semua istri memiliki kemampuan atau pengetahuan dalam mengelola keuangan rumah tangga. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dan kerja sama antara pasangan suami istri dalam mengelola keuangan keluarga agar dapat mencapai tujuan keuangan bersama.
Tip untuk Para Istri untuk Meningkatkan Keterampilan Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga
Berikut beberapa tip yang dapat membantu istri meningkatkan keterampilan keuangan dan mengelola keuangan rumah tangga dengan lebih baik sebagai menteri keuangan.
Mengikuti pelatihan atau kursus keuangan
Istri dapat mengikuti pelatihan atau kursus keuangan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan keuangan. QM Financial punya banyak topik kelas online FCOS yang bisa dipilih sesuai kebutuhan keluarga lo! Sudah cek jadwalnya belum untuk bulan ini?
Membaca buku atau artikel tentang keuangan
Istri dapat membaca buku atau artikel tentang keuangan untuk memperluas pengetahuan tentang pengelolaan keuangan, termasuk tentang investasi, asuransi, dan rencana keuangan jangka panjang.
Mengatur anggaran keluarga
Istri dapat membuat dan mengatur anggaran keluarga dengan hati-hati, termasuk menentukan prioritas pengeluaran dan memantau pengeluaran harian keluarga.
Menggunakan aplikasi keuangan
Istri dapat menggunakan aplikasi keuangan yang dapat membantu memantau pengeluaran dan pemasukan keuangan keluarga dengan mudah dan akurat.
Berdiskusi dengan suami
Istri dapat berdiskusi dengan suami tentang pengelolaan keuangan keluarga dan bekerja sama dalam membuat rencana keuangan jangka panjang yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keluarga.
Dalam pengelolaan keuangan rumah tangga, peran istri sangat penting dalam menjaga keuangan keluarga tetap sehat dan berkelanjutan. Dengen demikian, penting bagi istri untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan rumah tangga, apalagi istri bisa berperan banyak dalam hal keuangan ini. Penting pula bagi istri untuk bisa bekerja sama dengan suami dalam membuat keputusan keuangan yang tepat dan mencapai tujuan keuangan bersama.
Dengan pengelolaan keuangan yang baik, keluarga dapat menghindari risiko keuangan dan memastikan kesejahteraan keuangan di masa depan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Berapa Banyak Uang yang Harus Disimpan untuk Membiayai Pensiun dengan Semakin Tingginya Life Expectancy at Birth?
Life expectancy at birth atau angka harapan hidup saat kelahiran adalah salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan keuangan pensiun. Semakin tinggi life expectancy at birth, semakin lama seseorang diharapkan hidup dan semakin besar kemungkinan mereka akan hidup lebih lama setelah pensiun.
Lamanya kita hidup dalam masa pensiun akan menentukan besarnya dana pensiun yang harus kita bangun saat berada di masa produktif. So, akan perlu perencanaan keuangan yang matang untuk memastikan kecukupan dana pensiun saat memasuki masa pensiun.
Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung kebutuhan dana pensiun berdasarkan life expectancy at birth dan faktor-faktor penting lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam rencana keuangan pensiun.
Apa Itu Life Expectancy at Birth?
Life expectancy at birth adalah perkiraan rata-rata berapa lama seseorang diharapkan hidup pada saat kelahirannya, dalam suatu populasi atau negara tertentu. Ya, dalam hal ini Indonesia.
Angka ini dihitung dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti tingkat kematian di berbagai kelompok usia, kesehatan, dan faktor-faktor lingkungan lainnya.
Life expectancy at birth adalah salah satu indikator yang paling umum digunakan untuk mengukur kualitas hidup dan kesehatan suatu populasi. Semakin tinggi life expectancy at birth, semakin tinggi juga angka harapan hidup dan kualitas hidupnya.
Lalu, apa hubungannya dengan dana pensiun?
Hubungan Life Expectancy at Birth dengan Perencanaan Dana Pensiun
Terdapat hubungan antara life expectancy at birth dan perencanaan dana pensiun.
Seperti yang sudah sedikit disinggung di atas, bahwa semakin tinggi life expectancy at birth, semakin lama seseorang diharapkan hidup, dan semakin besar kemungkinan mereka akan hidup lebih lama setelah pensiun. Oleh karena itu, perencanaan dana pensiun perlu mempertimbangkan angka harapan hidup, sehingga seseorang dapat menentukan berapa banyak uang yang harus disimpan untuk membiayai kebutuhan hidup mereka selama pensiun.
Dalam perencanaan pensiun, kita biasanya menghitung berapa banyak uang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup setelah pensiun dengan menghitung pengeluaran rutin. Misalnya seperti biaya makanan, perawatan kesehatan, dan biaya tempat tinggal, dan memperkirakan berapa lama mereka akan hidup setelah pensiun.
Jika life expectancy at birth semakin meningkat, maka seseorang perlu menghitung berapa lama mereka kemungkinan akan hidup setelah pensiun dan memperhitungkan jumlah uang yang cukup untuk mengatasi biaya hidup tersebut.
Dengan demikian, life expectancy at birth menjadi faktor penting dalam perencanaan dana pensiun, dan memperhatikan perkiraan harapan hidup di masa depan menjadi penting untuk memastikan kecukupan dana pensiun pada saat kita memasuki masa pensiun kita nanti.
Menghitung Kebutuhan Pensiun
Untuk menghitung kebutuhan pensiun berdasarkan life expectancy at birth, kamu perlu melakukan beberapa langkah berikut ini.
Hitung angka harapan hidup berdasarkan life expectancy at birth
Kamu dapat menggunakan data angka harapan hidup yang tersedia di situs web resmi Badan Pusat Statistik (BPS). Untuk data terbaru, yakni tahun 2021, angka harapan hidup tertinggi ada di masyarakat Provinsi DI Yogyakarta, berjenis kelamin perempuan, yaitu 76.89 tahun. Kamu juga bisa mengecek life expectancy at birth ini di banyak situs resmi perusahaan asuransi terkemuka.
Hitung berapa lama kita berencana untuk hidup setelah pensiun
Jika kamu pensiun pada usia 60 tahun dan berencana untuk hidup hingga usia 80 tahun, maka artinya kamu harus menyiapkan dana pensiun untuk membiayai kebutuhan hidup selama 20 tahun.
Hitung berapa biaya hidup kamu selama pensiun
Hal ini termasuk biaya makanan, perawatan kesehatan, biaya transportasi, dan kebutuhan hidup lainnya. Kamu dapat menggunakan anggaran yang sudah kamu buat atau menghitung biaya hidup rata-rata di daerah tempat tinggal kamu.
Hitung inflasi
Inflasi berarti naiknya harga barang dan jasa dari waktu ke waktu. Jika inflasi diperkirakan sebesar 3% per tahun, maka dana pensiun kamu harus cukup untuk menutupi inflasi selama 20 tahun masa pensiun tadi.
Untuk mendapatkan data inflasi, kamu bisa mengeceknya di situs resmi Bank Indonesia atau bisa juga di situs resmi BPS.
Gunakan kalkulator pensiun untuk menghitung kebutuhan dana pensiun
Kamu dapat menggunakan kalkulator pensiun online yang tersedia di berbagai situs web. Atau kamu bisa bergabung dengan kelas Dana Pensiun dari QM Financial yang lengkap membahas dana pensiun from A – Z, sampai dengan mengenal berbagai instrumen investasi yang bisa dimanfaatkan.
Dalam perhitungan ini, kamu perlu mempertimbangkan angka harapan hidup, biaya hidup, inflasi, dan jangka waktu pensiun.
Dalam menghitung kebutuhan pensiun berdasarkan life expectancy at birth, penting untuk memperhatikan faktor-faktor yang dapat memengaruhi kebutuhan dana pensiun kamu, seperti gaya hidup, kondisi kesehatan, dan perubahan situasi keuangan di masa depan.
Dengan melakukan perencanaan keuangan yang baik, kamu dapat memastikan kecukupan dana pensiunmu sehingga nantinya dapat hidup dengan tenang dan nyaman setelah memasuki masa pensiun.
Life expectancy at birth memainkan peran penting dalam perencanaan keuangan pensiun, dan perlu dipertimbangkan dengan matang untuk memastikan kecukupan dana pensiun saat memasuki masa pensiun. Dengan memahami angka harapan hidupmu dan melakukan perencanaan keuangan yang baik, kamu dapat memastikan kecukupan dana pensiun dan mempersiapkan masa pensiun yang mandiri dan sejahtera.
Namun, perlu diingat juga bahwa situasi keuangan dan kesehatan dapat berubah seiring waktu, sehingga perlu melakukan evaluasi berkala dan penyesuaian jika diperlukan. Dengan perencanaan keuangan yang baik, kamu dapat menikmati masa pensiun dengan tenang dan memenuhi kebutuhan hidup selama bertahun-tahun yang akan datang.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
7 Contoh Produk Keuangan yang Wajib Dimiliki oleh Setiap Orang Sekarang
Zaman sekarang, kebutuhan semakin kompleks. Untungnya, produk yang bisa melayani kebutuhan tersebut juga berkembang seiring sejalan. Termasuk contoh produk keuangan.
Produk keuangan adalah segala bentuk instrumen atau alat yang digunakan untuk mengelola dan mengalokasikan dana, termasuk deposito, saham, obligasi, reksa dana, asuransi, dan lain-lain. Produk keuangan dapat digunakan untuk tujuan investasi, perlindungan, atau pembiayaan.
Kalau zaman dulu, punya rekening bank saja sudah cukup untuk menabung. Sekarang? Sudah butuh lebih dari sekadar rekening bank. Butuhnya ya yang bisa melakukan transfer ini itu dengan cepat. Butuh yang bisa dipakai untuk bayar belanjaan, makan di resto, sekaligus bayar tol. Butuh produk yang bisa sat set, tanpa ribet.
Produk keuangan adalah segala bentuk instrumen atau alat yang digunakan untuk mengelola dan mengalokasikan dana, termasuk deposito, saham, obligasi, reksa dana, asuransi, dan lain-lain. Produk keuangan dapat digunakan untuk tujuan investasi, perlindungan, atau pembiayaan.
Perkembangan Produk Keuangan
Memang, perkembangan produk keuangan sangat dipengaruhi oleh teknologi dan perubahan regulasi. Dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa perkembangan penting dalam contoh produk keuangan, termasuk:
- Fintech: Teknologi telah membuat produk dan layanan keuangan lebih mudah diakses dan digunakan oleh konsumen, termasuk aplikasi mobile banking, e-wallet, dan layanan pembayaran online.
- Cryptocurrency: Mata uang digital seperti Bitcoin dan Ethereum telah menjadi semakin populer dan diakui sebagai instrumen investasi.
- Produk investasi alternatif: Produk investasi seperti real estat, peer-to-peer lending, dan crowdfunding telah menjadi lebih tersedia dan terjangkau bagi investor ritel.
- Layanan keuangan inklusif: Ada upaya untuk meningkatkan inklusi keuangan dengan menyediakan layanan keuangan bagi yang sebelumnya tidak diakui oleh lembaga keuangan tradisional seperti masyarakat miskin dan pedesaan.
- Regulasi: Ada perubahan regulasi yang meningkatkan perlindungan konsumen dan membuat lembaga keuangan lebih transparan dan akuntabel.
Berikut adalah 7 contoh produk keuangan yang seharusnya kamu miliki sekarang dan ada dalam rencana keuangan yang kamu siapkan, agar hidupmu menjadi lebih mudah.
7 Contoh Produk Keuangan yang Wajib Dimiliki
1. Rekening tabungan
Beberapa waktu lalu sempat ramai dibicarakan di media sosial tentang bunga tabungan yang hanya 0%. Banyak orang terkejut karena fakta ini, padahal ya sebenarnya sejak lama besaran bunga tabungan bank itu ya memang sedikit.
So, sebaiknya memang kita tidak disarankan untuk terlalu banyak menabung di contoh produk keuangan ini. Namun, bukan berarti memiliki rekening tabungan itu enggak penting.
Faktanya, rekening tabungan tetap dibutuhkan. Kamu dapat menggunakan produk rekening tabungan sebagai alat untuk transaksi keuangan, untuk menerima gaji, transfer, mengalokasikan dana ke berbagai pengeluaran, dan lain sebagainya.
Bahkan di QM Financial, kita bisa saja punya beberapa rekening tabungan sesuai kebutuhan. Ada rekening tabungan khusus untuk menerima gaji dan operasional sehari-hari, ada rekening tabungan khusus untuk dana darurat, rekening khusus untuk belanja, dan sebagainya.
2. Asuransi kesehatan
Tidak ada yang bisa menghindari penyakit, jadi asuransi kesehatan adalah contoh produk keuangan yang juga sangat penting untuk kamu miliki.
Kamu dapat mulai menjadi peserta BPJS Kesehatan. Biasanya sih, kalau kamu kerja kantoran, secara otomatis kamu akan diikutkan sebagai peserta asuransi pemerintah ini.
Dari segi cakupan, BPJS Kesehatan sangat mumpuni dan menawarkan pembayaran yang terjangkau. Bila perlu, kamu juga bisa melengkapinya dengan asuransi kesehatan swasta sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanmu.
3. Asuransi jiwa
Memang tidak semua orang membutuhkan contoh produk keuangan yang ketiga ini. Asuransi jiwa hanya penting dimiliki oleh kamu yang menjadi tulang punggung keluarga, terutama generasi sandwich.
Yang pasti, perhitungkan kebutuhan asuransi kamu dengan cermat, sehingga premi asuransi sebanding dengan manfaat yang dapat kamu terima. Jangan malas membaca polis asuransi, karena dari polislah kamu bisa mendapatkan informasi lengkap mengenai produk asuransi yang bersangkutan, termasuk informasi mengenai premi dan santunan.
4. Kartu kredit
Kartu kredit itu memang merupakan contoh produk keuangan yang multiguna; dapat digunakan di mana saja, kapan saja untuk hal-hal yang cepat dan nyaman. Sayangnya, banyak orang menganggap kartu kredit sebagai “rekening tabungan”, tempat kita dapat menarik uang terlebih dahulu dan menyimpannya kemudian. Lebih parah lagi, banyak yang menganggapnya sebagai “uang kaget” atau “uang gratis”.
Persepsi ini salah dan perlu diperbaiki. Gunakan kartu kredit sesuai kebutuhan, jangan berlebihan. Bunga dikenakan untuk setiap penggunaan kartu kredit, yang kemudian menjadi pembiayaan tambahan. Jadi, Jjka memungkinkan, bayar tagihan secara penuh sebelum jatuh tempo.
Enggak masalah kok kalau kamu pakai kartu kredit karena pengin memanfaatkan promosi atau bonus. Tapi selalu ingat untuk membayarnya kembali.
5. Dompet digital
Produk keuangan dompet digital saat ini sangat populer di kalangan generasi milenial dan gen Z. Selain memberi kenyamanan, contoh produk keuangan ini juga cukup menarik dan dianggap lebih praktis. Selain itu, banyak operator dompet digital yang menawarkan cashback, diskon, dan berbagai promosi lainnya untuk berbagai jenis transaksi. Ya, siapa yang nggak mupeng lihat penawaran cashback?
Kamu bisa memfungsikan dompet digital ini untuk pos belanja atau lifestyle. Misalnya, sisihkan sebesar 10% dari penghasilan di dompet digital ini. Selama masih ada saldo, kamu bebas belanja apa saja yang kamu inginkan. Sounds fun, right?
6. Investasi
Perkembangan teknologi juga mendorong aktivitas investasi menjadi lebih mudah sekarang. Sudah enggak perlu harus datang sendiri ke kantor sekuritas, kamu bisa berinvestasi secara online dengan sangat mudah. Mulai dari deposito, beli emas, reksa dana, saham, crowdfunding hingga crypto.
Namun tetap waspada ya. Pasalnya, penawaran return yang menarik, kasus keamanan dan kerahasiaan data pribadi, dan masih banyak risiko lainnya tersembunyi dalam investasi online.
Kenali berbagai contoh produk keuangan untuk investasi, pilih yang sesuai dengan kebutuhan, tujuan keuangan, dan kemampuanmu. Kamu enggak perlu memaksakan diri untuk mengikuti tren, karena apa yang cocok untuk orang lain belum tentu cocok untukmu. Lakukan analisis yang cermat agar keputusan investasi kamu matang dan bijak.
7. Dana Pensiun
Banyak dari kita yang sampai sekarang masih mengabaikan peran penting perencanaan pensiun yang komprehensif. Padahal, sementara masih muda, kita masih punya banyak waktu, maka penting untuk mulai mempersiapkan diri dari sekarang.
Saat kita pensiun, kita tidak lagi memiliki penghasilan aktif, sementara kebutuhan hidup masih ada. Karena usia tua tidak produktif, satu-satunya hal yang dapat diandalkan adalah pendapatan pasif.
Untuk membangun pendapatan pasif ini, kita membutuhkan waktu untuk mempersiapkannya. Jadi jangan ragu, karena perencanaan dana pensiun adalah salah satu hal yang perlu kamu rencanakan sebelum tujuan keuangan lainnya.
Itu dia 7 contoh produk keuangan yang seharusnya kita miliki sekarang ini. Bagaimana? Produk keuangan mana yang belum kamu miliki? Mungkin, ke depannya kamu harus mulai membuat rencana untuk memilikinya dengan segera.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 Tujuan Perencanaan Keuangan yang Akan Membawamu Memiliki Kebiasaan Baik
Sebagian besar dari kita sepertinya sudah tahu, bahwa adalah penting untuk kita bisa mengelola uang dengan baik. Tapi, banyak yang masih belum paham apa tujuan perencanaan keuangan sebenarnya.
Faktanya memang ada 2 tipe manusia di dunia ini jika terkait dengan keuangan. Yang pertama adalah yang mereka yang tak mau pusing dengan perencanaan keuangan, dan mereka yang tahu betul apa tujuan perencanaan keuangan dan kemudian membuatnya.
Tipe pertama akan menggunakan uang yang dimiliki untuk memenuhi semua yang dibutuhkan dan diinginkan. Mereka akan menabung, jika bisa atau ada sisa uang. Tipe ini bukannya mengabaikan masa depan sih, tapi kecenderungannya adalah tak mau memprediksi yang buruk-buruk terjadi. Kalaupun sudah memikirkan dana pensiun—misalnya, maka tipe ini hanya akan menyimpan seperlunya—tanpa menghitung kebutuhan pensiun—dan kemudian tinggal berharap, bahwa dalam jangka panjang, apa pun yang terjadi, dana pensiun akan terkumpul juga.
Tipe kedua cenderung tahu betul tujuan perencanaan keuangan yang mereka lakukan dan apa yang harus mereka simpan. Mereka tahu betul, berapa yang harus disisihkan karena mereka melakukan penghitungan. Mereka juga tahu, berapa lama harus melakukan penyisihan uang ini, demi berbagai kebutuhan yang akan muncul di masa depan. Mereka juga sadar, bahwa ada banyak risiko keuangan bisa terjadi di sepanjang perjalanan hidup. Karena itu, mereka juga selalu bersiap untuk yang terburuk, tetapi berharap untuk yang terbaik.
So, kamu ada di tipe yang mana? Yang pertama—yang menganggap membuat rencana itu rumit? Atau yang kedua, yang lebih suka untuk tahu apa yang terjadi, dan mempunyai rencana untuk apa pun yang akan terjadi itu?
Masih Sedikit yang Paham Tujuan Perencanaan Keuangan
Jika kamu termasuk tipe pertama, sebenarnya kamu enggak sendirian.
Sebuah penelitian yang berjudul Schwab’s 2021 Modern Wealth Survey mengungkapkan, bahwa baru 33% dari respondennya yang memiliki rencana keuangan yang tertulis dan rapi. Sementara 42%-nya bilang, nggak punya cukup uang untuk dibuatkan rencana. 22%-nya mengatakan, bahwa bikin rencana keuangan itu terlalu memusingkan, sementara 19% yang lain bilang terlalu sibuk untuk bikin rencana keuangan.
Survei ini dilakukan di Amerika Serikat, tetapi yakin banget sih, bahwa relevan juga untuk Indonesia.
Kalau dilihat kembali, alasan-alasan seperti “nggak punya cukup uang untuk dibuatkan rencana”, “bikin rencana keuangan itu pusing”, dan “terlalu sibuk” itu sebenarnya muncul lantaran kurangnya pemahaman mengenai tujuan perencanaan keuangan itu sendiri.
Memangnya, apa sih tujuan perencanaan keuangan? Apa memang akan membantu tipe-tipe “nggak punya cukup uang”, “terlalu memusingkan”, dan “terlalu sibuk” itu ke depannya?
Well, we think it does!
1. Rencana keuangan akan dapat meningkatkan kepercayaan diri
Survei Schwab di atas juga menemukan fakta bahwa 65% orang dengan rencana keuangan yang tertulis mengatakan, bahwa mereka merasa stabil secara finansial. Sementara hanya 40% dari mereka yang tidak memiliki rencana merasakan tingkat kenyamanan yang sama. 54% dari yang memiliki rencana keuangan tersebut merasa “sangat percaya diri” akan mampu mencapai tujuan keuangan mereka, dibandingkan dengan hanya 18% dari yang tak punya rencana.
Memiliki rencana keuangan tertulis memberi kamu tujuan yang terukur, karena kamu dapat melacak dan memonitor perkembangannya. Kamu dapat mengurangi keraguan atau ketidakpastian tentang kebutuhan keuangan di masa depan, dan bahkan bisa membuat penyesuaian demi mengatasi masalah yang bisa menghambat rencana.
2. Rencana keuangan memungkinkan siapa pun untuk bisa mulai menabung, meski dengan nominal yang sangat kecil
Alasan paling umum yang sering diberikan karena tidak memiliki rencana adalah “Saya tidak punya cukup uang.” Padahal, ini adalah mindset. Faktanya, nggak harus punya uang banyak untuk mulai membuat perencanaan keuangan. Bahkan, kamu bisa mulai dengan penghasilan yang kecil banget!
Pasalnya, tujuan perencanaan keuangan itu memang untuk membantu kita meningkatkan kebiasaan menabung dan membuat anggaran. Perencanaan keuangan yang baik akan membantu kita membuat prioritas, sehingga semua kebutuhan bisa dipenuhi dengan baik.
3. Rencana keuangan membantumu membangun portofolio investasi
Rencana keuangan yang kamu buat akan membantumu mengenali kebutuhan-kebutuhan yang akan muncul sampai jauh di masa depan, dan mempersiapkannya sejak sekarang. Dengan begitu, saat kebutuhan tersebut benar-benar muncul, kamu sudah siap.
Tujuan perencanaan keuangan akan membantumu mengenali instrumen investasi yang legit untuk digunakan memenuhi kebutuhan di masa depan ini. Perencanaan keuangan juga membantumu untuk menjaga agar emosi tetap stabil terutama saat berinvestasi. Dengan begitu, kamu bisa terhindar juga dari berbagai upaya jahat orang-orang tak bertanggung jawab yang menawarimu investasi bodong.
Just stick to the plan, dan semua akan baik-baik saja!
4. Rencana keuangan dapat membantu kamu memiliki kebiasaan yang lebih baik
Tujuan perencanaan keuangan bukan hanya tentang berinvestasi; Ini tentang apa yang dapat dilakukan uang untuk kepercayaan diri, keamanan, dan kualitas hidupmu. Contohnya seperti memungkinkanmu untuk mendapatkan perlindungan yang ditawarkan asuransi jiwa atau ketenangan pikiran yang dapat diberikan oleh dana darurat.
Penelitian juga menunjukkan bahwa perencanaan keuangan dapat mendorong kita untuk memiliki kebiasaan keuangan yang baik juga.
Ada kebiasaan investasi yang baik, dan ada money habit yang sehat. Memiliki perencanaan keuangan dapat mewujudkan keduanya.
5. Perencanaan dapat disesuaikan untuk setiap jenis kepribadian
“Ah, aku nggak suka rencana-rencana, karena aku orangnya spontan banget.”
Oh, tak perlu khawatir. Rencana keuangan itu bisa disesuaikan dengan apa pun jenis kepribadianmu kok. Bahkan juga untuk orang-orang tipe spontan dan impulsif sekalipun.
Ini kan hanya soal pendekatanmu ketika kamu menghadapi masalah atau pilihan, yang kemudian “memaksa” kamu untuk membuat keputusan. Justru, perencanaan keuangan yang baik adalah perencanaan yang sesuai dengan tipe kepribadian masing-masing. Kepribadian sendiri-sendiri, bukan kepribadian orang lain. Because personal finance is VERY PERSONAL.
Untuk tipe-tipe pribadi yang suka kerapian, terstruktur, dan terencana, perencanaan keuangan akan membantu meminimalkan rasa cemas dan memberikan rasa aman yang nyaman. Buat yang serbaspontan dan impulsif, adanya perencanaan keuangan akan membantu mencapai kebebasan hidup yang diinginkan, dengan tetap menjamin masa depan yang diinginkan.
Nah, mau alasan apa lagi?
Sudah tahu kan, apa saja tujuan perencanaan keuangan? Bagaimana, mau mulai membuat perencanaan keuangan sekarang? Tak pernah ada kata terlambat untuk memulai hal baik kan?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!