#FinClic Saham VS Reksa Dana
Belakangan, banyak sekali yang tertarik untuk berinvestasi sendiri secara langsung di saham.
Apakah kalian masih ingat Blueprint of Your Money?
Biasanya reksa dana digunakan untuk mencapai tujuan keuangan yang berada di lantai 1. Sedangkan saham digunakan di lantai 2.
Ternyata banyak orang yang memulai berinvestasi di saham tidak memenuhi kebutuhan di lantai 2 tetapi ibarat pohon di samping rumah yang menghasilkan uang. Jadi akhirnya, memiliki saham untuk trading tanpa menyusun portofolio yang kuat dan stabil. Sehingga kalau pohon yang menghasilkan uang tadi tumbang maka akan berpengaruh terhadap rumah yang berada tepat di sampingnya. Artinya, jika ingin berinvestasi saham sebaiknya memisahkan dari tujuan keuangan yang ada di lantai 1 gambar blueprint of your money. Sedangkan tujuan keuangan lantai 1 bisa dipenuhi dengan berinvestasi di reksa dana.
PRINSIP DASAR
Ingatlah untuk tidak setia dengan produk (saham atau reksa dana) maupun imbal hasil (return), tetapi setialah dengan tujuan keuangan yang ingin dicapai. Jadi pisahkan dulu nih antara kebutuhan tujuan keuangan dengan tujuan membuat uang bertumbuh sebesar-besarnya. Misalnya untuk tujuan keuangan Dana Pendidikan Anak dengan menggunakan reksa dana, kalau uangnya sudah sampai, pindahkan ke tabungan, tidak perlu “dikebut” lagi return-nya. Akan berbeda dengan saham yang portofolio-nya terus menerus harus dikembangkan.
PERBEDAAN SAHAM VS REKSA DANA
Untuk berinvestasi langsung di saham, kita harus memiliki modal yang tergantung dari besaran nilai saham yang akan dibeli. Dan juga kita harus mampu memonitor pergerakan saham secara berkelanjutan.
Inilah yang membedakannya dengan reksa dana, kita tidak perlu memonitor terus menerus perkembangan reksa dana yang dibeli karena sudah ada manajer investasi yang melakukannya untuk kita. Karena pengelolaan reksa dana dilakukan oleh manajer investasi maka ada biaya administrasi yang harus dibayarkan saat pembelian atau penjualan reksa dana.
baca juga: Membeli Reksa Dana, Yang Mahal atau Yang Murah?
Analoginya, seperti kita di rumah tanpa asisten rumah tangga (ART) vs dengan ART. Kalau kita melakukan semua sendiri tentunya tidak ada biaya, sedangkan kalau kita memakai ART, ada gaji bulanan yang harus dibayarkan.
Pembelian awal pertama kali untuk reksa dana bisa dimulai dari Rp100.000 sehingga terjangkau bagi siapa saja untuk mulai berinvestasi sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan yang ingin dicapai.
Jadi, lebih baik berinvestasi di saham atau reksadana?
Masing-masing instrumen baik tergantung tujuan lo apa. Kalau tujuannya untuk membangun portofolio maka pilihlah saham. Bila ingin memenuhi tujuan keuangan di lantai 1, pakailah reksa dana.
Saham itu riba?
Sudah ada Dewan Syariah Nasional yang menentukan saham apa saja yang syariah dari keseluruhan daftar saham yang ada di Bursa Efek Indonesia. Investasi di pasar modal syariah bebas dari riba berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional nomor 80 tahun 2011.
Terus follow instagram QM Financial serta twitter @QM_Financial. Ada juga #FinClic dan IG Live yang seru setiap Senin!
– Honey Josep –
REKSA DANA
Reksa Dana. Sebuah kata yang sering kita dengar tetapi masih banyak yang belum mengerti benar apa dan bagaimana cara kerja reksa dana.
Pengertian umum, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi (UU No 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal)
Analogi sederhananya adalah seperti membeli rujak. Buah-buahan di dalam rujak itu adalah reksa dana. Rujak buah bisa dibeli langsung di penjual rujak yang meraciknya (Manajer Investasi) atau bisa di supermarket yang sudah dikemas (Agen Penjual bisa bank atau platform digital). Semoga dengan analogi rujak akan mempurmudah calon nasabah untuk mantap memilih reksa dana sebagai salah satu produk investasi untuk mencapai tujuan keuangan.
Jenis reksa dana berdasarkan komposisi portofolio
- Reksa Dana Pasar Uang. Ini merupakan jenis reksa dana yang seluruh komposisi portofolionya ditempatkan di pasar uang seperti deposito, obligasi dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Biasanya reksa dana ini digunakan untuk tujuan keuangan yang memiliki jangka waktu pendek di bawah 5 tahun.
- Reksa Dana Pendapatan Tetap. Reksa dana ini menempatkan portofolionya di obligasi yang porsinya 80%-100% di efek yang bersifat utang dan maksimal 20% di instrument pasar uang. Produk ini dapat melayani kebutuhan tujuan keuangan jangka menengah 5-10 tahun.
- Reksa Dana Campuran. Komposisi portofolio dari reksa dana campuran adalah gabungan antara saham, obligasi (surat utang) dan pasar uang. Masing-masing alokasinya tidak ada yang melebihi 79%. Biasanya produk ini dipakai untuk tujuan keuangan dengan jangka waktu 10-15 tahun.
- Reksa Dana Saham. Ini merupakan reksadana yang paling diminati karena tingginya return yang ditawarkan. Risiko reksa dana saham paling tinggi di antara ketiga reksa dana yang sudah disebutkan di atas. Komposisi portofolionya terdiri atas 80% saham dan dipakai untuk melauani tujuan keuangan dengan jangka waktu lebih dari 15 tahun.
Selain reksa dana yang disebutkan di atas, ada beberapa jenis reksa dana lainnya seperti:
- Reksa Dana Syariah. Penempatan dana kelolaannya pada efek ekuitas dan efek utang yang sesuai dengan prinsip syariah.
- Reksa Dana Indeks. Komposisi portofolionya sebanyak 80% ditempatkan di indeks yang menjadi acuan reksa dana ini.
- Reksa Dana Terproteksi. Bagi investor yang menginginkan jaminan terhadap modal yang disetor, maka ini adalah salah satu pilihannya.
- Exchange Traded Fund (ETF). Reksa dana ini merupakan reksa dana yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek.
KELEBIHAN REKSA DANA
Apa sih yang menyebabkan reksa dana dilirik oleh investor?
- Diversifikasi investasi. Don’t put all your eggs in one basket! Kita sering sekali mendengar nasehat keuangan tersebut demi agar saat investasi yang satu sedang turun, investasi lainnya bisa terselamatkan. Reksa dana memungkinkan investor untuk melakukan diversifikasi investasi agar tujuan keuangan dapat tercapai.
- Jangka waktu. Melalui reksa dana, investor bisa menentukan sendiri produk yang sesuai dengan jangka waktu tujuan keuangannya seperti jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang. Untuk jangka pendek maka reksa dana yang dipilih adalah reksa dana dengan risiko investasi yang rendah seperti reksa dana pasar uang.
- Mudah dicairkan. Keunggulan reksa dana dibandingkan jenis investasi lain adalah kemudahan pencairan yang memakan waktu maksimal T+7.
- Dikelola secara profesional. Investor tidak perlu repot untuk memilih obligasi atau pun saham karena sudah dikelola secara profesional oleh manajer investasi. Reksa dana cocok bagi investor yang tidak memiliki waktu untuk memperhatikan layar monitor untuk melihat turun naiknya saham setiap hari.
- Biaya relatif rendah. Investasi reksa dana bisa dimulai dengan Rp100.000 saja! Artinya, semua orang bisa mulai berinvestasi dan tidak ada alasan lagi untuk tidak berinvestasi di reksa dana.
- Diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lembaga ini merupakan pengawas industri jasa keuangan untuk melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. Reksa dana yang terdaftar di OJK merupakan investasi riil karena diawasi OJK.
RISIKO REKSA DANA
Walau ada sejumlah kelebihan dari reksa dana, produk investasi ini tetap ada risikonya, sebagai berikut:
- Tidak dijamin LPS. Reksa dana bukan merupakan produk bank sehingga tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
- Berkurangnya modal investasi. Berinvestasi di reksa dana ada risiko atas berkurangnya modal investasi karena tergantung dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana.
- Wanprestasi. Risiko wanprestasi dapat terjadi pada reksa dana dalam keadaan tertentu, misalnya perang.
- Risiko nilai tukar. Untuk reksa dana khususnya ETF, ada risiko nilai tukar yang dapat menyebabkan berkurangnya nilai investasi.
CARA MEMBELI
Kita bisa dengan mudah membeli reksa dana di Manajer Investasi, Agen penjual seperti bank atau pun secara online.
KETENTUAN TRANSAKSI REKSA DANA
Ada beberapa ketentuan dalam bertransaksi untuk reksa dana, yaitu,
- Hari Bursa. Pembelian atau pun penjualan reksa dana hanya dapat dilakukan pada hari bursa.
- Waktu. Untuk pembelian maupun penjualan reksa dana dilakukan sebelum cut off time pada jam 13:00 setiap hari bursa.
- Nilai Aktiva Bersih (NAB). Harga sebuah reksa dana adalah juga merupakan NAB.
- Biaya. Setiap transaksi reksa dana ada biaya. Untuk pembelian, dikenakan subscription fee. Sedangkan penjualan dikenakan redemption fee.
- Waktu pencairan. Saat unit reksa dana milikmu dijual, dibutuhkan waktu maksimal 7 hari untuk dana tiba di rekening.
Nah, sekarang kamu sudah lebih mengenal reksa dana dan ingat untuk menentukan dulu Tujuan Keuangan sebelum memutuskan membeli reksa dana.
Jerry Pessiwarisa/ Financial Trainer
Work Life Balance
Menghadapi masalah di kantor mempunyai pengaruh buruk bagi kesehatan apabila kurang waktu olahraga karena kesibukan yang padat, sering makan sembarangan dan tidak membuat rencana keuangan.
Bagaimana cara agar bisa mencapai work-life balance tersebut ?
Pada tanggal 29 Oktober 2018, Sehati by WeCare mengadakan Wealth & Wellness Workshop agar bisa mencapai work-life balance. QM Financial diundang oleh Sehati, sebagai narasumber ‘Sehat Keuangan Untuk Profesional Muda’ di acara tersebut yang dilaksanakan CoCoWork d.Lab, Jakarta Pusat.
Fatma Dewi Vidiasih Wulansari, trainer QM Financial yang akrab dipanggil Wulan menerangkan bahwa profesional muda harus menghadapi kenyataan kondisi keuangannya. Mengapa demikian? Karena profesional muda biasanya tidak memperhatikan cashflow bulanan serta membedakan kebutuhan dengan keinginan.
baca juga: Atur Uang buat Milenial
Untuk mengecek kesehatan tubuh, kita bisa melakukan medical check up. Hasil dari pengecekan tersebut tertera di dalam laporan laboratorium itulah yang membuktikan apakah kita dalam kondisi sehat atau tidak. Sedangkan untuk membuktikan kondisi keuangan sehat atau tidak, kita bisa melakukan financial check up.
Faktor indikator kondisi keuangan sehat, yaitu :
1. Punya harta (total aset positif, setelah dikurangi total utang). Punya harta tersebut adalah mempunyai aset aktif yang dapat menghasilkan diluar penghasilan bulanan, seperti rumah kontrakan, apartemen yang disewa, tanah perkebunan atau sawah yang menghasilkan.
baca juga: Khawatir Gak Siap Pensiun?
2. Masih ada sisa uang yang ditabung. Dari penghasilan bulanan yang didapatkan setelah dikurangi pengeluaran rutin dan cicilan setiap bulanan masih ada sisa untuk ditabung atau diinvestasikan.
baca juga: Financial Planning for Millenials
3. Rasio keuangan yang sehat. Rasio keuangan yang sehat dari penghasilan adalah total cicilan utang 30%, menabung 10%, aset lancar minimal 4X pengeluaran bulanan. Aset lancar adalah aset yang mudah dicairkan seperti reksadana, tabungan, emas, dan uang tunai.
baca juga: Karyawan bisa gampang atur keuangan
Apabila sudah memenuhi indikator kondisi keuangan sehat maka dapat mencapai langkah selanjutnya, yaitu mencapai Tujuan Finansial, ada beberapa langkah mencapainya :
- Financial Check Up. Financial check up sebaiknya dilakukan selama 1 tahun sekali. Apabila sudah menikah, sebaiknya dilakukan berdua dengan pasangan. karena bisa mendiskusikan bersama pengeluaran dan pemasukan secara bersama.
baca juga: Kapan Perlu Financial Check Up?
- Keuangan Sehat. Bagaimana agar mencapai keuangan sehat? Sebaiknya catat semua pengeluaran selama satu bulan dan ke atm 1 minggu sekali. Hal ini dimaksudkan agar dapat melihat pola pengeluaran selama satu bulan. Sehingga apabila ada pengeluaran yang bisa diminimalisasi jumlahnya dapat menambah porsi sisa penghasilan yang dapat ditabung atau diinvestasikan.
baca juga: Greatest Weakness
- Tujuan Finansial. Setelah keuangan sudah sehat tentukan tujuan finansialmu, sesuai kebutuhan. Misalnya traveling, hobi jalan-jalan bisa dijadikan salah satu tujuan finansial. Jadi, enggak perlu berhutang untuk melakukannya.
baca juga: Tujuan Lo Apa?
- Cara Mencapai. Bagaimana cara mencapai tujuan finansialnya bisa menabung atau berinvestasi selama jangka waktu yang telah ditentukan.
baca juga: Memilih Produk yang melayani Tujuan Finansial
Nah, para profesional muda, apakah kamu sudah mencapai indikator kondisi keuangan sehat dan menuju tujuan finansial ? Karena dengan keuangan yang sehat kita bisa menjadi kuat untuk orang lain.
baca juga: “When we are (financially) stronger, we can be stronger for others for longer period of time” – Ligwina Hananto
Semoga bermanfaat!
Mia Damayanti
Jalan Panjang Menyiapkan Dana Pendidikan Untuk Berbagai Jenjang
Senin, waktunya #FinClic! Kini Financial Clinic tak hanya hadir dalam bentuk stories loh. Kamu juga bisa bertanya langsung pada lead trainer Ligwina Hananto melalui fitur instagram live. Follow dulu instagram @QM_Financial ya.
Topik kali ini adalah tentang Dana Pendidikan. Dana Pendidikan ini adalah topik sepanjang zaman. Selalu seru membahas bagaimana sebaiknya menyiapkan dana pendidikan anak yang terdiri dari berbagai jenjang, mulai dari play group hingga S1 atau bahkan S2. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menyiapkan Dana Pendidikan di berbagai jenjang.
Inflasi
Yang paling mengkhawatirkan dari besarnya Dana Pendidikan adalah tingginya inflasi. Inflasinya bervariasi antara 10-20%. QM Financial menggunakan asumsi inflasi TK-SMA sebesar 12%, sedangkan S1 sebesar 10%. Sekolah yang kamu tuju mungkin berbeda tingkat inflasinya. Dari salah satu pesan yang masuk, ada sekolah yang inflasinya mencapai 28%! Silakan survei dulu inflasi di sekolah tujuanmu ya.
Jangka waktu
Sejak kapan kita harus menyiapkan Dana Pendidikan? Sedini mungkin, kalau bisa setelah kehamilan diketahui. Dengan jangka waktu yang panjang, kita punya lebih banyak waktu untuk mempersiapkan dana di masing-masing jenjang pendidikan. Jumlah investasi bulanan pun akan lebih ringan.
Komponen biaya
Untuk jenjang PG-SMA, siapkan dulu uang pangkalnya. SPP bulanan nantinya dibayar dengan penghasilan bulanan. Psst, uang pangkal SD biasanya yang paling berat. Untuk S1, biaya meliputi biaya masuk hingga lulus. Kalau berencana menyekolahkan anak di luar negeri, biaya hidup juga harus disiapkan ya.
Baca juga: Lanjut Studi Ke Luar Negeri, Kenapa Enggak?
Pilihan produk
Jangan setia sama produk, setialah sama tujuan finansial, eh setia sama pasangan aja. ☺
Dengan kebutuhan dana di berbagai jenjang pendidikan, pilihan produk pun bisa disesuaikan dengan jangka waktu: pendek, menengah atau panjang. Untuk tujuan jangka pendek, misal uang pangkal PG-TK kita perlu meminimalkan risiko. Selisih menabung dan investasi tidak terlalu besar. Sebaliknya, untuk tujuan jangka panjang, toleransi kita terhadap risiko lebih besar. Jika hasil investasi tidak sesuai yang diharapkan, masih ada waktu untuk mengejar. Di sini, selisih menabung dan investasi akan jadi berarti. Kalau gak sanggup menabung jumlah besar dalam jangka waktu panjang, ambil risiko dengan berinvestasi.
Baca juga: Lawan Inflasi Dana Pendidikan Dengan Investasi
Membuat PLAN Dana Pendidikan untuk berbagai jenjang dan beberapa anak sekaligus tentu bikin keriting. Kamu enggak sendirian kok! Yuk gabung di Financial Clinic Workshop Modul 3&4 yang akan membahas gimana caranya mencapai tujuan finansial seperti Dana Pendidikan. Kelasnya akan diadakan 27-28 Oktober 2018. Sila hubungi tim QM Project di 0811 1500 688 (MIA).
QM Admin
Financial Clinic Workshop Modul 1&2: Serunya Bikin PLAN ala Financial Planner
Halo!
Akhir bulan Agustus lalu, QM Financial kembali mengadakan Financial Clinic Workshop Modul 1&2. Workshop ini merupakan batch kedua setelah sebelumnya batch pertama sukses dijalankan di awal Maret 2018.
Liputan batch 1 bisa dilihat di sini: http://qmfinancial.com/2018/04/mau-bikin-plan-sendiri-bisa/
Selama dua hari, peserta akan belajar bagaimana membuat PLAN sendiri ala Financial Planner. Makin seru dengan pembahasan studi kasus bersama QM Trainer.
Modul 1: Cashflow
Untuk memulai membuat PLAN, kita harus memastikan keuangan kita sehat. Karena itulah kita perlu melakukan financial check up. Kita akan membutuhkan data neraca dan arus kas pribadi. Sudah siap untuk mengetahui kesehatan keuanganmu?
Langkah kedua adalah menentukan tujuan finansial. Tujuan finansial terdiri atas judul, nilai dan jangka waktu. Ibarat mau naik angkot, kita harus tahu tujuan akan ke mana agar bisa memilih armada yang tepat. Jadi, TujuanLoApa?
Langkah ketiga, peserta akan belajar menghitung kebutuhan dana untuk mencapai tujuan finansialnya dengan The Formula – rumus keuangan praktis dari QM Financial. Dari sini kamu bisa tahu harus mengalokasikan berapa, ke produk apa untuk mencapai masing-masing tujuan finansial.
Asyik kan? Belajar sekali, rumus praktisnya bisa kamu manfaatkan seumur hidup!
Modul 2: Reksa dana dan Asuransi
Di hari kedua, peserta akan belajar dua produk yang paling sering digunakan dalam PLAN: Reksa dana dan asuransi. Reksa dana merupakan salah satu produk investasi yang memberikan kemudahan alokasi dana ke berbagai instrumen keuangan dengan tingkat risiko dan imbal hasil bervariasi. Sedangkan asuransi adalah produk proteksi yang memberikan perlindungan selama kita dalam upaya pencapaian berbagai tujuan finansial.
Di QM Financial kami menganut prinsip bahwa produk harus melayani tujuan. Di hari kedua ini dibahas bagaimana memilih reksa dana dan asuransi sesuai dengan kebutuhan. Peserta juga bisa membawa polis asuransi yang sudah dimiliki untuk mengecek apakah asuransi yang sudah dibeli sesuai dengan kebutuhan.
Lebih lanjut tentang asuransi: http://qmfinancial.com/2018/04/seperti-rumah-yang-butuh-atap-plan-juga-butuh-proteksi/
Ini kata mereka yang sudah mengikuti Financial Clinic Workshop Modul 1&2.
“Dari dulu saya belajar menghasilkan uang, namun tidak pernah belajar bagaimana mengelolanya. Kini saya bisa membuat PLAN sendiri. Workshop ini worth it banget! Simpel dan langsung bisa diaplikasikan.
-Fajar, karyawan swasta
“Setelah mengikuti workshop, saya jadi lebih tahu goals mana yang harus lebih diprioritaskan dan produk apa yang bisa membantu saya mencapai tujuan. Tiga kata untuk workshop ini: fun, seru, nagih.”
-Gusti Tanake, karyawan BUMN
“Sebagai ibu rumah tangga, saya kaget dengan tingginya biaya pendidikan. Apalagi saya dan suami hobi jalan-jalan. Promo tiket murah sungguh jadi godaan. Sekarang saya jadi tahu kebutuhan finansial apa saja yang harus disiapkan hingga 25 tahun ke depan. Workshopnya bermanfaat dan actionable banget deh!
-Dwi, Ibu rumah tangga
Gimana? Workshopnya seru dan bermanfaat banget kan. Jangan sampai ketinggalan jadwal Financial Clinic Workshop Modul 3&4 yang akan diadakan tanggal 27&28 Oktober 2018. Sila hubungi tim QM Project di 0811 1500 688 untuk mendaftar.
Mia Damayanti
Memilih Produk Yang Melayani Tujuan Finansial
“Aku mau investasi nih. Produk apa ya yang bagus?”
Sejak menjadi bagian dari QM Financial, saya sering sekali mendapatkan pertanyaan semacam ini. Produk keuangan apa yang akan dipilih? Tentunya produk yang melayani tujuan finansial. Jadi, saya tanya balik nih, “Tujuan Lo Apa?”
Produk investasi itu ibarat kendaraan. Kendaraan bisa bergerak kalau ada tujuannya. Misal nih, tujuan kita ke Bogor, maka kendaraannya bisa pakai mobil, motor, KRL atau bus. Kalau kita tidak menentukan tujuan kita lebih dulu, bisa-bisa kendaraan tadi hanya berkeliling dalam kota saja dan kita tidak akan sampai ke tujuan.
Tujuan finansial terdiri dari judul, nilai dan jangka waktu. Dari sisi jangka waktu, tujuan finansial dibagi menjadi 3: jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Tujuan finansial jangka pendek biasanya punya target waktu pencapaian kurang dari 5 tahun. Contohnya Dana Darurat, Dana Liburan.
Untuk tujuan finansial jangka menengah, target waktu pencapainnya sekitar 5-10 tahun, contohnya Dana Pendidikan Anak. Sedangkan tujuan jangka panjang perlu waktu lebih dari 10 tahun untuk mencapainya, seperti Dana Pensiun.
Saat berinvestasi, kita berhadapan dengan risiko. Untuk meminimalkan risiko, kita bisa memilih produk berdasarkan jangka waktu. Untuk tujuan finansial jangka pendek, kita cenderung menghindari risiko. Produk yang bisa dipakai deposito, obligasi, reksa dana pasar uang atau reksa dana pendapatan tetap. Produk untuk jangka menengah bisa memakai reksadana campuran dan untuk jangka panjang bisa dengan reksadana saham atau saham.
Belakangan sedang ramai dibahas Savings Bond Ritel (SBR) seri 004. Savings Bond Ritel merupakan salah satu instrumen pembiayaan negara yang ditawarkan kepada individu Warga Negara Indonesia. Pembiayaan melalui utang ini akan digunakan pemerintah untuk kegiatan yang produktif. Dengan waktu jatuh tempo selama 2 tahun, kupon bunga mengambang mulai dari 8.05% p.a dan nilai investasi terjangkau mulai dari Rp1.000.000, SBR004 menjadi instrumen investasi yang menarik.
Namun, sebelum kamu ‘latah’ ikut berinvestasi, tentukan dulu tujuan finansialmu. Nilai investasi SBR 004 baru bisa dicairkan saat jatuh tempo 2 tahun mendatang, atau dicairkan lebih cepat setahun mendatang dengan fasilitas early redemption. Obligasi seperti SBR004 memberikan pendapatan tetap setiap bulannya. Kupon diberikan setiap tanggal 20. Besaran kupon mengambang dengan nilai minimal 8.05% p.a. Nilai ini belum dipotong pajak 15% ya. Dengan pemberian kupon bulanan, prinsip bunga ber bunga tidak bekerja. Untuk bisa menggulung dana awalmu, kamu perlu menginvestasikan kembali kupon yang kamu peroleh. Ketahui detailnya di sini: https://www.kemenkeu.go.id/sbr
Jadi produk seperti apa yang melayani tujuan finansialmu? Apakah yang mampu memberikan pendapatan tetap setiap bulannya? Atau kamu masih perlu instrumen untuk menggulung dana investasimu? Produk investasi yang kita pilih harus mampu melayani tujuan finansial. Tujuan dulu, baru produk. Jadi, TujuanLoApa?
Bingung memilih produk yang melayani tujuan finansialmu? QM Planner bisa membantu. Hubungi kami via WA di 0811 1500 68 (Mia/Nita).
Honey JT
Merdeka Dan Setara: Kemandirian Finansial Dalam Perspektif Gender
Sepanjang bulan Agustus, QM Financial banyak mengangkat isu merdeka. Mulai dari Merdeka Dalam Berkarya, Merdeka Untuk Pensiun, Merdeka Dari Utang dan terakhir Merdeka Dan Setara. Senin lalu, dalam siaran PowerTalk PowerYourMoney, Ligwina Hananto mengundang Hannah Al Rashid sebagai narasumber. Hannah adalah aktris sekaligus aktivis kesetaraan gender.
Menurut Hannah, kesetaraan adalah salah satu bentuk kemerdekaan. Kesetaraan akan mendorong kita untuk berdiri di kaki sendiri, menentukan arah hidup kita sendiri – tentunya dengan pilihan yang baik. Kebebasan untuk memilih ini sangat penting.
Tahun lalu, Hannah membuat campaign YouTube “16 Days of Activism”. Dalam salah satu video, Ligwina Hananto mengemukakan pendapatnya tentang hubungan antara finansial dengan kekerasan. Ketika bertemu dengan perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, yang pertama kali kita pikirkan adalah: “Kenapa enggak ditinggalin aja”. Jawabannya: “Nanti saya makan apa, tinggal di mana? Anak-anak sekolahnya gimana?”
Ternyata mereka enggak punya keberanian untuk meninggalkan karena punya ketergantungan finansial! Jadi urusan keuangan jadi lebih penting dibahas untuk para perempuan. Kalau mereka bisa menghasilkan uang sendiri, mereka akan punya keberanian dan kekuatan untuk meninggalkan lingkaran yang tidak sehat tadi untuk bisa berdiri di kaki sendiri.
Apa saja yang bisa dilakukan perempuan untuk bisa merdeka dan setara?
- Belajar menghasilkan uang. Penting bagi setiap orang untuk belajar menghasilkan uang – termasuk ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga bisa mulai dengan memperlakukan uang bulanan dari pasangan sebagai penghasilan. Lalu naik kelas dengan belajar menghasilkan uang sendiri, misalnya berdagang. Enggak harus meninggalkan rumah kok. Banyak pintu penghasilan yang bisa dikerjakan di rumah. Jadi, tanggung jawab sebagai ibu dan istri tetap terlaksana.
- Belajar mengelola pengeluaran. Setelah menghasilkan uang, kita perlu belajar mengelola pengeluaran. Ada 5 kategori pengeluaran bulanan yang biasa digunakan QM Financial. Coba cek apakah pengeluaranmu sudah sesuai dengan batasan yang tertera di bawah ini.
- Pengeluaran Rutin: 20 – 40%
- Cicilan Utang: maks. 30%
- Pengeluaran Sosial: min 2.5%
- Menabung/Investasi: 10 – 30%
- Pengeluaran Lifestyle: maks. 20%
3. Menyiapkan proteksi kesehatan. Setiap orang tanpa terkecuali perlu proteksi kesehatan, baik melalui BPJS Kesehatan, fasilitas kesehatan dari kantor maupun asuransi kesehatan swasta yang dibeli sendiri. Pastikan seluruh keluarga terlindungi dengan plafon yang cukup ya.
4. Mengelola aset. Mari belajar mengelola aset, terutama aset aktif yang bisa berupa:
- Bisnis. Bisnis yang yang dimaksud adalah bisnis yang bisa tetap berjalan tanpa si pemilik harus mengurusi. Sudah ada profesional yang mengelola dan kamu tinggal terima bagi hasil secara reguler.
- Properti. Properti menjadi aset aktif saat sudah mampu memberikan penghasilan pasif berupa uang sewa, sehingga kamu bisa menerima penghasilan rutin.
- Surat berharga. Surat berharga dengan basis instrumen pendapatan tetap seperti obligasi akan memberikan imbal hasil reguler berupa kupon obligasi. Kamu juga bisa mendapatkan dividen dari saham. Yuk berkenalan dengan produk pasar modal seperti saham dan obligasi.
5. Menyiapkan pensiun. Semua orang perlu pensiun. Ada banyak alternatif untuk menyiapkan dana pensiun, diantaranya mengikuti program dana pensiun dari kantor, BPJS Ketenagakerjaan atau menyiapkan Dana Pensiun mandiri hasil investasi rutin di produk keuangan seperti reksadana.
Enggak ada alasan lagi perempuan tidak merdeka dan setara karena ketergantungan finansial ya. Yuk, terus perbaiki cara kita berhubungan dengan uang. Your money, your responsibility.
QM Admin
Perkenalan Pertama Dengan Reksadana
Dalam setiap hal, selalu ada yang pertama. Demikian juga pengalaman berinvestasi melalui reksadana. Perkenalan pertama saya dengan reksadana dimulai tahun 2013. Saat itu, teman kantor mengenalkan saya kepada seorang agen penjual reksadana. Sebagai pemula, reksadana menjadi produk favorit karena ada manajer investasi yang berkompeten yang mengelola investasi kolektifnya. Awalnya, saya membeli produk reksadana tanpa memiliki tujuan finansial. Setiap bulan saya rutin mengalokasikan dana untuk membeli tiga jenis reksadana: pasar uang, campuran dan saham.
Baca juga: Reksadana: Investasi Asyik Untuk Pemula
Di tahun 2014, saya mengikuti Quantum Magna Planning Certification (QMPC) yang diadakan oleh QM Financial. Dari pelatihan dua hari inilah saya disadarkan bahwa produk keuangan harus melayani tujuan finansial.
Tujuan finansial terdiri dari judul, nilai dan jangka waktu – dan terbagi dalam tiga horison waktu: jangka pendek, menengah dan panjang. Sebagai seorang first jobber, saya termasuk BM alias banyak mau. Dengan tujuan finansial yang beragam dan mayoritas jangka pendek (< 5 tahun), saya mengalokasikan sebagian besar dana ke reksadana pasar uang. Sejauh ini saya sudah mencairkan reksadana pasar uang sebanyak dua kali: 1 untuk Dana Menikah dan 1 lagi untuk Dana Rumah. Tentu saja dana untuk tujuan finansial jangka panjang seperti Dana Pendidikan dan Dana Pensiun masih terus berkembang di reksadana campuran dan reksadana saham.
Kamu juga ingin berkenalan dengan reksadana? Siapkan 3 hal ini ya.
Tentukan Tujuan Lo Apa. Produk harus melayani tujuan. Tentukan dulu tujuan finansial apa yang ingin kamu capai – berapa besaran dananya dan kapan target waktu pencapaiannya. Dengan memiliki tujuan finansial yang jelas, kamu akan terhindar dari godaan mensabotase keuangan sendiri.
Pilih Produk Berdasarkan Jangka Waktu. Umumnya reksadana dibagi menjadi empat jenis berdasarkan instrumen penempatannya: pasar uang, pendapatan tetap, campuran dan saham. Setiap jenis reksadana memiliki potensi imbal hasil dan risikonya masing-masing. Semakin tinggi nilai imbal hasil yang diharapkan, semakin tinggi pula risikonya.
Untuk tujuan jangka pendek, kita perlu meminimalkan risiko. Sebaliknya, untuk tujuan jangka panjang, toleransi kita terhadap risiko lebih besar. Jika hasil investasi tidak sesuai yang diharapkan, masih ada waktu untuk mengejar.
Lakukan Review Berkala. Yang sering terlupa, kita secara rutin menginvestasikan dana, namun tidak melakukan review atau evaluasi atas performa reksadana yang kita beli. Di awal, kita sudah sepakat bahwa produk harus melayani tujuan. Saat memilih produk, kita sudah menyesuaikan asumsi imbal hasil yang akan kita terima. Kita perlu mengecek apakah target imbal hasil ini tercapai. Lakukan review ini minimal setahun sekali ya. Kamu bisa minta agen penjual reksadana untuk memberikan rekap data pembelianmu dan membandingkannya dengan laporan bulanan account statement yang kamu terima.
Misal untuk tujuan Dana DP Rumah, investasi rutin ke reksadana campuran dengan dengan target imbal hasil 10% per tahun. Kalau performa produk XYZ yang kamu beli ternyata 12%, berarti aman. Namun kalau imbal hasilnya hanya 7%, kamu perlu membandingkan dengan kinerja produk sejenis dan mempertimbangkan untuk tetap lanjut atau mengganti produk. Setialah kepada tujuan, bukan kepada produk.
Apakah kamu sudah siap berkenalan dengan reksadana?
Fransisca Emi
Kapan Kamu Mau Merdeka Dari Utang?
Kementerian Keuangan melansir data jumlah utang Indonesia sebesar Rp4.253 triliun hingga 31 Juli 2018. Jumlah yang besar ya. Namun tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan besarnya utang luar negeri. Pemerintah terus memastikan utang berada dalam batas aman dan digunakan untuk kepentingan pembangunan infrastruktur.
Utang negara sudah ada yang mengurusi. Kamu cukup mengkhawatirkan utangmu sendiri? Kalau utang negara digunakan untuk pembangunan infrastruktur, utangmu dipakai untuk apa? Kalau utang untuk aset aktif seperti rumah sih oke ya. Tapi kalau utang untuk hal-hal konsumtif seperti beli gadget atau tiket untuk liburan? Hmm… ini sih harus segera dibereskan.
Dalam salah satu sesi pelatihan finansial yang diadakan oleh QM Financial, seorang peserta menceritakan pengalamannya memiliki utang kartu kredit yang hanya dibayarkan minimal setiap bulan. Padahal dia juga berinvestasi secara rutin di reksadana.
Coba bandingkan berapa bunga utang kartu kredit dan imbal hasil investasi di reksadana. Besaran bunga kartu kredit yang harus kamu bayarkan bisa mencapai 35% per tahun loh. Aturan Bank Indonesia Juni 2017 sudah menurunkan basis bunga kartu kredit jadi maksimal 27% per tahun. Angka ini jauh lebih besar dibanding imbal hasil investasimu kan? Investasi di reksadana saham sekalipun asumsi imbal hasilnya sekitar 15% per tahun. Jadi, kalau kamu tidak melunasi utang kartu kreditmu, ‘saldo’ imbal hasilnya minus 12% per tahun. Apa gunanya investasi kalau bunga kartu kredit terus menggerogoti?
Tidak punya utang itu melegakan loh. Yuk bikin rencana pelunasan biar kamu bisa jawab pertanyaan ini: kapan kamu mau merdeka dari utang?
- Catat pengeluaran bulanan. Oke ini memang agak menyebalkan. Tapi kalau kamu tidak tahu ke mana saja uangmu pergi, bagaimana kamu bisa tahu pos mana yang bisa kamu hemat untuk mempercepat pelunasan utang. Kami di QM Financial biasanya membagi pengeluaran bulanan menjadi 5 pos sbb: rutin, cicilan, sosial, menabung/investasi dan lifestyle.
[Baca di sini: https://qmfinancial.com/2016/11/silakan-baca-tentang-5-pengeluaran-bulanan-yang-harus-kamu-ketahui/]
- Hemat, grak!. Bukan hormat ya, hemat. Hihihi. Dari lima kategori pengeluaran bulanan di atas yang paling bisa dihemat adalah rutin dan lifestyle. Kamu bisa mulai dengan mengurangi frekuensi makan di luar dan menggantinya dengan masak sendiri di rumah, beralih pilihan transportasi dari taksi ke ojek online atau mengganti merek-merek yang biasa kamu pakai dengan yang lebih terjangkau. Tenang, ini hanya sementara kok. Kalau utangmu sudah lunas, kamu bisa kembali ke gaya hidup yang kamu mau.
- Menambah penghasilan. Selain berhemat, cara lain yang bisa dilakukan adalah menambah penghasilan. Alangkah baiknya jika kita punya penghasilan dari berbagai sumber. Kalau kamu karyawan, kamu bisa mencoba mencari tambahan penghasilan dengan menjadi freelancer di bidang yang kamu kuasai atau memilih untuk berdagang. Catatannya, jangan sampai pekerjaan sampingan ini menganggu pekerjaan utamamu.
- Perbesar kemampuan mencicil. Rasio cicilan utang yang ideal adalah 30% dari penghasilan bulanan. Namun untuk mempercepat pelunasan utang yang konsumtif kamu bisa memperbesar porsinya menjadi 40%. Hasil penghematan dan penghasilan tambahan dari pekerjaan sampingan bisa digunakan untuk memperbesar jumlah cicilan yang dibayarkan per bulannya.
- Cek aset. Kalau sudah berusaha berhemat dan menambah penghasilan agar bisa menambah penghasilan belum cukup membantu mengurangi saldo utang, pertimbangkan melepas aset untuk melunasi utang. Tentu terasa lebih mudah jika kita punya aset lancar seperti deposito atau reksadana yang bisa segera dicairkan. Tapi bagaimana jika harus menjual aset tidak lancar seperti kendaraan atau properti? Jangan buru-buru. Jadikan ini solusi terakhir jika keempat langkah sebelumnya belum berhasil.
Peringatan Kemerdekaan Indonesia seharusnya juga menjadi pengingat bagi kita untuk menjadi manusia yang merdeka. Merdeka dari utang!
Ingin mendapatkan informasi seputar pengelolaan keuangan lebih lanjut? Kamu bisa mendengarkan siaran Financial Talk bersama QM Trainer Titis Syahluddin di Move On Pagi Radio DFM Jakarta 103.4 FM setiap Kamis jam 8 pagi.
QM Admin
Biasa Jadi Baik: Alokasi Bonus Tahunan untuk Reksadana
Masih tentang kebiasaan baik. Setelah sebelumnya ada Ellen yang menceritakan kebiasaan baik mengalokasikan bonus untuk pengeluaran tahunan, kali ini kita mau menyimak cerita Siti P. Wulandari atau yang biasa dipanggil Ndari. Sebagai seorang karyawan di sebuah perusahaan start up di Jakarta, Ndari punya kebiasan baik menginvestasikan bonus tahunannya di reksadana.