Ini Cara Main Saham yang Sesuai untuk Pemula, Bikin Nggak Takut Rugi!
Punya banyak mau? Ya, biasalah ya. Namanya juga manusia. Yang penting, rencana keuangan harus komprehensif, meliputi tujuan dan instrumen yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai tujuan tersebut. Nah, salah satu cara untuk mempercepat proses mencapai tujuan adalah kalau kamu tahu cara main saham yang benar.
Tapi kan, cara main saham itu berisiko! Takut rugi!
Ingat berita tentang seorang penjaga sekolah yang uang simpanannya untuk umrah habis dimakan rayap karena disimpan di celengan kan? Yah, memang, yang namanya menyimpan uang akan selalu ada risikonya. Yang menyimpan uang di celengan saja ada risikonya. Apalagi investasi.
Namun, risiko bisa dikelola. Kalau pengelolaannya baik, cara investasi—yang salah satunya dengan cara main saham—akan memberikan keuntungan yang optimal, sehingga memungkinkan kita mencapai tujuan keuangan dengan sukses dan lebih cepat.
Hal ini memang kudu dipahami betul, begitu kamu mulai belajar literasi keuangan.
Memangnya kenapa sih dengan menabung saja? Mengapa harus investasi?
Karena menabung saja enggak cukup. Ada inflasi, ada kenaikan harga ini itu, ada kebutuhan lain juga yang perlu dipenuhi. Semua itu harus “dilawan” dengan instrumen yang bisa memberikan imbal di atasnya.
So, saham ini memang hanya salah satu instrumen. Kamu punya berbagai jenis pilihan yang lain, tapi di artikel kali ini kita akan membahas mengenai cara main saham yang benar, agar kamu tak perlu takut rugi.
Keuntungan dan Risiko Cara Main Saham
Sebelum ke tip dan trik cara main saham yang baik dan benar, yuk, pahami dulu apa saja keuntungan dan risiko investasi saham. Keuntungan di sini akan memberimu motivasi untuk bisa berinvestasi secara konsisten, sementara risiko perlu dipahami agar bisa dikelola dengan baik sehingga bisa menekan peluangnya hingga seminimal mungkin.
So, ini dia keuntungan dan risiko yang harus siap dihadapi kalau kamu mau tahu cara main saham yang benar.
Dividen
Dividen adalah salah satu keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari berinvestasi saham.
Beberapa perusahaan besar secara konsisten membagikan dividen atau laba perusahaan kepada para pemegang saham sesuai jumlah kepemilikan masing-masing. So, semakin banyak saham yang kamu miliki, maka semakin banyak pula dividen yang bisa kamu dapatkan.
Dengan strategi reinvestasi, maka kamu pun bisa mempercepat pertumbuhan portofoliomu di sini.
Capital gain
Capital gain adalah keuntungan yang didapatkan dari selisih harga jual ketika kamu menjual saham dengan harga yang lebih tinggi daripada harga belinya.
Capital gain ini bisa kamu peroleh ketika harga saham yang kamu miliki sudah bertumbuh seiring waktu, dan sudah mendekati tujuan jangka panjangmu.
Misalnya begini.
Kamu membeli saham QWER dengan harga per saham Rp1.000 sebanyak 5 lot, yang berarti 500 lembar. Artinya, kamu berinvestasi dengan nominal sebesar Rp500.000. Beberapa lama kemudian, kamu sudah mendekati tujuan keuanganmu, dan bermaksud ingin mencairkan dana di saham. Ternyata, harga saham QWER sudah menembus Rp3.000 per lembar. Kamu bermaksud menjual 5 lot, dan berarti kamu mendapatkan dana sebesar Rp1.500.000.
Dari penjualan saham tersebut, artinya kamu sudah mengantongi untung sebesar Rp1.000.000.
Capital loss
Namanya berinvestasi, kamu harus siap menghadapi risiko juga. Risiko pertama dari cara main saham adalah capital loss, yaitu kerugian yang bisa terjadi karena menjual saham dengan harga jual yang lebih rendah daripada harga belinya.
Misalnya, masih saham QWER. Ternyata setelah beberapa waktu, harga saham anjlok menjadi Rp900 per lembar. Maka kerugian investasi tak dapat dihindari.
Namun, risiko ini bisa diatasi atau diminimalkan dengan kamu melakukan average down secara teratur, yaitu membeli saham QWER saat harganya anjlok. Dengan demikian, kamu akan mendapatkan harga rata-ratanya. Memang cara main saham yang paling baik bagi kita yang berorientasi pada tujuan keuangan adalah dengan jangka waktu yang panjang. Dengan demikian, fluktuasi harga saham bisa diatasi seiring waktu.
Risiko likuidasi
Risiko likuidasi terjadi ketika perusahaan yang sahamnya ada dalam portofolio kamu dinyatakan bangkrut atau delisting dari bursa saham. Artinya, sahamnya tidak bisa dijual ataupun dibeli lagi oleh publik.
Untuk itu, sebenarnya perusahaan ada kewajiban untuk melunasi berbagai pembayaran, tetapi sayangnya, pembayaran pada investor ada di prioritas terakhir. Artinya, kalau tidak aset tersisa setelahnya, maka modal dari investor hilang dan tidak bisa dikembalikan.
Tenang, risiko ini pun bisa diminimalkan, dengan cara main saham yang benar, yaitu melakukan analisis mendalam terhadap bisnis perusahaan yang bersangkutan ke depannya. Pastikan mereka punya pasar yang bagus dan bertumbuh, sehingga bisnis tetap berjalan bahkan semakin maju.
Jadi, Bagaimana Cara Main Saham yang Benar?
Tepat dalam memilih saham
Pemilihan saham yang tepat menjadi koentji terbesar cara main saham yang menguntungkan. So, jangan sampai salah deh, di sini.
Lalu, bagaimana cara memilih saham yang benar?
Sebenarnya ada banyak cara sih, tetapi sebagai pemula, kamu bisa lakukan cara main saham berikut:
- Pilih saham yang termasuk dalam indeks LQ45 ataupun IDX30—yang isinya juga saham-saham berkualitas seperti halnya LQ45. Dengan shortlist ini, kamu sudah bisa mulai melakukan analisis terhadap fundamentalnya.
- Pilih saham yang bisnis perusahaannya long lasting, tahan banting terhadap krisis, dan sudah berusia cukup matang. Misalnya saham-saham perusahaan consumer goods atau perbankan. Setelah ada shortlist lagi, kamu kemudian bisa melakukan analisis fundamental terhadap saham yang kamu incar.
Disclaimer: saham-saham di atas bukan merupakan rekomendasi ya. Lakukan riset mendalam dan sesuaikan dengan profil risiko, tujuan keuangan, kebutuhan, dan kemampuanmu.
Intinya, buat shortlist terhadap saham tertentu, dan lakukan analisis fundamental. Dengan demikian, kamu bisa menekan peluang muncul risiko-risiko seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Pilih sekuritas yang tepercaya
Pastikan kamu hanya melakukan cara main saham di platform sekuritas yang sudah tepercaya dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.
Sekuritas akan menjadi perantara kamu saat kamu hendak membeli ataupun menjual saham. Sekuritas akan mengambil dana investasi yang sudah kamu simpan di Rekening Dana Investor yang ada di bank kustodian yang sudah ditunjuk, dan kemudian membeli saham yang kamu inginkan. Demikian pula ketika kamu menjual saham, dananya akan disimpan ke Rekening Dana Investor di bank kustodian.
Mengingat pentingnya peranan mereka, maka pilihlah yang tepercaya. Jauhi yang abal-abal.
Sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
Cara main saham sebagian besar akan berhubungan dengan sisi psikologis kita masing-masing. So, akan lebih baik jika kamu selalu berpegang pada kebutuhan (tujuan) dan kemampuanmu sesuai rencana keuangan yang sudah dibuat.
Karena kalau tidak, kita akan mudah terbawa euforia ketika harga saham naik, pun akan mudah panik kalau harganya anjlok. Hal ini bisa membuat kita melakukan panic buying ataupun panic selling, yang pastinya tidak akan membuat portofolio investasi kamu bertumbuh dengan baik.
Selalu lakukan riset, berpeganglah pada rencana keuangan yang sudah ada. Jikalau memang harus diubah portofolionya, pastikan memang sudah diperhitungkan dengan cermat, bukan FOMO semata.
Beli saat murah, jual saat mahal
Nah, ini dia prinsip cara main saham yang benar. Dan, ini pula dampak yang bisa kita dapatkan jika kita dapat mengelola emosi dan faktor psikologis yang muncul saat berinvestasi saham.
Jika kita melakukan panic buying atau panic selling bisa jadi malah terbalik, kita menjual saham saat harganya murah, dan membeli saat harganya tinggi. Ya pastinya akan rugi dong, kalau begini cara main saham yang kita lakukan.
Karena itu, sekali lagi, analisis itu penting untuk dilakukan sebelum mulai berinvestasi maupun sebelum mulai melakukan aktivitas membeli ataupun menjual saham
Nah, itu dia cara main saham yang ramah pemula, dan tidak membuat takut rugi. Simpel saja, kan, sebenarnya?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 Langkah Cara Beli Saham Paling Sederhana untuk Investor Pemula
Saham adalah salah satu instrumen investasi jangka panjang yang sangat populer saat ini. Bahkan, sejak pandemi dimulai, hal menarik yang terjadi adalah adanya peningkatan jumlah investor pasar modal yang sangat signifikan. Karena itu, semakin banyak orang yang penasaran bagaimana cara beli saham yang paling sederhana yang bisa dilakukan oleh pemula.
Sekilas tentang Saham
Saham merupakan bukti kepemilikan terhadap perusahaan. Jika kita membeli saham sebuah perusahaan, maka itu artinya kita sedang menyertakan modal agar bisnis perusahaan tersebut bisa lancar dijalankan. Iya, meskipun sebenarnya sih, yang terjadi di pasar modal adalah kita membeli saham milik orang lain yang dijual pada kita. Namun, itu artinya tetap kita sedang menginvestasikan uang dan menjadi salah satu pemilik perusahaan tersebut.
Keuntungan saham didapatkan dari dividen dan capital gain, yaitu selisih yang didapatkan jika kita menjual saham dengan harga yang lebih tinggi daripada harga belinya. Nggak hanya berupa uang semata, dengan berinvestasi saham, kita juga punya hak suara terhadap keputusan-keputusan bisnis dalam perusahaan yang sahamnya kita miliki, dan berhak menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham. Selain itu, kita juga andil dalam roda perekonomian secara makro loh!
Namun, di samping keuntungannya, sebagai investor pemula, kamu pun harus juga sadar dan paham akan risiko saham yang relatif cukup tinggi. Salah satu risiko terbesar yang harus siap kamu hadapi adalah capital loss, yang bisa terjadi ketika kamu harus menjual saham dengan harga yang lebih rendah daripada harga belinya. Ada juga beberapa risiko lain, seperti risiko delisting emiten di bursa. Meski demikian, dengan mitigasi yang tepat, sebenarnya segala risiko ini bisa diminimalkan. Karena itu, adalah penting untukmu belajar investasi terlebih dulu sebelum tahu cara beli saham.
Bagaimana Cara Beli Saham?
Kalau dulu, cara membeli saham cukup rumit. Kamu harus datang sendiri ke kantor sekuritas, dan kemudian memproses pembelian saham dari sana. Banyak paperwork-nya, dan tentu saja makan waktu. Sekarang, cara beli saham sangat mudah. Setiap orang pasti bisa melakukannya, karena bisa dilakukan asalkan kamu punya kuota internet dan smartphone. Thank to technology!
Perusahaan sekuritas sendiri merupakan perantara transaksi jual beli saham Bursa Efek Indonesia, dan beberapa aktivitas pasar modal lainnya, yang telah mendapat izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK.
Yes, sekarang hampir setiap perusahaan sekuritas sudah menyediakan platform dalam bentuk aplikasi mobile untuk membeli saham. Kayaknya sih, kalau belum punya, bakalan ketinggalan banget ya. Ini semacam “kewajiban” sekarang, kalau mau dilirik untuk dipakai jasanya oleh para investor di zaman sekarang.
Dengan begini, cara beli saham menjadi sangat praktis. Kamu tinggal membuka rekening, dengan mempersiapkan syarat-syarat dokumennya yang biasanya juga tak terlalu banyak, serta menyediakan dana investasi yang akan disertakan dalam permodalan.
Untuk step by step cara beli saham bagi pemula, bisa dilihat sebagai berikut.
1. Tentukan perusahaan sekuritas
Pastikan bahwa kamu menggunakan jasa perusahaan sekuritas yang telah terdaftar dan berizin OJK ya. Kudu waspada karena sekarang ini banyak sekali penipuan berkedok investasi. Apalagi yang bermodus titip dana modal untuk diinvestasikan.
Tidak begitu cara beli saham yang benar. Untuk bisa memiliki saham, kamulah yang harus membelinya sendiri dengan perantaraan perusahaan sekuritas.
Kamu bisa mengecek legalitas perusahaan sekuritas melalui website OJK.
2. Buka Rekening Dana Nasabah (RDN)
Setelah memilih perusahaan sekuritas yang dipertimbangkan dapat melayani kebutuhanmu, cara beli saham berikutnya adalah membuka Rekening Dana Nasabah, atau Rekening Dana Investor. Perusahaan sekuritas akan menentukan bank kustodian mana yang akan membuatkan Rekening Dana Nasabah kamu ini.
Rekening Dana Nasabah adalah rekening yang akan dipakai untuk menampung dana investasi sebelum kamu membeli saham, ataupun sesudah menjual saham.
Untuk membuka rekening dana nasabah, seperti biasa, kamu akan diminta untuk menyiapkan sejumlah dokumen persyaratan, seperti kartu identitas—KTP, SIM, atau paspor. Kemudian, ada perusahaan sekuritas yang juga mensyaratkan selfie beserta KTP, foto buku tabungan, NPWP jika ada, dan syarat lainnya. Silakan dicek di masing-masing perusahaan sekuritas ya. Pilihlah yang syaratnya tidak menyulitkan.
3. Setor dana investasi
Cara beli saham berikutnya adalah menyetor dana investasi ke Rekening Dana Nasabah, untuk menjadi modal membeli saham.
Ada perusahaan sekuritas yang menentukan jumlah minimal deposit ini, tetapi ada juga yang tidak. Kamu bisa menyetorkan dana sesuai dengan kemampuan, sesuai dengan pos investasi yang sudah kamu tentukan dalam rencana keuanganmu.
Nantinya, kalau kamu menjual saham, maka dananya juga akan masuk ke Rekening Dana Nasabah ini, setelah dipotong pajak sesuai ketentuan. Baru dari RDN ini, kamu bisa mentransfernya ke rekening pribadimu.
4. Pilih saham
Nah, ini mungkin adalah bagian dari cara beli saham yang relatif paling rumit bagi investor pemula, yakni memilih saham yang hendak dibeli.
Satu hal yang pasti dan tidak boleh di-skip untuk dilakukan dalam cara beli saham ini adalah melakukan analisis terhadap emiten yang sahamnya kamu incar. Ada beberapa cara analisis yang bisa dilakukan, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.
Secara singkat, inilah beberapa tip memilih saham yang bisa dilakukan oleh investor pemula:
- Cek laporan keuangan perusahaan terkait, lihat apakah labanya rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.
- Lihat juga, apakah harga sahamnya cenderung stabil, terutama di masa-masa krisis. Meskipun anjlok, tetapi tetap menjadi yang terbaik di indeks harga saham.
- Pilih saham dari perusahaan yang kamu kenal betul, seperti produknya, jajaran manajemennya, dan sebagainya.
Ketiga hal di atas sudah bisa menjadi panduan awal, sebelum kamu mempelajarinya lebih dalam seiring waktu. Jangan membeli saham yang kamu tidak paham betul perusahaan dan bisnisnya. Apalagi hanya berbekal tren, atau direkomendasikan oleh influencer. Bukan begitu cara beli saham yang benar.
5. Beli saham
Setelah memilih, berikutnya adalah membeli sahamnya. Umumnya, di aplikasi sekuritas, akan ada daftar emiten yang sahamnya bisa dibeli. Kamu tinggal mencari saja saham emiten yang kamu incar melalui fitur pencarian, tuliskan kode tickernya. Kalau belum hafal kodenya, kamu bisa juga kok ketikkan nama perusahaannya.
Setelah informasi emiten muncul, biasanya akan ada tombol untuk jual dan beli saham. Kamu bisa mengklik tombol beli, masukkan jumlah lot yang ingin kamu beli (1 lot = 100 lembar saham), dan kemudian klik submit.
Aplikasi selanjutnya akan memproses pembelian sahammu. Kamu tinggal menunggu notifikasi apakah berhasil dilakukan atau tidak. Jika tidak berhasil dilakukan, maka dana akan tetap aman dalam RDN.
Pantau Pergerakan Pasar
Cara beli saham tidak hanya sampai di sini. Setelah kamu memiliki saham yang kamu inginkan, bukan berarti PR sudah selesai. Kamu juga wajib memantau pergerakan pasar, dan melakukan review secara berkala, apakah investasi saham kamu sesuai dengan rencana keuangan atau perlu penyesuaian lagi.
Perlu kamu ingat, bahwa saham bergerak sangat fluktuatif. Karena itu, perlu untuk dicek secara berkala. Dan, ingat lagi, untuk mengelola emosi dengan baik. Selalu berpegang pada tujuan keuangan, jangan sekadar FOMO.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!