3 Jenis Aset Aktif yang Bisa Menjadi Andalan Finansial
Ada 2 jenis pemasukan yang bisa kita dapatkan, yaitu pemasukan aktif atau active income, dan pemasukan pasif atau passive income. Kalau pemasukan aktif bisa kita dapatkan melalui pekerjaan yang kita lakukan sehari-hari dan kita mendapatkan imbalan atas hasil kerja, maka pemasukan pasif bisa kamu dapatkan dari beberapa jenis aset aktif.
Kalau kamu sudah paham mengenai konsep Blueprint of Your Money, maka kamu pasti bisa menemukan aset aktif ini di dalamnya. Komponen ini ada di lantai dua cetak biru rumah finansial kita. Artinya, sebelum kamu mulai membangun aset aktifmu, kamu harus sudah punya fondasi, pilar, dan lantai satu yang kuat terlebih dahulu.
Mengapa membangun aset aktif ini penting?
Ya, salah satu alasannya adalah aset aktif ini bakalan bermanfaat banget untukmu di masa pensiun nanti, saat kamu sudah tak produktif bekerja lagi.
Aset aktif adalah aset yang kita miliki, yang kemudian dapat “bekerja” dan menghasilkan uang untuk kita manfaatkan. Kalau sekarang kamu bisa bekerja dan menghasilkan uang, tapi di masa tua nanti kamu harus ingat, bahwa mungkin tenagamu tidak akan sebanyak sekarang lagi. Enggak gesit lagi. Minimal seharusnya sih, kalaupun kamu masih menikmati pekerjaan, tapi kamu melakukannya bukan untuk imbalan tetapi untuk bersenang-senang.
Di sinilah aset aktif akan berperan, untuk memberikan manfaat.
Beberapa Jenis Aset Aktif
Ada 3 jenis aset aktif yang bisa kamu bangun sejak sekarang. Apa saja?
1. Surat berharga
Surat berharga adalah surat-surat yang memiliki nilai uang yang diakui dan dilindungi oleh hukum untuk kepentingan transaksi perdagangan, pembayaran, penagihan atau sejenis lainnya.
Surat berharga sebagai aset aktif bisa dibagi lagi ke dalam 2 jenis:
- Saham, yaitu surat-surat bukti kepemilikan terhadap perusahaan, yang memungkinkan investor mendapatkan berbagai keuntungan, seperti capital gain dan dividen dari perusahaan di mana ia menanam dana. Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang sangat populer, tapi sekaligus menakutkan lantaran sifatnya yang sangat agresif. Apalagi jika kita mencoba menggelutinya tanpa landasan ilmu sama sekali.
- Surat utang atau obligasi, yaitu instrumen investasi yang berupa surat pernyataan peminjaman dana dari satu pihak kepada pihak lain, yang lantas membuat si peminjam dana mempunyai kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi pada pihak investor. Kewajiban ini adalah bunga atau kupon yang dibayarkan berkala, yang jumlahnya sesuai kesepakatan, dan pengembalian dana sesuai jangka waktu sesuai yang sudah disepakati juga.
2. Properti
Satu hal yang perlu kamu pahami mengenai properti ini adalah bukan berarti kalau kamu sudah punya rumah itu berarti kamu sudah punya aset aktif. Properti akan memberikan passive income saat properti tersebut bisa mendatangkan uang untukmu, alias disewakan.
Kalau kamu beli rumah, dan kemudian kamu tempati sendiri, maka itu bukanlah merupakan aset aktif. Saat kamu beli rumah dan kemudian kamu sewakan sebagai kontrakan atau kos-kosan, nah, itu berarti properti tersebut sudah menjadi aset aktif.
Saat kamu beli rumah lalu dijual lagi, kemudian hasil penjualan kamu jadikan modal untuk beli rumah lagi dan lalu dijual lagi, maka itu masuk ke bisnis. Sama-sama aset aktif sih, tapi masuk ke jenis aset ketiga yang akan kita bahas setelah ini.
Kini, penyewaan properti seperti ini juga mulai berkembang dengan baik. Enggak hanya disewakan untuk dikontrakkan per unit rumah ataupun per kamar saja sebagai kos-kosan, tetapi juga disewakan untuk tempat menginap wisatawan. Ini jelas menguntungkan apalagi kalau propertimu berada di lokasi (atau dekat dengan) wisata. Karena zaman sekarang, tempat menginap sudah enggak melulu di hotel lo! Di properti pribadi juga bisa, entah itu rumah, apartemen, vila, atau sejenisnya.
Menarik kan?
3. Bisnis
Bisnis ini menjadi alternatif banyak orang yang masa pensiunnya akan segera tiba.
Bisnis ini luas banget sih, cakupan dan jenisnya. Dan pastinya memang butuh persiapan yang cukup panjang dan matang. Tapi sebenarnya, siapa pun bisa melakukannya.
Seorang entrepreneur, founder sebuah grup bisnis yang bergerak di penerbitan buku dan home decor pernah berkata begini pada saya, “Pada dasarnya, siapa pun bisa kok berbisnis. Pokoknya, lakukan saja dulu. Tapi, siapkan mental dan niat, karena sambil berjalan, kita akan perlu belajar tentang banyak hal. Termasuk belajar dari kesalahan.”
Hmmm, siapkah kamu?
Nah, itu dia 3 jenis aset aktif yang bisa kamu bangun untuk memberimu pendapatan pasif. Sampai dengan saat ini, yang manakah yang sudah kamu miliki?
Yuk, ikutan kelas finansial online QM Financial, agar kamu lebih paham dan mengerti mengenai aset aktif ini sebelum kamu memulainya. Cek jadwalnya, dan pilih kelas sesuai kebutuhanmu ya!
6 Instrumen Investasi yang Harus Diketahui oleh Investor Pemula Sebelum Mulai Menanam Dana
Tanggal 23 Oktober 2019 yang lalu, KSEI–atau Kustodian Sentral Efek Indonesia–merilis data, bahwa saat ini total ada 2,8 juta investor di Indonesia, dan 43%-nya adalah generasi milenial dengan instrumen investasi yang beragam. BEI juga memberikan catatan, bahwa pertumbuhan jumlah investor sampai dengan Agustus 2019 tercatat sebesar 36% setiap bulannya.
Luar biasa ya? Tentunya ini adalah hal menggembirakan untuk kita semua. Semakin banyak orang yang sadar pentingnya berinvestasi dalam salah satu usaha mengelola keuangannya demi tercapai tujuan finansial masing-masing.
However, buat kamu yang baru mulai investasi, masih ada banyak waktu untukmu mulai. Dan, ada baiknya juga untuk kenalan dulu dengan masing-masing instrumen investasi sebelum akhirnya kamu memilih hendak berinvestasi di mana dan seberapa.
Berikut adalah beberapa instrumen investasi yang cocok dilakukan oleh pemula, yang harus kamu kenali lebih dekat sebelum mulai menanam dana.
6 Instrumen Investasi untuk Pemula
1.Logam mulia
Logam mulia–atau emas–merupakan salah satu instrumen investasi yang paling konvensional, kalau boleh dibilang. Coba tengok orang tua kita, biasanya sih rata-rata kalau mau investasi ya enggak jauh-jauh amat dari emas. Bentuknya pun perhiasan, bukan emas utuh.
Sebagai investor pemula, kamu juga bisa memilih logam mulia untuk mulai berinvestasi. Namun, ingat. Harga emas juga fluktuatif lo. Jadi, bisa saja pas butuh dana segar dan kamu menjualnya, harganya pas juga lagi turun. Jadi, risiko rugi tetap ada.
Selain itu, juga ada risiko dari segi keamanan, apalagi jika hanya disimpan di rumah. Kamu juga harus memperhitungkan hal ini jika ingin mengandalkan emas sebagai instrumen investasi untuk mencapai tujuan finansialmu.
2. Deposito
Deposito lebih kurang bisa dikatakan sebagai tabungan berjangka. Dalam jangka waktu tertentu, kita menyimpan uang yang enggak boleh diambil atau diutak-atik. Sebagai imbal, kita akan mendapatkan bunga yang besarannya sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, dan dipotong pajak.
Deposito juga merupakan instrumen investasi yang paling aman. Karena merupakan produk bank, jadi dijamin oleh LPS hingga batas jumlah tertentu.
3. Reksa Dana
Reksa dana bisa dibilang instrumen investasi kolektif yang dilakukan oleh pihak tertentu–yang disebut dengan Manajer Investasi–dari banyak investor, yang kemudian “dibelanjakan” pada produk-produk investasi sesuai permintaan.
Karena kolektif, maka risiko dan imbal juga dibagi antara investor yang ikut mempercayakan dananya untuk dikelola oleh si Manajer Investasi ini.
Reksa dana ini juga cocok jika mau dicoba oleh investor pemula, karena enggak perlu pusing-pusing mempelajari pasar, memilih produk, hingga memutuskan kapan beli dan kapan jual. Semua diurusin sama Manajer Investasi. Yang perlu kita lakukan adalah memantau kinerja si Manajer Investasi saja.
4. Obligasi
Obligasi adalah surat utang, yang dibuat sebagai tanda peminjaman dana dari satu pihak (perseorangan, perusahaan/instansi, ataupun pemerintah) kepada pihak lain, dalam jangka waktu tertentu. Biasanya sih antara 3 – 10 tahun.
Obligasi juga merupakan salah satu instrumen investasi yang terhitung rendah risikonya, apalagi jika surat utang ini dikeluarkan oleh pemerintah. Meski demikian, risiko tetap ada ya. Salah satunya jika pihak peminjam gagal bayar.
5. Saham
Saham bisa dikatakan sebagai bukti hak kepemilikan seseorang atas suatu perusahaan. Saat kita membeli saham, maka saat itulah kita sedang membeli hak atas kepemilikan terhadap perusahaan.
Investasi saham termasuk investasi yang berisiko cukup tinggi. Karena itu, kalau kamu mau langsung mulai dengan investasi saham, kamu harus belajar banyak hal terlebih dahulu. Ada kelas-kelas online saham dari QM Financial yang bisa kamu ikuti, hasil kerja sama dengan TICMI–The Indonesian Capital Market Institute. Di kelas tersebut, kamu akan belajar A – Z tentang saham, mulai dari kenalan dulu, belajar analisis, hingga ada simulasi juga. Coba cek jadwalnya ya!
6. Properti
Instrumen investasi keenam yang bisa dicoba juga oleh investor pemula adalah investasi properti. Di antara semua produk investasi, sepertinya properti inilah yang butuh modal paling tinggi. Ya iyalah, kamu kan butuh modal kalau mau beli rumah atau apartemen atau ruko, atau bentuk properti yang lain kan?
Meski demikian, properti juga merupakan salah satu instrumen investasi favorit banyak orang sih, karena kenaikan harga properti setiap tahunnya sangat menjanjikan keuntungan yang lumayan banget.
Untuk risiko, selain butuh biaya perawatan yang enggak sedikit juga, investasi properti terhitung kurang likuid. Ya kan, kita butuh waktu beberapa lama untuk menjualnya. Kalau butuh dana cepat, ya agak susah deh jadinya.
Nah, gimana? Setelah membahas mengenai beberapa instrumen investasi untuk pemula di atas secara sekilas, apakah kamu sekarang sudah mulai bisa memutuskan hendak berinvestasi di mana??
Dalam beberapa artikel ke depan, kita akan membahas masing-masing instrumen investasi ini secara lebih mendalam. Stay tuned ya!
Sebagai Karyawan, Kamu Harus Mulai Investasi Sekarang! Ini 5 Produk Investasi yang Cocok!
Kadang kala, status sebagai karyawan bikin kita keenakan. Setiap bulan sudah dapat gaji teratur, pun tunjangan-tunjangan lancar mengalir. Hidup sudah terjamin, bahkan sampai masa pensiun. Nah, ini yang bahaya, karena akhirnya kita enggak pernah tahu, pentingnya mulai investasi sejak masih muda.
Padahal banyak tujuan finansial yang belum tercapai kan? Memangnya cukup kalau hanya mengandalkan gaji dan tabungan saja? Ingat, kita ada yang namanya inflasi, yang senyata-nyatanya, membuat apa yang tadinya tampak terjangkau jadi enggak terjangkau.
Dana menikah, dana melahirkan, dana pendidikan anak, dana pensiun, adalah beberapa tujuan finansial yang wajib kamu pikirkan, bahkan sejak kamu mulai bekerja. Semua itu enggak akan tercapai, tanpa kamu mulai investasi sejak sekarang.
Tapi kok … serem ya? Kesan yang timbul selama ini tentang investasi memang menyeramkan sih, karena identik dengan “rugi” dan “duit ilang”.
Itu karena kamu belum banyak tahu saja. Makanya, ayo belajar dan mulai investasi dari jumlah yang kecil dulu.
Lalu, investasi apa ya yang cocok untuk karyawan? Kan, gaji juga enggak seberapa nih. Sudah habis buat bayar tagihan, memenuhi kebutuhan hidup, dan hedon.
Tenang, kamu selalu bisa mulai investasi dari nominal yang kecil, dari mulai Rp100.000 saja. Tuh, kan itu seharga kopi susu dan boba selama seminggu aja? Nggak seberapa kan?
Mari kita lihat beberapa produk yang cocok untuk para karyawan yang baru mulai investasi
1. Deposito
Nah, jika kamu memang baru mulai investasi banget, maka deposito adalah produk yang paling tepat untuk menjadi yang pertama. Dijamin oleh LPS (di bawah Rp2 miliar), dan merupakan produk perbankan. Jadi tingkat keamanannya sangat tinggi. Ya risiko tetap ada, yaitu ketika bunga terus mengecil. Tapi selama ini jarang banget terjadi.
Deposito punya jangka waktu penyimpanan tertentu yang enggak boleh dilanggar. Kalau kamu mengambil tabunganmu sebelum jatuh tempo, maka akan ada denda yang harus dibayar, yang dinamakan penalti.
Suku bunganya lumayan sih, antara 4% hingga 8%. Naik turunnya masih wajar. Tetapi itu belum dipotong pajak ya.
2. Obligasi
Obligasi adalah salah satu produk investasi berupa surat utang. Penerbit obligasi atau surat utang ini bisa saja perseorangan, perusahaan, maupun negara.
Buat kamu yang baru mulai investasi, obligasi negara menjadi pilihan tepat. Soal keamanannya, sudah pasti aman, karena negara sendiri yang menjamin. Masa sih enggak percaya sama pemerintah sendiri?
Keuntungan lainnya yang bisa kamu dapatkan jika kamu turut berinvestasi pada negara melalui obligasi ini adalah kamu bisa mendapatkan kupon atau bunga secara tetap yang lebih besar dari bunga deposito.
Untuk bisa membeli surat utang negara ini sekarang juga semakin dipermudah. Kamu bisa beli secara online di beberapa pihak yang ditunjuk sebagai mitra distribusi.
3. Reksa dana
Reksa dana merupakan produk investasi yang cocok buat kamu yang enggak pengin ribet melakukan analisis ini itu, selayaknya saham. Reksa dana ini cocok banget buat kamu yang baru mulai investasi, lantaran dana investasimu akan dikelola oleh mereka yang sudah profesional.
Untuk membeli reksa dana, kamu juga enggak perlu menyediakan modal terlalu banyak. Bisa mulai dari Rp100.000, dan bahkan kamu bisa membayarnya dengan GoPay di manajer investasi tertentu.
Tuh kan, ketimbang hanya kamu pakai buat foya-foya dengan PayLater tanpa tujuan yang jelas, mending kamu alihkan dana untuk mulai investasi di reksa dana.
4. Saham
Kalau kamu pengin mengelola dana investasimu sendiri–tanpa melalui manajer investasi seperti pada reksa dana–kamu bisa langsung nyebur ke saham. Tapi, ya sebaiknya belajar dulu ya, biar beli sahamnya enggak ngitung kancing atau pakai bakar-bakar sesajen.
Dengan keterampilan analisis fundamental dan analisis teknikal yang mumpuni, kamu akan bisa membaca saham perusahaan mana yang akan mendatangkan keuntungan untukmu.
Buat kamu yang baru mulai investasi, lebih baik memilih saham bluechip dulu saja. Saham bluechip adalah saham perusahaan-perusahaan besar yang sudah mapan, dan punya sistem yang sudah mantap.
Seiring waktu, kamu bisa belajar lagi hingga bisa mengenali perusahaan mana yang cukup agresif mengembangkan diri, sehingga layak kamu tambah modalnya.
5. Properti
Enggak hanya cocok untuk kalangan karyawan, investasi properti memang banyak diminati. Dari ibu rumah tangga sampai pengusaha besar.
Semua itu lantaran harga properti yang cenderung naik setiap tahun. Memang kalau mau mulai investasi properti ini, kamu akan butuh modal besar sih. Tapi, siapa tahu kan, kamu masih tinggal di rumah orang tua, masih single, belum butuh tempat tinggal sendiri tapi sudah bisa mencicil KPR. Enggak ada salahnya, properti yang kamu beli lantas kamu sewakan pada orang lain untuk memberimu penghasilan.
Good idea, huh?
Nah, itu dia 5 produk yang bisa dipilih jika kamu mau mulai investasi sekarang. Mumpung masih muda, masih jadi karyawan–pendapatan bisa diharapkan untuk tetap dan pastinya akan bertambah seiring waktu. Iya kan? Amin!
Yuk, tambah lagi pengetahuanmu akan pengelolaan keuangan! Biar karyawan, punya gaji tetap, sudah dijamin masa pensiunnya, kamu harus tetap bisa mengelola uang dengan baik dong! Ikuti kelas finansial online QM Financial dan pilih kelas yang kamu butuhkan sesuai tujuan finansialmu.
Jangan lupa juga follow akun Instagram QM Financial, supaya enggak ketinggalan berbagai update dan tip keuangan terbaru.
5 Peluang Kerja yang Akan Tercipta di Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur
Pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke lokasi ibu kota baru di Kalimantan tak sekadar wacana lagi. Direncanakan untuk mulai pindah di tahun 2024, maka Indonesia harus mulai bersiap sejak sekarang. Karena, tak hanya sekadar memindahkan tempat tinggal presiden saja, tetapi buanyak hal juga akan ikut terpengaruh dengan kepindahan ibu kota ini. Salah satunya adalah seputar peluang kerja.
Ya, ini wajar. Karena di mana banyak orang berkumpul, di situ bisa tercipta ide bisnis. Dan, apalah arti ide, konsep, dan sistem dalam bisnis kalau di dalamnya enggak ada aset yang bernama sumber daya manusia. Saat ada peluang bisnis tercipta, maka di situ pulalah tercipta banyak peluang kerja.
Di antara banyaknya peluang kerja yang mungkin tercipta di lokasi ibu kota yang baru, berikut 5 peluang kerja yang kemungkinan akan paling seru diminati calon pelamar
1. Karyawan provider internet
Apalah arti lokasi pusat pemerintahan yang baru di sebuah negara kepulauan kalau tanpa didukung oleh layanan internet yang mumpuni?
Ibu kota baru yang harus punya jaringan teknologi informasi yang kuat. Beberapa provider juga sepertinya sudah mulai melirik untuk melebarkan sayap untuk membuka kantor di lokasi ibu kota baru. Ini berarti mereka akan membuka peluang kerja baru untuk menjadi aset sumber daya manusia bisnis mereka di Kalimantan Timur, mulai dari teknisi, administrasi, hingga petugas call center.
2. Pemasar properti
Meski konon, bagi para ASN yang bersedia ikut pindah bersama dengan pindahnya ibu kota baru ke Kalimantan Timur sudah disediakan tempat tinggal, namun bisnis properti tampaknya juga akan menjadi salah satu peluang yang potensial untuk dikembangkan.
Bayangannya sih, di beberapa lokasi pasti akan berkembang pula pemukiman-pemukiman anyar, yang akan dihuni oleh orang-orang yang akan mengais rezeki di ibu kota yang baru. Tentu saja, para pebisnis properti akan butuh dukungan para pemasar, agen, dan juga kontraktor untuk bisa menjalankan bisnis ini dengan lancar.
Peluang kerja yang cukup menjanjikan, bukan?
3. Barista
Harus ada penjual kopi kekinian di ibu kota baru! Harus! Enggak bisa enggak! Kopi kekinian is lyfe! Eh, boba juga sih. Ya sudah, berarti peluang kerja yang diramalkan bakalan seru di lokasi ibu kota baru ini, selain barista, adalah peramu boba.
Karena, apalah arti hidup tanpa kopi kekinian dan boba? Sampai di sini, siapa setuju? Tuh kan, banyak yang ngacung.
Mal, bioskop, dan yang lainnya boleh ditunggu untuk dibangun dan mulai beroperasi, tapi warung kopi kekinian dan boba harus sudah ada sejak ibu kota baru diresmikan. Seenggaknya bisa mengobati kesepian para ASN yang baru pindah, dan juga mereka-mereka yang baru datang ke lokasi ibu kota baru untuk mencari rezeki.
Tentunya, hal ini akan lebih lengkap jika ditambah dengan adanya para abang driver ojol, yes? Jadi, tolong, pindahkan para barista, peramu boba, dan abang driver ojol ke lokasi ibu kota baru juga, please.
4. Chef dan tukang masak
Tak hanya barista dan peramu boba, tolong pindahkan juga para chef dan pemasak okonomiyaki, ayam geprek, makaroni ngehe, sate taichan, corndog, nugget pisang, martabak 8 rasa, cilok, telur gulung, es kepal dan lain sebagainya itu ke lokasi ibu kota yang baru.
Seperti halnya kopi kekinian, jajanan kekinian pasti bisa menjadi penghibur sementara ibu kota masih dalam proses dibangun, berbenah, hingga bisa berfasilitas lengkap seperti Jakarta.
Chef atau tukang masak juga diperlukan jika ada pelaku bisnis katering yang melayani permintaan makan siang nasi box untuk para karyawan. Bakalan banyak ASN ataupun karyawan yang datang ke Kalimantan Timur untuk bekerja, maka ini bisa jadi peluang kerja bagi mereka yang memang berprofesi sebagai chef atau tukang masak.
5. Ekspedisi
Kota yang sibuk dengan aktivitas penduduk yang kian padat, tentu akan butuh pasokan kebutuhan hidup sehari-hari yang jumlahnya banyak. Dengan demikian, jasa ekspedisi pasti sangat diperlukan di lokasi ibu kota yang baru. Agen-agen, administrasi, hingga supir ekspedisi akan sangat diperlukan, agar pengiriman dan penerimaan barang-barang kebutuhan ini lancar.
So, tertarik untuk ikut mengadu nasib ke ibu kota yang baru? Peluang kerja di perusahaan ekspedisi bisa jadi pilihan.
Nah, gimana nih? Kira-kira tertarik untuk mencoba peluang kerja yang mana nih? Ataukah, ada peluang kerja lain yang bakalan seru juga di lokasi ibu kota yang baru, di Kalimantan Timur? Share di kolom komen ya!
Pamer Tas 20 Juta atau Barang Mewah Lain, Pastikan Sudah Punya 5 Hal Ini
Jaket 33 juta, ikat pinggang 25 juta, jam tangan 21 juta, sepatu 13 juta, dan tas 20 juta? Boleh saja dipamerin. Iya dong, kan punya sendiri ini. Kalau punya barang mewah, ya bolehlah dipamerin. Nggak semua orang punya kan? Zaman media sosial begini, bebas.
Tapi awas, pamernya jangan kelewatan, apalagi sampai bilang yang enggak bisa beli tas 20 juta itu orang miskin. Mana tahu, orang-orang yang dibilang miskin ternyata malah seorang “pemilik” perusahaan-perusahaan kelas kakap yang punya nilai likuiditas tinggi di Bursa Efek Indonesia?
Yes, kita semua juga boleh pamer barang mewah apa pun yang kita punya, asalkan sudah punya juga beberapa hal berikut ini.
5 Hal yang harus dipastikan dulu sebelum pamer barang mewah di media sosial
1. Utang lunas
Sudah tahu kan, kalau ada 2 jenis utang? Yes, utang produktif dan utang konsumtif. Utang produktif terjadi kalau kita berutang untuk barang atau sesuatu yang di kemudian hari akan menghasilkan uang lagi untuk kita. Utang konsumtif adalah utang yang kita lakukan demi membeli sesuatu yang tidak akan menghasilkan uang kembali, malahan justru menurun nilainya. Termasuk barang mewah nih, biasanya.
So, mau pamer tas 20 juta? Ya, nggak masalah. Pastikan saja tas 20 juta itu bukan tas yang dibeli dengan utang kartu kredit, yang dibayarnya dengan minimum payment, dan sampai bertahun-tahun nggak lunas juga.
2. Rajin berinvestasi
So, mau pamer punya tas 20 juta? Boleh, boleh. Tapi, pastikan juga rajin berinvestasi dan perbarui portfolionya.
Belum tahu saham apa saja yang oke? Tenang, kita bisa kok belajar, mulai dari berkenalan dulu, lalu belajar menganalisis, dan akhirnya coba simulasi. Kalau sudah oke, baru deh beli saham. Pastinya kita sudah bisa punya bekal pengetahuan, saham mana saja yang sekiranya bisa mendatangkan keuntungan.
Untuk belajar step by step, kita bisa belajar dari ahlinya langsung, yaitu The Indonesia Capital Market Institute atau TICMI. Ada lo kelasnya di setiap Senin, silakan cek di jadwal kelas finansial online ya.
3. Punya properti
Meski usia masih muda (mungkin juga masih tinggal dengan orang tua), sebisa mungkin deh sudah (mulai) punya properti. Terutama buat yang termasuk generasi millenial dan gen Z nih, lantaran gaya hidup mereka ini disinyalir sudah tinggi sejak lahir.
Ya, kayak pergi ke sekolah aja outfitnya sampai 100 juta, contohnya. Uang 100 juta bisa banget untuk DP KPR ya kan?
Mungkin rumah orang tua memang besar, cukup bisa menampung sampai belasan orang, pun nanti jika masing-masing sudah menikah dan punya anak. Tetapi punya properti sendiri merupakan simbol kemandirian kita lo.
Jadi, jangan sampai bikin prediksi banyak orang tentang para millenial yang enggak bakalan bisa punya properti sebagai salah satu instrumen investasi karena lebih memilih bergaya hidup mewah terbukti ya.
4. Punya proteksi
Punya tas 20 juta dan barang mewah lainnya nggak akan ada artinya jika kita nggak punya proteksi. Coba bayangkan deh, sudah kerja keras tapi nggak punya asuransi jiwa atau asuransi kesehatan.
Kalau misalnya sakit lalu harus rawat inap, kira-kira rumah sakit mau dibayar pakai tas mahal enggak ya? Kayaknya enggak kan ya? So, mending lengkapi asuransinya, mulai dari asuransi jiwa hingga asuransi kesehatan.
Yang asuransi kesehatan, jangan lupa sertakan juga semua anggota keluarga kita ya.
5. Ikut seri kelas finansial online QM Financial
Apalah arti punya banyak barang mewah tapi di baliknya tersembunyi pengelolaan keuangan pribadi dan keluarga yang acak adut?
Punya uang 20 juta? Sebelum dibelikan tas, coba deh dipakai dulu buat ikutan kelas-kelas finansial online-nya QM Financial. Per seri kelasnya terjangkau banget kok, nggak sampai jutaan. Dua puluh juta dipakai buat mengupgrade diri di QM Financial mah bisa berapa ronde tuh, dan masih sisa.
Kalau sudah ikut semua kelasnya, boleh banget dipamerin lo di media sosial. Jangan lupa tag QM Financial ya!
Nah, sudah punya kesemua 5 hal di atas? Sok atuh, pamerin semua “barang mewah” yang sudah dipunya itu di media sosial! Tapi sebaiknya juga jangan asal pamer, ajak dan berikan inspirasi pada semua orang untuk ikuti jejakmu.
5 Pilhan Produk Untuk Berinvestasi
Setelah sukses memberikan edukasi mengenai cara mengatur uang untuk karyawan The Body Shop Indonesia Desember 2018 lalu, 22 Maret 2019 QM Financial kembali untuk memberikan edukasi terkait produk investasi yang ada di Indonesia.
Banyak alasan mengapa kamu perlu berinvestasi, salah satunya karena menabung saja tidak cukup! Investasi diperlukan untuk dapat mencapai tujuan finansial, melawan inflasi, meningkatkan aset kekayaan dan yang tak kalah penting adalah untuk mengantisipasi ketidakpastian di masa depan.
Berani Beli Rumah di Usia Muda? Kenapa Nggak?
Usia 20an adalah usia yang produktif. Beragam hal akan kamu alami di jenjang usia ini, mulai dari lulus kuliah, mulai bekerja, dan mungkin, menikah. Selain itu, di rentang usia ini, kamu akan dihadapkan pada banyak kesempatan untuk menuju kesuksesan.
Jangan Gentar Beli Rumah Pertama, Ini Dia 5 Tipsnya!
Rumah merupakan idaman semua orang, terutama bagi pasangan yang sudah menikah dan mempunyai anak. Harga rumah yang melambung naik setiap tahunnya, sehingga cicilan bulanannya pun tampak fantastis, membuat pembelian rumah pertama sering terasa berat.
3 Hal yang Harus Diketahui Ibu Rumah Tangga
Daripada berantem mulu – jadi ibu rumah tangga atau ibu bekerja, mendingan urus keuangan masing-masing. Yuk?