Saham Syariah: Ini Pengertian, Cara Kerja, dan Indeks Sahamnya
Yang berpendapat bahwa saham itu haram atau judi, sudah pernah dengar tentang saham syariah belum?
Prinsipnya, investasi saham merupakan aktivitas untuk mengelola instrumen keuangan demi mendapatkan imbal hasil. Saham diperjualbelikan seperti halnya komoditas yang lain, sehingga tidak ada yang salah dengan hal tersebut. Investasi saham yang benar akan dilakukan berdasarkan analisis mendalam, bukan sekadar spekulasi.
Nah, untuk melayani kebutuhan investor yang ingin melakukan investasi sesuai perintah agama, ada opsi saham syariah. Prinsipnya sama dengan investasi saham pada umumnya, tetapi ada perbedaan pada sistem dan syaratnya.
Coba yuk, kita kepoin saham syariah dalam artikel kali ini, agar kamu paham bagaimana cara kerjanya dan juga apa saja contoh saham yang bisa menjadi pilihan.
Apa Itu Saham Syariah?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, saham artinya adalah surat bukti pemilikan bagian modal perseroan terbatas yang memberi hak atas dividen dan lain-lain menurut besar kecilnya modal yang disetor. Sementara, syariah atau syariat artinya hukum agama yang menetapkan peraturan hidup manusia, hubungan manusia dengan Allah SWT., hubungan manusia dengan manusia dan alam sekitar berdasarkan Alquran dan hadis.
Dengan demikian, saham syariah artinya adalah surat bukti kepemilikan modal yang kita miliki atas perusahaan yang mengelola bisnisnya sesuai hukum agama, dengan hak dengan bagi hasil keuntungan berupa dividen, sesuai besaran modal.
Perbedaan utama yang terdapat dalam saham syariah dari saham konvensional adalah jumlah utang bunga dan pendapatan tidak halal perusahaan harus lebih rendah daripada jumlah aset yang dimiliki.
Syarat Saham Syariah
So, tidak semua saham dapat masuk ke dalam kategori saham ini. Kamu harus tahu, bahwa ada 2 jenis saham syariah yang diakui dan diperdagangkan di pasar modal. Yaitu saham yang tercatat berdasarkan peraturan OJK Nomor 17/POJK.04/2015, dan yang telah memenuhi kriteria seleksi berdasarkan peraturan OJK Nomor 35/POJK.04/2017 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Saham Syariah.
Apa saja kriterianya?
- Dilarang melakukan kegiatan usaha perjudian atau yang semacamnya, perdagangan yang dilarang berdasarkan hukum agama, jasa keuangan yang bersifat riba, transaksi yang bersifat tidak pasti, produknya barang haram, dan transaksi yang bersifat suap atau korupsi.
- Harus memenuhi rasio keuangan jumlah utang berbasis bunga tidak boleh lebih dari 45% dari total aset, dan jumlah pendapatan bunga dan tidak halal lainnya tidak boleh lebih dari 10% revenue total.
Indeks Saham Syariah
Saat ini, ada 3 indeks saham di Bursa Efek Indonesia yang berisi berbagai saham syariah yang dapat dibeli oleh investor. Untuk lebih detail, kamu bisa mengunduh dokumen dari Bursa Efek Indonesia terkait indeks saham syariah ini di sini.
Jakarta Islamic Index (JII)
Indeks saham Jakarta Islamic Index ini merupakan indeks pertama yang diluncurkan oleh BEI tahun 2000. Terdiri atas 30 saham syariah paling likuid, dan direview dua kali dalam satu tahun, yaitu di bulan Mei dan November, sesuai jadwal review DES OJK.
BEI melakukan seleksi secara ketat, dengan beberapa kriteria penting, seperti harus masuk dalam 60 kapitalisasi pasar tertinggi, dan termasuk dalam 30 nilai transaksi harian rata-rata tertinggi.
Beberapa emiten yang masuk dalam indeks saham syariah ini untuk periode Juli 2022 – November 2022 antara lain adalah Adaro Energy Indonesia Tbk., Aneka Tambang Tbk., Bank Syariah Indonesia Tbk., Indofood CBP Sukses Makmur Tbk., Kalbe Farma Tbk., dan sebagainya.
Jakarta Islamic Index 70 (JII70)
JII70 adalah indeks saham syariah yang diluncurkan tahun 2018, dan terdiri atas 70 saham syariah terlikuid yang tercatat di BEI.
Mirip dengan JII, JII70 juga direview dua kali dalam satu tahun, di bulan Mei dan November. Kriterianya kurang lebih sama dengan JII, antara lain termasuk dalam 150 saham dengan kapitalisasi pasar tertinggi, dan merupakan salah satu dari 70 saham dengan rata-rata nilai transaksi harian tertinggi.
Beberapa emiten yang masuk dalam indeks ini antara lain Ace Hardware Indonesia Tbk., Bank BTPN Syariah Tbk., MNC Vision Networks Tbk., Matahari Department Store Tbk., Mitra Keluarga Karyasehat Tbk., dan sebagainya.
IDX-MES BUMN 17
Indeks saham ini merupakan pendatang baru, karena baru diluncurkan April 2021 yang lalu. Indeks ini terdiri atas 17 saham syariah milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan likuiditas baik, kapitalisasi besar, dan fundamental perusahaan yang baik.
Indeks ini dibuat atas kerja sama Bursa Efek Indonesia dengan Perkumpulan Masyarakat Ekonomi Syariah.
Adapun saham yang termasuk dalam indeks saham syariah IDX-MES BUMN 17 ini antara lain Adhi Karya (Persero) Tbk., Indonesia Kendaraan Terminal Tbk., Kimia Farma Tbk., Perusahaan Gas Negara Tbk., Telkom Indonesia (Persero) Tbk., dan yang lainnya.
Itu dia penjelasan singkat tetapi padat yang bisa dirangkum mengenai saham syariah dan serba-serbinya.
So, enggak ragu lagi kan, untuk bisa berinvestasi sekaligus mematuhi aturan agama?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Cara Investasi Saham Dollar Cost Averaging: Cocok untuk Pemula
Semakin banyak orang tertarik untuk memulai investasi saham. Hal ini dibuktikan dengan adanya data bahwa investor pasar modal yang kini berjumlah 8,1 juta orangt per akhir Februari 2022, naik 3,05% secara bulanan dari posisi Januari yang sebesar 7,86 juta. Luar biasa ya? Cara investasi saham yang terbaik pun diburu, agar pertumbuhan aset pun bisa optimal, terlepas dari apa pun tujuan finansialnya.
Untuk pemula, ada nih satu cara investasi saham bagi pemula yang banyak direkomendasikan oleh para pakar investor. Cara main saham ini cocok untuk pemula yang punya target investasi jangka panjang, modalnya kecil, dan masih tahap belajar.
Namanya dollar cost averaging.
Namanya keren ya? Lalu, apakah cara investasi saham ini sekeren namanya? Coba yuk, kita bahas secara khusus dalam artikel ini!
Pengertian Cara Investasi Saham Dollar Cost Averaging
Dollar cost averaging adalah strategi investasi yang memungkinkan kita berinvestasi mirip dengan menabung secara rutin, tanpa mempertimbangkan kondisi pasar maupun ekonomi.
Well, kondisi pasar dan lainnya tetap jadi faktor pertimbangan sih, tetapi lebih di awal investasi saja ketika kita sedang memilih saham perusahaan yang baik untuk kita koleksi. Setelah pembelian lot saham pertama, selanjutnya tinggal beli terus. Strategi ini enggak membutuhkan kemampuan membaca situasi pasar, seperti halnya yang harus dipelajari oleh para trader yang aktif melakukan trading saham. Dengan cara investasi saham ini, kamu enggak akan terpengaruh ketika harga saham melambung atau ketika sedang anjlok.
Karena alasan-alasan tersebut, maka cara investasi saham ini dinilai cocok dilakukan oleh para investor pemula, terutama yang memang memiliki target tujuan jangka panjang.
Lalu, bagaimana cara kerjanya?
Cara Kerja Dollar Cost Averaging
Cara investasi saham dengan dollar cost averaging ini gampang banget kok dilakukan. Bahkan sebenarnya, cara ini bisa diterapkan juga pada instrumen lain, tak hanya pada saham. Bisa reksa dana sampai kripto.
Untuk mulai melakukannya, terlebih dulu lakukan analisis secara fundamental terhadap saham yang kamu incar. Gali informasi sebanyak-banyaknya terkait emitennya sebelum kamu membeli saham. Mulai dari pertumbuhan sektor bisnis, perkembangan bisnisnya sendiri, apakah produknya dikenal luas, apakah dipimpin oleh orang-orang yang mumpuni, hingga kamu juga perlu mencermati laporan keuangannya. Apakah pendapatan, laba, dan asetnya bertumbuh dari waktu ke waktu?
Jika sudah mendapatkan informasi yang lengkap, dan memutuskan untuk membeli saham, maka kamu tentukan berapa nominal dana yang bisa kamu investasikan setiap bulan.
Kita langsung pakai contoh ya, agar bisa lebih ada gambaran. Sebut saja Mawar, bukan nama sebenarnya. Mawar seorang karyawan bergaji Rp10 juta. Dengan asumsi proporsi investasi sebesar 10%, maka besarnya pos investasi seharusnya adalah Rp1 juta.
Dari Rp1 juta ini, kemudian Mawar membaginya ke beberapa instrumen. Misalnya saja, reksa dana Rp500.000 dan saham Rp500.000. Mawar mengincar saham yang seharga Rp1.000 per lembarnya. Artinya, kalau minimal pembelian 1 lot = 100 lembar saham, maka Mawar bisa mendapatkan 5 lot saham dengan modal Rp500.000 tersebut.
Bulan berikutnya, ternyata harga saham Mawar turun menjadi Rp800 per lembar. Jadi, dengan nominal yang sama yaitu Rp500.000, Mawar bisa mendapatkan 6 lot saham. Bulan berikutnya lagi, harga saham yang dimiliki Mawar naik ke Rp1.100. Maka, Mawar bisa membeli 4 lot saham.
Jadi, seberapa pun naik dan turun saham, Mawar tetap membeli dengan nominal Rp500.000 itu. Setelah 3 bulan, jika ilustrasinya seperti di atas, Mawar sudah memiliki 15 lot saham. Lumayan kan?
Tip Investasi Saham Terbaik untuk Dollar Cost Averaging
Melihat ilustrasi Mawar di atas, kamu pasti bisa melihat bahwa cara investasi saham ini sangat simpel dan mudah dilakukan. Risiko fluktuasi juga cukup bisa dikelola, karena kamu sudah membeli saham dengan harga rata-rata. Cocok kan, untuk yang pengin mulai berinvestasi dengan modal seadanya dulu? Seiring waktu, kamu bisa menambah modal, dan membeli lebih banyak lot saham.
Beberapa hal yang perlu kamu perhatikan untuk cara investasi saham dengan dollar cost averaging ini:
1. Pastikan menggunakan dana alokasi yang sesuai
Pos investasi idealnya adalah minimal sebesar 10%. Mau lebih? Bagus banget! Pastikan kamu membeli saham dengan dana yang ada di pos investasi ini, bukan dari pos pengeluaran rutin, dana darurat, iuran premi, atau cicilan utang ya. Hanya dari pos investasi saja.
Adalah penting bagi kamu untuk memahami, bahwa meski kita sudah mengelola risiko investasi dengan melakukan cara investasi saham dollar cost averaging ini, tetapi risiko itu tetaplah ada.
Jangan membahayakan pos pengeluaranmu yang lain.
2. Konsisten
Untuk bisa melakukan dollar cost averaging dengan sukses, kamu butuh satu hal terbesar: konsistensi.
Kalau kamu tak bisa konsisten berinvestasi sesuai nominal yang sudah kamu tentukan sendiri secara rutin, yakin, mau strategi investasi apa pun juga akan menyulitkan.
3. Diversifikasikan
Diversifikasi portofolio investasi itu sangatlah penting. Bahkan ketika kamu sudah menggunakan cara investasi saham dollar cost averaging, tapi kamu perlu juga melakukan strategi lainnya untuk instrumen yang berbeda.
Dengan demikian, risiko bisa semakin ditekan dan dikelola dengan lebih baik.
Nah, bagaimana? Tertarik untuk mempelajari cara investasi saham dollar cost averaging ini?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Ini Dia Cara Investasi Saham untuk Jangka Panjang yang Cocok untuk Pemula
Banyak orang makin penasaran bagaimana cara investasi saham yang paling oke, supaya bisa menghasilkan keuntungan besar dalam waktu singkat.
Sayangnya, yang kayak gitu di dunia investasi saham itu … nggak ada.
Maaf, fakta memang menyakitkan. Tetapi, cara investasi saham yang bisa menghasilkan keuntungan besar dalam waktu singkat memang tak pernah ada. Yang ada adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan saham untuk mencapai tujuan keuangan, yang akan lebih optimal kalau jangka waktunya panjang.
Jadi, nggak bisa nih dapat keuntungan dari saham dalam jangka waktu pendek? Bisa, tapi bukan investasi. Namanya trading, dan ini akan butuh pengetahuan dan jam terbang yang lebih tinggi. Buat pemula, saran terbaik selalu investasi jangka panjang dengan saham. Mengapa? Karena risikonya yang relatif tinggi.
Lalu, gimana cara investasi saham agar menguntungkan di jangka waktu yang panjang? Mari kita lihat beberapa tips investasi saham yang menguntungkan, dan mulai dari pengertian saham itu sendiri.
Apa Itu Saham?
Saham adalah instrumen yang merupakan bukti kepemilikan sebuah perusahaan yang kita dapatkan ketika kita melakukan penyertaan modal.
Ada beberapa jenis saham yang kita kenal, yaitu saham biasa dan saham preferen. Umumnya, yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia adalah saham biasa. Harga saham berfluktuasi dari waktu ke waktu sesuai kondisi pasar. Banyak hal yang bisa memengaruhi harga saham, mulai dari faktor internal perusahaan dan bursa, hingga faktor eksternal mulai dari kondisi ekonomi makro, politik, dan lain sebagainya.
Di sinilah kemudian muncul risiko investasi saham, ketika kondisi fluktuatif ini terjadi, sehingga bisa saja seseorang mengalami kerugian kalau sampai ia tak punya strategi investasi yang tepat. Salah satu strategi yang bisa dilakukan untuk menekan risiko ini adalah dengan berinvestasi saham dalam jangka panjang.
Bagaimana Cara Investasi Saham yang Terbaik untuk Pemula?
Beberapa langkah dalam cara investasi saham berikut ini lazim dilakukan oleh para investor yang memang berfokus pada pengembangan dana jangka panjang. Kamu juga bisa melakukannya.
1. Pilih sekuritas
Sekuritas adalah perusahaan tempat kamu bisa melakukan transaksis saham. Pasalnya, publik memang tidak bisa untuk langsung trading di bursa saham. Karena itu, harus melalui broker saham—dalam hal ini sekuritas.
Ada banyak sekali sekuritas yang hadir saat ini, dan mereka juga melengkapi layanan dengan aplikasi mobile yang praktis. Dengan demikian, siapa pun bisa membuka rekening, melakukan transaksi saham, dan mengelola portofolio dengan mudah, hanya dengan smartphone saja.
Syarat sekuritas yang baik adalah sebagai berikut:
- Terdaftar sebagai anggota bursa
- Bersih dari kasus-kasus bermasalah berat
- Setoran awal kecil, atau tidak ada batasan minimal
- Biaya transaksi kecil, sehingga tidak memberatkan
- Punya analis yang kompeten
- Aplikasinya mudah dioperasikan
- Syarat membuka rekening yang mudah, dengan proses verifikasi yang cepat
2. Buka rekening
Setelah memilih sekuritas yang sesuai, cara investasi saham berikutnya adalah membuka Rekening Dana Nasabah atau RDN, agar kamu bisa melakukan transaksi saham dengan mudah.
Siapkan dokumen yang diminta, biasanya adalah:
- Kartu identitas
- NPWP
- Foto bagian depan buku tabungan
- Kadang juga diperlukan selfie dan selfie sembari membawa identitas diri.
Jangan sampai ada yang terlewat, penuhi semua dokumen yang disyaratkan.
Setelah rekening aktif, kamu bisa langsung transfer sejumlah dana sebagai deposit untuk kemudian dipakai membeli saham.
3. Beli saham
Cara investasi saham berikutnya adalah membeli saham dari perusahaan yang baik yang sesuai dengan tujuan keuanganmu.
Setiap saham memiliki valuasinya masing-masing, yang perlu kamu analisis untuk bisa memilih saham mana yang paling oke. Di aplikasi sekuritas, kadang ada banyak fitur yang bisa membantu kamu untuk memutuskan mau beli saham yang mana, mulai dari analisis harian, rekomendasi saham hari ini, sampai tersedia juga fitur robo advisor. Silakan kamu cermati dan pelajari, dan manfaatkan berbagai fitur ini untuk mengoptimalkan keuntungan.
Cara investasi saham terbaik untuk pemula adalah investasi jangka panjang. Untuk itu, kamu perlu mempelajari juga cara membaca laporan keuangan perusahaan yang sahamnya kamu incar. Pasalnya, dalam laporan keuangan inilah, rapor perusahaan akan terlihat—apakah layak untuk dibeli atau tidak, serta bagaimana potensi perkembangannya di masa depan.
Banyak yang menyarankan, untuk pemula, jenis saham yang cocok adalah saham blue chip. Namun, tentu saja, kamu harus melakukan riset dan analisismu sendiri mengenai hal ini. Jangan hanya sekadar mengikuti saja saran orang lain, apalagi mereka yang tak tahu kondisi dan kemampuan finansial kamu.
Do your own research!
4. Siapkan safety net
Karena risikonya yang tinggi, maka yang juga termasuk dalam cara investasi saham yang disarankan untuk pemula adalah menyiapkan financial safety net, alias jaring pengaman keuangan, yang terdiri atas asuransi dan dana darurat.
Keduanya sebaiknya sudah ada dulu sebelum kamu mulai berinvestasi saham. Pastinya sih, kita tidak ingin hal-hal yang tak diinginkan terjadi, tetapi ya, siapa yang bisa menjamin? Bisa jadi, di tengah perjalanan investasi, kita jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Jangan sampai progress investasi terganggu sehingga “mengancam” tercapainya tujuan keuangan, hanya karena kita sakit dan dananya dipakai untuk menutup biaya rumah sakit.
Jadi, siapkan asuransi yang sesuai dengan kebutuhan—mulailah dengan asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Selanjutnya, kamu bisa melengkapinya lagi sesuai kondisi. Juga, jangan lupa bangun dana darurat setidaknya 3 kali pengeluaran rutin per bulan.
5. Pantau dan review
Meski cara investasi saham kita adalah jangka panjang, tetapi wajib untuk terus dipantau dan dilakukan review secara berkala.
Mengapa? Hal ini penting agar kita tahu bagaimana perkembangannya, apakah sudah sesuai dengan rencana keuangan yang kita buat ataukah perlu dilakukan penyesuaian lantaran perkembangannya tidak seoptimal yang diharapkan.
Nah, itu dia cara investasi saham yang paling oke dan bisa dicoba oleh kamu yang masih pemula di dunia investasi. Sederhana kan? Yang penting memang, kudu sabar dan jangan emosian, apalagi kalau lihat berita ini itu terkait emiten atau perusahaan tertentu. Jangan buru-buru langsung beli atau jual karena panik atau sekadar FOMO.
Kembalilah ke tujuan keuangan kamu, apakah dengan membeli atau menjual sahamnya akan dapat membantumu untuk lebih cepat mencapai tujuan? Jika ya, maka tak ada yang melarangmu untuk membeli atau menjual saham yang bersangkutan. Tetapi, jika tidak, kamu perlu melakukan analisis lebih dalam lagi.
Semoga bisa membantu ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!