Pensiun PNS, Harus Disiapkan Sejak Kapan?
Pensiun PNS harus disiapkan sejak kapan sebaiknya? Banyak orang mengira, pensiun itu cukuplah disiapkan setahun sebelum hari H mulai pensiun.
Faktanya, kalau merujuk dari Peraturan Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019, masa persiapan pensiun ini berlangsung maksimal satu tahun sebelum PNS diberhentikan dengan hormat. Selama periode ini, PNS dibebaskan dari jabatannya.
Ada beberapa dinas yang memutasi pegawai mendekati home base. Tujuannya ya untuk mempersiapkan masa pensiun ini. Supaya pegawai atau karyawan yang bersangkutan dapat beradaptasi dulu sebelum kemudian memasuki masa pensiunnya.
Table of Contents
Siap Pensiun PNS? Kenapa Harus?
Yah, apa yang tercantum dalam peraturan tersebut tidaklah salah. Masa persiapan pensiun diberikan setidaknya satu tahun sebelumnya.
Pertanyaannya, apakah satu tahun itu cukup?
Saat memasuki masa pensiun, rutinitas sebagai PNS berubah. Seorang PNS harus beradaptasi dengan pola hidup baru. Yang biasanya pagi sudah buru-buru pergi kerja, saat masa pensiun tiba-tiba sudah tak perlu bergegas-gegas berangkat lagi. Yang biasanya seharian sibuk, ternyata di masa pensiun banyak waktu luang.
Mau mulai bisnis, bisnis apa yang bisa langsung bisa diandalkan dalam waktu satu tahun? Kadang kalau belajar bisnis kan juga perlu ada banyak kali trial and error, kadang juga lama balik modalnya. Lalu, satu lagi: apa cukup mengandalkan pencairan Jaminan Pensiun?
Nah, loh. Pertanyaannya banyak banget kan? Karena itu, pensiunan PNS rasanya harus mulai mempersiapkan diri sedini mungkin.
Mempersiapkan pensiun PNS sejak dini sangat penting untuk memastikan kestabilan keuangan di masa depan. Dengan memulai perencanaan pensiun lebih awal, ada cukup waktu untuk menabung dan berinvestasi, sehingga akumulasi dana pensiun lebih besar.
Selain itu, persiapan yang matang memungkinkan untuk merencanakan kebutuhan kesehatan dan tempat tinggal yang nyaman, serta menyusun anggaran pengeluaran yang realistis. Dengan demikian, masa pensiun bisa dinikmati tanpa kekhawatiran finansial.
Siapkan Hal-Hal Berikut Sejak Dini untuk Pensiun PNS
Memasuki masa pensiun adalah fase penting dalam hidup, terutama bagi seorang PNS yang telah mengabdi selama bertahun-tahun. Pensiun PNS membutuhkan persiapan yang matang dan dilakukan sejak dini agar masa pensiun dapat dinikmati dengan tenang dan tanpa kekhawatiran finansial. Berikut ini adalah beberapa hal penting yang perlu dipersiapkan untuk memastikan masa pensiun PNS berjalan dengan lancar dan nyaman.
1. Dana Pensiun
Dana pensiun perlu dipersiapkan sejak dini untuk memastikan kestabilan keuangan di masa mendatang. PNS memang punya Jaminan Pensiun, tetapi konon, yang bisa kita terima maksimal adalah 70% dari gaji pokok terakhir sebelum pensiun. Nah, apakah cukup?
Langkah pertama adalah hitung kebutuhan selama menjalani hidup di masa pensiun. Kemudian, buat rencana keuangan termasuk menyisihkan dana secara rutin setiap bulan. Pertimbangkan Jaminan Pensiun yang sudah ada. Pikirkan apakah perlu tambahan berbagai jenis investasi seperti deposito, saham, atau reksa dana, untuk bantu mengembangkan dana pensiun ini.
Deposito menawarkan keamanan dengan bunga tetap, sementara saham bisa memberikan imbal hasil tinggi, namun dengan risiko yang lebih besar. Reksa dana adalah pilihan yang menarik bagi yang menginginkan diversifikasi investasi dengan risiko yang lebih terukur.
Memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko sangat penting agar dana pensiun bisa berkembang optimal dan memberikan hasil yang diharapkan. Dengan strategi yang tepat, masa pensiun bisa dijalani dengan tenang dan nyaman.
Baca juga: Ini Dia 5 Produk Investasi yang Cocok untuk PNS
2. Tempat Tinggal
Mau tinggal di mana setelah tiba masa pensiun PNS? Ada yang memang pulang kampung, tapi ada juga yang mempertimbangkan untuk tetap tinggal di daerah dinas yang bukan kampung kelahiran. Ya mungkin karena sudah dianggap rumah.
Di mana pun enggak menjadi masalah, yang penting harus bisa memastikan memiliki tempat tinggal yang nyaman dan sudah dilunasi sebelum memasuki masa pensiun. Pelunasan rumah sebelum pensiun berarti tidak ada lagi beban cicilan yang harus dipikirkan saat pendapatan bulanan berkurang.
Selain itu, tempat tinggal yang nyaman mencakup lingkungan yang aman dan fasilitas yang memadai untuk mendukung kehidupan sehari-hari. Pastikan juga rumah dalam kondisi baik dan terawat, sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk perbaikan di masa depan. Dengan tempat tinggal yang aman dan nyaman, masa pensiun dapat dinikmati dengan tenang dan damai.
3. Kesehatan
Menjaga kesehatan sangat penting untuk menikmati masa pensiun yang berkualitas. Mulailah dengan rutin berolahraga, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang, agar tubuh tetap bugar dan energik. Pastikan juga untuk mengonsumsi nutrisi sesuai kebutuhan. Jangan berlebihan ataupun kurang.
Selain itu, lakukan pemeriksaan kesehatan berkala untuk memantau kondisi tubuh dan mendeteksi dini potensi masalah kesehatan. Penting juga untuk melanjutkan asuransi kesehatan yang sudah dimiliki. BPJS Kesehatan juga sudah cukup kok coverage-nya, kalau memang kondisi kesehatan baik. Namun, tak menutup kemungkinan mempertimbangkan tambahan asuransi kesehatan lain kalau memang membutuhkan.
Jangan lupa untuk menghitung kemampuan ya. Asuransi kesehatan memberikan ketenangan pikiran dan memastikan bahwa semua kebutuhan medis dapat dipenuhi tanpa menguras tabungan. Jadi jangan sampai juga, asuransi kesehatan malah memberatkan kondisi keuangan.
4. Kegiatan Pascapensiun
Kegiatan pascapensiun sangat penting untuk menjaga pikiran dan tubuh tetap aktif. Mulailah dengan merencanakan aktivitas yang dapat mengisi waktu luang dengan cara yang bermanfaat dan menyenangkan. Mengembangkan hobi baru atau melanjutkan yang sudah ada bisa menjadi pilihan, seperti berkebun, melukis, atau bermain musik.
Selain itu, terlibat dalam kegiatan volunteering bisa menjadi cara yang baik untuk tetap aktif secara sosial dan memberikan kontribusi kepada komunitas. Bagi yang memiliki semangat wirausaha, memulai usaha kecil bisa menjadi alternatif yang menarik. Usaha seperti membuka kedai kopi, toko online, atau usaha rumahan lainnya tidak hanya memberi aktivitas, tetapi juga bisa menambah penghasilan.
Nah, tapi untuk semua aktivitas tersebut enggak bisa sukses secara instan ya. Butuh waktu dan usaha yang cukup panjang untuk bisa mendapatkan hobi yang pas—kecuali kalau memang sebelumnya sudah punya hobi terpendam. Juga soal wirausaha, akan butuh waktu untuk membangunnya.
Baca juga: 5 Tujuan Keuangan yang Wajib Dimiliki oleh ASN/PNS
So, persiapan pensiun PNS sejak dini itu memang sepenting itu.
Ingin meningkatkan kesejahteraan finansial dan produktivitas karyawan di kantor? Menyiapkan karyawan untuk masa pensiun sejahtera?
Yuk, undang QM Financial untuk mengadakan kelas keuangan yang komprehensif dan praktis di kantor. Hubungi QM Financial sekarang ya!
Pelatihan Keuangan Berkelanjutan Penting untuk Dukungan Karier Jangka Panjang: Alasan dan Panduan
Dalam dunia kerja yang penuh persaingan dan terus berubah, memahami cara mengelola keuangan dengan baik menjadi kunci sukses jangka panjang. Pastinya, kamu mau dong punya karier yang panjang dan stabil? Secara enggak langsung, hal ini bisa dicapai dengan kamu mengikuti pelatihan keuangan, alias financial training.
Financial training enggak hanya berguna untuk mencapai stabilitas pribadi, tetapi juga memperkuat kemampuan profesional dalam menghadapi berbagai tantangan finansial di tempat kerja.
Pelatihan keuangan berkelanjutan membantu mempersiapkan karyawan di semua tingkat karier untuk membuat keputusan yang bijaksana dan responsif terhadap perubahan kondisi. Dengan pengetahuan keuangan yang solid, kamu dan karyawan lainnya dapat mengelola sumber daya secara efektif dan memaksimalkan pertumbuhan karier. Hal ini akan dapat membantumu memastikan keberlanjutan keuangan di masa depan.
Table of Contents
Apa Maksud Pelatihan Keuangan Berkelanjutan?
Apa sih maksud pelatihan keuangan berkelanjutan ini?
Konsep pelatihan keuangan berkelanjutan berarti kamu terus belajar tentang keuangan sejak memulai karier hingga menjelang pensiun. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kamu mendapatkan pemahaman keuangan yang mendalam dan relevan di setiap fase karier dan kehidupanmu.
Seiring berjalannya waktu, dari mulai pekerjaan pertama, berkembang menjadi pekerja yang lebih berpengalaman, hingga mempersiapkan pensiun, kebutuhan finansialmu akan berubah. Dengan mengikuti pelatihan keuangan yang disesuaikan dengan setiap fase ini, kamu akan lebih siap untuk membuat keputusan keuangan yang cerdas sesuai dengan kebutuhanmu saat itu.
Apa Pentingnya Pelatihan Keuangan Berkelanjutan?
Jadi, sangatlah penting untuk terus mengasah pengetahuan keuanganmu sepanjang karier. Mengapa? Ada beberapa alasan besar.
1. Keputusan Finansial yang Lebih Baik
Dengan pelatihan keuangan yang berkelanjutan, kamu akan terus memperbarui pengetahuanmu tentang cara mengelola keuangan pribadi dan bisnis. Hal ini akan dapat membantu kamu membuat keputusan yang cerdas di setiap tahapan karier.
2. Siap Menghadapi Perubahan Apa pun
Karier bisa sangat dinamis, dengan banyak perubahan dalam tanggung jawab dan penghasilan. Pelatihan keuangan membantumu mengelola perubahan ini dengan lebih efektif, misalnya saat kamu dapat promosi dan naik gaji. Dengan berbekal pengetahuan keuangan yang baik, lifestylemu pun enggak akan ikut naik.
3. Pengelolaan Risiko yang Lebih Baik
Belajar keuangan akan membantu kamu mengenali risiko dan peluang. Dengan pelatihan keuangan yang berkelanjutan, kamu bisa lebih siap menghadapi kondisi pasar yang berubah dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghindari kerugian finansial.
4. Peningkatan Value Pribadi
Memiliki keahlian keuangan yang kuat menjadikan kamu aset berharga bagi perusahaan. Hal ini bisa meningkatkan peluangmu untuk promosi dan mendapatkan tanggung jawab yang lebih besar.
5. Pensiun yang Nyaman
Dengan pengetahuan keuangan yang mumpuni, kamu bisa merencanakan pensiun dengan lebih baik, memastikan bahwa kamu memiliki dana yang cukup untuk menikmati masa pensiun tanpa kekhawatiran finansial. Kamu juga enggak menjadikan anak-anakmu sebagai sandwich generation.
6. Kebebasan Finansial
Pelatihan keuangan memberikan alat dan pengetahuan untuk mencapai kebebasanfinansial. Hal ini penting tidak hanya untuk keamanan pribadi, tapi juga untuk memberikan kebebasan dalam membuat pilihan karier tanpa terlalu dipengaruhi oleh kebutuhan finansial.
Baca juga: Pentingnya Financial Training di 3 Jenjang Karier Karyawan Perusahaan
Panduan Pelatihan Keuangan Berkelanjutan untuk Karier Jangka Panjang
So, sudah tahu kan, apa pentingnya pelatihan keuangan yang berkelanjutan ini?
Pelatihan seperti ini penting untuk membantu seseorang mengelola keuangan pribadi dan profesional secara efektif sepanjang hidup. Nah, kalau kamu tertarik untuk ikut pelatihan keuangan di kantor, atau misalnya kamu adalah HR yang ingin memberikan pelatihan keuangan untuk karyawan, berikut ada panduan paling simpel untuk struktur pelatihan keuangan berkelanjutan dalam konteks tersebut.
1. Pelatihan Dasar Keuangan Pribadi
- Tujuan: Mengajarkan dasar-dasar manajemen keuangan seperti budgeting, pengelolaan utang, merumuskan tujuan keuangan, dan dasar-dasar investasi.
- Target: Pekerja muda atau mereka yang baru memulai karier.
- Metode: Workshop, kursus online, dan private 1 on 1
2. Perencanaan Keuangan Menengah
- Tujuan: Pengenalan ke perencanaan keuangan jangka menengah, termasuk asuransi, instrumen investasi, pendidikan keuangan untuk anak, dan persiapan dana darurat.
- Target: Individu di pertengahan karier atau yang telah memiliki keluarga.
- Metode: Seminar, private 1 on 1, dan simulasi dengan worksheet.
3. Pengelolaan Aset dan Investasi Lanjutan
- Tujuan: Mendalami strategi investasi, pengelolaan portofolio, dan perencanaan pajak.
- Target: Individu yang telah mapan dalam karier dan mulai memikirkan diversifikasi investasi dan pengelolaan aset yang lebih kompleks.
- Metode: Webinar, simulasi dengan berbagai tools, dan aplikasi.
4. Persiapan Pensiun
- Tujuan: Memfokuskan pada persiapan pensiun, mengelola risiko investasi menjelang pensiun, dan memastikan kecukupan dana pensiun.
- Target: Pekerja senior yang mendekati masa pensiun, tetapi juga harus sudah mulai diedukasikan sejak awal karyawan bekerja.
- Metode: Workshop pensiun, private 1 on 1, dan simulasi skenario keuangan.
5. Edukasi Keuangan Berkelanjutan
- Tujuan: Menjaga kesadaran dan pemahaman tentang perubahan pasar, alat keuangan baru, dan strategi pensiun terkini.
- Target: Semua kelompok usia, fokus pada pembelajaran seumur hidup.
- Metode: Newsletter bulanan, evaluasi, dan membentuk komunitas belajar.
6. Mentorship dan Jaringan Dukungan
- Tujuan: Membangun jaringan dukungan melalui mentoring dan komunitas untuk membantu pengelolaan keuangan di semua tahap kehidupan.
- Target: Individu di semua tahap karier.
- Metode: Private 1 on 1 dan forum diskusi.
Baca juga: Ini 5 Keunggulan Training Keuangan Karyawan bersama QM Financial
Dengan mengikuti pelatihan keuangan berkelanjutan, kamu dan setiap karyawan yang bekerja di semua bidang dapat mengasah kemampuan untuk membuat keputusan finansial yang tepat dan efektif.
Pengetahuan ini esensial banget, enggak hanya untuk kemajuan pribadi tetapi juga untuk kontribusi yang lebih besar dalam keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu, pelatihan keuangan merupakan investasi penting yang mendukung pengembangan karier jangka panjang, menawarkan keuntungan yang melampaui peningkatan keahlian finansial.
Ingin meningkatkan kesejahteraan finansial dan produktivitas karyawan di kantor? Yuk, undang QM Financial untuk mengadakan kelas keuangan yang komprehensif dan praktis di kantor. Hubungi QM Financial sekarang ya!
Ini 4 Dampak Terbesar Persiapan Masa Pensiun yang Mepet, Jangan Menunda!
Masa pensiun harus direncanakan dengan cermat jauh sebelum hari pensiun tiba. Ironisnya, banyak perusahaan baru memulai persiapan program pensiun hanya satu tahun sebelum karyawan pensiun. Padahal, ada banyak hal yang perlu disiapkan, sehingga masa satu tahun saja tidak cukup untuk karyawan mempersiapkan segala aspek kehidupan pasca-kerja secara menyeluruh.
Masa pensiun bisa jadi momen untuk menikmati waktu luang tanpa beban pikiran tentang keuangan. Namun, perencanaan yang mepet membuat banyak orang merasa tidak siap menghadapi perubahan besar dalam hidup mereka.
Memulai lebih awal memungkinkan pengumpulan dana yang lebih besar dan waktu yang lebih panjang untuk mempersiapkan transisi karier atau pengembangan keahlian baru.
Saat masa pensiun yang dipersiapkan dengan matang, maka akan membawa ketenangan dan keamanan finansial. Hal ini sangat penting mengingat jangka waktu persiapan yang singkat sering kali tidak cukup untuk mengatasi semua tantangan yang mungkin timbul.
Dengan memulai persiapan dari sekarang, risiko kekurangan dana atau kehilangan kesempatan untuk mengembangkan potensi diri di masa pensiun dapat diminimalkan.
Table of Contents
Dampak yang Bisa Terjadi jika Persiapan Masa Pensiun Kurang Matang
1. Kekurangan Dana Pensiun
Kalau persiapan pensiun tak dimulai secara dini dan dilakukan dengan serius, maka bisa jadi merepotkan nantinya. Salah satunya, dana pensiun bisa jadi kurang.
Hal ini logis. Kalau dari awal sudah tak menyetor dengan nominal yang cukup, ya pasti akhirnya dana yang terkumpul juga enggak bakal cukup buat hari tua. Hal ini bisa bikin susah banget untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari ketika sudah tak bekerja lagi.
Selain itu, jika kita sampai telat menyiapkan dana pensiun, kita juga kehilangan kesempatan buat mendapatkan keuntungan dari bunga majemuk yang bisa membantu banget dalam pengembangan aset untuk dana pensiun. Akibatnya, dana pensiun yang terkumpul bisa jadi lebih dikit.
Gara-gara kurangnya dana pensiun, ada juga kemungkinan karyawan yang sudah seharusnya pensiun harus tetap kerja, atau malah mencari kerjaan sampingan lagi untuk menutup kekurangan tersebut. Tapi, mencari kerja di usia lanjut itu enggak hanya susah, tapi juga bisa bikin capek banget, baik fisik maupun mental. Makanya, penting banget buat menyiapkan pensiun dari dini supaya karyawan enggak mengalami stres di hari tua.
2. Produktivitas Menurun
Kalau perusahaan tak segera memberikan persiapan rencana pensiun, hal ini bisa bikin karyawan khawatir banget soal masa depan finansial mereka saat pensiun nanti. Kekhawatiran ini bukan cuma masalah pribadi saja, tetapi bisa langsung memengaruhi kerjaan mereka di kantor.
Ketidakpastian tentang uang di masa depan bisa bikin stres dan gelisah terus-terusan. Kalau stres sudah melanda, karyawan bisa jadi susah fokus dan konsentrasi saat bekerja. Alhasil, kualitas pekerjaannya bisa menurun dan jadi lebih sering melakukan kesalahan. Hal ini enggak hanya bikin hasil kerja mereka jadi kurang bagus, tetapi juga bisa lebih banyak blunder.
Kesalahan yang sering terjadi dan menurunnya kualitas pekerjaan ini bisa merugikan perusahaan dan bikin reputasinya jadi buruk dalam jangka panjang. Karena itu, penting banget buat perusahaan untuk menangani masalah ini dengan baik, merencanakan dan melaksanakan persiapan pensiun yang tepat waktu dan efektif untuk karyawan, biar mereka bisa lebih tenang dan tetap produktif dalam bekerja.
3. Kesulitan Alih Profesi
Di dunia kerja yang cepat berubah ini, skill bisa cepat banget ketinggalan zaman. Karyawan yang sudah bertahun-tahun bekerja di satu bidang, pada akhirnya skill-nya akan enggak cocok lagi dengan yang dibutuhkan pasar kerja kemudian.
Jika enggak dipersiapkan dengan baik, karyawan pun akan sulit survive untuk alih profesi saat memasuki masa pensiun. Jika perusahaan tempat karyawa bekerja enggak memberi kesempatan buat belajar atau mengembangkan skill baru dalam masa persiapan masa pensiun, karyawan akan stuck.
Apalagi, pastinya di masa pensiun, pasti karyawan pengin ganti ke pekerjaan yang lebih santai atau lebih memuaskan secara pribadi. Tapi, kalau kondisi keuangan enggak stabil, mereka bisa jadi terbatas pilihannya buat explore karier baru yang mungkin saja gajinya lebih kecil.
4. Kesulitan Penggantian Posisi
Saat banyak karyawan memilih menunda pensiun karena tak siap, bakalan sulit juga bagi perusahaan untuk mengganti posisi dan memberikan kesempatan ke karyawan baru. Ketidakpastian tentang kapan karyawan bakal pensiun bakalan mempersulit perusahaan untuk merencanakan regenerasi. Padahal regenerasi adalah penting, apalagi jika perusahaan berniat untuk tetap menjalankan bisnis dalam jangka panjang.
Ditambah lagi, dengan karyawan yang sudah senior tetapi memilih untuk terus bekerja, kesempatan buat promosi atau pengembangan buat karyawan yang lebih muda bisa jadi terbatas. Hal ini bisa bikin karyawan muda atau yang punya potensi besar jadi frustrasi karena kariernya jadi stagnan.
Karyawan yang kerja terus meskipun sudah seharusnya pensiun juga bikin komposisi tenaga kerja jadi lebih tua. Ini bisa berpengaruh ke dinamika tim, cara komunikasi, sampai energi kerja timnya.
Baca juga: Mau Pensiun Sejahtera? Bisa kok, Tapi Ada Syaratnya!
Memulai persiapan jauh-jauh hari sebelum masa pensiun sebenarnya tiba bukan hanya pilihan, tetapi keharusan.
Menginvestasikan waktu dan upaya sekarang dalam merencanakan keuangan, mengasah keahlian, dan mempersiapkan transisi profesional akan membayar dividen besar di hari-hari pensiun. Setiap langkah yang diambil hari ini merupakan fondasi untuk masa pensiun yang stabil dan memuaskan. Selalu ingat, persiapan yang lebih baik adalah kunci menuju masa pensiun yang lebih cerah dan tenang.
Ingin meningkatkan kesejahteraan finansial dan produktivitas karyawan di kantor, ternasuk menyiapkan karyawan agar bisa pensiun sejahtera? Yuk, undang QM Financial untuk mengadakan kelas keuangan yang komprehensif dan praktis di kantor. Hubungi QM Financial sekarang ya!
3 Solusi Ajak Orang Terdekat Kita Kuat Finansial Bersama-sama
Apakah kamu sudah menjaga keuangan orang sekitarmu?
Kok agak beda ya obrolan kita bulan ini.
Jadi ternyata bukan cuma keuangan pribadi kita saja yang penting untuk kita jaga, tapi juga keuangan orang sekitar kita.
Ada banyak masalah keuangan yang terjadi, saat keuangan orang lain yang hancur. Misalnya saat asisten rumah tangga kesulitan membayarkan uang sekolah anaknya, adik kandung masuk rumah sakit, hingga saat orang tua kita tidak bisa membayarkan biaya hidupnya sendiri.
Siapa yang akan menanggung semua masalah keuangan orang lain ini?
Jawabannya kemungkinan besar adalah… kita!
Ya. Kita yang keuangannya teratur, sudah rajin investasi, punya asuransi, gak ada masalah. Akhirnya kita juga yang akan turun tangan saat orang terdekeat tidak dalam kondisi keuangan yang baik.
Gak ada salahnya lho membantu orang-orang terdekat ini. Orang tua kita, saudara kandung kita, bahkan asisten rumah tangga tersayang yang sudah mendukung kelangsungan hidup kita selama ini. Menjadi kuat, untuk orang lain, adalah suatu anugerah yang sangat membahagiakan. Tapi tentu artinya, kita perlu mempersiapkan orang-orang terdekat ini juga ya.
Ada 3 solusi untuk membantu orang sekitar kita – kuat finansial bersama-sama.
1. Good Money Habit
Fondasi terbaik saat belajar mengatur keuangan adalah memiliki kebiasaan keuangan yang baik. Mulai ajak orang sekitar dengan kebiasaan baik. Hal-hal kecil yang akan berdampak besar. Misalnya tidak terbiasa ngutang, menabung sedikit demi sedikit, dan merencanakan hidup.
Orang terdekat seperti asisten rumah tangga, bisa mulai kita perkenalkan tentang merencanakan beli tanah di kampung, sehingga dia bisa menikmati hasil kerja kerasnya.
2. Beli Asuransinya, Yuk!
Saat ada keluarga besar yang sakit, siapa orang pertama yang akan turun membantu? Ya kita juga kan. Maka saat kita perhatian untuk membeli asuransi kesehatan bagi keluarga inti, kenapa tidak “perpanjang” perhatian ini pada keluarga besar. Mulai dari mendaftarkan semua anggota keluarga besar ke BPJS Kesehatan, hingga menyiapkan asuransi kesehatan jika membutuhkan perlindungan lebih. Saat terjadi sakit atau kecelakaan, kita pasti bisa fokus pada upaya pemulihan. Jangan biarkan urusan keuangan menambah pusing keluarga kita.
3. Persiapan Pensiun
Nah untuk yang ini memang gak gampang. Bahas pensiun untuk diri sendiri aja bingung, mesti bahas pensiun untuk orang lain? Masalahnya saat orang tua sudah sepuh, tidak bisa pensiun, kita juga yang akan turun tangan mengurusi segala kebutuhan mereka. Muncullah istilah “sandwich generation”. Kalau mampu ya gak masalah – tapi kalau untuk diri sendiri saja kekurangan, membantu orang tua sendiri jadi berat, kan sedih. Topik “sandwich generation” ini jadi bahasan seru di acara Financial Dialogue Volume 07 di bulan Maret 2021.
Dulu saya pikir, atur keuangan sendiri saja. Ternyata atur keuangan ini tidak bisa berdiri sendiri. Namanya orang Indonesia, terbiasa hidup semi komunal. Kita hidup bersama orang tua kita, bersama keluarga besar kita, juga bersama asisten rumah tangga kita. Kita perlu mengajak orang sekitar kita untuk ikut juga mengatur keuangan. Dengan begitu kita tidak kuat sendirian. Kita kuat bersama-sama.
Bagaimana dengan kamu?
Adakah orang-orang terdekat yang ingin kamu ajak belajar atur keuangan dengan lebih baik?
Mari diskusi soal cara atur uang ini bersama QM Financial.
Ajak keluarga dan kerabat terdekat ikut mengatur keuangan dengan baik.
Mari kita wujudkan sehat di 2021.
Sehat fisik, sehat mental, dan sehat finansial.
Ligwina Hananto