Pensiun? Gak Harus Jadi Pengusaha Lho
Pak Galih sedang galau. Lima tahun lagi dia akan pensiun dari tempatnya bekerja. Sudah 25 tahun Pak Galih berkarya sebagai seorang akuntan di sebuah perusahaan swasta. Seniornya menyarankan Pak Galih untuk menjadi pengusaha. Padahal, Pak Galih tidak punya minat membangun dan mengurusi bisnis.
Gak semua pensiunan harus jadi pengusaha loh. Bisnis memang merupakan salah satu aset aktif yang memberikan imbal hasil paling tinggi. Namun jangan lupa prinsip high expected return, high risk. Ada resiko besar yang menyertai potensi keuntungan bisnis. Jika membangun bisnis baru dimulai di usia pensiun dan terjadi kegagalan, waktu recovery yang tersedia sudah sempit. Apalagi jika menggantungkan penghasilan di masa pensiun hanya dari hasil bisnis saja. Riskan sekali.
Ada banyak kegiatan yang bisa dijadikan alternatif untuk mengisi waktu setelah tidak lagi aktif bekerja. Pilihan kegiatan itu antara lain:
Menekuni Hobi
Pak Galih bisa berefleksi – apa yang menjadi hobinya. Pensiun adalah kesempatan yang baik untuk menjalani hobi yang sebelumnya terhalang oleh minimnya waktu luang karena terlalu sibuk bekerja. Misal, berkebun, menulis, atau mengutak-atik kendaraan bermotor.
Bergabung ke dalam komunitas
Agar tidak kesepian selama menjalani masa pensiun, Pak Galih bisa bergabung dengan komunitas. Komunitas ini tidak terbatas pada hobi namun bisa juga komunitas yang terkait dengan hal-hal dipedulikannya
Menjadi Investor
Tertarik dengan suatu bisnis tapi tidak berminat untuk mengurusi operasionalnya? Jadi investor saja. Dengan menanamkan sejumlah dana di suatu bisnis, Pak Galih bisa mendapatkan keuntungan bisnis tanpa repot memikirkan operasionalnya. Tentunya dengan perjanjian bagi hasil yang sudah disepakati sebelumnya.
Menjadi Konsultan
Dengan pengalaman bekerja yang dimiliki, tentu Pak Galih mempunyai kompetensi yang tinggi dan koneksi yang luas. Kedua hal ini bisa dimanfaatkan dengan menawarkan jasa konsultasi sesuai bidang yang dikuasai.
Jika Pak Galih memilih menikmati masa pensiun dengan menjalani hobi, uang untuk mencukupi biaya hidup selama pensiun dari mana dong? Untuk menikmati masa pensiun yang tenang, Pak Galih harus menyiapkan dana pensiunnya jauh-jauh hari. Investasi untuk dana pensiun sebaiknya dimulai sejak mulai bekerja dan mendapatkan penghasilan sendiri.
Baca juga: Investasi untuk Dana Pensiun: Mulai Dengan Setengah Harga Sepatumu
Di usia empat puluh tahunan, sebagian hasil investasi bisa diubah menjadi aset aktif yang bisa memberikan penghasilan pasif. Ada tiga pilihan aset aktif yang bisa dikombinasikan, yaitu bisnis, properti, dan surat berharga.
Baca juga: Khawatir Gak Siap Pensiun? Kumpulin Aset Aktif Yuk!
Di usia lima puluh tahunan, saatnya Pak Galih menghitung ulang pencapaian dana pensiunnya dan memeriksa kembali aset mana yang sudah bisa menghasilkan penghasilan pasif.
Dengan pensiun yang terencana, Pak Galih tak perlu galau lagi untuk menikmati masa pensiun tanpa khawatir akan biaya hidup bulanan.
Ingin punya rencana pensiun untuk memastikan masa pensiunmu sejahtera? Yuk ngobrol dengan QM Sales di 0811 1500 688.
Fransisca Emi | Financial Trainer
***
Setelah Resign, Ke Manakah Alokasi Dana Pensiun?
Akhir bulan Januari lalu saya resign dari perusahaan tempat saya bekerja. Perusahaan saya mengelola dana pensiunnya sendiri. Setiap bulan gaji saya dipotong untuk iuran dana pensiun. Dana pensiun yang saya ikuti memberikan manfaat pasti. Besaran dana pensiun yang saya terima didasarkan pada perhitungan gaji terakhir dan masa kerja.
Biasa Jadi Baik: Alokasi Bonus Tahunan untuk Reksadana
Masih tentang kebiasaan baik. Setelah sebelumnya ada Ellen yang menceritakan kebiasaan baik mengalokasikan bonus untuk pengeluaran tahunan, kali ini kita mau menyimak cerita Siti P. Wulandari atau yang biasa dipanggil Ndari. Sebagai seorang karyawan di sebuah perusahaan start up di Jakarta, Ndari punya kebiasan baik menginvestasikan bonus tahunannya di reksadana.
Biasa Jadi Baik: Alokasi Bonus untuk Pengeluaran Tahunan
Saat kita pensiun nanti, dari kebiasaan-kebiasaan baik lah kita bisa punya kualitas hidup lebih baik. Ini perlu dimulai dari sekarang.
Ada kebiasaan baik di pagi hari. Ada kebiasaan baik dengan pasangan. Ada juga kebiasaan baik dalam mengelola uang.
BPJS Ketenagakerjaan: Kenali Programnya, Nikmati Manfaatnya
Buat yang karyawan, kamu sudah terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan belum? Buat yang sudah terdaftar, tau gak sih program apa saja yang ada?
Jujur, saya sendiri sudah 10 tahun bekerja dan ikut program BPJS Ketenagakerjaan (dahulu JAMSOSTEK). Selama ini, saya tidak pernah mengecek program apa saja yang saya miliki di BPJS ketenagakerjaan. Biasanya yang saya lihat hanya saldo JHT, tapi program yang lain saya abaikan. Kamu juga juga gak?
Dana Pensiun Dari Kantor Bukan Jaminan Pensiun Sejahtera
Jika saat ini kamu bekerja di perusahaan BUMN, Instansi Pemerintah maupun Swasta yang memberikan fasilitas dana pensiun untuk karyawannya, jangan merasa aman sebelum kamu paham benar kebutuhan masa pensiun kamu. Dana pensiun dari kantor, bukan jaminan pensiun sejahtera loh!
Pentingnya Asuransi Kesehatan di Masa Pensiun
“Pensiun? Duh masih jauh, gak usah dibahas sekarang deh, toh saya masih muda dan masih kuat bekerja. Nanti aja kalau sudah menjelang usia 50 tahun.”
Biasa Jadi Baik: Ngobrolin Uang Bersama Pasangan
Seperti keuangan kita, “relationship’ bertahan kuat karena kebiasaan-kebiasaan baik. Bagi sebagian orang, membicarakan keuangan bersama pasangan adalah hal yang tabu. Tapi tidak bagi Honey dan Rico. Mereka punya kebiasaan membahas tujuan keuangan keluarga. Kita simak cerita lengkapnya yuk!
Biasa Jadi Baik: Membaca Bersama Pasangan
Seperti keuangan kita, “relationship’ bertahan kuat karena kebiasaan-kebiasaan baik. Kali ini ada #TemanQM, Mo Sidik seorang stand up comedian yang mau berbagi inspirasi. Mo Sidik akan berbagi cerita tentang kebiasaan baiknya bersama pasangannya, Firly Savitri.
Hai Kang Mo, kebiasaan baik apa yang ingin ditularkan?
Kami punya kebiasaan baik membaca bersama. Firly sukanya buku fisik dan Mo sukanya buku digital.
Mengapa memilih kebiasaan baik tersebut?
Biar pengetahuannya makin luas dan punya bahan obrolan yang menarik.
Biasanya buku dengan tema apa yang dibaca Kang Mo & Teh Firly?
Mo suka buku-buku mainstream. Biasanya masuk kategori best seller lah. Kalau Firly lebih suka baca buku science–fiction dan biografi.
Kenapa sih Kang Mo lebih suka baca buku digital & Teh Firly lebih suka baca buku versi kertas?
Buat Mo buku digital itu lebih praktis dan murah. Kalau Firly lebih suka baca buku fisik karena menyenangi experience ke toko bukunya.
Sudah berapa lama kebiasaan baik membaca bersama ini berlangsung?
Sudah sembilan tahun lebih. Tepatnya sejak pacaran di tahun 2009.
Dari mana inspirasi kebiasaan baik ini datang?
Kami masing-masing terinspirasi dari Ayah. Ayah Mo punya usaha penerbitan, namanya penerbit Yudhistira. Jadi sejak kecil selalu tersedia buku di rumah. Kalau Firly terinspirasi dari ayahnya yang selalu membelikan buku-buku bertema sains. Bukunya bagus-bagus banget ☺
Apa saja dampak yang dirasakan sejak melakukan kebiasaan baik membaca bersama?
Kami jadi punya bahan obrolan yang banyak dan menarik. Tidur jadi lebih cepat, istirahat jadi cukup.
Kalau soal keuangan, apa nih kebiasaan baik yang sudah dilakukan bersama?
Kami berkomitmen untuk memotong langsung 10% dari pendapatan untuk ditabung. Jadi jumlahnya bisa fluktuatif, tergantung pendapatan yang diperoleh.
Apakah kebiasaan baik ini akan dibawa hingga masa pensiun nanti?
Belum tahu. Sayangnya kami belum punya rencana matang soal finansial setelah pensiun.
Kalau boleh tahu, Kang Mo dan Teh Firly udah siap pensiun belum?
Belum ☺
Selain kebiasaan baik membaca bersama, apa lagi yang sudah Kang Mo dan Teh Firly siapkan untuk menghadapi masa pensiun nanti?
Saat ini kami sudah berinvestasi di reksadana dan memiliki proteksi berupa asuransi.
Nah! Itu tadi inspirasi kebiasaan baik membaca bersama dari Mo Sidik dan Firly Savitri. Seru ya punya kebiasaan baik baca buku bersama pasangan dengan tema yang beragam.
Kamu punya kebiasaan baik bersama pasangan juga? Yuk share kebiasaan baikmu di media sosial dengan tagar #BiasaJadiBaik tag ke @QM_Financial ya!
@QM_Financial
related articles: #BiasaJadiBaik
***
Apa kebiasaan keuangan baikmu? Ayo bahas bersama di akun media sosial kami dengan tagar #BiasaJadiBaik
Facebook Fanpage QM Financial dan Twitter / Instagram @QM_Financial.
Sebarkan virusnya. Ajak lebih banyak orang tergerak mewujudkan keuangan yang sehat dan kuat.
Biasa Jadi Baik: Berolahraga Meski Tak Bersama
Saat kita pensiun nanti, dari kebiasan-kebiasaan baiklah kita bisa punya kualitas hidup lebih baik. Ini perlu dimulai dari sekarang.
Bulan Februari ini, kami mau mensharingkan kebiasaan baik dengan pasangan. Ada Ninit Yunita dan Adhitya Mulya yang punya kebiasaan berolahraga meski jarang bersama-sama. Simak obrolan QM dengan mereka ya!