Persiapan Ibadah Puasa di Tengah Pandemi COVID-19
Nggak terasa ya, kurang lebih satu minggu lagi kita akan memasuki bulan Ramadan. Lalu apa saja persiapan ibadah puasa yang harus kita lakukan di tengah pandemi ini? Pastinya sih, ibadah puasa kali harus lebih banyak kamu jalani #dirumahaja.
Ya, pasti juga akan berbeda dari bulan-bulan Ramadan sebelumnya ya? Semoga kamu enggak bersedih ya, tapi justru menganggap momen Ramadan kali ini sebagai momen untuk benar-benar serius beribadah. Semoga dengan puasa kamu, semua kesulitan diangkat dan diringankan. Amin?
So, meski berbeda dengan Ramadan yang sudah-sudah, kita tetap harus melakukan beberapa persiapan nih. Salah satunya, yang terpenting adalah persiapan secara finansial. Karena kondisi berubah, arus kas berubah, maka harus ada penyesuaian juga saat kita menjalani ibadah puasa di tengah pandemi COVID-19 seperti ini.
Apa saja yang bisa kita lakukan untuk persiapan ibadah puasa di tengah pandemi ini?
1. Anggarkan
Persiapan ibadah puasa secara finansial yang pertama pastinya adalah membuat anggaran.
Sekali lagi, kita akan menjalani Ramadan yang berbeda tahun ini. So, mungkin sekarang sudah enggak ada badai bukber lagi ya? Undangan-undangan buka bersama akan sangat berkurang, atau malah enggak ada sama sekali.
Jadi, kalau tahun kemarin kita harus memiliki anggaran khusus untuk bukber lantaran cukup bikin dompet kewalahan, tahun ini anggaran ini mungkin bisa dialihkan untuk menyusun menu sahur dan buka sendiri di rumah.
Berarti tabungan aman dari bocor dong? Belum tentu. Kita kan baru sekali ini menjalani ibadah puasa di tengah bencana wabah penyakit seperti ini? So, tetap waspada dengan pengeluaran-pengeluaran yang nggak perlu ya. Minimalkan dengan membuat anggaran. Catat setiap pengeluaran yang ada, dan evaluasi secara berkala.
Cek juga penghasilanmu, karena mungkin berubah juga. Jadi sesuaikan antara penghasilan dan pengeluaran.
2. Susun menu dan masak sendiri
Paling aman untuk tabungan adalah ketika kita bisa memasak sendiri untuk hidangan sahur dan buka puasa. So, selama masa persiapan ibadah puasa ini, kita bisa manfaatkan untuk menyusun menu.
Pastikan menu-menunya bergizi ya, karena kita benar-benar membutuhkan asupan baik belakangan ini. Kamu bisa menyusun menu secara mingguan atau sekaligus untuk sebulan.
Ya, enggak apa sih kalau mau sesekali juga pesan makanan online lewat aplikasi. Anggap saja sebagai selingan dan rekreasi. Atau, kamu juga bisa beli makanan atau bahannya dari bisnis teman-temanmu. Di WAG RT dan RW aja sekarang nggak ubahnya marketplace. Tiap hari ada promo ini itu, jualan anu apa saja. Ramai bener, dan menyenangkan.
Tapi ada baiknya, tetap kamu perhitungkan dan sesuaikan dengan kondisimu ya.
3. Stok seperlunya
Kalau sudah menyusun menu, maka selanjutnya kamu pasti butuh stok bahan makanan.
Satu saja rule-nya: jangan kebanyakan. Stok seperlunya, disesuaikan dengan menu yang sudah disusun dan juga banyaknya anggota keluarga di rumah. Selalu ingat, bahwa banyak yang lain yang juga memiliki kebutuhan yang sama, jadi berbagi ya.
Lagi pula, kulkasnya juga mungkin nggak muat kan?
4. Fokus pada sesama yang butuh bantuan
Ibadah puasa kali ini sepertinya akan sangat baik kalau kita lebih fokus lagi pada sesama dengan lebih banyak perhatian pada mereka dan berbagi.
Anggaran untuk buka bersama yang tahun ini berkurang juga bisa dialihkan nih ke pos sosial ini.
Yuk, kita bantu lebih banyak orang lagi yang terdampak COVID-19. Bisa mulai dari orang-orang di sekitar kita; tukang angkut sampah, pasukan penyapu jalan, tukang becak, dan lainnya. Kita juga bisa mendonasikan sebagian untuk mendukung para tenaga medis yang berada di garis depan. Karena mereka akan selalu butuh bantuan untuk mendapatkan APD.
5. Pindah online
Karena kita harus menghindari atau meminimalkan aktivitas di luar rumah, maka kita bisa memfokuskan diri lebih banyak untuk ibadah di rumah.
Kalau biasanya, kita bisa ngabuburit sambil lapar mata, sekarang ngabuburitnya ya di rumah saja. Siapkan saja rencana untuk melakukan beberapa aktivitas seru saat ngabuburit di rumah. Sepertinya, bakal banyak hal yang bisa dikerjakan sih. Mungkin juga akan banyak acara atau event online yang bisa diikuti untuk melewatkan ngabuburit dengan lebih berfaedah, semacam webinar, atau IG Live talkshow, atau kajian-kajian online.
Jadi, siapkan kuota yang cukup. Jangan lupa masukkan ke dalam anggaran ya.
Itu dia beberapa persiapan ibadah puasa yang bisa kita lakukan, untuk menikmati bulan Ramadan di tengah masa pandemi COVID-19 seperti sekarang. Percaya deh, kualitas ibadahmu tidak akan berkurang kok dengan hanya mengurangi aktivitas di luar rumah.
Tetap semangat menjalaninya ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Kebiasaan Keuangan Baru di Masa-Masa Pandemi Covid-19
Kalau diamat-amati lagi, tak hanya rutinitas kita yang berubah selama masa kerja di rumah, belajar di rumah, dan beribadah di rumah ini. Tapi kita juga punya kebiasaan keuangan baru.
Iya nggak?
Rutinitas yang berubah, cara memenuhi kebutuhan berubah, kebiasaan keuangan pun berubah. Ada yang sudah merasakan perubahan ini? Ada yang sudah mengubah alokasi arus kas juga demi menyesuaikan diri dengan kondisi yang berubah ini? Bagus!
Berikut ada beberapa kebiasaan keuangan yang berubah selama masa pandemi Covid-19 berlangsung. Barangkali perubahan-perubahan ini juga terjadi padamu.
5 Kebiasaan Keuangan Baru yang Kita Lakukan di Masa Pandemi Covid-19
1. Belanja cashless
Demi meminimalkan diri memegang barang-barang yang dianggap bisa menjadi tempat “hinggap” virus korona–salah satunya uang kertas dan koin–kita pun jadi lebih sering belanja cashless. Baik itu gesek kartu atau dengan dompet digital.
Padahal kayak saya sendiri sebenarnya lebih nyaman belanja langsung dengan cash, karena ketika dompet menipis di situ udah langsung alerted aja kalau mesti ngerem. Ah, konvensional sekali memang.
Tapi di aplikasi-aplikasi fintech sih ada history untuk mencatat transaksi kan ya? Ini bisa jadi patokan untukmu mencatat pengeluaran dan membuat anggaran.
Hmmm. Jadi ingat. Sekarang siapa yang juga punya kebiasaan baru: suka ngelap tombol-tombol di ATM sebelum dipakai? *ngacung*
2. Belanja online
Ada juga nih kebiasaan keuangan baru; semakin sering belanja online. Tapi bukan belanja skincare, baju, atau buku (meski yang ini tetep sih, kalau ada sisa dan butuh).
Kemarin baru saja bikin list, daftar penjual atau pedagang sembako, sayur, buah, dan berbagai keperluan yang mau antar pesanan sampai di depan pintu. Cari yang dekat dengan rumah, supaya memudahkan. Sekalian ditandain juga, siapa yang terima cash, transfer, atau bisa via dompet digital.
Selain memudahkan kita belanja, cara ini juga bisa jadi salah satu cara kita untuk mendukung para pengusaha lokal supaya tetap survive di tengah masa pandemi. Saling menguntungkan, bukan?
3. Jadi lebih penuh perhitungan
Ada satu kebiasaan keuangan baru lagi nih, lantaran kondisi yang sulit dan apa-apa serba dibatasi. Yaitu penuh perhitungan.
Misalnya saja, mau keluar untuk belanja atau keperluan lain. Sekalian deh, dicari butuh apa lagi. Biar sekalinya keluar itu banyak urusan juga selesai. Contoh, mau keluar untuk belanja grocery, sekalian cari stok obat dan vitamin. Sekalian deh cek angin ban mobil dan aki kalau pas jadwalnya, lalu mampir ke toko stationery untuk menambah stok alat tulis anak-anak yang belajar di rumah.
Males ribet soalnya. Kan, kalau pulang ke rumah harus mandi sebagai salah satu SOP keamanan terhadap persebaran virus korona. Nggak boleh pegang anak dulu, atau taruh belanjaan di lemari pendingin dulu. Nggak ada praktis-praktisnya deh. Tambah ribet.
Jadi, kalau bisa, sekali keluar jalan, ya banyak hal diselesaikan. Habis itu tinggal di rumah aja.
4. Pos kesehatan jadi lebih prioritas
Siapa nih yang pos kesehatannya menjadi naik skala prioritasnya? Kayaknya berlaku buat semua orang sih.
Di rumah jadi punya persediaan vitamin, juga punya persediaan cairan disinfektan dan hand soap yang lebih banyak daripada biasanya. Hand soap yang biasanya dipakai sebulan enggak habis, sekarang jadi diisi ulang setiap 3 hari sekali.
Enggak salah kok. Kan pada dasarnya kita selalu harus beradaptasi dengan situasi dan kondisi. Asal enggak usah lebay juga.
Wajar, jika pos kesehatan menjadi prioritas utama sekarang. Malah bagus, kita diingatkan lagi kan untuk selalu menjaga kesehatan.
Enggak cuma vitamin, makanan bergizi, dan persediaan disinfektan yang harus aman, pastikan asuransi kesehatanmu juga aman ya.
5. Kebutuhan vs urgensi
Kebiasaan keuangan baru yang lain adalah bergesernya mindset akibat keterbatasan ruang gerak yang sekarang harus kita jalani. Sudah bukan lagi keinginan versus kebutuhan, tetapi bergeser menjadi kebutuhan versus urgensi.
Kalau dipikir, semua jadi hal penting soalnya. Ketika kita enggak bisa leluasa bepergian, belanja, atau bekerja–keuangan pun akhirnya terbatas bagi sebagian besar orang–maka di situ kita harus memprioritaskan hal-hal yang lebih penting. Tingkat urgensi menjadi salah satu penentu pertimbangan.
Dari kelima kebiasaan keuangan baru di atas, mana yang sudah kamu lakukan? Atau ada kebiasaan keuangan baru lain yang belum disebutkan? Boleh lengkapi di kolom komen ya!
Tetap semangat menjalani masa pandemi ini ya! This too shall pass. Mari kita tetap berharap yang baik-baik.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.