Tip Ngobrol Soal Keuangan sama Pacar
Barusan baca berita beberapa waktu yang lalu. Ada cerita seorang istri yang kabur dari rumah, padahal baru saja menikah. Gara-garanya adalah ternyata dia baru tahu kalau gaji suaminya “hanya” Rp3.9 juta. Nah loh. Soal keuangan dan ekonomi ini memang sensitif, baik dari cakupan makro suatu negara, hingga ukuran rumah tangga. Ya nggak sih?
Cerita ini konon terjadi di Tiongkok. Namun, yakin deh, pasti banyak kejadian juga di Indonesia, tetapi tidak terangkat jadi berita. Bisa jadi sih istri enggak kabur meski kaget kalau gaji suaminya kecil, atau bisa jadi memang “tidak diketahui” publik aja.
Ada satu hal yang secara otomatis muncul di kepala ketika membaca berita ini, pas pacaran, pasangan ini pernah ngobrol soal keuangan nggak ya?
Pentingnya Ngobrol Soal Keuangan sedari Masih Pacaran
Ya, kalau istri kemudian kabur ketika tahu gaji suaminya kecil, kemungkinan hal ini enggak pernah diobrolkan sejak pacaran. Atau bisa jadi sih, mereka enggak melalui proses pacaran?
Mau apa pun kondisinya, mau pacaran, mau dijodohkan, soal keuangan ini memang sensitif. So, sebaiknya memang dibicarakan sejak awal.
Membicarakan keuangan sedari masih pacaran mungkin tampak kurang romantis, tetapi sebenarnya sangat penting. Berikut beberapa alasan mengapa pentingnya ngobrol soal keuangan saat masih berstatus pacaran.
1. Menyelaraskan Prioritas dan Tujuan
Setiap orang memiliki pandangan, prioritas, dan tujuan keuangan yang berbeda. Dengan mendiskusikannya sejak dini, pasangan dapat menentukan apakah mereka memiliki visi yang sama tentang masa depan dan bagaimana cara mencapainya.
2. Menghindari Konflik di Masa Depan
Uang sering menjadi sumber konflik dalam hubungan. Dengan memahami pandangan dan harapan pasangan tentang keuangan sejak awal, banyak konflik bisa dicegah.
3. Membangun Kepercayaan
Transparansi tentang situasi keuangan masing-masing dapat membangun kepercayaan. Mengetahui tentang kondisi keuangan seperti utang, pengeluaran, atau kebiasaan menabung pasangan akan membantu dalam membuat keputusan bersama di masa depan.
4. Perencanaan Masa Depan
Jika kamu berencana untuk memiliki komitmen jangka panjang, seperti menikah atau membeli properti bersama, maka pemahaman tentang keuangan pasangan adalah kunci. Hal ini memudahkan perencanaan dan pengambilan keputusan bersama.
5. Membangun Kebiasaan Keuangan yang Sehat
Dengan berbicara tentang uang, pasangan dapat saling memotivasi untuk membangun kebiasaan keuangan yang sehat, seperti menabung, berinvestasi, atau mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.
Mengenali dan Mengatasi Masalah Keuangan: Jika salah satu pasangan memiliki masalah keuangan, seperti utang, mendiskusikannya dapat membantu dalam mencari solusi bersama.
6. Mempersiapkan Diri untuk Tanggung Jawab Bersama
Jika hubungan berkembang ke arah yang lebih serius, pasangan mungkin akan berbagi tanggung jawab keuangan, seperti membayar tagihan bersama. Diskusi sejak dini membantu mempersiapkan kedua pihak untuk tanggung jawab tersebut.
7. Memahami Nilai dan Prinsip Masing-Masing
Diskusi keuangan bukan hanya tentang angka. Ini juga tentang memahami nilai, prinsip, dan keyakinan pasangan kamu tentang uang dan apa yang dianggap penting.
Membicarakan keuangan saat pacaran mungkin tidak mudah, tetapi dengan komunikasi yang terbuka dan jujur, ini bisa menjadi langkah penting untuk membangun hubungan yang sehat dan stabil.
Tip Ajak Pacar Mulai Ngobrol Soal Keuangan
Membuka topik soal keuangan dengan pacar memang memerlukan pendekatan yang hati-hati agar tidak menimbulkan kesalahpahaman atau konflik. Berikut adalah beberapa tip untuk memulai percakapan tentang keuangan dengan pacar.
1. Pilih Waktu yang Tepat
Jangan mendiskusikan topik serius seperti soal keuangan saat salah satu dari kamu atau pasangan kamu sedang stres atau lelah. Pilihlah waktu yang santai dan dua-duanya dalam keadaan rileks.
2. Mulai dengan Cerita Pribadi
Alih-alih langsung menanyakan soal keuangan pasangan, kamu bisa memulai dengan berbagi cerita atau pengalaman pribadi kamu seputar uang. Ini bisa menjadi jembatan untuk membuka topik yang lebih mendalam dengan pasangan kamu. Kalau kamu sudah cerita, biarkan dia giliran bercerita.
Pastikan untuk mendengarkan tanpa menghakimi. Tujuannya adalah untuk saling memahami, bukan menilai atau mengkritik.
3. Fokus pada Tujuan Bersama
Setelah tahu latar belakang masing-masing, kamu dan pasangan bisa lanjut dengan membahas impian dan tujuan bersama yang mungkin memerlukan perencanaan keuangan, seperti liburan, membeli rumah, atau merencanakan pernikahan.
4. Gunakan Pertanyaan Terbuka
Alih-alih mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab dengan “ya” atau “tidak”, ajukan pertanyaan terbuka yang mendorong diskusi, seperti “Bagaimana pandanganmu tentang menabung untuk masa depan?”
5. Bersikap Jujur
Jika kamu memiliki kekhawatiran atau ketakutan soal keuangan, ungkapkan dengan jujur. Ini akan mendorong pasangan kamu untuk berbuat hal yang sama.
Jika ada topik tertentu yang terlalu sensitif untuk dibahas saat ini, akui dan tentukan bahwa Anda akan membahasnya di kemudian hari. Ini artinya membuat batasan untuk sementara, bukan selamanya.
Selain kelima hal di atas, perlu diingat, bahwa kamu dan pasangan kamu adalah tim. Dalam tim, seharusnya tujuannya sama dan saling mendukung. Juga, saling menjaga rahasia. Apa yang dibicarakan di antara kamu dan pasangan kamu ya tetap ada di antara kamu dan pasangan kamu saja, karena nantinya juga akan dijalani berdua sehingga yang benar-benar tahu kondisinya juga hanya berdua. Orang lain enggak ada yang tahu; meskipun itu sahabat-sahabat kamu bahkan keluargamu.
Membicarakan soal keuangan mungkin awalnya terasa canggung, tetapi dengan pendekatan yang tepat, kamu dapat membangun dasar yang kuat untuk komunikasi dan perencanaan keuangan di masa depan. Akan lebih baik lagi, kalau kamu bisa ajak pasangan kamu untuk belajar keuangan sedari sekarang.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Waspadai 8 Red Flag Keuangan pada Pacar Ini
Red flag keuangan pada pacar sering dijumpai pada hubungan asmara seseorang. Sayangnya, enggak banyak orang yang aware dengan tanda-tanda keuangan tersebut. Semua gara-gara bucin!
Saat berpacaran, pasanganmu bukan hanya sekadar teman dalam berkencan, tetapi juga teman berdiskusi tentang masalah apa pun, termasuk keuangan. Pacar adalah partner dalam berbagai urusan, sehingga diperlukan keterbukaan antara satu sama lain.
Memahami tanda-tanda keuangan yang bahaya pada pacar sangat penting untuk menghindari hal-hal yang bersifat merugikan pada hubungan asmara.
Tanda-tanda Red Flag Keuangan pada Pacar
Masalah keuangan sering kali menjadi sumber cekcok dengan pacar karena adanya perbedaan tujuan, gaya hidup, atau yang lainnya. Agar tidak terjebak pada hubungan yang menguntungkan satu pihak saja, maka ketahuilah tanda-tanda red flag keuangan pada pacar di bawah ini.
1. Kurangnya Komunikasi secara Terbuka
Tanda-tanda bahaya yang pertama adalah minimnya komunikasi secara terbuka, terutama dalam hal keuangan. Jika pacar kamu sering mengelak saat diajak berdiskusi tentang keuangan, ini rentan menyebabkan kesalahpahaman.
Seakan-akan, pacarmu menyimpan kerahasiaan yang disembunyikan rapat-rapat tentang kondisi finansial yang dialaminya. Oleh karena itu, penting sekali untuk melakukan percakapan secara berkala tentang kebiasaan belanja, prioritas keuangan, ekspektasi yang ingin dicapai, dan lain sebagainya.
2. Utang dan Pengeluaran Berlebihan
Utang dan pengeluaran yang tidak sesuai dengan pendapatan tentu bisa membebani hubungan asmara yang tengah dijalani. Jika pacarmu cenderung boros dan enggak memiliki self control yang baik terhadap keuangannya, tentu hal ini cukup berbahaya jika terus dilanjutkan.
Apalagi jika memiliki utang yang tidak kunjung dilunasi, tentu bunganya akan semakin menumpuk dan dapat menjadi bumerang di kemudian hari. Jika pacarmu memiliki kondisi yang demikian, maka patut didiskusikan jalan keluarnya dengan komunikasi yang lebih terbuka.
3. Kontribusi Finansial yang Timpang
Salah satu indikator hubungan pacaran yang sehat adalah sama-sama memberikan sumbangsih yang setara secara finansial. Jika pacarmu terus mengandalkanmu dalam membayar segala sesuatu atau bahkan tidak pernah berkontribusi sama sekali, ini juga bisa menjadi red flag yang dapat memicu tekanan yang bersifat merugikan.
4. Tidak Memiliki Goals Finansial di Masa Depan
Jika pacar kamu tidak mempunyai rencana atau tujuan finansial di masa depan, hal ini bisa menandakan bahwa dia kurang berkomitmen untuk membangun kehidupan yang stabil bersama kamu. Pacar yang baik tentu memiliki visi dan misi yang jelas tentang rencana keuangan di masa kini dan di masa depan.
5. Sering Meminjam Uang dan Tidak Dikembalikan
Meminjamkan sejumlah uang kepada pacar mungkin menjadi hal yang wajar jika dilakukan sesekali. Namun, jika pasangan kamu sering meminjam uang, apalagi kemudian ternyata enggak dikembalikan, ini termasuk red flag finansial yang perlu diwaspadai.
Terlalu sering meminjam uang dapat menjadi indikasi bahwa pasangan kamu tidak memiliki rasa hormat dan tanggung jawab terhadap kesejahteraan finansial dirinya sendiri. Jika diteruskan dalam jangka panjang, sangat besar kemungkinannya akan berefek juga pada pasangannya.
6. Perubahan Gaya Hidup yang Tidak Dapat Dijelaskan
Manusia memang bisa berubah dalam aspek kehidupan tertentu, salah satunya mengenai gaya hidup. Jika dulu pacar kamu memiliki gaya hidup yang sederhana, lalu beberapa tahun kemudian menjadi konsumtif atau hedonis, maka sadarilah bahwa itu termasuk bentuk red flag keuangan.
Apalagi, jika pengeluaran untuk memenuhi gaya hidupnya tidak sebanding dengan penghasilannya.
7. Berpura-pura Kaya
Berpura-pura kaya di depan orang yang disukai nyatanya tidak hanya ada di sinetron, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari ini. Sering terjadi, seseorang berpura-pura memiliki harta yang banyak, kendaraan yang mewah, atau rumah yang megah untuk memikat hati seseorang.
Namanya saja pura-pura, maka orang yang diincarnya pasti tidak mengetahui kondisi finansialnya yang sebenarnya. Jika kamu terlanjur menjadi pacar orang yang berpura-pura kaya dan baru tahu kebohongan tersebut di kemudian hari, maka jangan takut untuk meminta penjelasan darinya. Bila perlu, tidak ada salahnya meminta berpisah secara baik-baik jika memang merasa dirugikan.
Hati-hati, karena bisa jadi ini merupakan tanda-tanda love scamming.
8. Terlalu Tergantung secara Finansial
Apakah pacarmu terlalu tergantung secara finansial dengan dirimu secara terus menerus? Hal ini bisa dilihat dari kebiasaan umum sehari-hari, seperti makan, nonton di bioskop, liburan, atau aktivitas kencan lainnya.
Jika iya, maka perlu disadari bahwa itu termasuk red flag, atau tanda financial relationship yang tidak sehat. Namun, hal ini tidak berlaku ketika sudah ada kesepakatan dari awal bahwa kamu bersedia untuk menanggung seluruh biaya saat berkencan bersama pacar kamu.
Setiap orang yang menjalani hubungan asmara perlu mengatur masalah keuangan secara jujur, terbuka, dan hati-hati bersama pasangan. Dengan mengetahui red flag peringatan finansial ini, kamu bisa lebih waspada agar tidak terjebak pada hubungan yang hanya menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lainnya secara finansial.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu. Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!