Gaya Hidup Minimalis: Cocok untuk New Normal?
Ada banyak penyesuaian yang harus kita lakukan, baik selama ataupun setelah masa pandemi. Salah satu di antaranya adalah penyesuaian keuangan. Mengingat kondisi ekonomi yang mungkin tidak akan segera pulih dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, sepertinya kita memang perlu punya kebiasaan dan gaya hidup baru–yang lebih baik pastinya. Pernah dengar tentang gaya hidup minimalis?
Pernahkah kamu membaca buku Fumio Sasaki, Goodbye, Things? Memang, orang Jepang terkenal akan gaya hidup minimalisnya. Sudah tahu tentang metode KonMari kan? Sebuah metode decluttering rumah yang diperkenalkan oleh Marie Kondo. Metode decluttering ini jadi ngehits di seantero dunia. Dan, kemudian disusul oleh Fumio Sasaki yang memperkenalkan dan membahas gaya hidup minimalis ini secara mendalam.
Baik buku The Life-Changing Magic of Tidying Up dan Goodbye, Things memiliki inti bahasan yang sama: bahwa sebenarnya untuk hidup itu, manusia hanya butuh sedikit barang saja.
Menarik? Sangat. Gaya hidup ini–enggak hanya akan memengaruhi segala segi psikologis kita dalam menjalani hidup–tetapi jelas, bakalan sangat memengaruhi keuangan kita. Karena dengan gaya hidup minimalis ini, kita jadi belajar untuk menghargai setiap value dari barang yang kita miliki dan uang yang sudah kita keluarkan.
So, buat kamu yang punya gaya hidup khilaf, ini beberapa hal “menyenangkan” tentang gaya hidup minimalis yang mungkin bisa mengubah mindsetmu selama ini.
5 Prinsip Gaya Hidup Minimalis
1. Rumah bukan museum
Banyak dari kita yang suka menyimpan dan menumpuk barang di rumah hanya karena nilai historisnya.
Coba sekarang kamu lihat di sekelilingmu. Apakah barang-barang yang kamu miliki sekarang benar-benar kamu pakai, ataukah kamu miliki hanya karena ada cerita di baliknya? Kelompokkan dalam grup terpisah, berapa banyak yang memang masih berfungsi, dan berapa banyak yang sekadar jadi barang kenangan?
Rumah jadi museum, akhirnya. Museum barang mantan? Aduh! Buat apa?
Fumio Sasaki sebenarnya menawarkan, zaman sekarang, simpanlah kenangan dan histori dalam bentuk digital. Foto, lalu simpan di laptop atau handphone. Kalau mau, ya posting saja di Instagram. Beri caption ceritanya sekalian. Ada banyak cara untuk menyimpan kenangan, tetapi bukan dalam bentuk barang.
Hanya simpan barang-barang yang kamu gunakan, berfungsi dengan baik, dan bermanfaat secara total. Selebihnya, singkirkan. Seperti misalnya:
- Barang yang tidak membangkitkan minat untuk memakainya
- Barang yang tidak memberikan kebahagiaan ketika dilihat
- Barang yang sudah setahun menganggur
- Barang yang dibeli hanya demi citra diri atau gengsi
- Barang yang bahkan kamu sendiri sudah lupa untuk apa dulu dibeli
- Barang yang menimbulkan “kebisingan” visual
- Barang yang mubazir
2. Bedakan kebutuhan dengan keinginan
Ini sesuai betul dengan prinsip pengelolaan keuangan, bahwa keinginan itu berbeda dengan kebutuhan.
Iphone seri terbaru sudah rilis; pengin atau butuh? Beli sepeda yang keren buat bike to work; pengin atau butuh? Food processor; pengin atau butuh? Robot vacuum cleaner; pengin atau butuh?
Kalau dalam pertimbangannya memang butuh, hidup akan lebih mudah dengan adanya barang tersebut, hidup akan berubah menjadi lebih baik jika ada barang tersebut, ya enggak apa dibeli.
Namun, jika dalam pertimbangan ternyata kamu menemukan alternatif solusi lain yang lebih baik tanpa harus membeli, berarti itu hanyalah keinginan. Berhenti sampai di situ, dan moveon.
3. Tidak perlu membeli karena murah, tidak perlu mengambil karena gratis
Manusia itu pada dasarnya punya sifat “nggak mau rugi”. Dari sinilah kemudian ada penawaran diskon ini itu, promo anu onoh. Pun juga penawaran “beli satu gratis satu”.
Nggak mau rugi deh. Kalau bisa punya dua barang untuk harga satu barang, ya mumpung. Harus banget dibeli, besok Senin harga naik soalnya.
Hal ini juga yang bikin hidup jadi lebih complicated. So, untuk bisa menjalani gaya hidup minimalis–demi hidup ke depannya yang lebih baik–ada baiknya, kamu ubah mindset ini.
Sekali lagi, ini adalah sifat dasar manusia, jadi siapa pun enggak akan bisa menghindar dari pemikiran ini. Tetapi, jika kita sadar sedang memikirkannya, maka saat itu pula sebenarnya kita diberi kesempatan untuk menghilangkannya juga.
4. Ruang kosong memberi efek tenang dan fokus
Tahu enggak sih, bahwa ruang yang kosong itu sebenarnya memberikan efek lega, tenang, dan fokus untuk kita sebagai penghuninya?
Demikian juga di rumah. Jika rumah punya lebih banyak ruangan kosong, kita akan jauh lebih leluasa bergerak. Ruang kosong untuk dinikmati, enggak harus diisi.
Jadi, Fumio Sasaki memberikan saran, untuk menjalani gaya hidup minimalis dengan baik, biarkan ruang yang “tidak terpakai” untuk tetap kosong.
5. Sewa yang bisa disewa
Salah seorang teman yang sudah beberapa tahun punya gaya hidup minimalis (meskipun dia baru sadar sekarang, bahwa gaya hidup yang dianutnya adalah gaya hidup minimalis), menjalani hidupnya dari persewaan ke persewaan.
Punya anak bayi, butuh boks bayi, sewa saja. Anak bayinya tumbuh, butuh stroller, sewa saja. Sekarang bayinya sudah bisa diajak jalan-jalan, sewa carseat saja. Kebetulan, jadi tuan rumah untuk menjamu arisan keluarga, semua perkakas dan alat–mulai dari tambahan kursi, peralatan makan, bahkan mangkuk saji hidangan–sewa saja. Dia juga enggak punya mobil, hanya punya sepeda motor. Kalau pas butuh mobil, ya sewa saja.
Dulu teman-temannya ini menganggapnya sebagai “orang pelit”–tentu saja, dilontarkan sembari bercanda–tetapi sekarang kami sadar, bahwa ia penganut gaya hidup minimalis.
Nah, bagaimana denganmu? Di masa new normal yang membutuhkan penyesuaian gaya hidup, mungkin gaya hidup minimalis ini cocok untuk kamu pertimbangkan.
Milikilah barang yang benar-benar kamu gunakan, singkirkan barang yang sudah tidak fungsional atau hanya bernilai historis saja. Dengan demikian, hidupmu akan lebih fokus, pengelolaan keuangan pun menjadi lebih baik, dan akhirnya akan memengaruhi setiap aspek hidup.
Tertarik?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Kebijakan Perusahaan yang Perlu Dimiliki Terkait Kembalinya Karyawan ke Kantor
Indonesia sudah mulai memasuki masa new normal. Namun, kita harus paham bahwa hal ini bukan karena virus corona sudah dapat dikendalikan, tetapi lebih demi alasan ekonomis. Karena itu, perlu adanya beberapa penyesuaian kebijakan perusahaan terkait kembalinya para karyawan ke kantor.
Tentu saja kita enggak mau kan, karyawan kembali bekerja dengan perasaan waswas terekspos pada COVID-19? Kebayang deh, jika karyawan tak merasa aman dan nyaman dalam bekerja, mereka pasti nggak akan bisa produktif.
Jadi, apa saja yang harus diperhatikan oleh perusahaan terkait pemberlakuan the new normal ini?
5 Kebijakan Perusahaan yang Perlu Diambil di Masa New Normal
1. Berikan jaminan keamanan dengan melengkapi sarana sesuai protokol kesehatan
Ada beberapa hal terkait protokol kesehatan yang harus dipatuhi baik oleh pekerja maupun pemberi kerja selama masa new normal ini. Simak dalam infografis yang diambil dari situs Kompas.com ini ya.
Nah, merujuk pada beberapa protokol kesehatan di atas, beberapa kebijakan perusahaan pun harus diambil agar sesuai. Di antaranya:
- Mengatur jarak antarmeja kerja karyawan, agar satu sama lain tetap bisa menjaga jarak setidaknya 1 meter.
- Penyediaan alat-alat kebersihan dan kesehatan yang lengkap di kantor, mulai dari menyediakan masker kain, face shield, hand sanitizer, hand soap, tirai mika, thermogun, dan lain-lain.
- Pastikan area kerja dibersihkan secara menyeluruh dan rutin setiap pagi dan sore.
Penyediaan alat dan penyesuaian area kerja agar sesuai dengan protokol kesehatan ini tentunya enggak mudah dan butuh waktu. So, koordinasikan dengan tim terkait agar segera bisa direalisasikan ya.
Adalah penting untuk memberikan jaminan keamanan dan kesehatan untuk para karyawan ketika mereka sudah kembali beraktivitas di kantor, agar kinerjanya tetap terjaga dan produktif, tanpa perasaan waswas.
2. Beri keleluasaan untuk work from home, terutama jika karyawan merasa kurang enak badan
Tubuh yang kurang fit akan dengan mudah terpapar oleh virus. Tak hanya tak aman untuk diri sendiri, hal ini juga untuk melindungi karyawan yang lain, agar tak tertular apalagi jika penyebab tak enak badan ini adalah virus (jenis apa pun).
Karena itu, berikan kelonggaran bagi karyawan yang merasa badan kurang fit untuk bekerja dari rumah. Buat SOP yang resmi dan jelas mengenai kebijakan perusahaan yang satu ini, agar dapat dipahami oleh semua karyawan.
3. Berikan benefit tambahan
Adalah penting bagi karyawan dan siapa pun yang berada di kantor untuk menjaga kesehatannya masing-masing. Maka, pastikan mereka memiliki gaya hidup bersih dan sehat–terutama selama para karyawan ini berada di kantor.
Beberapa benefit bisa ditambahkan–selain benefit yang sudah ada sebelumnya, seperti tunjangan kesehatan dan penggantian obat–dalam kebijakan perusahaan. Misalnya saja, penyediaan vitamin secara gratis untuk seluruh karyawan. Atau penyediaan buah-buahan di hari-hari tertentu.
Atau, usahakan katering kolektif, yang vendornya diseleksi dengan ketat. Pastikan menu-menu yang disiapkan sesuai dengan syarat gizi dan nutrisi yang dianjurkan. Kalau ada karyawan yang punya usaha sampingan berupa katering, nah, lumayan juga tuh. Sekalian mendukung bisnisnya kan? Nggak ada salahnya juga kok.
Di hari-hari tertentu di setiap minggu atau bulan, adakan olahraga bareng, tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Misalnya, yoga bareng, atau senam di halaman kantor dengan mendatangkan instruktur khusus. Hmmm, bisa dijadikan sebagai agenda tetap yang seru, ya kan?
4. Kurangi acara/event offline
Terutama sih yang menuntut banyak kontak fisik. Jika sebelumnya sudah sering meeting online, maka ada baiknya kebijakan perusahaan disesuaikan agar kebiasaan ini diteruskan saja, alih-alih mengadakan meeting offline dalam ruangan tertutup.
Begitu juga dengan training-training yang diadakan untuk meningkatkan kompetensi karyawan. Jika sebelumnya diadakan secara offline, sekarang juga bisa diadakan secara online.
Salah satunya training keuangan. QM Financial bisa banget lo, diminta untuk memberikan edukasi literasi keuangan untuk karyawan melalui online training. Kami punya fasilitasnya dan tentu saja materi yang sangat applicable, terutama dalam rangka mengelola keuangan pribadi di masa new normal yang serbaberubah seperti ini. Jika tertarik, sila langsung kirim pesan WhatsApp ke 0811 1500 688 ya.
5. Kurangi jam kerja/shift
Sebisa mungkin kebijakan perusahaan harus disesuaikan juga terkait panjangnya jam kerja. Mungkin bisa tetap nine to five, seperti sebelumnya, hanya saja harus meniadakan lembur.
Efektifkan waktu kerja siang untuk menyelesaikan pekerjaan, sehingga ketika waktunya pulang, karyawan dapat beristirahat dengan cukup tanpa terbebani oleh pekerjaan yang tertunda.
Jika memang harus ada shift, pastikan karyawan yang bekerja harus yang berusia kurang dari 50 tahun, sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. Masukkan hal ini dalam SOP, sehingga setiap karyawan paham betul mengenai kebijakan perusahaan yang satu ini.
Nah, semoga kita semua selalu diberik kesehatan ya, sehingga bisa bekerja dengan baik.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Kembali Bekerja ke Kantor di Masa New Normal: 9 Tip Agar Tetap Aman
Pemerintah sudah memutuskan untuk mengembalikan kegiatan ekonomi secepatnya, meski pandemi COVID-19 masih terjadi.
Enggak bisa disalahkan sih, karena dalam 3 bulan masa pembatasan sosial ini saja, sudah begitu banyak membawa korban–tak hanya korban karena terserang oleh penyakitnya, tetapi juga termasuk korban PHK. Bisa dibayangkan jika pembatasan ini berlangsung lebih lama.
So, buat kamu yang sekarang bersiap untuk kembali bekerja ke kantor dalam waktu dekat (atau malahan sudah mulai kembali bekerja), berikut ada 9 tip yang bisa kamu lakukan, untuk memastikan dirimu sendiri aman dan nyaman saat kembali bekerja.
9 Tip Kembali Bekerja di Masa New Normal
1. Pastikan tempat kerja sudah disesuaikan
Ada beberapa protokol yang harus dipenuhi oleh pemilik bisnis atau perusahaan yang memiliki karyawan terkait pembatasan jarak. Misalnya saja, area kerja harus disiapkan sehingga karyawan bisa saling berjarak minimal 1 meter satu dengan yang lain. Atau, perlunya memasang tirai mika atau pembatas, atau pentingnya menyediakan hand sanitizer atau hand soap di setiap sudut area kerja, dan seterusnya.
Pastikan perusahaan tempat kamu bekerja peduli dan mematuhi protokol-protokol kesehatan yang dianjurkan oleh WHO ataupun pemerintah ini sebelum kamu kembali bekerja ya.
2. Jangan lupa starter kit new normal milikmu sendiri
Meskipun mungkin di perusahaan tempat kamu bekerja sudah disiapkan semua, tapi ada baiknya kamu juga membawa starter kit new normalmu sendiri.
Pastikan barang-barang ini ada di tasmu atau kamu bawa setiap kali kamu ke kantor:
- Hand sanitizer dan hand soap.
- Air / surface sanitizer
- Tisu basah dan kering
- Masker dan/atau face shield, sarung tangan jika perlu
- Alat makan sendiri
- Alat beribadah sendiri
- Bawa helm sendiri juga, kalau misalnya kamu adalah pelanggan ojek online.
Dan, pelajaran berharga nih selama pandemi: jangan lupa bawa hand lotion juga, karena kulit tangan jadi gampang kering lantaran terlalu sering cuci tangan atau pakai hand sanitizer. Duh!
Bawa juga peralatan kerjamu sendiri, seperti pensil, bolpen, apa pun. Jangan pinjam dari teman dulu, sesehat apa pun dia.
3. Siapkan dana di e-wallet
Minimalkan penggunaan uang cash saat kamu kembali bekerja dan beraktivitas, jadi siapkan dana di e-wallet agar bisa digunakan sewaktu-waktu.
Mungkin kamu bisa pertimbangkan juga untuk menggunakan beberapa macam e-wallet, agar lebih serbaguna, karena kadang tempat yang satu enggak menerima jenis e-wallet tertentu, sedangkan tempat lain bisa.
4. Lebih baik pakai kendaraan pribadi lebih dulu
Inget nggak sih, belum lama sebelum pandemi mulai, kita selalu disarankan untuk menggunakan transportasi umum demi mengurangi kemacetan. Bahkan masih inget ketika MRT pertama kali diresmikan.
Tapi, sekarang, akan lebih aman jika kamu menggunakan kendaraan pribadi saja dulu, jika memang memungkinkan. Transportasi umum menjadi salah satu sumber tempat penyebaran virus corona terjadi, pun kita enggak bisa mengendalikan orang lain yang masih sering mengabaikan protokol kesehatan kan?
5. Pastikan meja kerja selalu bersih dan rapi
Sudah bukan saatnya lagi kerja sambil ngeberantakin meja kerja, biar kelihatan sibuk. Jagalah supaya meja kerja selalu bersih dan rapi, karena kebersihan sekarang benar-benar merupakan pangkal dari kesehatan.
Semprot disinfektan atau surface sanitizer yang disediakan atau yang kamu bawa sendiri secara berkala, apalagi jika baru saja ada teman yang mampir. Rasanya memang enggak sopan, tapi di masa-masa begini, orang pasti maklum jika ada yang melakukannya.
6. Bawa bekal
Akan lebih aman juga jika kamu bisa membawa bekal makan siang sendiri, ketimbang ramai-ramai beli makanan di warung sebelah atau di kantin kantor.
Atau, kalau enggak ya, pesan saja makanan untuk dimakan di ruangan ataupun kubikelmu sendiri. Untuk sementara waktu, libur ngumpul makan siang sambil gosipnya enggak apa kan?
Siapa tahu, next, pengeluaran juga jadi lebih terkendali karena bawa bekal sendiri ini.
7. Pantau dana darurat
Pandemi memberikan banyak pelajaran buat kita, termasuk dalam hal keuangan. Salah satunya adalah kita jadi mengerti dan paham, betapa pentingnya dana darurat.
So, jangan lengah ya. Kalau kemarin kamu sempat ngos-ngosan hidup lantaran penghasilan berkurang dan dana darurat enggak ada, maka sekarang saatnya kamu membangunnya. Mulailah dengan rencana dan kemudian jalankan secara bertahap.
8. Pertahankan hidup hemat
Sebagian dari kita akhirnya bisa membuktikan bahwa hidup hemat itu enggak mustahil dilakukan selama menjalani masa pandemi ini. Yuk, yang bisa mengetatkan pengeluaran, coba mana suaranya?
Selamat ya! Meski sekarang kita sudah mulai menjalankan new normal dengan kembali bekerja, tapi tetap pertahankan hidup hematmu! Enggak perlu dijelaskan kan, kenapa? Semangat!
9. Ikuti protokol yang sudah ditentukan
Yah, apalah artinya perusahaan sudah memfasilitasi kita untuk kembali bekerja, kalau kita sendiri mengabaikan protokol kesehatan, ya kan? So, pelajarilah dan patuhilah apa saja yang harus dilakukan selama kita berada di kantor.
Kenakan masker begitu sampai di kantor sampai pulang, ganti setiap 4 jam sekali. Jaga jarak dengan teman-teman lain, minimal 1 meter. Kalau harus bersin atau batuk, lakukan dengan cara yang benar. Dan, kalau badan terasa enggak sehat, segeralah minta izin untuk istirahat di rumah.
Nah, sekiranya dengan 9 tip di atas, kamu pun siap kembali bekerja di masa new normal ini. Ingat, tetap jaga kesehatanmu dengan makan makanan bergizi, minum air putih yang cukup, dan rutin berolahraga ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.