2 + 2 Jenis Laporan Keuangan dari Pribadi hingga Bisnis yang Perlu Kamu Ketahui
Jenis laporan keuangan perlu banget jadi tambahan pengetahuan, apalagi buat mereka yang pengin mengelola keuangan dengan lebih baik lagi. Baik itu individu atau bisnis, pun yang berpengalaman atau yang awam dalam dunia keuangan.
Mengapa? Karena laporan keuangan itu enggak hanya soal mengelola dan mengendalikan keuangan pribadi saja, tetapi juga berperan dalam pengambilan keputusan keuangan yang lebih baik.
Ya, dalam mengelola keuangan, kita memang akan banyak melibatkan pemantauan dan analisis berbagai laporan keuangan, seperti neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas. Jangan salah, hal ini enggak hanya dalam bisnis, tetapi juga dalam keuangan pribadi loh.
Dalam konteks keuangan pribadi, laporan keuangan membantu seseorang atau keluarga mengevaluasi kekayaan bersih yang dimiliki, mengelola utang, dan membuat rencana keuangan yang efektif. Sementara bagi bisnis, laporan keuangan memberikan gambaran tentang kesehatan keuangan perusahaan, profitabilitas, dan potensi pertumbuhan.
Meskipun dunia keuangan mungkin tampak rumit dan membingungkan, memiliki pemahaman dasar tentang jenis laporan keuangan itu sangatlah bermanfaat. Dengan mengetahui jenis laporan keuangan mana yang harus digunakan dalam berbagai situasi dan bagaimana cara membacanya, kita akan merasa lebih percaya diri dalam mengelola keuangan dan merencanakan masa depan yang lebih baik.
So, artikel ini akan membahas berbagai jenis laporan keuangan, baik untuk keuangan pribadi maupun bisnis, dan menjelaskan mengapa hal ini penting untuk dipahami, sekalipun oleh yang awam dengan dunia keuangan. Untuk apa? Untuk menambah wawasanmu dong.
Jenis Laporan Keuangan, Pribadi maupun Bisnis
Laporan Arus Kas
Dalam konteks keuangan pribadi, laporan arus kas adalah dokumen yang mencatat aliran uang masuk dan keluar selama periode waktu tertentu, seperti bulanan atau tahunan. Dengan adanya jenis laporan keuangan ini, kita akan lebih mudah dalam mengelola keuangan, melacak penghasilan dan pengeluaran, dan memantau perubahan saldo keuangan kita.
Jika pemasukan lebih besar dari pengeluaran, maka hal tersebut juga akan terlihat pada laporan arus kas ini. Begitu pun kalau pengeluaran lebih besar dari pemasukan. Dengan mengetahuinya, kita pun akan lebih mudah menentukan cara untuk mengatasi berbagai masalah atau dampak yang muncul karena kondisi keuangan tersebut.
Neraca
Dalam konteks keuangan pribadi, neraca adalah ringkasan atau gambaran dari aset, kewajiban, dan ekuitas (nilai bersih) individu atau rumah tangga pada titik waktu tertentu.
Neraca pribadi ini bisa membantu kita kalau ingin mengevaluasi kekayaan bersih yang kita miliki. Juga akan membantu kita juga dalam memahami posisi keuangan secara keseluruhan. Membuat dan memperbarui jenis laporan keuangan ini secara berkala dapat membantu kita mencapai tujuan keuangan dan menjaga keseimbangan antara aset dan kewajiban.
Neraca keuangan pribadi biasanya terdiri dari tiga komponen utama:
- Aset, mencakup semua yang dimiliki dan memiliki nilai, seperti uang tunai, tabungan, investasi (saham, obligasi, reksadana), properti (rumah, tanah), kendaraan (mobil, motor), dan barang berharga lainnya (perhiasan, koleksi seni). Aset dibagi menjadi dua kategori: aset lancar (likuid) dan aset tetap (jangka panjang).
- Kewajiban, yang mencakup semua utang dan kewajiban yang ada, seperti pinjaman perumahan, pinjaman kendaraan, kartu kredit, dan sebagainya.
- Ekuitas (nilai bersih), yaitu rasio antara total aset dan total kewajiban. Nilai bersih mencerminkan kekayaan bersih yang dimiliki pada titik waktu tertentu. Jika nilai bersih Anda positif, itu berarti aset lebih besar dari kewajiban, sementara nilai bersih negatif menunjukkan bahwa kewajiban lebih besar dari aset.
Laporan Laba Rugi
Nah, kalau di bisnis, ada jenis laporan keuangan laba rugi, yang juga dikenal sebagai laporan pendapatan atau laporan hasil usaha. Laporan ini adalah salah satu laporan keuangan utama yang digunakan oleh perusahaan untuk mengukur kinerja keuangan mereka selama periode waktu tertentu, seperti kuartal atau tahun fiskal.
Jenis laporan keuangan ini menyediakan ringkasan pendapatan, biaya, dan laba (atau rugi) yang dihasilkan perusahaan selama periode tersebut. Komponen utamanya antara lain:
- Pendapatan (revenue), yang mencakup semua pendapatan yang diperoleh perusahaan dari penjualan barang atau jasa. Pendapatan ini sering disebut sebagai “pendapatan kotor” atau “pendapatan atas penjualan.”
- Biaya pokok penjualan, yang mencakup biaya langsung yang terkait dengan produksi barang atau penyediaan jasa, seperti bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Biaya ini dihitung untuk menentukan “laba kotor” (pendapatan dikurangi biaya pokok penjualan).
- Biaya operasional, yang mencakup biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi barang atau penyediaan jasa, seperti biaya penjualan, administrasi, pengembangan produk, pemasaran, dan lain sebagainya. Biaya operasional dihitung untuk menentukan “laba operasional” (laba kotor dikurangi biaya operasional).
- Pendapatan dan biaya non-operasional, yang mencakup item yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan bisnis utama perusahaan, seperti pendapatan bunga, keuntungan atau kerugian dari investasi, atau biaya bunga atas pinjaman.
- Pajak penghasilan, yang mencakup estimasi jumlah pajak yang harus dibayar perusahaan atas laba yang dihasilkan selama periode tersebut.
- Laba bersih, yaitu laba (atau rugi) yang dihasilkan perusahaan setelah mengurangi semua biaya, termasuk biaya pokok penjualan, biaya operasional, pendapatan dan biaya non-operasional, serta pajak penghasilan. Laba bersih sering disebut sebagai “laba bersih” atau “hasil bersih.”
Laporan laba rugi sangat penting bagi pemegang saham, investor, dan kreditur, karena menyediakan informasi tentang profitabilitas, efisiensi, dan pertumbuhan perusahaan. Analisis laporan laba rugi juga membantu manajemen perusahaan dalam membuat keputusan tentang strategi bisnis, pengendalian biaya, dan alokasi sumber daya.
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas, juga dikenal sebagai laporan perubahan modal pemegang saham atau laporan perubahan posisi pemilik, adalah salah satu jenis laporan keuangan utama yang digunakan oleh perusahaan untuk melacak perubahan nilai ekuitas (modal) pemegang saham selama periode waktu tertentu, seperti kuartal atau tahun fiskal.
Jenis laporan keuangan ini menunjukkan bagaimana laba bersih, dividen, dan transaksi modal lainnya mempengaruhi saldo ekuitas pemegang saham dalam perusahaan.
Komponen utama laporan perubahan ekuitas meliputi:
- Saldo awal ekuitas, mencakup saldo ekuitas pemegang saham pada awal periode pelaporan.
- Laba bersih, yaitu laba atau rugi yang dihasilkan perusahaan selama periode pelaporan.
- Dividen, yaitu pembayaran yang dibuat oleh perusahaan kepada pemegang saham dari laba yang dihasilkan.
- Transaksi modal lainnya, yang mencakup berbagai transaksi yang memengaruhi ekuitas pemegang saham.
- Saldo akhir ekuitas, yaitu saldo ekuitas pemegang saham pada akhir periode pelaporan, setelah memperhitungkan laba bersih, dividen, dan transaksi modal lainnya.
Laporan perubahan ekuitas memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kinerja keuangan perusahaan daripada hanya melihat laba bersih saja. Ini membantu pemegang saham, investor, dan kreditur memahami bagaimana perusahaan mengelola sumber daya pemiliknya dan bagaimana keputusan manajemen tentang dividen dan transaksi modal memengaruhi nilai perusahaan. Analisis laporan perubahan ekuitas juga dapat membantu perusahaan dalam merencanakan strategi pertumbuhan dan pengelolaan modal secara lebih efisien.
Memahami jenis laporan keuangan dalam pengelolaan keuangan pribadi atau bisnis adalah keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh setiap orang dan pemilik bisnis.
Sekaranglah saatnya untuk mengambil langkah proaktif dalam menguasai keterampilan ini, terutama untuk mengoptimalkan potensi pertumbuhan kekayaanmu ke depannya.
QM Financial hadir untuk membantumu dalam perjalanan ini dengan menawarkan berbagai kelas keuangan yang mencakup topik bermanfaat dan relevan untuk memperluas pengetahuan di dunia keuangan. Dengan bergabung bersama QM Financial, kamu akan diberikan kesempatan untuk belajar dari para trainer yang berpengalaman dan mendapatkan wawasan yang akan membantumu mengambil keputusan keuangan yang tepat.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
9 Istilah Keuangan Pribadi Paling Sederhana yang Harus Dipahami
Susah juga, kalau mau mengelola keuangan tapi belum paham betul apa saja yang dibahas. Bener nggak? Mau baca tip segala macam, tapi beberapa istilah keuangan pribadi enggak paham artinya. Ya bhay saja deh akhirnya.
Pemahaman memang menjadi hal pertama yang harus dicapai lebih dulu. Kalau kita paham betul dengan apa yang kita baca, dan juga apa yang kita omongkan, biasanya sih ya lebih mudah memahami hal-hal lainnya juga.
Banyak istilah keuangan pribadi yang masih terdengar asing di telinga, tapi sudah mencoba belajar investasi, akhirnya ketemulah beberapa istilah dalam saham yang lebih rumit … ya bakalan susah juga.
So, ayo belajar dari yang paling basic dulu, yaitu memahami beberapa istilah keuangan pribadi yang bakalan paling sering kamu temui–terutama sih, kalau kamu suka baca-baca artikel di situs ini ataupun follow akun Instagram QM Financial.
Kamu bakalan banyak menemukan istilah keuangan pribadi berikut ini.
1. Pengeluaran
Dalam laporan keuangan pribadi, pengeluaran berarti adalah uang-uang yang kita belanjakan untuk berbagai keperluan.
Di QM Financial, kita membagi pengeluaran dalam 5 pos:
- Cicilan/utang, yaitu uang yang digunakan untuk mencicil atau membayar kembali utang yang kita lakukan. Misalnya cicilan KPR, cicilan kartu kredit, dan sebagainya.
- Investasi/tabungan, yaitu sejumlah uang yang kita sisihkan untuk disimpan–biar enggak ikut terbelanjakan demi tujuan tertentu. Kadang tak hanya menabung, kita juga berinvestasi, yaitu menanam uang di suatu tempat agar bisa berkembang atau menguntungkan.
- Pengeluaran rutin, yaitu uang-uang yang kita belanjakan untuk keperluan rutin, seperti listrik, groceries, dan sebagainya.
- Dana sosial, adalah uang-uang yang dikeluarkan demi tujuan sosial, seperti zakat, donasi, dan sebagainya.
- Lifestyle, adalah uang yang dibelanjakan untuk kebutuhan tersier, yang penting nggak penting, yang kadang hanya untuk memenuhi keinginan alih-alih kebutuhan.
2. Pendapatan
Pendapatan atau pemasukan atau penghasilan adalah uang atau materi yang kita dapatkan sebagai hasil usaha atau jerih payah kita.
Kalau karyawan ada gaji, untuk freelancer ada fee. Kalau pebisnis? Gaji juga, dari bisnisnya. Kalau investor, dari capital gain ataupun dari deviden.
3. Kekayaan bersih
Istilah keuangan pribadi yang ketiga ini berarti adalah selisih dari pendapatan keseluruhan plus aset, kemudian dikurangi dengan pengeluaran, termasuk posisi utang.
Nilai kekayaan bersih inilah yang akan menentukan apakah kita punya kondisi keuangan yang sehat atau enggak. Kalau hasilnya positif, maka kita punya arus keuangan yang sehat karena berarti pendapatan dan aset kita lebih besar daripada pengeluaran plus utang. Tapi, kalau negatif, berarti kondisi keuangan kita kurang sehat sehingga harus segera dicari cara untuk memperbaikinya.
4. Financial check up
Financial check up merupakan istilah keuangan pribadi yang berarti hal-hal yang kita lakukan dalam rangka cek kondisi kesehatan keuangan kita.
Dalam financial check up, kita akan mengecek status harta serta utang yang kita miliki, yang kemudian hasil data tersebut kita olah menjadi neraca dan arus kas.
Financial check up ini biasanya dilakukan setahun sekali–meski kalaupun lebih sering itu juga bagus. Kita bisa melakukannya sembari membuat review laporan keuangan akhir tahun, atau pada saat kita hendak membuat laporan SPT sebagai wajib pajak.
5. Neraca
Kamu pasti enggak terlalu asing juga dengan istilah keuangan pribadi yang kelima ini, karena sering disebut kalau kita lagi ngomongin soal keuangan di mana pun.
Neraca di sini bukan berarti timbangan, tetapi catatan perbandingan untung rugi, utang piutang, pemasukan dan pengeluaran, dan sebagainya (sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia). Neraca inilah hasil dari financial checkup yang kita lakukan, yang menampakkan posisi kekayaan bersih kita yang kemudian bisa menunjukkan kondisi kesehatan keuangan kita.
6. Bocor halus
Istilah ‘bocor halus’ mungkin banyak kamu dengar kalau kamu lagi ngobrol sama trainer-trainer QM Financial saja ya? Inilah istilah yang kami gunakan untuk menyebut sejumlah uang yang enggak ketahuan rimbanya, ngilang gitu aja dari dompet atau tabungan kita tanpa tercatat atau termonitor.
Tahu-tahu duit berkurang aja.
“Saudara” dari bocor halus adalah bocor ambyar, yaitu istilah untuk menyebut arus kas keluar yang tak terkendali.
7. Aset
Masih menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aset berarti:
- sesuatu yang mempunyai nilai tukar
- modal; kekayaan
Aset (aktif) ada beberapa macam yang bisa dijadikan sebagai andalan finansial, yaitu surat berharga, properti, dan bisnis. Dengan memiliki aset aktif, kamu akan mempunyai pendapatan pasif. Biasanya orang-orang membangun aset aktif ini demi menjamin masa pensiun mereka, masa ketika mereka tidak produktif lagi menghasilkan uang.
Sudahkah kamu mempunyai aset aktif milikmu sendiri sekarang?
8. Likuiditas
Kalau dalam istilah keuangan pribadi, likuiditas berarti adalah kemampuan kita untuk membayar utang yang sekarang sedang kita miliki tepat pada waktunya.
9. Inflasi
Istilah keuangan pribadi kesembilan ini akan sering kita dengar terutama kalau lagi bahas mengenai berbagai tujuan finansial jangka panjang, seperti dana pendidikan anak, dana pensiun, juga dana kepemilikan rumah.
Inflasi adalah kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang.
Lagi-lagi ini menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ya.
Inflasi merupakan hal yang pasti terjadi di setiap negara di dunia–termasuk Indonesia. So, inflasi memang harus selalu diperhitungkan, terutama jika kamu sedang merencanakan masa depanmu.
Sebenarnya masih banyak istilah keuangan pribadi lain yang seharusnya ikut dijelaskan di sini, tapi akan jadi panjang banget. So, mungkin kita akan sambung lagi di artikel yang lain ya.
Semoga bisa sedikit membantumu saat belajar mengelola keuangan pribadimu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.