Agar Tak Terjerat Pinjol dan Penipuan Toko Online seperti Ratusan Mahasiswa IPB
Beberapa waktu yang lalu, kita dihebohkan dengan berita mengenai terjeratnya ratusan mahasiswa IPB dalam pinjol dan penipuan toko online. Jumlah korban mencapai 300-an orang, dengan kerugian hingga mencapai Rp2.1 miliar.
Sungguh miris mendengar beritanya. Ada apa dengan para mahasiswa ini? Apakah mereka hedon sedemikian rupa sehingga “terpaksa” meminjam uang ke aplikasi pinjol? Apakah platform pinjol ilegal ini sekarang sudah merangsek ke kampus-kampus, atau gimana?
Penasaran kan?
Kronologi Kasus Penipuan Toko Online yang Menjerat Ratusan Mahasiswa IPB
Menurut penelusuran, ini merupakan modus penipuan yang cukup baru. Pelaku menawarkan kerja sama usaha penjualan gadget atau laptop dari toko online miliknya. Ada komisi sebesar 10% yang ditawarkan pada korban untuk setiap transaksi yang dilakukan.
Pelaku meminta korban untuk membeli barang di toko online milik pelaku. Jika korban tidak punya uang, maka pelaku meminta korban untuk memanfaatkan pinjol. Saat uang pinjaman disetorkan, barang tidak dikirimkan kepada korban sebagai pembeli, tetapi tetap disimpan oleh pelaku. Ternyata, komisi juga tidak diberikan sesuai perjanjian.
Menurut Satgas Waspada Investasi, sudah ada 5 aplikasi pinjol yang terlibat dalam kasus ini. SWI pun menetapkan bahwa kasus ini merupakan kasus penipuan toko online dan bukan sebagai masalah pinjol, karena uang diterima oleh pelaku, sementara barangnya fiktif.
Saat artikel ini ditulis, pelaku penipuan toko online ini sudah ditangkap dan sudah diproses oleh pihak berwajib.
Terhindar dari Penipuan Toko Online
Sebenarnya miris ya, bahwa kasus penipuan seperti ini masih terjadi. Lebih miris lagi, hal ini terjadi pada mahasiswa, yang seharusnya merupakan karakter-karakter yang kritis. Korban penipuan toko online yang mencapai ratusan ini menjadi tanda, bahwa literasi keuangan kita memang masih belum baik, meskipun menurut data, sudah terjadi peningkatan.
Data di atas adalah menunjukkan tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia tahun 2019. Sementara hasil SLINK tahun 2022 menunjukkan adanya peningkatan indeks literasi keuangan sebesar 49.68%, yang meningkat dari 38.03% di tahun 2019 tersebut.
Bahkan, menurut OJK, ada beberapa masalah yang muncul seputar tingkat literasi keuangan pada generasi muda ini. Yang paling miris adalah mudahnya generasi muda sekarang percaya dengan kata influencer, sehingga lebih mudah teperdaya untuk berinvestasi secara ilegal dan berpeluang lebih besar untuk terjerat penipuan.
Lalu, bagaimana caranya agar kita bisa terhindar dari berbagai jenis penipuan toko online seperti para mahasiswa IPB ini?
1. Cek legalitas
Menurut OJK, untuk setiap investasi atau iming-iming bodong seperti modus penipuan toko online ini, setiap dari kita harus memperhatikan 2L, yaitu legal dan logis.
Nah, kita bahas dulu yang pertama. Legal, artinya harus terdaftar dan diawasi oleh institusi yang berwenang. Jika terkait jasa layanan keuangan, kita bisa mengeceknya ke OJK. Jika terkait dengan produk bursa berjangka, seperti kripto, forex, dan sejenisnya, kita harus mengecek ke Bappebti. Jika terkait dengan perusahaan seperti penipuan toko online ini, cek SIUP atau surat izin usaha perdagangannya. Jika perlu cari website resmi usahanya, bahkan sampai ke laporan keuangan perusahaan terkait, jika ada.
Kita bisa cek identitas perusahaannya, cek kantornya apakah benar-benar ada. Jika yang bersangkutan adalah toko online yang menitipkan lapaknya ke marketplace atau ecommerce, kita bisa mengecek berapa banyak produk sudah terjual, ke mana saja, berapa rating dari pembeli, dan apakah ada testimoni negatif yang patut diperhatikan.
Jika informasinya belum memuaskan, kita juga bisa menelusurinya dari Google. Jika memang tidak ada rekam jejak yang cukup valid, maka sebaiknya tunda dan pikirkan kembali.
Kita wajib waspada terhadap segala sesuatu yang tidak jelas.
2. Berpikir kritis
Salah satu korban kasus penipuan toko online ini bercerita, bahwa mereka dijanjikan mendapatkan komisi 10% dari setiap transaksi dengan pinjol yang mereka lakukan. Sebenarnya, dari sini pun sudah cukup bisa dirasakan keganjilan skemanya.
Jika korban meminjam dana dari pinjol Rp3 juta untuk membeli laptop, dan kemudian mendapatkan komisi Rp300.000, lalu bagaimana dengan Rp2.7 juta yang lain? Apalagi untuk meminjam dana dari aplikasi itu nama korbanlah yang dipakai, bukan nama pelaku, bukan? Lalu, bagaimana korban bisa membayarnya kembali? Karena pasti korbanlah yang kemudian ditagih.
Jadi, di sinilah L yang ke-2 dalam 2L itu harus diperhatikan. Logis, artinya jangan hanya fokus pada return yang dijanjikan, tetapi skema bisnisnya sendiri juga harus masuk logika. Jika cacat logika, atau ada bagian yang terasa “hilang” atau tidak klop, lebih baik urungkan niat dan pikirkan kembali.
3. Update berita
Kadang kita merasa overwhelmed dengan berita-berita ya? Memang sih, tapi ada pentingnya juga kita update, karena dari berita-berita seperti inilah kita kadang mendapatkan pemahaman baru.
Seperti modus penipuan toko online ini sepertinya cukup baru ya, sehingga enggak heran kalau menelan korban yang cukup banyak. Konon, banyak di antara mahasiswa yang tertipu ini memang sedang bergerak untuk mencari dana kegiatan yang sedang mereka adakan. Si pelaku memanfaatkan kebutuhan ini untuk menjerat mereka dalam skema penipuan toko online.
Faktanya, para penipu memang sering memanfaatkan kebutuhan korban akan dana seperti ini. Ditambah dengan kurangnya pengetahuan dan pemahaman para korban, sehingga jerat pun bisa dilancarkan oleh pelaku.
Ke depannya, bukan tak mungkin berbagai modus penipuan lain juga akan muncul. Karena itu, kita memang harus waspada. Update terus berita, dan ingat kata OJK, 2L untuk setiap hal baru yang kita temui.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Love Scamming: Bikin Baper Ternyata Modus Penipuan Uang
Modus penipuan uang ini paling kena di hati sepertinya. Sudahlah bikin baper, eh … tambah harta raib. Yes, love scamming.
Baru-baru ini baca sebuah berita, bahwa Polda Metro Jaya menangkap tersangka love scamming yang mengaku sebagai tentara wanita AS dengan korban seorang WNI. Awalnya kenalan di Instagram, dan kemudian berlanjut ke WhatsApp. Selanjutnya, si pelaku meminta “pertolongan” dari korban untuk bisa membantunya keluar dari militer dan kemudian hendak bermukim di Indonesia. Pelaku love scamming lantas meminta korban membayarkan ongkosnya ke Indonesia sebanyak Rp2.4 miliar, dan nantinya akan diganti dengan uang sebesar USD 2 juta yang dimilikinya.
Ternyata semua janji kosong belaka.
Apa Itu Love Scamming?
Kamu sudah nonton serial yang ngehits, The Tindler Swindler? Dalam serial itu disebutkan, bahwa Simon Leviev berhasil memerdaya sejumlah perempuan dengan dalih cinta, untuk membiayai hidupnya yang borju. Alhasil para korbannya rugi puluhan ribu dolar, bahkan ada yang sampai terlilit utang besar.
Love scamming memang sangat berbahaya. Meski sudah banyak korban, faktanya sampai sekarang ada saja kasus yang masih terjadi.
Apa itu love scamming?
Love scamming, atau kadang juga disebut romance scam, adalah modus penipuan uang yang biasanya dilancarkan dengan memanfaatkan jejaring sosial internet. Pelaku biasanya mengajak korbannya berkenalan. Untuk mendapatkan kepercayaan calon korban, pelaku membuat dirinya sendiri semenarik mungkin hingga membuat korban jatuh cinta. Saat sudah terbangun ikatan emosional, pelaku pun dengan segala cara membujuk korban untuk mengirimkan sejumlah uang.
Pelaku love scamming bisa saja pria maupun perempuan. Biasanya korbannya adalah orang-orang rentan; lebih tua secara usia, terutama yang sedang galau masalah pasangan.
Ciri Umum Love Scamming
Modus seperti ini sebenarnya tidak baru lagi. Namun, lagi-lagi, masih saja banyak menelan korban. Enggak heran sih, soalnya melibatkan banyak perasaan di sini.
So, ada baiknya kamu mengenali ciri utama love scamming.
1. Cinta kilat
Pelaku scamming umumnya dengan cepat akan mengungkapkan cinta, kekaguman, dan kesukaannya pada calon korban. Padahal, ya, belum pernah ketemu secara langsung.
Hal ini tak lain dilakukan untuk menarik perhatian, mendapatkan kepercayaan, hingga menggali informasi pribadi, sehingga pelaku lebih leluasa melancarkan aksinya.
2. Menjual drama
Sering kali, pelaku love scamming membuat cerita sedemikian rupa sehingga mengundang simpati dari calon korban. Misalnya terkena musibah, terlilit utang, dikejar pesaing bisnis, hingga ingin keluar dari satuan militer. Biasanya mereka berdalih meminjam uang, yang dijanjikan akan dikembalikan dengan nilai uang yang lebih besar.
3. Janji bertemu, yang tak pernah kesampaian
Sering kali pelaku mengajak korbannya untuk meetup. Hal ini diperlukan agar si korban semakin percaya, bahwa si pelaku punya keseriusan dalam berhubungan. Meskipun kemudian mereka juga akan selalu membatalkan janji meetup di detik-detik terakhir, karena ada kondisi “darurat”.
Mencegah Diri Sendiri menjadi Korban Love Scamming
Bikin baper, menjadi korban love scamming bisa menimbulkan trauma tersendiri. Tak hanya secara material, secara mental pun kena.
So, ada baiknya kamu cegah agar dirimu jangan sampai menjadi korban love scamming.
1. Rahasiakan detail informasi pribadi
Informasi pribadi adalah kunci. Begitu informasi pribadi diketahui oleh orang lain, dengan mudah pula informasi ini disalahgunakan. Jadi, tetap rahasiakan detailnya saat kamu sedang beraktivitas di dunia maya.
Jangan pernah ungkapkan tanggal lahir, nama lengkap, nama ibu kandung, alamat rumah, no HP pribadi, alamat sekolah anak-anak, detail data anak-anak dan keluarga, serta berbagai informasi lain yang bisa membahayakan dirimu sendiri. Jika memang diperlukan—misalnya untuk verifikasi aplikasi bank atau sejenisnya, dan kamu perlu mengunggah identitas—maka pastikan aplikasinya berada di bawah pengawasan otoritas yang berwewenang. Tapi, selain untuk tujuan verifikasi layanan keuangan ini, sebaiknya tak sembarangan memberikan identitas diri.
Lebih baik juga tak melanjutkan obrolan di jalur pribadi, seperti WhatsApp atau SMS atau aplikasi sejenis. Keep it on public.
2. Jangan kirim uang
Sedrama apa pun kisah yang diceritakan, jangan pernah mengirimkan uang. Meskipun mereka memaksa dengan alasan apa pun—termasuk ketika mereka berjanji untuk mengembalikannya dengan jumlah yang lebih besar.
Sama teman atau saudara saja kita perlu berhati-hati dalam meminjamkan uang, apalagi mereka yang baru kenal secara online. Waspada, karena predator bisa menyaru menjadi apa saja dan siapa saja.
3. Cerita pada orang terdekat
Biasanya, orang terdekat akan bisa memberikan pertimbangan yang lebih logis, ketimbang kita yang mungkin saat itu sedang ‘mabuk kepayang’, termakan pesona si pelaku love scamming. Ketika orang terdekat memberikan pendapat secara logis, dengarkan. Kemudian, coba pikirkan dengan kepala dingin. Itu dia sedikit ulasan mengenai love scamming—modus penipuan uang yang kini semakin marak, seiring semakin kerasnya hidup yang harus dijalani. Semakin ke sini, ide para pelaku kejahatan siber ini juga semakin kreatif, so, ada baiknya memang bagi kamu untuk meningkatkan kewaspadaan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Ramai Penipuan Nasabah Prioritas, Ini yang Harus Dilakukan Agar Terhindar
Belakangan ramai pemberitaan tentang modus penipuan nasabah bank yang bisa dibilang baru, yaitu menawarkan upgrade menjadi lebih eksklusif. Tak tanggung-tanggung, nama bank yang dicatut kali ini adalah salah satu bank terbesar Indonesia, yang terkenal dengan satpamnya yang ramah. Update terbaru, bahkan sudah juga mencatut nama salah satu bank pelat merah terbesar.
Modus yang digunakan adalah menawari calon korban untuk upgrade nasabah melalui media sosial, seperti Instagram. Supaya dianggap serius, bahkan postingan di Instagram diiklankan supaya bisa menarik calon korban yang banyak. Tak hanya berhenti di media sosial yang publik, penawaran ini bahkan juga dilakukan melalui telepon dan pesan WhatsApp.
Dalam penawarannya, si penipu menyebutkan bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh nasabah yang ingin rekeningnya di-upgrade, yaitu:
- Dana mengendap minimal Rp10 juta, bisa dalam tabungan, deposito, giro, atau instrumen investasi lainnya.
- Memiliki fasilitas internet banking
Karena diiklankan, dan dengan mencatut nama bank besar—dengan nama akun yang juga meyakinkan—maka korban pun akhirnya tertipu.
Setelah ditelusur, ternyata modus penipuan nasabah yang digunakan tak hanya menawarkan upgrade rekening, tetapi juga aplikasi kartu kredit hingga ganti kartu chip dengan target phising aplikasi mobile/internet banking atau kartu kredit.
Luar biasa!
Modus Penipuan Nasabah Bank
Mau tidak mau, kita memang harus mengakui, bahwa modus kejahatan siber juga berkembang seiring kemajuan teknologi dan digital yang terjadi. Modus penawaran upgrade nasabah ini hanya salah satunya.
Berikut beberapa modus pembobolan rekening yang paling sering digunakan oleh para penjahat siber untuk menipu korban-korbannya.
1. Tautan palsu
Tautan palsu biasanya menggunakan metode phising, yang merupakan “plesetan” dari fishing, yang artinya memancing. Modus penipuan nasabah ini memang dengan cara memancing calon korban untuk memberikan data pribadi terkait rekening banknya. Tautan yang dikirimkan melalui email atau WhatsApp atau media lain itu menuju website palsu. Ketika kita meng-klik tautan dalam email, maka si penjahat pun bisa masuk ke email kita juga dan mempergunakannya untuk keuntungan pribadi.
2. Pengkinian data
Beberapa waktu yang lalu juga ada berita tentang penipuan nasabah dengan modus pengkinian data. Biasanya si penjahat beralasan bahwa ada transaksi tidak dikenal atau ada data yang salah. Jika kita tidak melakukan pengkinian data, maka rekening kita bisa dibekukan.
3. Sniffing
Modus penipuan nasabah yang ketiga ini dilakukan dengan cara “mengambil” data pribadi ketika calon korban menggunakan Wifi publik dan mengakses akun pribadi, termasuk rekening bank. Caranya adalah dengan menanam malware ke laptop atau gadget yang dipakai oleh korban melalui Wifi yang digunakan bersama-sama.
Apa yang Harus Kita Lakukan?
Sebenarnya, masih ada banyak modus penipuan nasabah yang sudah terjadi dan menelan korban, apalagi belakangan ini. Namun, kalau kita cermati, sebenarnya prinsip para penjahat ini adalah satu: memanfaatkan kelengahan calon korbannya.
So, memang penting untuk selalu waspada. Untuk meningkatkan kewaspadaanmu sehingga bisa terhindar dari berbagai macam modus penipuan nasabah, lakukan beberapa hal berikut.
1. Hafalkan nomor call center bank kamu
Call center bank biasanya terdiri atas nomor cantik yang mudah banget diingat. Adalah penting bagi kamu untuk selalu mengingat nomor call center, just in case kamu perlu mengonfirmasi segala hal yang berhubungan dengan rekening bank kamu.
Memang sih, kamu bisa menggunakan media sosial, seperti Instagram atau Twitter, tetapi media sosial adalah ranah publik. Data pribadi kamu akan lebih rentan tereksploitasi. Kamu mungkin juga bisa melakukan blokir kartu ATM atau kartu kredit melalui aplikasi mobile, tetapi kamu akan perlu menanyakan ini dan itu langsung pada petugas bank, dan call center bisa menyediakan fast response.
Jadi, hafalkan ya. Jangan sampai kamu malah keliru menelepon penipu juga.
2. Jaga kerahasiaan data pribadi
PIN, OTP, nomor CCV adalah data pribadi yang tidak boleh diberikan kepada sembarang orang. Bahkan kepada pihak atau petugas bank sekalipun.
Karena itu, curigalah jika ada orang yang menanyakan nomor-nomor ini kepadamu.
3. Cek dan ricek
Seperti dalam kasus penipuan nasabah untuk upgrade ke rekening eksklusif, ada baiknya kamu selalu cek dan ricek berbagai penawaran yang datang ke akun resmi bank (tentunya harus benar-benar memastikan dulu bahwa akunnya resmi ya!).
Faktanya, untuk bisa upgrade ke membership eksklusif ini sifatnya undangan, bukan penawaran. Dalam kasus yang ramai di Twitter, bank yang terkenal dengan satpamnya yang ramah itu mengundang nasabah dengan dana minimal Rp500 juta untuk menjadi nasabah eksklusifnya, bukan hanya Rp10 juta saja.
4. Report ke platform
Ketika kamu menemukan akun palsu bank, ataupun institusi yang lain, kamu bisa membantu agar tak semakin banyak jatuh korban penipuan nasabah seperti ini. Yaitu dengan cara melaporkan ads atau iklan, ataupun akunnya, ke platform yang bersangkutan.
Misalnya saja, kamu menemukan iklan Instagram yang menawarkan upgrade nasabah. Sudah jelas ini adalah modus penipuan, dan kamu bisa melaporkannya ke pihak Instagram.
Cara melaporkannya:
- Di bagian kanan atas dari postingan, akan tampak tiga titik berjajar menurun. Klik tiga titik tersebut.
- Pilih opsi “Report Ad”, pilih alasan “It’s a scam or it’s misleading”.
5. Jangan simpan terlalu banyak dana di satu rekening
Don’t put your eggs in one basket.
Ternyata ungkapan ini tak hanya berlaku pada instrumen investasi, tetapi juga tabungan. Jangan menyimpan terlalu banyak dana di satu rekening. Akan lebih baik jika kamu memiliki beberapa akun rekening, yang masing-masing ada “judul”-nya. Dengan demikian, selain untuk menghindari risiko penipuan, kamu juga bisa mengelolanya dengan baik.
Nah, semoga kita semua bisa semakin waspada, dan terhindar dari berbagai modus penipuan nasabah seperti ini ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Binary Option: Memahami Pengertian dan Cara Kerjanya
Binary Option belakangan ini jadi fenomena yang cukup meresahkan di kalangan para finance enthusiast di Indonesia.
Bagaimana tidak? Binary Option telah menelan banyak korban karena praktiknya yang membuat orang mengalami kerugian. Belum lagi dibumbui dengan ajakan dan rayuan manis iming-iming keuntungan ratusan persen, membuat cara “trading” ini terlihat seperti aman dan legal.
Nyatanya? Tidak sama sekali, bahkan berpotensi merugikan. Bahkan para pemangku kebijakan negeri ini harus turun tangan untuk mensosialisasikan, betapa merugikannya skema ini agar korban tak semakin banyak.
Tapi, apa sih binary option itu? Mengapa merugikan dan dilarang? Memangnya, seperti apa cara kerjanya? Yuk, kita bahas lebih dalam sedikit.
Apa Itu Binary Option?
Binary Option adalah salah satu dari sekian banyak skema bisnis keuangan yang sebenarnya bukanlah hal baru. Tak hanya beredar di Indonesia, dunia sudah cukup lama mengenal skema ini.
Dikutip dari Investopedia, Binary Option akan memberikan 2 pilihan pada trader untuk dipilih. Ya, dari sinilah nama Binary Option lahir. Binary, atau biner, artinya adalah 2; dan option yang artinya pilihan. Opsinya adalah ya atau tidak, dan dijalankan secara otomatis. Dengan demikian, kredit dan debit juga dilakukan secara otomatis pada akun trader. Dua pilihan “ya atau tidak”, dan dua efek: menerima pembayaran atau kehilangan seluruh dana.
Pemerintah Indonesia, melalui Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), sudah mengkaji ulang dan memastikan keberadaan Binary Option adalah ilegal. Meskipun begitu platform Binary Option, seperti OctaFX, Olymptrade, bahkan Binomo, masih kerap muncul iklannya di beberapa media sosial seperti Instagram, Twitter, dan YouTube. Lebih jauh lagi, bahkan ada pula influencer, atau yang sering disebut dengan afiliator, yang muncul dan semakin mempopulerkan skema ini untuk menjaring korban baru.
Nyatanya, Binary Option yang sebelumnya dikatakan sebagai satu bentuk trading online, belakangan disebut sebagai skema judi online berkedok trading. Oleh karena itu, legalitas Binary jelas dipertanyakan.
Bagaimana Cara Kerja Binary Option?
Binary Option ini menggunakan cara kerja menebak nilai dalam jangka waktu tertentu. Seorang “trader” akan diminta untuk menebak nilai sebuah komoditas; apakah nilainya naik atau turun dalam beberapa menit ke depan. Apabila tebakan yang kita tebak benar, maka kita akan mendapat keuntungan sebesar kurang lebih 60 – 90%. Jika salah, maka semua modal yang dipertaruhkan dalam transaksi akan hangus atau hilang.
Trader mendapatkan beberapa pilihan yang bisa digunakan untuk transaksi atau ditradingkan, pada umumnya berupa indeks saham, kripto, mata uang, hingga komoditas.
Mengapa Instrumen Binary Option Dilarang?
Bappebti secara resmi telah menyatakan bahwa Binary Option ilegal, lantaran nggak punya perizinan dalam bentuk apa pun dari Bappebti Kementerian Perdagangan. Kegiatan ini dinilai ilegal oleh Undang-Undang Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) Pada pasal 1 angka 8 UU No 10 tahun 2011 tentang perubahan atas undang-undang No 32 tahun 1997.
Berkaitan dengan hal ini, pihak Bappebti mengantisipasi kejadian yang mengakibatkan kerugian bagi investor yang menggunakan platform trading komoditi berjangka. Masyarakat disarankan apabila ingin terjun di dunia investasi sebaiknya lakukan pengecekan legalitas dan platform trading komoditi berjangka melalui website bappebti.go.id.
Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) telah melakukan pemblokiran terhadap kurang lebih 1.911 domain entitas investasi ilegal di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi, sedangkan Kasus Khusus Binary Option Sebanyak 92 Domain.
Contoh Kasus Binary Option
Binary Option memang menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini. Sudah banyak kasus kerugian yang diderita pengguna platform ini. Yang paling ramai setelah salah satu content creator yang meminta beberapa influencer atau selebgram dan YouTuber bertanggung jawab atas kerugian yang dialaminya.
Dalam narasinya, sang korban meminta pemrosesan hukum dilakukan pada para influencer, karena telah menjerumuskan banyak orang lantaran perannya sebagai afiliator dan bukan trader. Dalam skemanya, dari setiap orang yang loss, sang afiliator akan mendapatkan bagian 70% dana yang diambil. Korban mengaku mengalami kerugian dalam jumlah yang bervariasi, mulai dari puluhan, ratusan juta, bahkan miliaran. Bahkan, ada yang nekat menjual rumah, tanah, dan ada juga yang bercerai akibat kalah dalam skema Binary Option.
Tip untuk Menghindari Penipuan Seperti Binary Option
Bagaimanapun, kalau ada “barang” baru dan tampak menguntungkan—apalagi jika keuntungannya terlihat besar—pastilah menggoda iman. Sudah banyak kasus penipuan dengan berbagai modus operandi terjadi, korban sudah tak terhitung lagi, tetapi skema-skema seperti ini tetap bermunculan.
Agar tidak tertipu, sebaiknya ketahui ciri-ciri atau karakteristik dari segala macam bentuk trading atay investasi abal-abal ini. Toh sebenarnya, sebagian besar memiliki karakteristik yang terbilang serupa, di antaranya:
- Diklaim tanpa risiko, dengan jaminan pengembalian yang tinggi hingga ratusan persen dalam waktu singkat
- Strategi investasi yang digambarkan terlalu rumit untuk dijelaskan, atau mungkin dirahasiakan.
- Penggunanya tidak diperbolehkan melihat dokumen resmi dari investasi mereka. Tidak ada prospektus atau data historis pengembangan dana yang jelas.
- Uang yang diinvestasikan akan sulit dikeluarkan kembali.
- Aliran pengembaliannya terlihat konsisten. Padahal yang namanya pasar, pastilah sangat fluktuatif.
Yang paling penting untuk dilakukan setelah melihat ciri dan karakteristik di atas adalah mengecek legalitas platform atau bisnis yang bersangkutan di website OJK atau Bappebti—tergantung layanannya; apakah sudah terdaftar atau belum. Kalau belum, maka lebih baik pikirkan ulang untuk ikut bergabung.
Pada umumnya, Binary Option dapat dikenali jika pengguna memahami konsep money laundry atau skema Ponzi. Kebanyakan modus penipuan selalu memanfaatkan grey areas, atau kondisi konsumen yang kurang memiliki pemahaman komprehensif mengenai konsep bisnis money game-nya.
Intinya—yang sebenarnya sangat mudah diingat—hindari segala bentuk investasi yang mengklaim bebas risiko dan menjanjikan imbal teratur atau jumlah yang besar dalam waktu singkat.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!