Seberapa Jauh Gaji UMR Dapat Memenuhi Kebutuhan Dasar?
Bekerja di kota besar seperti Jakarta adalah impian bagi banyak orang. Salah satu alasannya karena gaji UMR di kota tersebut tergolong tinggi dan kompetitif.
Meskipun demikian, hal ini diiringi dengan biaya hidup yang tinggi dibanding dengan kota-kota besar lainnya. Adapun gaji UMR Jakarta saat ini sebesar Rp4.641.854 dan telah berlaku sejak 1 Januari 2022 sesuai Keputusan Gubernur (Pergub) tentang Upah Minimum Provinsi DKI 2022.
Lalu, apakah gaji yang didapatkan tersebut mampu memenuhi kebutuhan hidup yang layak selama tinggal di Jakarta?
Gaji yang Cukup untuk Hidup Layak di Jakarta
Gaji UMR atau upah minimum merupakan upah bulanan terendah yang terdiri dari upah pokok beserta tunjangan yang ditetapkan oleh gubernur dengan mempertimbangkan usulan dewan pengupahan provinsi.
Penetapan gaji UMR mengacu pada Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dengan mempertimbangkan produktivitas maupun pertumbuhan ekonomi.
KHL dihitung berdasarkan keperluan hidup pekerja dalam mencukupi kebutuhan dasar yang mencakup kebutuhan tempat tinggal, pangan 2.100 kkal perhari, sandang, pendidikan, dan lain sebagainya.
Misal, biaya hidup di Jakarta diasumsikan sebesar Rp5 juta. Adapun simulasi kalkulasinya yakni sebagai berikut.
1. Biaya Tempat Tinggal
Biaya tempat tinggal di Jakarta berbeda-beda karena tergantung dengan lokasi, fasilitas, layanan, dan lain sebagainya. Namun, mari asumsikan bahwa biaya yang diperlukan untuk tempat tinggal sekitar Rp850.000-Rp2 jutaan.
2. Biaya Konsumsi
Para karyawan yang memiliki gaji UMR bisa memilih makan di warung atau rumah makan. Anggaplah satu kali makan mengeluarkan uang sebesar Rp20.000. So, total biaya konsumsi per bulan mencapai Rp1,8-Rp2 juta.
3. Biaya Transportasi
Biaya transportasi setiap individu tentu berbeda-beda karena tergantung dengan jenis transportasi yang dipilih beserta jarak tempuhnya. Jika mengendarai motor, kamu perlu mengeluarkan uang bensin setiap bulannya. Adapun jika naik transportasi umum, rinciannya yakni sebagai berikut.
- Transjakarta: Rp3.500 x 22 (hari kerja) x 2 (pulang-pergi) = Rp154.000
- Commuter Line: Rp6.000 x 22 (hari kerja) x 2 (pulang-pergi) = Rp264.000
- MRT : Rp14.000 (tarif maksimal) x 22 (hari kerja) x 2 (pulang-pergi) = Rp616.000
Mengacu pada kalkulasi tersebut, biaya transportasi bisa diasumsikan sebesar Rp500.000.
4. Biaya Lainnya
Ada banyak biaya lain yang perlu dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, baik itu biaya internet, perawatan diri, hiburan, dan lain sebagainya. Kebutuhan setiap orang tentu berbeda-beda, sehingga mari asumsikan bahwa biaya lain-lain tersebut sebesar Rp2 juta.
Jadi, asumsi perhitungan biaya hidup di Jakarta sekitar Rp5.000.000 per bulan. Besar atau kecilnya pengeluaran tentu tergantung pada gaya hidup masing-masing orang.
Tip Memenuhi Biaya Hidup dengan Gaji UMR
Ada beberapa tip yang bisa dilakukan untuk memenuhi biaya hidup di Jakarta meskipun gaji pas-pasan sebagai kompensasi. Beberapa tip tersebut di antaranya sebagai berikut.
1. Menyusun Anggaran
Menyusun anggaran adalah hal yang wajib dilakukan agar setiap kebutuhan hidup bisa tercover dengan baik. Anggaran bulanan perlu dibuat serinci mungkin dan diikuti dengan disiplin.
2. Meningkatkan Keterampilan dan Pendidikan
Saat gaji yang didapatkan terasa sangat pas-pasan, jangan hanya mengeluh tanpa berbuat apa-apa. Kamu perlu mengikuti pelatihan atau pendidikan tertentu untuk meningkatkan skill.
Tip ini cukup efektif, karena dengan skill yang mumpuni maka terbukalah peluang untuk mendapatkan posisi yang lebih baik. Dengan begitu, maka ada peluang juga untuk gaji bisa lebih tinggi. Atau, setidaknya, kamu bisa mendapatkan penghasilan sampingan dari skill kamu yang baru. Meski tidak dari sumber yang sama dengan gaji utama, tetapi lumayan kan, untuk menambah penghasilan?
3. Berbagi Biaya
Salah satu solusi yang bisa diterapkan untuk memenuhi biaya hidup sesuai gaji adalah dengan berbagi biaya. Cara ini sangat ampuh untuk menghemat pengeluaran. Misalnya, dengan mencari teman sekamar dan melakukan pembagian biaya sewa.
4. Mencari Tambahan Penghasilan
Gaji UMR yang tergolong pas-pasan sering kali membuat karyawan harus mengambil pekerjaan tambahan untuk menambah penghasilan. Hal ini tidak masalah selama tidak mengganggu pekerjaan utama dan kamu masih sanggup melakukannya. Contohnya yakni seperti bekerja part time, freelance, bisnis online, dan lain-lain.
5. Manfaatkan Fasilitas Umum
Ada banyak fasilitas umum yang bisa dimanfaatkan dengan harga terjangkau atau bahkan gratis. Jika bepergian, kamu bisa naik MRT, KRL, atau Transjakarta bagi yang tinggal di Jakarta. Sementara itu, jika suntuk dan butuh hiburan, kamu bisa memanfaatkan fasilitas seperti taman kota, perpustakaan, museum, dan lain sebagainya.
Gaji UMR yang ditetapkan oleh pemerintah tentu sudah mengalami pengujian yang sedemikian rupa untuk disesuaikan dengan biaya hidup di Jakarta. Selain digunakan untuk memenuhi biaya hidup, karyawan juga bisa menyisihkan penghasilannya untuk tabungan dan investasi agar penghasilan yang didapatkan setiap bulan tidak menguap begitu saja.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Cakupan Perencanaan Keuangan Pribadi saat Harus Kehilangan Pekerjaan
Cakupan perencanaan keuangan pribadi perlu dikelola saat menghadapi situasi terburuk, salah satunya kehilangan pekerjaan. Kejadian tersebut bersifat tak terduga dan bisa terjadi pada setiap orang. So, perlu diantisipasi sedini mungkin.
Memang sedih sih, kalau kejadian kehilangan pekerjaan ini menimpa kita. Namun, saat benar-benar mengalami kehilangan pekerjaan, bukan saatnya untuk berlarut-larut dalam keterpurukan. Justru, kamu harus bergegas melakukan evaluasi dan menyusun strategi yang sedemikian rupa untuk bertahan hidup.
Kan, enggak nyaman rasanya kalau terlalu lama merasakan banyak tekanan finansial? Itulah pentingnya menemukan solusi yang tepat untuk situasi yang tengah dihadapi tersebut.
Contohnya, seperti menyusun anggaran secara ketat, membatasi pengeluaran, atau bahkan menjual barang yang tidak benar-benar dibutuhkan. Oleh karena itu, artikel ini akan mengulas lebih lanjut tentang cakupan perencanaan keuangan pribadi saat kehilangan pekerjaan. Ini adalah topik yang sedih dan berat untuk dibahas sih, tetapi justru harus segera dilakukan agar situasi segera membaik.
Cakupan Perencanaan Keuangan Pribadi saat Kehilangan Pekerjaan
Cakupan perencanaan keuangan pribadi adalah proses mencapai tujuan hidup melalui pengelolaan finansial yang terencana dan terintegrasi. Perencanaan ini juga diartikan sebagai proses evaluasi untuk menyesuaikan dan memprioritaskan keuangan ketika terjadi perubahan kondisi ekonomi.
So, kalau kamu harus kehilangan pekerjaan, itu artinya ada sebuah perubahan kondisi yang sedang terjadi dalam hidupmu. Perubahan kondisi ini wajar saja jika kemudian diikuti dengan perubahan rencana keuangan. Ada beberapa cakupan perencanaan keuangan pribadi yang harus diperhatikan, saat kamu mengubah rencana ini. Berikut beberapa di antaranya.
1. Sumber Penghasilan Lain
Saat tiba-tiba kehilangan pekerjaan, tidak ada salahnya mempertimbangkan pekerjaan part time atau pekerjaan sampingan yang memang menjadi keahlianmu. Pekerjaan ini sangat luas, mulai dari freelance, ojek online, jualan online, dan lain sebagainya. Temukan peluang yang memang cocok dengan minat dan keahlianmu dan pastikan agar peluang tersebut tidak mengganggu kamu dalam proses mencari pekerjaan tetap.
Mungkin saja kamu akan bertemu suatu perusahaan yang bersedia menawarkan pekerjaan sementara atau pekerjaan pengganti. Hal ini memungkinkan untuk bertemu orang-orang baru, mempelajari keahlian baru, hingga menemukan peluang yang lebih besar lagi.
2. Kelola Pengeluaran
Saat kehilangan pekerjaan, sudah pasti cakupan perencanaan keuangan pribadi pertama yang perlu dicek adalah pengeluaran. Tekan pengeluaran seminim mungkin. Bila perlu, cek kembali pengeluaran bulananmu untuk menentukan hal-hal yang penting dan tidak penting untuk dibeli.
Jika biasanya hidupmu penuh dengan hedonisme, inilah saatnya untuk menerapkan gaya hidup frugal. Misalnya, seperti membatalkan langganan majalah, layanan streaming, atau keanggotaan gym karena tidak termasuk kebutuhan primer. Apalagi kalau kemarin-kemarin, ternyata kamu tetap saja jarang ngegym. Jadi mubazir kan?
Mulailah untuk membatasi makan di luar hingga pemakaian bahan bakar berlebihan untuk menekan laju pengeluaran. Setelah memahami kondisi keuangan dengan lebih baik, saatnya menetapkan anggaran yang realistis untuk membantu kamu survive di situasi pencarian kerja ini.
3. Dana Darurat
Dana darurat merupakan cadangan uang yang disisihkan secara khusus untuk keadaan darurat atau pengeluaran tak terduga. Nah, masalahnya, apakah kamu ketika masih punya pekerjaan kemarin sudah sempat mengumpulkan dana darurat? Kalau sudah, kamu bisa bernapas lebih lega, karena ini bisa menjadi dana cadangan selama kamu belum punya pekerjaan tetap lagi.
Namun, jangan lupa untuk mengembalikannya lagi ya, nanti kalau sudah memiliki penghasilan tetap. Agar bisa menyisihkan dana darurat yang tepat, cobalah hitung pengeluaran kamu setiap bulannya. Untuk jumlah dana darurat yang ideal, setidaknya minimal ada 3 kali pengeluaran setiap bulannya. Mengingat, kamu pasti butuh waktu untuk mencari pekerjaan baru usai kehilangan pekerjaan. Setidaknya, dana darurat harus mampu mengakomodir pengeluaran selama tiga sampai enam bulan ke depan.
4. Utang dan Kewajiban
Cakupan perencanaan keuangan pribadi yang berikutnya adalah utang dan kewajiban. Susunlah seluruh daftar tagihan yang mencakup uang sewa, utilitas, kredit kendaraan, utang, dan kewajiban lainnya.
Alternatif yang paling ideal saat menghadapi kehilangan pekerjaan adalah dengan tetap melakukan pembayaran full setiap bulan. Sayangnya, beberapa dari kamu yang tidak memiliki cukup tabungan mungkin akan sulit melakukan perencanaan ini. Namun, masih ada opsi untuk membayar minimum. Dengan rutin melakukan pembayaran minimum, setidaknya upaya ini dapat menjaga reputasimu di mata pemberi pinjaman atau lembaga penyedianya.
Namun, jika memang tidak bisa melakukan pembayaran minimum, cobalah untuk bernegosiasi. Misalnya, mengupayakan agar tanggal jatuh tempo mundur, meminimalkan pembayaran bulanan, menghapus atau menurunkan bunga, menunda pembayaran, dan lain-lain.
5. Asuransi
Badai PHK massal memang bisa terjadi kapan saja dan dapat menimpa perusahaan apa saja. Sebelum musibah ini menimpamu, ada baiknya jika menggunakan produk asuransi yang memberikan manfaat yang pas dengan kebutuhan.
Seperti asuransi kesehatan. Umumnya perusahaan akan mengikutsertakan karyawan dalam program BPJS Kesehatan. Nah, ketika kehilangan pekerjaan, jangan sampai lupa untuk tetap membayar iuran, agar manfaatnya tetap bisa kamu dapatkan. Ingat, biaya obat saat sakit itu lumayan menguras dompet. Kalau tanpa asuransi, bisa-bisa hal ini menambah beban keuangan kamu yang belum berpemasukan lagi.
Dengan memperhatikan cakupan perencanaan keuangan pribadi ini, maka kamu tetap bisa menjalani hidup dengan layak dan tidak perlu mengambil pinjaman untuk memenuhi kebutuhan hidup.
6. Rencana Keuangan Baru
Cakupan perencanaan keuangan pribadi yang perlu dilakukan selanjutnya adalah mengatur rencana keuangan baru. Kamu juga perlu memastikan, apakah rencana-rencana lama masih relevan dengan kondisi saat ini dan di masa depan?
Jangan ragu untuk mencari sumber penghasilan tambahan secara produktif. Jika mempunyai keahlian khusus, lakukan pekerjaan freelance, konsultasi paruh waktu, atau memonetisasi keahlianmu dengan sumber daya online. Apalagi, saat ini, ada banyak pekerjaan digital yang bisa dikerjakan secara fleksibel di mana saja dan kapan saja.
Berapa pun sumber penghasilan tambahan tersebut, hal ini tetap akan membantu untuk menutup sejumlah pengeluaran.
Jadi, dapat diketahui bahwa cakupan perencanaan keuangan pribadi sangat penting ketika menghadapi situasi kehilangan pekerjaan. Dengan memilih perencanaan yang tepat, maka kondisi finansial bisa tetap bertahan hingga benar-benar menemukan pekerjaan baru yang menjanjikan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Seperti Putri Ariani, Ini Hal Keuangan untuk Orang Tua yang Ingin Mengantar Anak Mewujudkan Mimpi
Putri Ariani, bintang yang baru-baru ini mencuri perhatian publik lewat penampilannya yang memukau di America’s Got Talent, adalah contoh nyata dari betapa pentingnya dukungan orang tua dalam mewujudkan mimpi anak.
Ketika Putri menaiki panggung dengan suara emasnya, di balik itu adalah jalinan perjuangan, pengorbanan, dan dukungan finansial yang tak terhitung dari orang tuanya. Kepedulian dan dukungan orang tua terhadap aspirasi anak tak hanya bersifat moral, tetapi juga melibatkan aspek keuangan yang tak kalah pentingnya.
Hal ini menjadi sebuah peringatan bagi orang tua yang ingin membantu anak mereka meraih mimpi, terutama di bidang yang membutuhkan investasi waktu dan sumber daya, seperti musik, olahraga, atau seni. Pengelolaan keuangan yang cermat, perencanaan jangka panjang, dan pemahaman akan biaya yang mungkin timbul dalam proses tersebut adalah kunci suksesnya peran orang tua dalam mengantar anak mewujudkan ambisinya.
Dengan semakin banyaknya kisah sukses seperti Putri Ariani, penting bagi orang tua untuk menyadari bahwa mendukung mimpi anak bukan hanya tentang menyemangati, tetapi juga memastikan keberlangsungan dukungan secara finansial.
So, kali ini, kita akan membahas berbagai aspek keuangan yang harus diperhatikan oleh orang tua yang ingin serius mendampingi anak dalam mengejar impian mereka, mulai dari pengelolaan dana, perencanaan anggaran, hingga cara menghadapi berbagai tantangan finansial yang mungkin muncul di sepanjang perjalanan tersebut.
Menjadi Supporter Mimpi Anak dan Hal Keuangan di Baliknya yang Harus Diwaspadai
Mendukung mimpi anak yang ingin sesukses Putri Ariani adalah salah satu aspek krusial dalam perkembangan mereka, dan ini melibatkan lebih dari sekadar dorongan emosional.
Dukungan keuangan sering kali menjadi komponen penting dalam membantu anak mencapai tujuan mereka. Berikut adalah beberapa cara di mana keuangan terkait dengan mendukung mimpi anak, dan apa yang perlu diwaspadai oleh orang tua:
Investasi Awal
Untuk hampir setiap aspirasi atau mimpi, ada biaya awal yang harus dikeluarkan. Misalnya, jika anak bercita-cita menjadi musisi, mereka akan memerlukan instrumen musik, pelajaran musik, dan mungkin biaya rekaman.
Jika bercita-cita menjadi atlet, mereka akan memerlukan perlengkapan olahraga, pelatihan, dan biaya partisipasi dalam kompetisi. Orang tua harus siap dengan investasi awal ini dan memahami bahwa ini adalah langkah pertama dalam mendukung mimpi anak.
Biaya Berkelanjutan
Selain biaya awal, ada juga biaya berkelanjutan yang harus dipertimbangkan. Ini bisa berupa biaya pelajaran lanjutan, biaya perjalanan untuk kompetisi, atau biaya pemeliharaan peralatan. Ini adalah aspek yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan keuangan jangka panjang.
Seperti Putri Ariani, yang orang tuanya dengan sigap menerbangkannya ke Amerika Serikat untuk mengejar mimpi. Pastinya biayanya tidak murah, bukan?
Pengorbanan Waktu dan Sumber Daya
Mendukung mimpi anak mungkin juga berarti mengorbankan waktu dan sumber daya yang bisa saja dialokasikan untuk hal lain. Hal ini perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan keuangan keluarga.
Keseimbangan Antara Dukungan dan Keberlanjutan Finansial
Penting bagi orang tua untuk menemukan keseimbangan antara mendukung mimpi anak dan memastikan keberlanjutan finansial keluarga. Mengalokasikan terlalu banyak sumber daya ke satu arah dapat menyebabkan tekanan finansial.
Pendidikan Finansial untuk Anak
Sementara mendukung mimpi anak, penting juga untuk mendidik mereka tentang manajemen keuangan. Ini akan membantu mereka nantinya jika ternyata mereka mendapatkan penghasilan dari minat dan mimpinya tersebut. Jangan sampai mereka memiliki konsep yang keliru tentang uang, dan akan membuat mereka memiliki hubungan yang tidak baik dengan uang.
Dengan memahami nilai uang dan pentingnya pengelolaan sumber daya dengan bijaksana, mereka akan bisa mendapatkan manfaatnya untuk sepanjang hidup.
Kesiapan untuk Ketidakpastian
Tidak semua mimpi berujung pada kesuksesan, dan kadang ada risiko finansial yang terlibat. Orang tua perlu siap untuk menerima bahwa terkadang, meskipun sudah banyak investasi yang dikeluarkan, hasilnya mungkin tidak sesuai harapan. Ini penting untuk diantisipasi dan diakui sebagai bagian dari proses.
Dengan memahami dan menavigasi tantangan dan aspek keuangan ini dengan bijaksana, orang tua dapat memberikan dukungan yang kuat bagi anak-anak mereka dalam mewujudkan mimpi mereka seperti Putri Ariani, sambil menjaga keseimbangan dan keberlanjutan finansial keluarga.
Yang Bisa Dilakukan oleh Orang Tua untuk Dukung Anak Meraih Mimpi seperti Putri Ariani
Agar orang tua dapat mengatur keuangan dengan efektif untuk mendukung dan mengantar anak meraih mimpinya seperti Putri Ariani, ada beberapa langkah dan strategi yang bisa diambil.
Menetapkan Prioritas dan Tujuan
Orang tua harus memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang ingin dicapai oleh anak mereka dan berapa banyak sumber daya yang diperlukan. Dengan mengetahui prioritas, orang tua dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang bagaimana mengalokasikan keuangan.
Menyusun Anggaran
Membuat anggaran khusus untuk mendukung mimpi anak seperti Putri Ariani adalah langkah penting. Ini harus mencakup estimasi biaya awal, biaya berkelanjutan, dan dana darurat untuk ketidakpastian. Pastikan juga untuk memasukkan biaya pendidikan dan kebutuhan lainnya.
Jangan sampai cash flow secara keseluruhan terganggu, hingga kebutuhan-kebutuhan penting terlupakan.
Menabung dan Investasi
Mulai menabung dan berinvestasi lebih awal untuk tujuan jangka panjang. Investasikan dalam instrumen yang aman dan berkembang sehingga dana tersebut dapat berkembang seiring waktu. Ini akan membantu dalam mengumpulkan dana yang cukup untuk mendukung mimpi anak.
Mencari Sumber Pendanaan Eksternal
Terkadang, dukungan keuangan dari keluarga mungkin tidak cukup. Dalam kasus ini, orang tua bisa mencari beasiswa, hibah, sponsor, atau pendanaan crowdfunding untuk membantu menutupi biaya yang diperlukan.
Pengelolaan Utang dan Kredit
Jika perlu mengambil pinjaman untuk mendukung mimpi anak, pastikan untuk mengelola utang dengan bijaksana. Jangan mengambil lebih banyak utang daripada yang mampu dibayar kembali dan selalu berupaya untuk mempertahankan skor kredit yang baik.
Fleksibilitas dan Adaptasi
Kondisi keuangan dan tujuan anak dapat berubah seiring waktu. Oleh karena itu, penting untuk tetap fleksibel dan siap menyesuaikan rencana keuangan sesuai dengan kebutuhan yang berkembang.
Pengendalian Emosi dan Pengambilan Keputusan Rasional
Dalam mendukung mimpi anak, penting untuk tidak terbawa emosi dalam pengambilan keputusan keuangan. Selalu evaluasi opsi dengan kepala dingin dan fokus pada keberlanjutan finansial jangka panjang.
Menjaga Keseimbangan Hidup
Sambil mendukung mimpi anak yang ingin sesukses Putri Ariani, jangan melupakan kebutuhan dan aspirasi anggota keluarga lainnya. Pastikan untuk menjaga keseimbangan dalam pengeluaran dan investasi untuk seluruh keluarga.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, orang tua dapat lebih efektif dalam mengatur keuangan mereka untuk mendukung dan mengantar anak-anak mereka dalam meraih mimpinya.
Kesuksesan Putri Ariani yang viral bisa menjadi inspirasi bagi banyak keluarga yang ingin melihat anak-anak mereka mewujudkan mimpinya.
Dalam perjalanan yang penuh tantangan ini, peran orang tua tidak hanya sebagai pemberi semangat, tetapi juga sebagai penopang keuangan yang stabil. Dengan perencanaan, pengelolaan, dan pendekatan yang bijaksana terhadap keuangan, orang tua dapat meletakkan pondasi kokoh bagi masa depan anak-anak mereka.
Kunci keberhasilan terletak pada keseimbangan antara mendukung aspirasi dengan menjaga keberlanjutan finansial keluarga. Ingatlah bahwa investasi dalam pendidikan dan mimpi anak adalah investasi dalam masa depan yang lebih cerah dan penuh makna. Biarkan kisah Putri Ariani menjadi pemicu bagi kita semua untuk berinvestasi secara cerdas dalam impian anak-anak kita dan mendukung mereka dengan penuh cinta dan dedikasi.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Menyusun Anggaran Hari Lebaran di Tengah Pandemi
Lebaran sebentaaar lagi! *autonyanyi* Apa kabar puasamu sampai dengan hari ini? Semoga lancar, meski harus menjalaninya di tengah pandemi dan ‘the new normal’ ini. Dan, iya, kira-kira satu minggu lagi, kita akan segera merayakan hari Lebaran.
Dan, pastinya, kita juga akan merayakan hari Lebaran dengan kondisi the new normal. Lalu, bagaimana menyusun anggarannya? Pasti juga berbeda dengan anggaran Lebaran tahun lalu. Apa saja yang beda?
Well, semoga sih kamu benar-benar enggak merencanakan mudik di momen Lebaran tahun ini. Coba tunggu saja sampai kondisi aman dan memungkinkan. Kamu juga harus membatalkan niat untuk silaturahmi ke sanak saudara, teman-teman, dan kolega-kolega. Mungkin juga, kalau memang butuh baju baru, kamu harus belanja secara online, bukan lagi beramai-ramai ke mal atau ke Tanah Abang.
Belum lagi, soal THR yang diterima. Bisa jadi enggak sebanyak sebelumnya juga, atau malah enggak bisa terima uang THR tahun ini dengan berbagai alasan yang harus kita maklumi juga.
Dengan berbagai kondisi yang berubah, maka kita pun harus menyiapkan diri. Ada banyak pengeluaran barangkali yang bisa kamu hemat karena kondisi ini, sehingga kamu bisa mengalokasikannya ke pos pengeluaran yang lain.
Tetaplah bersyukur dengan apa yang ada, setidaknya kita masih bertemu dengan bulan Ramadan dan hari Lebaran tahun ini. Jadi, yuk, coba kita menyusun anggaran Lebaranmu tahun ini, supaya enggak mubazir dan tetap terkendali.
5 Pos untuk Anggaran Merayakan Hari Lebaran dengan Kondisi The New Normal
1. Bayar zakat dan sedekah
Alhamdulillah, jika kamu masih mendapatkan uang THR tahun ini ya. Karena hak kamu sudah dipenuhi, maka pemenuhan hak orang lain harus menjadi prioritasmu juga sekarang. Kalau kamu mampu, iringi juga dengan sedekah.
Bayarlah zakat sesuai ketentuan. Jadikanlah ini sebagai prioritas utama, selain karena perintah agama.
Seandainya kamu tidak mendapatkan THR pun, bukan berarti kita bisa “libur” memberi zakat. Jadi, anggarkan ya.
2. Hidangan Lebaran
Of course kamu harus menyiapkan hidangan hari Lebaran di rumah, sebagai wujud dari rasa syukur telah menjalani bulan puasa dengan baik dan lancar.
Untuk tahun ini, coba buat sendiri hidangan hari Lebaran di rumah dengan bahan-bahan yang sederhana dan mudah. Toh, kamu hanya akan menikmatinya bersama keluarga inti (atau bahkan kamu nikmati sendiri karena enggak bisa mudik). Enggak apa, yang penting ada dan halal semuanya.
Begitu juga dengan kue Lebaran. Nggak perlu pesan atau beli berlebihan. Cukuplah sediakan untuk dicemal-cemil sendiri di rumah bersama keluarga. Bagaimanapun, momen Lebaran adalah momen penting yang harus dirayakan. Tetapi, merayakan enggak selalu berarti dengan yang mewah-mewah kan. Kali ini, kita buat suasana yang berbeda, sembari berprihatin agar kondisi lekas membaik.
3. Kirim parsel
Karena enggak mungkin bersilaturahmi atau mudik, maka kirim parsel Lebaran bisa jadi pengganti.
Coba cari informasi layanan-layanan penyedia parsel Lebaran yang bisa mengantar parselmu sampai tujuan dan bisa dipesan melalui online. Dengan begini, meski raga di rumah aja di hari Lebaran, tetapi kamu tetap bisa menjalin komunikasi dan menyampaikan perhatian pada mereka yang kamu kirimi parsel.
Atau, kamu juga bisa membuat parsel sendiri di rumah, lalu kirim dengan memanfaatkan ojol atau kurir yang lain.
4. Beli kuota
Karena enggak bisa bersilaturahmi secara langsung juga, maka siapin deh kuota biar bisa video call-an sama teman-teman, saudara, bahkan keluarga di kampung.
Karena lagi-lagi deh, kita mesti melakukan physical distancing selama hari Lebaran besok, tapi bukan berarti kita enggak bisa menghubungi dan mengobrol asyik dengan orang-orang tercinta itu kan?
5. Perkuat dana darurat
Jika masih ada anggaran, maka alokasikan ke dana darurat yang akan berguna banget untuk bertahan hidup sampai kondisi stabil lagi. Karena, entah sampai kapan kondisi ini harus kita jalani.
Ketidakpastian ini membuat kita harus benar-benar bijak dalam mengatur anggaran dan juga pengeluaran setiap harinya. Kalau di hari Lebaran ini kamu masih mendapatkan THR, maka sebaiknya kamu juga atur dengan amat hati-hati, agar tak mubazir. Simpan bersama dana daruratmu yang lain akan lebih baik untuk sekarang ini.
Nah, selamat menyambut hari Lebaran yang tinggal menghitung hari ini ya. Semoga kita semua selalu diberkahi kesehatan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.