Menunda Investasi? Inilah 3 Risiko Keuangan yang Harus Dihadapi
Memiliki gaji besar ataupun kecil, setiap orang pasti memiliki kebutuhan yang sudah direncanakan setiap bulan. Ada yang bersifat kebutuhan tetap dan ada pula tambahan. Dan, tak jarang karena kebutuhan ini itu, jadi kerap menunda untuk melakukan investasi. Sayangnya, perilaku tersebut berefek ke risiko keuangan yang harus dihadapi.
Dalam strategi perencanaan keuangan, investasi merupakan hal yang sangat penting, agar ke depannya Anda bisa memiliki sejumlah dana yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan ataupun keinginan.
Memutuskan untuk melakukan investasi adalah pilihan terbaik. Karena sejatinya, investasi merupakan suatu proses untuk menunda keinginan kita hari ini agar bisa digunakan di kemudian hari.
Mengapa perlu berinvestasi? Inflasi adalah hal yang pasti. Jadi, di masa depan sudah pasti akan ada kenaikan harga, di sinilah fungsi investasi di mana diharapkan bisa memberikan kenaikan pada nilai aset dan juga penghasilan di masa yang akan datang.
Risiko dalam berinvestasi itu pun sudah pasti ada. Semakin tinggi imbal hasil, maka makin tinggi pula risikonya. Namun, setinggi apa pun risiko investasi, akan lebih besar risiko keuangan yang bisa terjadi karena menunda investasi.
Lalu, risiko keuangan apa saja yang bisa terjadi ketika kita menunda investasi? Yuk, disimak penjelasannya.
Menunda Investasi? Inilah 3 Risiko Keuangan yang Harus Dihadapi
Tidak ada dana pendidikan untuk anak-anak
Memutuskan untuk berkeluarga, kita harus berpikir jauh ke depan. Dana pendidikan anak mulai dari jenjang TK hingga perguruan tinggi adalah salah satu tujuan keuangan yang nominalnya bisa bikin kepala cenat-cenut kalau tak disiapkan dengan baik.
Setiap tahun, biaya pendidikan akan ada kenaikan. Walaupun memilih sekolah negeri yang bebas biaya masuk, bukan berarti tidak ada biaya lainnya. Intinya kita harus memiliki sejumlah dana untuk pendidikan anak di tiap jenjang. Jumlah anak juga akan memengaruhi berapa banyak dana yang harus disiapkan lho.
Menabung apa saja cukup? Sayangnya tidak. So, untuk memenuhi kebutuhan dana pendidikan, investasi adalah keharusan.
Tidak ada dana pensiun
Memikirkan dana pensiun itu sungguh tak menarik. Apalagi, kalau kita masih muda, baru semangat-semangatnya kerja. Masa sudah mau mikirin gimana nanti kalau pensiun?
Kalau memang ini yang kamu pikirkan sebagai karyawan, well, sekaranglah saatnya kamu mengubah persepsi. Dana pensiun harus dimiliki oleh siapa pun, baik pekerja lepas, profesional, pemilik bisnis, apalagi karyawan, demi kehidupan yang (tetap) baik di masa tua nanti.
Setiap instansi memiliki batas waktu pensiun yang berbeda-beda. Coba deh dipikirkan, jika tidak memiliki dana pensiun, bagaimana hidup kita kelak? Mengharapkan uang pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan, apakah cukup?
Jika hanya mengharapkan dana pensiun dari kantor ini sudah jelas tidak akan mencukupi. Indonesia memiliki rata-rata tingkat inflasi 3% per tahun, ini artinya kita berpotensi mengalami penurunan standar hidup di kemudian hari apabila tidak ada dana pensiun.
Agar terhindar dari risiko keuangan di masa “istirahat” kelak, maka persiapkan semuanya sejak sekarang. Mulailah berinvestasi untuk dana pensiun. Kelak dengan dana pensiun, kita bisa hidup di manapun sesuai keinginan dengan pasangan, mau jalan-jalan keliling dunia pun tak masalah toh ada dana yang sudah disiapkan.
Menciptakan sandiwch generation yang baru
Menjadi orang tua tugasnya melindungi anak dan juga harus bisa mandiri secara finansial walaupun udah di usia senja. Ada sebuah kekhawatiran jika kelak saat pensiun nanti harus bergantung pada bantuan anak. Bukankah ini seharusnya menjadi tugas kita, untuk memutuskan rantai sandwich generation ini?
Berikan hidup terbaik pada anak-anak dan sebisa mungkin jangan membebankan hidup kita juga pada mereka. Wariskan aset, jangan wariskan risiko keuangan. Ada sebuah kehangatan saat kita bisa hidup mandiri kelak dan tidak bergantung pada anak.
Memiliki investasi, kita bisa mencukupi bekal di hari tua dan menghindarkan diri dari berbagai risiko keuangan, salah satunya berutang.
Dalam hidup, kita mestinya punya strategi agar bisa survive dan menikmati hidup seutuhnya. Risiko keuangan di atas sangat membahayakan hidup kita apabila tidak diatasi sejak sekarang. Mulailah berinvestasi berapa pun dana ada. Ada banyak instrumen investasi yang bisa dipilih, sesuaikan dengan kemampuan, tujuan keuangan, dan profil risiko yang dimiliki.
Apakah kantor atau komunitasmu mengalami masalah keuangan yang sama? Ataukah, punya kebutuhan training finansial yang lain? Sila kontak WA 0811 1500 688 untuk mendiskusikan kebutuhan training finansialmu. Semua modul dibuat SIMPEL, PRAKTIS, dan tentu saja FUN!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.