6 Aplikasi Laporan Harian Keuangan Pribadi yang Bisa Dicoba
Sudah sadar bahwa membuat catatan keuangan itu penting. Tapi, males banget bikin secara manual. Males juga mesti buka-buka Excel setiap kali mau mencatat. Nah, ada yang lebih praktis nih, thanks to technology! Sekarang, ada banyak aplikasi laporan harian keuangan pribadi yang gampang banget dipakainya.
Ya, teknologi memang memudahkan—meskipun ya bisa juga membuat kita terlibat kesulitan. Pinter-pinternya kita saja kan, mau memilih pemanfaatan yang mana?
Nah, aplikasi laporan harian keuangan yang bisa didownload di smartphone kamu ini memang bisa membantu banget. Apalagi yang sekarang, biasanya fiturnya juga semakin lengkap. Nggak cuma bisa mencatat pemasukan dan pengeluaran, sampai bisa reminder dan bisa dihubungkan ke akun bank juga. Hanya saja, kamu perlu berhati-hati ya, jangan sampai menggunakan aplikasi abal-abal yang justru mengancam keamanan keuanganmu.
So, berikut ini deretan aplikasi laporan harian keuangan yang bisa kamu coba. Disclaimer on ya: daftar berikut ini bukanlah rekomendasi, melainkan sekadar tambahan pengetahuan untuk kamu. Silakan diunduh secara bertanggung jawab, cari tahu dulu review dan legalitas aplikasinya. Kamu pasti sudah hafal betul caranya.
Aplikasi Laporan Harian Keuangan yang Praktis dan Bisa Dicoba
Money Lover
Money Lover adalah salah satu aplikasi laporan harian keuangan yang cukup populer. Di PlayStore, ratingnya mencapai 4.6, dan merupakan salah satu Editor’s Choice. Aplikasinya sendiri juga cukup ringan, tak sampai 50 MB.
Mengatur keuangan dengan Money Lover sangat mudah. Tersedia berbagai fitur, termasuk memisahkan pengeluaran per pos, dan juga memisahkan anggaran per tujuan keuangan. Nantinya, di akhir bulan, kamu juga bisa mengevaluasi pengeluaran yang sudah dilakukan dengan mudah. Kamu langsung bisa melihat bagian mana yang paling besar dan paling sedikit, karena secara otomatis, aplikasi ini akan memberikan report-nya.
Money Lover juga bisa dikoneksikan dengan akun bank dengan mudah. Tetapi sekali lagi, disclaimer on ya.
Monefy
Aplikasi laporan harian keuangan lainnya yang mungkin bisa kamu pertimbangkan juga adalah Monefy. Ratingnya juga mencapai 4.6, dan aplikasinya lebih ringan lagi, yaitu 9.5 MB saja, sehingga enggak memberatkan smartphone kamu.
Fitur Monefy juga cukup lengkap. Kamu bisa memisahkan pengeluaran berdasarkan pos-pos yang sudah ditentukan, dan juga pada akhir bulan kamu bisa melakukan evaluasi dengan mudah, karena sudah dibuatkan oleh aplikasinya.
Di Monefy, kamu bisa membuat beberapa akun sekaligus, yang disesuaikan dengan kebutuhanmu. Ada free version dan paid version. Yang versi berbayar, sudah pasti akan lebih lengkap fiturnya. Tetapi, kalau kamu butuh yang sederhana, yang versi gratisannya pun sudah cukup oke.
Money Manager
Aplikasi laporan harian keuangan Money Manager ini dirating rata-rata 4.7 oleh penggunanya, dan sudah didownload oleh lebih dari 1 juta pengguna. Memang cukup populer ya.
Mencatat aktivitas keuangan di Money Manager, kamu bisa memisahkannya berdasarkan kategori yang kamu tentukan sendiri. Tersedia berbagai personalisasi icon yang bisa kamu pilih. Catatannya bisa dipisahkan secara harian, mingguan, bulanan, hingga per tahun. Money Manager ini juga multicurrency loh. Cocok buat kamu yang sering bertransaksi dengan mata uang yang berbeda-beda. Jadi enggak perlu ngecek kurs ke tempat lain lagi deh.
Sinkronkan dengan software-nya yang diinstal di laptop, supaya lebih efisien.
1Money
Aplikasi laporan harian keuangan berikutnya yang bisa dipertimbangkan adalah 1Money. Mendapatkan rating 4.8 di PlayStore, dan sudah didownload oleh lebih dari 5 juta pengguna, membuat aplikasi ini juga salah satu yang terpopuler.
Menurut review penggunanya di Android, aplikasi ini mengedepankan fungsionalitas, sehingga enggak terlalu banyak gimmick ada di dalamnya. Selain memisahkan anggaran per pos, aplikasi ini juga akan menyediakan report di akhir bulan seperti yang kamu butuhkan. Tinggal lakukan evaluasi saja dengan mencermati grafik-grafik yang sudah ada. Asyik kan? Nggak perlu menghitung manual lagi.
Wallet
Aplikasi Wallet juga merupakan salah satu aplikasi laporan harian keuangann yang populer, dengan sudah diunduh oleh 5 juta lebih pengguna dan mendapatkan rating 4.9 di PlayStore.
Selain memisahkan per pos pengeluaran, kamu juga bisa membuat rekam jejak untuk mencapai tujuan finansial loh. So, semakin mudah deh memonitor perkembangan asetmu demi memenuhi tujuan keuangan. Di aplikasi ini, kamu juga bisa mengatur limit pengeluaran. Nantinya, aplikasi ini dapat mengirimkan notifikasi jika pengeluaranmu sudah mendekati limit tersebut.
Asyik kan?
MyMoney
Nah, aplikasi laporan harian keuangan yang ini sepertinya punya interface yang paling artistik sih. Namun, hal ini subjektif ya, dan relatif jika dibandingkan dengan aplikasi yang lain.
Fiturnya juga beragam, mulai dari catatan penghasilan dan pengeluaran, chart evaluasi pengeluaran beserta expense flow, juga ada budget planner. Kamu juga bisa membuat berbagai akun di sini, misalnya dipisahkan antara pengeluaran sehari-hari, pengeluaran dengan kartu kredit, pengeluaran untuk tabungan dan investasi, dan sebagainya.
Rating aplikasi MyMoney ini cukup tinggi, yakni 4.9, dan sudah diunduh oleh 100 ribu lebih pengguna.
Nah, cukup banyak kan opsi aplikasi laporan harian keuangan yang bisa kamu pilih? Mengelola keuangan hingga mengevaluasi keuangan jadi enggak rumit dan malesin lagi deh.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Invest in Yourself: Inilah 3 Skill Atur Keuangan Pribadi yang Harus Dimiliki
Setuju kan, kalau keuangan itu berhubungan erat sama cita-cita dan mimpi. Ingat kata Mba Ligwina Hananto, money is either about achievement or anxiety. Terus, kamu memilih yang mana? Pastinya, achievement dong! Karenanya, kita perlu memiliki skill atau ketrampilan untuk atur keuangan pribadi, agar kondisi keuangan kita sehat dan sejahtera sampai di masa tua nanti.
Mengatur sendiri keuangan tampaknya memang mudah, karena pemasukan dan pengeluaran pribadi kita yang lakukan, kita sendiri juga yang tahu. Namun, ternyata jika tak memiliki keterampilan atau skill untuk atur keuangan pribadi, kita bisa saja salah menerapkannya.
Hal tersebut justru bisa menimbulkan kondisi keuangan yang malah jadi berantakan dan akhirnya kita harus mengalami kesulitan atau krisis keuangan.
Lantas, apa saja keterampilan atau skill atur keuangan pribadi yang harus kita kuasai dalam mengelola keuangan?
Skill Atur Keuangan Pribadi yang Seharusnya Dimiliki oleh Setiap Orang
Skill Mencatat
Jangan salah dan meremehkan. Skill mencatat ini bagian terpenting dalam mengatur keuangan pribadi, dan nggak semua orang punya nih.
Kemampuan untuk mencatat dengan detail setiap penghasilan yang dimiliki beserta dengan pengeluaran, kita akan bisa memilah pengeluaran yang tidak penting, sehingga bisa mengeluarkan uang dengan lebih bijak, lebih hemat, dan efisien.
Tak hanya itu, dengan catatan keuangan yang baik, kita bisa menghitung kebutuhan sampai masa depan lo.
Skill Analisis
Tak hanya keterampilan dalam mencatat pengeluaran dan pemasukan, skill atur keuangan pribadi selanjutnya yang sebaiknya dimiliki adalah keterampilan untuk menganalisis keuangan.
Skill analisis keuangan di sini maksudnya ialah kita bisa melakukan analisis terhadap masalah keuangan yang kita hadapi, dan kemudian bisa mencari solusi pemecahannya. Dengan demikian, kita dapat memprediksi, bagaimana kondisi kita ke depannya dan menyiapkan rencana keuangan yang sesuai dengan kebutuhan.
Tak hanya berhenti di perencanaan pos biaya di masa yang akan datang, skill analisis keuangan juga diperlukan untuk memilih produk tabungan, investasi, sampai asuransi sebagai bentuk perlindungan diri yang paling cocok dengan profil keuangan yang dimiliki.
Skill Perencanaan
Skill atur keuangan pribadi selanjutnya adalah keterampilan untuk membuat perencanaan. Setelah bisa mencatat dengan baik, dan dapat menganalisis kondisi keuangan untuk menentukan masalahnya, kita harus bisa merencanakan target keuangan yang ingin dicapai.
Tetapkan tujuan yang ingin diraih dalam satu kurun waktu, misalnya biaya untuk umrah, beli properti, bangun dana pendidikan anak, dana pensiun, kemudian susun rencana keuangannya sesuai dengan penghasilan yang dimiliki, yang sudah dikurangi dengan pos-pos biaya.
Tentunya, untuk bisa membuat perencanaan keuangan yang komprehensif, kita perlu tahu dulu nih, produk keuangan apa saja yang bisa kita manfaatkan. Setelah mengetahui produk-produk investasi yang sesuai dengan profil keuangan yang dimiliki, kemudian tiba saatnya untuk melakukan perencanaan berdasarkan anggaran yang sudah disusun sebelumnya.
Kemampuan untuk Disiplin dan Konsisten
Ketiga skill atur keuangan pribadi yang telah dijelaskan sebelumnya tidak akan ada gunanya jika kita nggak memiliki kemampuan untuk disiplin dan konsisten.
Inti dari suatu rencana pengaturan keuangan adalah untuk bisa dijalankan secara konsisten demi mencapai tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, kita harus bisa melaksanakannya dengan disiplin, agar perencanaan keuangan yang telah dibuat bisa berjalan dengan baik, dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pada awalnya, keempat skill atur keuangan pribadi seperti yang telah dijelaskan di atas memang terasa sedikit sulit dan merepotkan, namun, ingat! Perencanaan keuangan yang baik akan membawa kesejahteraan di masa yang akan datang, dan ya, kita sendiri pula yang akan memetik buahnya.
Gimana, apakah kamu memiliki keempat skill atur keuangan pribadi di atas? Kalau sudah, selamat! Sekarang waktunya kamu untuk selalu update dengan informasi-informasi terbaru. Ingat, hidup kan dinamis, jadi pengaturan keuanganmu juga harus selalu disesuaikan dengan kondisi.
Namun, jika kamu merasa belum memiliki cukup skill atur keuangan seperti yang disebutkan di atas, tenang! Sekarang ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk belajar keuangan. Termasuk buat kamu, kaum rebahan. Yes, kamu tetap bisa belajar sambil rebahan, kayak lagi main games.
Memperkenalkan Levio, sebuah aplikasi belajar keuangan dengan metode gamified microlearning yang dipersembahkan oleh QM Financial.
Di dalamnya ada berbagai stage belajar yang harus kamu selesaikan. Layaknya main games, kamu pasti akan dengan segera tenggelam dalam pembelajaranmu.
Nggak akan terasa kalau lagi belajar. Yuk, segera daftarkan dirimu segera dan belajar keuangan secara fun!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Cara Atur Keuangan Ala Perempuan Pekerja yang Mandiri Secara Digital
Wah, sebentar lagi Hari Kartini nih! Waktunya kita ngomongin soal perempuan dong ya, pastinya dari sisi finansial. Apalagi kalau bukan soal atur keuangan.
Di zaman serbadigital seperti sekarang, teknologi sudah berkembang sedemikian rupa, seharusnya memang apa-apa bisa dibuat serbapraktis juga. Secara … sibuk, gitu! Ini juga berlaku para perempuan zaman now yang juga sibuk berkarya menjadi pekerja yang produktif. Pastinya, punya cita-cita untuk bisa mandiri dan akhirnya bebas finansial. Betul?
Karenanya, keterampilan atur keuangan pribadi menjadi sangat penting, either kamu, perempuan, yang masih lajang maupun yang sudah menikah. Well, yeah, apalagi yang sudah menikah. Karena selain harus bisa atur penghasilan sendiri, para istri ini kadang juga harus atur keuangan keluarga. Dan, di zaman sekarang, ya akan sangat lebih baik lagi kalau bisa dengan memanfaatkan teknologi.
Ini dia beberapa cara atur keuangan ala perempuan pekerja secara digital agar hidupmu lebih praktis dan mudah, tujuan keuangan pun bisa tercapai lebih cepat.
5 Cara Atur Keuangan Perempuan Pekerja Zaman Now
1. Catat pakai aplikasi
Kalau dulu, mungkin nenek atau ibu kita mencatat pengeluaran dengan buku tulis. Nah, kalau sekarang, dengan kemudahannya, ada banyak aplikasi keuangan yang bisa kita manfaatkan.
Mau aplikasi yang kayak apa, sepertinya sudah bebas tersedia untuk diunduh secara gratis di smartphone masing-masing, dari mulai yang paling simpel—sekadar catat-catat—nge-remind untuk menabung dan investasi, sampai yang berfitur sinkronisasi dengan rekening kamu di bank.
Tentu saja, sebagai perempuan kekinian, hal ini memudahkanmu banget untuk bisa atur keuangan; untuk mencatat arus kas, mengingatkanmu untuk menabung dan investasi di awal, membayar cicilan-cicilan, sampai bisa mencatat pengeluaran yang kamu gunakan untuk lifestyle.
2. Manfaatkan ibanking
Jangan lupa untuk menginstal ibank juga di smartphone agar memudahkanmu atur keuangan sehari-hari. Dengan begini, kamu akan lebih mudah untuk transfer ke sana kemari untuk berbagai keperluan. Buat ngecek transferan gaji juga lebih mudah, kan?
Beberapa fitur unggulan yang biasanya dimiliki ibanking sebuah bank antara lain:
- Limit transfer biasanya lebih besar daripada limit transfer melalui ATM
- Bisa langsung beli pulsa/kuota kalau pas kehabisan
- Blokir user ID dan PIN, kalau sampai terjadi sesuatu
- Bisa buat membayar tagihan-tagihan dengan lebih mudah, mulai dari tagihan pajak sampai iuran BPJS.
- Juga bisa investasi langsung, jika pihak bank punya produknya
Tentu saja, fitur bisa berbeda antara satu bank dengan yang lainnya ya. Intinya, buat kamu perempuan pekerja yang sehari-harinya sudah sibuk, wajib banget nih mengaktifkan ibank kamu.
3. Manfaatkan digital wallet
Digital wallet juga bisa kamu manfaatkan untuk memudahkanmu atur keuangan sehari-hari. Misalnya saja, kamu alokasikan sejumlah nominal tertentu di digital wallet sekadar untuk ngopi-ngopi atau kebutuhan lifestyle lainnya.
Sudah pasti, hal ini akan lebih praktis. Kamu enggak perlu membawa uang cash ke sana kemari, tinggal scan QR code atau mainkan jempol, kamu sudah bisa bertransaksi dengan mudah dan cepat.
Dengan begini, kamu juga bisa membuat bujet tersendiri untuk pos lifestyle. Jika saldo di digital wallet sudah habis, maka kamu harus menunggu sampai waktunya di-topup lagi setelah menerima gaji.
Kamu juga bisa memanfaatkan digital wallet untuk kebutuhan yang lain, tak hanya untuk pos lifestyle doang. Sesuaikan saja dengan kebutuhanmu. The point is, digital wallet ini sangat bermanfaat untuk mempermudah hidupmu sehari-hari, so manfaatkan seoptimal mungkin dan pastinya harus dengan bijak.
4. Investasi dan asuransi secara online
Investasi di zaman sekarang pun semakin mudah. Kita tak perlu lagi harus datang ke kantor perusahaan sekuritas atau manajer investasi untuk bisa ikut berinvestasi. Tinggal download saja aplikasinya, dan kita sudah bisa langsung membeli instrumen investasi yang kita butuhkan. Mulai dari reksa dana, saham, bahkan menabung emas pun bisa dilakukan secara online loh!
Tak hanya itu, asuransi pun sekarang juga bisa dibeli via online. Pembayaran premi secara online, pun klaimnya juga bisa dilakukan secara online.
Kurang praktis gimana lagi? Pastinya hal ini akan memudahkanmu dalam atur keuangan sehari-hari, bukan?
5. Tambah penghasilan, juga secara online
Buat kamu yang pengin menambah penghasilan, atau yang lebih keren disebut dengan side hustle, zaman sekarang juga sangat mungkin untuk dilakukan secara online.
Ada banyak cara untuk bisa tambah penghasilan secara online, misalnya:
- Jadi freelancer, untuk pekerjaan apa pun. Mulai dari desain—jika kamu memang punya skill di sini—atau jadi penulis, sampai menjadi seorang virtual assistant. Kamu bisa bergabung ke beberapa marketplace dalam maupun luar negeri untuk bisa mendapatkan klien. Tapi ingat, kamu harus siap berkompetisi dengan jutaan freelancer lain ya.
- Jualan online. Kayaknya sih sekarang hampir setiap orang punya toko online sendiri ya? Ada yang bikin di marketplace, ada juga yang jualan di media sosial atau landing page.
Yang mana pun, semua bisa dilakukan asal kamu siap bekerja keras agar sukses. Jangan lupa, untuk mengatur waktumu agar tak sampai mengganggu pekerjaan utama.
Gimana? Semakin praktis kan, untuk atur keuangan di zaman sekarang kalau kamu perempuan?
Seperti kata lead trainer QM Financial, Ligwina Hananto, bahwa setiap perempuan apa pun profesinya, harus memiliki kemampuan mengelola keuangan. Nah, di zaman sekarang semua lebih mudah. Manfaatkan teknologi yang ada, kamu yang sibuk pun bisa atur keuangan dengan detail dan rapi.
Apakah kantor atau komunitasmu mengalami masalah keuangan? Ataukah, punya kebutuhan training finansial tertentu? Sila kontak WA 0811 1500 688 untuk mendiskusikan kebutuhan training finansialmu. Semua modul dibuat SIMPEL, PRAKTIS, dan tentu saja FUN!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Kesalahan Pengelolaan Keuangan si Lajang yang Paling Umum Dilakukan
Keterampilan pengelolaan keuangan seyogyanya memang dimiliki oleh semua orang. Tak harus menunggu berkeluarga dulu atau berkarier mapan dulu, hal ini seharusnya sudah menjadi perhatian sejak kita masih berstatus lajang dan bergaji rendah.
Tapi seringnya ya begitulah. Karena merasa masih berhak untuk bersenang-senang, pun merasa belum terlalu banyak tanggungan, feel nothing to loose, hingga membuat para lajang kadang tak segera sadar bahwa mereka perlu melakukan pengelolaan keuangan dengan segera.
Akibatnya, banyak lajang yang merasa ‘kok gini-gini aja ya?’, nggak punya tabungan, merasa misqueen apalagi ketika jelang tanggal tua, hingga akhirnya terlilit utang yang tak berkesudahan. Padahal kalau kamu pengin membuat keuangan stabil hingga jauh ke masa depan, justru saat lajang inilah garis start terbaiknya.
Coba yuk, kita lihat beberapa kesalahan pengelolaan keuangan yang biasa dilakukan oleh para lajang. Belajarlah dari mereka yang sudah sering melakukan kesalahan ini.
Kesalahan Pengelolaan Keuangan Para Lajang
1. Gaya hidup
Tak ada yang salah dengan memiliki gaya hidup. Tak salah juga jika kamu harus mengikuti arus tren. Yah, namanya juga anak muda. Kalau ketinggalan tren, bisa-bisa nanti dianggap kuno hingga dikucilkan. Bagi sebagian orang, hal ini memang bisa jadi “ancaman”. Peer pressure ini juga salah satu akar masalah terbesar dari kondisi keuangan yang kurang sehat.
That’s ok, nggak perlu menyalahkan diri sendiri. Jika memang harus mengikuti arus, maka mari kita atur lagi pengelolaan keuangan kita, biar nggak kedodoran juga.
Alokasikan maksimal 10% dari penghasilanmu untuk gaya hidup. Dengan membuat bujet khusus begini, seharusnya sudah cukup memberimu kendali atas pengeluaran uang karena tuntutan sekitar yang seperti ini.
2. Living paycheck to paycheck
Memang tak salah untuk menghabiskan gajimu setiap bulannya. Tapi ingat loh, kamu enggak hanya hidup untuk hari ini saja kan? Kamu punya masa depan yang masih jauh banget loh. Kamu seharusnya punya banyak cita-cita dan keinginan, yang pastinya harus diwujudkan.
Ya karena buat apa lagi kita hidup, ya kan? Kalau enggak untuk mewujudkan impian? Tsah.
So, whether ingin menikah dan membangun keluarga, ingin memberangkatkan orang tua (dan diri sendiri) berhaji suatu kali nanti, atau mau keliling dunia, atau sekadar menghabiskan masa pensiun dengan tenang dan sejahtera, semua itu tak akan bisa dicapai kalau kamu sekarang masih saja living paycheck to paycheck.
Segeralah pahami, bahwa hidup itu butuh rencana. Dan, kamu sebaiknya tak menyia-nyiakan waktu begitu saja. Tentukan tujuan keuangan, punyai rencana, miliki tabungan, dan work on your dreams!
3. Mudah berutang
Baik itu berutang ke keluarga, teman, kasbon kantor, kartu kredit, bahkan sampai paylater atau pinjaman online, lama-lama kok rasanya kamu punya utang di semua tempat ya?
Gimana itu cara bayarnya satu per satu?
Emang harus dibayar ya? Lah.
Kadang memang saat berutang, kita merasa, ah, gampanglah. Masih ada gaji ini. Ntar dibayar bulan depan. Tapi, karena saking banyaknya tempat berutang, jadi malah bingung sendiri kan? Mau bayar yang mana dulu?
Satu hal yang harus disadari segera adalah bahwa setiap utang harus dibayar. Setiap pinjaman harus dikembalikan.
Ayo perbaiki pengelolaan keuangan kamu agar utang bisa segera dibayar. Pastikan rasio utang berada di bawah 30%, nggak boleh lebih.
4. Mengabaikan pentingnya money tracking
Padahal, kita tidak akan pernah bisa mengatur sesuatu yang tidak terukur. Betul nggak? Begitu juga dalam pengelolaan keuangan.
Kalau kita enggak tahu, uang habis dipakai buat apa, bagaimana bisa kita melihat pola pengeluaran kita? Bagaimana bisa kita mencari tahu hal-hal apa saja yang bikin boncos atau bocor alus. Bagaimana kita bisa memperbaiki yang kurang oke, agar ke depannya lebih baik?
Pengelolaan keuangan selalu berawal dari penyusunan anggaran dengan melihat histori pembelanjaan uang kita sebelumnya. Kalau jejaknya saja tak terlihat, bagaimana kita bisa membuat rencana langkah ke depan?
5. Takut berinvestasi
Sebagai seorang lajang, mungkin kamu sekarang memang belum merasakan urgensi untuk segera berinvestasi. Pensiun masih lama, rumah masih bareng orang tua, belum niat menikah dan punya anak.
Betul?
Ya enggak masalah sih. Tapi kesemua hal besar dalam perjalanan hidupmu itu pasti akan tiba juga nanti pada waktunya. So, ada baiknya kamu bersiap sedari sekarang.
Investasi adalah salah satu cara yang bisa kita tempuh untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita. Namun, masih banyak yang takut-takut memulainya. Terutama sih biasanya karena takut rugi.
Well, iya sih, itu salah satu risiko yang memang dibawa oleh setiap investasi. Tetapi kamu selalu bisa memilih instrumen yang paling minim risiko. Seperti deposito, obligasi pemerintah (ORI, Sukuk, dan sebagai), Reksa Dana Pasar Uang, dan sejenisnya.
Kamu nggak perlu takut untuk mulai–apalagi takut dengan risikonya. Mulailah dari yang kecil dan yang paling relatif minim risiko, dan selalu berpegang pada #TujuanLoApa.
Gimana? Apakah kamu masih saja melakukan kesalahan pengelolaan keuangan di atas? Salah satu, beberapa, atau malah semuanya?
Nggak apa. Masih belum terlambat untuk diatur lagi.
Yuk, gabung di kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu. Mulai dari basic sampai advance, semuanya akan memberimu insight mengenai prinsip pengelolaan keuangan yang baik.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Masalah Cash Flow yang Paling Umum Dihadapi
Masalah kelancaran cash flow memang jadi basic-nya pengelolaan keuangan sehari-hari. Meski mungkin kamu semua sudah hafal betul teori mengatur cash flow, tapi tak sedikit yang sekarang masih mengalami masalah. Padahal, masalahnya juga klasik, berulang-ulang saja. Solusi dari masalah tersebut juga sama saja, hanya disesuaikan dengan kondisi masing-masing yang membuatnya “tampak” berbeda.
Ya, memang demikianlah masalah keuangan kita sehari-hari. Pusarannya kadang bisa dibilang, hanya di tempat. Sederhana banget, sebenarnya.
Berikut beberapa masalah cash flow yang paling umum dihadapi. Barangkali, kamu juga masih mengalaminya sampai sekarang?
Ikuti dulu yuk, video berikut ini.
5 Masalah Cash Flow yang Paling Umum Terjadi
1. Nggak tahu ke mana perginya uang
Gajian sih, satu koma empat. Diterima tanggal satu, sudah koma di tanggal empat. Yha!
Jadi, uang cuma mampir aja di dompet dan rekening. Habis itu, langsung pergi lagi. Udah kayak hubungan tanpa status! #ehgimana
Parahnya lagi, kita sebagai si empunya uang, juga enggak tahu itu uang habis ke mana.
Ini memang masalah cash flow yang klise banget sih. Bisa dibilang so yesterday, tapi ya nyatanya masih banyak yang mengalaminya. Mungkin kamu juga ya? Eh, kok nuduh?
Untuk mengatasinya, kamu perlu tahu dulu jejak pengeluaranmu secara lebih pasti. Cobalah untuk melakukan pencatatan pengeluaran uang selama 30 hari. Kamu bisa gunakan media apa saja untuk mencatatnya, mulai dari aplikasi yang bisa diunduh gratis di smartphone, bisa juga dengan Excel, atau paling kuno: catat di buku catatan dengan cover batik.
Mencatat pengeluaran selama 30 hari akan dapat memberimu gambaran jejak ke mana saja kamu membelanjakan uang. Kamu pun bisa tahu, seberapa banyakkah alokasimu untuk membayar cicilan utang, belanja rutin kebutuhan hidup, investasi, dan lifestyle setiap bulannya.
Jelas kan, sekarang, ke mana saja larinya uangmu?
2. Besar pasak daripada tiang
Ini juga masalah cash flow yang superklasik.
Hal ini bisa terjadi karena berbagai sebab, tapi salah satunya adalah mungkin karena kamu enggak pernah punya rekam jejak ke mana saja kamu membelanjakan uang. Jadi, out of control aja gitu.
Lalu bagaimana cara mengatasinya? Kembali ke catatan pengeluaranmu, dan periksa di bagian mana saja yang kamu kehilangan kendali. Pikirkan satu dan lain cara untuk bisa menguranginya. Mungkin kamu perlu membatasi pergi ke ATM dengan cukup sekali saja seminggu menarik uang?
Yang pasti, ada baiknya kamu atur ulang anggaranmu sesuai pos-pos pengeluaran yang ada. Selanjutnya, disiplin! Berhemat pada pengeluaran jenis tersier, dan ubahlah perilaku konsumtif jika kamu masih melakukannya.
3. Cicilan utang terlalu besar
Setelah melakukan pencatatan, kamu baru sadar kalau cicilan utangmu sangat besar? Pantas saja, uang gajian cuma mampir sebentar di rekening ya?
Proporsi ideal cicilan utang secara total seharusnya tidak melebihi 30% dari penghasilan rutinmu setiap bulannya. Jika ternyata cicilan utangmu lebih besar dari 30%, maka segeralah buat skema paling realistis yang kamu bisa agar bisa mengurangi beban utang ini.
Segera berhemat, potong pengeluaran lifestyle jika tidak mendesak dan penting banget. Misalnya, berlangganan 4 layanan streaming film sekaligus (padahal yang ditonton cuma satu, itu pun di weekend doang). Atau kurangi jajan-jajan yang pakai ongkos kirim besar. Cobalah untuk memasak sendiri, dan cari barang pengganti dengan harga yang lebih terjangkau.
Intinya, segera kurangi rasio utangmu dengan berbagai cara. Berhemat agar kamu mampu melunasi utang yang bisa segera lunasi.
4. Nggak punya tabungan
Padahal sebenarnya porsi untuk menabung atau investasi ini “cukup” hanya 10% saja dari penghasilan setiap bulan loh! Itu adalah rasio yang cukup kecil, yang seharusnya bisa terjangkau oleh siapa pun.
Tak jarang hal ini disebabkan karena kita yang hanya menabung dengan uang sisa bulanan, alih-alih menyisihkan uang untuk tabungan di depan. Atau, cheating. Ambil sedikit-sedikit buat belanja barang-barang lucuk di marketplace, eh … beneran jadi bukit. Bukit pengeluaran yang ambyar.
Coba deh, pisahkan rekening tabungan dan rekening operasional. Setiap awal bulan, atau kapan pun kamu mendapatkan penghasilan, transfer dulu ke rekening tabungan atau investasi dalam bentuk apa pun, sebanyak 10%. Anggap saja sebagai “pajak”.
5. Biaya lifestyle terlalu besar
Hobi belanjakah kamu? Atau gadget kamu harus selalu keluaran terbaru? Atau, tiap hari–sehari 3 kali–mesti pesan makanan online atau beli boba?
Enggak masalah sih, sebenarnya. Tapi pastikan pengeluaran lifestyle ini tidak melebihi 20% dari penghasilan rutin.
Jika kamu memang mengalami kesulitan untuk mengatur pengeluaran lifestyle, coba buat rekening khusus. Setiap bulan, kamu sisihkan sejumlah khusus sesuai kondisimu–dan sebaiknya tak lebih dari 20% tersebut. Kalau kamu pengin membeli gadget terbaru atau belanja sesuatu yang sifatnya tersier, menabunglah dulu di rekening ini, sampai target terpenuhi. Dengan demikian, cash flow harian terlindungi, dan kamu tetap bisa memenuhi keinginanmu juga.
Itu dia beberapa masalah cash flow yang umum dihadapi, berikut cara mengatasinya.
Bagaimana? Apakah kamu masih merasa bingung, atau ada masalah cash flow yang lain? Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu. Materinya mudah dipahami, disertai dengan modul dan worksheet yang pasti akan mudah diikuti. Segera cek jadwalnya, dan daftar ya.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Belajar Membuat Rencana Keuangan Sendiri, Ini 5 Video yang Bisa Kamu Tonton
Happy World Financial Planning Day! Hari ini, tanggal 7 Oktober, memang diperingati sebagai hari perencanaan keuangan sedunia. Hari ini ada untuk meningkatkan awareness kita semua akan pentingnya membuat rencana keuangan, terutama buat diri sendiri.
Kenapa sih, kita mesti bisa membuat rencana keuangan, setidaknya untuk diri sendiri ataupun keluarga kita? Karena, yang paham akan kondisi keuangan kita yang sebenar-benarnya adalah diri kita sendiri. Because personal finance is very personal, maka tak ada orang lain yang bisa membuat rencana untuk masa depan kita, selain diri kita sendiri.
Sulitkah untuk belajar membuat rencana keuangan? Sebenarnya sih, tidak. Apalagi jika kamu sudah follow akun-akun media sosial QM Financial, dan sering membaca-baca artikel di web ini. Selain itu, kamu juga bisa belajar membuat financial planning ini dari sumber yang lain loh. Salah satunya dengan menonton video-video di channel QM Financial di YouTube.
Berikut beberapa video yang bisa kamu tonton di channel QM Financial jika kamu ingin belajar membuat rencana keuangan untuk dirimu sendiri.
Video-Video untuk Belajar Membuat Rencana Keuangan Kamu Sendiri
Atur Keuangan Dimulai dari Mencatat Pengeluaranmu Setiap Bulan
Mencatat pengeluaran adalah kegiatan paling menyebalkan sekaligus membosankan yang bisa kita kerjakan, berkaitan dengan keuangan. Tapi kenyataannya, kita selalu punya sumber daya yang terbatas.
So, kalau kamu pengin belajar membuat rencana keuanganmu sendiri, mulailah dari membuat catatan pengeluaran setiap hari, yang kemudian menjadi catatan pengeluaran bulanan. Dari catatan ini, kamu akan tahu pola dan kondisi keuanganmu sendiri, yang bisa menjadi acuan untuk merumuskan rencana dan tujuan keuangan kamu sendiri.
Simak tip membuat catatan pengeluaran yang aplikatif di video ini yuk!
Langkah Efektif Atur Cash Flow
Cash flow menjadi hal terpenting dalam perencanaan keuangan. So, keterampilan mengendalikan cash flow akan sangat penting untuk kamu kuasai demi bisa membuat rencana keuangan sendiri.
Dengan cash flow yang sehat, tujuan keuangan yang realistis, rencana keuangan pun dapat dibuat sampai detail dan komprehensif. Simak trik paling efektif mengatur cash flow langsung dari Ligwina Hananto, lead trainer QM Financial di video ini.
Siapkan Dana Darurat
Apalah arti tujuan dan rencana keuangan yang sudah disusun sedemikian rupa, jika kamu melupakan dana darurat?
Adanya dana darurat adalah fondasi dari rencana keuangan yang kuat. So, pastikan kamu juga sudah punya rencana untuk membangun dana darurat, dan sesegera mungkin membuatnya. Simak tip menyiapkan dana darurat di video ini ya.
Mau Bebas Utang? Simak Tip-Tip Berikut Ini Yuk!
Merdeka dari utang juga harus masuk ke dalam rencana keuangan yang kamu buat. Bebas dari utang itu melegakan banget loh! Seenggaknya, jika tujuan keuangan yang lain belum tercapai, tetapi kamu sudah bebas utang, maka ke depannya akan lebih mudah untukmu membuat rencana keuangan yang lebih realistis.
Bagaimana ya, caranya agar bisa membayar cicilan utang dengan kondisi keuangan kamu yang sekarang? Coba simak tipnya di video ini.
Yang Harus Kamu Ketahui tentang Asuransi
Ibarat rumah yang dilindungi oleh atap, rencana keuangan yang sudah kamu buat harus dilindungi juga. Perlindungannya disebut dengan asuransi.
Asuransi ada, untuk melindungi aset-aset yang sudah kamu miliki–termasuk dirimu sendiri. Simak serba-serbi asuransi di video ini ya!
Nah, setelah kamu melihat videonya, dan kamu masih merasa perlu untuk mendalami masing-masing tip dan triknya, kamu bisa langsung mendaftar di kelas finansial online QM Financial. Pilih kelas-kelas finansial online QM Financial sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Yuk, menjadi perencana keuangan bagi diri sendiri! Karena kebutuhan hidup dan kondisimu yang tahu ya dirimu sendiri, bukan orang lain. Membuat rencana dan tujuan keuangan sendiri juga memberikan tanggung jawab pada diri sendiri. Siapa lagi yang nanti akan menikmati hasilnya? Diri sendiri juga kan?
Mengatur Keuangan Fresh Graduate dalam 7 Langkah
Akhirnya lulus kuliah juga, dan mulai bekerja! Setelah memberikan selamat pada diri sendiri–bahwa sekarang sudah bisa mandiri–kamu pun harus mulai bersiap untuk mengatur keuanganmu. Mengatur keuangan fresh graduate seperti ini memang agak tricky sih, kelihatannya. Lantaran sebelumnya mungkin kamu sepenuhnya disupport oleh orang tua, dan sekarang kamu harus mulai bisa memenuhi kebutuhanmu sendiri.
Tapi, yaqinlah, pasti bisa! Dengan kekuatan bulan, dan baca artikel ini sampai selesai.
7 Langkah Mengatur Keuangan Fresh Graduate
1. Tentukan tujuan keuangan
Sebagai pendatang baru di dunia kerja, mungkin akan ada fasenya kamu harus menraktir semua orang dengan gaji pertamamu. Ya, enggak apa, bolehlah. Kamu dapat pahala juga karena bikin orang lain senang, plus kamu akan dapat doa juga dari mereka supaya pekerjaan dan kariermu akan lancar.
Tapi, jangan berlarut-larut hura-hura unfaedah-nya ya. Kelar acara traktiran, kamu harus segera merencanakan beberapa hal demi mengatur keuangan. Sebagai fresh graduate, PR kamu banyak sekali.
Nggak usah bingung, mulailah dari menentukan #TujuanLoApa. Selalu mulai dari tujuan keuangan. Kamu pengin apa? Kamu pengin hidup seperti apa? Apa saja yang pengin kamu raih, cita-citakan, impikan? Jadikan hal-hal tersebut sebagai tujuan keuangan, dan kemudian tentukan target waktunya.
Setelah ada tujuan dan target waktu, maka kamu pun bisa merencanakan langkah demi langkah untuk mewujudkannya.
2. Punyai gaya hidup yang wajar
Beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat kita berusaha mengatur keuangan fresh graduate adalah gaya hidup yang kurang wajar. Seperti apa misalnya?
Coba lihat di artikel 7 Jebakan Gaya Hidup Kekinian yang Bisa Bikin Jebol Dompet ini. Itu hanya 7 di antaranya saja. Masih ada banyak “dosa” keuangan lain yang sering banget kita lakukan sebagai seorang fresh graduate.
Biasanya sih penyebabnya karena kita merasa masih muda, masih merasa punya waktu yang cukup untuk hura-hura hore-hore–yang ternyata malah berbuntut huru-hara.
Jadi, ayo disadari sejak awal, bahwa penting untuk punya gaya hidup yang sewajarnya. Dengan demikian, berapa pun gaji kamu, akan bisa dikelola dengan baik.
3. Punyai kebiasaan menabung
Menabung ini enggak secara otomatis menjadi kebiasaan setiap orang. Perlu perjuangan banget lo, untuk bisa mulai punya kebiasaan menabung.
So, kalau kamu mau gape mengatur keuangan fresh graduate, punyai kebiasaan ini sekarang juga.
Rasio tabungan yang ideal adalah 10% dari penghasilan. Ini persentase minimal. Kalau memang kamu belum banyak tanggungan, pun bisa memiliki gaya hidup yang wajar–dengan gaji UMR pun–kamu bisa menabung lebih dari itu.
4. Biasa mencatat
Kebiasaan mencatat pengeluaran ini juga merupakan kebiasaan yang kelihatannya sepele tapi malah sering pada malas melakukannya.
Padahal dengan mencatat pengeluaran–plus membuat anggaran berdasarkan catatan pengeluaran untuk bulan berikutnya–bisa membuat keuanganmu menjadi lebih terkendali lo.
So, untuk mengatur keuangan fresh graduate–yang mungkin sekarang gajinya juga belum seberapa–ada baiknya kamu mulai dengan mencatat pengeluaranmu dalam satu bulan. Lalu gunakan catatan ini sebagai patokan untuk membuat anggaran di bulan berikutnya.
5. Bijak berutang
Mungkin kamu akan ditawari untuk apply kartu kredit pertamamu. Mungkin juga kamu akan mulai pengin liburan ke luar negeri, dengan menggunakan PayLater. Mungkin juga kamu akan pengin ganti smartphone baru, menggantikan smartphone lawas yang dibelikan oleh orang tua.
Yes, godaan untuk berutang akan semakin besar begitu kamu memiliki pendapatan sendiri. Jadi, bijaklah.
Berutang boleh, tapi kamu harus bijak mempertimbangkan–apakah utangnya produktif? Atau konsumtif semata? Bisa enggak misalnya keinginan kamu itu dibeli dari uang hasil tabungan? Jadi, memang kamu harus menabung dulu.
Ingat, kamu “hanya” punya porsi cicilan berutang maksimal 30% dari penghasilan ya. Jadi, be wise!
6. Belajar produk investasi
Jangan menunda investasi. Bahkan, berinvestasi seharusnya sudah kamu lakukan sejak kamu menerima gaji pertama. Tujuannya, sudah pasti untuk mewujudkan semua tujuan keuanganmu, seperti poin satu di atas.
Zaman sekarang, menabung untuk tujuan keuangan saja enggak cukup. Apalagi jika tujuan keuanganmu itu butuh jumlah uang yang besar. Pengin punya rumah pertama, misalnya. Kalau hanya mengandalkan menabung, keburu harga properti naik berkali-kali lipat.
So, langkah selanjutnya dalam mengatur keuangan fresh graduate adalah dengan mempelajari produk-produk investasi yang sesuai dengan profil risikomu.
Harus selalu ingat ya, no pain no gain, high risk high return.
7. Tambah pengetahuan literasi keuangan
Nah, sembari mewujudkan rencana-rencana yang sudah kamu susun, ayo, tambah lagi pengetahuan literasi keuanganmu.
Kamu bisa mendapatkannya dari banyak cara sih; baca buku, baca artikel online–seperti artikel-artikel di web QM Financial ini–dan sumber-sumber lain, juga bisa follow akun-akun media sosial yang sering bagi-bagi ilmu gratis seputar dunia keuangan. Kamu bisa follow akun Instagram QM Financial juga lo! Atau, kamu juga bisa ikut kelas finansial online.
Nah, sederhana saja kan ternyata, mengatur keuangan fresh graduate itu? Tapi, meski sederhana, kalau enggak segera kamu lakukan, maka ya akan memengaruhi masa depanmu juga lo.
Jadi, ayo segera mulai lakukan langkah-langkah mengatur keuangan fresh graduate di atas sekarang.
Semangat ya!