Asuransi Jiwa untuk Anak? Memangnya Perlu?
Asuransi jiwa untuk anak? Emang perlu ya?
Topik ini mengemuka seiring ramainya kasus seorang selebriti yang harus kehilangan anaknya karena tenggelam beberapa waktu belakangan. Ada dugaan, bahwa uang pertanggungan asuransi menjadi motif kematian sang buah hati.
Sedih banget sih, baca beritanya. Tanpa bermaksud menyalahkan siapa pun, kehilangan anak pastilah berat sekali. Apalagi kemudian ada dugaan kriminal. Duh, beban seberat apa yang harus ditanggung?
Namun, di tengah rasa prihatin, tiba-tiba kok ya ada saja hal ini itu yang muncul yang menimbulkan pertanyaan lebih jauh. Seperti kali ini, muncul rumor keterkaitan dengan asuransi jiwa.
So, muncullah pertanyaan lanjutan: Apakah anak memang perlu memiliki jenis asuransi ini?
Table of Contents
Tiga Hal yang Membuat Asuransi Jiwa Penting untuk Seseorang
Saat pertanyaan ini dilontarkan pada Mba Emiralda, salah satu financial trainer QM Financial, beliau menjawab, bahwa ada setidaknya tiga hal yang membuat asuransi jiwa itu penting dimiliki oleh seseorang.
1. Asuransi Jiwa untuk yang Punya Penghasilan
Asuransi jiwa menjadi hal yang wajib dimiliki oleh mereka yang memiliki penghasilan, karena konsep utama dari asuransi jiwa itu sendiri adalah proteksi terhadap penghasilan. Tujuannya kalau (amit-amit) ada suatu hal yang tak diinginkan terjadi pada tertanggung sehingga tak bisa lagi mendapatkan penghasilan, maka akan keluar Uang Pertanggungan yang bisa dipakai untuk menggantikan biaya hidup.
Contoh yang paling jelas adalah asuransi jiwa wajib dimiliki oleh seorang ayah yang memiliki peran sebagai tulang punggung utama keluarga. Namun, tak hanya terbatas pada ayah, ibu yang berprofesi dan memiliki tanggung jawab finansial terhadap keluarga juga perlu mempertimbangkan asuransi jiwa.
Asuransi ini akan memberikan jaminan keuangan bagi keluarga, terutama dalam situasi tak terduga yang mungkin memengaruhi kemampuan mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan demikian, asuransi jiwa tidak hanya memberikan ketenangan pikiran tetapi juga dukungan finansial yang kuat bagi keluarga.
2. Asuransi Jiwa untuk yang Punya Tanggungan
Memiliki asuransi jiwa menjadi sangat penting bagi orang yang bertanggung jawab atas keuangan keluarga atau kerabat. Ambil contoh seperti di atas, untuk seorang ayah yang mengurus kebutuhan sehari-hari keluarga intinya.
Hal ini juga sama pentingnya bagi kamu yang lajang dan punya peran membantu membiayai kehidupan orang tua, saudara kandung, keponakan, dan anggota keluarga lainnya.
Kewajiban ini tidak hanya terbatas pada kebutuhan sehari-hari saja, tetapi juga mencakup tanggungan utang yang tidak terlindungi oleh asuransi kredit.
Asuransi jiwa menawarkan sebuah solusi keuangan yang membantu mengurangi beban finansial ini, memberikan perlindungan dan keamanan bagi keluarga dan kerabat dalam menghadapi masa-masa sulit yang mungkin terjadi secara tiba-tiba.
3. Asuransi Jiwa untuk yang Punya Nilai Ekonomis
Orang yang tidak memiliki penghasilan tetap juga bisa memiliki peran penting dari segi ekonomi dalam keluarga. Sebagai contoh, seperti yang dipaparkan oleh Mba Emiralda, ibu rumah tangga yang tidak mendapat gaji tetap. Tugas dan kontribusinya sangat berarti.
Jika suatu hari ia tidak bisa melakukan perannya, keluarga mungkin perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk jasa asisten rumah tangga, sopir, dan lain-lain. Ini menunjukkan bahwa meskipun tidak berpenghasilan, ia memberikan nilai ekonomis yang signifikan.
Memang, gagasan tentang nilai ekonomis seseorang tanpa penghasilan mungkin terdengar tidak umum. Namun, hal ini menegaskan pentingnya memiliki asuransi jiwa. Asuransi ini bisa menjadi jaring pengaman finansial yang penting untuk situasi tak terduga, menjaga kelangsungan hidup ekonomi keluarga.
Nah, jika anak tidak masuk tiga-tiganya di atas, maka sebenarnya anak tidak perlu dibuatkan asuransi jiwa.
Lalu, asuransi apa yang diperlukan anak?
Asuransi yang Diperlukan Anak
Asuransi yang diperlukan anak—bahkan juga termasuk bayi—hanya satu saja, yaitu asuransi kesehatan.
Setiap anak memerlukan perlindungan asuransi kesehatan, termasuk bayi yang baru lahir.
Perlindungan ini sangat penting untuk menjamin mereka mendapatkan perawatan kesehatan yang memadai sejak dini. Asuransi kesehatan membantu keluarga mengatasi biaya medis yang mungkin timbul akibat penyakit atau kecelakaan.
Dengan memiliki asuransi kesehatan, keluarga dapat lebih tenang dalam menghadapi situasi darurat medis tanpa harus khawatir tentang kemampuan finansial mereka. Ini merupakan langkah preventif yang membantu menjaga kesehatan dan kesejahteraan anak-anak, memastikan mereka memiliki akses ke layanan kesehatan yang berkualitas kapan pun diperlukan.
Asuransi kesehatan yang wajib dimiliki tidak harus asuransi kesehatan swasta berpremi mahal. Minimal BPJS Kesehatan sudah sangat memadai untuk menjadi proteksi.
Kesimpulannya Apa nih?
Jadi, sampai di sini, kita bisa berkesimpulan, bahwa asuransi jiwa untuk anak mungkin tidak menjadi kebutuhan utama, mengingat anak-anak biasanya tidak masuk dalam kategori yang memiliki penghasilan, tanggungan, atau nilai ekonomis secara langsung.
Sebaliknya, asuransi kesehatan menjadi prioritas utama yang harus dimiliki oleh setiap anak, termasuk bayi. Asuransi ini berperan penting dalam menjamin ketersediaan perawatan medis yang diperlukan, sehingga membantu keluarga menghadapi situasi darurat kesehatan tanpa beban finansial yang berat.
Oleh karena itu, langkah awal yang bijak adalah memastikan setiap anggota keluarga, terutama anak-anak, terlindungi dengan asuransi kesehatan yang memadai. Ini adalah investasi dalam kesehatan dan masa depan mereka, memastikan setiap anak mendapatkan kesempatan terbaik untuk tumbuh sehat dan kuat.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 Sumber Pemasukan Uang yang Bisa Dimiliki oleh Setiap Orang
Kebanyakan dari kita hanya memiliki penghasilan dari kerja kantoran, atau kalau enggak dari berdagang. Padahal ada banyak juga sumber pemasukan uang lain yang juga bisa dimanfaatkan untuk menambah penghasilan lo.
Tapi kan, penghasilan yang sekarang sudah cukup. Gaji tinggi. Masa masih perlu sumber pmasukan uang yang lain?
Yah, syukurlah kalau memang sudah cukup. Syukurlah juga kalau gaji sudah besar. Nikmati dan kelola, supaya bisa dimanfaaatkan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan. Namun, apakah kamu juga tahu, bahwa penghasilan pun berisiko, yang pada akhirnya juga akan berimbas pada pencapaian tujuan keuangan kita?
Ibaratnya, kita mau pergi ke suatu tempat. Jalan yang dipilih ternyata macet, atau tertimbun tanah longsor, atau ada berbagai aral lainnya. Kalau kita tidak tahu alternatif jalan yang lain, bisa jadi kita akan stuck di tempat tersebut. Masa iya, mau menunggu? Iya kalau bisa diatasi dengan cepat, kalau enggak? Bisa-bisa kita enggak pernah bisa sampai ke tujuan.
Nah, begitu juga dengan penghasilan. Boleh saja kita punya satu penghasilan yang jadi andalan saat ini. Namun, untuk mengamankan dan menjamin kita bisa mencapai tujuan finansial, ada baiknya kita juga punya alternatif sumber pemasukan uang yang lain.
Apa saja?
5 Sumber Pemasukan Uang yang Sebaiknya Dimiliki
1. Menjadi karyawan
Sumber pemasukan uang dengan menjadi karyawan adalah dari gaji atau upah, merupakan imbalan terhadap tenaga, pikiran, dan waktu yang sudah kita berikan selama kita bekerja.
Rata-rata gaji akan diberikan secara teratur, misalnya pada tanggal tertentu atau hari tertentu, sesuai kesepakatan kerja. Jumlahnya juga relatif tetap, sesuai juga dengan kesepakatan. Dengan bekerja menjadi karyawan, umumnya orang akan menghabiskan waktu antara pukul 08.00 atau 09.00 hingga sore atau sampai malam. Bahkan, tak jarang harus lembur, dengan jam kerja yang panjang.
Besaran gaji itu relatif, tergantung pada jabatan, besarnya tanggung jawab, risiko kerja, domisili kerja, sampai jumlah kehadiran. Semakin besar gaji, umumnya juga tanggung jawab, risiko kerja, jumlah kehadiran, dan jabatan juga akan semakin besar.
2. Menjual jasa keahlian
Jika kamu memiliki keahlian khusus, yang enggak semua orang punya dan dibutuhkan, kamu bisa banget menjadikannya sebagai sumber pemasukan uang. Jual keahlianmu, bantu klien untuk menyelesaikan masalahnya, dan kamu bisa mendapatkan honor kemudian.
Misalnya saja seperti membuatkan desain website, menulis copy untuk iklan, membuat logo untuk bisnis, membantu klien merencanakan event atau mungkin pesta-pesta pribadi seperti pesta pernikahan, pesta ulang tahun perkawinan, dan sebagainya. Sampai kamu juga bisa menjual keahlianmu untuk menyanyi, bermain musik, melukis, dan sebagainya.
Ada 2 hal yang akan memengaruhi besaran pemasukan uang dari jenis profesi ini, yaitu seberapa baik atau tinggi keahlianmu, dan seberapa banyak kamu bisa menyelesaikan pekerjaan dalam satu waktunya. Misalnya setiap bulan kamu bisa menyanyi berapa kali, atau bisa membuat desain web seberapa kali, dan juga seberapa baik hasil kerjamu itu.
Tak seperti menjadi karyawan, menjual keahlian sendiri itu lebih fleksibel waktunya. Ya, style pekerja lepas nan mandiri. Namun, jangan lupa, penghasilan juga fleksibel, dalam arti enggak teratur dan tetap seperti halnya gaji.
Soal jenjang karier ya kurang lebih sama saja dengan menjadi karyawan. Bisa butuh bertahun-tahun merintis, tetapi bisa juga cepat, tetapi semua tergantung pada dirimu sendiri.
3. Penjual barang
Menjual barang-barang juga bisa menjadi salah satu sumber pemasukan uang alternatif yang lumayan lo! Apalagi jika kamu bisa menyesuaikan kebutuhan orang dengan suplainya. Dengan demikian, masalah pasar tidak akan terlalu jadi masalah.
Mulailah dari hal-hal yang kecil. Misalnya, di kantor banyak teman kerja yang enggak ada waktu untuk membuat bekal, sehingga mereka hanya bisa mengandalkan pesan makanan online. Kamu bisa membantu mereka membuat bekal sehingga bagi mereka lebih murah dan mudah, kamu pun bisa mendapatkan tambahan penghasilan. Tinggal didata saja, untuk besok, siapa saja yang mau pesan bekal makan siang. Kamu bisa mempersiapkannya mulai sore atau malam hari, dan memasak pagi-pagi, sekaligus membuat bekal untukmu sendiri.
Contoh lagi, kamu sering jalan-jalan ke luar negeri atau dalam negeri juga bisa. Lalu buka jastip. Misalnya, jastip skincare sementara kamu jalan-jalan ke Korea. Lumayan kan? Atau kamu bisa menawarkan baju koko atau kaftan menjelang Idulfitri. Atau beli camilan grosiran, lalu kamu kemas kembali dalam ukuran kecil, dan jual eceran dengan titip di kantin kantor.
Banyak cara dan barang bisa dijual, tinggal atur saja dengan kreativitasmu.
4. Investasi
Investasi bisa berarti beberapa cara pemasukan uang.
Yang pertama, kamu menanam modal pada sebuah bisnis, yang akan dijalankan atau dikelola oleh siapa pun. Dengan begitu, peran kamu adalah sebagai pemodal, yang nantinya akan menerima pembagian keuntungan dari laba bisnis yang diperoleh.
Atau, kamu bisa memanfaatkan berbagai instrumen investasi yang menawarkan keuntungan yang bisa dilakukan secara online. Ada banyak banget, kamu bisa memilih mulai dari reksa dana, saham, surat utang atau obligasi, hingga mengembangkan dana di fintech lending.
Untuk saham, kamu bisa mendapatkan keuntungan dari dividen ataupun capital gain. Dari obligasi, kamu bisa mendapatkan pemasukan uang dari kupon yang diberikan sesuai perjanjian atau ketentuan. Dari fintech lending, pemasukan uang juga datang dari bunga pinjaman modal yang diberikan. Sementara reksa dana menawarkan keuntungan yang beragam, tergantung jenis reksa dananya, mulai dari capital gain, kupon, hingga dividen juga.
5. Royalti
Alternatif sumber pemasukan uang yang berikutnya juga bisa kamu dapatkan adalah dari royalti.
Royalti adalah sejumlah uang yang dibayarkan sebagai hak dari penciptaan kekayaan intelektual. Di sini, royalti bisa saja datang dari kamu menulis buku dan kemudian diterbitkan. Atau mungkin kamu membuat jingle, dan kemudian kamu jual ke pihak-pihak yang membutuhkan. Atau, bisa juga misalnya kamu membuat desain template untuk website atau untuk keperluan yang lain, atau foto-foto, yang kemudian kamu jual melalui pihak penyedia layanan stock desain atau foto. Ketika ada orang yang mengunduh desain atau fotomu, maka kamu akan mendapatkan royalti yang besarnya sesuai dengan ketentuan.
Pemasukan uang dari royalti ini benar-benar suatu penghasilan pasif. Kamu hanya harus bekerja sekali saja, tetapi penghasilan akan bisa didapatkan selama karyamu diperjualbelikan, tanpa kamu harus menciptakan atau mengerjakan sesuatu lagi.
Nah, gimana nih? Apakah kamu sudah memanfaatkan kelima sumber pemasukan uang di atas? Atau baru ada beberapa saja?
Enggak ada salahnya lo, kamu memiliki beberapa stream income sekaligus. Pasalnya, seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa kita harus mencari alternatif jalan yang lain juga demi mengamankan langkah kita menuju tujuan finansial yang hendak dicapai. Tinggal belajar keuangan lebih mendalam lagi, agar rencana keuangan kamu lebih matang dan komprehensif.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!