3 Simple Steps Baca Polis Asuransi dan Memahaminya
Memang, membaca polis asuransi itu tidak semengasyikkan membaca novel, atau enggak seseru membaca update gosip artis. Bahkan polis asuransi itu penuh dengan istilah hukum, yang pasti terasa ribet bagi orang awam.
Namun, kalau kamu memang ingin mendapatkan manfaat asuransi secara maksimal, mau enggak mau kamu harus meluangkan waktu untuk baca polis asuransi dengan saksama. Apalagi jika ini adalah pertama kalinya kamu berurusan dengan polis asuransi, apa pun jenis asuransinya. Semacam mau beli mesin cuci, ya, kita harus tahu dulu cara pakainya gimana. Memasukkan bajunya gimana, takaran detergennya seberapa, airnya harus dialirkan dari mana, dan seterusnya. Pengoperasian yang sembarangan akan berakibat cepat rusaknya mesin cuci.
Demikian juga dengan asuransi. Salah paham, dan salah mengerti bisa berakibat kita tak bisa mendapatkan manfaatnya dengan maksimal. Ingat, bahwa setiap klausul yang ada dalam polis asuransi dibuat secara sepihak oleh perusahaan asuransi, sehingga kita wajib untuk membaca dan memahaminya agar manfaat perlindungan asuransi bisa didapatkan secara optimal.
Prinsip Asuransi
Sebelum mulai baca polis asuransi, ingat dulu beberapa hal berikut ini:
- Belilah perlindungan yang sesuai kebutuhan. Manfaat asuransi tidak akan optimal didapatkan jika coverage-nya tidak sesuai dengan kebutuhanmu.
- Manfaatkan cooling off period selama 7 – 14 hari sejak polis asuransi diterbitkan. Pelajari dengan saksama, dan jika ada yang membuatmu berubah pikiran, kamu masih bisa membatalkan pembelian polis asuransimu dalam masa tenggang ini.
- Setelah cooling off period selesai, selanjutnya kita harus bertanggung jawab terhadap keputusan yang sudah diambil.
Nah, berikut beberapa hal yang akan membantumu baca polis asuransi dengan lebih mudah, dan kemudian memahaminya.
Simple Steps Baca Polis Asuransi
1. Niat
Yah, kayaknya sih simpel, tapi nyatanya kalau enggak ada niat ya kita akan malas banget buat duduk dan baca polis asuransi dengan saksama. Pasalnya, kita akan selalu merasa nggak punya waktu; sibuk dengan pekerjaan, keluarga, ini dan itu.
Tapi ya, memang setiap hari kita sibuk, dan semua orang juga sama sibuknya. Jadi, seharusnya sih ini bukanlah merupakan alasan untuk enggak punya waktu untuk mempelajari polis asuransi. Ingat, jika nanti kita jadi memilikinya, manfaatnya kan juga kita sendiri yang akan mendapatkan. Jadikanlah hal ini menjadi kebutuhan penting, sehingga patut diprioritaskan.
2. Baca glosarium
Nah, kebanyakan menyepelekan bagian polis asuransi yang satu ini, padahal sebagai pemula dalam bidang asuransi, adalah penting bagi kita untuk memahami segala istilah yang bakalan sering disebut dalam polis tersebut.
Karena itu, jangan skip baca glosarium, apalagi jika ini pengalaman pertama kamu membeli polis asuransi. Jika kamu sudah paham arti istilah-istilahnya, kamu akan lebih cepat paham saat baca polis asuransi yang hendak kamu beli.
3. Tulis yang penting
Di salah satu bagian dalam polis asuransi, akan ada yang menerangkan data-data meliputi data tertanggung, data pemegang polis, besarnya uang pertanggungan, jangka waktu, besarnya premi, berbagai biaya yang ada, dan lain sebagainya.
Catatlah lagi dalam buku atau catatan tersendiri, sesuai poin-poin yang penting. Dengan membuat catatan sendiri, kamu akan lebih mudah memahami polis asuransi. Atau kamu bisa juga memfotokopi polis, dan kemudian bagian-bagian yang penting kamu tandai dengan highlighter atau digaris bawah.
Temukan caramu sendiri untuk mempelajari polis asuransi sampai paham betul. Jika ada yang kurang jelas, jangan ragu untuk bertanya pada agen asuransi.
Satu bagian lagi yang harus diperhatikan adalah klausul pengecualian, yang akan menjelaskan kondisi atau hal yang dikecualikan. Pelajarilah bagian ini dengan saksama, karena di sinilah terdapat penjelasan mengenai bagaimana klaim bekerja.
Masih Kesulitan Baca Polis Asuransi?
Nah, bagaimana? Apakah masih menemui kesulitan untuk mempelajari dan baca polis asuransi?
No worries, QM Financial juga menyediakan kelas khusus untuk bedah polis asuransi loh! Dalam kelas ini, kamu bisa membawa serta polis asuransi kesehatan, asuransi jiwa, atau unitlink yang kamu miliki dan akan belajar baca polis asuransi bareng-bareng dengan dipandu oleh trainer QM Financial yang berpengalaman.
Cek jadwal kelas-kelas finansial online QM Financial, dan pilih sesuai kebutuhanmu.
Jangan lupa juga follow Instagram QM Financial untuk berbagai update kelas finansial online dan tip praktis lainnya.
Dana Darurat atau Asuransi: Mana yang Lebih Penting dan Harus Didahulukan?
Kamu pasti tahu pentingnya punya jaring penyelamat keuangan: dana darurat dan asuransi. Tapi, lebih baik punya asuransi dulu atau dana darurat dulu ya?
Yes, mungkin kamu ada yang masih dibuat bingung dengan kedua pilihan tersebut. Dua-duanya sih penting untuk mengantisipasi krisis finansial yang bisa datang kapan dan kepada siapa saja. Maka setiap orang harus memiliki persiapan terkait hal ini.
Sebelum kamu memprioritaskan salah satu, ada baiknya QM Financial ingatkan lagi, tentang apa yang dimaksud dengan dana darurat dan asuransi, apa manfaat memiliki keduanya, dan apa yang membedakan keduanya.
Apa itu Dana Darurat?
Ketika membuat rancangan keuangan, dana darurat menjadi fondasi penting berupa tabungan untuk menyelamatkan kamu saat terjadi keadaan tidak terduga. Bisa jadi keadaan tersebut membutuhkan biaya yang besar.
Dana darurat atau emergency fund memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai dana cadangan, atau cash reserve. Contoh misalnya ketika terjadi hilangnya sumber pendapatan secara mendadak. Kedua, untuk keperluan pengeluaran tak terduga, atau unexpected expenses, seperti kalau jatuh sakit, terjadi kebakaran, kecelakaan, renovasi rumah, dan sebagainya.
Dana darurat baiknya disimpan di tempat yang aman, mudah diakses, dan mudah pencairannya. Kamu dapat menyimpan dana darurat di tabungan, deposito, atau reksa dana pasar uang.
Apa Itu Asuransi?
Asuransi merupakan pemindahan risiko keuangan yang terjadi pada seseorang kepada pihak asuransi.
Misalnya pada asuransi kesehatan. Ketika kamu sakit dan membutuhkan pengobatan, maka di situ terjadi risiko finansial. Kamu harus izin kerja, dan juga menanggung ongkos rumah sakit. Di sinilah terjadi pengambilalihan risiko finansial oleh perusahaan asuransi.
Agar kamu bisa mendapatkan manfaat asuransi, maka ada premi yang wajib dibayar secara berkala. Bisa per bulan ataupun per tahun.
Berbeda dengan dana darurat, asuransi memiliki jenis sesuai manfaatnya, yaitu asuransi jiwa, kesehatan, kendaraan, properti, dan masih banyak jenis asuransi lainnya. Apabila terjadi risiko terhadap aset—termasuk di sini adalah diri kita sendiri, maka biaya finansial tersebut akan ditutup oleh asuransi.
Untuk itu, perlu bagi kita untuk membaca dan mempelajari polis yang ingin dibeli secara teliti.
Nah, berarti dua-duanya penting dong?
Lalu, kalau misalnya ternyata keuangan belum memungkinkan, dan harus memilih, yang mana dulu nih yang harus dimiliki?
Dana Darurat vs Asuransi
Ada dua perbedaan signifikan antara dana darurat dan asuransi, yaitu soal likuiditas dan biaya pertanggungan yang didapat.
1. Likuiditas
Dana darurat bisa disimpan dalam bentuk tabungan ataupun aset yang lain. Ciri utama dari dana darurat adalah dananya bisa kapan saja ditarik (likuid) sesuai dengan kebutuhan mendesak kita.
Sedangkan, asuransi punya premi yang dibayarkan ke pihak perusahaan, dan manfaatnya bisa didapatkan saat terjadi risiko. Dengan demikian, sifatnya tidak likuid. Pun manfaat asuransi bisa diberikan sesuai dengan jenis perlindungan yang di-cover. Asuransi kesehatan yang harus dipakai untuk tujuan kesehatan, bukan untuk renovasi rumah. Demikian pula sebaliknya.
Karenanya, kalau dari segi manfaat, dana darurat bisa dipakai untuk tujuan yang lebih umum, tidak hanya satu risiko yang spesifik saja bila dibandingkan dengan asuransi.
2. Biaya pertanggungan yang didapat
Walaupun dana darurat menang secara likuiditas, tetapi biaya pertanggungan yang didapat bisa jadi lebih banyak asuransi.
Misalnya kamu, single happy berusia 25 tahun, sekarang membeli premi sebuah asuransi kesehatan dengan harga Rp28.500 per bulan. Bila pada umur 50 tahun, kamu mengalami risiko serangan jantung, stroke, atau penyakit lain yang ter-cover, maka bisa jadi kamu akan mendapatkan biaya pertanggungan sampai Rp100 juta. Uang pertanggungan ini bisa kamu dapatkan hanya dengan membayar premi selama 25 tahun, yang totalnya bahkan tidak sampai Rp20 juta.
Dengan dana darurat yang disimpan di tabungan biasa, rasanya hampir mustahil kita bisa mendapatkan dana Rp100 juta dengan nabung Rp28.500 setiap bulannya, ya kan? Harus lebih banyak yang ditabung.
Lalu, Mana yang Lebih Penting?
Well, kalau ditanya mana yang lebih penting sih, dana darurat dan asuransi sama-sama penting untuk dimiliki.
Tetapi, namanya juga kondisi, bisa saja akhirnya kamu terpaksa harus memilih. So, ini akan tergantung pada kesanggupan dana yang kamu miliki saat ini.
Dengan melihat dari beberapa risiko yang dapat terjadi, jika kamu hanya memiliki asuransi tanpa dana darurat, maka bisa jadi akan cukup berat. Terdapat beberapa alasan mengapa kamu tetap harus menyiapkan dana darurat, di samping asuransi.
Bisa jadi, tak semua jenis pelayanan kesehatan bisa ditanggung oleh asuransi. BPJS Kesehatan bisa jadi merupakan salah satu asuransi kesehatan dengan coverage perlindungan terlengkap, itu pun tetap saja ada satu dua titik kelemahannya. Kondisi seperti ini, mau tidak mau, akan memaksamu menggunakan dana lain selain asuransi tersebut.
Risiko lainnya, biasanya asuransi juga punya plafon klaim. Jika jatahnya habis di tengah jalan, sedangkan kamu masih butuh, maka tak bisa lain kamu harus merogoh kocek sendiri. Atau perusahaan asuransi yang dipilih ternyata tidak memiliki hubungan kerja sama dengan rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang dibutuhkan.
Jika situasinya seperti ini, kita bisa lihat bahwa dana darurat haruslah lebih dulu diprioritaskan. Namun, kamu tak perlu menunggu sampai jumlahnya ideal. Tentukan dulu target pertama. Ketika jumlah sudah mencapai target pertama, kamu bisa cover dengan asuransi. Lalu, lanjutkan dengan target berikutnya. Bertahap, hingga semua terpenuhi secara ideal.
Belajar atur keuangan dengan modul Udemy yuk! Ada lo, yang bahas khusus soal membangun dana darurat untuk singles: Journey for Singles.
Enaknya belajar di Udemy, kamu enggak terikat oleh waktu. Kamu bisa mempelajari semua materi kapan pun, karena aksesnya lifetime untuk sekali pembayaran saja.
Asyik kan?
Yuk, belajar bareng di Udemy. Tim QM Financial tunggu di sana ya!
Jangan lupa juga follow Instagram QM Financial untuk berbagai update kelas finansial online dan tip praktis lainnya.