4 Cara Investasi Emas Kekinian yang Bisa Kamu Coba
Zaman sekarang, semua memang dibuat serbamudah. Thanks to technology, yang semakin merangsek masuk ke dalam setiap aspek hidup kita. Termasuk soal keuangan, investasi zaman sekarang juga dimudahkan karena hadirnya teknologi. Tak ketinggalan cara investasi emas zaman sekarang juga bisa dilakukan secara online loh.
Yes, kalau dulu, pasti kita tahunya cara investasi emas itu ya beli emas di toko emas. Tapi sekarang, sudah enggak gitu lagi. Kamu bisa beli secara online, di beberapa tempat lagi.
Cara investasi emas ini memang merupakan salah satu cara investasi yang sudah old school banget sih ya. Kebanyakan orang-orang tua kita, kalau enggak investasi tanah, biasanya sih ya punya emas. Bisa jadi berupa perhiasan emas, atau bisa juga batangan. Perhiasan emas zaman dulu juga beda loh, sama perhiasan emas di zaman sekarang. Perhiasan emas zaman dulu tuh gede-gede, berat-berat. Karatnya juga besar. Kalau sekarang, memang sudah lebih disesuaikan dengan selera kekinian milenial, terutama ya. Jadinya lebih simpel, ringan, karatnya juga dibuat kecil, supaya harganya terjangkau.
So, kalau cara investasi emas sekarang berupa perhiasan sih memang kurang mantap ya. Dijual lagi juga langsung turun drastis. Karena itu, lebih disarankan untuk investasi emas batangan.
Hal yang Harus Dipahami Sebelum Investasi Emas
1. Harga emas fluktuatif
Kita sering mendengar, bahwa emas disebut sebagai instrumen yang paling menguntungkan. Harganya bakalan naik terus.
Well, kenyataannya harga emas tetaplah fluktuatif, seperti halnya produk keuangan yang lain, seperti saham ataupun kripto. Kamu bisa lihat di grafik berikut ini.
Untuk lebih detail, yuk, baca artikel Harga Emas Naik Nggak Kira-Kira: 5 Fakta Emas sebagai Instrumen Investasi ini! Di artikel tersebut sudah dijelaskan secara detail, mengapa harga emas faktanya tidak selalu naik.
2. Ada selisih harga jual dan harga beli
Setelah kamu membeli emas, maka saat itu juga harganya menurun. Enggak percaya? Inilah yang dinamakan harga buyback, dan hal ini memang nyata. Bahkan, kamu menjual sesaat setelah membelinya, di toko yang sama, kepada orang yang sama, harga penjualan emas akan berbeda dari harga belinya.
Hal inilah yang membuat emas kurang optimal jika dimanfaatkan untuk investasi jangka pendek. Emas baru akan memberikan keuntungan yang optimal setelah disimpan selama minimal 5 tahun. Semakin lama, semakin baik, karena ada peran inflasi di situ.
3. Cocok untuk instrumen lindung nilai
Harga emas fluktuatif—biasanya harga emas meningkat, saat kondisi “sedang tak baik-baik saja”. Saat pasar sedang bergejolak, investor cenderung untuk memindahkan aset dari instrumen agresif ke instrumen konvensional, seperti emas. So, kadang sering dijadikan bahan bercanda: investasi emas itu artinya kita berharap kondisi tidak baik-baik saja. Yah, meski dengan nada bercanda, rasanya ada benarnya juga.
Karena sifatnya seperti itu, yang kemudian dianggap sebagai safe haven, maka emas memang cocok dijadikan sebagai instrumen lindung nilai aset kita. Emas bisa melindungi nilai aset dari gejolak pasar, maupun inflasi.
4. Gramasi akan memengaruhi likuiditas
Semakin besar gramasinya, maka semakin tidak likuid, karena emas dengan gramasi besar akan lebih sulit terjual. Sementara, gramasi kecil memang lebih likuid, tetapi pertumbuhannya juga tidak begitu cepat. So, memang harus disesuaikan dengan kebutuhan kita.
Cara Investasi Emas Kekinian
Jadi, dengan kondisi yang ada saat ini, apakah cara investasi emas masih direkomendasikan? Masih kok. Cara investasi emas masih bisa kamu lakukan, terutama direkomendasikan menjadi salah satu instrumen dana darurat, sebagai diversifikasi terhadap tabungan bank biasa, deposito, dan reksa dana pasar uang.
Buat kamu yang ingin membeli emas, sekarang cara investasi emas juga bisa dilakukan dengan banyak metode. Berikut beberapa opsi cara investasi emas yang bisa kamu pilih sesuai preferensi, kebutuhan, kondisi, dan kemampuan kamu.
1. Beli batangan
Cara investasi emas pertama yang cukup populer dan bisa kamu coba dulu adalah membeli logam mulia batangan langsung ke outlet produsennya langsung. Dengan langsung beli ke outlet produsen seperti ini, maka sudah pasti asli, bersertifikat, kualitas dan nilainya juga bener.
Untuk emas Antam, kamu bisa membelinya langsung ke Butik Emas. Silakan cek apakah ada outletnya di kotamu. Selain emas Antam, logam mulia lain yang juga bisa kamu beli adalah produksi UBS. Selain di outlet resmi, kamu juga bisa membelinya di Pegadaian.
Yang perlu kamu ingat ketika membeli emas batangan adalah, pertama, belilah dalam gramasi kecil, di bawah 500 gram, agar lebih mudah kelak kalau mau dijual lagi. Kedua, cek sertifikatnya, teliti apakah sudah sesuai dengan spesifikasi emas yang kamu beli. Belilah saat harga emas sedang turun, agar potensi keuntungan bisa lebih besar.
2. Nabung emas digital
Seiring perkembangan teknologi, cara investasi emas juga bisa dilakukan secara online melalui berbagai platform ataupun aplikasi. Biasanya emas yang dibeli secara online ini ditawarkan tanpa bentuk fisik. Nah, di sinilah, kamu perlu berhati-hati agar tak terjebak investasi bodong.
Pilihlah platform atau aplikasi resmi yang sudah berizin. Emas termasuk dalam komoditas, sehingga yang berperan sebagai regulator di sini adalah Bappebti. So, pastikan kamu menggunakan aplikasi yang sudah berizin Bappebti ya.
Cara investasi emas melalui aplikasi kurang lebih sama saja:
- Download aplikasinya di Google PlayStore atau App Store
- Isi formulir registrasi untuk membuka rekening tabungan emas, lengkapi semua dokumen persyaratannya
- Tunggu verifikasi
- Jika akun sudah aktif, kamu bisa mulai membeli emas saat harga sedang turun.
3. Cara investasi emas di bank
Sekarang ini, juga ada banyak bank komersial yang memiliki fasilitas menabung emas. Ada yang jadi satu dengan layanan lain, tetapi lebih banyak lagi yang memberikan layanan terpisah.
Dengan cara investasi emas di bank begini juga praktis loh, karena kamu bisa langsung membeli dari rekeningmu sendiri. Pun ketika kamu menjualnya, bank yang bersangkutan juga yang akan menampung emas yang dijual.
4. Nabung emas di e-commerce
Cara investasi emas yang terakhir ini sekarang lagi digemari nih, terutama oleh para penggemar belanja online. Sambil belanja, sambil nabung emas. Topup dompet belanja, sekalian deh topup tabungan emasnya. Kalau checkout, bulatin sekalian buat tabungan.
Memang bener deh, ada banyak cara investasi emas di e-commerce. Dan, karena dilakukan sambil belanja, jadi enggak terasa berat, katanya.
So, pilihlah e-commerce yang sudah memiliki reputasi baik. Sesekali update laporan investasi emas yang sudah kamu lakukan. Kalau perlu, buat target-target bertahap. Untuk menjualnya, kamu juga tinggal jual ke e-commerce saja langsung. Praktis banget.
Nah, demikianlah ulasan mengenai cara investasi emas kekinian yang bisa kamu lakukan. Hmmm, jadi sudah enggak ada alasan buat nggak menabung ya? Emas bisa jadi salah satu instrumen diversifikasi yang cukup oke kok, terutama jika kamu menginginkan instrumen yang mampu melindungi nilai aset.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi yang Menguntungkan bagi Kamu yang Berusia 20-an
Investasi yang menguntungkan bisa dimulai sejak usia dini. Bahkan, Warren Buffett, salah satu dari orang terkaya di dunia ini, sudah memulai investasi pertamanya di usia belasan tahun. Ya, segala sesuatu yang berhubungan dengan masa depan memang perlu direncanakan sejak awal.
Jika kamu sekarang berada di rentang usia 20-an, itu artinya sudah waktunya bagi kamu untuk mulai berpikir jauh ke depan. Tentang apa yang ingin kamu raih dan capai dalam hidup. Seseorang enggak akan bisa begitu saja sukses, tanpa membuat rencana. Betul? Dan, salah satu elemen penting dalam rencana sukses itu ada rencana keuangan, yang juga meliputi investasi.
So, apakah mendengar kata investasi lalu yang pertama kali terbayang di pikiran kamu adalah modal awal alias uang? Yah, begitulah yang sering terjadi. Padahal, yang namanya investasi yang menguntungkan itu tidak melulu soal uang.
Wah, terus apa dong ya, kalau enggak uang yang diinvestasikan?
Investasi yang Menguntungkan di Usia 20-an
Memasuki usia 20 berarti masuk ke usia keemasan. Di rentang usia tersebutlah banyak orang telah menemukan jati dirinya. Memiliki banyak pilihan dalam hidup, bisa lebih banyak mengeksplorasi diri, kondisi kesehatan fisik yang masih optimal, dan tentunya belum terlalu banyak beban yang harus ditanggung dan dipikirkan.
Lantaran itulah, momen di usia tersebut perlu untuk dimanfaatkan sebaik mungkin, salah satu caranya dengan memulai berinvestasi. Investasi seperti apa sih yang menguntungkan dan sesuai untuk usia 20-an?
Sebelum kamu memulai investasi yang menguntungkan dalam hal keuangan, sebaiknya kamu mulai untuk melakukan investasi dalam hal berikut ini.
Investasi pada Tubuh
Tubuh juga bisa dianggap sebagai bentuk investasi ya? Tentu saja.
Seperti yang sudah disebutkan tadi, kondisi tubuh di usia 20-an adalah kondisi yang paling prima. Namun, bila keadaan tersebut tidak dijaga, maka semuanya akan percuma.
Investasi yang menguntungkan pada tubuh bisa kamu lakukan dengan rajin berolahraga, menjaga pola makan yang sehat, dan juga mengatur jam tidur lebih rapi. Dengan begitu, kamu sudah bisa menjaga kondisi prima tubuhmu untuk 10 sampai 20 tahun ke depan.
Investasi pada Otak
Investasi yang menguntungkan pada otak itu seperti apa ya? Ada banyak caranya kok. Misalnya, rutin membaca buku yang berkualitas, mengikuti perkembangan teknologi yang up to date, rajin mengikuti webinar atau seminar yang bisa mengeksplorasi cara berpikir dan pemahaman kamu akan segala sesuatu.
Investasi pada Penampilan
Penampilan yang baik tidak harus selalu dengan menggunakan pakaian branded yang mahal atau make up berlapis-lapis.
Kunci dari penampilan yang baik ini berhubungan juga dengan investasi yang kamu lakukan pada tubuh. Saat tubuhmu sehat dan bugar, maka penampilan fisik kamu pun akan lebih enak untuk dilihat. Memilih pakaian dan make up juga tidak perlu yang berlebihan, yang terpenting tetap sedap dipandang dan nyaman saat dikenakan.
Investasi pada Pertemanan
Lingkungan pertemanan yang sehat akan menjaga diri kita tetap sehat. Pernah mendengar kalimat seperti ini? Ya, apa yang disampaikan kalimat tersebut memang benar sekali adanya.
Bertemanlah dengan orang-orang yang bisa membawa pengaruh positif dalam hidupmu. Orang-orang yang bisa memberimu inspirasi dan motivasi terbaik. Bertemanlah seluas mungkin, karena kamu tidak akan pernah tahu dari sebelah mana pintu rezekimu akan dibukakan.
Jadi, jangan pernah ragu untuk terus bersosialisasi, karena hal itu juga termasuk salah satu investasi yang menguntungkan.
Investasi Keuangan
Setelah daftar investasi yang menguntungkan di atas kamu lakukan semuanya, maka saatnya memulai investasi dalam hal keuangan. Investasi yang bisa kamu jadikan sebagai pendapatan pasif, atau juga sebagai persiapan masa depanmu nanti.
Kendala pertama yang mungkin dirasakan oleh orang-orang di usia 20-an adalah soal modal investasi. Kata investasi memang identik dengan jumlah dana yang besar.
Padahal sebenarnya kamu tidak perlu khawatir. Ada kok pilihan instrumen investasi yang menguntungkan tapi tidak membutuhkan modal besar dan rasanya cukup terjangkau untuk kantong.
Misalnya, investasi dalam bentuk logam mulia, alias emas. Membeli emas bisa kamu lakukan sesuai dengan dana yang kamu miliki, karena tersedia berbagai opsi investasi yang bisa dipilih.
Selain itu, emas juga bersifat relatif lebih likuid ketimbang instrumen lain, terutama untuk gramasi kecil. Mudah dan praktis untuk dijual kembali jika ternyata suatu hari kamu membutuhkan dana darurat. Investasi emas juga dianggap sebagai salah satu bentuk investasi yang rendah risiko, karena harganya yang cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Ada juga investasi reksa dana yang bisa kamu mulai dengan modal Rp100.000 saja, bahkan ada manajer investasi yang menawarkan mulai dari Rp10.000. Reksa dana bisa jadi instrumen investasi yang menguntungkan untuk kamu, yang merupakan pemula dan baru belajar mengenai investasi. Kamu akan dibantu oleh manajer investasi dalam pengelolaannya, sehingga bisa mengurangi risiko kesalahan investasi yang bisa terjadi. Sama seperti investasi emas, reksa dana juga termasuk investasi yang relatif rendah risiko, pencairannya cepat, dan yang paling menarik adalah keuntungan yang bisa kamu dapatkan yang jauh lebih besar daripada bunga deposito.
Nah, setelah mengetahui apa saja investasi yang menguntungkan bagi kamu di usia 20-an di atas, apakah kamu masih ragu untuk memulai berinvestasi? Sebaiknya sih sudah nggak ragu lagi ya. Mulailah investasi sejak dini agar keuntungan dan kesuksesan juga bisa datang dengan segera dalam hidupmu.
Yuk, investasi pada otak terlebih dulu, dengan belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Emas Masihkah Menguntungkan di Tahun 2022?
Pergantian tahun sudah dekat nih, apa kabar investasimu? Sepertinya tantangan kita masih akan berlanjut sih ke tahun depan. Terbukti sampai sekarang, secara ekonomi, kita belum pulih benar meskipun sudah recovery di beberapa aspek. Lalu, apakah investasi masih akan menguntungkan? Lebih khusus lagi, apa kabar investasi emas?
Sebagian dari kita memang akhirnya menghabiskan waktu lebih banyak dengan berada di rumah saja, yang pada akhirnya melahirkan kebiasaan baru. Kerja dari rumah, dan juga, bisa jadi nih, besok liburan akhir tahun juga di rumah saja demi ikut berpartisipasi menekan laju mobilitas yang dapat meningkatkan risiko penyebaran si Omicron.
Padahal bonus akhir tahun sudah ditransfer. Dana liburan enggak jadi dipakai. So, bisa dong dialihkan ke pos investasi. Mau topup yang sekarang sudah ada, atau menambah diversifikasi baru? Memang sekarang pilihan instrumen investasi itu ada banyak sekali. Dan, yang terbaru nih dan—konon—sangat menguntungkan: cryptocurrency.
Dengan segala hal dan kebiasaan baru, lalu apakah ini artinya instrumen lawas semacam investasi emas sudah tak laku lagi, atau sudah tak menguntungkan lagi?
Investasi Emas di Zaman Modern
Logam mulia, atau emas, adalah salah satu instrumen investasi yang paling sederhana, sudah sejak lama dikenal (sejak nenek moyang kita loh!), dan mudah dilakukan oleh siapa saja. Bahkan oleh yang paling gaptek sekalipun.
Buat kamu yang punya tujuan keuangan jangka menengah hingga panjang—misalnya untuk dana pendidikan anak, dana DP rumah, sampai pensiun—emas bisa banget jadi salah satu instrumen yang menguntungkan. Emas punya beberapa keuntungan, seperti imbal hasil yang menjanjikan kalau disimpan lebih dari 5 tahun, mudah dijual apalagi jika gramasi kecil, dan harganya, secara rata-rata, cenderung naik dari tahun ke tahun. Ya, memang enggak selalu naik sih. Tapi kalaupun turun, enggak yang anjlok banget semacam bitcoin yang dip bisa sampai puluhan persen.
Di masa modern seperti sekarang, ketika teknologi berkembang sebegitu rupa, emas justru menjadi safe haven, alias instrumen penyelamat nilai ketika ada keruntuhan pasar atau ekonomi yang memburuk. Coba saja ingat-ingat ketika harga emas menyentuh angka tertinggi Rp1 juta per gramnya beberapa waktu yang lalu, ketika negara kita berada di awal resesi.
Hal ini menandakan bahwa ada demand emas yang meningkat, tetapi tidak disertai supply yang juga naik, sehingga harga emas meroket. Di sinilah para investor “melarikan” asetnya ke emas, karena pasar saham anjlok dan ekonomi terdampak oleh pandemi.
So, investasi emas masih enggak akan ada matinya di zaman modern. Bakalan terus akan menguntungkan, asalkan kamu juga punya rencana dan strategi investasi emas yang sesuai.
Potensi Investasi Emas di tahun 2022
Para analis bahkan masih optimis, bahwa harga emas masih akan terus menjanjikan hingga tahun 2022 mendatang, meski sekarang tak lagi menyentuh angka tertinggi menembus Rp1 juta. Analis Goldman Sachs memproyeksikan harga emas tahun depan masih akan dapat memberi kita keuntungan sampai dengan 20%.
Di Indonesia saja, harga logam mulia ini yang diproduksi oleh Aneka Tambang sudah naik lebih dari 25% selama tahun 2020.
Didukung perkembangan teknologi sekarang ini, yang memungkinkan investor untuk melakukan investasi emas secara online, mudah, dan lebih aman.
Jadi gimana? Mau mulai investasi dengan logam mulia ini, demi tujuan keuangan jangka menengah hingga panjang yang sudah kamu susun? Kala begitu, simak tip berikut ini.
Tip Investasi Emas untuk Hasil yang Optimal
Cek harga emas hari ini
Sebelum mulai membeli emas, coba lakukan pengecekan terhadap harga emas hari ini. Kamu bisa melihatnya di situs resmi Butik Emas Antam, logammulia.com. Selain ada tercantum harga emas hari ini secara umum, ditampilkan pula harga emas per gramasi. Ada 0.5 gram, 1 gram, hingga 1000 gram.
Selain di logammulia.com, kamu juga bisa mengecek harga emas di Pegadaian, marketplace, dan juga berbagai toko emas bereputasi.
Bandingkan informasi harga emas yang kamu dapatkan terhadap harga emas dunia.
Tentukan cara investasi emas
Ada banyak cara untuk membeli emas. Di antaranya:
- Datang langsung ke Butik Emas yang ada di kotamu, dan beli emas di sana.
- Membeli emas secara online di logammulia.com
- Menabung emas di Pegadaian atau marketplace
- Membeli emas di toko emas yang sudah terkenal di kotamu
Masing-masing ada ketentuannya, sehingga ada baiknya kamu juga mencari informasi lebih dulu.
Yang harus kamu siapkan sebelum benar-benar membeli emas:
- Pastikan kamu paham betul produk emas yang ingin kamu dapatkan; batangan atau perhiasan. Apa untungnya, apa risikonya.
- Pastikan kondisi kesehatan keuangan sudah baik, artinya pastikan kebutuhan hidup sudah dapat terpenuhi dengan baik agar nantinya investasi emas bisa lebih optimal dan juga sudah memiliki jaring pengaman yang cukup meliputi dana darurat dan asuransi.
- Hindari membeli emas dengan berutang, karena hanya akan menambah beban keuangan.
- Investasikanlah dana sesuai rencana dan tujuan keuangan
Tentukan bagaimana harus disimpan
Emas, apalagi yang berbentuk fisik, akan butuh tempat untuk menyimpannya. Kalau gramasinya kecil, tentu bukan masalah. Tetapi, kalau kamu membeli emas dalam gramasi besar, tentu ini akan meningkatkan risiko.
So, yakin nih mau disimpan di rumah saja? Di lemari pakaian? Coba pertimbangkan untuk menyimpannya di safe deposit box di bank, atau mungkin bisa memanfaatkan brankas logam mulia yang biasanya ditawarkan oleh Butik Emas.
Kapan emas bisa dicairkan?
Nah, ini tergantung kebutuhan dan tujuan keuangan kamu masing-masing. Kalau tujuan sudah dekat, segera cairkan agar ketika benar-benar sudah harus dimanfaatkan, kamu enggak perlu pusing menjualnya.
Biasanya imbal hasil yang lumayan akan bisa kamu dapatkan jika emas sudah tersimpan selama lebih dari 5 tahun. Tapi pastinya hal ini juga tergantung pada kondisi pasar emas itu sendiri.
Nah, itu dia uraian mengenai potensi keuntungan investasi emas di zaman yang sudah modern ini, dan juga tip untuk investasi optimalnya.
Bagaimana? Mau mulai beli emas sekarang?
Ingat ya, apa pun instrumen investasimu, selalu pastikan kesehatan keuangan kamu sudah baik ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Malas Ribet? Ini Cara Investasi yang Paling Pas buatmu!
Meskipun dikenal sebagai suatu bentuk penyimpanan dana yang menguntungkan, namun masih banyak orang yang merasa bahwa cara investasi tidaklah mudah, ribet, dan membingungkan.
Nah, jangan-jangan, ini juga termasuk kamu ya?
Well, yes! Anggapan bahwa cara investasi itu ribet dan membingungkan adalah salah satu alasan mengapa mayoritas masyarakat—terutama warga +62—merasa enggan untuk berinvestasi. Padahal investasi bisa menjadi solusi keuangan loh, buat kita. Investasi dapat mendatangkan nilai return yang besar, bahkan bisa dijadikan sebagai passive income, dan juga dana pensiun.
Pada dasarnya, beberapa langkah dalam berinvestasi memang butuhkan fokus dan perhatian yang lebih. Setelah menentukan tujuan dan menyiapkan dana yang akan diinvestasikan, kamu perlu mempelajari seperti apa aturan pada setiap instrumen investasi yang kamu pilih. Kamu juga mesti tahu, bagaimana cara mengelolanya dengan tepat agar mendapatkan keuntungan yang diinginkan, bukannya kerugian. Belum lagi, soal keuangannya secara keseluruhan, misalnya harus memastikan cash flow yang cukup, punya asuransi dan juga dana darurat. Terus, juga harus selalu rutin mengecek kondisi pasar, dan melakukan analisis yang cermat tentang pengelolaan investasi.
Nah kan. Semuanya terkesan ribet, ya?
Iya.
Tenang. Sebenarnya bisa kok dibikin enggak ribet. Tinggal kita sendiri yang harus mengelola mindset kita. Yuk, ikuti beberapa langkah berikut ini.
Cara Investasi Online adalah Solusinya
Di Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran akan pentingnya berinvestasi pada masyarakat mengalami peningkatan yang cukup pesat. Banyak orang seakan berlomba-lomba menanamkan dananya dalam berbagai instrumen investasi.
Salah satu penyebab tingginya kesadaran investasi adalah bahwa sekarang aktivitas ini sudah bisa dilakukan secara online. Cara investasi yang ribet, menyita banyak waktu dan pikiran, sudah bisa dihilangkan sedikit demi sedikit.
Cukup dari smartphone
Secara umum, tahapan dalam melakukan investasi secara online masih sama dengan cara investasi konvensional. Bedanya, kalau investasi online, segala sesuatunya bisa kamu lakukan hanya dari smartphone.
Kamu tidak harus pergi mendatangi kantor broker saham atau sekuritas, manajer investasi, dan sebagainya. Mau buka deposito, bisa langsung kok di mobile aplikasi banknya. Mau investasi emas, ada tuh di hampir semua marketplace.
Semuanya bisa dilakukan hanya dengan sentuhan jari. Mulai dari melakukan riset secara online, memilih instrumen investasi yang kamu rasa sesuai dengan tujuanmu, sampai dengan registrasi, semua cukup dilakukan dari smartphone.
Cara investasi online dipermudah dengan hadirnya banyak aplikasi investasi online yang bisa kamu pilih. Jangan lupa untuk selalu mengecek apakah aplikasi tersebut berada dalam pengawasan lembaga terpercaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau tidak. Hal ini penting untuk memastikan tingkat keamanan investasinya.
Pada aplikasi investasi online, biasanya sudah tersedia berbagai fitur menarik yang bisa menghilangkan stigma bahwa investasi itu ribet. Kenapa? Karena fitur-fitur tersebut sangat mudah untuk dipahami dan diikuti, bahkan oleh seorang investor pemula sekalipun. Efisien, praktis, dan mudah.
Sebelum Investasi Online, Lakukan Ini
Ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum memulai berinvestasi online. Hal-hal tersebut, antara lain:
Pertama, sebelum melakukan investasi selalu ketahui terlebih dahulu apa tujuan kamu berinvestasi. Apakah itu untuk persiapan dana pensiun, dana pendidikan, atau yang lainnya. Setelah itu, tentukan berapa dana yang akan kamu tanamkan.
Kedua, jangan pernah lupa untuk melakukan riset, walau dengan metode yang sederhana. Pergerakan angka di dunia investasi adalah sebuah pergerakan yang cepat dan dinamis. Kamu harus memilih mana instrumen yang tepat, yang sekiranya bisa kamu ikuti pergerakannya tanpa canggung.
Ketiga, biasanya pada aplikasi investasi online terdapat beberapa fitur yang memperlihatkan peluang untuk mendapatkan informasi mengenai analisis investasi. Kamu bisa mempelajari hal ini secara bertahap, agar bisa memanfaatkan informasi hasil dari analisis tersebut dengan tepat.
Lantas, apa saja instrumen yang cara investasinya mudah dan sesuai dengan kamu yang malas ribet?
Instrumen Investasi yang Cocok untuk Kamu yang Malas Ribet
Reksa dana
Reksa dana disebut sebagai instrumen investasi yang praktis, karena setelah menanamkan modal, kamu nyaris tidak perlu lagi menghabiskan waktu untuk mengecek dan memikirkan pengelolaannya. Semuanya dilakukan oleh manajer investasi yang sudah terpercaya.
Logam mulia
Cara investasi tanpa ribet yang berikutnya tentu saja adalah dengan membeli emas atau logam mulia. Emas bisa dibeli dengan modal berapa pun yang kamu punya, bahkan sekarang juga banyak yang menawarkan tabungan emas, khusus buat kamu yang hanya punya modal kecil tapi pengin berinvestasi.
Nilai jual emas rata-rata cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya, jadi kamu tidak perlu cemas akan mengalami kerugian saat menjualnya kembali jika jangka waktumu memadai. Emas juga bersifat likuid, yang berarti mudah untuk diperjualbelikan tanpa syarat khusus, terutama untuk gramasi kecil.
Deposito
Pada dasarnya, deposito adalah produk dari bank yang cara kerjanya mirip dengan tabungan. Simpan uangnya, lalu kamu akan mendapatkan keuntungan dari perhitungan bunga. Bedanya, deposito memiliki periode investasi yang bisa kamu pilih di awal, sedangkan tabungan tidak. Deposito hanya bisa kamu ambil saat periode tersebut selesai, tabungan bisa kamu ambil kapan dan di mana saja.
Nggak Perlu Ribet Kan?
Perkembangan teknologi memang sudah banyak membantu kehidupan manusia. Namun, satu hal yang harus tetap diingat bahwa hal itu perlu diimbangi dengan kemauan untuk meningkatkan kemampuan digital yang kamu yang miliki.
Karena jika tidak, maka kamu akan menjadi orang yang tidak tanggap teknologi, dan akan selalu tertinggal. Termasuk dalam mengetahui cara investasi yang mudah dan praktis.
Untuk menjadi seorang investor yang baik, maka harus selalu berani dan berkeinginan untuk menambah wawasan, bukan?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Nggak Cuma Saham, 5 Instrumen Investasi Populer Ini Juga Menguntungkan!
Semakin banyak orang sadar akan pentingnya berinvestasi, tentu hal ini sangat bagus. Dan, hal ini pun didukung oleh ekosistem keuangan sendiri yang sekarang semakin berkembang dan memudahkan. Berinvestasi tak lagi sulit, bahkan semudah menggerakkan jempol belaka. Hal ini pun membuat beberapa instrumen investasi ikut menjadi populer. Salah satunya adalah saham.
Dikutip dari Katadata, sampai dengan akhir Agustus 2021, terdapat 2.6 juta lebih single investor identification (SID) khusus saham tercatat di Bursa Efek Indonesia. FYI, jumlah SID akhir tahun 2020 itu “hanya” sebanyak 1.6 juta. Ini artinya ada peningkatan sebesar 53% lebih.
Apa yang menyebabkan semakin banyak investor saham terdaftar di Bursa Efek Indonesia? Lagi-lagi dikutip dari artikel yang sama, hal ini ternyata didorong optimalisasi digital yang telah dilakukan yang dilakukan oleh seluruh elemen dalam pasar modal sejak 2019.
Tak hanya menambah jumlah SID saja. Penetrasi digital di bidang keuangan juga menggeser demografi. Data Juli 2021 dari BEI menyiratkan ada pergerakan usia investor ke yang lebih muda, karena sekitar 80% investor di bursa saat ini merupakan milenial dan gen Z.
Instrumen Investasi Saham sebagai Satu-Satunya Pilihan (?)
Ini tentu merupakan pertanda baik, ya kan? Saham semakin digemari, semoga saja diiringi dengan pemahaman dan pengetahuan yang cukup juga.
Sepertinya popularitas saham juga ikut terdongkrak karena media sosial sih. Sekarang banyak banget infulencer investasi—khususnya saham—yang suka sharing di media sosial. Followernya pun luar biasa. Sampai ratusan ribu, bahkan sudah ada yang mencapai jutaan. Keren bangetlah, pokoknya!
However, tahukah kamu, bahwa saham bukanlah satu-satunya pilihan instrumen investasi yang bisa kita miliki?
Loh, memangnya perlu juga instrumen yang lain? Saham kan sudah menawarkan banyak keuntungan? Auto tajir deh, kalau bisa investasi saham dan bisa dapatkan keuntungan!
Ya, memang benar. Saham menawarkan imbal yang tinggi, bahkan bisa sampai sekian ratus persen! Namun, kamu juga harus ingat, bahwa instrumen investasi dengan imbal tinggi biasanya juga akan disertai tingkat risiko yang juga tinggi. Nah, inilah yang harus kamu kelola dengan baik. Caranya, adalah dengan mengombinasikan beberapa jenis instrumen investasi dengan tingkat risiko dan imbal yang bervariasi, agar hasilnya bisa optimal. Tentu saja, harus disesuaikan dengan tujuan keuanganmu, serta profil risikomu.
Berikut beberapa instrumen investasi selain saham yang bisa kamu pilih.
1. Deposito
Deposito merupakan salah satu instrumen investasi yang cukup populer juga di kalangan investor sekaligus awam. Bagi yang masih pemula, dan baru saja memulai perjalanan investasinya, deposito bisa menjadi titik awal yang bagus.
Dijamin oleh negara melalui LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) sampai nominal Rp2 miliar, tingkat risiko deposito relatif sangat rendah, apalagi jika dibandingkan dengan saham. Tingkat pengembaliannya juga relatif tetap, sehingga bisa dipastikan kamu mendapatkan imbal secara teratur sesuai kesepakatan.
Dengan demikian, instrumen ini sangat cocok dikombinasikan dengan saham dalam portofolio investasi kamu.
2. Logam mulia
Logam mulia dalam hal ini emas, yang kamu beli secara legal dari Antam, Pegadaian, atau sejenisnya.
Emas logam mulia dikenal sebagai safe haven, surga penyelamat bagi para investor. Ingat ketika awal masa pandemi, ketika secara drastis indeks harga saham global anjlok dan tertekan? Harga emas pun melambung tinggi, karena para investor beralih ke emas, demi menyelamatkan aset masing-masing.
Seperti halnya saham, emas juga merupakan instrumen investasi yang cocok untuk jangka panjang, lebih dari 5 tahun.
3. Reksa dana
Buat kamu yang pengin memberi keseimbangan terhadap nilai portofolio investasi, kamu bisa mengombinasikan saham dengan reksa dana.
Reksa dana sendiri ada 4 jenis, yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham, yang masing-masing memiliki karakter sendiri-sendiri terutama terkait tingkat risikonya.
Instrumen ini relatifnya akan lebih rendah risiko dibandingkan dengan kalau kamu mengelola sendiri investasi saham maupun obligasi, karena di sini ada peran manajer investasi yang secara profesional terus melakukan analisis dan pantauan terhadap pengembangan dana yang dilakukan.
4. Obligasi
Obligasi artinya surat utang. Ada beberapa jenis obligasi yang biasanya ditawarkan sebagai instrumen investasi, tapi yang terpopuler adalah obligasi negara dan obligasi korporasi.
Dari tingkat risikonya, obligasi negara lebih rendah risiko daripada obligasi korporasi. Pasalnya, obligasi negara dijamin oleh pemerintah, dan sejauh ini pemerintah belum pernah gagal bayar.
Obligasi menawarkan imbal yang teratur juga, seperti halnya deposito. Bahkan besaran kuponnya biasanya ditawarkan lebih tinggi daripada bunga deposito.
5. P2P Lending
Instrumen terakhir ini merupakan salah satu hasil perkembangan teknologi keuangan dewasa ini. Jadi memang masih sangat baru.
Meski masih gres, tapi imbal yang ditawarkan juga lumayan loh. Cara kerja P2P Lending ini mirip dengan marketplace tempat kita biasa belanja online, yaitu mempertemukan antara “pembeli” dan “penjual”. Namun, kalau di P2P Lending, “pembeli” adalah pemberi pinjaman, sedangkan “penjual” adalah pihak-pihak yang membutuhkan pinjaman dana.
Tak hanya perorangan atau individu, banyak peminjam dana yang berasal dari kalangan UMKM loh! Mereka ini membutuhkan tambahan modal untuk pengembangan dan pengelolaan bisnisnya, tetapi umumnya tidak dapat terlayani di bank karena satu dan lain sebab.
Pastikan saja, kamu hanya mengembangkan dana di platform P2P Lending yang terdaftar dan berizin di OJK ya, untuk menjamin dana pinjamanmu sendiri.
Ada Instrumen Investasi Lainnya?
Oh, jelas ada.
Cryptocurrencies, salah satu yang lagi naik daun banget belakangan. Meski sebagian menganggap crypto tidak termasuk instrumen investasi melainkan komoditas yang hanya bisa diperjualbelikan dalam jangka waktu pendek, tetapi nyatanya banyak yang sudah mengantongi keuntungan dari cryptocurrencies yang berfundamental bagus.
Ini juga instrumen yang masih sangat baru, sehingga perkembangannya perlu dipantau dengan lebih saksama. Lagi pula, sifatnya yang terdesentralisasi membuatnya jauh dari jangkauan otoritas mana pun di dunia ini, sehingga tanggung jawab risikonya benar-benar ada pada diri kita sendiri.
Instrumen investasi lainnya juga masih banyak yang bisa jadi opsi loh. Misalnya seperti investasi properti; bisa jadi tanah dan bangunan, juga seperti bisnis dan royalti.
Apakah harus punya semua? Tentu tidak. Kamu yang tahu kebutuhanmu, kamu juga yang menentukan, instrumen mana yang bisa melayani kebutuhanmu dengan baik.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Dana Pendidikan Anak Baiknya Disimpan di Instrumen Apa Ya?
Pendidikan anak yang baik menjadi tanggung jawab untuk setiap orang tua. Karena itu, hendaknya dana pendidikan disiapkan sejak dini. Karena kebutuhannya akan sangat besar, pun akan menjadi pengeluaran tetap selama bertahun-tahun. Menabung saja enggak cukup, karena ada inflasi yang mengiringi, so harus dibantu dengan investasi dana pendidikan yang tepat.
Tetapi, memilih instrumen investasi dana pendidikan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan ini juga masalah tersendiri. Agak tricky memang, karena tak semua jenis instrumen investasi cocok dipakai untuk menampung dana pendidikan anak ini.
Jadi, sebelum mulai memilih instrumen investasi dana pendidikan anak, apa dulu yang harus dipertimbangkan? Yuk, simak artikel berikut sampai selesai ya.
3 Hal untuk Diperhatikan Sebelum Mulai Investasi Dana Pendidikan
1. Tentukan kapan dana akan digunakan
Panjangnya horizon waktu kita investasi akan menentukan, instrumen mana yang paling baik untuk dipilih.
Misalnya saja, ingin mempersiapkan dana pendidikan sebagai biaya masuk TK dan SD, 2 tahun lagi. Atau, ingin menyiapkan dana pendidikan untuk sekolah strata satunya, maka dana ini harus siap 10 tahun lagi.
Enggak masalah juga kok, kalau mau menyiapkan one thing at a time, atau mau langsung siapkan semua. Misalnya, mau menyiapkan dana pendidikan untuk seluruh jenjang pendidikan sekaligus, itu juga akan sangat baik.
Sesuaikan dengan kemampuan dan karakter masing-masing saja.
2. Tentukan berapa kebutuhannya
Setelah tahu horizon waktunya, yang berikutnya adalah menghitung kebutuhan.
Ingat, bahwa Rp100 juta saat ini akan berbeda dengan Rp100 juta 10 tahun lagi, karena ada inflasi. Jadi sila diperhitungkan dengan tingkat inflasi Indonesia yang sekitar 10 – 12%.
Misalnya saja, untuk biaya masuk perguruan tinggi sekarang Rp100 juta, maka 10 tahun lagi, dengan tingkat inflasi 10%, maka bisa dihitung kebutuhannya berapa. Rp100 juta dikali 1,1 sampai 10 kali.
Pusing? Ikut kelas online-nya QM Financial saja yang membahas khusus mengenai dana pendidikan anak. Akan ada worksheet yang bisa langsung dimasukkan angkanya, enggak perlu pusing-pusing menghitung manual.
Setelah ketemu angka kebutuhannya, nah, itu dia jumlah dana pendidikan anak yang harus disiapkan.
3. Iringi dengan asuransi jiwa
Adalah penting bagi orang tua untuk juga memiliki asuransi jiwa. Akan percuma juga, jika rencana dana pendidikan anak sudah kita siapkan, tetapi akhirnya kita tidak dapat meneruskannya karena satu dan lain hal.
Nah, setelah tahu berapa lama waktu dan dana yang dibutuhkan, selanjutnya kita bisa memilih investasi dana pendidikan yang pas. Ada beberapa instrumen yang bisa menjadi opsi, sesuai dengan horizon waktu dan tingkat risiko masing-masing.
Kita lihat ya.
5 Instrumen Investasi Dana Pendidikan yang Bisa Jadi Pilihan
1. Deposito
Deposito sebagai instrumen dengan tingkat risiko paling rendah ini cocok untuk investasi dana pendidikan yang akan dipergunakan 2 atau 3 tahun lagi. Namun, karena tingkat imbal hasilnya juga kecil, maka harus diperhatikan modal pertama yang harus disetorkan; harus sesuai dengan kebutuhan dana pendidikan yang sudah dihitung tadi.
Selain deposito, ada juga tabungan berjangka. Keduanya sifatnya hampir sama; jangka pendek, imbal tidak terlalu besar, tetapi sangat aman. Cocok untuk investasi dana pendidikan jangka pendek.
2. Emas
Emas atau logam mulia termasuk investasi dana pendidikan jangka menengah hingga panjang. Kalau sekarang beli emas, untuk dipergunakan 2 – 3 tahun lagi, mungkin perkembangannya juga belum signifikan. Mungkin ya hanya sebatas sebagai pelawan inflasi.
Tetapi, kalau mau dipakai 5 tahun lagi, harga emas (semoga) sudah bertumbuh sesuai harapan. Kenapa begitu? Karena seperti yang kita tahu, harga emas juga sangat fluktuatif tergantung pada kondisi pasar.
3. Reksa dana
Ada 4 jenis reksa dana yang bisa dipilih sebagai opsi investasi dana pendidikan anak. Mulai dari reksa dana pasar uang, reksa dana pendidikan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham.
Nah, masing-masing juga punya karakteristik sendiri-sendiri yang perlu kita ketahui untuk dapat menyesuaikan dengan kebutuhan kita. Boleh dibaca masing-masing artikel yang sudah ditautkan, untuk tahu mana reksa dana yang paling tepat untuk investasi dana pendidikan yang hendak disiapkan.
4. Saham
Saham dinilai paling tepat digunakan untuk investasi dana pendidikan jangka panjang, misalnya saja untuk menyiapkan biaya masuk perguruan tinggi yang kadang butuh sampai ratusan juta rupiah.
Dengan horizon waktu yang lebih dari 10 tahun, saham (diharapkan) akan mampu mengcover kebutuhan dana yang besar. Saham apa yang bisa dibeli? Nah, ini butuh sedikit pengetahuan untuk melakukan analisis teknikal dan fundamental.
5. Properti
Properti juga bisa jadi salah satu alternatif opsi investasi dana pendidikan jangka panjang.
Hanya saja, perlu diingat, investasi properti butuh modal yang cukup besar juga. Jadi, perhitungkan juga hal ini jika ingin menggunakan instrumen ini sebagai “alat” untuk mencapai tujuan.
Nah, begitulah gambaran umum mengenai bagaimana cara memilih investasi dana pendidikan anak.
Paling afdal sih ikutan kelas-kelas finansial online QM Financial saja. Selain bisa belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi, kita juga bisa mengikuti beberapa kelas tematik, seperti kelas dana pendidikan anak. Coba cek jadwal ya, siapa tahu, ada kelas khusus dana pendidikan anak di bulan ini.
Stay tuned juga di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
7 Jenis Aset Lancar untuk Dicek Selama Masa Pandemi
Banyak ahli memprediksi bahwa krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 ini akan berlangsung setidaknya sampai Desember 2020. Apa kabar kamu yang harus bertahan hidup sampai Desember dengan penghasilan yang minim? Apakah kamu sudah mengecek aset lancar yang kamu miliki?
Apa sih aset lancar itu? Mengapa penting, hingga harus menjadi hal pertama yang harus kamu ketahui kondisinya dengan pasti, terkhusus di masa-masa sulit seperti ini?
Aset lancar–atau yang disebut dengan current asset–adalah jenis aset atau harta yang dapat digunakan dalam jangka waktu dekat, biasanya dalam 1 tahun (Wikipedia). Dengan kata lain, aset lancar merupakan dana yang siap dicairkan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Berhubung kita harus memperpanjang napas sampai beberapa bulan ke depan, maka penting untuk melakukan pengecekan terhadap aset lancar yang kamu miliki sebagai langkah awal.
Yuk, Cek Aset Lancarmu Berikut Ini!
1. Fresh cash
Uang yang sekarang ada di dompetmu, di bawah kasur, di dalam celengan babi, di bawah tumpukan pakaian di lemari, adalah aset lancar yang paling lancar.
Cobalah untuk membuat catatan, sampai sekarang berapa besarnya secara total? Aset ini adalah yang pertama kali bisa digunakan untuk membeli segala kebutuhan hidup sehari-hari.
2. Tabungan
Tabungan yang ada di bank biasanya disebut dengan aset setara kas. Termasuk juga dana-dana yang tersebar di berbagai dompet digital yang kamu miliki.
Yah, kan sekarang zamannya e-wallet dan e-money kan? Makanya, mesti juga dicek kondisinya untuk saat ini.
Bagaimana dengan tabungan berjangka dan deposito?
Well, sebenarnya tabungan berjangka juga cukup mudah dicairkan ya, hanya saja kamu harus siap dengan penalti yang menyertainya jika harus dicairkan sebelum waktunya.
Sedangkan, deposito ada yang berjangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan satu tahun. Jadi, bisa dimasukkan ke dalam jenis aset lancar kamu juga, setidaknya dananya akan bisa kamu manfaatkan dalam waktu 1 tahun ke depan.
3. Cek, wesel, dan lainnya yang belum diuangkan
Apakah kamu punya cek, wesel, ataupun dokumen yang bisa diuangkan dalam waktu dekat? Masukkan juga ke dalam catatan keuanganmu ya.
Misalnya saja, kamu mendapatkan hibah dalam bentuk cek, tapi karena satu dua alasan belum dicairkan sampai sekarang. Ini juga termasuk dana yang siap pakai, hanya saja masih tersimpan di lembaga penyimpanan dana.
4. Logam mulia
Jika kamu memiliki simpanan logam mulia atau emas–terutama yang berbentuk batangan dan bersertifikat–ini juga bisa dimasukkan ke dalam jenis aset lancar.
Logam mulia termasuk mudah dijual–atau digadaikan–dan dijadikan fresh cash, yang bisa kita pakai untuk menutup kebutuhan hidup.
5. Investasi jangka pendek
Berbagai investasi jangka pendek dengan tenor waktu kurang dari satu tahun juga bisa dimasukkan ke dalam jenis aset lancar. Misalnya seperti reksa dana pasar uang, yang nilai investasinya tidak terpengaruh oleh suku bunga.
Surat utang yang memiliki jatuh tempo beberapa bulan ke depan hingga kurang dari satu tahun juga bisa dimasukkan ke dalam jenis aset lancar yang kamu miliki. Begitu juga jika ada bunga yang dapat kamu terima hingga beberapa bulan mendatang, juga bisa menjadi salah satu sumber aset lancar.
6. Gaji yang masih akan diterima
Buat kamu yang sampai saat ini masih menerima gaji, penghasilanmu ini dalam beberapa bulan ke depan juga termasuk dalam current asset ini.
Termasuk juga di dalamnya jika kamu akan menerima Tunjangan Hari Raya, ataupun bonus-bonus yang memang sudah dijadwalkan ada.
7. Penghasilan tambahan lain
Jika kamu mempunyai sumber penghasilan lainnya selain gaji, dan akan kamu terima dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, maka ini juga termasuk aset lancar.
Misalnya saja, kamu punya indekos, dan akan segera menerima setoran uang sewa kamar bulan depan (abaikan kemungkinan penunggakan anak kos yang nakal), maka ini juga termasuk dalam aset lancar yang kamu miliki.
Nah, sudah jelas ya apa yang dimaksud dengan aset lancar? Pada prinsipnya adalah semua dana (atau calon dana) yang kamu miliki saat ini hingga setidaknya dalam waktu satu tahun ke depan, yang dengan mudah kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhanmu.
Siap untuk melakukan pengecekan aset lancar sekarang? Semoga kamu bisa bertahan sampai masa pandemi ini berakhir ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Mau Pakai Dana Darurat? Lakukan 5 Hal Ini!
Dana darurat memang ada sebagai cadangan dana di saat-saat sulit, seperti di masa pandemi COVID-19 ini. So, kalau sekarang kamu mengalami kesulitan arus kas, mungkin kamu bisa mempertimbangkan untuk pakai dana darurat untuk menyambung hidup.
Banyak orang yang kehilangan pekerjaan–yang berarti pengurangan penghasilan–selama kegiatan perekonomian terhenti. Di saat ini, yang harus kita utamakan memang kesehatan, sehingga semaksimal mungkin kita bekerja dari rumah. Tetapi, enggak semua orang punya privilege untuk membawa pulang pekerjaannya. Mereka yang mendapatkan imbalan harian agaknya akan harus mengalami masa sulit.
Sekarang, baru kerasa kan betapa pentingnya memiliki dana darurat? Dana darurat akan bisa memperpanjang napas, setidaknya beberapa bulan ke depan.
So, kamu mau pakai dana darurat untuk bertahan hidup? Boleh saja mulai kamu pertimbangkan. Karena dana darurat adalah dana cadangan, maka enggak boleh sembarangan juga dipakai; harus lebih berhati-hati. Karena, ingat, untuk sementara waktu, penghasilan kamu berhenti loh! Sungguh ketidakpastian yang membuat waswas kan? Makanya, harus diperhitungkan dengan baik.
Berikut beberapa pertimbangan yang harus kamu pikirkan jika kamu mau pakai dana darurat untuk bertahan hidup
1. Berapa kebutuhannya?
Berapa sih kekurangan biaya hidup yang harus kamu tanggung selama masa pandemi virus korona ini? Sudah kamu hitungkah?
Ayo, dihitung secara realistis. Berapa pengeluaranmu untuk kebutuhan hidup? Cobalah untuk membuat catatan pengeluaran lagi, karena pola arus kas sebelumnya sudah enggak relevan lagi. Banyak pos yang berubah kan? Pun banyak kebiasaan keuangan baru yang kita lakukan. Jangan sampai nih, kamu memutuskan untuk pakai dana darurat, tetapi sebenarnya masih ada pos pengeluaran lain yang belum dihemat.
Jadi, coba hitung lagi pengeluaran kamu, dan bandingkan dengan penghasilan yang mungkin masih ada. Dari situ akan terlihat, berapa banyak kebutuhanmu.
2. Cairkan sesuai kebutuhan
Biasanya, kita menaruh dana darurat di beberapa instrumen sekaligus, mulai dari tabungan biasa, tabungan berjangka, Reksa Dana Pasar Uang, logam mulia, dan lain sebagainya. Enggak perlu semua langsung dicairkan dong ya?
Kalau kamu sudah melakukan perhitungan kekurangan biaya hidup seperti di poin 1, mestinya kamu pun sudah bisa membayangkan seberapa banyak kamu harus pakai dana darurat itu. Lalu, cek besaran dana darurat yang ada di instrumennya, mana nih yang jumlah nominalnya mendekati?
Kamu juga perlu memperhitungkan kecepatan pencairannya ya. Untuk Reksa Dana Pasar Uang, mungkin bisa butuh beberapa hari. Begitu juga dengan logam mulia–emas misalnya, kamu akan butuh waktu untuk menjualnya. Kalau tabungan biasa dan tabungan berjangka mungkin enggak perlu waktu terlalu lama.
Namun, untuk tabungan berjangka dan deposito, kamu kan harus menanggung penalti jika dicairkan sebelum jatuh tempo. Nah, ini juga harus kamu perhitungkan ya, ketika hendak pakai dana darurat.
3. Gunakan dengan bijak
Keep in mind ya, bahwa kalau kamu pakai dana darurat, ini berarti kamu sedang menggunakan dana cadangan hidup kamu. Bukan uang kaget, uang yang tiba-tiba jatuh dari langit. Bukan uang yang bisa dihambur-hamburkan begitu saja.
Jadi, pergunakanlah dengan bijak. Kalau perlu buatlah anggaran pemakaian dana darurat ini, supaya tepat sasaran.
4. Catat pemakaiannya
Begitu pakai dana darurat, buatlah juga catatannya. Berapa banyak yang kamu pakai, dan berapa yang sudah dikeluarkan.
Dengan cara ini, kamu akan bisa mengevaluasi kembali nantinya saat kondisi sudah lebih baik. Untuk apa dievaluasi kembali? Nah, ini penjelasannya ada di poin selanjutnya.
5. Buat komitmen untuk mengganti
Ya, untuk menggantinya. Dana darurat ini memang bisa menjadi penolong di masa sulit, tetapi setelah pakai dana darurat ya harus diganti. Ke depannya kan hidup kita juga masih panjang. Siapa yang akan jamin semua akan lurus-lurus saja? Bisa saja masa sulit akan datang lagi kan, meski bentuknya lain.
Jadi, memang, untuk pakai dana darurat, kamu harus bijak dan setelah itu, buatlah komitmen untuk menggantinya ketika kondisinya sudah membaik nanti.
Bagaimana caranya? Kita akan bahas di artikel terpisah, supaya enggak terlalu panjang ya.
Nah, semoga dengan sedikit tip di atas, kamu bisa bijak ketika harus pakai dana darurat untuk bertahan hidup di masa sulit ini.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Investasi Emas: 5 Hal yang Harus Dipahami Lebih Dulu
Bagi para investor konvensional, investasi emas merupakan cara berinvestasi yang paling aman untuk dilakukan, bahkan sejak zaman dulu.
Ada enggak nih yang orang tuanya nggak punya investasi dalam bentuk emas? Kayaknya memang inilah investasi yang tak lekang dimakan waktu, iya kan? Meski sudah banyak jenis instrumen investasi yang lain, tapi investasi emas tetap dilakukan oleh banyak orang.
Apakah kamu juga termasuk salah satu dari mereka yang berinvestasi dalam bentuk logam mulia ini?
Yuk, kenali seluk beluk investasi emas, agar bisa kamu manfaatkan untuk mencapai tujuan finansialmu, berikut ini.
Emas sebagai Instrumen Investasi
Untuk yang pertama, FYI, tidak semua jenis emas bisa bagus dijadikan sebagai instrumen investasi.
Misalnya, seperti emas perhiasan. Perlu kamu tahu ya, bahwa saat proses perhiasan emas terjadi, akan ada beberapa tahapan yang membuat logam mulia yang digunakan ini menjadi berkurang nilai. Pencampuran dengan logam lain, salah satunya.
Peleburan emas dengan logam lain tersebut biasanya untuk tujuan estetika. Yah, namanya juga perhiasan, jadi memang harus tampak cantik maksimal untuk dipakai. However, peleburan emas dengan logam lain ini lantas mengubah nilai karat dan juga menyebabkan perbedaan warna dari warna asli emas. Selain itu, juga ada biaya tambahan untuk ongkos pembuatan.
Bisa sih, tetap dikoleksi. Tapi dipakai. Kalau untuk instrumen investasi–apalagi jika kita mengharapkan imbal besar–jelas akan sulit.
Akan lebih baik jika investasi emas dalam bentuk batangan, karena tidak akan melalui proses ini itu ataupun pencampuran dengan logam lain. Emas batangan hanya perlu dicetak sederhana saja, dan sudah bisa kita miliki sebagai investasi.
Keuntungan Emas sebagai Instrumen Investasi
1. Tahan terhadap inflasi
Gampangannya begini, saat inflasi naik, maka harga emas bisa dipastikan juga akan naik. Sehingga hal ini akan melindungimu dari kerugian. Bandingkan dengan tabungan uang biasa yang bisa tergerus inflasi, lantaran suku bunga bank juga tak seberapa.
Ketahanan inflasi inilah yang membuat investasi emas cukup diminati, terutama oleh investor konvensional.
2. Likuid
Saat kamu butuh dana dengan cepat, maka investasi emas akan dengan mudah menolong. Emas mudah dijual, dengan harga yang berlaku saat itu di pasar.
Pastikan saja, kamu mempunyai emas yang benar-benar berkualitas baik.
3. Bisa dilakukan oleh siapa saja
Berinvestasi sekarang memang semakin mudah. Tak cuma reksa dana, berinvestasi emas pun sekarang juga bisa online dengan tabungan emas. Ada kok marketplace terkemuka kesayangan para milenial yang menawarkan tabungan emas seperti ini. Bisa dimulai dengan nominal berapa pun.
Jadi, enggak ada alasan untuk nggak segera mulai berinvestasi kan? Lebih cepat mulai lebih baik, mulailah dengan emas.
Risiko Emas
Ada keuntungan, tentu ada risiko. Ini sudah lazim berlaku di dunia investasi. Meski investasi emas cenderung minim risiko terutama soal kerugian, tetapi tetap saja ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
1. Rentan pencurian
Apalagi kalau kita tidak bisa menemukan tempat yang tepat untuk menyimpan. Misalnya disimpan di rumah. Banyak kasus pencurian yang terjadi, dan salah satu barang yang paling diincar adalah koleksi emas korban.
Karena itu, akan lebih baik jika kamu menyimpannya dalam safety deposit box di bank. Memang akan ada biaya sewa, tetapi pastinya akan lebih aman kan?
2. Tetap terpengaruh fluktuasi harga pasar
Meski tahan terhadap inflasi, namun harga emas tetap berfluktuasi sesuai kondisi pasar. Jadi, bisa saja harganya turun, menjadi lebih murah saat harus kamu jual dibandingkan saat kamu membelinya. Apalagi kalau kamu cuma punya horizon waktu yang pendek untuk investasinya.
Harga emas ditentukan dalam dolar Amerika, sehingga pengaruh perbandingan kurs rupiah terhadap dolar sangat menentukan harga emas ini.
Karena itu, emas lebih cocok dijadikan sebagai instrumen investasi dalam jangka menengah hingga panjang. Konon sih, investasi emas akan menunjukkan keperkasaannya jika sudah diinvestasikan selama 2 tahun lebih.
3. Rentan penipuan
Ini bisa terjadi jika kamu membeli emas tidak dari perusahaan yang punya kredibilitas tinggi. Misalnya, kamu beli dari perseorangan. Akan lebih baik jika kamu membeli ke tempat penjualan emas yang resmi.
Jadi, kamu harus waspada betul jika ingin investasi emas ya. Jangan sampai membeli emas palsu yang banyak beredar di luar sana.
Tujuan Finansial
Investasi emas cocok dilakukan untuk tujuan finansial, lantaran likuiditasnya yang tinggi.
Karena harga emas yang bisa saja berfluktuasi sesuai kondisi inilah, maka kamu perlu menunggu dulu sampai minimal 2 tahun, untuk bisa mendapatkan imbal yang lumayan dari emas ini. Jadi, sesuaikan dengan tujuan finansialmu ya.
Emas tidak akan menguntungkan jika kamu mau melakukannya sekarang, demi bisa mendapatkan hasil 6 bulan ke depan.
Sedikit Tip untuk Investasi Emas
1. Tentukan tujuan finansial
Yang pasti, selalulah mulai dari #TujuanLoApa. Berinvestasi tanpa rencana hanya akan membuatmu blunder pada akhirnya. Maksud dari menentukan tujuan sejak awal ini untuk membantumu mencari jalan yang paling tepat untuk mewujudkan keinginan ataupun cita-citamu.
Jadi, untuk apa kamu melakukan investasi emas? Sebagai tabungan untuk umrah? Berhaji? DP rumah? Atau kamu punya tujuan lain?
Kemudian, berapa banyak waktu yang kamu butuhkan untuk investasi mencapai tujuan finansialmu itu?
2. Variasikan gramasi
Biasanya memang kita akan ditawari emas dalam beberapa jenis gramasi saat akan membeli. Ada yang dijual dalam gramasi kecil–misalnya 5 gram (bahkan ada yang bisa investasi mulai dari 0,1 gram), ada pula yang besar–misalnya 100 gram.
Membeli emas dalam gramasi besar akan lebih menguntungkan, karena jatuhnya harga akan lebih murah ketimbang gramasi kecil. Namun, saat hendak dijual kembali, gramasi kecil akan lebih memudahkan. Karena ya, enggak setiap pihak bisa membeli emas batangan 100 gram sekaligus.
Karena itu, akan lebih baik jika kita variasikan gramasi emas yang kita miliki. Ada yang besar, ada yang kecil. Masing-masing punya nilainya sendiri-sendiri, dan kegunaan yang berbeda.
3. Simpan dengan baik
Jika belum banyak, kamu bisa saja menyimpannya di rumah. Namun, kalau kamu punya emas dalam jumlah banyak, sebaiknya kamu menitipkannya ke safety deposit box di bank.
Memang akan ada biaya penyimpanan, namun akan lebih menjamin keamanannya.
Jadi, gimana? Sudah yakin mau mulai investasi emas?
Yuk, ikutan kelas finansial online QM Financial, agar kamu lebih paham dan mengerti mengenai kinerja investasi emas sebelum kamu memulainya. Cek jadwalnya, dan pilih kelas sesuai kebutuhanmu ya!
6 Instrumen Investasi yang Harus Diketahui oleh Investor Pemula Sebelum Mulai Menanam Dana
Tanggal 23 Oktober 2019 yang lalu, KSEI–atau Kustodian Sentral Efek Indonesia–merilis data, bahwa saat ini total ada 2,8 juta investor di Indonesia, dan 43%-nya adalah generasi milenial dengan instrumen investasi yang beragam. BEI juga memberikan catatan, bahwa pertumbuhan jumlah investor sampai dengan Agustus 2019 tercatat sebesar 36% setiap bulannya.
Luar biasa ya? Tentunya ini adalah hal menggembirakan untuk kita semua. Semakin banyak orang yang sadar pentingnya berinvestasi dalam salah satu usaha mengelola keuangannya demi tercapai tujuan finansial masing-masing.
However, buat kamu yang baru mulai investasi, masih ada banyak waktu untukmu mulai. Dan, ada baiknya juga untuk kenalan dulu dengan masing-masing instrumen investasi sebelum akhirnya kamu memilih hendak berinvestasi di mana dan seberapa.
Berikut adalah beberapa instrumen investasi yang cocok dilakukan oleh pemula, yang harus kamu kenali lebih dekat sebelum mulai menanam dana.
6 Instrumen Investasi untuk Pemula
1.Logam mulia
Logam mulia–atau emas–merupakan salah satu instrumen investasi yang paling konvensional, kalau boleh dibilang. Coba tengok orang tua kita, biasanya sih rata-rata kalau mau investasi ya enggak jauh-jauh amat dari emas. Bentuknya pun perhiasan, bukan emas utuh.
Sebagai investor pemula, kamu juga bisa memilih logam mulia untuk mulai berinvestasi. Namun, ingat. Harga emas juga fluktuatif lo. Jadi, bisa saja pas butuh dana segar dan kamu menjualnya, harganya pas juga lagi turun. Jadi, risiko rugi tetap ada.
Selain itu, juga ada risiko dari segi keamanan, apalagi jika hanya disimpan di rumah. Kamu juga harus memperhitungkan hal ini jika ingin mengandalkan emas sebagai instrumen investasi untuk mencapai tujuan finansialmu.
2. Deposito
Deposito lebih kurang bisa dikatakan sebagai tabungan berjangka. Dalam jangka waktu tertentu, kita menyimpan uang yang enggak boleh diambil atau diutak-atik. Sebagai imbal, kita akan mendapatkan bunga yang besarannya sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, dan dipotong pajak.
Deposito juga merupakan instrumen investasi yang paling aman. Karena merupakan produk bank, jadi dijamin oleh LPS hingga batas jumlah tertentu.
3. Reksa Dana
Reksa dana bisa dibilang instrumen investasi kolektif yang dilakukan oleh pihak tertentu–yang disebut dengan Manajer Investasi–dari banyak investor, yang kemudian “dibelanjakan” pada produk-produk investasi sesuai permintaan.
Karena kolektif, maka risiko dan imbal juga dibagi antara investor yang ikut mempercayakan dananya untuk dikelola oleh si Manajer Investasi ini.
Reksa dana ini juga cocok jika mau dicoba oleh investor pemula, karena enggak perlu pusing-pusing mempelajari pasar, memilih produk, hingga memutuskan kapan beli dan kapan jual. Semua diurusin sama Manajer Investasi. Yang perlu kita lakukan adalah memantau kinerja si Manajer Investasi saja.
4. Obligasi
Obligasi adalah surat utang, yang dibuat sebagai tanda peminjaman dana dari satu pihak (perseorangan, perusahaan/instansi, ataupun pemerintah) kepada pihak lain, dalam jangka waktu tertentu. Biasanya sih antara 3 – 10 tahun.
Obligasi juga merupakan salah satu instrumen investasi yang terhitung rendah risikonya, apalagi jika surat utang ini dikeluarkan oleh pemerintah. Meski demikian, risiko tetap ada ya. Salah satunya jika pihak peminjam gagal bayar.
5. Saham
Saham bisa dikatakan sebagai bukti hak kepemilikan seseorang atas suatu perusahaan. Saat kita membeli saham, maka saat itulah kita sedang membeli hak atas kepemilikan terhadap perusahaan.
Investasi saham termasuk investasi yang berisiko cukup tinggi. Karena itu, kalau kamu mau langsung mulai dengan investasi saham, kamu harus belajar banyak hal terlebih dahulu. Ada kelas-kelas online saham dari QM Financial yang bisa kamu ikuti, hasil kerja sama dengan TICMI–The Indonesian Capital Market Institute. Di kelas tersebut, kamu akan belajar A – Z tentang saham, mulai dari kenalan dulu, belajar analisis, hingga ada simulasi juga. Coba cek jadwalnya ya!
6. Properti
Instrumen investasi keenam yang bisa dicoba juga oleh investor pemula adalah investasi properti. Di antara semua produk investasi, sepertinya properti inilah yang butuh modal paling tinggi. Ya iyalah, kamu kan butuh modal kalau mau beli rumah atau apartemen atau ruko, atau bentuk properti yang lain kan?
Meski demikian, properti juga merupakan salah satu instrumen investasi favorit banyak orang sih, karena kenaikan harga properti setiap tahunnya sangat menjanjikan keuntungan yang lumayan banget.
Untuk risiko, selain butuh biaya perawatan yang enggak sedikit juga, investasi properti terhitung kurang likuid. Ya kan, kita butuh waktu beberapa lama untuk menjualnya. Kalau butuh dana cepat, ya agak susah deh jadinya.
Nah, gimana? Setelah membahas mengenai beberapa instrumen investasi untuk pemula di atas secara sekilas, apakah kamu sekarang sudah mulai bisa memutuskan hendak berinvestasi di mana??
Dalam beberapa artikel ke depan, kita akan membahas masing-masing instrumen investasi ini secara lebih mendalam. Stay tuned ya!