Lebih dari Sekadar Uang, Ini Contoh Insentif Non Finansial yang Bisa Diterima Karyawan
Contoh insentif non-finansial menjadi hal yang paling dicari dalam dunia kerja saat ini. Di sisi lain, masih banyak orang berpikir bahwa uang adalah motivasi utama bagi karyawan.
Memang, gaji yang kompetitif dan bonus kinerja adalah bagian penting dari strategi retensi karyawan. Namun, ada banyak cara lain untuk memotivasi dan menghargai karyawan yang tak kalah efektifnya. Penelitian menunjukkan bahwa contoh insentif non-finansial bisa memiliki dampak yang lebih besar dalam meningkatkan kepuasan dan produktivitas kerja.
Manfaat dari insentif non-finansial melampaui sekadar meningkatkan moral karyawan. Insentif ini juga dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik, memperkuat ikatan antara karyawan dan perusahaan, dan mendorong loyalitas karyawan. Mereka menawarkan cara kreatif dan personal untuk mengakui prestasi dan dedikasi karyawan, yang pada akhirnya dapat mendorong kinerja mereka ke tingkat yang lebih tinggi.
Artikel ini akan membahas berbagai contoh insentif non finansial yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk memberi penghargaan kepada karyawan mereka. Dengan memahami dan menerapkan insentif non-finansial ini, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif, serta meningkatkan retensi dan loyalitas karyawan.
Pengertian dan Manfaat Insentif Non Finansial

Contoh insentif non finansial adalah bentuk penghargaan atau pujian yang diberikan kepada karyawan sebagai pengakuan atas prestasi mereka. Insentif ini dapat berupa penghargaan, pengakuan, promosi, atau kesempatan untuk pengembangan profesional.
Berikut beberapa manfaat insentif non-finansial dalam meningkatkan kinerja karyawan.
Meningkatkan Motivasi
Insentif non-finansial dapat memberikan dorongan yang besar untuk karyawan karena mereka merasa dihargai dan diakui. Hal ini dapat mendorong mereka untuk bekerja lebih keras dan lebih efektif, karena mereka melihat bahwa usaha mereka diperhatikan dan dihargai.
Penghargaan Prestasi
Insentif non-finansial seperti penghargaan atau pengakuan dapat menjadi cara yang baik untuk memberikan penghargaan atas prestasi karyawan. Hal ini tidak hanya meningkatkan moral karyawan, tetapi juga memotivasi rekan kerja lainnya untuk berusaha mencapai standar yang sama.
Membangun Loyalitas
Karyawan yang merasa dihargai dan dihormati cenderung lebih setia kepada perusahaan mereka. Mereka akan lebih mungkin untuk tetap berada di perusahaan, mengurangi tingkat pergantian karyawan dan membantu mempertahankan pengetahuan dan keterampilan yang penting.
Meningkatkan Kepuasan Kerja
Insentif non-finansial seperti fleksibilitas waktu kerja, lingkungan kerja yang baik, dan kesempatan untuk pengembangan profesional dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Karyawan yang puas cenderung lebih produktif dan lebih berkomitmen terhadap pekerjaan mereka.
Pengembangan Keterampilan dan Karier
Insentif seperti pelatihan profesional, konferensi, atau peluang untuk promosi dapat membantu karyawan mengembangkan keterampilan mereka dan bergerak maju dalam karier mereka. Ini bukan hanya bermanfaat bagi karyawan, tetapi juga perusahaan, karena membantu membangun tenaga kerja yang lebih terampil dan berpengalaman.
Jadi kita bisa melihat kan? Bahwa, insentif non-finansial dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja dan kepuasan karyawan, dan dapat menjadi alat yang efektif untuk memotivasi dan mempertahankan tenaga kerja yang berkualitas.
Contoh Insentif Non Finansial

Berikut beberapa contoh insentif non finansial yang bisa diterima karyawan.
Penghargaan dan Pengakuan
Penghargaan untuk Employee of the Month, piala, sertifikat, atau pujian publik dalam rapat perusahaan juga bisa menjadi salah satu contoh insentif non finansial, dan merupakan cara bagus untuk mengakui dan merayakan prestasi karyawan.
Peluang Pengembangan Karier
Kesempatan untuk belajar dan berkembang adalah juga contoh insentif non finansial yang sangat berharga. Hal ini bisa berupa pelatihan, konferensi, peluang untuk berpartisipasi dalam proyek khusus, atau promosi.
Fleksibilitas Waktu Kerja
Fleksibilitas dalam jam kerja juga bisa menjadi salah satu contoh insentif non finansial yang akan disukai oleh karyawan. Hal ini bisa berarti memungkinkan mereka untuk bekerja dari rumah, menyesuaikan jam kerja mereka, atau memberikan waktu luang yang lebih fleksibel.
Kesejahteraan Karyawan
Contoh insentif non finansial program kesejahteraan karyawan, seperti akses ke gym perusahaan atau program kesehatan mental, bisa sangat dihargai oleh karyawan.
Hak Liburan yang Lebih Baik
Memberikan waktu libur yang ekstra atau lebih fleksibel bisa menjadi contoh insentif non finansial yang sangat berharga. Dengan catatan, enggak perlu dengan syarat harus membawa laptop saat berlibur ya.
Lingkungan Kerja yang Nyaman
Membuat lingkungan kerja yang nyaman dan menarik juga bisa menjadi insentif besar. Hal ini bisa berarti menyediakan peralatan kerja yang baik, lingkungan kerja yang bersih dan rapi, atau bahkan fasilitas seperti ruang istirahat yang nyaman atau kantin yang menyediakan makanan sehat.

Kesempatan untuk Berkontribusi
Beberapa karyawan akan merasa termotivasi oleh kesempatan untuk berkontribusi pada tujuan atau visi perusahaan. Memberi mereka kesempatan untuk memberikan masukan atau berpartisipasi dalam pengambilan keputusan bisa menjadi insentif yang kuat.
Sebagai kesimpulan, insentif non-finansial berperan penting dalam memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan. Baik itu penghargaan, peluang pengembangan karier, fleksibilitas waktu kerja, peningkatan kesejahteraan karyawan, atau pengembangan diri seperti training finansial, semua contoh ini menunjukkan bahwa insentif tidak harus berbentuk uang untuk memberikan dampak yang besar.
Training finansial, khususnya, adalah insentif non-finansial yang sangat bermanfaat. Melalui pelatihan ini, karyawan tidak hanya mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk sukses dalam peran mereka saat ini, tetapi juga membekali mereka dengan alat yang mereka butuhkan untuk sukses dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka secara keseluruhan.
Memahami dan memanfaatkan insentif non-finansial, termasuk training finansial, dapat membantu perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif. Ini bukan hanya tentang memberikan penghargaan kepada karyawan, tetapi juga tentang membangun hubungan yang lebih baik dan meningkatkan loyalitas karyawan.
Oleh karena itu, dalam menciptakan strategi kompensasi karyawan, perusahaan perlu mempertimbangkan lebih dari sekadar gaji dan bonus. Mereka juga perlu mempertimbangkan bagaimana mereka dapat menggunakan insentif non-finansial untuk mendukung dan menghargai karyawan mereka.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi Hotline QM Financial ini ya!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mengapa Kepuasan Kerja Menjadi Faktor Penting dalam Meningkatkan Retensi Karyawan?
Mengapa kepuasan kerja itu penting? Pertanyaan ini sering kali menjadi topik utama dalam diskusi tentang manajemen sumber daya manusia. Sejauh ini, kepuasan kerja telah terbukti sebagai faktor yang krusial dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan harmonis.
Kepuasan kerja bukan hanya memengaruhi kesejahteraan karyawan secara individu, tetapi juga berkontribusi langsung pada kinerja dan produktivitas perusahaan secara keseluruhan. Karena alasan ini, pemahaman yang mendalam tentang kepuasan kerja dan faktor-faktor yang memengaruhinya menjadi sangat penting.
Dalam konteks retensi karyawan, peran kepuasan kerja menjadi semakin kritikal. Menjaga karyawan agar tetap setia dan bertahan dalam jangka panjang merupakan tantangan yang dihadapi oleh banyak organisasi. Perusahaan atau korporasi yang berhasil menciptakan lingkungan kerja yang memuaskan cenderung mampu mempertahankan karyawan mereka lebih lama, menunjukkan bahwa kepuasan kerja secara langsung berpengaruh terhadap retensi karyawan.
Jadi, mari kita telusuri lebih lanjut mengapa dan bagaimana kepuasan kerja itu penting dan berdampak pada retensi karyawan.
Apa Itu Retensi Karyawan?

Retensi karyawan merujuk pada kemampuan dan upaya sebuah organisasi atau perusahaan dalam mempertahankan karyawannya. Dalam kata lain, retensi karyawan adalah strategi atau tindakan yang dilakukan perusahaan untuk mencegah karyawan meninggalkan perusahaan dan mencari pekerjaan lain.
Strategi retensi karyawan dapat mencakup berbagai hal, termasuk:
- Penghargaan dan kompensasi yang adil, bisa berupa gaji yang kompetitif, bonus, tunjangan, dan manfaat lainnya yang membuat karyawan merasa dihargai dan puas.
- Peluang pengembangan karier, mulai dari menyediakan peluang untuk promosi, pelatihan profesional, dan pengembangan keterampilan bisa membuat karyawan merasa bahwa mereka memiliki masa depan di perusahaan dan memberikan motivasi untuk bertahan.
- Budaya kerja yang positif, seperti melibatkan komunikasi yang baik, pengakuan dan apresiasi atas kerja keras, dan dukungan untuk keseimbangan kerja-hidup.
- Dukungan manajemen dari manajer dan pemimpun dapat membantu karyawan merasa dihargai dan diperlakukan secara adil, yang dapat meningkatkan retensi.
Tujuan utama retensi karyawan adalah untuk meminimalkan turnover karyawan, yang bisa mahal dan mengganggu bagi perusahaan. Hal ini mencakup biaya langsung untuk merekrut dan melatih pengganti, serta biaya tidak langsung seperti penurunan moral, produktivitas, dan pengetahuan dan keterampilan yang hilang.
Mengapa Kepuasan Kerja Itu Penting?

Kepuasan kerja memegang peranan penting dalam retensi karyawan karena berbagai alasan seprti berikut ini.
Pengurangan Turnover
Karyawan yang puas dengan pekerjaannya cenderung untuk bertahan lebih lama di perusahaan. Mereka memiliki tingkat turnover yang lebih rendah, yang berarti biaya rekrutmen dan pelatihan karyawan baru dapat dikurangi.
Produktivitas
Karyawan yang merasa puas dengan pekerjaan mereka cenderung lebih produktif. Mereka lebih bersemangat untuk bekerja dan cenderung menunjukkan kinerja yang lebih baik, yang berdampak positif pada kesuksesan perusahaan secara keseluruhan.
Komitmen Organisasional
Karyawan yang puas biasanya memiliki komitmen yang lebih tinggi terhadap organisasi mereka. Mereka lebih cenderung berusaha untuk mencapai tujuan organisasi dan kurang cenderung mencari pekerjaan lain.
Kesejahteraan Karyawan
Kepuasan kerja berhubungan langsung dengan kesejahteraan karyawan. Karyawan yang bahagia dan puas lebih sehat secara fisik dan mental, yang berarti mereka akan absen lebih sedikit dan lebih mungkin untuk berprestasi di tempat kerja.
Perbaikan Reputasi Perusahaan
Organisasi yang memiliki tingkat kepuasan karyawan yang tinggi cenderung memiliki reputasi sebagai tempat kerja yang baik, yang dapat membantu dalam menarik talenta-talenta baru.
Jadi, jelas bahwa berbagai faktor seperti kompensasi yang adil, lingkungan kerja yang positif, peluang pengembangan karier, dan respons yang baik terhadap umpan balik karyawan sangat penting dalam mendorong kepuasan kerja.
Namun, tak hanya itu. Masih ada aspek lain yang tidak boleh diabaikan ketika membahas kepuasan kerja, yaitu kondisi keuangan pribadi karyawan. Aspek ini sering kali tidak mendapatkan perhatian yang cukup, padahal memiliki pengaruh signifikan terhadap bagaimana karyawan merasakan pekerjaan mereka.
Hubungan Kepuasan Kerja dan Kondisi Keuangan Pribadi Karyawan

Kepuasan kerja dan kondisi keuangan pribadi karyawan saling berinteraksi dalam beberapa cara sebagai berikut.
Penghasilan
Secara umum, tingkat penghasilan berpengaruh pada kepuasan kerja. Jika karyawan merasa bahwa mereka dibayar secara adil dan mampu memenuhi kebutuhan finansial mereka, maka mereka cenderung lebih puas dengan pekerjaan mereka.
Work Life Balance
Keseimbangan kerja-hidup yang baik dapat berkontribusi pada kepuasan kerja dan stabilitas keuangan. Jika seorang karyawan harus bekerja terlalu banyak jam atau menangani stres kerja yang tinggi, hal ini bisa berdampak negatif pada kehidupan pribadi mereka dan bahkan bisa berpengaruh pada situasi keuangan mereka, misalnya jika mereka harus membayar lebih untuk penitipan anak atau pengeluaran kesehatan.
Manfaat dan Tunjangan
Manfaat dan tunjangan kerja, seperti asuransi kesehatan, tunjangan pensiun, dan lainnya, dapat membantu menstabilkan kondisi keuangan pribadi karyawan dan meningkatkan kepuasan kerja mereka.
Meskipun kondisi keuangan pribadi memengaruhi tingkat kepuasan kerja, penting juga untuk memahami bahwa faktor-faktor lain seperti lingkungan kerja, hubungan antarkaryawan, peluang karier, dan rasa dihargai juga berperan besar dalam menentukan tingkat kepuasan kerja.
Salah satu cara untuk menggabungkan berbagai elemen ini adalah melalui pendidikan atau pelatihan finansial. Inisiatif ini tidak hanya membantu karyawan memahami dan mengelola kondisi keuangan pribadi mereka dengan lebih baik, tetapi juga dapat berdampak positif pada aspek lain dari kepuasan kerja.
Financial Training untuk Meningkatkan Kepuasan Kerja
Ya, pelatihan finansial bisa membantu meningkatkan kepuasan kerja dalam beberapa cara berikut.
Meningkatkan Keterampilan dan Kompetensi
Financial training bisa membantu karyawan untuk memahami lebih baik tentang manajemen keuangan pribadi dan perusahaan. Karyawan yang merasa kompeten dalam pekerjaan mereka cenderung lebih puas.
Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
Financial training bisa membantu karyawan membuat keputusan keuangan yang lebih baik, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional mereka. Karyawan yang merasa memiliki kontrol atas kehidupan finansial mereka cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan tingkat kepuasan kerja yang lebih tinggi.
Membantu Mencapai Tujuan Finansial Pribadi
Dengan pelatihan finansial, karyawan dapat merencanakan dan mencapai tujuan finansial pribadi mereka, seperti membeli rumah, pendidikan anak, atau pensiun. Ini bisa menambah rasa keberhasilan dan kepuasan.
Penghargaan dan Motivasi
Jika perusahaan menyediakan pelatihan finansial, ini bisa dianggap sebagai bentuk investasi dalam pengembangan karyawan, yang bisa meningkatkan moral dan kepuasan kerja.
Meningkatkan Produktivitas
Ketika karyawan merasa lebih nyaman dengan kondisi keuangan pribadi mereka, mereka cenderung kurang terganggu oleh masalah finansial dan dapat lebih fokus pada pekerjaan mereka, yang dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja.
Secara keseluruhan, pelatihan finansial adalah alat yang efektif untuk memberdayakan karyawan, membantu mereka merasa lebih aman dan kompeten dalam hal keuangan, dan akhirnya bisa meningkatkan kepuasan kerja.
Mengingat semua poin yang telah dibahas, jelas bahwa kepuasan kerja merupakan elemen penting dalam strategi retensi karyawan. Karyawan yang puas dengan pekerjaan mereka cenderung untuk bertahan lebih lama dalam perusahaan, yang pada akhirnya menurunkan biaya dan sumber daya yang diperlukan untuk rekrutmen dan pelatihan karyawan baru. Lebih jauh, kepuasan kerja juga terkait erat dengan kondisi keuangan pribadi karyawan. Sebagai tambahan, melalui pelatihan finansial, perusahaan dapat memberikan nilai tambah kepada karyawan, memperkuat komitmen mereka, dan meningkatkan kepuasan mereka dalam pekerjaan.
Oleh karena itu, investasi dalam pelatihan finansial untuk karyawan bukan hanya mendukung kesejahteraan finansial individu, tetapi juga membantu membangun lingkungan kerja yang lebih puas dan produktif, yang pada akhirnya meningkatkan retensi karyawan.
Dengan ini, jelas bahwa kepuasan kerja, retensi karyawan, dan pelatihan finansial semuanya saling terkait dan membantu membentuk fondasi yang kuat untuk sukses organisasi bisnis jangka panjang.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi Hotline QM Financial ini ya! Training karyawan dari QM Financial dikemas secara interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Motivasi Kerja Karyawan Ternyata Dipengaruhi 7 Faktor Ini, Apa Saja?
Di dunia kerja yang dinamis dan kompetitif, motivasi kerja karyawan adalah elemen kunci yang menentukan keberhasilan sebuah perusahaan. Motivasi tidak hanya memengaruhi produktivitas saja. Namun, juga memainkan peran penting dalam retensi karyawan, kepuasan kerja, dan kinerja keseluruhan tim.
Namun, motivasi kerja karyawan enggak datang begitu saja. Belum lagi apa yang memotivasi satu karyawan mungkin tidak berlaku untuk yang lain. Ada berbagai faktor, baik internal maupun eksternal, yang dapat memengaruhi tingkat motivasi karyawan. Apa saja? Yuk, coba kita lihat satu per satu.
7 Faktor yang Memengaruhi Motivasi Kerja Karyawan

1. Gaji
Gaji adalah salah satu faktor penting yang memotivasi karyawan untuk bekerja dengan baik. Pasalnya, pada umumnya karyawan memang bekerja untuk mendapatkan gaji. Gaji memungkinkan karyawan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, pakaian, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
Tanpa pendapatan yang cukup, kualitas hidup seseorang bisa menurun, sehingga karyawan cenderung termotivasi untuk bekerja lebih keras demi mendapatkan penghasilan yang memadai. Dengan penghasilan yang cukup, karyawan dapat merencanakan keuangan mereka dengan lebih baik dan mencapai stabilitas finansial. Hal ini dapat mencakup tabungan, investasi, dan persiapan untuk masa depan, seperti pendidikan anak dan pensiun.
2. Atasan
Atasan atau pemimpin dalam suatu organisasi juga memainkan peran penting sebagai motivasi kerja karyawan.
Atasan yang mengakui dan menghargai kontribusi karyawan dapat memperkuat rasa pencapaian dan kepuasan kerja, sehingga motivasi kerja karyawan akan terbentuk dengan baik. Atasan yang memberikan dukungan dan bimbingan yang diperlukan dapat membantu karyawan mengatasi hambatan dan tantangan dalam pekerjaan. Hal ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan memungkinkan karyawan untuk tumbuh dan berkembang.
So, adalah penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa dalam perusahaan tersebut ada pemimpin yang efektif, yang peduli tentang kesejahteraan dan pengembangan karyawan.
3. Apresiasi
Apresiasi atau pengakuan adalah salah satu faktor motivasi kerja karyawan yang jugasangat penting. Apresiasi atas pekerjaan yang baik dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri karyawan. Ketika karyawan merasa dihargai, mereka akan lebih percaya diri dalam melakukan tugas dan tanggung jawab mereka.
Pengakuan atas usaha dan kontribusi karyawan dapat meningkatkan kepuasan kerja. Karyawan yang merasa dihargai cenderung merasa lebih bahagia dan puas dengan pekerjaan mereka. Dengan demikian, tumbuhlah loyalitas karyawan terhadap perusahaan.
Apresiasi atas kerja keras dan pencapaian karyawan dapat berfungsi sebagai motivator yang kuat. Hal ini mendorong karyawan untuk terus melakukan yang terbaik dan berusaha mencapai tujuan yang lebih tinggi.
4. Rekan Kerja
Rekan kerja juga memainkan peran penting dalam lingkungan kerja dan dapat menjadi salah satu sumber motivasi kerja karyawan.
Salah satunya sebagai jaringan dukungan sosial di tempat kerja. Mereka bisa menjadi seseorang untuk berbicara, berbagi pengalaman, dan kadang-kadang memberikan bantuan dalam tugas. Dukungan sosial ini bisa sangat penting dalam mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
Rekan kerja yang dapat bekerja sama dengan baik memungkinkan penyelesaian tugas yang lebih mudah sekaligus lebih menyenangkan. Kerja sama ini bisa menjadi motivasi untuk karyawan karena mereka merasa menjadi bagian dari tim yang berhasil.

5. Budaya Kerja
Budaya kerja ini merujuk pada nilai-nilai yang membentuk cara kerja dalam perusahaan dan bagaimana anggotanya berinteraksi satu sama lain dan dengan pihak luar. Budaya yang positif dan kuat dapat menjadi salah satu faktor motivasi kerja karyawan.
Salah satunya adalah budaya kerja yang mempromosikan partisipasi karyawan dalam pengambilan keputusan dapat meningkatkan rasa kepemilikan dan keterlibatan. Karyawan yang merasa bahwa mereka memiliki suara dalam organisasi cenderung lebih termotivasi.
Karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam membangun dan memelihara budaya kerja yang positif, karena ini secara langsung dapat memengaruhi tingkat kepuasan kerja, retensi, dan motivasi kerja karyawan.
6. Peluang
Banyak karyawan memiliki aspirasi karier dan tujuan jangka panjang. Jika mereka melihat peluang untuk maju dalam karier mereka, maka karyawan pun akan lebih termotivasi untuk bekerja keras dan memberikan kontribusi yang berarti.
Peluang untuk peningkatan gaji atau bonus lainnya juga merupakan motivasi kerja karyawan yang kuat. Karyawan yang melihat adanya peluang untuk peningkatan finansial cenderung lebih termotivasi untuk mencapai target dan bekerja dengan efisien.
Sementara itu, juga bagi banyak karyawan, peluang untuk tumbuh tidak hanya berarti kemajuan finansial atau karier saja, tetapi juga kepuasan pribadi. Mengembangkan keterampilan baru, mengambil tanggung jawab baru, atau berkontribusi pada proyek yang penting dapat memberikan kepuasan pribadi yang mendalam.

7. Kondisi Keuangan Pribadi
Kondisi keuangan pribadi umumnya juga menjadi faktor penting dalam motivasi kerja karyawan.
Sebut saja seperti adanya kebutuhan dasar seperti tempat tinggal, makanan, pakaian, dan perawatan kesehatan, yang untuk mendapatkannya seseorang akan perlu uang. Karyawan yang memiliki kebutuhan finansial mendasar akan termotivasi untuk bekerja agar dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Selain kebutuhan dasar, banyak orang juga termotivasi oleh keinginan untuk mencapai tingkat kenyamanan dan gaya hidup tertentu. Nah, yang ada di sini termasuk memiliki rumah yang lebih baik, mobil, liburan, atau hobi yang memerlukan pengeluaran lebih banyak.
Karyawan juga termotivasi oleh keinginan untuk mencapai keamanan finansial. Hal ini bisa berarti memiliki tabungan yang cukup, investasi, atau asuransi yang memastikan bahwa mereka dan keluarga mereka akan baik-baik saja dalam situasi darurat atau setelah pensiun.
Memiliki keuangan yang sehat dapat memberikan kebebasan kepada karyawan untuk membuat pilihan yang lebih luas dalam hidup, seperti memilih pekerjaan yang mereka sukai, memulai bisnis sendiri, atau bahkan memilih untuk bekerja paruh waktu.
Kondisi keuangan pribadi sepertinya memang menjadi salah satu motivasi terkuat bagi karyawan untuk bisa bekerja dengan baik. Dengan memahami hal ini, maka penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan menyediakan pelatihan finansial sebagai bagian dari inisiatif pengembangan karyawan.
Financial training tidak hanya akan memberdayakan karyawan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola keuangan pribadi mereka dengan lebih efektif lo. Namun, juga dapat meningkatkan rasa kepercayaan dan apresiasi terhadap perusahaan.
Selanjutnya, karyawan yang memiliki pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan cenderung lebih fokus, produktif, dan kurang stres, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi. Dengan demikian, investasi dalam pelatihan finansial untuk karyawan adalah langkah strategis yang menguntungkan, yang menunjukkan komitmen perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan dan, pada gilirannya, meningkatkan motivasi dan retensi karyawan.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Kamu bisa langsung menghubungi Hotline QM Financial ini ya!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Budaya Kerja: Pengertian dan Hubungannya dengan Kesejahteraan Karyawan
Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat dan dinamis, konsep budaya kerja yang positif menjadi lebih penting dari sebelumnya. Budaya kerja adalah pilar utama yang mendefinisikan bagaimana suatu organisasi seharusnya beroperasi dan berinteraksi, baik secara internal maupun eksternal, dan tak sekadar jargon semata.
Lebih dari sekadar serangkaian aturan dan regulasi, budaya kerja adalah tentang nilai, etika, harapan, dan tujuan perusahaan itu sendiri. Budaya kerja yang positif dapat membentuk identitas perusahaan, mendorong kinerja, dan akhirnya, memengaruhi keberhasilan jangka panjang perusahaan.
Lalu, apa hubungannya dengan kesejahteraan karyawan? Dan mengapa hubungan tersebut begitu penting?
Sejalan dengan peningkatan perhatian terhadap kesejahteraan karyawan di era modern ini, perusahaan-perusahaan semakin menyadari bahwa kesejahteraan karyawan tidak hanya memengaruhi kepuasan dan produktivitas karyawan saja, tetapi juga berdampak langsung pada keberhasilan bisnis perusahaan itu sendiri.
Maka dari itu, membentuk budaya kerja yang mendukung dan mendorong kesejahteraan karyawan bukanlah sekadar opsi, melainkan sudah menjadi sebuah kewajiban bagi perusahaan. Sebuah budaya kerja yang baik dan kondusif dapat menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan, kepuasan, dan retensi karyawan.
Apa Arti Budaya Kerja?

Budaya kerja adalah hal-hal yang merujuk pada sikap, nilai-nilai, perilaku, dan harapan yang dianut oleh organisasi atau perusahaan. Cakupannya ke berbagai aspek, seperti etos kerja, norma-norma, bagaimana orang-orang berinteraksi di tempat kerja, bagaimana keputusan dibuat, bagaimana konflik diselesaikan, dan apa yang dihargai dalam lingkungan kerja tersebut.
Ribet ya? Tapi jangan salah. Budaya kerja yang baik dapat meningkatkan produktivitas, memotivasi karyawan, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif. Sebaliknya, budaya kerja yang buruk bisa memengaruhi semangat kerja dan kepuasan karyawan, yang pada akhirnya bisa berdampak negatif pada produktivitas dan kinerja perusahaan.
Nah, lalu apa hubungannya dengan kesejahteraan karyawan?
Budaya Kerja dan Pengaruhnya terhadap Kesejahteraan Karyawan

Budaya kerja dan kesejahteraan karyawan saling terkait erat dalam berbagai cara seperti berikut ini.
1. Lingkungan kerja yang positif
Budaya kerja yang baik menciptakan lingkungan kerja yang positif; karyawan merasa dihargai, didukung, dan diberdayakan untuk melakukan yang terbaik. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan dalam hal kepuasan kerja dan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
2. Motivasi dan produktivitas
Budaya kerja yang mempromosikan kerja sama, penghargaan, dan pengembangan pribadi dan profesional dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih keras dan lebih baik. Ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga kesejahteraan karyawan karena mereka merasa lebih terlibat dan berharga.
3. Kesehatan mental dan fisik
Budaya kerja yang menghargai kesehatan dan keseimbangan kerja-hidup dapat memiliki dampak positif pada kesehatan mental dan fisik karyawan. Misalnya, perusahaan yang menawarkan fleksibilitas dalam jam kerja atau mendukung kegiatan olahraga dan rekreasi dapat membantu karyawan mengelola stres dan mencegah burnout.
4. Retensi karyawan
Budaya kerja yang baik dapat membantu perusahaan mempertahankan talenta terbaiknya. Karyawan yang merasa dihargai dan didukung cenderung lebih setia dan kurang mungkin mencari pekerjaan di tempat lain. Ini bisa mengurangi biaya perekrutan dan pelatihan untuk penggantian staf, dan juga mempertahankan pengetahuan dan keahlian yang berharga dalam organisasi.
Dengan kata lain, budaya kerja yang positif dapat mendukung kesejahteraan karyawan dalam berbagai cara, yang pada gilirannya bisa meningkatkan kinerja dan keberhasilan perusahaan secara keseluruhan.
Nah, supaya paham, bisa nih ada contohnya.
Contoh Perusahaan yang Memiliki Budaya Kerja Positif
Pengin tahu seperti apa yang dimaksud dengan budaya kerja yang positif? Kita coba lihat saja dari beberapa perusahaan ternama berikut.
Google dikenal memiliki budaya kerja yang sangat mendukung kesejahteraan karyawannya. Google memberikan fleksibilitas kerja, baik dari segi jam maupun lokasi kerja, yang memungkinkan karyawan untuk menyesuaikan kebutuhan pekerjaan dengan kehidupan pribadinya.
Selain itu, Google juga menyediakan fasilitas kesehatan di kantor, seperti gym dan kafe dengan makanan sehat, serta ruang relaksasi untuk membantu karyawan menjaga kesehatan fisik dan mental mereka.
Netflix
Netflix memiliki budaya kerja yang dikenal dengan “freedom and responsibility”. Perusahaan ini memberikan kebebasan yang besar kepada karyawan dalam mengelola pekerjaan dan waktu mereka, asalkan mereka bisa menyelesaikan tugas dengan baik.
Hal ini memungkinkan karyawan untuk menyesuaikan pekerjaan mereka dengan kehidupan pribadi dan keluarga. Netflix juga memiliki kebijakan cuti yang fleksibel, di mana karyawan dapat mengambil cuti kapan saja mereka butuhkan.
Unilever Indonesia
Unilever Indonesia memiliki program yang disebut “Agile Working”. Program ini memungkinkan karyawan untuk bekerja dari mana saja dan kapan saja, selama mereka dapat menyelesaikan tugas mereka dengan baik.
Program ini ditujukan untuk membantu karyawan mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Selain itu, Unilever juga menyediakan program pelatihan dan pengembangan karier untuk membantu karyawan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
Cara Membentuk Budaya Kerja yang Positif

Membentuk budaya kerja yang baik untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan membutuhkan strategi yang komprehensif dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil oleh perusahaan.
1. Komunikasi Terbuka
Membentuk budaya kerja yang baik sangat bergantung pada komunikasi yang terbuka dan transparan. Karyawan seharusnya merasa bebas untuk berbicara, membagikan gagasan mereka, atau menyuarakan tantangan yang mereka hadapi. Sama pentingnya, pemahaman yang jelas tentang visi dan misi perusahaan semestinya disampaikan juga kepada seluruh tim.
2. Penghargaan dan Pengakuan
Penghargaan dan pengakuan atas kerja keras dan prestasi karyawan sangat penting. Hal ini tidak hanya dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih keras, tetapi juga membuat mereka merasa dihargai dan dihormati.
3. Pelatihan dan Pengembangan
Ini termasuk memberikan pelatihan tentang pengelolaan keuangan. Pelatihan seperti ini bisa membantu karyawan mengelola gaji dan benefit yang diterima dengan lebih baik, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepuasan kerja dan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.
Sebagai tambahan, perusahaan dapat menyediakan kesempatan bagi karyawan untuk pengembangan karier dan pembelajaran yang berkelanjutan.
4. Keseimbangan Kerja dan Kehidupan
Mendukung keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi, seperti memperbolehkan fleksibilitas waktu kerja dan mendorong kegiatan di luar pekerjaan, bisa menjadi salah satu pendekatan perusahaan.
Pendekatan ini dapat memberikan manfaat bagi karyawan dalam menjaga kesehatan fisik dan mental mereka, faktor yang sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan dan produktivitas mereka.
5. Pemimpin sebagai Role Model
Pemimpin perusahaan dan manajer berperan penting sebagai panutan dalam menunjukkan perilaku yang mencerminkan budaya perusahaan yang diinginkan. Ini melibatkan demonstrasi komitmen terhadap pengembangan pribadi dan profesional, yang mencakup pengetahuan keuangan.
6. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung
Membuat lingkungan kerja yang mendukung, di mana karyawan merasa nyaman dan aman untuk bekerja, menjadi fokus perusahaan. Karyawan diikutsertakan dalam proses ini dan diberikan sumber daya yang diperlukan untuk berhasil, membantu membentuk budaya kerja yang positif dan mendukung kesejahteraan karyawan.
Kesimpulan
Pembentukan budaya kerja yang positif dan mendukung tidak hanya penting bagi kesejahteraan karyawan, tetapi juga kunci bagi keberhasilan jangka panjang perusahaan. Budaya kerja yang baik dapat mendorong kinerja, meningkatkan kepuasan kerja, dan menarik serta mempertahankan talenta terbaik.
Sebagai langkah awal untuk mencapai tujuan ini, membekali karyawan dengan pengetahuan dan keterampilan keuangan melalui financial training bisa jadi opsi pendekatan yang bagus. Dengan melibatkan QM Financial, perusahaan dapat memberikan pelatihan finansial berkualitas tinggi yang dapat membantu karyawan mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja. Dalam jangka panjang, langkah ini tidak hanya akan membentuk budaya kerja yang lebih positif, tetapi juga akan mendukung kesejahteraan karyawan dan keberhasilan perusahaan secara keseluruhan.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi Hotline QM Financial ini ya!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Budaya Kerja Positif dapat Memengaruhi Kebiasaan Finansial Pribadi Karyawan: Ini Alasan dan Cara Membangunnya
Budaya kerja dan pengelolaan keuangan pribadi karyawan memiliki hubungan yang erat.
Kok bisa? Iya, karena kita adalah makhluk sosial. So, sedikit banyak yang kita lakukan akan mendapat pengaruh dari lingkungan di mana kita berada. Nggak percaya? Coba deh, baca artikel tentang money scripts ini.
Jadi, apa yang kita lalui di kantor sedikit banyak juga akan memengaruhi kehidupan pribadi kita. Ya, gimana enggak kan? Sebagian besar dari kita itu menghabiskan minimal 8 jam di kantor lo! Itu sama artinya dengan sepertiga waktu seharian kan? Maka enggak heran, kadang pas berangkat sih fine-fine saja. Sampai di kantor, suntuk karena kerjaan nggak beres, banyak masalah, endebre endebre. Maka terbawalah kesuntukan itu kembali ke rumah.
Hayo, siapa yang suka gitu?
Nah, lebih jauh lagi. Apa yang menjadi budaya kerja di kantor dan pola pengelolaan keuangan pribadi kita sebagai karyawan itu juga saling memengaruhi.
Loh, kok bisa?
Hubungan Budaya Kerja dan Pengelolaan Keuangan Pribadi

Lingkungan kerja yang positif dan mendukung dapat memengaruhi kebiasaan finansial pribadi karyawan. Begitu pula sebaliknya, kebiasaan finansial pribadi karyawan dapat memengaruhi budaya kerja di tempat kerja.
Sadar Pentingnya Mengelola Keuangan
Pertama-tama, budaya kerja yang positif dapat memengaruhi pengelolaan keuangan pribadi karyawan dengan menciptakan kesadaran tentang pentingnya mengelola keuangan dengan baik.
Dalam lingkungan kerja yang positif, karyawan akan lebih terdorong untuk memikirkan keuangan mereka dan mencari cara untuk mengelola keuangan secara bijaksana. Misalnya, perusahaan yang menawarkan pelatihan dan sumber daya tentang manajemen keuangan dapat membantu karyawan untuk lebih sadar akan kebutuhan mereka dalam mengelola keuangan pribadi mereka.
Menumbuhkan Kebiasaan Finansial yang Baik
Budaya kerja yang positif juga dapat membantu karyawan mengembangkan kebiasaan finansial yang lebih baik.
Karyawan yang bekerja di lingkungan kerja yang positif cenderung memiliki pola pikir yang lebih positif juga, disiplin dalam pekerjaan mereka, dan hal ini juga dapat tercermin dalam kebiasaan finansial pribadi mereka.
Misalnya, karyawan yang disiplin dalam membuat anggaran dan menabung untuk masa depan dapat mengembangkan kebiasaan yang sama dalam pekerjaan mereka, seperti mengelola waktu dengan baik atau menyelesaikan proyek dengan teliti.
Sebaliknya, kebiasaan finansial pribadi karyawan juga dapat memengaruhi budaya kerja di tempat kerja. Karyawan yang mengalami kesulitan keuangan atau stres keuangan yang tinggi akan memberikan performa kerja mereka yang juga kurang optimal. Mereka mungkin lebih mudah terganggu, kurang fokus, atau kurang produktif.
Cara Perusahaan Berperan Membangun Budaya Kerja yang Positif

Perusahaan dapat membantu membangun budaya kerja yang baik dan berdampak positif pada pengelolaan keuangan pribadi karyawan dengan mengambil beberapa tindakan berikut ini.
Memberikan Financial Training
Perusahaan dapat menyediakan akses ke sumber daya dan pelatihan tentang manajemen keuangan yang baik. Bisa dilakukan secara internal, maupun mengundang yang lebih profesional. Seperti QM Financial.
Dalam financial training tersebut, karyawan akan dilatih manajemen keuangan secara komprehensif, mulai dari membuat anggaran, menabung, atau menginvestasikan uang. Dengan begini, perusahaan dapat membantu meningkatkan kesadaran karyawan tentang keuangan mereka dan membantu mereka mengembangkan kebiasaan keuangan yang lebih baik.
Memberikan insentif dan bantuan kepada karyawan untuk mencapai tujuan keuangan
Perusahaan dapat memberikan bantuan bagi karyawan yang ingin mencapai tujuan keuangan mereka. Misalnya saja, memberikan fasilitas pinjaman dengan bunga lunak untuk membeli rumah. Atau memberikan bantuan pendidikan untuk jenjang-jenjang sekolah tertentu bagi anak-anak karyawan. Termasuk juga memberikan berbagai fasilitas program kesehatan kerja untuk karyawan beserta seluruh keluarganya.
Hal ini dapat memotivasi karyawan untuk mengembangkan kebiasaan keuangan yang lebih baik dan merasa didukung oleh perusahaan.
Menawarkan program karyawan untuk manajemen keuangan
Perusahaan dapat menawarkan program karyawan untuk manajemen keuangan, seperti konseling keuangan atau membuatkan program pensiun.
Program-program ini dapat membantu karyawan mengembangkan rencana keuangan yang lebih teratur dan membantu mereka mencapai tujuan keuangan mereka.
Menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung

Perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung, di mana karyawan merasa didukung dan termotivasi untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
Hal ini dapat mencakup menciptakan lingkungan yang positif dan kolaboratif, mendukung pengembangan karier, dan memberikan dukungan karyawan dalam memenuhi kebutuhan mereka.
Meningkatkan komunikasi dan transparansi dalam keuangan perusahaan
Perusahaan dapat meningkatkan komunikasi dan transparansi dalam keuangan perusahaan, seperti memberikan laporan keuangan yang teratur atau menawarkan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang keuangan perusahaan.
Hal ini dapat membantu karyawan merasa lebih terhubung dengan perusahaan mereka dan merasa lebih yakin tentang kondisi keuangan perusahaan.
Dengan mengambil tindakan-tindakan seperti ini, perusahaan dapat membantu membangun budaya kerja yang baik dan berdampak positif pada pengelolaan keuangan pribadi karyawan. Hal ini dapat membantu meningkatkan produktivitas karyawan, membantu mereka mencapai tujuan keuangan pribadi mereka, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan inklusif.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi Hotline QM Financial ini ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Contoh Kebijakan Perusahaan yang Dapat Meningkatkan Loyalitas Karyawan
Pada prinsipnya, perusahaan dan karyawan itu adalah dua pihak yang saling membutuhkan. Karena itu, seyogyanyalah dari dua belah pihak bisa saling memberikan benefit, sehingga memberikan hubungan yang timbal balik. Karyawan memberikan loyalitas, sementara ada beberapa contoh kebijakan perusahaan yang juga mendukung kinerja karyawan.
Tapi, apa itu loyalitas karyawan? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), loyalitas berarti kepatuhan; kesetiaan. So, loyalitas karyawan dapat diartikan sebagai kesediaan karyawan untuk melaksanakan tugas perusahaan dengan penuh tanggung jawab, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai dengan maksimal.
Memiliki karyawan dengan loyalitas tinggi terhadap perusahaan adalah impian banyak pimpinan. Pasalnya, memperkerjakan karyawan dengan loyalitas tinggi akan sangat menguntungkan bagi perusahaan. Namun, terkadang beberapa contoh kebijakan perusahaan tidak sesuai dengan ekspektasi karyawan. Sehingga loyalitas karyawan terhadap perusahaan pun menjadi menipis.
Kalau sudah begini, pantas saja bisnis perusahaan tidak bertumbuh, bahkan lebih fatal: bisa kolaps.
Lantas, bagaimana cara menumbuhkan atau meningkatkan loyalitas karyawan? Apa contoh kebijakan perusahaan yang tepat?
Contoh Kebijakan Perusahaan untuk Meningkatkan Loyalitas Karyawan

Terdapat berbagai alasan yang membuat karyawan kurang loyal terhadap perusahaan. Beberapa alasan tersebut misalnya, kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan, beban kerja yang banyak sehingga karyawan merasa dieksploitasi, gaji yang tidak sesuai dengan kinerja, serta lingkungan kerja yang kurang memadai.
Berikut beberapa contoh kebijakan perusahaan untuk meningkatkan loyalitas karyawan:
1. Berikan berbagai tunjangan
Perusahaan yang ingin karyawannya memiliki loyalitas tinggi perlu memperhatikan poin ini. Mendapatkan tunjangan merupakan hak karyawan yang menjadi salah satu motif dan benefit agar karyawan loyal terhadap perusahaan.
Salah satu contoh kebijakan perusahaan yang bisa diberikan misalnya adalah dengan memberikan tunjangan kesehatan dengan plafon tertentu di luar asuransi. Dengan demikian, karyawan akan merasa terjamin kesehatannya dan tidak ragu lagi untuk bekerja dengan maksimal.
Selain itu juga ada berbagai jenis tunjangan lain, seperti tunjangan makan, transportasi, kehadiran, komunikasi, keluarga, hingga yang berupa car ownership program.
2. Membuat Lingkungan Kerja yang Nyaman
Perusahaan perlu membuat lingkungan kerja yang nyaman agar karyawan betah. Konon, suasana kerja yang kondusif dipercaya dapat meningkatkan produktivitas karyawan, lho. Selain, melengkapi fasilitas kantor dengan AC, komputer yang canggih, dan internet yang kencang, perusahaan juga perlu membangun hubungan baik antar karyawan.
Selain membangun lingkungan dan suasana kerja yang nyaman, perusahaan juga dapat membuat kebijakan terkait fleksibilitas work from anywhere. Work from anywhere ini merupakan kebijakan perusahaan yang memperbolehkan karyawan bekerja secara fleksibel dalam rangka mendorong produktivitas karyawan untuk bekerja secara otonom dari mana saja, dengan tetap terhubung dan selaras dengan budaya dan goals perusahaan.
Dengan contoh kebijakan perusahaan ini, karyawan dapat bebas memilih ruang ternyamannya untuk bekerja dengan harapan efisiensi dan produktivitas meningkat. Menarik bukan?
3. Mengadakan Outing Rutin
Outing kantor merupakan sebuah perjalanan yang umumnya dilakukan selama satu sampai tiga hari untuk kesenangan karyawan. Perusahaan dapat membuat agenda outing rutin sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan.
Outing kantor memiliki sejumlah manfaat, seperti sebagai wadah team building untuk karyawan, sebagai sarana karyawan untuk refreshing agar fisik, pikiran, dan emosi tetap sehat, serta sebagai bukti bahwa perusahaan peduli dengan karyawan mereka.
Nah, apakah perusahaanmu sering mengadakan outing kantor?

4. Memberikan Ruang bagi Karyawan untuk Tumbuh
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memberikan ruang bagi karyawan untuk tumbuh dan berkembang dalam kariernya.
Tumbuh di sini bukan hanya berarti kenaikan pangkat, ya. Perusahaan dapat memaksimalkan potensi karyawannya. Pimpinan dapat mengeksplorasi hal baru dari karyawan dengan mengembangkan kemampuan dan tanggung jawab. So, adalah penting bagi seorang pemimpin untuk mengenali potensi karyawannya. Hal ini untuk menghindari delegasi pekerjaan di luar bidang yang diminati karyawan tersebut.
5. Kejelasan Jenjang Karier
Perusahaan yang memberikan kejelasan jenjang karier ini memiliki nilai plus di mata karyawan. Siapa sih yang tidak ingin mendapatkan seperti apa nanti jika ia bekerja lama dan berkontribusi penuh terhadap perusahaan?
Setiap karyawan pasti membutuhkan jenjang karier dan gambaran masa depan di perusahaan tempat ia bekerja. Itulah yang membuat perusahaan juga perlu memperhatikan jenjang karier para karyawannya.
6. Program Dana Pensiun
Salah satu contoh kebijakan perusahaan yang juga dapat meningkatkan loyalitas karyawan adalah pengadaan program dana pensiun.
Dengan adanya program ini, maka karyawan akan merasakan bahwa masa depan mereka—saat nanti sudah masuk purnabakti—dijamin kesejahteraannya oleh perusahaan. Ada beberapa pilihan opsi program dana pensiun yang bisa dilakukan oleh perusahaan. Misalnya seperti pembuatan program dana pensiun mandiri seperti DPPK, atau mungkin bisa memanfaatkan DPLK yang juga sudah banyak ditawarkan oleh lembaga keuangan jika memang dirasa tidak mampu mengelola sendiri. Namun, yang paling minimal adalah memastikan bahwa setiap karyawan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, dan memastikan iurannya lancar.
7. Reward

Adanya reward bagi karyawan yang telah menjalankan tugas dengan baik juga bisa menjadi salah satu contoh kebijakan perusahaan yang dapat meningkatkan loyalitas karyawan. Pasalnya, reward dan bonus ini bisa dijadikan tools memotivasi karyawan untuk memberikan kontribusi terbaik saat bekerja.
Reward ini misalnya dalam bentuk tahunan, THR, insentif, dan sebagainya. Contoh kebijakan perusahaan lainnya bisa dalam bentuk memberikan jatah cuti berbayar, bantuan atau subsidi biaya pendidikan untuk putra-putri karyawan, dan lain sebagainya. Termasuk memberikan fasilitas peminjaman dana dengan bunga yang lunak.
Nah, itu dia beberapa contoh kebijakan perusahaan yang bisa diterapkan oleh perusahaan agar loyalitas karyawan meningkat. Dengan meningkatnya loyalitas karyawan, maka bisnis perusahaan juga akan terpengaruh yang pada akhirnya kesejahteraan karyawan juga akan baik.
Yuk, undang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng! Kamu bisa ajak trainers QM Financial untuk berdiskusi tentang bagaimana memberikan reward terbaik untuk karyawan, pun membantu belajar membangun program dana pensiun, misalnya. Langsung saja menghubungi Hotline QM Financial ini ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
6 Upaya Menciptakan Budaya Kerja yang Positif untuk Mengembangkan Potensi Karyawan
Budaya kerja perusahaan yang positif ibarat tulang punggung semua jenis bisnis. Bisa dibilang, perusahaan-perusahaan besar mungkin dapat mengandalkan jumlah gaji besar dan berbagai tunjangan demi mempertahankan ataupun merekrut orang untuk bergabung, namun perusahaan kecil biasanya harus bergantung pada budaya kerja perusahaan yang positif demi mendorong karyawannya agar tetap bertahan.
So, jika Anda memiliki jenis usaha kecil apa pun, Anda tahu betapa pentingnya untuk dapat merekrut orang yang tepat untuk bergabung menjadi karyawan. Dan, setelah mendapatkan karyawan yang bisa berkontribusi untuk perusahaan, berikutnya ada sejumlah PR yang harus Anda lakukan demi bisa mengelola aset terbesar perusahaan ini, terutama jika mereka adalah karyawan terbaik.
Berikut ada 6 cara perusahaan dapat menciptakan lingkungan dan budaya kerja yang positif sehingga dapat menghindari turnover karyawan yang tinggi
1. Apresiasi terhadap karyawan
Seseorang akan dapat menghargai orang lain, jika ia lebih dulu mendapatkan apresiasi atas apa yang sudah dilakukannya. Ini sudah hukum alam.
Jadi, jika Anda ingin karyawan Anda menghargai perusahaan dan loyal, maka perusahaan harus mengapresiasi mereka terlebih dahulu. Give what they want, and then ask what you need from them.
Dengan demikian, terjalin hubungan mutualisme dan saling membutuhkan.
2. Eliminate toxicity
Toxicity can never be tolerated. Toxicity bisa memupus positiveness budaya kerja yang sedang Anda bangun. Karena itu, waspadai kemunculannya sedini mungkin.
Memang sih, kadang ada saja yang membawa hal-hal dan pengaruh buruk (yang tidak dapat dikontrol) dari luar yang masuk. Misalnya saja, merekrut karyawan baru dan ternyata yang bersangkutan sudah membawa negativity yang bisa memperburuk kondisi. Hal ini harus segera diatasi sebelum terlambat, karena toxicity itu seperti virus. Cepat sekali menular, dan bisa memengaruhi budaya kerja positif yang sedang dibangun.
3. Konsisten
Setelah perusahaan telah memiliki budaya kerja yang bisa berfungsi dengan baik, maka pertahankanlah.
Memang sih, kadang kita harus menyesuaikannya dengan kondisi. Misalnya saja, selama ini kita menawarkan tunjangan cuti hamil dan sakit, sedangkan perusahaan lain sudah mulai menawarkan benefit lain yang lebih “millenial” dan kekinian, seperti free member gym.
Boleh saja sih disesuaikan, tetapi ingat, bahwa terlalu banyak perubahan pada benefit untuk karyawan juga bisa membuat budaya perusahaan menjadi tidak stabil lagi.
Jadi, jika perlu mengadakan perubahan, pastikan manfaat atau kebijakan baru itu menguntungkan bagi seluruh perusahaan dan aset-asetnya.
4. Ubah masalah menjadi peluang
Untuk membentuk budaya kerja yang baik di perusahaan, positivity memang sangat penting. Menjadi tugas para manajer untuk bisa memimpin dengan sikap yang baik.
Salah satunya, alih-alih membiarkan rintangan memengaruhi bisnis, akan lebih baik jika perusahaan memotivasi karyawan Anda untuk mengubah cara memandang setiap masalah sebagai peluang.
Misalnya saja, ajak karyawan untuk selalu bersiap akan adanya kesalahan. Kesalahan itu bisa terjadi setiap saat, pada siapa saja, terhadap apa saja. Dengan bersiap melakukan kesalahan, maka kita bisa siap pula untuk belajar. Kesalahan akan membuat perusahaan tumbuh.
5. Manajemen waktu yang lebih baik
Waktu setiap karyawan sangat berharga. Dari pekerja magang hingga manajer, waktu adalah komoditas yang paling berharga, jadi penting untuk mendorong mereka agar bisa menggunakannya dengan bijak.
Banyak hal yang bisa “mengancam” efektivitas dan efisiensi waktu kerja ini. Pihak manajemen dan perusahaan sendiri harus benar-benar waspada mengenai hal ini. Manajemen waktu yang kurang baik bisa membuat bisnis perusahaan menjadi kurang produktif, yang memengaruhi semua karyawan juga, pada akhirnya.
So, mendorong karyawan agar bisa bekerja dengan cepat, efisien, dan menyeluruh akan dapat membantu menumbuhkan budaya kerja yang positif dan produktif.
6. Dukung perkembangan karyawan
Budaya kerja yang positif adalah budaya kerja yang mendorong karyawan menjadi aset yang berkembang. So, pastikan karyawan Anda bisa berkembang bersama perusahaan.
Adakan program-program pelatihan yang dapat membantu mereka meningkatkan skill. Salah satunya adalah dengan memberikan training keuangan. Keterampilan karyawan mengelola keuangan pribadi mereka akan sangat berpengaruh pada etos kerja mereka di kantor.
Jadi, pastikan mereka bisa mengelola gaji dengan baik, menghindari utang, mempunyai proteksi, hingga belajar berinvestasi, demi kebaikan mereka sendiri dan perusahaan, tentunya.
Anda dapat mengundang QM Financial untuk memberikan program edukasi keuangan. Sila WA ke 0811 1500 688, untuk mengatur silabus dan materi yang paling pas dengan kebutuhan di perusahaan Anda.
Budaya kerja sepertinya memang hal remeh temeh saja, namun jika diabaikan bisa memengaruhi jalannya bisnis perusahaan. So, akan lebih baik jika ada perhatian khusus untuk pembentukan dan juga pengelolaannya.
Semoga perusahaan Anda selalu berkembang ya. Yuk, jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk berbagai tip keuangan pribadi, human capital, serta info-info kelas finansial online terbaru.