Company Trip? 6 Perusahaan Ini ajak Karyawan Liburan Bareng dan Sukses Bikin Iri
Di artikel yang lalu, kita sudah bahas apa manfaat liburan karyawan bareng–baik bagi perusahaan maupun bagi karyawannya sendiri. Terus, kira-kira ke mana ya, tujuan company trip bareng yang asyik?
Well, tentunya hal ini tergantung pada kemampuan perusahaan, dan preferensi para karyawan sendiri juga. Nggak mungkin juga dipaksa untuk bikin agenda liburan keluar negeri, sedangkan perusahaan masih belum mampu. So, semua memang harus didiskusikan dan disepakati bersama.
However, barangkali ada yang masih bingung, mau liburan bareng ke mana? Butuh ide mengenai lokasi company trip? Berikut ini ada beberapa tujuan wisata dan aktivitas liburan karyawan yang diadakan oleh beberapa perusahaan. Mungkin bisa jadi ide cemerlang.
6 Perusahaan yang mengajak seluruh karyawannya melakukan company trip mewah
1. Evolve MMA
Perusahaan berbasis di Singapura ini pernah membawa 100 karyawannya untuk berlibur bareng ke sebuah resor bintang 5 di Kepulauan Maldives.
CEO-nya, Chatri Sityodtong, dengan rela mengeluarkan dana sebesar USD500,000 untuk acara company trip ini.
Dan ternyata, perjalanan ke Maldives ini bukan agenda company trip pertama Evolve MMA lo! Secara berturut-turut selama 5 tahun sebelumnya, agenda company trip setiap akhir tahun sudah menjadi tradisi di perusahaan tersebut. Para karyawannya sudah diajak jalan-jalan ke Bali, Krabi, Kao Lak, hingga Bintan.
2.NEXT Academy
NEXT Academy, sebuah akademi yang mendedikasikan diri untuk melatih para pengusaha dengan keterampilan-keterampilan teknis seputar coding dan digital marketing, mengajak seluruh karyawannya untuk melakukan company trip ke Kepulauan Langkawi.
Tak hanya bersenang-senang di kepulauan yang indah yang termasuk wilayah Malaysia itu, sang founder Josh Teng bahkan menyewa sebuah yacht yang besar untuk seluruh karyawannya.
Foto di atas diunggah sendiri oleh Josh Teng seiring dengan komen darinya, “This was an entertaining way to have the team enjoy some relaxation while also improving on our relationship as an overall team.”
Wah, luar biasa banget.
3. Nexstream Sdn Bhd
Yacht? Ah, itu mungkin masih kapal yang kecil. Bagaimana dengan cruise, alias kapal pesiar mewah? Apakah ada perusahaan yang mau menyewa kapal pesiar begini untuk company trip?
Ternyata ada. Nexstream Sdn Bhd, sebuah perusahaan pengembang aplikasi mobile dan cloud technology yang berbasis di Malaysia, pernah menyewa Costa Victoria, sebuah kapal pesiar mewah dengan rute Penang dan Malaka, sebagai tempat menghabiskan agenda company trip bersama karyawannya.
Kapal pesiar mewah ini dipenuhi dengan fasilitas-fasilitas setara hotel bintang 5, di antaranya kolam renang, fine dining restaurant, casino, hingga theatre hall yang menampilkan pertunjukan-pertunjukan reguler nan menawan.
4. Toplash Malaysia
Apakah hanya perusahaan besar yang bergerak di sektor teknologi saja yang bisa membawa karyawannya untuk melakukan company trip mewah? Enggak juga.
Toplash, sebuah salon kecantikan khusus wanita dengan spesialisasi pada perawatan bulu mata di Malaysia, ini pernah mengajak seluruh karyawannya untuk keliling di Kepulauan Pattaya di Thailand untuk berlibur.
Di kepulauan itu, tak hanya menikmati berbagai pertunjukan kabaret yang terkenal, mereka pun menyempatkan diri untuk snorkeling dan menyelam untuk menikmati panorama keindahan bawah lautnya.
Konon, salon ini memang sudah mempunyai agenda company trip tahunan secara rutin, dan setiap kali tujuannya berbeda-beda lo. Ckckck. Beneran bikin iri ya?
5. OTS CK Centre
Untuk meningkatkan performa kerja para agen finansialnya, OTS CK Centre, sebuah perusahaan yang menaungi puluhan agen asuransi jiwa berbasis di Malaysia ini, memberikan liburan insentif atau company trip setiap tahunnya keluar negeri. Tak jarang, bahkan sampai jauh ke Eropa, seperti Jerman dan Swiss.
6. WDA Wonderwall
WDA Wonderwall adalah sebuah perusahaan yang bergerak di industri desain dan arsitektur berbasis di Malaysia. Atas nama study tour trip, seluruh anggota tim di perusahaan ini dibawa ke Sydney, demi bisa menambah pengetahuan tentang struktur-struktur bangunan berteknologi maju di salah satu kota terbesar di Australia tersebut.
Namanya memang study tour, mereka juga punya “tugas” untuk mengamati dan belajar. Tapi tetap saja, semua ongkos dan pengeluaran selama berada di Sydney ditanggung oleh perusahaan. Jadi, pada akhirnya, company trip satu ini tetap saja merupakan complementary perusahaan terhadap para karyawannya.
Bagaimana? Sudah iri belum?
Satu hal sih yang pasti, semua perusahaan itu tidak begitu saja bisa merencanakan company trip yang begitu mewah bagi karyawannya. Sebelumnya mereka tentu sudah harus paham dulu, mengenai konsep karyawan adalah aset perusahaan yang harus dikembangkan secara optimal.
Selanjutnya, perusahaan sendiri harus punya keuangan yang sehat, pun karyawannya juga memiliki etos kinerja yang baik. Yuk, berikan training-training yang diperlukan oleh karyawan untuk menunjang performa kerjanya. Salah satunya dengan training keuangan.
Anda tertarik untuk menyelenggarakan training keuangan pada karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka? Sila WA ke 0811 1500 688 (NITA/MIA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas terbaru.
5 Alasan Liburan Karyawan Itu Penting dan Berefek Baik untuk Perusahaan
Kurang piknik! Begitu biasanya kita akan dibilang, kalau sehari-hari suntuk, bad mood, nggak fokus, dan nggak bisa meningkatkan performa kerja. Bahkan ada penelitian juga tentang liburan karyawan ini yang dimuat di Journal of Applied Psychology tahun 2010. Di penelitian tersebut disebutkan bahwa karyawan yang nggak pernah liburan akan rentan diserang kelelahan emosional hingga menurunkan produktivitas kerja.
Makanya, liburan itu penting. Tapi, kan enggak semua karyawan mampu merencanakan liburan, lagi pula banyak yang memang punya prioritas dan tujuan keuangan lain yang masih harus dicapai? Nah, di sinilah perusahaan perlu peka terhadap kebutuhan dengan mengadakan liburan karyawan, atau yang disebut outing.
Tak hanya untuk bikin happy karyawan, liburan karyawan yang diadakan bareng-bareng sekantor ini juga punya banyak manfaat lainnya, yang akhirnya akan berefek pada keseluruhan aktivitas bisnis perusahaan lo.
Memang, apa saja sih manfaatnya? Mari kita lihat.
5 Manfaat Perusahaan Mengadakan Liburan Karyawan Bareng
1. Menstimulasi kreativitas dan skill problem solving
Sebanyak 1500 CEO 33 jenis industri di 60 negara menginginkan tenaga kerja kreatif yang punya skill problem solving yang tinggi. Ini menurut survei IBM. Dan dengan mengadakan liburan karyawan bareng, atau outing, karyawan akan punya peluang untuk mengembangkan kreativitasnya di luar sana.
Apalagi jika acara tersebut dikoordinasikan dan direncanakan oleh para karyawan sendiri. Merekalah yang menentukan pergi ke mana, dengan transportasi apa, dan seterusnya. Problematika yang berbeda dengan yang harus dihadapi sehari-hari akan memantik para karyawan untuk berpikir cepat mencari solusi terbaik.
Cara untuk melatih otak yang baik, bukan?
2. Meningkatkan moral dan motivasi pekerja
Adanya fasilitas liburan karyawan bareng yang ikut tercantum dalam budaya perusahaan serta perjanjian kerja akan memicu motivasi kerja yang akan berefek pula pada produktivitas karyawan.
Saat agenda liburan semakin dekat, apalagi jika sudah tahu hotel sudah dibooking, transportasi sudah beres, tinggal berangkat saja, karyawan pasti merasa excited. Masalah-masalah kecil yang terjadi pada pekerjaan mereka sehari-hari jadi terasa mudah untuk dipecahkan, karena ada semangat yang menyala-nyala.
Liburan karyawan bareng semacam menjadi bentuk reward akan hasil kerja yang baik, dan suatu bentuk harapan yang tak terucap dari perusahaan, agar karyawan bisa meningkatkan performa ke depannya.
Hal ini akan membuat moral para karyawan meningkat naik, yang akan membawa dampak baik pula bagi perusahaan.
3. Meningkatkan staff retention
Apa itu staff retention rate?
Menurut situs businessdictionary.com, employee retention artinya adalah:
An effort by a business to maintain a working environment which supports current staff in remaining with the company.
Kalau diterjemahkan secara bebas, berarti adalah usaha para pemilik bisnis dan pihak manajemen suatu perusahaan untuk mempertahankan tenaga kerjanya yang dianggap berkontribusi baik dalam perkembangan bisnis perusahaan tersebut.
Staff retention ini berhubungan langsung dengan tingkat loyalitas karyawan. Dengan adanya benefit-benefit tertentu, karyawan terbaik tentulah tidak tergoda untuk resign dan pindah kerja begitu saja.
Dengan adanya agenda liburan karyawan, berarti perusahaan telah memperhatikan kesejahteraan karyawan dengan baik. Ini tentunya bisa menjadi semacam jaminan, bahwa bisnis perusahaan pun berjalan dengan baik dan sehat.
4. Kesempatan untuk lebih mengenal satu sama lain
Agenda liburan karyawan bareng juga bisa menjadi peluang bagi karyawan untuk lebih saling mengenal satu sama lain. Bisa jadi, yang sehari-harinya enggak kelihatan, jadi keluar semua saat liburan bareng–baik yang positif dan negatifnya juga.
Well, jangan salah. Meski karakter negatif akhirnya juga diketahui, tapi hal ini akan baik juga dampaknya bagi kerja sama tim. Karena sudah mengerti kekurangan dan keunggulan masing-masing, pastinya akan lebih mudah untuk berkonsolidasi demi kebaikan dan pencapaian target bersama, bukan?
5. Kesempatan untuk mempelajari hal baru
Liburan karyawan bareng juga membuka kesempatan para karyawan untuk bisa mempelajari hal baru lo! Ada sebuah perusahaan yang bergerak di industri konstruksi yang CEO-nya secara bergiliran mengajak para stafnya untuk ikut jalan-jalan bersamanya ke luar negeri. Tak hanya untuk liburan, CEO tersebut juga mengajak stafnya untuk melihat dan mempelajari gedung-gedung yang ada.
Pastinya hal ini efektif banget ya, untuk me-refresh ide dan menstimulasi kreativitas stafnya begitu mereka kembali ke kantor?
Tak harus selalu ajak staf untuk jalan-jalan ke luar negeri sih kalau untuk belajar hal baru. Perusahaan juga bisa mengagendakan outing di villa kecil di luar kota, yang tak terlalu jauh. Lalu undang pemateri dari luar perusahaan untuk mengisi acara untuk memberikan tambahan edukasi bagi karyawan. Tak harus yang bersifat teknis kan edukasinya, bahkan kalau bisa sih topiknya yang agak di luar area namun bisa mendukung produktivitas kerja. Misalnya saja self improvement atau juga training keuangan.
Anda tertarik untuk menyelenggarakan training keuangan pada karyawan sebagai salah satu agenda outing kantor? Sila WA ke 0811 1500 688 (NITA/MIA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas terbaru.
#FinClic Properti VS Traveling
Hidup kita sekarang banyak ditentukan oleh apa yang terjadi di media sosial (medsos) sehingga media sosial turut berperan dalam penentuan pilihan. Ada yang terpengaruh dengan skincare dari akun medsos yang diikuti dan bahkan terpengaruh dengan liburan pada destinasi tertentu misalnya Flores, Jepang dan Korea.
Membangun Kebiasaan Keuangan Yang Baik
Kamu pasti masih ingat #BiasaJadiBaik, sebuah gerakan bersama untuk memulai kebiasaan keuangan yang baik.
Saya akhirnya membaca buku “The Power of Habit” yang ditulis oleh Charles Duhigg. Menurutnya, kebiasaan merupakan suatu aksi yang rutin dilakukan sehingga tanpa disadari dilakukan secara otomatis (pola) oleh seseorang.
Kebiasaan baik tidak hanya dilakukan untuk aktivitas sehari-hari tapi penting juga untuk dilakukan dalam hal keuangan. Dengan membangun kebiasaan keuangan yang baik, niscaya kamu akan dapat mempertahankan kemampuan hidup di masa pensiun dan dengan keuangan yang kuat kamu akan mampu menolong lebih banyak lagi orang dekat (keluarga/saudara) yang membutuhkan.
Hari gajian semakin mendekat, mari gunakan 5 pos pengeluaran untuk belajar membangun kebiasaan keuangan yang baik.
#FinClic Dana Pensiun
Apa yang ada di bayanganmu ketika mendengar kata “pensiun”?
SIAPA
Pensiun seringkali dibayangkan sebagai periode saat menginjak usia 55
tahun (pensiun PNS zaman dahulu dan kini sudah berubah menjadi 58 tahun), sudah
tidak bekerja dan tidak beraktivitas lagi untuk fase yang panjang. Masa pensiun
juga biasanya tidak lagi memiliki penghasilan dan hidup bergantung pada orang
lain.
Di QM Financial, kami membuat asumsi perhitungan usia pensiun adalah 55-85
tahun di mana umur 55 tahun sudah berhenti bekerja sampai 85 tahun (meninggal
dunia).
#FinClic Dana Liburan
Bulan Desember memang identik dengan hari libur sekolah anak dan libur Natal sehingga biasanya masa liburan akan lebih lama dan panjang.
Liburan merupakan salah satu kebutuhan terutama buat pekerja kantoran. Saat akhir pekan biasanya kita akan sering mengunjungi taman, mal dan tempat hiburan. Itu kalau liburannya masih di dalam kota, bagaimana kalau liburannya keluar kota atau bahkan keluar negeri? Tentunya perlu persiapan lebih ekstra daripada hanya mengunjungi taman, mal dan tempat hiburan dalam hal keuangan berupa Dana Liburan.
Ternyata membuat Dan Liburan itu mudah lho, berikut tips-nya:
Tentukan #TujuanLoApa. Dari penentuan destinasi liburan ini barulah kamu bisa take action untuk mencapai tujuan kamu. Baca juga: #TujuanLoApa
Buat Anggaran. Setelah menentukan tujuan liburan barulah kamu bisa membuat besaran Dana Liburan yang kamu butuhkan. Anggaran liburan lokal tentu saja berbeda nilainya dengan liburan keluar negeri. Baca juga: #SenangLiburan
Waktu keberangkatan. Kapan sih kamu akan liburan ke tujuan destinasi yang sudah kamu tetapkan dengan Dana Liburan sekian Rupiah? Berapa sih waktu yang kamu perlukan dari saat ini sampai waktu keberangkatan tiba? 1 minggu/1 bulan/1 tahun/2 tahun dst.
Contohnya: Tujuan liburan kamu adalah ke Bali selama 4 hari 3 malam dengan anggaran Rp3.000.000 dan akan berangkat pada Juli 2019. Berarti kamu punya jangka waktu 6 bulan untuk mengumpulkan Dana Liburanmu dengan menabung Rp500.000 per bulan dari penghasilan bulananmu.
Menyiapkan Dana Liburan erat kaitannya juga dengan tipe traveler seperti apa yang kamu ingini. Ada traveler yang tipenya ransel, koper dan mungkin ada juga yang minimal setiap dua minggu sekali harus keluar kota menghirup udara segar pengunungan.
Kalau kamu merupakan tipe traveler yang minimal setiap dua minggu sekali harus staycation di luar kota dan juga tipe gabungan ransel, kamu bisa membiayai liburan dari penghasilan bulanan. Ingat ya, anggaran staycation kamu tidak boleh melebihi penghasilan bulananmu!
Bila merencanakan liburan yang lebih jauh, lama dan mewah, misalnya umroh backpacker, kamu bisa menyiapkan Dana Liburan dari penghasilan tahunan seperti THR atau bonus. Dana Liburan ini harus dipisahkan dari tujuan keuangan lainnya.
Makin pendek jangka waktu dari menyiapkan Dana Liburan yang kamu butuhkan, maka kamu cukup menggunakan produk keuangan yang risikonya minim seperti tabungan dan deposito. Lain halnya dengan Dana Liburan yang kamu perlukan 10 tahun lagi seperti wisata religi misalnya, kamu bisa menggunakan produk keuangan yang cukup agresif seperti reksadana.
Untuk membentuk Dana Liburan, sebenarnya tidak ada besaran ideal yang harus diinvestasikan. Kamu hanya perlu memastikan bahwa cashflow cukup sehat untuk membuat Dana Liburan.
baca juga: Hindari Utang dengan Mengatur Cashflow!
Dengan begitu banyaknya penawaran harga tiket murah transportasi untuk liburan membuat kamu terburu-buru untuk memutuskan membelinya. Eitsss, tunggu dulu nih… duitnya ada enggak? Pastikan ya saat kamu membayar tiket walaupun dengan menggunakan karttu kredit, harga tiket yang kamu beli di depan itu harus sudah lunas saat hari keberangkatan tiba! Hal ini dimaksudkan agar kamu tidak terbebani utang ketika kembali dari liburan… kan katanya mau liburan senang-senang dan menambah pengalaman, jadi jangan dibebani utang dong!
Terus follow instagram QM Financial serta twitter @QM_Financial. Ada juga #FinClic dan IG Live yang seru setiap Senin!
baca juga: Perlindungan Saat Libur Tiba
Selamat menyiapkan Dana Liburan!
-QM Financial-
Solusi Problem Keuangan Generasi Langgas
Halo generasi langgas (millenials)!
Apakah kamu senang berbelanja barang-barang bagus tapi diam-diam ketakutan karena tidak punya tabungan?
Apakah kamu merasa memiliki pendapatan tapi selalu kehabisan uang di akhir bulan?
Apakah kamu merasa sulit sekali menabung?
Sesekali, coba deh periksa kembali apa yang menjadi gaya hidupmu. Jangan-jangan, kamu termasuk bagian dari fenomena generasi langgas yang sanggup bergaya hidup layaknya kalangan jetset, tapi selalu mengeluh kekurangan uang.
Millenials memang dikenal sebagai kaum yang kerap mengikuti gaya hidup kekinian. Mereka beranggapan bahwa hal tersebut dapat menunjang karier mereka dan dapat membuka peluang networking yang lebih baik. Apalagi kalau mereka mempunyai bisnis atau bekerja di bidang pemasaran. Mereka percaya bahwa lifestyle yang up to date akan memudahkan untuk mendapatkan penghargaan saat bertemu dengan mitra yang memiliki prospek.
Pada kenyataannya, memang benar gaya hidup demikian dapat memengaruhi dan menunjang karier seseorang. Namun ironisnya, di tengah kemampuan untuk bergaya layaknya kelas jetset, banyak generasi langgas yang selalu mengeluh kekurangan uang. Baru seminggu gajian, dompet sudah menipis dan langsung gesek kartu kredit untuk mencukupi kebutuhannya.
Inilah yang menjadi dilema bagi generasi langgas. Mereka ingin menjalani hidup sesuai keinginan mereka, tapi di saat yang bersamaan merasa frustasi karena selalu kehabisan uang. Tidak hanya itu, mereka pun menolak menurunkan standar gaya hidupnya karena gengsi dan takut dibilang culun punya (cupu).
Berikut ini ada beberapa tips dari lead trainer QM Financial, Ligwina Hananto yang dapat dijadikan solusi untuk mengatasi problem keuangan yang dihadapi oleh generasi langgas.
Pertama, Jangan bersikap cuek terhadap jumlah pendapatan dan pengeluaranmu. Ketahui berapa jumlah pendapatan yang kamu miliki setiap bulan. Setelah itu, buatlah komposisi pengeluaran bulananmu. Hal ini bermanfaat untuk modal dasar perbaikan kondisi keuanganmu.
Kedua, Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan artinya prioritas dan harus segera dipenuhi sedangkan keinginan bisa kamu tunda.
Ketiga, Jangan mudah berhutang. Bagaimana kalau kamu harus berutang? Kalau harus berutang maka pastikan penggunaan utang tersebut harus sesuai dengan tujuan. Sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan membayar dalam waktu tertentu. Jangan sekali-kali berhutang untuk kebutuhan konsumtif seperti belanja, foya-foya apalagi demi gengsi.
Keempat, Jaga Lifestyle! Millenials kerap memiliki hasrat untuk selalu menjadi yang terdepan ketika sudah berkaitan dengan liburan, teknologi, fesyen dan gadget. Boleh kok liburan kemana saja dan kapan saja, kamu juga boleh kok beli gadget apapun yang kamu mau, asal ada uangnya! Kalau belum ada uangnya, ya nabung dulu. Jadi, apakah kamu termasuk generasi langgas yang bergaya hidup ‘kaya’ tapi sebenarnya ‘miskin’ di kantong? Bila ya, segera ubah gaya hidupmu dan mulailah bijaksana dalam mengatur keuangan agar kamu bisa hidup mapan dan nyaman di hari tua.
Nita Kurniawati
Solo Travelling Around The World
Hai hai. Bulan ini QM Financial banyak membahas tentang liburan. Siapa sih yang enggak pengen liburan? Apalagi liburan keliling dunia. Senin lalu saat siaran di radio PowerFM dalam segmen PowerTalk PowerYourMoney, Ligwina Hananto menampilkan kisah Ricky Suhendar, seorang world traveller yang sudah berkeliling 6 benua dan 60 negara! – kebanyakan sendirian pula. Istilah kerennya solo travelling.
Ricky mengaku ‘jatuh cinta’ dengan solo travelling. Ricky mengawali perjalanan solo travellingnya sejak 13 tahun silam. Saat perjalanan pertama ke Bangkok, ternyata Ricky menemukan kenikmatan dengan liburan sendiri. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi seorang world solo traveller:
Mengatur jadwal
Sehari-harinya Ricky bekerja sebagai Corporate Communication Director di sebuah perusahaan FMCG. Dengan beban pekerjaan yang tinggi, Ricky harus pintar mengatur cuti. Kalau travelling bersama teman, akan sulit mengatur waktu yang sama-sama bisa, apalagi untuk karyawan. Biasanya 2 kali dalam setahun Ricky menjadwalkan pergi keluar negeri. Rencana perjalanan sudah disiapkan jauh-jauh hari. Tiket bahkan sudah dipesan 6 bulan sebelum berangkat.
Menjalin komunikasi dengan sesama traveller atau penduduk lokal
Solo travelling itu ternyata enggak selamanya sendirian. Di lokasi tujuan, kamu bisa ketemu teman sesama traveller lain atau penduduk lokal. Kamu pun bisa menemukan hal-hal baru di tempat baru. Sekalian bisa minta tolong diambilkan foto diri agar feed Instagram tetap rapi kan? ☺
Mulai dari tujuan yang dekat dan mudah
Ternyata, tidak semua cerita solo travelling itu menyenangkan. Ricky pernah mengalami gempa 8.3SR di Meksiko serta hampir kena tipu di Maroko. Kalau kamu mau berlatih solo travelling bisa mulai kota atau negara yang dekat dan mudah dulu, misalnya Singapura. Dari sisi keamanan, kemudahan transportasi, bahasa yang digunakan dan pilihan kulinernya, Singapura menjadi destinasi yang cocok untuk berlatih menjadi world solo traveller.
Saving more to travel more
Travelling keliling dunia tentunya membutuhkan dana yang jumlahnya cukup besar. Sebagai karyawan, Ricky mengandalkan penghasilan bulanan dan tahunan sebagai sumber Dana Liburan. Ricky mengalokasikan sekitar 2 bulan gaji untuk travelling. Tujuan finansial liburan bisa jadi motivasi untuk kerja keras! Saving more to travel more.
Jangan lupa kembangkan aset
Walaupun sering travelling, Ricky tak lupa mengembangkan asetnya. Saat ini Ricky punya 2 unit apartemen! Meskipun sering jalan-jalan, proses mengumpulkan aset harus jalan terus. Jangan sampai kamu cuma gaya di sosial media dengan foto-foto liburan tapi asetnya enggak berkembang.
Kamu ingin keliling dunia seperti Ricky? Yuk kumpulin Dana Liburan Keliling Dunia. Pertama, tentukan #TujuanLoApa. Mau pergi ke negara mana & kapan? Bikin target dulu satu negara impian. One country at a time. Kedua, hitung kebutuhan dananya. Ada 5 pos yang harus kamu siapkan, yaitu transportasi, akomodasi, rekreasi, uang harian (untuk makan dan transportasi lokal) serta belanja. Ketiga, kalau sudah tahu butuhnya berapa dan kapan berangkatnya, bikin rekening khusus atau investasi khusus untuk Dana Liburan. Isi rutin dari penghasilan bulanan dan penghasilan tahunan.
baca juga: 7 Tips Liburan Anti Ngutang dan Anti Bokek
Bikin targetnya yang realistis, sesuaikan dengan kemampuan. Gak ada ceritanya utang untuk Dana Liburan. Yang gak kalah penting, jangan sibuk liburan sampai lupa mengumpulkan aset. Jangan pura-pura bahagia bisa jalan-jalan kalau asetnya gak berkembang. ☺
Set your goals, prepare your budget and you’re ready to explore the world!
Fransisca Emi / financial trainer
Ikuti Tiga Langkah Ini Untuk Membuat Dana Liburan
Siapa yang mau liburan?
Saat mendengar kata liburan, apa yang ada benakmu? Bersenang-senang, jalan-jalan, foto-foto, makan-makan, pengalaman baru. Tapi juga butuh uang dan menguras tabungan.
Pertanyaan itu sering muncul di pikiran saya. Jangan sampai sesudah pulang liburan saya enggak punya uang, atau malah ada beban utang. Sebenarnya liburan itu tidak harus dipaksakan kok tapi bisa direncanakan dan disesuaikan dengan kantong kita.
Bagaimana kita tetap bisa liburan dengan banyak keinginan tapi anggaran terbatas ya? Nah saya selalu menggunakan 3 jurus ampuh #TujuanLoApa ala Ligwina Hananto agar saya selalu fokus dengan tujuan awal.
- Judul atau tujuan keuangannya apa? Menabung Untuk Liburan Ke Bali. Setiap libur Lebaran saya selalu mengajak keluarga saya untuk pergi liburan. Maklum kami orang Betawi, enggak pernah pulang kampung. Biasanya kami jalan-jalan di seputar Jawa Barat. Namun tahun ini saya ingin jalan-jalan keluar dari Pulau Jawa. Anak saya, Irshad, ingin tahu lebih banyak tentang Bali. Bali tidak serta merta muncul begitu saja di pikiran Irshad. Keingintahuan Irshad tentang Bali diawali dari pengalaman Irshad mengikuti kegiatan marching band. Disinilah Irshad belajar lagu dan gerakan tari Bali. Muncullah ide untuk liburan ke Bali. Karena ide Irshad ini saya membuat satu program “Menabung Untuk Liburan Ke Bali.”
- Berapa lama jangka waktu pencapaiannya? Juni 2017-Mei 2018. Tabungan ini kami mulai setelah Lebaran tahun 2017 sampai Mei 2018 (1 tahun).
- Berapa jumlah dana yang dibutuhkan? Rp2.500.000 per orang. Untuk menentukan berapa jumlah dana yang dibutuhkan, saya mencari informasi harga tiket pesawat, hotel/penginapan, sewa mobil, tiket masuk wisata dan anggaran makan untuk 3 hari. Perjalanan wisata di Bali selama 3 hari 2 malam menghabiskan dana sebesar Rp2.500.000/orang. Artinya kami perlu menabung Rp210.000/bulan atau Rp7.000/hari selama 1 tahun ke depan. Irshad bersedia menyisihkan sebesar Rp5.000/hari dari uang jajannya.
Program “Menabung Untuk Liburan Ke Bali” ini awalnya saya coba terapkan di keluarga inti. Namun, saat Irshad bercerita kepada Nenek dan saudara-saudara kami yang lain, mereka pun tertarik untuk ikut. Total ada 16 orang yang bergabung dalam program ini.
Agar program ini bisa berjalan dengan lancar, saya membuat whatsapp group untuk meng-update posisi tabungan per bulan dan mengirimkan foto destinasi wisata sebagai penyemangat. Alhamdulillah dari 16 orang yang mengikuti program ini, 8 orang berhasil berangkat liburan ke Bali. Kami berlibur dari tanggal 24-26 Juni 2018 dan menginap di Villa Uma Mandi, Ubud.
Destinasi wisata yang kami kunjungi selama tiga hari di Bali:
Garuda Wisnu Kencana (GWK)
Yang menarik dari wisata ini kami melihat proyek pengerjaan gedung dan patung GWK yang nantinya menjadi patung tertinggi ke-3 di dunia. Pembangunan patung akan selesai Agustus 2018. Selain itu kami juga melihat pertunjukan GWK menceritakan seekor burung Garuda yang menjadi tunggangan Dewa Wisnu.
Pantai Pandawa
Sepanjang jalan menuju pantai di tebing batu ada patung 5 Pandawa. Pantainya pun bersih dan indah. Di sini anak-anak bisa berenang dan bermain canoe.
Tegalalang (Terasering di Ubud)
Sayang sekali cuaca hujan saat sampai di lokasi. Karena medan yang curam dan licin, kami tidak bisa berkeliling terlalu jauh. Akhirnya kami memutuskan untuk berbelanja di lokasi wisata. ☺
Danau Brantan
Danau Brantan adalah ikon wisata yang ada di uang Rp50.000 edisi lama. Senang sekali bisa melihat langsung. Pemandangan di danau sangat indah serta banyak spot bagus dan lucu untuk bisa berfoto bersama.
Tana Lot
Tana Lot terkenal dengan dua pura yang terletak di atas batu besar – tempat ini sangat bagus untuk melihat matahari terbenam. Tapi sayang kami datang kesini pada siang hari sehingga tidak bisa menikmati matahari terbenam.
Tiga hari adalah waktu yang sangat singkat untuk menikmati Bali. Masih banyak destinasi wisata yang belum sempat kami kunjungi. Sepulang dari liburan ke Bali, Irshad bilang “Mamah, tahun depan aku mau ke Bali lagi.” Boleh kok nak, nabung lagi ya tapi. Hihihi.
Program “Menabung Untuk Liburan ke Bali” tidak hanya tentang bersenang-senang semata. Dari program ini, saya bisa mengajarkan kepada Irshad:
- Keinginan bisa terwujud dengan usaha.
- Mewujudkan mimpi membutuhkan waktu.
- Angka besar itu bisa dicapai dengan mengumpulkan sedikit demi sedikit dari uang saku.
- Belajar fokus untuk mencapai tujuan.
- Belajar menahan keinginan sesaat untuk tujuan yang lebih besar.
Selanjutnya program dan kegiatan menabung ini bisa digunakan untuk mencapai tujuan keuangan lain yang kita inginkan. Kamu tertarik mencoba?
Marhaini / financial trainer
Choose Your Lifestyle, Chase Your Dream
Cara hidup orang itu terefleksikan di keuangannya loh. Jadi kalau ada yang mengeluh gak punya rumah, gak punya tabungan, gak bisa liburan – coba cek gaya hidupnya kayak gimana. Proses ini dinamakan Financial Check Up.
Baca juga: Kapan Perlu Financial Check Up?
Ligwina Hananto, lead trainer QM Financial, biasanya membagi pengeluaran bulanan itu jadi 5 pos pengeluaran besar: cicilan, rutin, sosial, menabung/investasi dan lifestyle. Dengan memilih gaya hidup yang kamu mau dan mampu jalankan, kamu bisa membuat rencana untuk mencapai tujuan keuangan.
Untuk mereka yang sudah berkeluarga, tujuan keuangan ini biasanya enggak jauh-jauh dari Dana Rumah, Dana Pendidikan dan Dana Pensiun. Buat yang masih lajang, bisa mulai dengan Dana Darurat, Dana Pensiun (iya, ini penting di setiap tahapan kehidupan) atau mungkin Dana Liburan?
Dalam siaran PowerTalk PowerYourMoney tadi malam, Claudia Nasution (Odi) berbagi pengalamannya traveling ke Jepang selama 9 hari. Untuk mewujudkan tujuan finansial Dana Liburan ke Jepang, Odi menggunakan tabungan yang sudah dia sisihkan sejak awal bekerja 4 tahun yang lalu. Namun, mengingat kebutuhan dana untuk wisata kuliner di Jepang cukup besar, Odi pun membutuhkan dana ekstra. Solusinya, 2 bulan sebelum berangkat ke Jepang, Odi puasa jajan dan memilih membawa bekal ke kantor.
Lain Odi, lain pula Twelvi. Kalau Odi memilih mengorbankan pos lifestyle (jajan di luar) untuk bisa berwisata kuliner di Jepang, Twelvi punya cara yang unik untuk mengumpulkan dana agar bisa traveling ke New York dan Eropa selama 70 hari.
Twelvi menabung dengan memasak menggunakan metode meal preparation (meal prep). Meal prep adalah teknik menyiapkan makanan dalam jumlah banyak, untuk beberapa kali makan atau beberapa hari sekaligus. Meal Prep diawali dengan belanja bahan makanan dalam jumlah besar, lalu masak dalam jumlah besar. Tujuan utama meal prep adalah menghemat uang, menghemat waktu, dan supaya bisa makan lebih sehat. Kamu bisa cari tahu lebih detail tentang meal prep di blog Twelvi www.twelvifebrina.com.
Dengan cara ini, uang makan dan jajan yang tadinya bisa mencapai Rp8juta per bulan bisa dihemat menjadi Rp1.500.000 per bulan saja! Ini pun sudah dengan lauk yang mencukupi seperti ayam, sapi, cumi, udang, dan lainnya.
Odi stop jajan agar bisa berwisata kuliner di Jepang. Twelvi memasak agar biar bisa menabung untuk traveling ke New York dan Eropa. Kalau kamu gimana? Pos pengeluaran mana yang rela kamu korbankan demi tercapainya tujuan keuangan? Dari 5 pos pengeluaran bulanan, biasanya ada 3 pos yang bisa dihemat:
- Cicilan. Kamu punya cicilan mobil baru padahal butuh dana untuk mengisi rumah baru? Kamu bisa memilih untuk menjual mobil tersebut untuk dibelikan mobil second dengan cara tunai. Alokasi cicilan bulanan bisa digunakan untuk mengisi rumah baru.
- Rutin. Mulai dengan mengganti merek-merek yang kamu konsumsi, ganti salon spa mewah ke pijat refleksi online yang bisa dipanggil ke rumah, hingga pindah dari taksi ke ojek online. Atau kamu mau mulai memasak dengan metode meal prep seperti Twelvi?
- Lifestyle. Ini pengeluaran gak penting sih. Tapi kalau enggak dilakukan seperti ada yang kurang dalam hidup. Hahaha. Kurangi dulu ngopi-ngopi cantik di kafe atau uninstall aplikasi belanja online mungkin. Sanggup?
Coba balik lagi ke #tujuanloapa. Untuk mencapai tujuan finansialmu, kamu bisa ikuti tiga langkah ini:
- Tentukan pos pengeluaran mana yang sanggup kamu korbankan.
- Pilih gaya hidup yang MAU dan MAMPU kamu jalani.
- Tujuanmu harus lebih besar dari apapun, sehingga kamu menjalani prosesnya dengan RELA.
Kalau kata Twelvi, your goal has to be BIGGER than everything else. Jadi kalau kamu merasa berat atau malas ‘berkorban’, mungkin GOALmu kurang besar. ☺
Simak terus obrolan finansial yang seru dengan cara yang asyik setiap Senin malam jam 20.00-21.00 di PowerTalk PowerYourMoney 89.2 PowerFM Jakarta. Ikuti updatenya di twitter dan instagram @QM_Financial.
Fransisca Emi/ financial trainer