Punya Gaji 2 Digit Juga Kudu Punya Keterampilan Mengelola Keuangan yang Baik – Mengapa?
Punya gaji 2 digit? Duh, kebayang deh, bebasnya mau ngapain aja bisa.
Eits, tapi jangan salah loh. Mau punya gaji 2 digit, gaji 3 digit, gaji 1000 digit, kalau enggak tahu cara mengelola keuangan dengan baik, pada akhirnya ya bakalan boncos juga. Mubazir, kasihan deh uangnya enggak ada gunanya.
Punya gaji besar bukan berarti tinggal ongkang-ongkang saja menikmati gaji. Kudu dikelola dengan baik juga, supaya ada manfaatnya. Kalau enggak untuk diri sendiri, ya untuk sesama. Bener nggak sih?
Sudah banyak bukti tuh, ada yang kerja dan mendapat gaji besar, punya banyak barang mewah, tetapi ternyata enggak punya tabungan. Bukan mendoakan, tetapi kadang di hidup itu juga ada badai. Misalnya, ndilalah badainya terlalu besar, dan kita enggak siap, gimana? Punya gaji segede apa pun, enggak ada artinya kan?
Table of Contents
Mengapa Pengelolaan Keuangan Itu Penting, Juga untuk yang Punya Gaji 2 Digit?
Pada prinsipnya, pengelolaan keuangan adalah proses merencanakan, mengatur, mengarahkan, dan mengontrol aset finansial dalam kehidupan kita. Termasuk di dalamnya ada kegiatan seperti budgeting, mengatur prioritas, investasi, menabung, hingga aktivitas sosial, seperti membayar zakat misalnya.
Tujuan pengelolaan keuangan ini sama saja—baik untuk yang punya gaji besar ataupun yang UMR—untuk memastikan bahwa kita dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, sambil juga menabung untuk tujuan jangka panjang dan menghadapi keadaan darurat tanpa stres finansial yang enggak perlu.
Nah, konsep dasar ini harus dipahami dengan baik dulu, karena pengelolaan keuangan yang baik itu dapat memengaruhi hampir setiap aspek kehidupan kita. Dari membeli kebutuhan sehari-hari, membayar tagihan, menyisihkan dana untuk pendidikan atau pensiun, hingga berinvestasi untuk masa depan. Semua ini memerlukan perencanaan dan pengelolaan yang cermat agar dapat tercapai tanpa mengorbankan kestabilan finansial.
Kesalahan Pengelolaan Keuangan Mereka yang Punya Gaji 2 Digit
Betul, sering banget lihat sambat finansial di media-media sosial, seperti di akun fess atau perseorangan. Katanya, gaji besar, tapi kok susah nabung ya?
Nah, di kalangan orang berpendapatan tinggi, ada beberapa kesalahan pengelolaan keuangan yang umum dilakukan sehingga membuat mereka jadi enggak bisa stabil secara finansial (meskipun gajinya besar). Di antaranya:
- Terjadi inflasi gaya hidup. Yes, istilah ini merujuk pada meningkatnya gaya hidup atau lifestyle ketika gaji naik. Akibatnya, muncul pengeluaran tambahan yang mengikis pendapatan, tanpa meningkatkan tabungan atau investasi.
- Kurang diversifikasi. Berinvestasi dalam satu aset atau sektor saja, yang meningkatkan risiko finansial jika pasar aset atau sektor tersebut turun.
- Enggak punya asuransi atau dana darurat, karena merasa cukup nyaman dengan pendapatan rutin yang tinggi. Akhirnya begitu ada yang di luar rencana dan biayanya besar, jadi bingung kan?
- Pengelolaan utang yang buruk. Ada banyak kasus, ketika orang bergaji tinggi ternyata punya utang konsumtif yang tinggi juga. Mirisnya, mereka justru enggak punya rencana keuangan yang solid untuk mengembalikan pinjamannya.
So, pengelolaan keuangan yang baik adalah kunci untuk mencapai dan memelihara kestabilan finansial. Bukan soal nominal banyak dan sedikit yang didapatkan, tetapi justru pada pengeluarannya.
Keterampilan Pengelolaan Keuangan yang Wajib Dimiliki
Mengelola keuangan pribadi bagi yang punya gaji 2 digit akan membutuhkan keterampilan dan pengetahuan yang cukup untuk membuat keputusan yang bijaksana. Berikut adalah beberapa keterampilan utama yang perlu dimiliki oleh kamu yang bergaji besar, agar bisa mengelola keuangan dengan baik.
1. Budgeting: Cara Membuat Anggaran yang Realistis
Mulailah dengan mendokumentasikan semua sumber pendapatan dan mencatat semua pengeluaran untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang situasi keuangan kamu.
Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Alokasikan dana terlebih dahulu untuk kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan. Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang, dan buat anggaran yang membantu kamu mencapai tujuan tersebut.
Sesuaikan anggaran secara berkala agar dapat beradaptasi dengan cepat jika terjadi perubahan dalam pendapatan atau pengeluaran.
2. Investasi: Memilih Investasi yang Sesuai Tujuan
Untuk bisa memulai investasi, kamu perlu membuat rencana keuangan dulu. Tentukan judul, jangka waktu, dan targetnya. Meskipun gajimu besar, tiga hal ini—judul, jangka waktu, dan target investasi—tetap perlu kamu miliki ya.
Dengan adanya judul, jangka waktu, dan target, kamu akan bisa melakukan investasi dengan lebih terarah. Hingga nanti akhirnya, kamu enggak gampang menyabotase keuanganmu sendiri demi hal-hal lain yang kurang penting.
Setelah menentukan judul, jangka waktu, dan target, selanjutnya kamu bisa memilih instrumennya. Sesuaikan karakter instrumen dengan rencana investasi yang sudah kamu buat. Dengan demikian, diharapkan, investasimu dapat berkembang secara optimal.
3. Hemat dan Efisien: Mengurangi Pengeluaran
Periksa pengeluaran bulanan dan identifikasi area di mana kamu bisa berhemat. Meskipun gaji besar, tak ada salahnya jika kamu menerapkan frugal living. Justru, dengan konsep ini, bisa dipastikan, tabungan dan investasimu akan berkembang dengan lebih baik.
4. Perencanaan Pajak: Jadi Warga Negara yang Baik
Bayar semua pajak yang diwajibkan ya. Simpan dokumen dan bukti terkait pajak dengan rapi untuk memudahkan pelaporan dan audit. Update segala peraturan yang berlaku, agar memudahkanmu dalam proses pembayarannya.
5. Persiapan untuk Masa Depan: Asuransi dan Dana Pensiun
Asuransi itu penting dimiliki oleh siapa saja, baik yang bergaji UMR maupun yang punya gaji 2 digit. Apalagi kalau kamu merupakan tulang punggung keluarga. Pastikan semua orang yang hidupnya kamu tanggung memiliki asuransi kesehatan. Paling basic adalah BPJS Kesehatan. Kalau perlu, boleh dilengkapi dengan asuransi kesehatan swasta.
Jangan lupa untuk melindungi dirimu sendiri dengan asuransi jiwa. Agar jika terjadi apa-apa, orang-orang terkasih yang hidupnya bergantung padamu bisa tetap bertahan hidup.
Rencanakan juga dana pensiun kamu. Jangan sampai lupa untuk menyisihkan kontribusi ke dana atau program pensiun, baik yang diberikan oleh kantor ataupun yang kamu bangun secara mandiri. Pastikan masa pensiunmu nanti juga senyaman sekarang, saat kamu masih punya gaji 2 digit.
Nah, jadi meskipun punya gaji 2 digit, ternyata PR-nya juga banyak kan?
Menguasai keterampilan ini membutuhkan waktu, kesabaran, dan praktik. Namun, dengan komitmen untuk belajar dan menerapkan prinsip-prinsip dasar pengelolaan keuangan, kamu pasti dapat membangun dasar yang kuat untuk kesejahteraan finansialmu sendiri dan keluarga, bahkan bisa menjamin masa pensiunmu tetap bisa dijalani seperti sekarang saat masih bergaji besar.
Nah, gimana? Kalau mau, kamu bisa mengundang QM Financial team untuk mengadakan financial training di kantormu, untuk memastikan semua orang punya skill pengelolaan keuangan yang baik, dari yang gajinya sudah besar maupun yang masih entry level. Kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Pengaruh Kinerja Karyawan terhadap Kesehatan Keuangan Perusahaan
Kinerja karyawan merupakan salah satu pilar terpenting dalam menentukan kesuksesan dan pertumbuhan sebuah perusahaan.
Konsep ini enggak hanya berkisar pada efisiensi dan produktivitasnya saja, tetapi juga mencakup kreativitas, inovasi, dan dedikasi mereka dalam menjalankan tugas. Kinerja yang tinggi dari karyawan dapat berkontribusi langsung pada peningkatan pendapatan, kepuasan pelanggan, dan reputasi perusahaan di pasar.
Sebaliknya, kinerja yang rendah dapat menimbulkan biaya yang tidak hanya berdampak finansial, tetapi juga mempengaruhi moral dan motivasi tim secara keseluruhan.
Table of Contents
Hubungan Kinerja Karyawan dengan Kesehatan Keuangan Perusahaan
Kinerja karyawan memegang peran krusial dalam menentukan kesehatan keuangan perusahaan. Analisis mengenai hubungan ini mengungkap bahwa kinerja karyawan enggak cuma memengaruhi aspek keuangan perusahaan secara langsung, seperti penjualan dan keuntungan, tetapi juga secara tidak langsung melalui faktor-faktor seperti reputasi perusahaan dan kepuasan pelanggan.
So, dapat dikatakan secara langsung, bahwa karyawan yang berkinerja tinggi dapat meningkatkan produktivitas, yang berarti lebih banyak pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat dan dengan sumber daya yang lebih sedikit. Hal ini secara langsung berdampak pada penurunan biaya operasional dan peningkatan pendapatan.
Di sisi lain, efek tak langsung dari kinerja karyawan juga tidak kalah penting. Karyawan yang berdedikasi dan memiliki keterampilan yang baik sering kali berkontribusi pada inovasi dan peningkatan kualitas produk atau layanan.
Hal ini meningkatkan kepuasan pelanggan dan dapat mengarah pada loyalitas yang lebih tinggi, membuka peluang untuk pendapatan berulang, dan referensi positif. Selain itu, karyawan yang bersemangat dan berkinerja tinggi cenderung menciptakan lingkungan kerja yang positif, yang dapat menarik talenta baru dan mempertahankan retensi, mengurangi biaya perekrutan dan pelatihan.
Mengingat dampak langsung dan tidak langsung ini, enggak mengherankan kan, kalau kesehatan keuangan perusahaan sering kali terkait erat dengan bagaimana karyawan di dalamnya bekerja dan berkembang.
Perusahaan yang mengakui dan memanfaatkan hubungan ini akan cenderung lebih tangkas, inovatif, dan mampu mengatasi tantangan pasar dengan lebih efektif. Dengan demikian, investasi dalam pengembangan karyawan, baik melalui pelatihan, dukungan, atau pengakuan, menjadi investasi yang berharga bagi keberlangsungan dan kemakmuran keuangan perusahaan.
Peran Keterampilan Mengelola Keuangan pada Karyawan
Nah, jangan salah. Kinerja karyawan salah satunya juga dipengaruhi oleh tingkat keterampilan mengelola keuangan pribadi karyawan.
Pemahaman dan penguasaan keterampilan mengelola keuangan oleh karyawan memiliki dampak signifikan terhadap kinerja mereka, yang pada gilirannya memengaruhi kesuksesan perusahaan secara keseluruhan.
Keterampilan ini mencakup berbagai aspek, seperti budgeting, membuat rencana keuangan, paham cara kerja cash flow, hingga mampu membuat keputusan keuangan yang bijaksana. Karyawan yang memiliki kemampuan ini cenderung lebih bertanggung jawab, rapi, dan proaktif dalam pekerjaan mereka, yang merupakan atribut penting dalam berbagai peran dan industri.
Keterampilan keuangan yang baik memungkinkan karyawan untuk memahami lebih dalam bagaimana pekerjaan mereka memengaruhi keuangan perusahaan.
Misalnya, seorang manajer proyek dengan keahlian keuangan yang kuat akan lebih mampu mengelola anggaran proyek secara efektif, mengidentifikasi area di mana biaya dapat dikurangi tanpa mengorbankan kualitas, dan memahami dampak keputusan finansial terhadap hasil akhir perusahaan.
Di sisi lain, seorang sales yang mengerti tentang pengelolaan keuangan bisa sangat lebih efektif dalam menegosiasikan kontrak yang menguntungkan bagi perusahaan, memahami implikasi keuangan dari kesepakatan tersebut, dan mengidentifikasi peluang untuk peningkatan pendapatan.
Sebagai contoh praktis, katakanlah di sebuah perusahaan ritel, diadakan financial training untuk staf sales-nya. Dalam training tersebut diajarkan cara mengidentifikasi peluang penjualan yang lebih menguntungkan dan mengelola diskon dengan bijak. Hasilnya, staf tersebut tidak hanya meningkatkan penjualan tetapi juga memperbaiki margin keuntungan.
Hal ini menunjukkan bahwa ketika karyawan dilengkapi dengan keterampilan keuangan, mereka tidak hanya memperbaiki kinerja mereka secara individu, tetapi juga secara kolektif berkontribusi pada keberhasilan finansial perusahaan.
Dengan demikian, keterampilan ini harus dilihat sebagai komponen penting dari pengembangan profesional karyawan di semua tingkatan.
Strategi Meningkatkan Keterampilan Keuangan Karyawan
Meningkatkan keterampilan keuangan karyawan merupakan langkah strategis yang dapat membawa manfaat besar bagi perusahaan. Jadi, apa saja strategi yang bisa dilakukan agar bisa mendapatkan manfaat ini?
1. Pemberian Financial Training sesuai Kebutuhan
Salah satu cara efektif untuk mencapai ini adalah melalui implementasi program pelatihan keuangan yang dirancang khusus.
Program ini bisa mencakup berbagai topik, mulai dari dasar-dasar pengelolaan keuangan hingga analisis keuangan lanjutan, tergantung pada peran dan tingkat keahlian karyawan. Pelatihan ini dapat diselenggarakan dalam bentuk workshop, seminar, atau bahkan kursus online, memastikan bahwa materi disesuaikan dengan kebutuhan spesifik karyawan dan perusahaan.
2. Mentoring dan Coaching
Selain pelatihan formal, strategi lain termasuk mentoring dan coaching, di mana karyawan yang lebih berpengalaman dalam keuangan dapat membimbing rekan-rekan mereka.
Cara ini enggak cuma akan membantu dalam transfer pengetahuan, tetapi juga memperkuat budaya pembelajaran dan pertumbuhan dalam organisasi. Perusahaan juga bisa mendorong pembelajaran mandiri dengan menyediakan sumber daya seperti buku, akses ke webinar keuangan, atau langganan jurnal industri.
3. Pemberian Insentif dan Pengakuan
Memberikan insentif dan pengakuan kepada karyawan yang menunjukkan perbaikan dalam keterampilan keuangan atau yang berhasil menerapkan pengetahuan keuangan mereka untuk meningkatkan hasil perusahaan juga bisa menjadi salah satu strategi yang bagus.
Misalnya dengan memberikan bonus, promosi, atau bahkan penghargaan formal. Pengakuan seperti ini tidak hanya memotivasi karyawan tetapi juga menunjukkan pentingnya keterampilan keuangan dalam budaya perusahaan.
4. Pembelajaran Berkelanjutan dan Pengembangan Karier
Menyediakan kesempatan untuk pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan karir di bidang keuangan bisa berupa subsidi untuk kursus lanjutan, sertifikasi profesional, atau bahkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam konferensi dan seminar industri.
Mendorong karyawan untuk terus berkembang dalam pengetahuan keuangan mereka membantu menjaga mereka tetap relevan dan berkompeten dalam peran mereka.
QM Financial menawarkan program pelatihan keuangan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik kantor kamu. Dengan kurikulum yang dapat disesuaikan, QM Financial berkomitmen untuk menyediakan konten yang relevan dan berdampak untuk setiap level karyawan. Baik itu pelatihan dasar pengelolaan keuangan, analisis keuangan lanjutan, atau sesi interaktif tentang perencanaan keuangan strategis, QM Financial siap membantu.
Kami mengundang untuk menghubungi tim QM Financial hari ini melalui . Mari bersama-sama kita buat strategi untuk mengembangkan keterampilan keuangan tim kamu, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada kesuksesan keuangan perusahaan.
Hubungi kami untuk konsultasi dan informasi lebih lanjut tentang bagaimana program kami dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik kantor, dan ambil langkah strategis ini untuk masa depan keuangan perusahaan kamu.
Untuk Mengelola Keuangan Karyawan, Lakukan 5 Kebiasaan yang Dapat Meningkatkan Keterampilan Ini
Persaingan dunia kerja semakin ketat, apalagi di masa krisis seperti sekarang ini. Dan, semakin ke sini, tren dunia kerja memang semakin bergeser. Tak hanya hard skill, soft skill juga menjadi salah satu kriteria penerimaan calon karyawan di perusahaan-perusahaan besar. Bahkan, kadang, keterampilan mengelola keuangan karyawan (dan calon karyawan) bisa juga jadi bahan pertimbangan.
Mengapa begitu?
Karena dari kebiasaan dan keterampilan mengelola keuangan karyawan, maka kemudian bisa diprediksi performa si karyawan itu sendiri saat bekerja. Ketika ia tak memiliki keterampilan yang memadai, maka bisa jadi ia akan mengalami beberapa masalah keuangan. Kalau masalahnya berlarut-larut, maka pada akhirnya pasti akan memengaruhi produktivitasnya dalam bekerja.
Lain halnya jika karyawan sudah memiliki keterampilan mengelola keuangan yang baik, maka ia akan dapat bekerja dengan fokus dan produktif. Because, literally, there’s nothing to worry about!
Nah, berikut ini adalah beberapa hal yang secara sekilas tidak berhubungan, tetapi ternyata mampu memengaruhi dalam upaya meningkatkan keterampilan mengelola keuangan karyawan. Doronglah karyawan untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan berikut ini di kantor.
5 Kebiasaan di Kantor yang Bisa Meningkatkan Keterampilan Mengelola Keuangan Karyawan
1. Membuat rencana kerja harian
Memang tak semua karyawan mau dan bisa membuat rencana kerja harian. Namun, sebenarnya, jika kita bisa membuatnya, maka hal ini dapat membantu kita untuk bekerja dengan lebih efisien dan efektif. Karena dengan membuat rencana kerja harian, berarti kita sudah memetakan kesibukan kita dalam sehari, dan kemudian bisa menentukan prioritas pekerjaan apa yang harus didahulukan.
Kebiasaan membuat rencana seperti ini juga penting dalam hal mengelola keuangan karyawan. Terutama jika hendak membuat rencana untuk mewujudkan tujuan keuangan.
So, dengan terbiasa membuat rencana kerja harian, maka karyawan akan dengan mudah pula membuat rencana keuangan demi tujuan dan mimpi-mimpi yang ingin diwujudkan. Karyawan juga jadi tahu kan, prioritas mana yang harus didahulukan.
2. Mengelola waktu
Waktu memang bisa jadi “musuh”, tetapi bisa juga jadi kawan. Apalagi bagi orang-orang sibuk seperti para karyawan kantoran, waktu bisa jadi kawan jika bisa dikelola dengan baik.
Dengan waktu yang dikelola dengan baik, maka pekerjaan yang dilakukan bisa lebih efisien sehingga jam lembur pun bisa dikurangi. Banyak hal yang akan diuntungkan jika karyawan tak harus lembur setiap hari, bukan?
Jika kebiasaan mengelola waktu dengan baik dapat dilakukan, maka karyawan pun pasti juga akan dengan mudah mengelola keuangan pribadi dengan baik pula. Karena pada prinsipnya, mengelola waktu dan mengelola keuangan karyawan itu tak terlalu jauh berbeda. Prinsipnya pada prioritas, dan juga meminimalkan risiko yang bisa terjadi.
3. Membaca berita
Karyawan yang rajin membaca berita-berita update mengenai berbagai hal, wawasannya biasanya juga akan luas. Karyawan dengan wawasan yang luas akan lebih mudah bekerja sama dalam tim, tak ragu mengemukakan pendapat dan ide, pun bisa menerima kritik dengan baik.
Sama juga halnya dengan mengelola keuangan. Ketika kita rajin membaca dan update berita, kita jadi tahu kalau ada perkembangan di dunia finansial, misalnya seperti adanya aplikasi-aplikasi baru yang dapat memudahkan kita. Berita-berita ini juga kita perlukan sebagai bahan untuk melakukan review terhadap investasi kita lo. Sudah paham banget kan, misalnya saja saham sebagai instrumen investasi itu sangat sensitif terhadap berbagai hal yang terjadi di luar sana. Kalau kita mengikuti berita yang ada, dan kita paham cara kerja investasi yang benar, kita bisa menghindarkan diri dari kepanikan yang bisa berakibat panic buying ataupun panic selling.
4. Belajar hal baru
Perkembangan zaman memang luar biasa ya? Semakin hari, selalu saja ada hal baru yang bisa dipelajari. Untuk mengembangkan diri, karyawan perlu untuk memiliki semangat belajar berbagai hal baru.
Demikian juga dengan mengelola keuangan karyawan. Di dunia keuangan, akan selalu ada hal baru yang harus kita pelajari. Bahkan yang sudah jago literasi keuangan pun harus tetap update dengan perkembangan pengetahuan keuangan yang terbaru kok, supaya bisa selalu beradaptasi.
Jangan berhenti belajar deh pokoknya, baik yang berhubungan dengan kinerja profesional di kantor, maupun dalam hal mengelola keuangan.
5. Mengevaluasi hasil kerja hari itu
Kebiasaan karyawan untuk melakukan evaluasi kerja pada hari ini akan bermanfaat besar sekali bagi perkembangan diri mereka sendiri ke depannya. Ya, evaluasi kerja tak hanya bisa dilakukan oleh atasan terhadap kinerja bawahan, tetapi akan lebih baik, karyawan mengevaluasi hasil kerja masing-masing di akhir hari sehingga besok mereka bisa memperbaiki apa yang kurang.
Kebiasaan mengevaluasi ini juga bermanfaat dalam hal mengelola keuangan, karena untuk bisa membuat rencana yang komprehensif—yang dapat membantu kita untuk mewujudkan tujuan keuangan—maka kita juga harus bisa mengevaluasi berbagai hal yang sudah kita lakukan sebelumnya. Dengan evaluasi ini, kita tahu, mana yang sudah baik dan bisa dilanjutkan, serta mana yang kurang oke dan perlu penyesuaian.
Nah, untuk mendorong karyawan agar lebih terampil dalam mengelola keuangan, selain mendorong mereka untuk melakukan berbagai kebiasaan di atas, pihak perusahaan perlu juga untuk memberikan bekal pengetahuan dalam bentuk training keuangan.
Gali informasi lebih dalam mengenai kebutuhan karyawan dalam masalah keuangan mereka masing-masing, dan diskusikan dengan tim trainer agar dapat memberikan materi yang tepat. Mulai dari pengelolaan gaji, mengelola utang, sampai merencanakan pensiun.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Pentingnya Keterampilan Mengelola Keuangan untuk Para Lajang
Sebagai lajang, kita rentan banget dengan yang namanya godaan. Enggak, nggak salah kok! Namanya juga darah muda. *autonyanyi* Tapi karena itulah, jadi sangat penting bagi kita untuk punya keterampilan mengelola keuangan.
Jadi lajang, seakan nggak punya tanggungan. Pada faktanya, banyak di antara lajang yang belum juga punya tujuan keuangan yang jelas. Merasa masih jauh dari pensiun, merasa sehat walafiat, merasa masih penuh energi, dan things are going well.
Tapi, siapa yang bisa menjamin, kalau things are going well terus?
Jangankan hidup, cuaca saja pagi cerah, siang sedikit sudah bisa mendung dan hujan besar kan? Kalau mau contoh yang paling nyata ya, pandemi dan resesi ekonomi yang sedang kita jalani saat ini. Siapa yang mengira, hal seperti ini harus kita jalani di sepanjang tahun 2020?
Jangan terlena dengan ‘status lajang’. Memang sih bebas merdeka, tapi ada baiknya kamu mulai pikirkan juga masa depanmu. Enggak selamanya things are going well kan?
Berikut beberapa alasan mengapa kamu, justru karena masih lajang, harus punya keterampilan mengelola keuangan.
1. Agar dapat hidup sesuai kemampuan
Adalah penting bagi kita untuk sadar seberapa kita punya kemampuan finansial. Tanpa memahaminya, kita bisa terjebak dalam gaya hidup berlebihan, melebihi kemampuan yang akibatnya bisa fatal bagi kehidupan kita kelak.
Dengan memiliki keterampilan mengelola keuangan, kita jadi kenal prioritas, serta tahu mana kebutuhan yang harus diprioritaskan dan mana yang bisa ditangguhkan demi bisa memenuhi hal lain yang lebih besar.
2. Terhindar dari masalah keuangan di kemudian hari
Jika kita punya keterampilan mengelola keuangan dengan baik, di kemudian hari, kita bisa menghindarkan diri sendiri dari masalah keuangan yang mungkin timbul.
Salah satunya, yang terbesar, adalah utang. Justru, jika kita bisa mengelola keuangan dengan baik, utang bisa jadi bukan masalah, melainkan jadi alat untuk menumbuhkan aset. Kok bisa? Iya, bisa, tapi ya keterampilan kita dalam mengelola uang memang harus mumpuni.
3. Memberi perlindungan pada diri sendiri
Dari waktu ke waktu, kita memang akan selalu dihadapkan pada masalah keuangan. Selain kita manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, uang juga menjadi alat perlindungan.
Kok gitu? Iya, misalnya saja, ketika kita sakit. Butuh berobat ke dokter, atau bahkan dirawat inap di rumah sakit. Tanpa uang, kita tidak bisa melakukannya, bukan? Tambahan lagi, sakit itu mahal. Tetapi, dengan pengelolaan keuangan yang baik–dengan cara membeli asuransi–biaya berobat dan rumah sakit jadi lebih ringan. Dengan mengelola keuangan, kita jadi punya perlindungan terhadap risiko yang lebih besar.
4. Memberi rasa aman
Ketika kita tahu bahwa keuangan kita sehat, uang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sampai tiba gajian lagi, plus tahu bahwa kita punya perlindungan terhadap jiwa dan kesehatan yang memadai, maka kita pun akan merasa aman dan tenang beraktivitas.
Rasa aman ini penting loh! Tanpa rasa aman, kamu bakalan susah fokus, dan akhirnya bisa memengaruhi kinerjamu di kantor dan di setiap aktivitasmu sehari-hari. Mau mengeluarkan uang untuk apa pun juga dengan tenang, karena sudah dalam rencana dan anggaran, dan sudah pasti cukup. Nggak pernah merasakan tanggal tua-tanggal muda, dan nggak perlu terpaksa harus makan mi instan di akhir bulan. Ya, maksudnya kalau mau makan mi instan ya makan saja sih, nggak perlu nunggu tanggal tua. #ehgimana
5. Memungkinkan kita untuk punya tabungan demi masa depan
Kamu pasti menginginkan yang terbaik untuk dirimu sendiri di masa depan, yang harus mulai direncanakan sejak sekarang. Tanpa keterampilan mengelola uang yang baik, rasanya sulit untuk menabung apalagi investasi.
Alhasil, boro-boro mikirin masa depan, buat yang sekarang saja ngos-ngosan.
So, buat kamu para lajang yang pengin menambah keterampilan mengelola keuangan, bisa banget join di online course QM Financial di Udemy ya. Sudah tersedia paket Journey for Singles yang pasti cocok untukmu. Di dalamnya ada topik yang membahas mengenai Dana Darurat, Dana Menikah, sampai Dana Liburan, termasuk bagaimana caranya agar tetap bisa berinvestasi di masa sulit.
Enaknya belajar di Udemy, kamu enggak terikat oleh waktu. Kamu bisa mempelajari semua materi kapan pun, karena aksesnya lifetime untuk sekali pembayaran saja.
Asyik kan?
Yuk, belajar bareng di Udemy. Tim QM Financial tunggu di sana ya!