Kapan Perusahaan Harus Membuat Program Persiapan Pensiun?
Berapa tahun Anda akan bekerja? Selama-lamanya? Saat sampai usia nanti, 55 tahun atau 58 tahun atau 60 tahun, seorang karyawan akan berhadapan dengan periode pensiun. Tentu akan sangat membantu jika perusahaan tempatnya bekerja bisa menyediakan program yang menyiapkan pensiun bagi karyawannya.
Beberapa tahun terakhir QM Financial banyak terlibat dalam program persiapan pensiun dan program pensiun dini / golden handshake. Apakah ada usia ideal untuk melaksanakan program pensiun ini? Biasanya program persiapan pensiun akan dilaksanakan berdekatan dengan usia pensiun seorang karyawan. Padahal sebetulnya persiapan pensiun tidak bisa dilakukan secara mendadak. Ada proses yang memang perlu dilakukan dan proses tersebut sebaiknya dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Berikut ini adalah contoh 3 jenis waktu pelaksanaan program persiapan pensiun – berdasarkan usia karyawan.
PROGRAM PENSIUN (Usia 50- 60 tahun)
Perusahaan-perusahaan besar biasanya menyiapkan program ini untuk karyawan yang sudah mendekati usia pensiun. Sering kali program ini diselenggarakan sangat dekat dengan periode pensiun sehingga upaya diskusi yang bisa dilakukan untuk persiapan pensiun jadi sangat terbatas. Program persiapan pensiun ini jangan salah diartikan menjadi program transformasi karyawan untuk menjadi pemilik bisnis. Pensiun itu tidak selalu soal menjadi entrepreneur.
Poin-poin penting dari program pensiun khusus usia 50 tahun ke atas ini, antara lain:
- Memastikan pelunasan utang saat masuk periode pensiun.
- Menyesuaikan cashflow biaya hidup saat masuk periode pensiun.
- Memeriksa fasilitas kesehatan yang dapat digunakan di periode pensiun.
- Memeriksa daftar aset mana yang dapat dioptimalkan.
- Mempelajari kembali jenis-jenis aset aktif: bisnis, properti dan surat berharga.
PROGRAM PRA-PENSIUN (Usia 35-49 tahun)
Belum banyak perusahaan yang menyadari pentingnya proses persiapan pensiun sejak dini. Justru saat seorang karyawan sedang dalam puncak karir dan memiliki penghasilan yang banyak, ia perlu segera mewujudkan berbagai tujuan finansialnya. Di periode ini seorang karyawan perlu memastikan sebagian penghasilannya dapat tersimpan dengan baik sekaligus mulai mewujudkan aset aktif.
Poin-poin penting dari program pra pensiun khusus usia 35 tahun ke atas ini, antara lain:
- Memanfaatkan program pembiayaan atau kredit agar dapat mewujudkan kepemilikan properti baik untuk ditempati maupun investasi.
- Melakukan proses menabung atau investasi rutin dari sebagian penghasilan.
- Mewujudkan pencapaian tujuan finansial penting seperti dana darurat, dana pendidikan dan dana pensiun.
- Mempelajari kembali jenis-jenis aset aktif: bisnis, properti dan surat berharga.
- Mewujudkan pembelian aset aktif dan mulai menikmati penghasilan pasif.
PROGRAM PERSIAPAN KARIR (Usia <34 tahun)
Tentu saja untuk seorang karyawan yang baru mulai bekerja, bicara pensiun bukanlah suatu hal yang menarik. Akan tetapi, pengenalan diri dan persiapan karir sangat berkaitan erat dengan fondasi keuangan seorang karyawan. Oleh karena itu, program persiapan karir bisa menjadi batu loncatan pertama untuk memulai sebuah perjalanan panjang persiapan pensiun.
Poin-poin penting dari program persiapan karir usia di bawah 34 tahun ini, antara lain:
- Mewujudkan good money habit dengan rasio keuangan yang sehat.
- Mengatur cashflow dan kebiasaan pengeluaran lifestyle.
- Mewujudkan kepemilikan rumah pertama.
- Mewujudkan pencapaian tujuan finansial penting seperti dana darurat, dana pendidikan dan dana pensiun.
- Mempelajari jenis-jenis aset aktif: bisnis, properti dan surat berharga.
Jadi, kapan perusahaan perlu membuat program persiapan pensiun? Jawabannya adalah sekarang juga! Program ini bisa dimulai dari pertama kali seorang karyawan mulai bekerja di perusahaan tersebut, terus berproses saat karirnya meningkat dan ditutup dengan program puncak yang membahas persiapan final untuk pensiun. Semua ada prosesnya dan tidak ada potong kompas dalam belajar.
Silakan periksa program seperti apa yang tersedia di kantor Anda. Mungkin sudah waktunya kita ngobrol lebih jauh tentang program yang paling cocok untuk karyawan agar lebih sejahtera.
Wealthy Employees, Happy Companies.
Ligwina Hananto / @mrshananto / Founder / CEO / Financial Trainer
7 Tips Liburan Anti Utang dan Anti Bokek Paska Liburan
Asyiknya liburan di akhir tahun, apalagi bertepatan dengan libur Natal. Di QM Financial, menjelang Natal dan Tahun Baru kami biasanya libur hampir 2 minggu. Sebenarnya antara senang tapi juga pusing! Kenapa? Karena liburan yang berbarengan dengan liburan sekolah anak biasanya butuh pengeluaran yang besar. Jadi sebaiknya sebelum liburan benahi dulu kondisi keuangan dan jangan sampai keuangan babak belur setelah liburan.
read more: Liburan Seru
Berikut TIPS Agar Liburan Jalan Keuangan Lancar :
- Persiapkan dana liburan dengan menabung setiap bulannya.
Apabila memang ada rencana liburan, persiapkan dana liburan sebelumnya. Sisihkan penghasilan untuk liburan pada rekening khusus. Lakukan hal ini sebelum membayar biaya pengeluaran setiap bulan. Intip rekening liburan hanya pada saat mendekati waktu liburannya agar tidak tergoda digunakan untuk kebutuhan lain.
read more: Serba serbi Dana Liburan
- Perhitungkan pengeluaran liburan sebelum berangkat
Perhitungkan biaya-biaya yang akan keluar selama liburan, dari mulai akomodasi dan transportasi, biaya tiket masuk tempat wisata, makan minum serta belanja. Carilah informasi mengenai biaya tersebut agar dapat memperkirakan jumlah anggaran yang akan keluar. Apabila tabungan tidak mecukupi biaya yang akan keluar, maka cari alternatif liburan yang lebih terjangkau. Atau menabunglah dengan jangka waktu lebih lama agar tabungan mencukupi untuk membiayai liburan ke tempat yang diinginkan.
read more: Senang Liburan
- Pisahkan antara rekening liburan dengan rekening penghasilan.
Bedakan tabungan untuk liburan dengan rekening gaji agar uang tidak tercampur. Simpan ATM untuk dana liburan di tempat yang aman agar tidak tergoda untuk diambil sewaktu-waktu. Ingat, hanya diintip pada saat mendekati waktu liburan saja.
- Pastikan pengeluaran rumah tangga dan dana pendidikan anak tidak diganggu
Pengeluaran rumah tangga yang sudah dicatat setiap bulannya serta dana pendidikan anak jangan diganggu gugat. Bayarkan terlebih dahulu tagihan yang datang secara penuh. Jangan membawa ATM untuk kebutuhan rumah tangga saat liburan agar tidak terpakai.
- Rem jalan jalan setelah liburan.
Setelah liburan usai, kencangkan ikat pinggang kembali. Rem dahulu jalan-jalan saat akhir pekan dan hindari membeli barang yang belum dibutuhkan.
- Menambah penghasilan apabila memang dibutuhkan
Dana Darurat seringkali dibongkar karena terpakai untuk liburan? Ini saatnya mengembalikan sejumlah Dana Darurat dengan melakukan pekerjaan tambahan di luar pekerjaan utamamu. Saat ini banyak sekali cara untuk menambah penghasilan seperti berdagang, ikut bergabung dengan transportasi online dan sebagainya.
read more: Jastip, peluang usaha saat traveling
- Menabung kembali untuk liburan berikutnya
Kalau kamu berhasil menabung untuk Dana Liburan kali ini, pasti deh kamu juga akan berhasil untuk mempersiapkan Dana Liburan selanjutnya. Ingat ya, saat terima gaji, segera sisihkan penghasilan ke rekening terpisah untuk destinasi wisata selanjutnya.
Dapatkan DISKON KHUSUS PROGRAM #MyQMPlan untuk semua Konsultasi dan PLAN
Hubungi QM Financial di WA 08111500688
Jadi, mau kemana liburan selanjutnya? Mau kemana pun, pastikan kamu punya uangnya dan anti hutang!
Selamat liburan!
Mia Damayanti /Sales
Karyawan dan Komunitas Pulau Bunyu Ikutan Training Finansial
Sungguh sebuah kejutan untuk saya, dipanggil kembali ke Pulau Bunyu. Lima tahun yang lalu saya pernah menjejakkan kaki ke pulau di Kalimantan Utara ini. Ceritanya dalam rangka mengadakan training untuk karyawan Pertamina EP, kali ini saya kembali berkunjung ke Pulau Bunyu. Tapi apa yang berbeda ya?
Pertama, saya bertemu tidak saja dengan karyawan Pertamina EP – Aset 5. Saya juga bertemu dengan komunitas ibu-ibu, warga Pulau Bunyu. Kebanyakan para ibu ini bersuamikan nelayan yang pekerjaannya tentu saja tidak gajian bulanan. Sebuah tantangan besar untuk bisa berbagi pengetahuan pengelolaan keuangan dengan para ibu ini.
Salah satu cara mengajarkan keuangan dengan menyenangkan adalah dengan beraktifitas. Biasanya kami menyisipkan kegiatan permainan kartu pengeluaran – namun kalli ini tidak teknik menempelkan kartu. Kami memutuskan untuk mengajak para peserta yang mayoritas ibu-ibu ini untuk bergerak memilih temannya sekelompok berdasarkan kategori pengeluaran bulanan. Siapa sangka mendefinisikan pengeluaran bulanan bisa seheboh ini?
![Karyawan dan Komunitas Pulau Bunyu Ikutan Training Finansial Karyawan dan Komunitas Pulau Bunyu Ikutan Training Finansial](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2017/12/IMG20171219105628-600x450.jpg)
Ibu-ibu komunitas Pulau Bunyu asyik bersama dalam permainan kartu pengeluaran
Kedua, saya bertemu juga dengan karyawan Pertamina EP yang ternyata sudah pernah mengikuti training yang kami laksanakan 5 tahun lampau. Yang spesial adalah bagaimana Adi – karyawan ini, ternyata sudah berinvestasi lho! Saya senang sekali ternyata apa yang saya sampaikan 5 tahun lalu sudah Adi praktikkan dalam keuangan keluarganya. Adi bahkan menyempatkan diri mampir ke guest house tempat saya menginap sehingga kami melanjutkan diskusi tentang rencana keuangan yang ia buat sendiri.
Materi yang saya bawakan pun disesuaikan dengan kebutuhan para peserta. Sesi pagi bersama para ibu komunitas Pulau Bunyu lebih berkonsentrasi pada cara mengatur cashflow bulanan rumah tangga. Sementara sesi siang bersama karyawan Pertamina EP, saya lebih banyak membahas berbagai informasi menarik untuk investasi termasuk menjelaskan kelebihan kelemahan properti dan bitcoin. Dengan begitu saya harapkan baik para ibu komunitas Pulau Bunyu maupun bapak ibu karyawan Pertamina EP bisa mengambil keputusan keuangan dengan pikiran yang jernih dan pengetahuan yang memadai. Sangat penting agar kita semua bisa mengatur cashflow agar ada bagian dari penghasilan kita yang bisa ditabungkan atau diinvestasikan. Sementara itu saat memilih produk terutama untuk investasi, kita perlu sadar betul atas segala risiko yang terkandung dalam produk pilihan kita.
Ayo belajar terus melalui pelatihan keuangan bersama QM Financial. Training seperti ini bisa disesuaikan dengan peserta ibu-ibu komunitas maupun untuk karyawan perusahaan yang sudah mahir berinvestasi. Selalu ada cara menyenangkan untuk menghadirkan training finansial yang serba praktis dan bermanfaat.
Ligwina Hananto / @mrshananto / Founder / CEO / Financial Trainer
Yuk hubungi tim QM Financial melalui WA 08111500688.
Booking jadwal training finansial di kantormu. SEGERA!
Kiat Jitu Atasi Gajian Tak Kasat Mata
Halo, apa kabar? Kayaknya ada yang lagi senang nih karena habis gajian!
Atau,
Malahan lagi sedih karena mengalami yang namanya gajian tidak kasat mata?
Duh kasian… ibaratnya punya pacar tapi gak bisa diajak jalan alias cuma pacar khayalan yang disimpan dalam hati saja *eaaaaaa
“Udah bekerja bertahun-tahun tapi tidak punya aset. Setiap bulan terima gaji tetapi selalu habis. Gaji cuma numpang lewat rekening habis itu menghilang kayak mantan…. Tuh kan jadi baper!”
Pernah atau sedang mengalami kondisi seperti di atas? Mau menyalahkan gaji karena jumlahnya yang kamu terima kecil? Hei, tunggu dulu! Kondisi di atas bisa juga terjadi karena caramu dalam mengelola keuangan yang belum tepat.
Coba deh, diingat-ingat…. Saat terima gaji, apa yang kamu lakukan?
Apakah kamu langsung menyisihkannya untuk membayar utang dan tagihan lainnya?
atau
Langsung cuss membeli barang yang sudah diincar sejak bulan lalu sampai barang tersebut terbawa mimpi?
Apapun yang dilakukan dengan gajimu, jangan sampai sudah bersusah payah mendapatkannya tapi hanya numpang lewat dan tidak jadi apa-apa!
Simak 5 tips mencegah gajian tak kasat mata!
Buat 4 pos pengeluaran bulanan
Saat kamu terima gaji, hal yang pertama yang bisa dilakukan adalah membuat 4 pos pengeluaran. Hitung dan sisihkan gajimu ke dalam 4 pos pengeluaran tersebut sesuai dengan kewajiban yang harus dibayarkan.
Jenis Pos Pengeluaran | % dari gaji | Keterangan |
Menabung / Investasi | Minimal 10% | Tabungan bank, logam mulia, deposito dsb |
Cicilan Utang | Maksimal 30% | KPR/KPA, Kendaraan, gadget |
Rutin | Idealnya 35% – 40% | Asuransi, Rumah Tangga, Transportasi, Anak, Sosial |
Gaya Hidup | Maksimal 20% | Makan di luar (fine dining), Nonton etc |
related article: 5 Pengeluaran Bulanan Yang Harus Kamu Ketahui
Memisahkan Tabungan
Saya tipe orang yang kalau lihat uang di rekening bawaannya pengen diambil saja. Kalau kamu termasuk tipe yang seperti ini juga maka sebaiknya kamu membuat dua akun rekening bank. Rekening pertama untuk pos tabungan/investasi dan yang kedua untuk pos pengeluaran yang lainnya.
related article: Mari Menabung
Bijak Menggunakan Kartu Kredit
Sudah punya dua rekening tabungan tapi gaji masih habis juga? Mungkin tanpa sadar kamu berbelanja tidak menggunakan uang tunai melainkan dengan kartu kredit. Banyak yang menjuluki kartu kredit sebagai “kartu setan.” Padahal pada kenyataannya, kartu kredit bisa dijadikan andalan saat kondisi darurat. Kamu bisa memakai kartu kredit untuk kebutuhan mendesak seperti mobil mogok dan harus diperbaiki di bengkel terdekat. Tapi ingat, berani gesek harus berani bayar!
related article: Tentang Kartu Kredit
Punya Asuransi / BPJS Kesehatan
Gaji biasanya cuma numpang lewat saat ada kejadian tak terduga yang menimpamu. Misalkan, kamu atau ada anggota keluargamu tiba-tiba jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Sedangkan kamu dan keluarga tidak memiliki asuransi ataupun BPJS, mau gak mau kamu harus menanggung beban biayanya dengan uang pribadimu. Kejadian ini kerap kali dialami oleh seseorang sehingga dia terpaksa harus menggunakan uang tabungannya bahkan berhutang untuk membayar biaya rumah sakit. Oleh sebab itu, penting sekali untuk mempunyai asuransi atau BPJS Kesehatan supaya kamu bisa terhindar dari biaya sakit yang dapat mengacaukan keuanganmu.
related article: Seperti Ini Asuransi yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Karyawan
Financial Check Up
Yang juga penting agar terhindar dari gajian tak kasat mata adalah dengan melakukan financial check up sehingga kamu bisa mengidentifikasi pos mana saja yang memiliki pengeluaran paling besar. Dan periksa juga apakah pengeluaran tersebut masuk ke dalam kategori kebutuhan atau keinginan.
related article: Siapkan Jalan Menuju Semua Tujuan Finansialmu!
Nah, sudah melakukan langkah yang mana dari 5 tips di atas untuk keuanganmu? Semoga kondisi keuanganmu semakin baik setelah melakukan tips di atas.
Dapatkan DISKON KHUSUS PROGRAM #MyQMPlan untuk semua Konsultasi dan PLAN
Hubungi QM Financial di WA 08111500688
Nita Kurniawati / Sales
Pengakuan Seorang Karyawan yang Juga Pemilik Bisnis: Ternyata Cari Uang itu Gampang, Simpannya yang Susah!
Percaya gak kalau cari uang itu gampang? Simpannya yang susah!
Ternyata. Ini hal terkeren yang saya pelajari dari salah satu teman saya minggu lalu.
Apa mata pencaharian kamu? Nah ternyata ini gampang. Cari uang itu dengan mata pencaharian tadi. Kamu mungkin seorang karyawan. Mungkin juga kerja sendiri – freelance, ambil proyek sana sini. Atau kamu memiliki sebuah bisnis. Atau kamu sedang dagang? Apa pun itu, artinya kamu sudah punya penghasilan! Selamat!
related article: Pentingnya (Belajar) Menghasilkan Uang
Tapi ternyata bagian ini gampang. Mau punya berapa setiap bulan? Rp1.000.000? Rp10.000.000? Rp100.000.000? Atau Rp1.000.000.000? Yang akan jadi masalah adalah bagaimana memastikan uang itu ada yang tersimpan!
“Cari uang itu gampang. Simpannya yang susah!”
Begitulah pengalaman seorang teman saya. Saya sampai meminta ijin agar boleh menuliskan pembicaraan kami di suatu sore minggu lalu.
Teman saya ini – sebut saja namanya Citra*. Ia bekerja di sebuah bank asing. Punya posisi cukup tinggi lho. Selain itu, Citra juga punya hobi memasak. Citra termasuk orang yang sangat peduli kesehatan – maka masakan yang ia hasilkan juga sangat khusus, makanan sehat! Dari hobi memasak ini Citra berhasil membuat sebuah usaha kecil, dari rumah, catering makanan sehat. Jadi soal penghasilan, gak ada masalah dong!
Tapi ternyata urusan pengeluaran Citra punya masalah. Sebagai seorang single mother, Citra menanggung semua pengeluaran keluarganya. Keluarga ini ternyata cukup besar. Ada 2 anak remaja dan ibunda yang sudah sepuh tinggal bersama mereka. Citra belum punya rumah di usia lewat 40 tahun. Sehingga buat Citra, setiap tahun adalah perjuangan untuk mengumpulkan dana uang sewa tahun berikutnya.
related article: Atas Nama Cinta
Saya mengusulkan agar Citra melakukan beberapa hal berikut:
Mencatat Pengeluaran Seminggu
- Ini adalah salah satu alat yang dapat memetakan ke mana perginya uang kita. Ini bukan sebuah kegiatan menyenangkan yang inspiratif. Tetapi ini sangat diperlukan untuk kita yang merasa gak bisa menabung dan bingung ke mana uang kita pergi.
- Coba catat apa saja pengeluaranmu dalam satu minggu, Senin sampai Jumat dan Sabtu sampai Minggu. Bagi jenis pengeluaran dalam 4 kategori: menabung atau investasi, cicilan utang, pengeluaran rutin dan pengeluaran lifestyle. Perhatikan bagian mana yang menurutmu gak penting dan perlu disunat!
- Ini menyebalkan tapi penting. Berapapun penghasilan yang Citra dapatkan dari pekerjaan utama di bank dan dari bisnis kecilnya tidak akan jadi apa-apa jika Citra tidak punya kendali pada pengeluarannya.
Memisahkan Keuangan Pribadi Dengan Keuangan Bisnis
- First rule of business. Keuangan pribadi dan bisnis harus terpisah. Penghasilan bisnis digunakan untuk pengeluaran bisnis. Penghasilan pribadi untuk pengeluaran pribadi. Jadi mulai saja dulu dengan memiliki dua rekening yang berbeda sehingga lalu lintas uang terlihat dengan jelas. Setelah itu bagian Citra untuk bisa patuh menggunakan uang apa untuk pengeluaran apa.
Siapkan Target Usaha
- Biasanya Tujuan Finansial itu disiapkan untuk keuangan pribadi. Misalnya punya tujuan dana pendidikan dan di kasus Citra tujuan dana sewa rumah. Nah sekarang saatnya bisnis pun diberi target supaya dapat memberikan manfaat pada keuangan pribadi! Jadi bisnis makanan sehat Citra sekarang punya peran, harus bisa mengumpulkan uang yang bisa digunakan keluarga Citra untuk sewa rumah tahun depan!
Penutup pembicaraan kami cukup nyelekit. Kalimat berikut datang dari mulut Citra sendiri.
“Win, ngapain punya bisnis kalau gak ada hasilnya ya?”
Ternyata Citra mulai sedih. Ia mulai merasa bisnisnya ini hanya nambah repot saja. Semua plus plus setiap bulan hanya bisa untuk membiayai ongkos produksi dan gaji karyawan. Sementara dirinya sebagai pemilik gak pernah merasa dapat apa-apa. Ini sungguh kenyataan pahit. Saya paling sedih kalau sebuah bisnis harus tutup. Ayo semangat Citra, sekarang saatnya bisnismu punya target peran dalam keuangan pribadimu.
Menurut kalian, apakah Citra perlu menutup bisnisnya?
Berikan jawaban kamu untuk menyemangati Citra dengan mention saya di Twitter dan Instagram lewat akun @mrshananto ya.
Ligwina Hananto/@mrshananto/ Founder/CEO/ Trainer/Konsultan
related article: Plisss… Jangan Sampe Bangkrut!
Apakah kamu menghadapi kesulitan bisnis yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan?
Daftarkan BISNIS-mu untuk konsultasi dengan Ligwina Hananto. Kontak WA 08111500688 |
Ternyata Film Pengabdi Setan Ada Hubungannya Dengan Keuangan
![Ternyata Film Pengabdi Setan Ada Hubungannya Dengan Keuangan Ternyata Film Pengabdi Setan Ada Hubungannya Dengan Keuangan](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2017/11/GOEBX65X.jpg)
picture courtesy: @pengabdi_setan
Udah lihat film Pengabdi Setan?
Udah dong yaaa….
Yang udah nonton pasti tau kalau setting awal cerita adalah kemunduran finansial suatu keluarga, yang dimana si Ibu dulunya penyanyi, lalu uang keluarga mereka habis untuk biaya pengobatan sang Ibu. Lalu diceritakan mereka sekeluarga harus pindah ke rumah Nenek yang terletak di kampung, anak pertamanya putus kuliah, endebre endebre.
Personally I hate horror movie.
Di dalam film ini rasanya saya pengen towel manja si Bapak sembari ngomong “BPJS keleus, ga bakal deh kejadian rumah abis buat pengobatan.” Zzzz ganteng-ganteng kok nggak tau BPJS sih.. LOL.
Anyway, to me the real horror thing in that movie that can happen in our life is any of us can experience bankruptcy.
Seperti di dalam film Pengabdi Setan, kadang sebenarnya bukan penghasilannya yang sedikit, namun pengelolaan keuangannya yang belum tepat.
Believe me, it is not only how to earn money, but also how to manage it.
Saya termasuk orang yang percaya bahwa pengelolaan keuangan yang baik itu berawal dari rumah, dari pengelolaan uang jajan kita semasa SD, dari contoh orangtua kita bagaimana caranya membelanjakan uang, dan yang paling penting lifestyle.
Every mother is a financial planner, dari seorang Ibu lah perencanaan keuangan keluarga terbentuk dan terealisasikan.
Nggak percaya?
Seperti ini contohnya. Bayangkan satu keluarga kecil, Ayah dan Ibu bekerja, berpenghasilan total Rp20juta/bulan. Anehnya, hanya mampu untuk menyekolahkan anak di sekolah gratis (sekolah negeri sekarang gratis), belum mampu untuk punya rumah (masih mengontrak), dan tidak punya tabungan.
Gaji habis hanya untuk hidup per bulan saja. Tidak ada yang tahu kondisi sebenarnya keluarga ini, karena mereka masih rajin liburan 3x setahun, ke luar negeri pula. Foto-foto di akun media sosialnya pun terlihat rumah mereka yang asri dengan furniture kekinian. Siapa yang tahu, ternyata mereka masih mengontrak.
related articles: Sudah punya aset apa?
Sounds weird, right? Tapi percaya deh, hal ini masih banyak sekali terjadi di lingkungan sekitar kita.
Hello, siapa yang merasa jleb jleb di hatinya membaca deskripsi keluarga di atas? No worries, saya menulisnya dengan hati seperti tersayat sembilu karena menyadari, hey my family is one of those families.
Di saat seperti ini saya tidak terlalu takut lagi menonton film horor, karena ternyata.. Hidupku lebih horor qaqa.
Kenapa horor? Karena Pengabdi Lifestyle ternyata lebih serem dari Pengabdi Setan.. LOL.
Fear not, fellas! Yuk sama-sama kita belajar karena #LiterasiFinansial dimulai dari rumah dan dari kita sendiri.
*tulisan ini diambil dari pemenang writing competition #QMquiz #QMAnniversary yang bernama Askiiasari
Hubungi WA 08111500688 untuk jasa konsultasi serta perencanaan keuangan pribadi / bisnis / organisasi-korporasi
Coba Cek Fasilitas Reimbursement di Kantormu! Jangan-jangan Ini Salah Satu Bom Waktu Yang Siap Meletus!
Hari itu Eva duduk bersama Mia teman satu divisinya. Mereka memutuskan untuk ngopi sore-sore di cafe lantai dasar gedung kantor. Eva sedang stres berat!
Tahukah Kamu Betapa Pentingnya (Belajar) Menghasilkan Uang?
Kamu sedang berada dalam tahapan hidup yang mana?
Ternyata, di tahapan hidup apa pun, belajar menghasilkan uang merupakan hal penting. Mulai dari fresh graduate, ibu rumah tangga, keluarga mapan, hingga pensiunan. Tak ada kata berhenti untuk terus belajar menghasilkan uang.
Kenapa Pasangan Tidak Boleh Kerja Satu Kantor?
Saat ini banyak perusahaan yang menerapkan aturan suami istri tidak boleh bekerja satu kantor. Meski begitu, ada pula perusahaan yang mengizinkan. Lho, kenapa aturannya bisa berbeda-beda, ya?
3 Tips Keuangan Ciamik sebagai Smart First-Jobber
Kamu baru saja lulus kuliah? Sudah dapat pekerjaan pertama? Wah, SELAMAT yaaa! Nah, sebagai first-jobber, apa saja sih yang harus kamu ketahui dan lakukan dari segi keuangan? Simak tips keuangan berikut untuk menjadi smart first-jobber!