Mudik Pakai Transportasi Umum vs Kendaraan Pribadi: Mana yang Lebih Ekonomis?
Mudik Lebaran selalu jadi hal yang paling ditunggu. Perjalanan pulang ke kampung halaman bukan cuma soal sampai tujuan, tapi juga bagaimana caranya biar lebih nyaman dan hemat.
Kamu sendiri, rencananya mau mudik pakai apa? Mungkin ada yang lebih suka naik kendaraan pribadi, ada juga yang memilih transportasi umum. Yah, setiap pilihan punya kelebihan dan kekurangan, terutama dari sisi biaya.
Banyak yang bilang naik mobil sendiri lebih murah kalau pergi ramai-ramai. Tapi, ada juga yang merasa transportasi umum lebih praktis karena nggak perlu mikirin bensin, tol, dan kelelahan di jalan. Jadi, mana yang sebenarnya lebih ekonomis?
Table of Contents
Mudik Lebaran Naik Apa?

Mudik Lebaran bisa dilakukan dengan transportasi umum atau kendaraan pribadi, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan dari segi biaya. Berikut adalah pertimbangan ekonomi untuk kedua pilihan tersebut.
1. Transportasi Umum
Transportasi umum seperti bus, kereta, dan pesawat sering jadi pilihan karena lebih praktis. Tinggal beli tiket, datang ke terminal atau stasiun, lalu duduk manis sampai tujuan. Tapi, biayanya bervariasi tergantung jarak, jenis transportasi, dan waktu keberangkatan.
Keuntungan:
- Tidak ada biaya bahan bakar dan tol
- Tidak perlu biaya perawatan kendaraan
- Lebih santai karena enggak perlu menyetir. Bisa tidur, mendengarkan musik, atau sekadar menikmati perjalanan. Kalau naik kereta atau pesawat, juga bebas dari macet.
Kekurangan:
- Harga tiket bisa mahal saat puncak mudik
- Jadwal keberangkatan terbatas
- Ada biaya tambahan. Misalnya, biaya bagasi untuk pesawat atau transportasi tambahan dari stasiun ke rumah. Kalau membawa banyak barang, ini bisa jadi pengeluaran tak terduga.
Baca juga: Menyiapkan Perjalanan Mudik Lebaran Bujet Hemat Selamat
2. Kendaraan Pribadi
Lalu, gimana dengan kendaraan pribadi? Menggunakan mobil atau motor pribadi memberikan kebebasan lebih. Bisa menentukan sendiri rute, jam berangkat, dan tempat singgah. Tapi, ada beberapa biaya yang harus diperhitungkan.
Keuntungan:
- Jadwal lebih fleksibel, bisa berangkat kapan saja, tidak perlu buru-buru mengejar jadwal keberangkatan. Jika ingin mampir ke rest area, rumah saudara, atau tempat wisata di sepanjang perjalanan, lebih mudah dilakukan.
- Tidak terbatas jumlah barang bawaan, selama masih muat di mobil.
- Bisa ditekan lebih murah
Kekurangan:
- Biaya bahan bakar dan tol bisa besar.
- Ada biaya perawatan kendaraan sebelum dan sesudah perjalanan.
- Menyetir bisa melelahkan, apalagi kalau jauh dan macet.
Perhitungan Mudik Lebaran Jakarta – Surabaya dengan Berbagai Transportasi

Nah, yang di atas adalah perbandingan mudik Lebaran antara transportasi umum dengan kendaraan pribadi secara umum. Kalau soal biaya, gimana?
Yes, mudik bukan cuma soal sampai tujuan, tapi juga soal kenyamanan, biaya, dan efisiensi waktu. Misalnya saja, dari Jakarta pengin mudik ke Surabaya, ada banyak pilihan, mulai dari kereta, bus, pesawat, sampai mobil pribadi. Setiap pilihan ini juga punya kelebihan dan kekurangan.
Yuk, coba kita buat perbandingan biaya perjalanan buat yang mau mudik Lebaran tanggal 30 Maret 2025, dengan contoh kasus perjalanan Jakarta-Surabaya.
1. Kereta Api
Kereta sering jadi favorit karena nyaman dan bebas macet. Pilihannya ada dua, tergantung anggaran dan kenyamanan yang diinginkan. Tergantung juga ketersediaan kursi ya, berikut detail seperti yang ada di Access by KAI.
Argo Bromo Anggrek (Eksekutif):
- Berangkat: 08.20 WIB dari Stasiun Gambir
- Tiba: 16.05 WIB di Stasiun Surabaya Pasarturi
- Durasi: 7 jam 45 menit
- Harga tiket: Rp920.000 per orang
Dharmawangsa Ekspres (Ekonomi):
- Berangkat: 08.10 WIB dari Stasiun Pasar Senen
- Tiba: 19.38 WIB di Stasiun Surabaya Pasarturi
- Durasi: 11 jam 28 menit
- Harga tiket: Rp320.000 per orang—saat sedang artikel ini ditulis, tiket sayangnya sudah habis.
Misalnya mudik berempat sekeluarga dengan Argo Bromo Anggrek, maka diperlukan biaya Rp3.680.000. Belum termasuk biaya transportasi dari dan ke bandara ya.
2. Bus
Lalu ke bus. Naik bus lebih fleksibel, banyak pilihan keberangkatan, dan biasanya lebih murah dibanding kereta eksekutif atau pesawat. Salah satu opsi yang tersedia adalah bus eksekutif. Nah, ini PO-nya ada banyak. Misalnya ambil contoh Sinar Jaya. Dipantau dari situs redbus.com, berikut detailnya.
Sinar Jaya (Eksekutif):
- Berangkat: 07:35 dan 19:00 WIB
- Durasi perjalanan: ±11 jam
- Harga tiket: Mulai dari Rp520.000 per orang
- Keberangkatan: Terminal Pulo Gebang
- Kedatangan: Terminal Bungurasih
Bus cocok buat yang cari opsi lebih hemat dengan fasilitas yang tetap nyaman. Tapi, perjalanan bisa lebih lama kalau kena macet, apalagi saat puncak mudik. Untuk mudik berempat sekeluarga, akan butuh biaya Rp2.080.000, tidak termasuk transportasi dari dan ke terminal.
3. Pesawat
Buat yang lebih mementingkan waktu daripada biaya, pesawat jadi pilihan paling cepat. Ditelusuri dari aplikasi Traveloka, harga tiket pesawat minimal Rp1.100.000 di keberangkatan tanggal 30 Maret 2025 dengan Batik Air. Durasi perjalanan 1 jam 25 menit. Mudik berempat, kamu akan butuh biaya sebesar Rp4.400.000, belum termasuk biaya transportasi dari dan ke bandara.
Pesawat memang memangkas waktu perjalanan drastis, tapi harga tiketnya fluktuatif. Saat mendekati Lebaran, harga akan melonjak tajam. Jangan lupa juga ada tambahan biaya bagasi kalau barang bawaan banyak.
4. Mobil Pribadi
Buat yang mudik Lebaran bareng keluarga, pakai mobil pribadi sering dianggap lebih hemat. Tapi, tetap ada biaya yang harus diperhitungkan, terutama bahan bakar dan tol.
Biaya Bahan Bakar
Jarak tempuh Jakarta – Surabaya lewat Tol Trans Jawa sekitar 784 km. Konsumsi bahan bakar tergantung jenis kendaraan. Estimasi untuk mobil LCGC dengan kapasitas empat orang:
- Konsumsi BBM: 16 km/liter
- Total BBM yang dibutuhkan: 784 km ÷ 16 km/liter = 49 liter
- Biaya Pertamax (Rp13.300/liter): 49 liter × Rp13.300 = Rp651.700
Kalau pakai mobil MPV atau SUV yang lebih boros, biaya BBM bisa lebih tinggi.
Biaya Tol
Mudik lewat Tol Trans Jawa melewati banyak ruas dengan tarif total:
- Jakarta – Cikampek: Rp27.000
- Cikopo – Palimanan: Rp119.000
- Palimanan – Kanci: Rp13.500
- Kanci – Pejagan: Rp29.500
- Pejagan – Pemalang: Rp66.000
- Pemalang – Batang: Rp47.500
- Batang – Semarang: Rp111.500
- Semarang ABC: Rp5.000
- Semarang – Solo: Rp92.000
- Solo – Ngawi: Rp131.000
- Ngawi – Kertosono: Rp98.000
- Kertosono – Mojokerto: Rp54.000
- Mojokerto – Surabaya: Rp39.000
- Total biaya tol: Rp833.000
Total Biaya Mobil Pribadi (Satu Arah):
Mobil LCGC Pertamax: Rp651.700 (BBM) + Rp833.000 (tol) = Rp1.484.700
Mobil MPV atau SUV bisa lebih mahal tergantung konsumsi BBM
Pakai mobil pribadi cocok buat yang bawa keluarga karena bisa lebih fleksibel soal barang bawaan dan jadwal keberangkatan. Tapi, tetap harus siap tenaga buat menyetir, apalagi kalau perjalanan panjang dan macet.
Baca juga: 5 Poin Seluk Beluk Car Ownership Program untuk Karyawan yang Harus Diketahui
Kesimpulan

Mau mudik Lebaran paling murah? Kendaraan pribadi, tetapi tetap tergantung jenis kendaraannya. Sementara waktu tempuh lebih lama.
Paling nyaman? Kereta, karena dikenal tepat waktu. Apalagi dengan banyak fasilitas yang di-upgrade belakangan, kereta memang jadi moda transportasi favorit banyak orang.
Paling cepat? Pesawat. Tapi harga tiketnya bisa mahal, apalagi saat peak season.
Paling fleksibel? Mobil pribadi. Cocok buat keluarga, tapi tetap ada biaya bensin, tol, dan kelelahan di jalan.
Setiap pilihan transportasi mudik Lebaran punya plus-minusnya. Tinggal sesuaikan dengan anggaran, kenyamanan, dan kebutuhan perjalanan. Mau pilih yang lebih hemat atau lebih nyaman, yang penting sampai tujuan dengan selamat dan tetap menikmati perjalanan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Hemat Mudik Lebaran 2022 di Saat Keuangan Masih Krisis
Tahun ini, akhirnya, kita diperbolehkan untuk mudik Lebaran secara resmi, setelah dua tahun berturut-turut berada dalam masa pandemi. Keputusan pemerintah ini sudah pasti disambut dengan gegap gempita, betul?
Prediksinya, tahun ini bakal ada 85 juta warga Indonesia yang akan bermobilitas mudik Lebaran ke kampung halaman, dengan menggunakan berbagai moda transportasi mulai dari transportasi umum hingga pribadi. Menurut prediksi KAI, 10% dari 85 juta orang itu bakalan mudik menggunakan kereta api, dengan sekitar 7.66 juta di antaranya keluar dari Jabodetabek.
Sedangkan dari Kementerian Perhubungan diperoleh keterangan, bahwa akan ada 40 juta pemudik yang akan menggunakan moda transportasi darat, 1.4 juta menggunakan transportasi laut, dan 9 juta pemudik akan menggunakan pesawat.
Sementara menurut Polri, puncak arus mudik Lebaran akan diprediksi terjadi pada 29 dan 30 April 2022, dengan arus balik pada puncaknya di 7 dan 8 Mei 2022.

Mudik Lebaran 2022 di Tengah Naiknya Harga Barang Kebutuhan Pokok
Nah, masalahnya, saat ini kita mudik di tengah paceklik—ketika harga-harga kebutuhan pokok meningkat karena berbagai sebab. Serbamahal ya, Bund? Harga minyak goreng melangit, kedelai impor mahal, daging sapi apalagi. Duh, bakalan bisa makan rendang enggak nih, lebaran kali ini? Terus, jangan lupa, harga BBM juga naik ya! Ini yang ngefek banget nih.
Jadinya, gimana ya? Penginnya pasti bisa mudik Lebaran, tapi juga enggak boncos.
1. Siapkan Sejak Dini
Akan ada baiknya, jika kamu sudah menyiapkan dana mudik Lebaran ini sejak jauh-jauh hari. Dengan demikian, kamu bisa menabung dulu dengan menyisihkan dari gaji atau membuat alokasi khusus dari Tunjangan Hari Raya yang sudah diperoleh. Buat anggarannya, agar kita tahu seberapa besar kebutuhan dananya.
Lebaran kan akan selalu kita alami setiap tahun, sehingga seharusnya memang menjadi salah satu pos rutin tahunan, yang skemanya bisa kita rencanakan. Ini persis seperti pos pengeluran untuk kurban. So, seharusnya kita memang memiliki pos khusus untuk pengeluaran tahunan ini. Misalnya, bisa menabung Rp200 ribu per bulan. Lumayan kan, nanti akan terkumpul kurang lebih Rp2.4 juta? Tinggal ditambah kekurangannya dengan THR, misalnya, jika masih belum cukup untuk ongkos mudik Lebaran.
Dengan cara ini, THR kamu juga bisa sebagian ditabung, tidak dihabiskan semuanya untuk mudik.
2. Buat Anggaran
Kalau memang sudah punya kepastian bisa mudik Lebaran, segera saja pesan tiket moda transportasi yang hendak kamu gunakan jauh-jauh hari sebelumnya. Memesan tiket setidaknya 30 hari sebelumnya bisa cukup membantu dalam penghematan, apalagi kalau ada program-program promo. Jangan lupa bakalan ada tuslah, yang akan membuat pos transportasi ini menjadi besar.
Biasanya, kalau mudik, pos transportasi dan makan adalah yang paling besar. Disusul dengan pos oleh-oleh dan angpau. Kenalilah kebutuhan-kebutuhan ini, dan buat anggarannya. Dari anggaran ini, kamu akan mendapatkan gambaran, pos mana yang bisa dihemat atau dipangkas.

3. Tak Berlebihan
Ada baiknya, kamu tak berlebihan membelanjakan uang selama mudik Lebaran di kampung halaman. Misalnya, kalau mau ajak keluarga besar makan bareng di luar, kamu bisa pilih tempat yang sederhana. Banyak kan, tempat makan sederhana tetapi dengan menu yang tak kalah lezat?
Begitu juga jika ingin berekreasi. Kamu bisa memanfaatkan waktu berkumpul bersama keluarga di lokasi yang lebih hemat, misalnya ke tempat-tempat yang murah meriah. Bawa bekal sendiri dari rumah juga bisa jadi cara berhemat loh.
4. Cermati Pos Oleh-Oleh
Oleh-oleh ini juga biasanya cukup besar kebutuhannya. Satu, oleh-oleh untuk keluarga di kampung halaman, dan dua, oleh-oleh dari kampung halaman untuk siapa saja yang ada di kota domisili.
So, kamu perlu juga membuat anggarannya secara khusus. Sebaiknya sih, tak perlu berlebihan. Pasalnya, kita kadang sering jadi impulsif belanja untuk keluarga besar, karena saking senengnya bisa berkumpul lagi tahun ini. Begitu juga, ketika balik ke kota domisili, juga heboh banget belanja oleh-oleh buat orang sekantor.
Tanpa kontrol, keuangan bisa boncos di pos oleh-oleh ini. Ingat ya, bahwa kita juga masih butuh hidup nanti setelah mudik Lebaran. Jangan sampai sudah balik dari kampung halaman, kita malah tekor atau banyak utang gara-gara belanja tanpa kendali.

5. Batasi Angpau
Lebaran biasanya juga identik dengan salam tempel, alias angpau. Yang sudah bekerja akan memberi angpau untuk keluarga yang masih kecil dan belum masuk usia produktif. Nggak salah kok. Tapi, tanpa bujet, bisa jadi pos pengeluaran ini akan berpeluang membuat keuanganmu jadi boncos juga.
Karena lagi krisis, kamu boleh saja membatasi anggaran untuk angpau ini. Prioritaskan pada keluarga paling dekat. Nominalnya juga bisa dikurangi. Jika ingin lebih hemat, kamu bisa mengganti uang angpau dengan berbagai pernak-pernik atau hampers yang bisa dinikmati secara beramai-ramai.
Intinya, sesuaikan dengan kemampuan. Kalau memang sedang mengalami kesulitan keuangan, tak ada salahnya memangkas anggaran di sana-sini, termasuk angpau.
Nah, semoga sedikit tip hemat mudik Lebaran di atas bisa sedikit membantumu meringankan beban ya. Kebahagiaan menyambut Idulfitri dan berkumpul dengan keluarga tidak seharusnya “terganggu” oleh masalah keuangan yang enggak perlu. Karena itu, kamu perlu mempersiapkannya dengan baik.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!