Lebih Baik Beli Emas Gram Besar atau Kecil Ya, untuk Investasi?
Memilih lebih baik beli emas gram besar atau kecil, bisa jadi membingungkan bagi banyak orang. Masing-masing pilihan memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Emas besar sering kali lebih ekonomis karena biaya per gramnya lebih rendah dibandingkan dengan emas yang lebih kecil. Namun, emas kecil lebih fleksibel untuk dijual kembali karena harganya lebih terjangkau bagi pembeli yang beragam.
Sampai sekarang, investasi emas selalu menjadi topik yang ramai dibahas. Emas, sebagai salah satu instrumen investasi, banyak dianggap sebagai pilihan yang aman. Nilai emas yang cenderung meningkat setiap tahun menjadikannya pilihan investasi yang menarik. Emas juga dikenal karena likuiditasnya, yang berarti bisa dengan mudah dijual kembali.
Meskipun keuntungan yang diperoleh dari emas tidak selalu besar, menabung emas jangka panjang bisa menghasilkan keuntungan yang signifikan. Bagi pemula, memilih emas sebagai instrumen investasi mungkin menimbulkan kebingungan. Terkhusus dalam memutuskan apakah lebih baik beli emas gram besar atau kecil
Untuk membantu menjawab pertanyaan ini, penting untuk mempertimbangkan tujuan finansial dan kemampuan ekonomi sebelum membuat keputusan.
Table of Contents
Lebih Baik Beli Emas Gram Besar atau Kecil?
Jadi, pertimbangan lebih baik beli emas gram besar atau kecil tergantung pada beberapa hal. Apa saja? Mari kita lihat.
1. Tujuan Investasi
Menentukan tujuan investasi merupakan langkah awal yang penting untuk memutuskan lebih baik beli emas gram besar atau kecil.
Jika kebutuhannya besar, emas batangan berukuran besar akan lebih direkomendasikan. Hal ini karena nilai yang tersimpan dalam emas batangan besar akan terasa lebih signifikan dan menawarkan potensi apresiasi nilai yang lebih besar seiring waktu.
Di sisi lain, jika tujuan investasinya bersifat jangka pendek, memilih emas batangan berukuran kecil bisa lebih menguntungkan. Ukuran yang lebih kecil memungkinkan fleksibilitas lebih tinggi dalam penjualan kembali, sehingga cocok untuk tujuan yang memerlukan likuiditas lebih cepat.
Dengan menentukan tujuan lebih dulu, kita bisa mendapatkan keuntungan yang paling optimal nantinya.
Baca juga: Harga Emas Naik Nggak Kira-Kira: 5 Fakta Emas sebagai Instrumen Investasi
2. Harga
Variasi gramasi emas yang tersedia di pasaran sangat luas, mulai dari kurang dari satu gram hingga satuan kilogram. Harganya sudah pasti juga akan berbeda. Untuk memutuskan lebih baik beli emas gram besar atau kecil, faktor harga ini juga akan memengaruhi.
Emas batangan dengan gramasi yang lebih kecil memiliki harga yang lebih terjangkau, memudahkan bagi yang ingin memulai investasi emas dengan anggaran yang terbatas.
Buat kamu yang memang memiliki modal lebih besar, membeli emas batangan dengan gram yang lebih besar bisa lebih menguntungkan. Harga per gram emas biasanya lebih rendah ketika membeli dalam jumlah yang lebih besar.
Misalnya, emas satu gram dengan harga Rp1.000.000. Pada gramasi lebih besar, misalnya katakanlah 10 gram, mungkin saja akan dihargai Rp9.500.000. Untuk selisihnya ini sudah pasti tergantung kondisi pasar ya, bisa lebih besar bisa juga lebih kecil.
Intinya, ada penghematan yang bisa dilakukan dari selisih tersebut. Dengan begitu, ada keuntungan dari efisiensi biaya serta potensi keuntungan yang lebih besar dari waktu ke waktu.
3. Kemampuan
Penyesuaian antara kemampuan dan tujuan juga sangat penting ketika hendak memutuskan lebih baik beli emas gram besar atau kecil.
Memulai investasi dengan emas batangan berukuran kecil adalah pilihan yang masuk akal bagi kamu yang punya anggaran terbatas. Ingat kan, sedikit demi sedikit, bisa menjadi bukit? Yang penting, konsistensi. Meskipun dimulai dengan jumlah yang kecil, investasi yang teratur dapat tumbuh menjadi jumlah yang signifikan seiring waktu.
Begitu pula sebaliknya. Jika kamu memang punya kemampuan, membeli emas dalam gramasi besar akan lebih menguntungkan, seperti dijelaskan di poin kedua di atas.
4. Kondisi Pasar
Kondisi pasar memainkan peran penting dalam menentukan apakah lebih menguntungkan membeli emas dalam gram besar atau kecil.
Saat pasar sedang stabil dan harga emas cenderung stabil atau naik secara bertahap, membeli emas dalam gram besar bisa lebih ekonomis. Alasannya kurang lebih sama dengan poin dua di atas; biaya per gram yang lebih rendah saat membeli dalam jumlah besar, sehingga memberikan keuntungan lebih pada saat menjual kembali.
Namun, dalam kondisi pasar yang fluktuatif atau ketika terjadi ketidakpastian ekonomi, emas batangan kecil mungkin lebih praktis. Hal ini karena emas kecil lebih likuid dan lebih mudah dijual kembali, memberikan fleksibilitas lebih besar untuk mengambil keuntungan dari pergerakan harga jangka pendek.
Selain itu, emas kecil memungkinkan pembeli untuk secara bertahap meningkatkan investasi mereka tanpa perlu komitmen finansial yang besar sekaligus, yang bisa sangat berguna dalam situasi pasar yang tidak menentu.
Pro Tip Investasi Emas
Sudah tahu mana yang lebih baik beli emas gram besar atau kecil, berikutnya kamu harus tahu bagaimana mengoptimalkan investasi emas ini.
Investasi emas dikenal sebagai salah satu cara yang efektif untuk melawan inflasi. Nilai emas yang cenderung naik membuatnya menjadi pilihan yang menarik untuk penyimpanan nilai jangka panjang. Untuk merasakan peningkatan nilai yang signifikan, menyimpan emas dalam jangka waktu yang panjang akan lebih disarankan.
Berikut adalah grafik peningkatan harga emas 5 tahun belakangan, diambil dari situs Harga Emas.
Bisa dilihat kan, bahwa harga emas lima tahun yang lalu telah meningkat dua kali lipat hingga saat ini. Hal ini membuktikan bahwa emas merupakan investasi yang dapat diandalkan dalam meningkatkan kekayaan dalam periode yang lebih lama.
Karena itu, mau lebih baik beli emas gram besar atau kecil, dua-duanya akan lebih menguntungkan jika disimpan dalam jangka waktu panjang.
So, apakah sudah terjawab pertanyaan lebih baik beli emas gram besar atau kecil? Jawabannya lebih banyak tergantung pada tujuan finansial dan kondisi pribadi saat melakukan pembelian. Pilihan ini akan menentukan efektivitas investasi emas dalam mencapai hasil yang diinginkan.
Baca juga: Investasi Emas: 5 Hal yang Harus Dipahami Lebih Dulu
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mending Investasi Gramasi Emas Kecil atau Besar ya? Ini Pertimbangannya!
Meski instrumen investasi sudah banyak sekali, tetapi faktanya, masih banyak orang yang memang lebih suka investasi emas. Enggak salah kok, asalkan kembali lagi, harus sesuai dengan tujuan dan kemampuan bisa membeli gramasi emas yang sebesar apa.
Investasi emas tetap masih punya keunggulan, terutama jika hendak digunakan sebagai alat lindung nilai dari inflasi. Toh bagaimanapun, emas selalu dianggap sebagai instrumen safe haven, yang cukup kuat menahan badai krisis yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Kamu bisa lihat kan, bahwa ketika instrumen lain rontok karena kondisi perekonomian yang juga memburuk, emas biasanya tetap perkasa bahkan nilainya semakin naik. Emas memang sangat cocok dipegang sebagai instrumen investasi jangka panjang. Seiring waktu, harga emas cenderung naik secara eksponensial.
Emas memang cukup tahan banting jika dibandingkan dengan kelas aset lainnya, apalagi jika kondisi pasar tidak pasti. Sementara, cara investasi emas sendiri juga relatif sangat mudah. Apalagi di zaman teknologi canggih seperti sekarang, investasi emas juga bisa dilakukan secara online. Nggak kalah deh dengan berbagai instrumen investasi kekinian lainnya kan?
Meski demikian, kadang ada juga sih yang membuat bingung para investor, terutama investor pemula. Salah satunya soal mending investasi dengan gramasi emas yang besar atau kecil ya? Pasalnya, gramasi emas sendiri memang tersedia dalam banyak variasi, mulai dari yang nol koma sekian hingga ribuan gram.
Selain soal kemampuan finansial, ada berbagai faktor lain yang memang perlu dipertimbangkan untuk bisa memutuskan lebih baik investasi gramasi emas besar atau kecil.
Simak terus artikel ini sampai selesai ya, untuk tahu penjelasan detailnya.
Apa Itu Gramasi Emas?
Gramasi emas adalah istilah yang menyatakan berat emas dalam gram. Seperti yang sudah kamu ketahui, bahwa emas—utamanya emas batangan yang dimanfaatkan sebagai instrumen investasi—dijual dalam berbagai variasi berat. Dari 1 gram hingga 1000 gram. Bahkan, sekarang juga muncul 0.1 gram, yang disebut dengan mini gold.
Selain emas batangan, kamu juga perlu tahu bahwa ada bentuk emas lain yang juga dijual di pasaran. Yaitu emas perhiasan, emas koin, emas granule, hingga emas digital. Memang banyak, tetapi tidak semuanya sesuai dimanfaatkan sebagai instrumen investasi. Emas granule misalnya, biasanya dipakai oleh perajin untuk membuat perhiasan dengan kualitas rendah. Sementara emas digital biasanya diperjualbelikan melalui marketplace atau platform investasi emas. Nantinya, jika memang perlu, emas digital ini bisa dicetak sesuai kepemilikan kita.
Nah, mari kembali ke soal gramasi emas. Sebenarnya lebih bagus investasi yang mana, gramasi emas yang besar atau kecil? Ada beberapa pertimbangan, yuk, kita lihat!
Mending Mana: Investasi Gramasi Emas Besar atau Kecil?
Harga
Mari kita lihat daftar harga berdasarkan gramasi emas seperti yang ada di website logammulia.com, saat artikel ini ditulis.
Untuk gramasi emas 1 gram, harga dasar emas adalah Rp999.000. Coba kita lihat pada gramasi 1000 gram, harga emas Rp939.600.000. Itu artinya kalau kita beli 1000 gram, maka jatuhnya per gram emas adalah Rp939.600. Lebih murah kan?
Sementara kita lihat pada gramasi emas 0.5 gram, harganya adalah Rp549.500. Itu artinya, dalam 1 gram, harganya menjadi Rp1.099.000. Menjadi lebih mahal.
Nah, hal inilah yang patut menjadi pertimbangan kamu. Jika kamu membeli emas dalam gramasi mini, maka jatuhnya juga akan lebih mahal.
Namun, bukan berarti tak boleh membeli dalam gramasi emas yang kecil juga sih. Pasalnya, semua juga kembali pada kemampuan kamu.
Prioritas kebutuhan
Selanjutnya yang patut menjadi perhitungan mau investasi gramasi emas besar atau kecil adalah kebutuhanmu.
Misalnya, kamu beli 1000 gram emas batangan, seharga Rp990-an juta itu. Dan, kemudian kamu punya kebutuhan, katakanlah, “hanya” Rp100 juta. Nah, pastinya ya, akan sayang juga jika kamu menjual emas batangan 1000 gram itu kan?
So, ada baiknya memang sebelum membeli emas, kita tentukan dulu tujuan investasinya. Dengan demikian, kita tahu kebutuhan dan bisa menentukan dengan pasti gramasi emas yang lebih pas untuk kebutuhan tersebut. Kalau kasusnya seperti yang dijelaskan di atas, gramasi kecil akan lebih cocok.
Likuiditas
Hal selanjutnya yang harus dipertimbangkan adalah soal likuiditas. Karena untuk memenuhi berbagai kebutuhan, bisa jadi kita nantinya akan mencairkan emas menjadi uang cash.
Sebenarnya gramasi emas besar atau kecil, sama saja cara pencairannya. Yaitu dengan dijual—dan lebih baik menjual ke pihak dari mana kita membeli awalnya. Jadi, misalnya kita membeli emas di Butik Emas, maka kalau hendak menjual, sebaiknya ya kembali ke Butik Emas yang bersangkutan. Namun, yang perlu diperhatikan adalah menjual emas dalam gramasi kecil akan lebih mudah dibandingkan gramasi besar.
Misalnya begini. Kita punya emas dalam 1000 gram seharga Rp900-an juta. Jika kita menjualnya, tidak banyak pihak yang langsung punya dana sebesar itu saat itu juga, betul? Namun, misalnya jika kita menjual emas 5 gram seharga Rp5 juta, maka masih mungkin banyak orang yang memiliki dana segar sebesar itu.
Penyimpanan
Saat hendak membeli emas batangan, maka kamu juga perlu untuk memperhitungkan tempat penyimpanannya yang aman.
Untuk emas dengan gramasi kecil, pastinya tidak akan ada kesulitan berarti. Kamu bisa membeli brankas sendiri, dan disimpan di tempat aman di rumah. Namun, untuk gramasi emas besar, bisa jadi kamu akan perlu menitipkannya di safe deposit box yang disediakan di berbagai bank agar lebih aman.
Nah, jadi gimana? Lebih menguntungkan untuk investasi dalam gramasi emas kecil atau besar? Bisa jadi berbeda satu dengan yang lainnya ya, karena kembali lagi pada kebutuhan dan kemampuan masing-masing.
Cara Investasi Emas dan Mengapa Disebut Safe Haven?
Bagaimana cara investasi emas yang benar? Dan, mengapa emas sering disebut sebagai safe haven?
Logam mulia seperti emas memang menjadi salah satu instrumen investasi primadona sejak zaman orang tua dan kakek nenek kita. Mungkin karena relatif mudah juga di zamannya, ya kan? Namun, seiring teknologi yang berkembang, emas juga tetap jadi instrumen primadona hingga saat ini. Apalagi kalau lagi krisis. Emas jadi laris manis!
Karena itu, emas sering disebut sebagai instrumen safe haven. Apa sih maksud sebenarnya dari ‘safe haven’ ini?
Apa Maksudnya Emas sebagai Safe Haven?
Emas memang sering disebut sebagai instrumen safe haven, yang artinya aset yang tak terpengaruh oleh gejolak dalam dunia keuangan.
Dulu, emas fisik dapat digunakan sebagai alat tukar aktivitas ekonomi. Hanya karena dinilai kurang praktis saja, maka fungsi emas sebagai alat tukar ini digantikan oleh uang kertas dan koin. Jika—amit-amit—dunia dilanda krisis hingga sangat parah, emas bisa kembali berfungsi sebagai alat tukar lagi, yang berlaku universal. Namun, emas sebagai simbol kekayaan masih bertahan hingga saat ini.
Emas memiliki pasarnya tersendiri, dan justru selalu menjadi “pelarian” para investor ketika pasar modal sedang mengalami goncangan. Malahan, karena menjadi instrumen “pelarian”, harga emas kadang justru naik saat sedang krisis, tidak seperti instrumen lain yang rontok seiring runtuhnya pasar.
Emas juga tak terpengaruh oleh berbagai kebijakan fiskal dan moneter pemerintah yang biasanya diambil demi mengendalikan inflasi. Hal yang sama justru menjadi salah satu faktor saham dan obligasi terkoreksi.
Karenanya, emas dianggap sebagai produk yang dapat melindungi nilai aset. Dengan kata lain, sebagai safe haven, alias penyelamat.
Kamu bisa lihat pada data yang ditunjukkan pada grafik di atas, yang diambil dari situs Logammulia.com, yang merupakan website resmi Aneka Tambang. Sepanjang tahun 2020, kala pasar terlanda oleh krisis akibat pandemi COVID-19, harga emas justru naik gila-gilaan, hingga menyentuh Rp1 juta per gramnya.
Ini artinya, sepanjang tahun 2020, terjadi kenaikan harga emas hingga 25% lebih. Angka ini adalah angka yang fantastis untuk sebuah produk investasi loh.
So, enggak salah jika kamu berminat juga untuk tahu cara investasi emas yang benar, dengan tujuan demi manajemen risiko terhadap penurunan nilai ketika sedang terjadi krisis. Kenaikan harga emas bisa jadi tidak akan terlalu signifikan untuk jangka pendek, ataupun ketika kondisi sedang “baik-baik saja”, sehingga banyak investor tidak menganggapnya sebagai keuntungan. Tapi, kemampuannya untuk melawan inflasi dinilai cukup efektif. Apalagi dalam jangka waktu panjang.
Cara Investasi Emas untuk Pemula
Jadi, gimana? Pengin investasi emas juga, setelah melihat uraian mengapa emas dianggap sebagai instrumen safe haven di atas? Pastikan bahwa kamu melakukannya dengan cara investasi emas yang benar ya, agar keuntungannya bisa optimal. Yuk, simak tip berikut ini sampai selesai.
Tentukan tujuan investasi
Sebelum benar-benar membeli emas, pastikan dulu apa tujuan investasimu. Ini adalah cara investasi emas yang benar. Banyak hal bisa dijadikan sebagai tujuan dan target membeli emas, dan dengan tahu #TujuanLoApa, maka selanjutnya akan lebih mudah bagi kamu untuk membuat rencana keuangannya.
Misalnya saja, dalam waktu 10 tahun, kamu ingin berhenti bekerja kantoran dan ingin membangun bisnis sendiri. Untuk memupuk modal, kamu mengalokasikan dana yang kemudian disimpan dalam bentuk emas. Dengan memiliki tujuan yang jelas seperti ini, kamu akan bisa tahu seberapa besar aset yang harus dibangun setiap bulan agar mencapai target modal bisnismu.
Pastikan untuk jangka waktu yang panjang
Kelemahan emas adalah muncul harga buyback yang akan lebih rendah daripada harga beli emas begitu emas sudah berpindah tangan. Jadi misalnya, kamu membeli emas seharga Rp1 juta. Begitu berpindah tangan kepadamu, saat itu kamu akan menjualnya kembali pada pihak penjual yang sama. Maka, kamu tidak akan mendapatkan harga yang sama seperti ketika membeli tadi, yaitu Rp1 juta. Tetapi bisa jadi beberapa persen di bawahnya.
Memang begitulah karakteristik emas. Bisa jadi kamu malah mengalami kerugian kalau salah perhitungan. Beli emas hanya karena ngehype, ternyata beberapa bulan harus dijual karena kamu butuh dana segar. Tentu saja, saat itu, nilai emas belum bertumbuh.
So, pastikan kamu hendak menyimpan emas dalam jangka waktu panjang, minimal 5 tahun.
Beli emas di tempat tepercaya
Cara investasi emas berikutnya adalah membeli logam mulai tersebut di pihak penjual yang tepercaya. Ada beberapa cara untuk membeli emas, yaitu melalui toko perhiasan, pegadaian, butik emas, hingga beli secara online, baik di website resmi produsen emas atau marketplace.
Pastikan kamu hanya membeli dari pihak yang sudah mendapat izin untuk melakukan jual beli emas. Hati-hati terhadap pihak yang menawarkan investasi emas dengan latar belakang yang tidak jelas. Bisa-bisa, kamu malah terlibat investasi bodong.
Pikirkan tempat penyimpanannya
Selanjutnya yang perlu kamu pikirkan juga sebagai cara investasi emas adalah tempat penyimpanannya. Untuk jumlah yang kecil, bisa saja kamu simpan di rumah. Pastikan aman dan tak terlihat oleh sembarang orang. Namun, untuk jumlah yang besar, mungkin kamu akan perlu menyewa deposit box di bank.
Nah, itu dia penjelasan mengenai mengapa emas dianggap sebagai instrumen safe haven, dan tip singkat cara investasi emas yang benar.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
4 Cara Investasi Emas Kekinian yang Bisa Kamu Coba
Zaman sekarang, semua memang dibuat serbamudah. Thanks to technology, yang semakin merangsek masuk ke dalam setiap aspek hidup kita. Termasuk soal keuangan, investasi zaman sekarang juga dimudahkan karena hadirnya teknologi. Tak ketinggalan cara investasi emas zaman sekarang juga bisa dilakukan secara online loh.
Yes, kalau dulu, pasti kita tahunya cara investasi emas itu ya beli emas di toko emas. Tapi sekarang, sudah enggak gitu lagi. Kamu bisa beli secara online, di beberapa tempat lagi.
Cara investasi emas ini memang merupakan salah satu cara investasi yang sudah old school banget sih ya. Kebanyakan orang-orang tua kita, kalau enggak investasi tanah, biasanya sih ya punya emas. Bisa jadi berupa perhiasan emas, atau bisa juga batangan. Perhiasan emas zaman dulu juga beda loh, sama perhiasan emas di zaman sekarang. Perhiasan emas zaman dulu tuh gede-gede, berat-berat. Karatnya juga besar. Kalau sekarang, memang sudah lebih disesuaikan dengan selera kekinian milenial, terutama ya. Jadinya lebih simpel, ringan, karatnya juga dibuat kecil, supaya harganya terjangkau.
So, kalau cara investasi emas sekarang berupa perhiasan sih memang kurang mantap ya. Dijual lagi juga langsung turun drastis. Karena itu, lebih disarankan untuk investasi emas batangan.
Hal yang Harus Dipahami Sebelum Investasi Emas
1. Harga emas fluktuatif
Kita sering mendengar, bahwa emas disebut sebagai instrumen yang paling menguntungkan. Harganya bakalan naik terus.
Well, kenyataannya harga emas tetaplah fluktuatif, seperti halnya produk keuangan yang lain, seperti saham ataupun kripto. Kamu bisa lihat di grafik berikut ini.
Untuk lebih detail, yuk, baca artikel Harga Emas Naik Nggak Kira-Kira: 5 Fakta Emas sebagai Instrumen Investasi ini! Di artikel tersebut sudah dijelaskan secara detail, mengapa harga emas faktanya tidak selalu naik.
2. Ada selisih harga jual dan harga beli
Setelah kamu membeli emas, maka saat itu juga harganya menurun. Enggak percaya? Inilah yang dinamakan harga buyback, dan hal ini memang nyata. Bahkan, kamu menjual sesaat setelah membelinya, di toko yang sama, kepada orang yang sama, harga penjualan emas akan berbeda dari harga belinya.
Hal inilah yang membuat emas kurang optimal jika dimanfaatkan untuk investasi jangka pendek. Emas baru akan memberikan keuntungan yang optimal setelah disimpan selama minimal 5 tahun. Semakin lama, semakin baik, karena ada peran inflasi di situ.
3. Cocok untuk instrumen lindung nilai
Harga emas fluktuatif—biasanya harga emas meningkat, saat kondisi “sedang tak baik-baik saja”. Saat pasar sedang bergejolak, investor cenderung untuk memindahkan aset dari instrumen agresif ke instrumen konvensional, seperti emas. So, kadang sering dijadikan bahan bercanda: investasi emas itu artinya kita berharap kondisi tidak baik-baik saja. Yah, meski dengan nada bercanda, rasanya ada benarnya juga.
Karena sifatnya seperti itu, yang kemudian dianggap sebagai safe haven, maka emas memang cocok dijadikan sebagai instrumen lindung nilai aset kita. Emas bisa melindungi nilai aset dari gejolak pasar, maupun inflasi.
4. Gramasi akan memengaruhi likuiditas
Semakin besar gramasinya, maka semakin tidak likuid, karena emas dengan gramasi besar akan lebih sulit terjual. Sementara, gramasi kecil memang lebih likuid, tetapi pertumbuhannya juga tidak begitu cepat. So, memang harus disesuaikan dengan kebutuhan kita.
Cara Investasi Emas Kekinian
Jadi, dengan kondisi yang ada saat ini, apakah cara investasi emas masih direkomendasikan? Masih kok. Cara investasi emas masih bisa kamu lakukan, terutama direkomendasikan menjadi salah satu instrumen dana darurat, sebagai diversifikasi terhadap tabungan bank biasa, deposito, dan reksa dana pasar uang.
Buat kamu yang ingin membeli emas, sekarang cara investasi emas juga bisa dilakukan dengan banyak metode. Berikut beberapa opsi cara investasi emas yang bisa kamu pilih sesuai preferensi, kebutuhan, kondisi, dan kemampuan kamu.
1. Beli batangan
Cara investasi emas pertama yang cukup populer dan bisa kamu coba dulu adalah membeli logam mulia batangan langsung ke outlet produsennya langsung. Dengan langsung beli ke outlet produsen seperti ini, maka sudah pasti asli, bersertifikat, kualitas dan nilainya juga bener.
Untuk emas Antam, kamu bisa membelinya langsung ke Butik Emas. Silakan cek apakah ada outletnya di kotamu. Selain emas Antam, logam mulia lain yang juga bisa kamu beli adalah produksi UBS. Selain di outlet resmi, kamu juga bisa membelinya di Pegadaian.
Yang perlu kamu ingat ketika membeli emas batangan adalah, pertama, belilah dalam gramasi kecil, di bawah 500 gram, agar lebih mudah kelak kalau mau dijual lagi. Kedua, cek sertifikatnya, teliti apakah sudah sesuai dengan spesifikasi emas yang kamu beli. Belilah saat harga emas sedang turun, agar potensi keuntungan bisa lebih besar.
2. Nabung emas digital
Seiring perkembangan teknologi, cara investasi emas juga bisa dilakukan secara online melalui berbagai platform ataupun aplikasi. Biasanya emas yang dibeli secara online ini ditawarkan tanpa bentuk fisik. Nah, di sinilah, kamu perlu berhati-hati agar tak terjebak investasi bodong.
Pilihlah platform atau aplikasi resmi yang sudah berizin. Emas termasuk dalam komoditas, sehingga yang berperan sebagai regulator di sini adalah Bappebti. So, pastikan kamu menggunakan aplikasi yang sudah berizin Bappebti ya.
Cara investasi emas melalui aplikasi kurang lebih sama saja:
- Download aplikasinya di Google PlayStore atau App Store
- Isi formulir registrasi untuk membuka rekening tabungan emas, lengkapi semua dokumen persyaratannya
- Tunggu verifikasi
- Jika akun sudah aktif, kamu bisa mulai membeli emas saat harga sedang turun.
3. Cara investasi emas di bank
Sekarang ini, juga ada banyak bank komersial yang memiliki fasilitas menabung emas. Ada yang jadi satu dengan layanan lain, tetapi lebih banyak lagi yang memberikan layanan terpisah.
Dengan cara investasi emas di bank begini juga praktis loh, karena kamu bisa langsung membeli dari rekeningmu sendiri. Pun ketika kamu menjualnya, bank yang bersangkutan juga yang akan menampung emas yang dijual.
4. Nabung emas di e-commerce
Cara investasi emas yang terakhir ini sekarang lagi digemari nih, terutama oleh para penggemar belanja online. Sambil belanja, sambil nabung emas. Topup dompet belanja, sekalian deh topup tabungan emasnya. Kalau checkout, bulatin sekalian buat tabungan.
Memang bener deh, ada banyak cara investasi emas di e-commerce. Dan, karena dilakukan sambil belanja, jadi enggak terasa berat, katanya.
So, pilihlah e-commerce yang sudah memiliki reputasi baik. Sesekali update laporan investasi emas yang sudah kamu lakukan. Kalau perlu, buat target-target bertahap. Untuk menjualnya, kamu juga tinggal jual ke e-commerce saja langsung. Praktis banget.
Nah, demikianlah ulasan mengenai cara investasi emas kekinian yang bisa kamu lakukan. Hmmm, jadi sudah enggak ada alasan buat nggak menabung ya? Emas bisa jadi salah satu instrumen diversifikasi yang cukup oke kok, terutama jika kamu menginginkan instrumen yang mampu melindungi nilai aset.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Harga Emas Naik Nggak Kira-Kira: 5 Fakta Emas sebagai Instrumen Investasi
Sudah mengamati pergerakan harga emas akhir-akhir ini? Beberapa waktu yang lalu, harga emas naik nggak kira-kira sampai menyentuh angka Rp963.000/gram. Ini merupakan rekor harga emas tertinggi sepanjang masa!
Ada yang sempat “mengubahnya” menjadi fresh cash demi mendapatkan tambahan dana darurat dalam bentuk uang tunai? Kalau dulu belinya pas masih di harga Rp500.000-an, wahhh … selamat! Tambahan dana daruratnya lumayan juga dong ya.
Sering banget mendengar saran–terutama dari orang-orang tua–bahwa investasi emas itu adalah cara paling pintar untuk menabung. Kalau lagi kondisi harga emas naik seperti sekarang ini sih, saran ini harus diamini. Tapi, bener enggak sih, harga emas naik terus setiap tahunnya–atau stabil terus–sehingga dengan demikian emas adalah investasi yang paling aman dan menguntungkan?
Nah, mari kita lihat fakta-faktanya.
Harga Emas Naik: Benarkah Emas Merupakan Investasi Paling Menguntungkan?
1. Harga emas tidak selalu naik
Coba lihat grafik yang bisa ditemukan di situs goldsilverworlds berikut ini, yang menunjukkan pergerakan harga emas dalam 100 tahun terakhir.
Kalau dicermati, apakah harga emas naik terus? Faktanya, harga emas dulu flat banget. Kemudian melonjak tajam, dan ada pula saat-saat ketika harga emas turun secara drastis.
Lalu amati grafik berikut, yang memperlihatkan harga emas dimulai tahun 2014 hingga 2019 kemarin.
Ada bagian di mana emas turunnya enggak kira-kira.
Jadi, apakah harga emas selalu naik? Jawabannya, enggak. Emas di Indonesia harganya mengikuti harga emas dunia yang diperdagangkan dalam dolar. Konversi Rupiah dan Dolar AS yang berfluktuasi sesuai kondisi membuat harga emas di Indonesia juga unpredictable, selain juga karena faktor-faktor lain yang juga akan kita bahas beberapa di poin berikutnya.
2. Harga emas juga sensitif
Selain karena terpengaruh akan konversi antara Rupiah dan Dolar AS, ada berbagai hal yang juga bisa membuat harga emas naik maupun turun. Di antaranya:
- Hukum supply vs demand, yang merupakan hukum alam dalam perdagangan komoditi apa pun.
- Penyesuaian suku bunga juga bisa membuat harga emas naik atau turun. Ketika suku bunga simpanan naik, maka akan banyak investor melepas emas dan lebih memilih menyimpan uang dengan harapan memperoleh keuntungan lebih dari bunga yang lebih tinggi. Hal ini membuat harga emas turun. Demikian pula sebaliknya, sesuai hukum perdagangan yang berlaku.
- Isu global, seperti sekarang, saat terjadi wabah penyakit yang mendunia, harga emas pun terpengaruh. Ancaman resesi akibat COVID-19 membuat investor akan terus mencari perlindungan dari emas, setidaknya sampai akhir tahun 2020 ini.
Sehingga, dengan demikian bisa disimpulkan nih, bahwa harga emas juga sensitif mengikuti kondisi. Memang tidak serapuh harga saham, yang kena senggol sedikit saja bisa terguncang, tetapi harga emas juga tak sestabil itu.
3. Emas adalah komoditi
Yes, ini sudah disinggung di poin kedua di atas.
Selain menjadi instrumen investasi–yang memungkinkan emas dibeli dalam bentuk batangan–emas juga dibutuhkan untuk industri, seperti untuk industri perhiasan (India dan Tiongkok adalah dua negara pengonsumsi emas utama sebagai negara penghasil perhiasan terbesar di dunia), alat medis, dan sebagainya.
Saat permintaan pasar tidak bisa dipenuhi oleh supply, maka saat itulah harga emas naik. Demikian pula sebaliknya, ketika emas banyak dijual ke pasar oleh para investor, harganya pun turun.
As simple as that.
4. Harga buyback selisihnya lumayan juga
Saat artikel ini ditulis (6 Mei 2020), posisi harga emas ada di Rp913.000 per gramnya. Saat kamu membelinya, lalu misalnya karena satu lain hal, kamu harus menjualnya kembali dalam beberapa jam atau hari, maka emasmu “hanya” akan dibeli di kisaran Rp812.000.
Yes, kamu “kehilangan” Rp101.000–jumlah yang cukup lumayan, ya kan?
Harga buyback emas memang cenderung akan jauh lebih rendah ketimbang harga beli di hari yang sama. Kamu baru bisa mendapatkan keuntungan dari selisih harga ini ketika emas yang kamu beli di posisi Rp547.000 di tahun 2017, dan hendak kamu jual hari ini dengan harga beli Rp812.000.
Wow! Dengan 5 gram emas yang dijual saja, kamu sudah punya tambahan dana darurat yang lumayan dan bisa dipakai untuk menyambung hidup.
5. Bukannya tanpa risiko
So, apakah emas merupakan investasi yang aman, tanpa risiko? Enggak juga.
Dengan harga emas naik turun sesuai kondisi pasar dan faktor lainnya seperti yang sudah dijelaskan di atas, emas tidak terbebas sama sekali dari risiko, dan hal ini harus 100% kamu sadari dan pahami jika ingin berinvestasi pada emas.
Karena itu, adalah penting untuk menyesuaikannya dengan tujuan keuangan kita sendiri.
Nah, sudah ada gambaran yang lebih jelas kan sekarang, mengapa harga emas naik turun dan bagaimana pula harus menyikapinya?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.