6 Tip Konsisten Bayar Utang Jangka Panjang dengan Gaji Karyawan Pas-pasan
Mau cepat bebas finansial, tapi masih bingung gimana melunasi utang jangka panjang? Tenang, jangan panik karena banyak cara untuk bisa menutupi cicilan utang di masa mendatang.
Impian untuk terbebas dari utang memang jadi hal yang cukup menantang buat orang zaman now, apalagi dengan gaji karyawan yang pas-pasan. Sebetulnya, berapa pun nominal utang kamu saat ini, semua dapat terlunasi jika kamu bisa membayar cicilannya tepat waktu secara konsisten. Yang terpenting adalah bagaimana caranya kamu terhindar dari gagal bayar, yang nantinya hanya akan mempersulit pelunasan. Nah, untuk itu perencanaan keuangan tentunya jadi strategi dasar yang wajib kamu gunakan.
Dengan rencana keuangan, kamu dapat membagi pendapatan ke dalam beberapa alokasi kebutuhan, termasuk kewajiban cicilan utang. Ingat prinsipnya, jagalah agar rasio cicilan utang tidak melebihi 30%. Di dalamnya termasuk cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau Apartemen (KPA), atau kredit kendaraan bermotor (KKB), cicilan HP, panci, elektronik, paylater, dan sebagainya.
Cara Jitu Lunasi Utang Jangka Panjang dengan Gaji Pas-pasan
Jika kamu mencoba untuk segera keluar dari utang jangka panjang dengan penghasilan rendah, berikut adalah beberapa tip untuk mengubah impian tentang kehidupan bebas utang menjadi kenyataan.
1. Berhenti membuat utang baru
Jika kamu meminjam uang dari satu sumber untuk membayar utang di tempat lain, alias gali lubang tutup lubang, maka ingatlah bahwa kamu tak pernah benar-benar melunasinya.
Ketika kamu sedang berusaha untuk melunasi utang, sebaiknya berhentilah mengambil utang baru sampai semuanya benar-benar lunas. Jangan membuka kartu kredit baru atau mengajukan pinjaman lagi, kecuali ada alasan strategis untuk melakukannya. Dan, hentikan semua pengeluaran yang tidak perlu.
2. Buat rincian total utang saat ini
Jika kamu dibebani oleh utang, kamu akan tergoda untuk mengabaikan tagihan yang terus berdatangan. Menghadapi utang bisa jadi menakutkan, tetapi jika kamu ingin melunasinya, kamu perlu mengetahui jumlah dan angka pasti dari utang yang harus dibayar.
Buatlah daftar dari setiap tagihan kartu kredit, tagihan medis, dan tagihan lainnya kemudian jumlahkan utang kamu. Di sebelah saldo pokok, tuliskan tingkat bunga, biaya keterlambatan, dan denda yang mungkin harus dibayar.
Tanpa gambaran yang jelas tentang situasi keuangan secara keseluruhan, akan sulit untuk menemukan cara untuk melunasi utang dengan pendapatan rendah.
3. Buat anggaran
Anggaran dapat membuat kamu melihat dengan tepat jumlah penghasilan dan pengeluaran. Mulailah dengan membuat daftar semua sumber pendapatan dan semua pengeluaran tetap yang berulang.
Pengeluaran tetap adalah hal-hal yang perlu kamu bayar secara rutin, seperti kontrak rumah, bayar listrik, PDAM, dan sebagainya, yang tidak berubah dari bulan ke bulan.
Kemudian, kurangi selisih antara total pendapatan dan pengeluaran tetap tersebut. Sisanya adalah uang yang kamu miliki untuk digunakan untuk pengeluaran kebutuhan pokok, seperti bahan makanan dan pakaian, termasuk utang lainnya.
Tentukan berapa banyak uang tunai yang harus disisihkan setiap bulan untuk pengeluaran pokok yang tidak dapat dipotong, seperti belanjaan, dan kemudian sisihkan sisa uang tunai untuk melunasi utang. Masukkan item baris dalam anggaran tersebut untuk pembayaran utang, patuhi dan tingkatkan kapan pun Anda bisa.
4. Lunasi utang terkecil terlebih dahulu
Setelah menjumlahkan semua utang, jumlah totalnya mungkin terlihat menakutkan. Keluar dari utang dengan penghasilan rendah tidak mudah, tetapi merayakan pencapaian kecil di sepanjang jalan dapat membuat kamu terus maju dan mengurangi kecemasan.
Metode pelunasan ini disebut juga dengan metode debt snowball. Kamu membayar tagihan dari jumlah cicilan utang terkecil. Melihat saldo kecil itu menjadi nol akan memberi kamu kebanggaan dan keyakinan bahwa pada akhirnya kamu dapat hidup bebas utang.
5. Mulailah mengatasi utang yang lebih besar
Setelah melunasi tagihan yang lebih kecil, ada beberapa pendekatan yang dapat kamu gunakan untuk mengatasi utang yang besar. Salah satu pendekatannya adalah metode debt avalanche.
Metode ini memungkinkanmu melakukan pembayaran minimum pada setiap tagihan, kemudian menggunakan sisanya untuk melunasi utang dengan tingkat bunga tertinggi. Biaya bunga utang tersebut menambah utang setiap bulan, jadi metode ini akan menghentikan potensi buruk tagihan menumpuk yang membuat bunga bergulung-gulung.
Dengan metode ini, kamu dapat menyimpan lebih banyak uang yang kamu hasilkan setiap bulan, yang pada gilirannya meningkatkan kemampuan untuk melakukan pembayaran utang yang lebih besar.
6. Cari cara untuk mendapatkan uang tambahan
Jika kamu masih butuh cara lain lagi melunasi utang jangka panjang tanpa menggunakan gaji pokok, maka carilah peluang untuk menghasilkan lebih banyak uang.
Kamu bisa mulai mencari kerja sampingan, misalnya menjadi kurir makanan setelah pulang kerja, membuka jasa desain grafis dan tulisan, atau menjual barang yang sudah tak terpakai namun masih layak digunakan.
Jika kamu dapat menemukan cara kreatif untuk memaksimalkan waktu luang, gunakan uang ekstra itu untuk melunasi utang jangka panjangmu.
Utang memang membebani, tetapi untuk satu dua kebutuhan penting yang krusial, kadang utang juga membantu. Utang jangka panjang biasanya cicilannya akan lebih ringan, tetapi jika dihitung, sudah pasti jumlah total bisa membengkak besar sekali. Karena itu, butuh keterampilan pengelolaan yang baik.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Kiat Amankan Tabungan untuk Karyawan yang Suka Sabotase Keuangan Sendiri
Bukan orang jahat atau scammer yang menjadi ancaman bagi keuangan kita. Kadang, ancaman itu justru datang dari kita sendiri yang suka menyabotase tabungan. So, kita perlu trik khusus nih, demi amankan tabungan.
Berarti, kita sebenarnya lebih “berbahaya” daripada para scammer itu ya? Iya.
Hal ini juga diungkap oleh sebagian besar klien dan peserta training keuangan karyawan yang diselenggarakan oleh QM Financial. Ternyata cukup banyak karyawan yang enggak bisa menabung, lantaran lebih sering disabotase sendiri.
Bayangkan saja. Kita sudah susah payah menyisihkan sebagian gaji kita sebagai karyawan untuk bisa ditabung. Padahal, kita menabung (dan juga berinvestasi) agar kita bisa mewujudkan mimpi kita, betul? Sayangnya, tujuan dan mimpi nggak jadi kenyataan, lantaran tak jarang kita malah menyabotasenya sendiri.
Usaha menabung itu enggak mudah. Apalagi kalau kita adalah karyawan dengan gaji yang masih pas-pasan, pun buat sebagian orang yang memang punya beberapa kebiasaan kurang baik dalam keuangan. Bagi mereka, menabung jadi perjuangan tersendiri. Kebayang kan, sudahlah susah menabung, eh masih saja terus disabotase.
So, kita memang perlu tahu cara amankan tabungan nih. Bagaimana menghindarkan tabungan dari “tangan usil” kita sendiri.
Simak ya, ulasannya berikut ini.
5 Kiat Amankan Tabungan dari Usaha Sabotase Kita Sendiri
1. Tetapkan tujuan untuk berbagai aktivitas keuanganmu
Sabotase keuangan sendiri itu kadang terjadi lantaran kita enggak punya motivasi atau target dalam melakukan pengelolaan keuangan, sehingga kita pun jadi tak fokus pada apa yang ingin kita raih dalam hidup.
Taruhlah, menabung. Kita enggak tahu mau untuk apa uang di tabungan itu kalau nanti sudah terkumpul. Karena toh enggak ada target, nggak ada kebutuhan apa-apa, ya sudah, dipakai saja buat kebutuhan sekarang.
Coba rasakan bedanya, ketika kita memberikan “judul” untuk tabungan kita.
Misalnya, dana yang akan terkumpul dalam tabungan ini untuk dana darurat. Dana ini nanti akan dipakai kalau-kalau perlu uang dadakan, untuk keperluan urgent, misalnya biaya servis laptop rusak, ganti ban bocor, kendaraan atau elektronik rewel, dan sebagainya.
Karena ada dana di tabungan itu nanti bakalan ada gunanya, maka kita pun bisa amankan tabungan dari upaya sabotase sendiri.
2. Kenali pos mana yang sering menjadi “pemancing” sabotase tabungan
Apa yang sering menjadi penyebab kamu menyabotase tabungan sendiri? Ini penting untuk kamu sadari agar bisa amankan tabungan.
Apakah kamu mudah tergoda diskon dan promo? Apakah kamu terlalu gampang mengiyakan ajakan untuk hangout di kafe setiap afterhours? Apakah kamu kecanduan games yang mengharuskanmu membeli gems, rubies, atau sejenisnya untuk naik level?
Cermati, apakah hal-hal tersebut bisa dikurangi, dihindari, atau dihemat?
Misalnya, karena kamu mudah tergoda diskon dan promo, maka kurangi kegiatan window shopping—baik secara offline maupun online. Kamu boleh ambil promo dan diskon hanya untuk barang-barang esensial yang benar-benar kamu butuhkan, bukan keinginan semata.
Atau, karena kamu memang enjoy hanging out dengan teman-temanmu, maka tak apa sekali waktu mengiyakan ajakan mereka. Tetapi, batasi, misalnya sebulan dua kali saja.
Lakukan langkah penghematan di sana-sini, lalu mari kita ke poin berikutnya.
3. Pisahkan rekening
Pisahkan rekening yang alokasinya untuk hal-hal yang termasuk dalam poin dua di atas demi amankan tabungan.
Misalnya, kamu memanfaatkan salah satu aplikasi dompet digital sebagai rekening khusus buat belanja promo dan diskon di marketplace. Atau khusus untuk hangout, kamu pakai rekening khusus juga. Kalau saldo dalam rekening khusus ini habis, maka kamu harus menunggu sampai diisi kembali untuk digunakan lagi.
4. Batasi keinginan utang
Oke, sudah membatasi saldo di rekening alternatif, bakalan percuma kalau lantas kepikiran buat utang.
Batasi keinginan utang untuk amankan tabungan, apalagi jika hendak kamu pakai untuk segala keperluan yang bisa memancing kamu menyabotase tabungan sendiri.
Sebenarnya, utang seperti misalnya kartu kredit itu banyak juga manfaatnya. Bahkan, dalam satu dan lain kasus, kartu kredit juga cukup bisa bantu kita mengendalikan pengeluaran loh. Tapi, ya butuh kejelian untuk mengaturnya.
Gunakan dan manfaatkan fasilitas utang yang tersedia, hindari utang yang tak perlu—yang malah menambah beban keuanganmu.
5. Disiplin
Disiplin adalah koentji kalau mau amankan tabungan dari upaya sabotase dari diri sendiri. Kamu bisa mencontoh cara orang Jepang nih dengan cara atur uang kakeibonya.
Kita harus mengakui, bahwa setiap orang pasti punya kebiasaan buruk yang terkait dengan keuangan. Namun, dengan pemahaman diri sendiri yang baik, dan kemudian diiringi dengan disiplin demi hidup yang lebih baik, pastinya kita kemudian bisa dong pelan-pelan mengubah kebiasaan tersebut.
Apakah kantor atau komunitasmu mengalami masalah keuangan yang sama? Ataukah, punya kebutuhan training finansial yang lain? Sila kontak WA 0811 1500 688 untuk mendiskusikan kebutuhan training finansialmu. Semua modul dibuat SIMPEL, PRAKTIS, dan tentu saja FUN!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
1-2-3 Cara Karyawan Biasa Punya Mimpi Besar
Sebagai karyawan biasa, mungkin gaji atau penghasilan kita memang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Yah, kadang kepikirannya, mau mimpi apa ya, gaji pas-pasan begini?
Eits, jangan dulu pesimis dong! Karyawan biasa kan sekarang, nanti pastinya kamu juga akan mengalami peningkatan karier hingga akhirnya bisa sesuai dengan kompetensimu.
Dan, asal kamu tahu ya. Bahwa jenjang karier dan mimpi itu nggak saling berhubungan. Mimpi besar, nggak perlu menunggu sampai karier memuncak kok. Kamu bahkan bisa mulai merencanakan mimpi besarmu sedari sekarang. Justru, kalau kamu baru mulai merencanakan ketika karier sudah ada di puncak, bisa jadi malahan terlambat.
Jadi, apa sih mimpi besarmu? Wait, sebelum kamu jawab, sembari saja kamu ikuti beberapa tip mewujudkan mimpi meskipun kamu “hanyalah” karyawan biasa.
Wujudkan Mimpi Karyawan Biasa
1. Tentukan mimpi dan titik berangkat
Nah, mari kita kembali lagi ke pertanyaan di atas: Apa sih mimpi besarmu? Mimpi yang akan menjadi tujuan finansialmu.
Punya rumah di tengah kota Jakarta? Mau sekolahkan anak di sekolah bertaraf internesyenel? Punya dana pensiun yang cukup dan bisa hidup sejahtera?
Nah, kalau kamu punya mimpi-mimpi seperti itu, itu sudah betul. Jadi, jangan jadikan “mau jadi kaya” sebagai mimpimu ya. “Kaya” itu bukan merupakan tujuan finansial, karena tak memberikan arah yang jelas. Buatlah daftar mimpimu yang spesifik, realistis, sesuai dengan kebutuhan, dan terukur.
Jika sudah ada daftar tujuan, sekarang tentukan dari mana kamu mau. Ibarat mau pergi ke Raja Ampat, kamu berangkat dari mana? Titik keberangkatan akan menentukan ongkos perjalananmu. Titik berangkat mencapai mimpi ini penting, karena dengan tahu dari mana kita berangkat, kita bisa cari tahu jalannya.
Bagaimana caranya menentukan titik berangkat? Dengan mengetahui kondisi keuanganmu sekarang; berapa penghasilanmu, dan berapa pengeluaranmu. Adalah penting bagi kamu untuk mengetahui pola penghasilan dan pengeluaran ini, agar kemudian kamu bisa membuat rencana keuangan yang lebih pasti.
Ada keuntungan tersendiri menjadi karyawan biasa, yaitu penghasilannya tetap; tetap waktunya, relatif tetap pula nominalnya. Jadi, seharusnya, mencari pola ini bukan hal yang sulit untuk kamu lakukan.
2. Susun prioritas
Bisa jadi, kamu punya lebih dari satu mimpi. Berbekal dengan pola pengeluaran dan pemasukan yang sudah kamu miliki, susunlah prioritasmu.
Ingat, setiap orang punya linimasa masing-masing, sehingga berbeda prioritas itu hal yang biasa. Tak perlu kamu berpikir, ‘Duh temanku yang satu ini sudah pergi ke 7 benua, aku kok belum bisa ya?’ Bisa jadi, prioritas kalian berbeda. Kamu ada prioritas dana pendidikan anak—misalnya—yang harus segera disiapkan karena dalam 3 tahun lagi, anakmu sudah harus masuk playgroup. Sedangkan temanmu memang memprioritaskan mimpi travelingnya, karena dia toh masih single.
Biasanya, ada 3 kebutuhan terbesar yang harus diprioritaskan oleh seorang karyawan biasa, yaitu dana darurat, dana pendidikan, dan dana pensiun.
Harus tiga itu ya? Enggak harus, maka dari itu, susunlah prioritasmu sendiri. Bisa jadi beda, yang penting sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisimu.
Setelah ada prioritas, maka akan lebih mudah bagimu untuk membuat rencana keuangan yang lebih realistis dan komprehensif, meliputi menjaga cash flow agar tetap positif, mengelola utang, berinvestasi, dan memiliki proteksi yang sesuai dengan kebutuhan.
3. Evaluasi
Jangan lupakan evaluasi ya. Lakukanlah secara berkala selama perjalananmu mewujudkan mimpi.
Mengapa sih perlu melakukan evaluasi terhadap kondisi keuangan kita? Karena kehidupan terus berubah. Tujuan finansial pun bisa menyesuaikan, prioritas harus disusun ulang.
Jadi, mengubah rencana dong! Ya, enggak apa. Hal tersebut wajar terjadi kok, kamu harus bersiap untuk menghadapi situasi hidup yang selalu dinamis.
Nah, bagaimana? Bisa kan, sebagai karyawan biasa, kamu punya mimpi besar? Yang penting sih, harus sesuai kondisi dan kemampuan ya. Adalah penting bagi kita untuk nggak halu, supaya kita tetap realistis dan tujuan finansial pun bisa berhasil dicapai dengan baik.
Cara menyusun rencana untuk mewujudkan mimpi karyawan biasa ini bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.