3 Cara Belajar Finansial secara Mendalam dan Efektif
Betul, sudah ada banyak cara belajar finansial yang bisa kamu pilih dan disesuaikan dengan kenyamananmu. The choice is yours. Mengapa harus yang sesuai dengan kenyamanan? Karena, kalau kita nyaman melakukan sesuatu, maka kita bisa terus melakukannya dengan konsisten dan senang hati. Hasilnya tentu enggak akan mengkhianati.
Setuju kan?
Ini berlaku untuk belajar berbagai hal kok, enggak hanya belajar finansial. Namun, tentu saja, kalau di sini kita akan ngomongin soal finansial, karena ini bukan tempat belajar untuk bikin cilok soalnya.
So, di QM Financial, kamu bisa memilih metode belajar finansial yang mana saja, karena pada dasarnya di sini sudah ada banyak cara yang ditawarkan. Mulai dari yang gratisan—dengan teks, video, dan sebagainya—sampai yang berbayar.
Kali ini, kita akan membahas 3 metode belajar finansial yang sudah ada di QM Financial yang sifatnya mendalam alias indepth dan efektif, cocok banget buat kamu yang serius pengin bisa mengelola dan membuat rencana keuanganmu sendiri demi mimpi dan cita-cita nan luhur mulia.
3 Cara Belajar Finansial Mendalam dan Efektif
1. Belajar di kelas
Belajar di kelas secara konvensional memang terbukti lebih efektif bagi sebagian orang. Mengapa? Ya, karena cara belajar seperti ini sudah sangat familier untuk kita yang dulu sudah bersekolah sampai belasan tahun dengan cara seperti ini. Makanya secara psikologis, cara belajar seperti ini dianggap nyaman bagi sebagian besar orang.
Di zaman digital seperti sekarang, belajar di kelas tak hanya bisa dilakukan dengan bersama-sama di dalam ruangan, tetapi juga bisa dilakukan di ruang virtual. Inilah yang metode yang diadopsi oleh QM Financial dalam FCOS alias seri kelas finansial online, yang diadakan secara daring dengan aplikasi Zoom.
Bersama para trainers yang berpengalaman dan terlatih, kamu bisa belajar berbagai topik keuangan secara berjenjang, dari mulai level basic sampai dengan advanced, yang keseluruhannya mencapai 17 modul. Untuk sebagian besar kelas, kamu bisa memilih sesuai kebutuhan. Sedangkan sebagian kecil kelas, bisa diambil setelah kamu melalui kelas lain yang levelnya lebih rendah.
Tinggal sesuaikan dengan kebutuhan, dan tentu saja bujetmu. Jangan khawatir, rata-rata kelas harganya terjangkau kok!
2. Belajar mandiri
Buat sebagian yang lain, belajar finansial secara mandiri akan terasa lebih nyaman. Mengapa? Ya, banyak sih sebabnya. Bisa jadi karena waktunya yang memang sulit disesuaikan dengan jadwal kelas FCOS yang sudah fixed.
Belajar mandiri akan butuh komitmen dan disiplin diri yang tinggi, supaya hasil belajarnya juga bisa efektif. Kehadiran trainer juga dibutuhkan, sekadar untuk memberikan penjelasan yang belum tercakup di dalam modul seluruhnya. Modulnya bisa diunduh, lalu dipelajari sendiri. Sesuaikan dengan kecepatan dan kemampuan kita.
QM Financial memberikan opsi metode belajar finansial secara mandiri ini di Udemy. Sudah ada 4 modul yang bisa kamu pilih sampai artikel ini ditulis. Ke depannya bukan tak mungkin akan bertambah lagi.
3. Kelas akselerasi
Wuih, ada kelas akselerasi juga? Ada dong, kalau di QM Financial, kami menyebutnya dengan Fast Track program.
Kelas ini didesain khusus buat kamu yang enggak sempat untuk belajar finansial setiap malam, tapi butuh segera bisa mengelola dan membuat rencana keuangan sendiri. Ibaratnya kalau di sekolah, ini adalah kelas percepatan, tapi hasilnya jangan salah. Tetap efektif karena kualitasnya tetap dijaga.
Masih bersama para trainer QM Financial yang sudah berpengalaman, proses belajar finansial yang kamu jalani nantinya akan lebih mudah dan efektif, karena selain belajar secara kelas, juga ada opsi mentoring setelahnya. Dengan demikian, kamu bisa kasih liat trainer apakah rencana keuangan yang sudah kamu buat sudah betul atau belum.
Supplemen Belajar Finansial
Ketiga cara belajar finansial di atas akan lebih lengkap lagi dengan pembelajaran secara gamifikasi dengan Levio.
Di Levio, meski sekarang baru ada modul basic saja, tetapi kamu akan mendapat supplemen untuk pembelajaranmu, karena di sini selain materi yang bisa dibaca-baca serta ada kuis—juga ada beberapa studi kasus dalam format visual narrative seperti komik, yang akan membantumu memahami studi kasus seperti realita.
Sounds good?
Akses ke aplikasi Levio ini bisa dibeli secara terpisah dari kelas lain, tetapi juga tersedia dalam paket bundling dengan FCOS dan juga Fast Track program. Kamu bisa pilih, so the choice is yours.
Yuk, segera daftarkan dirimu untuk bisa mencoba pengalaman belajar finansial seru dengan metode gamified microlearning di sini!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Behavioral Finance: Apa Sih Itu? Dan, Bagaimana Efeknya?
Pernah mendengar behavioral finance?
Behavioral finance bisa diartikan sebagai studi tentang pengaruh psikologi terhadap perilaku investor atau analis keuangan, yang kemudian dapat memengaruhi keputusan mereka saat menjadi pelaku pasar. Bahwa investor tidak selalu rasional, mereka memiliki batasan pengendalian diri, dan sering kali dipengaruhi oleh bias mereka sendiri. Pengaruh dan bias yang terjadi ini dapat menjadi sumber dari semua jenis anomali pasar, dan khususnya anomali pasar di pasar saham, seperti naik atau turunnya harga saham yang parah.
Memahami Behavioral Finance
Umumnya, kita beranggapan, bahwa para pelaku pasar seharusnya merupakan individu-individu yang dapat melakukan kegiatannya secara netral dan rasional. Mereka seharusnya merupakan individu yang dapat mengendalikan diri secara emosional, dan dapat bertindak dengan penuh perhitungan ketika melakukan aktivitasnya.
Tetapi, ternyata tidak.
Misalnya saja di pasar modal. Investor—siapa pun dia—seharusnya sudah memiliki berbagai metode teknik analisis yang dapat dimanfaatkan sebagai landasan pengambilan keputusan ketika membeli saham. Tapi, justru yang lebih sering terjadi adalah faktor psikologi ikut—dan justru menjadi penentu terbesar—memengaruhi aktivitas investasi yang dilakukan oleh investor.
Contoh paling gampang, misalnya ketika ada Manajer Investasi A menawarkan imbal 12% per tahun kepada investor ritel. Kemudian, investor ritel menemukan Manajer Investasi B yang menawarkan investasi yang sama dengan tingkat pengembalian 12.5% per tahun. Mana yang akan dipilih?
Sudah pasti Manajer Investasi B, betul? Mengapa? Karena menawarkan imbal yang lebih tinggi.
Contoh lain lagi. Investor akan cenderung untuk menjual secepatnya—sebelum mengalami kerugian karena harganya nge-drop—saham yang sudah kelihatan profitnya meski masih tipis, dan menahan saham yang harganya masih rendah.
Kedua kasus tersebut memperlihatkan kecenderungan karakteristik investor yang enggak mau rugi. Saham nyangkut, dan ketika berhasil naik tipis di atas nilai belinya, langsung jual sebelum rugi lagi. Padahal teori investasi saham adalah bahwa instrumen ini seharusnya merupakan instrumen investasi jangka panjang.
Efek Behavioral Finance
Adanya faktor psikologis manusia ini membuat berbagai keputusan finansial menjadi bias.
Karena nggak mau rugi lagi, maka keputusan cepat-cepat diambil. Karena enggak mau ketinggalan untung, keputusan juga dengan segera dipilih. Akibatnya hasilnya pun kena efek.
Jika saham yang nge-drop tersebut dijual segera, si investor dapat terbebas dari rasa waswas lantaran harga saham bisa turun lagi. Padahal, sebenarnya, jika ia bisa bersabar, harga saham tersebut bisa naik lagi, dan dalam jangka waktu yang panjang potensi imbalnya menjadi berkali lipat dari penjualan yang sekarang dilakukannya.
Pembelian saham juga menjadi terburu-buru, tanpa perhitungan lagi, supaya kebagian untung. Bisa jadi, setelah kita beli, saham malah nge-drop karena sudah overvalued.
Kalau dilihat-lihat lagi, jika terjadi penipuan investasi atau ada yang percaya dengan investasi bodong, hal ini juga diakibatkan oleh adanya bias yang kemudian menjadi penyebab behavioral finance ini. Orang suka mendapatkan untung besar dalam waktu singkat secara instan, lebih suka yang gampang—jalan yang lebih mudah, ketimbang harus susah-susah belajar keuangan dan investasi sendiri. Atau juga, orang yang enggak mau ketinggalan tren atau FOMO. Ini juga merupakan contoh-contoh behavioral finance.
Pentingnya Paham akan Behavioral Finance
Behavioral finance memang dapat dianalisis dari berbagai perspektif. Pergerakan pasar saham merupakan salah satu contoh efek yang paling nyata bisa terjadi dari behavioral finance ini.
Saat orang panik, saat orang terpengaruh oleh berita-berita di luar sana, atau saat orang beramai-ramai membeli saham karena adanya influencer, dan berbagai penyebab lainnya dapat menimbulkan rasa overconfident atau malah terlalu pesimis sehingga akhirnya memengaruhi grafik pasar saham yang naik atau justru turun drastis.
Inilah inti dari konsep behavioral finance; bahwa sering kali emosi, karakter, ilmu, preferensi, dan berbagai hal yang melekat pada diri kita dapat melandasi munculkan berbagai keputusan dan tindakan, yang bisa memberikan efek pada pasar ekonomi.
Di sinilah kita perlu paham mengenai behavioral finance ini, karena dengan begitu, kita bisa mengenali berbagai bias yang terjadi, dan paham bahwa para pelaku pasar saham, pasar uang, dan aktivitas ekonomi lainnya ini sering tidak rasional. Dengan demikian, kita sendiri bisa mengendalikan diri di tengah fluktuasi yang terjadi sehingga bisa memanfaatkan situasi dengan baik bagi tujuan keuangan kita.
Cara Mengatasi Berbagai Bias dalam Behavioral Finance
Bagaimana cara mengatasi berbagai hal yang akhirnya membuat keputusan finansial kita menjadi bias?
Yes, adalah dengan belajar keuangan, belajar investasi, dan belajar mengambil keputusan dengan berdasarkan nalar dan bukan emosi semata.
Yah, bakalan lama dong, mengingat banyaknya hal yang harus dipelajari agar bisa mengelola keuangan dan berinvestasi dengan benar ini?
Nggak juga tuh. Kamu bisa kok mendapatkan semua ilmu tersebut hanya dalam 2 kali hari Sabtu. Bergabunglah di Fast Track program—sebuah program belajar cepat buat kamu yang nggak sempat, tetapi tetap dengan materi dan silabus yang mendalam seperti halnya FCOS yang biasa digelar setiap bulannya oleh QM Financial.
Yuk, segera daftarkan dirimu untuk bergabung di Fast Track program! Klik link yang sudah ditautkan, dan ikuti saja petunjuknya ya.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Cara Belajar Finansial Secara Cepat, Efektif dan Efisien
Buat kamu yang pengin mulai belajar finansial, begini cara belajar cepat yang bisa kamu terapkan. Cek artikel ini sampai selesai ya.
Sudah Dapat Bonus Tahunan? Atur dengan 3 Cara Ini, Supaya Lebih Bermanfaat!
Bonus tahunan biasanya diberikan kepada karyawan sebagai apresiasi atas kinerja yang diberikannya dalam periode tertentu kepada perusahaan.
Biasanya, bonus ini merupakan hasil dari evaluasi tahunan atau appraisal karyawan. Besarnya bisa berbeda dari tahun ke tahun, bahkan dari karyawan satu dengan yang lain juga berbeda. Jadi, nggak perlu ngintip atau ngiri sama teman kantormu loh ya. Setiap orang sudah punya rezeki sesuai porsinya. Namun, jika memang kamu merasa ada kekurangadilan dalam pemberian bonus tahunan, kamu selalu bisa bicara dan diskusi dengan atasan atau pihak HRD. Ajak saja ngobrol secara baik-baik, sekalian tanya, apa yang bisa kamu tingkatkan lagi di tahun mendatang.
Nah, buat yang sudah terima bonus tahunan ini, sekarang waktunya untuk memutuskan mau dipakai untuk apa. Mau belanja-belanji? Ya, boleh saja sih. Tapi ada baiknya, kamu lakukan beberapa hal berikut ini dulu yuk, sebelum kamu menghabiskan seluruh bonus tahunan yang kamu terima sambil scrolling marketplace atau shop Instagram.
Atur Bonus Tahunan supaya Lebih Bermanfaat!
1. Cek kebutuhanmu
Mau belanja-belanji? Boleh, tapi sudah cek belum, kebutuhanmu apa?
Memang, biasanya nominal bonus tahunan itu bisa besar sekali, apalagi kalau kamu memang sudah kerja keras setahun kemarin dan berhasil (atau bahkan melampaui) target yang diminta oleh perusahaan. Dan, sebagai hasilnya, tentu kamu boleh mempergunakannya semau kamu. Itu kan uang kamu.
Namun, akan lebih bermanfaat kalau uang tersebut kamu pergunakan untuk hal-hal yang memang menjadi kebutuhanmu, alih-alih spending untuk hal-hal yang nantinya bakal kamu sesali.
So, yuk, cermati apa saja yang menjadi kebutuhanmu sekarang. Ada enggak yang bisa di-cover dengan bonus tahunan ini, supaya tabunganmu nggak perlu berkurang, atau harus mengambil dana darurat?
2. Penuhi kewajiban
Sebagai seorang yang sudah bekerja dan produktif, tentu kamu memiliki berbagai kewajiban. Mulai dari pembayaran cicilan utang, pembayaran pajak, atau mungkin juga ada premi asuransi yang harus dibayar.
Alokasikanlah sebagian dari bonus tahunanmu untuk memenuhi kewajiban-kewajiban ini sebagai prioritas.
3. Self reward
Yang terakhir tentu saja kamu boleh banget untuk memberi dirimu sendiri hadiah, sebagai ucapan terima kasih pada tenaga, pikiran, dan waktumu sendiri selama ini.
But, then again, akan lebih baik jika kamu pergunakan bonus tahunan yang kamu terima ini untuk sesuatu yang bermanfaat hingga jangka panjang sebagai self reward.
Seperti apa? Untuk investasi, misalnya. Investasi ini juga merupakan self reward lo! Karena dengan topup investasi yang lebih banyak, tujuan keuanganmu akan lebih cepat tercapai. Betul enggak?
Atau, boleh juga kalau mau memanfaatkannya untuk investasi yang lain. Investasi dari leher ke atas, misalnya. Maksudnya, kamu pakai dana dari bonus tahunan itu untuk upgrade diri; nambah skill, nambah wawasan, nambah pengetahuan, yang bisa disesuaikan dengan minat atau kebutuhanmu.
Kamu sudah tahu belum, kalau QM Financial punya Fast Track program? Sebuah program yang didesain khusus untuk kamu, yang pengin belajar keuangan secara menyeluruh dan mendalam, tapi nggak punya waktu banyak.
Fast Track Program: Belajar Finansial Cepat untuk Manfaat Jangka Panjang
As you know, buat belajar itu kan butuh waktu. QM Financial menyediakan jalur belajar khusus secara reguler dalam FCOS yang diadakan di malam hari, dengan silabus dan kurikulum berjenjang. Dalam FCOS, kamu bisa belajar banyak secara bertahap, mulai dari basic, intermediate, hingga advanced. Tak hanya itu, juga ada kelas-kelas spesial yang disesuaikan kebutuhan.
Namun, meluangkan waktu setiap malam itu juga sesuatu banget buat kamu yang sudah sibuk kerja di siang harinya. Kadang juga otak sudah nggak mau diajak kompromi, saking lelahnya.
Nah, sekarang dengan Fast Track program, yang hanya perlu diluangkan waktu di 2 kali hari Sabtu, kamu bisa belajar di track cepat untuk semua modul. Yes, dari basic sampai advanced, bersama para trainer QM Financial. Bahkan kalau memang membutuhkan, kamu juga bisa meminta mentoring loh, 1 on 1!
Hanya perlu menyisihkan sebagian kecil dari bonus tahunan kamu, kamu akan mendapatkan manfaat luar biasa untuk jangka panjang.
Gimana? Mau?
Yuk, segera daftarkan dirimu di Fast Track program QM Financial yang akan dimulai di minggu kedua April 2021! Klik saja link yang sudah ditautkan ya, dan kamu tinggal mengikuti petunjuknya.
Bonus tahunan yang kamu terima bisa jadi modal investasi yang manfaatnya besar, karena selepas ikut program ini, kamu akan dapat mengelola keuangan dengan lebih baik lagi, sampai membuat rencana keuangan sendiri.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.