UMR Naik di Tahun 2023, Ini Cara Mempertahankan Biaya (Gaya) Hidup
Kementerian Ketenagakerjaan mengeluarkan aturan resmi kenaikan upah minimum UMK dan UMR naik tidak boleh lebih dari 10% di tahun 2023. Pastinya sih dengan mempertimbangkan kondisi setiap daerah ya, yang biasanya terdiri atas variabel pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan indeks-indeks lainnya.
Jadi … Hore, gaji naik!(?) Lalu, apakah sekarang kamu merasa punya gaji ideal, sehingga bisa kamu guanakan semaunya?
Sebentar, ternyata selain gaji naik, ada juga beberapa dampak lain yang bisa terjadi kalau UMR naik di tahun 2023. Apa saja? Mari kita lihat.
Dampak jika UMR Naik
1. Daya beli meningkat
UMR naik, artinya daya beli masyarakat secara umum juga akan meningkat, yang kemudian juga berpengaruh pada dunia usaha itu sendiri. Konsumsi domestik meningkat, karena para pekerja lebih mampu untuk membeli barang-barang kebutuhan mereka. Lebih jauh lagi, gaya hidup bisa jadi juga meningkat.
Dari sisi pertumbuhan ekonomi, pastinya ini adalah hal yang bagus. Namun, dari sisi keuangan pribadi, jika tidak dikelola dengan baik, naiknya gaji bisa menjebak sehingga gaya hidup juga meningkat.
2. Bisa memenuhi kebutuhan yang lebih layak
Dengan daya beli yang meningkat, maka beberapa kebutuhan—yang mungkin tadinya bisa dipenuhi sekadarnya—sekarang bisa dipenuhi dengan lebih layak. Dengan demikian, kesejahteraan pun bisa lebih baik.
3. Pengeluaran meningkat
Dampak dari daya beli yang lebih tinggi adalah harga kebutuhan yang juga akan menyesuaikan. Artinya, pada akhirnya pengeluaran juga akan lebih banyak. Karena ya itu tadi, berkaitan dengan kemampuan memenuhi kebutuhan yang lebih baik plus harga kebutuhan yang juga akan naik menyesuaikan.
4. Omzet bisnis kecil naik
Kalau UMR naik dan daya beli masyarakat umum meningkat, maka omzet bisnis kecil juga akan naik seiring perkembangannya.
Tentu saja hal ini adalah dampak yang bagus, karena bisnis kecil—utamanya UMKM—merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia.
5. Bisa terjadi pemutusan hubungan kerja
Saat UMR naik, maka pelaku bisnis kecil UMKM juga harus menaikkan upah karyawan atau pekerjanya agar bisa tetap bertahan. Tentu ini bukan hal yang sulit jika omzet bisnis juga baik.
Nah, masalahnya adalah ketika ternyata perkembangan bisnis ke depannya kurang baik. Sudahlah bisnis perusahaan lesu, pengeluaran juga besar. UMR naik, tetapi pihak pemberi kerja tidak mampu menyesuaikan upah untuk karyawan atau pekerjanya, maka opsi PHK mungkin harus dilakukan.
So, UMR naik memang kemudian bisa berdampak positif ataupun negatif. Tinggal bagaimana kita mengelola “hasil UMR naik” ini, agar meskipun daya beli kita meningkat tetapi pengeluaran tetap bisa dikendalikan.
Mempertahankan Biaya (Gaya) Hidup karena UMR Naik
So, lagi-lagi reminder nih. Bahwa gaji boleh saja naik, biaya hidup mungkin juga akan naik—tapi, lifestyle alias gaya hidup harus dipertahankan sebisa mungkin. Alias gaya hidup tak perlu ikut naik juga.
Jangan sampai terjebak sendiri. Karena merasa gajinya lebih banyak (padahal ya maksimal 10% saja), yang tadinya nongkrong di kafe cukup sebulan sekali tiba-tiba merasa perlu untuk ngafe seminggu sekali. Yang tadinya kalau belanja lebih suka di toko sembako dan kelontong di kampung sebelah, tiba-tiba lebih nyaman untuk belanja di hypermart. Yang tadinya cukup langganan paket streaming smartphone, tahu-tahu upgrade paket ke yang paling komplet.
Ouch! Tahu-tahu, enggak bisa menabung lagi. Tahu-tahu, lupa investasi. Malah jadi punya utang konsumtif. Gaji lebih besar, utangnya bengkak. Wadidaw!
1. Financial check up
Oke, penghasilan bertambah—meski kecil—tapi bisa mengubah kondisi keuangan. Jadi, mari mulai dari melakukan financial check up.
Periksa:
- Berapa pemasukan atau penghasilan total yang kamu miliki sekarang, termasuk yang di luar gaji?
- Berapa kebutuhan hidup pokok standar yang sudah kamu jalani? Bandingkan dengan yang sekarang, apakah masih sama atau berbeda? Kalau berbeda, apanya yang beda?
- Ada pembengkakan biaya di pos apa? Bagaimana sifatnya, urgent atau tidak? Kebutuhan atau keinginan? Bagaimana jika bulan depan tidak dipenuhi, apakah kamu tetap bisa hidup dengan nyaman?
- Masih bisa investasi minimal 10%? Jika tidak, mampu investasi berapa?
- Apakah utang bisa segera dilunasi demi beban yang lebih ringan? Jika ya, cari cara untuk segera lunasi saja.
2. Tentukan penggunaan selisihnya
So, kalau setelah financial check up kamu menemukan bahwa seluruh pos pengeluaran aman—dalam arti, sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan—maka kamu bisa tentukan penggunaan selisih dari nominal UMR naik yang kamu dapatkan.
Misalnya saja, gaji awal kamu Rp5.000.000. Ternyata oleh kantor tempat kamu bekerja, gaji disesuaikan dengan ketentuan UMR naik dari pemerintah maksimal 10%. Maka, sekarang kamu akan menerima gaji sebesar Rp5.500.000.
Nah, selisihnya yang sebanyak Rp500.000 sebaiknya hendak digunakan untuk apa?
Tentu saja, enggak masalah jika kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semula tidak dapat dipenuhi dengan baik. Namun, ada baiknya juga kamu alokasikan untuk menambah aset. Misalnya, menambah investasi, atau bisa juga menambah dana daruratmu.
Intinya, selisih yang lebih besar itu harus benar-benar dipastikan digunakan untuk hal-hal yang penting, yang akan bermanfaat hingga jangka waktu yang lebih panjang. Lebih bijak kan?
3. Tetap seimbangkan cash flow
Jaga cash flow agar selalu positif. Ini adalah prinsip dari pengelolaan keuangan yang baik. Gaya hidup naik? Boleh saja, tapi cash flow tetap positif.
Mungkin kamu berpikir, bahwa dengan UMR naik yang berarti gaji juga naik, maka cash flow pasti positif. Jangan salah, kan kamu sudah baca penjelasan di atas. Bahwa ketika gaji naik, ada kecenderungan lifestyle juga naik. Akibatnya, bisa saja sekarang malah negatif.
So, bisa saja kamu mencapai hal ini dengan menambah penghasilan lagi. Mulai side hustling mungkin? Atau punya bisnis kecil-kecilan?
Nah, bagaimana? Apakah kamu sudah menghitung, berapa peluangmu untuk bisa naik gaji tahun depan mengikuti ketentuan UMR naik?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!