Ada Berapa Jenis Potongan Gaji Karyawan? Sudah Tahu Semua Belum?
Ribut-ribut adanya Tapera, membuat karyawan speak up mengenai banyaknya potongan gaji yang diberlakukan. Hal ini wajar saja terjadi, karena mau sedikit atau banyak, potongan gaji pastinya tetap akan mengurangi take home pay untuk karyawan.
Jika dirunut, setiap potongan gaji tersebut sebenarnya enggak pernah dilakukan tanpa alasan, atau latar belakang hukum. Ada beberapa komponen yang menjadi dasar pemotongan, dan semua komponen ini telah diatur sesuai peraturan yang berlaku di Indonesia.
Namun, nyatanya, masih banyak karyawan yang bingung dengan potongan yang tertera pada slip gaji masing-masing. Padahal, pemahaman ini penting untuk menghindari kebingungan dan ketidakpuasan. Dari pihak perusahaan, yang diwakili oleh HR, memang harus menyosialisasikannya, sebelum benar-benar diterapkan. Tetapi pada praktiknya, hal ini juga banyak kendalanya.
Lalu, Jenis potongan gaji apa saja yang berlaku di Indonesia? Coba yuk, kita lihat satu per satu.
Table of Contents
Jenis Potongan Gaji yang Umum Diterima Pekerja Indonesia
1. Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan PPh21 ini dikenakan kepada subjek pajak seperti orang pribadi, badan usaha, bentuk usaha tetap, dan warisan yang belum terbagi atas penghasilan yang diterima atau diperoleh.
PPh merupakan pajak atas penghasilan yang sudah diperoleh, termasuk bagi karyawan swasta. Namun, tidak semua pekerja wajib membayar pajak penghasilan ini.
Menurut UU Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) dan diperjelas dalam PP Nomor 55 Tahun 2022, hanya pekerja dengan penghasilan di atas batas Penghasilan Kena Pajak (PKP), yaitu Rp 60.000.000 per tahun atau Rp5.000.000 per bulan, yang wajib membayar PPh.
2. BPJS Kesehatan
Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020, yang merupakan perubahan atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, iuran BPJS Kesehatan telah ditentukan berdasarkan jenis kepesertaan dalam program JKN.
Untuk peserta pekerja penerima upah (PPU) di BUMN, BUMD, dan sektor swasta, besaran iuran BPJS Kesehatan adalah 5% dari gaji atau upah per bulan. Pembayaran iuran ini diatur dengan ketentuan bahwa 4% ditanggung oleh pemberi kerja dan 1% oleh peserta.
3. BPJS Ketenagakerjaan Jaminan Hari Tua
Jenis potongan berikutnya adalah BPJS Ketenagakerjaan untuk Jaminan Hari Tua (JHT). Setiap karyawan yang terdaftar dalam program JHT harus menyisihkan sebagian gajinya untuk membayar iuran ini.
Besaran iuran yang ditetapkan adalah 5,7% dari upah bulanan. Dari jumlah ini, 3,7% dibayarkan oleh perusahaan, sementara 2% sisanya ditanggung oleh pekerja.
4. BPJS Ketenagakerjaan Jaminan Pensiun
Selain Jaminan Hari Tua, karyawan juga dikenakan potongan untuk BPJS Ketenagakerjaan Jaminan Pensiun. Iuran untuk program ini ditetapkan sebesar 3% dari gaji bulanan. Dari total iuran ini, 1% dibayar oleh karyawan, sedangkan 2% sisanya ditanggung oleh pemberi kerja.
5. BPJS Ketenagakerjaan JKK dan Jaminan Kematian
Potongan gaji berikutnya adalah untuk iuran BPJS Ketenagakerjaan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian. Besaran iuran JKK bervariasi berdasarkan tingkat risiko pekerjaan dan diambil dari upah bulanan. Berikut adalah rinciannya:
- Risiko sangat rendah: 0,24%
- Risiko rendah: 0,54%
- Risiko sedang: 0,89%
- Risiko tinggi: 1,27%
- Risiko sangat tinggi: 1,74%
Untuk Jaminan Kematian, besaran iurannya adalah 0,3% dari upah bulanan.
6. Tapera
Pemerintah baru-baru ini mengumumkan bahwa karyawan akan dikenakan iuran untuk Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Tapera adalah simpanan yang dilakukan oleh peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu.
Iuran Tapera hanya bisa digunakan untuk pembiayaan perumahan atau dikembalikan beserta hasil pemupukannya setelah masa kepesertaan berakhir. Mengacu pada Pasal 15 Ayat 1 PP Nomor 21 Tahun 2024, besaran iuran Tapera ditetapkan sebesar 3% dari gaji atau upah bagi pekerja, dan penghasilan bagi peserta pekerja mandiri.
Pasal 15 Ayat 2 menjelaskan bahwa untuk peserta pekerja, iuran ini ditanggung bersama oleh pemberi kerja sebesar 0,5% dan pekerja sebesar 2,5%.
Baca juga: Cara Disiplin Mengatur Keuangan biar Gaji Nggak Asal Lewat
Potongan Gaji Lain yang Bersifat Pribadi
Sudah, itu saja? Ternyata belum selesai. Buat karyawan tertentu, masih ada tambahan potongan gaji lagi. Apa saja?
1. Utang Karyawan atau Kasbon
Perusahaan yang menyediakan benefit berupa pinjaman kepada karyawan biasanya menggunakan skema potongan gaji untuk pembayaran cicilan utang. Cicilan utang ini sering kali menjadi salah satu alasan potongan atau pengurangan gaji karyawan.
Skema cicilan atau metode pembayaran kembali bergantung pada regulasi yang berlaku di masing-masing perusahaan.
2. Potongan Asuransi
Sejumlah karyawan swasta juga harus membayar iuran asuransi selain pajak dan BPJS, untuk jenis proteksi apa pun. Biasanya, iuran ini dikenakan karena perusahaan memiliki kontrak kerja sama dengan perusahaan asuransi swasta.
Jenis asuransi yang ditawarkan bisa bervariasi, seperti asuransi kesehatan, jaminan pensiun, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan asuransi kecelakaan kerja. Besaran iuran ini tergantung pada kebijakan perusahaan atau perusahaan asuransi yang bekerja sama.
3. Ganti Rugi Kesalahan Karyawan
Dalam perusahaan, bisa jadi ada aturan bahwa jika karyawan melakukan kesalahan, maka ada punishment berupa pemotongan atau pengurangan gaji. Setiap karyawan harus mematuhi peraturan ini, yang biasanya dijelaskan dalam perjanjian kerja yang ditandatangani oleh karyawan.
Perusahaan perlu menetapkan aturan yang jelas mengenai potongan gaji ini, termasuk alasan penerapannya dan besarnya potongan yang akan dikenakan. Yang pasti, hal ini juga ada dasar hukumnya, yakni Pasal 58 PP 78/2015 yang menyatakan bahwa potongan gaji tidak boleh melebihi 50 persen dari total gaji karyawan.
4. Potongan Gaji Unpaid Leave
Dalam lingkungan perusahaan, istilah unpaid leave digunakan untuk merujuk pada cuti yang diambil di luar jatah cuti yang diberikan. Ketika karyawan mengambil unpaid leave, akan terjadi pemotongan gaji.
Karyawan memiliki nominal upah harian, yang dihitung dengan membagi total gaji bulanan dengan jumlah hari kerja. Jadi, saat karyawan mengambil unpaid leave, potongan gaji akan dihitung berdasarkan jumlah hari cuti yang diambil tanpa bayaran.
Baca juga: Training Finansial: 1 dari 2 Karyawan Selalu Merasa Gaji Tak Cukup, Apa Sebabnya?
Potongan gaji merupakan hal yang penting untuk dipahami oleh setiap karyawan, karena berbagai jenis potongan ini dapat mempengaruhi jumlah gaji yang diterima setiap bulannya. Memahami potongan seperti pajak penghasilan, asuransi, BPJS, dan lainnya akan membantu karyawan merencanakan keuangan dengan lebih bijak.
Dengan demikian, memiliki keterampilan mengelola keuangan yang baik menjadi sangat penting untuk menghadapi berbagai potongan ini dan tetap mencapai kestabilan finansial.
Ingin meningkatkan kesejahteraan finansial dan produktivitas karyawan di kantor? Yuk, undang QM Financial untuk mengadakan kelas keuangan yang komprehensif dan praktis di kantor. Hubungi QM Financial sekarang ya!
Tunjangan Kelahiran Anak: Manfaat Keuangan yang Penting untuk Orang Tua Baru
Ketika seorang calon orang tua menunggu kehadiran buah hati, berbagai persiapan mulai dilakukan. Mulai dari persiapan mental, fisik, hingga keuangan. Dalam konteks keuangan, tunjangan kelahiran anak sering menjadi pembicaraan yang hangat, terutama bagi para karyawan yang mengharapkan bantuan finansial dari perusahaan tempat mereka bekerja.
Yah, namanya juga jadi karyawan. Wajarlah kalau ngarep benefit. Ya kan? Pasalnya, tunjangan ini tidak hanya memberikan rasa lega bagi orang tua, tetapi juga menjadi bentuk apresiasi dan dukungan dari perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan dan keluarganya.
Dalam perkembangan zaman, kebutuhan akan tunjangan kelahiran anak semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan biaya hidup dan biaya medis. Meskipun banyak orang tua yang mempersiapkan dana khusus untuk menyambut kelahiran anak, adanya tunjangan ini tentunya memberikan kelegaan tambahan.
Bagaimana sebenarnya manfaat tunjangan kelahiran anak bagi orang tua baru? Dan bagaimana cara terbaik untuk mengelolanya? Yuk, kita bahas di artikel kali ini.
Apa yang Dimaksud dengan Tunjangan Kelahiran Anak?
Tunjangan kelahiran anak adalah bentuk bantuan finansial yang diberikan oleh pemerintah atau perusahaan kepada orang tua yang baru saja memiliki anak. Tujuan dari tunjangan ini adalah untuk mendukung biaya yang berhubungan dengan kelahiran dan perawatan bayi, serta mengurangi beban ekonomi yang mungkin dihadapi oleh keluarga karena bertambahnya anggota baru.
Besaran dan mekanisme pemberian tunjangan ini dapat berbeda-beda tergantung pada kebijakan masing-masing negara (kalau konteksnya untuk karyawan pemerintah) atau perusahaan. Di beberapa negara, tunjangan kelahiran anak diberikan sebagai bagian dari program jaminan sosial atau kebijakan pro-keluarga untuk meningkatkan tingkat kelahiran atau kesejahteraan anak.
Manfaat bagi Karyawan
Adanya tunjangan tentu saja ada manfaatnya. Manfaat yang diterima oleh karyawan dari adanya tunjangan kelahiran anak meliputi beberapa hal berikut ini.
Dukungan Finansial
Tunjangan kelahiran anak memberikan bantuan finansial kepada karyawan di saat terjadi peningkatan biaya hidup akibat kelahiran anak. Ini dapat membantu dalam menutupi biaya-biaya medis, pembelian perlengkapan bayi, dan kebutuhan bayi lainnya.
Kemudahan Transisi
Kelahiran anak memerlukan periode adaptasi bagi keluarga, baik dari sisi emosional maupun finansial. Dengan adanya tunjangan kelahiran anak, karyawan dapat lebih fokus pada perawatan dan kesejahteraan bayi tanpa khawatir berlebihan tentang biaya.
Pengurangan Stres Finansial
Ketidakpastian biaya yang berkaitan dengan kelahiran anak bisa menjadi sumber stres bagi banyak keluarga. Dengan tunjangan kelahiran, beban finansial ini dapat dikurangi, sehingga karyawan bisa lebih tenang dan fokus pada peran barunya sebagai orang tua.
Peningkatan Kepuasan Kerja
Adanya tunjangan seperti ini menunjukkan bahwa perusahaan atau organisasi peduli terhadap kesejahteraan karyawannya. Hal ini dapat meningkatkan rasa loyalitas dan kepuasan kerja di antara karyawan.
Peningkatan Kesejahteraan Keluarga
Tunjangan ini dapat membantu dalam memastikan bahwa bayi mendapatkan asupan gizi yang baik, vaksinasi, dan perawatan kesehatan yang diperlukan di bulan-bulan pertama kehidupannya.
Yang disebut di atas hanya beberapa manfaat umum dari tunjangan kelahiran anak bagi karyawan. Masih banyak yang lain, karena bisa saja setiap karyawan punya PoV-nya masing-masing. Namun, yakin deh, enggak ada yang menolak jika ada tunjangan kelahiran anak yang ditawarkan sebagai benefit dari perusahaan.
Aturan yang Berlaku
Tunjangan untuk anak sering kali diasosiasikan dengan pegawai negeri sipil dan karyawan pemerintahan, tetapi bagaimana dengan tunjangan anak atau tunjangan keluarga untuk karyawan sektor swasta, apakah ada aturannya?
Ternyata setelah di Indonesia, sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003, ada disebutkan tentang peran perusahaan yang memberikan bantuan berupa tunjangan melahirkan kepada karyawan yang memenuhi persyaratan tertentu. Selain itu, di Indonesia ada BPJS Kesehatan yang dengan jelas memasukkan cover persalinan ke dalam layanannya.
So, bagi perusahaan—terutama perusahaan swasta—tidak ada kewajiban hukum untuk memberikan tunjangan kelahiran anak, selama karyawan sudah memiliki BPJS Kesehatan.
Siapkan Keuangan Jelang Kelahiran Anak
Memang penting bagi calon orang tua untuk mempersiapkan keuangan sebelum kedatangan buah hati agar tidak sepenuhnya bergantung pada tunjangan kelahiran anak. Berikut adalah tahapan yang bisa dilakukan untuk menyiapkan keuangan jelang kelahiran anak.
Menyusun Anggaran
Mulailah dengan menyusun anggaran yang mencakup semua biaya yang diperlukan selama kehamilan, kelahiran, dan pasca-kelahiran. Biaya ini bisa meliputi biaya dokter, rumah sakit, perlengkapan bayi, dan lain-lain.
Luangkan waktu untuk riset atau konsultasi dengan orang tua berpengalaman untuk mengetahui item apa saja yang dibutuhkan.
Menabung
Sesegera mungkin, mulailah menabung dengan menyisihkan sebagian dari penghasilan setiap bulan untuk biaya kelahiran dan kebutuhan bayi. Kamu bisa memanfaatkan berbagai instrumen keuangan jangka pendek dengan risiko dan tingkat return yang sesuai. Salah satunya yang bisa dipertimbangkan adalah reksa dana pasar uang.
Asuransi Kesehatan
Pastikan BPJS Kesehatan si ibu hamil aktif, tidak menunggak iurannya. Jika memang dirasa kurang, kamu bisa mempertimbangkan untuk membeli atau menambah cakupan asuransi kesehatan kamu.
Pelajari dan pahami secara detail dari polis asuransimu, terutama mengenai cakupan dan batasan yang berlaku.
Pengurangan Biaya Tidak Perlu
Pertimbangkan untuk mengurangi atau menunda pengeluaran yang tidak perlu demi meningkatkan tabunganmu. Fokuskan pengeluaran untuk kebutuhan utama selama kehamilan dan pasca-kelahiran.
Pembelian Perlengkapan Bayi
Buatlah daftar perlengkapan yang benar-benar esensial. Kamu bisa membeli beberapa perlengkapan bekas atau mendapatkannya dari kerabat yang sudah tidak membutuhkan lagi.
Pantau promo atau diskon di toko-toko perlengkapan bayi. Membeli saat ada diskon bisa menghemat pengeluaran.
Persiapan Darurat
Selain tabungan khusus kelahiran, pastikan kamu memiliki dana darurat yang cukup untuk mengatasi situasi tak terduga, misalnya komplikasi kehamilan atau kebutuhan medis lainnya.
Rencana Cuti
Jika kamu dan pasangan bekerja, pertimbangkan durasi cuti yang akan diambil dan bagaimana hal tersebut akan memengaruhi pendapatan keluarga. Jika perlu, rencanakan strategi untuk mengatasi potensi pengurangan pendapatan selama masa cuti.
Belajar Finansial
Update dan upgrade terus pengetahuan dan keterampilan mengelola keuangan keluarga yang kamu miliki. Jangan berhenti belajar, apalagi sekarang saat kamu mulai masuk fase hidup yang baru dengan adanya penambahan anggota keluarg.
Bahkan kalau perlu, kamu sudah bisa langsung membuat rencana keuangan baru demi persiapan masa depan si kecil sekarang juga loh.
So, kesimpulan nih, tunjangan kelahiran anak bukan hanya sekadar bantuan finansial, melainkan representasi dari dukungan perusahaan terhadap karyawan dalam fase kehidupan yang penuh arti.
Meskipun begitu, keberadaannya seharusnya tidak membuat orang tua sepenuhnya bergantung. Penting bagi setiap calon orang tua untuk memiliki perencanaan keuangan yang matang, sehingga saat momen kebahagiaan menyambut buah hati tiba, segala kebutuhan dapat terpenuhi tanpa kendala. Ingatlah, persiapan awal yang baik akan menentukan kualitas kehidupan di masa depan, baik untuk kamu maupun buah hati yang akan datang.
Kamu juga bisa belajar keuangan dengan cara-cara lain, sesuai kebutuhan dan kenyamananmu lo! Ada kelas-kelas finansial online–yang bisa kamu ikuti dari mana saja, bisa juga belajar finansial secara online course di Udemy! Cek ke sini ya: https://linktr.ee/qmfinancial.
Jangan lupa juga untuk follow Instagram QM Financial supaya enggak ketinggalan update!