Peluang Bisnis Sebagai Makeup Artist
Kebutuhan untuk selalu tampil cantik, membuat pekerjaan sebagai makeup artist (MUA), naik daun. Bagaimana tidak? Merias wajah membutuhkan keterampilan khusus yang tidak dipunyai semua orang.
Hemmy Rahmania, mahasiswi semester akhir Institut Senin Indonesia (ISI) Jogja jurusan fotografi, juga mengikuti geliat ini. Tiga tahun terakhir, Hemmy menggeluti pekerjaan sebagai MUA dengan mengusung brand @herasmua. Berbekal penghasilan sebagai MUA, Hemmy mampu hidup mandiri dan membiayai kuliahnya sendiri.
Menjadi seorang MUA tak penah ada dalam benak Hemmy. Perkenalannya pada dunia makeup dilatarbelakangi kesulitannya untuk menjabarkan konsep foto kepada orang lain. Hemmy pun memilih untuk melakoni semuanya sendiri. Mulai dari membuat konsep foto, mencari model, mengatur wardrobe, melakukan pemotretan, hingga editing dan retouch foto. Sungguh multitalenta!
Peluang pasar MUA
Peluang pasar bagi MUA sangat besar. Tak hanya pernikahan dan wisuda, acara khusus seperti kondangan butuh penampilan prima. Tak hanya artis, orang biasa pun kini menggunakan jasa MUA. Karena punya prinsip jangan sampai menolak klien, Hemmy bisa mendandani 3-6 orang dalam satu hari bahkan lebih dari 30 orang dalam satu bulan.
Untuk bisa didandani oleh MUA, klien harus melakukan booking jauh-jauh hari dan membayarkan DP 50%. Angka yang cukup besar untuk mengamankan cashflow. Bahkan ada klien yang sudah booking untuk makeup wedding tahun depan. Pekerjaan yang menjanjikan!
Quality over quantity
Menempuh studi di institusi seni, Hemmy sangat menghargai karya. Klien sebanyak ini, semuanya didandani oleh Hemmy sendiri, tanpa asisten. Baginya, kualitas tetap menjadi yang utama.
Bentuk jaminan terhadap kualitas juga dilakukan Hemmy dengan menggunakan merek-merek berkualitas untuk kliennya. Dalam dunia makeup dikenal prinsip ada harga ada rupa. Sebuah palet eye shadow seharga ratusan ribu rupiah memang terkesan mahal. Namun, dengan warna yang pigmented dan persentase fall out rendah, jumlah yang diaplikasikan ke wajah lebih sedikit sehingga pengunaannya pun lebih irit. Kini, sudah banyak merek lokal baru berkualitas dengan harga terjangkau. Hemmy terus membuka diri dengan mencoba merek baru dengan terlebih dahulu mengecek review.
Beberapa produk seperti pelembab dan foundation mempunyai tingkat kecocokan yang berbeda-beda untuk setiap orang. Oleh karena itu, Hemmy memberikan fasilitas test makeup untuk klien wedding. Test makeup penting untuk mengetahui kondisi kulit, struktur wajah, dan efek dari aplikasi makeup di wajah klien.
Pengaturan keuangan MUA
Meski mengetahui bahwa pengelolaan keuangan pribadi dan bisnisnya perlu dipisah, Hemmy belum melakukan pemisahan keuangan pribadi dan bisnis. Beruntung, Hemmy tidak masuk jebakan lifestyle. Hemmy punya kontrol yang tinggi terhadap pengeluarannya. Dia bisa memisahkan mana kebutuhan dan keinginan. Pengeluaran utamanya adalah untuk membeli makeup.
Dengan peluang penghasilan yang tinggi sebagai MUA, Hemmy perlu mengatur keuangannya lebih baik lagi. Ini beberapa saran yang bisa diterapkan.
- Pisahkan keuangan bisnis dan pribadi. Buat rekening khusus untuk pemasukan dan pengeluaran bisnis sebagai MUA. Hemmy bisa menetapkan ‘gaji bulanan’ yang ditransfer setiap bulan.
- Buat anggaran bulanan. Dengan pola penghasilan yang tidak pasti, Hemmy perlu mengunci pengeluaran. Pengeluaran bulanan bisa dibagi ke 5 pos pengeluaran utama.
Baca di sini: http://qmfinancial.com/2016/11/silakan-baca-tentang-5-pengeluaran-bulanan-yang-harus-kamu-ketahui/
3.Hitung kebutuhan dana tujuan finansial. Keuntungan bisnis sebagian bisa dialokasikan untuk mengembangkan bisnis. Sebagian lagi untuk mempercepat pencapaian tujuan finansial pribadi seperti Dana Menikah dan Dana Rumah. Untuk memastikan tujuan finansialnya terpenuhi, Hemmy perlu menetapkan kapan dan berapa kebutuhan dana yang diperlukan. Dari situ, baru bisa dihitung jumlah dana yang harus diinvestasikan untuk masing-masing tujuan finansial.
Tertarik menjajal peluang bisnis sebagai makeup artist seperti Hemmy? Sila ikuti instagramnya di @herasmua.
Fransisca Emi
Buat Perjalanan Dinasmu Menyenangkan, Bukan Jadi Beban
Perjalanan dinas keluar kota atau bahkan keluar negeri alias business trip bisa menjadi beban bagi sebagian orang. Setiba kembali ke perusahaan, karyawan akan diminta untuk mempresentasikan kembali hasil perjalanan dinasnya. Namun bagi sebagian yang lain, business trip menjadi tantangan dan kesempatan untuk menjelajahi tempat baru. Saya tipikal orang kedua.
Saat pertama kali saya diberitahu harus mewakili perusahaan menghadiri Finance Summit di Ilhavo, Portugal Mei lalu, saya deg-degan! Pasalnya, visa Schengen agak mepet dibuat dan saya belum pernah terbang sejauh itu.
Berbagai tantangan pun bisa menghadang. Tanpa persiapan yang matang, long haul flight bisa menjadi masalah, mulai dari long delays, ketidaknyamanan di dalam pesawat terutama bagi yang memiliki ketakutan atas ketinggian (acrophobia), sampai ketinggalan pesawat!
Dari beberapa tantangan di atas, saya mengalami yang terakhir! Saya ketinggalan pesawat saat mendarat di Munich, Jerman. Padahal hanya tinggal selangkah lagi sampai di Porto, Portugal. Panik? Tentu saja! Tapi dengan perencanaan yang matang terutama secara keuangan maka business trip akan menjadi menyenangkan dan bukan lagi menjadi beban.
- Riset. Sebelum melakukan perjalanan dinas lintas benua, sebaiknya kamu melakukan riset. Bisa melalui google atau bertanya dengan keluarga atau teman yang sedang berada di sekitar tempat tujuan. Dari survei ini kamu bisa menentukan apa saja yang perlu dibawa dan kegiatan apa saja yang bisa dilakukan selama perjalanan dinas.
- Itinerary. Dari hasil riset tersebut maka saya mulai membuat itinerary perjalanan Jakarta –Porto, Portugal –Jakarta. Dalam itinerary tersebut, saya juga menuliskan dengan terperinci apa saja yang diperlukan seperti check in sampai alamat lengkap tempat yang akan saya tuju begitu sampai di bandara Porto. Saya berpegang pada jadwal, termasuk waktu untuk menelepon keluarga di Jakarta karena perbedaan waktu selama 6 jam antara Jakarta dan Porto.
- Packing. Saat itu, Portugal sedang beralih ke musim panas, udaranya enak sekali. Walaupun langit biru dan matahari bersinar terang benderang, tapi tidak terasa panas. Ini merupakan keuntungan karena artinya dengan cuaca sejuk seperti ini tubuh jarang berkeringat sehingga beberapa pakaian dapat dipakai berulang misalnya blazer, dress, dan celana panjang. Biasanya saya memakai pakaian saat makan malam kemarin untuk digunakan keesokan paginya. Ini membuat barang bawaan saya dapat diminimalisasi sehingga tidak kelebihan bagasi. Oh ya, sediakan satu stel baju ganti yang representative di satu koper ukuran kabin. Jika terjadi bagasi hilang, setidaknya masih ada baju ganti sambil menunggu bagasi ditemukan atau membeli baju baru.
- Uang Perjalanan Dinas. Dengan bekal uang perjalanan dinas yang terbatas, saya harus pintar-pintar mengatur agar masih ada sisa untuk membelikan oleh-oleh buat keluarga di rumah. Untuk mensiasatinya, saya mengajak kolega dari negara Asia lainnya untuk berbagi kamar penginapan, transportasi, sampai makan! Beruntungnya, di Porto banyak tempat wisata yang gratis sehingga cukup menghemat uang perjalanan dinas agar bisa dialihkan untuk kebutuhan lain.
Nah, kira-kira itu tips dari saya yang berkaitan dengan perjalanan dinas lintas benua. Apakah kalian pernah mengalami hal yang menegangkan saat perjalanan dinas? Yuk berbagi cerita!
Honey JT
Financial Clincic Bisnis 20-21 Oktober, Modul Human Capital Management
Masalah apa yang paling memusingkan bagi pemilik bisnis selain memastikan target perusahaan tercapai? Yap. Mengelola karyawan! Karyawan adalah aset yang paling berharga dalam bisnis. Tanpa kinerja karyawan yang baik, operasional perusahaan tidak akan berjalan, pencapaian target pun hanya ada di angan.
Berbagai permasalahan tentang karyawan pun menjadi PR bagi pemilik bisnis. Mulai dari bagaimana merekrut orang yang tepat, membangun tim yang solid, menyusun kompensasi dan benefit, hingga mengukur kinerja karyawan. Pun tentang mengelola aspek legal dan administratifnya.
Pilar-pilar pengelolaan sumber daya manusia bagi perusahaan besar dan kecil memang tak jauh berbeda. Di perusahaan besar, biasanya sudah ada tim ahli Human Resource (HR) yang siap sedia. Besaran bujet pun tak menjadi halangan. Namun, bagi bisnis kecil seperti UKM, setiap sumber daya harus digunakan seefektif dan seefisien mungkin.
Bagaimana caranya mengelola sumber daya manusia di bisnis kecil agar bisa efektif dan efisien? Temukan jawaban atas berbagai permasalahan Human Resources langsung dari ahlinya di sini:
Bersama HR Expert dari Indonesia HR Academy – komunitas profesional Human Resource – pemilik bisnis akan dibantu menemukan jawaban dari berbagai permasalahan sumber daya manusia yang mereka hadapi.
Jadi, tunggu apa lagi? Daftar segera di sini: bit.ly/FinClicBisnis2021OKT atau WA 0811 1500 688 (NITA)
QM Admin
Jadi Karyawan Sekaligus Pemilik Bisnis? Bisa!
Setiap bisnis menyimpan cerita dari pendirinya. Demikian pula dengan ASETTA, usaha konsultasi keuangan UKM yang didirikan oleh Suryana Asba atau yang akrab disapa Yana. Prihatin dengan masalah pengelolaan keuangan yang dihadapi para pemilik bisnis kecil di Makassar, Yana memberanikan diri membangun ASETTA. Meski masih berstatus sebagai karyawan di sebuah BUMN, tak menyurutkan semangat Yana untuk membangun bisnisnya. Simak cerita lengkap Yana yuk!
Bagaimana kisah awal mula bisnis ASETTA dan perkembangannya hingga kini?
ASETTA bermula dari keprihatinan saya pada banyaknya UKM yang terpuruk karena kesalahan pengelolan keuangan usaha. Berawal dari sharing dengan pelaku usaha yang bertanya tentang laporan keuangan, akhirnya banyak teman yang menyarankan saya untuk membuat usaha konsultasi keuangan UKM. Langkah kami dimulai sejak 2014 namun dengan brand yang berbeda. Per 1 Oktober 2017 kami mulai resmi menggunakan ASETTA TECH CONSULTING.
Siapakah target market utama ASETTA?
Target market ASETTA adalah pemilik bisnis yang sudah mengerti pentingnya pengelolaan finansial untuk bisnis namun bingung bagaimana mulai membuat laporan keuangan.
Apa strategi yang digunakan oleh ASETTA untuk memenangkan pasar?
Kami menyadari umur bisnis ini masih seumur jagung dan memiliki banyak kompetitor. Namun dengan keyakinan bahwa ASETTA memiliki tempatnya sendiri, kami terus belajar dan menjalin kerjasama dengan UKM dan instansi-instansi pemerintahan.
Ke depan, apa rencana Mba Yana untuk mengembangkan bisnis ASETTA?
Saya berharap ASETTA bisa lebih banyak membantu UKM dan para pebisnis dalam memahami bisnisnya dan lebih melek finansial.
Selagi mengembangkan ASETTA, Mba Yana masih aktif sebagai karyawan. Bagaimana membagi waktu dan energi untuk keduanya?
Menjadi karyawan sembari mengelola bisnis, saya akui cukup menguras tenaga, waktu dan pikiran. Memiliki dua tanggung jawab yang berbeda dalam kurung waktu bersamaan membuat saya harus kerja lebih keras. Sebagai karyawan di sebuah BUMN, saya dituntut untuk tetap profesional. Sedangkan sebagai pemilik bisnis saya harus bisa mengelola tim dan memberikan pelayanan terbaik untuk klien.
Saya berusaha membagi waktu sebaik mungkin untuk menjalani kedua peran tersebut dengan menaati jadwal yang sudah dibuat. Alhamdulillah saya juga didukung oleh tim yang bisa diandalkan.
Kisah suka dan duka apa yang Mba Yana alami selama membangun bisnis?
Bisnis adalah tempat kita belajar mengatasi masalah dan menemukan solusi yang tepat. Seiring berjalannya waktu, kami menemui bermacam masalah – baik itu dengan tim maupun dengan klien. Tantangannya adalah bagaimana meyakinkan tim untuk bekerja sama dan agar bisnis kami terus bertumbuh seiring dengan perkembangan bisnis klien.
Yana adalah alumni FinClicBisnis April 2018 lalu di Jakarta. Manfaat apa saja yang dirasakan setelah mengikuti workshop?
Sebagai alumni Financial Clinic Bisnis, saya merasakan manfaat yang begitu besar dengan belajar pada guru yang tepat. Di sini saya menyadari pentingnya menetapkan target bisnis dengan hitungan akurat. Bukan sekedar visi misi, tapi harus dengan angka yang jelas dan valid. “Know your bussines, know your number.”
Apa saran bagi pembaca QM yang ingin membangun bisnis?
Membangun bisnis tidak hanya tentang menghitung profit tapi bagaimana kita bisa bermanfaat untuk orang lain. Jika dikelola dengan baik, bisnis akan tetap berdiri kokoh meski menghadapi banyak kendala. Semakin besar bisnis semakin detail angka yang harus dipertanggungjawabkan. Maka dari itu penting untuk belajar mengelola keuangan bisnis di QM Financial agar kita bisa menyusun strategi tepat yang dimulai dari finansial.
Menjalani dua tanggung jawab sekaligus, bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun Yana membuktikan, menjadi karyawan sekaligus pemilik bisnis bisa dijalankan.
Kamu juga ingin membangun bisnis sendiri seperti Yana? Yuk ikutan Financial Clinic Bisnis Workshop. Workshop dua hari yang dirancang untuk kamu pemilik bisnis atau yang baru mau mulai membangun bisnis. Ikuti jadwal terbarunya di Instagram dan Twitter @QM_Financial.
Fransisca Emi
Serba-serbi Investasi
Halo! Sudahkah kamu berinvestasi?
Investasi adalah kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih aset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi. Bedakan dengan menabung ya. Bunga atau imbal hasil tabungan prosentasenya sangat kecil, itupun masih harus berkejaran dengan tingginya biaya administrasi bulanan bank. Menabung memang memiliki risiko relatif kecil karena dana hingga Rp2 M dijamin oleh pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Namun untuk jangka waktu panjang, kegiatan menabung ini kurang cepat membantu kita meraih tujuan finansial.
Kenapa harus investasi?
Kita punya dana terbatas tapi punya banyak tujuan. Beberapa tujuan finansial punya nilai yang tinggi. Tujuan-tujuan finansial ini akan berat kalau dicapai hanya dengan menabung saja. Misal tujuan finansial mengumpulkan Dana DP Rumah Rp100.000.000 dalam waktu 5 tahun. Untuk mencapai target dana ini dengan menabung, kita harus menyisihkan Rp1.600.000 per bulan. Sedangkan kalau berinvestasi melalui produk yang diasumsikan memberikan imbal hasil 7% per tahun, maka cukup menyisihkan sekitar Rp188.000 per bulan. Jauh ya bedanya?
Pilihan produk investasi
Ada berbagai macam produk investasi yang bisa kamu pilih. Pilihan produk investasi sebaiknya disesuaikan dengan tujuan finansial ya.
baca juga: Memilih Produk Yang Melayani Tujuan Finansial
Saat berinvestasi, kita sedang mengakumulasikan aset. Ada tiga macam aset aktif yang bisa dipilih.
-
- Bisnis. Bisnis bisa memberikan tingkat imbal hasil tinggi dengan modal yang relatif kecil. Kalau sudah punya ide bisnis, kamu bisa mulai dengan menyusun rencana bisnis dan menetapkan strategi yang dimulai dari finansial.
Ikuti workshopnya yang akan berlangsung September ini: #FinClicBisnisWorkshop 8-9 SEP 2018
2. Properti. Investasi properti bisa berupa tanah, rumah, kebun atau sawah.
3. Surat berharga. Kita bisa berinvestasi langsung dalam bentuk saham, obligasi, sukuk, SUN serta SBR & atau secara tidak langsung dengan membeli reksadana.
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum mulai berinvestasi
Selain menetapkan tujuan finansial, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebelum mulai berinvestasi.
- Kenali produknya. Produk seperti apa yang ditawarkan? Apakah imbal hasil yang dijanjian masuk akal? Kita perlu waspada terhadap tawaran investasi yang menjanjian imbal hasil tinggi dan stabil dalam jangka waktu pendek.
- Kenali pengelolanya. Untuk produk keuangan, pastikan pengelola produk investasi yang kita pilih terdaftar dan diawasi oleh OJK.
- Kenali risikonya. Saat berinvestasi kita berhadapan dengan risiko. Untuk meniminimalkan risiko kita bisa melalukan diversifikasi dan menyesuaikan risiko dengan jangka waktu investasi. Semakin dekat jangka waktunya, semakin rendah toleransi kita terhadap risiko.
Dengan tujuan finansial yang banyak dan beragam, kita perlu membekali diri dengan pengetahuan berinvestasi. Bingung memilih produk investasi yang bisa melayani tujuan finansialmu? QM Planner bisa membantu. Hubungi kami via WA di 0811 1500 68 (Mia/Nita).
Titis / Financial Trainer
Merdeka Dan Setara: Kemandirian Finansial Dalam Perspektif Gender
Sepanjang bulan Agustus, QM Financial banyak mengangkat isu merdeka. Mulai dari Merdeka Dalam Berkarya, Merdeka Untuk Pensiun, Merdeka Dari Utang dan terakhir Merdeka Dan Setara. Senin lalu, dalam siaran PowerTalk PowerYourMoney, Ligwina Hananto mengundang Hannah Al Rashid sebagai narasumber. Hannah adalah aktris sekaligus aktivis kesetaraan gender.
Menurut Hannah, kesetaraan adalah salah satu bentuk kemerdekaan. Kesetaraan akan mendorong kita untuk berdiri di kaki sendiri, menentukan arah hidup kita sendiri – tentunya dengan pilihan yang baik. Kebebasan untuk memilih ini sangat penting.
Tahun lalu, Hannah membuat campaign YouTube “16 Days of Activism”. Dalam salah satu video, Ligwina Hananto mengemukakan pendapatnya tentang hubungan antara finansial dengan kekerasan. Ketika bertemu dengan perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, yang pertama kali kita pikirkan adalah: “Kenapa enggak ditinggalin aja”. Jawabannya: “Nanti saya makan apa, tinggal di mana? Anak-anak sekolahnya gimana?”
Ternyata mereka enggak punya keberanian untuk meninggalkan karena punya ketergantungan finansial! Jadi urusan keuangan jadi lebih penting dibahas untuk para perempuan. Kalau mereka bisa menghasilkan uang sendiri, mereka akan punya keberanian dan kekuatan untuk meninggalkan lingkaran yang tidak sehat tadi untuk bisa berdiri di kaki sendiri.
Apa saja yang bisa dilakukan perempuan untuk bisa merdeka dan setara?
- Belajar menghasilkan uang. Penting bagi setiap orang untuk belajar menghasilkan uang – termasuk ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga bisa mulai dengan memperlakukan uang bulanan dari pasangan sebagai penghasilan. Lalu naik kelas dengan belajar menghasilkan uang sendiri, misalnya berdagang. Enggak harus meninggalkan rumah kok. Banyak pintu penghasilan yang bisa dikerjakan di rumah. Jadi, tanggung jawab sebagai ibu dan istri tetap terlaksana.
- Belajar mengelola pengeluaran. Setelah menghasilkan uang, kita perlu belajar mengelola pengeluaran. Ada 5 kategori pengeluaran bulanan yang biasa digunakan QM Financial. Coba cek apakah pengeluaranmu sudah sesuai dengan batasan yang tertera di bawah ini.
- Pengeluaran Rutin: 20 – 40%
- Cicilan Utang: maks. 30%
- Pengeluaran Sosial: min 2.5%
- Menabung/Investasi: 10 – 30%
- Pengeluaran Lifestyle: maks. 20%
3. Menyiapkan proteksi kesehatan. Setiap orang tanpa terkecuali perlu proteksi kesehatan, baik melalui BPJS Kesehatan, fasilitas kesehatan dari kantor maupun asuransi kesehatan swasta yang dibeli sendiri. Pastikan seluruh keluarga terlindungi dengan plafon yang cukup ya.
4. Mengelola aset. Mari belajar mengelola aset, terutama aset aktif yang bisa berupa:
- Bisnis. Bisnis yang yang dimaksud adalah bisnis yang bisa tetap berjalan tanpa si pemilik harus mengurusi. Sudah ada profesional yang mengelola dan kamu tinggal terima bagi hasil secara reguler.
- Properti. Properti menjadi aset aktif saat sudah mampu memberikan penghasilan pasif berupa uang sewa, sehingga kamu bisa menerima penghasilan rutin.
- Surat berharga. Surat berharga dengan basis instrumen pendapatan tetap seperti obligasi akan memberikan imbal hasil reguler berupa kupon obligasi. Kamu juga bisa mendapatkan dividen dari saham. Yuk berkenalan dengan produk pasar modal seperti saham dan obligasi.
5. Menyiapkan pensiun. Semua orang perlu pensiun. Ada banyak alternatif untuk menyiapkan dana pensiun, diantaranya mengikuti program dana pensiun dari kantor, BPJS Ketenagakerjaan atau menyiapkan Dana Pensiun mandiri hasil investasi rutin di produk keuangan seperti reksadana.
Enggak ada alasan lagi perempuan tidak merdeka dan setara karena ketergantungan finansial ya. Yuk, terus perbaiki cara kita berhubungan dengan uang. Your money, your responsibility.
QM Admin
Cerita Almazia Menapaki Milestone Bisnis BP Network
Salah satu nasehat bisnis yang sering kita dengar adalah mulai dari yang kecil, dari apa yang kita punya lalu ikuti prosesnya. Itulah yang dilakukan oleh Almazia Pratita, Co-founder dan CFO BP Network – sebuah komunitas bernama Blogger Perempuan (BP) Network. Bersama kedua rekan bisnisnya, Almazia memulai BP Network dengan modal dan skill sendiri. Kini setelah tiga tahun berjalan, satu per satu pencapaian telah diraih. Ini dia cerita Almazia menapaki milestone bisnisnya.
Bagaimana kisah awal mula BP Network berdiri dan bagaimana perkembangannya hingga kini?
BP Network berawal dari sebuah situs www.bloggerperempuan.com (sekarang menjadi www.bloggerperempuan.co.id) yang menjadi platform untuk para blogger perempuan di Indonesia. Misi saya dan dua founder lainnya saat awal pendirian ialah menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan dunia blogging yang profesional, dan membantu membuka akses ekonomi terutama bagi blogger perempuan di Indonesia.
Perkembangan BP Network alhamdulillah baik. Kami mulai mengerjakan website bloggerperempuan.com di tahun 2015 dengan modal dan skill dari para pendirinya. Tahun 2017 kami mendapat kepercayaan sebagai penerima dana hibah startup dari BEKRAF. Saat ini BP Network sudah memiliki kantor sendiri di daerah Kuningan Jakarta Selatan. BP Network memiliki 6 karyawan full-time dan beberapa freelancer.
Saat ini komunitas Blogger Perempuan Network sudah menjadi female blogger community terbesar di Indonesia dengan lebih dari 4.000 anggota. BP Network juga menaungi komunitas travel blogger Indonesia Corners (idcorners.com).
Secara profesional, BP Network bekerja sama dengan banyak customer dari berbagai industri (fintech, FMCG, e-commerce, dan lainnya). BP Network menjadi jembatan antara brand dengan blogger dan influencer.
Siapakah target market utamanya?
Target utama BP Network ialah brand yang memerlukan online presence sebagai bagian dari strategi marketingnya, mulai dari brand awareness hingga action melalui konten organik di media sosial dan blog.
Apa strategi yang digunakan oleh BP Network untuk memenangkan pasar?
Memperkuat online presence BP Network maupun komunitas-komunitas blogger yang bernaung di bawahnya, karena nature of business kami ada di dunia digital. Selain itu kami memberikan end-to-end service excellence, yaitu dengan proses bisnis yang terorganisir secara profesional sejak perkenalan, laporan atas proyek yang dikerjakan hingga mengakomodir feedback klien.
Ke depan, apa rencana Almazia untuk BP Network?
Visi saya untuk BP Network ialah menjadi top of mind bagi brand yang ingin bekerjasama dengan blogger dan influencer dari segala niche.
Kisah suka dan duka apa yang Almazia alami selama membangun bisnis?
Pengalaman yang mengesan ketika sedikit demi sedikit mencapai milestone perkembangan bisnis. Saat mulai punya kantor sendiri dan tidak lagi harus bekerja dari kafe ke kafe – meski kalau sedang jenuh di kantor, ya masih suka kerja di coffee shop, mulai punya karyawan full-time, punya laporan keuangan yang memadai dari akuntan, mendapat testimoni positif dari klien dan juga teman-teman blogger yang bekerjasama dengan BP Network.
Kisah duka lebih banyak berhubungan dengan uang, yaitu masalah cashflow. Di awal bisnis, kami sempat beberapa kali mengalami kesulitan cashflow sampai harus menunda gajian. Tetapi alhamdulillah saat ini kami bisa menerapkan beberapa strategi untuk meminimalisir resiko tersebut sehingga semua kewajiban finansial bisa diselesaikan tepat waktu.
Almazia adalah alumni Financial Clinic Bisnis Workshop April 2018 lalu di Jakarta. Manfaat apa saja yang dirasakan setelah mengikuti workshop?
Saya belajar tentang betapa pentingnya laporan keuangan perusahaan. Sehat atau tidaknya sebuah bisnis bisa dilihat dari laporan keuangannya. Angka selalu obyektif. Numbers don’t lie. ☺
Dari laporan keuangan ini, terutama laporan arus kas dan laporan laba-rugi, kita bisa mengevaluasi kinerja perusahaan di periode sebelumnya, sekaligus menjadi fondasi untuk kita mengatur target mendatang dan strategi untuk mencapai target tersebut. Mau target penambahan pendapatan penjualan, penambahan outlet atau peningkatan laba bersih.
Apa saran bagi pembaca QM yang ingin membangun bisnis?
Pertama, jeli melihat peluang bisnis – yaitu kombinasi antara passion, skill dan modal awal yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk. Pasar untuk produk tersebut harus jelas. Pastikan produk kita menjadi solusi bagi permasalahan orang lain.
Kedua, find the right partner. Bekerja dengan rekan bisnis yang cocok itu penting sekali. Selain bisa saling melengkapi skill, saling menyemangati juga penting untuk menjaga akuntabilitas. Jadi saya tidak bisa seenaknya sendiri meskipun statusnya sebagai pemilik bisnis karena harus ada pertanggungjawaban kepada rekan bisnis saya.
Ternyata membangun bisnis itu banyak milestone-nya ya. Terima kasih sudah berbagi cerita Almazia, semoga semakin banyak pencapaian milestone untuk BP Network!
Dengan menjadi peserta Financial Clinic Workshop Bisnis, Almazia belajar pentingnya laporan keuangan sebagai pondasi strategi bisnis.
Kamu ingin membuat rencana bisnis dan menyusun stategi yang dimulai dari finansial? Ayo ikutan Financial Clinic Workshop Bisnis Batch #2 yang akan diadakan 8-9 September 2018 di Jakarta. Daftar di sini: bit.ly/FinClicBisnis89SEPT.
Fransisca Emi
Financial Clinic Workshop Bisnis Batch #2 8-9 September 2018
Kamu pemilik bisnis atau ingin membangun bisnis sendiri? Sebagai pemilik bisnis, apakah kamu tahu berapa pemasukan dan pengeluaran bisnismu? Di QM Financial, kami percaya strategi bisnis dimulai dari finansial. Strategi apa yang akan kamu terapkan untuk memastikan bisnismu terus berkembang?
Atau kamu ingin membangun bisnis sendiri? Seperti apa rencana bisnismu? Apakah kamu sudah mengetahui APA masalah yang akan kamu solusikan, SIAPA target marketmu dan BAGAIMANA kamu akan mengkomunikasikan produk/jasa yang kamu tawarkan?
Kamu bisa pelajari semuanya di Financial Clinic Workshop Bisnis Batch #2 8-9 September 2018!
MODUL A: MENYUSUN RENCANA BISNIS | MODUL B: STRATEGI BISNIS MULAI DARI FINANSIAL |
---|---|
|
|
Waktu dan Tempat
8-9 September 2018, pukul 08.30 – 17.00
Jakarta
Berapa biaya investasinya?
Early bird (sampai 31 Agustus 2018):
Rp 3.500.000 / orang
Ayo jangan lewatkan kesempatan belajar menyusun rencana dan strategi bisnis dari lead trainer Ligwina Hananto yang sudah berpengalaman 15 tahun di dunia finansial.
atau WhatsApp ke nomor 0811 1500 688 (Nita)
Bisnis yang kuat dimulai dari keuangan yang sehat.
Finance should be practical!
QM Training Team
#FinClicBisnis
Merdeka Untuk Pensiun
Apakah kamu sudah terbayang akan seperti apa masa pensiun yang merdeka? Apa saja yang sudah kamu siapkan untuk menghadapi masa pensiun?
Masa pensiun seharusnya menjadi masa yang paling indah. Sudah susah-susah bekerja, sekaranglah saatnya menikmati masa tua yang merdeka dan sejahtera. Untuk bisa merdeka di masa pensiun, kita butuh dana pensiun yang jumlahnya raksasa! Ini perlu disiapkan dari sekarang. Di masa pensiun nanti kita perlu memiliki aset aktif yang bisa memberikan penghasilan pasif. Ada 3 jenis aset aktif yang bisa dipilih: bisnis, properti dan surat berharga.
Enggak semua pensiunan harus jadi pemilik bisnis loh. Tapi memang bisnis jadi salah satu aset aktif yang paling diminati karena mampu memberikan imbal hasil paling tinggi. Sayangnya, banyak orang memulai bisnisnya mendekati atau bahkan setelah memasuki usia pensiun. Padahal bisnis kan tidak selalu sukses, banyak juga gagalnya. Berdasarkan pengalaman salah satu pemilik bisnis, mereka yang baru memulai bisnis menjelang atau saat pensiun, usahanya gulung tikar di bulan ke-6!
Oleh karena itu, banyak orang yang mulai membangun bisnisnya sejak masih menjadi karyawan. Salah satunya adalah Pak Akhyar Sulhan, karyawan di sebuah bank yang juga pemilik bisnis Kepiting Depok. Menjabat sebagai kepala cabang sebuah bank, Pak Akhyar berpikir kalau bisa menjual produk perusahaan, kenapa enggak bisa jual produk sendiri? Pak Akhyar tidak hanya menekuni satu bisnis saja. Berawal dari hobi makan, Pak Akhyar mulai memasarkan berbagai produk makanan. Mulai dari rendang, udang premium, dan yang paling hits kepiting. Untuk karyawan yang ingin memulai bisnis, Pak Akhyar menyarankan untuk menyingkirkan rasa malu. Jangan baper! Kita harus bangga akan produk yang kita jual.
baca juga: Ingin Berbisnis Setelah Pensiun?
Lain Pak Akhyar, lain pula Pak Alex. Kalau Pak Akhyar memulai bisnis sejak masih menjadi karyawan, Pak Alex mengambil langkah yang berani. Beliau meninggalkan karirnya sebagai pimpinan cabang sebuah bank swasta untuk membangun bisnis bank sendiri. Keberaniannya berbuah manis. Kini, bank miliknya sudah berkembang menjadi BPR terbesar di Bali dengan aset terbesar kedua secara nasional. Dialah Bapak Alex Purnadi Chandra, Founder dan Chairman dari BPR Lestari.
Pak Alex mempunyai definisi sendiri untuk pensiun. Menurut Pak Alex, pensiun bukan tentang berhenti bekerja, tapi titik di mana kita bekerja tak lagi demi sesuap nasi. Kebutuhan hidup sudah tercukupi dari penghasilan pasif, hasil investasi aset aktif. Kita bekerja karena memang ingin bekerja, karena suka dengan apa yang kita kerjakan – kita berkarya.
Di salah satu wawancara dengan sebuah media, Pak Alex pernah memaparkan data bahwa menurut survei, 70% tenaga eksekutif terancam miskin di usia pensiunnya. Bahkan data Gallup terhadap 100 orang yang diikuti perjalanan hidupnya hingga usia 65 tahun menunjukkan bahwa sebanyak 54% diantaranya masih harus ditanggung pemerintah atau menjadi beban keluarga, 5% harus tetap bekerja setelah pensiun, 36% meninggal dunia, 4% sejahtera dan 1% kaya raya. Data ini semakin menguatkan bahwa kita perlu menyiapkan pensiun sejak dini.
Persiapan pensiun sudah harus disiapkan ketika kita mulai bekerja. Penghasilan pasif seharusnya dibangun mulai usia 25 tahun, sehingga ada waktu 30 tahun hingga usia pensiun 55 tahun. Dengan investasi yang rutin, di usia pensiun nanti hasil investasi aset aktif sudah bisa memberikan penghasilan pasif yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dengan begini, tidak akan ada lagi orang yang miskin di usia pensiun.
Coba cek berapa umurmu sekarang? Apakah kamu sudah memulai langkah investasi untuk mengumpulkan aset aktif agar bisa pensiun dengan merdeka?
Kalau bingung mau investasi ke mana, ikutan aja Financial Clinic Workshop yang akan diadakan 25-26 Agustus 2018 di Jakarta. Belajar sekali, manfaatnya seumur hidup. Daftar di sini: bit.ly/FinClic2526AGT.
Fransisca Emi
Merdeka Dalam Berkarya
Sudah masuk bulan Agustus! Karena bulan Agustus ini kita merayakan kemerdekaan Indonesia, kita mau bahas tentang merdeka dalam berkarya.
Pintu rezeki orang itu berbeda-beda. Ada yang bekerja dengan menjadi karyawan, pemilik bisnis, freelancer, self-employed atau juga investor. Enggak harus dipilih salah satu loh. Ada juga yang pernah menjalani berbagai pilihan karir ini, seperti narasumber siaran PowerTalk PowerYourMoney Senin, 6 Agustus yang lalu – Glenn Marsalim. Glenn pernah menjadi karyawan di sebuah advertising agency. Meniti karir dari bawah, Glenn berproses menjadi Creative Director yang disegani.
Menurut Glenn, kita perlu uang untuk hidup. Tapi dia tidak mau hidup untuk uang. Karena itulah dia memutuskan menjadi freelancer. Di sini Glenn menemukan kebebasan untuk berkarya dengan mengambil project yang dia suka. Tak cukup hanya menjadi freelancer, Glenn pun menyalurkan bakatnya dengan mendirikan dua bisnis: @mangkokayamid dan #nasiayamjagoan. Bisnis keduanya saat ini sedang vakum karena alasan operasional.
Kalau biasanya freelancer menghindari komitmen utang jangka panjang karena penghasilan yang tidak pasti, Glenn punya pendapat sendiri. Baginya yang terbiasa menjalani gaya hidup sederhana, hidup perlu diisi dengan ambisi. Itulah kenapa ia memberanikan diri mengajukan kredit properti dengan jangka waktu cicilan 5 tahun. Meski mengaku berat menjalani, Glenn mendapatkan hikmah tersendiri. Kedua bisnisnya lahir dari kesulitan membayar cicilan bulanan. Sungguh sebuah perspektif yang unik!
Semua pilihan karir yang dijalani tentu menyimpan suka duka. Saat jadi karyawan, kita memiliki penghasilan yang tetap setiap bulan. Karyawan pun mendapatkan banyak fasilitas pengembangan diri dari seperti training dan coaching dari perusahaan tempatnya bekerja. Saat menjadi freelancer, meski punya kebebasan waktu, kita harus merogoh kocek sendiri untuk mengikuti training yang dibutuhkan. Jadi pemilik bisnis pun ternyata banyak tantangannya. Mulai dari melayani pelanggan yang punya banyak kemauan hingga waktu terbatas karena mengurusi banyak hal. Jadi, kamu pilih berkarya lewat jalur yang mana?
Selain merdeka dalam berkarya, kamu juga harus merdeka dalam mengatur uang. Ini nih tips biar kamu bisa merdeka dalam berkarya dan juga merdeka atur uangnya:
-
- Susun anggaran bulanan. Untuk bisa mengelola cash flow dengan baik, kuncinya adalah membuat anggaran bulanan. Tetapkan pengeluaran tetap per bulan. Jadi enggak masalah kalau penghasilannya naik turun, yang penting pengeluarannya dikunci. Jangan sampai besar pasak daripada tiang.
- Siapkan Dana Darurat. Dana ini berfungi untuk berjaga-jaga kalau terjadi keadaan yang tidak diinginkan, misalnya invoice telat cair. Besaran Dana Darurat ditetapkan berdasarkan pengeluaran bulanan. Untuk single: 4x, menikah 6x, menikah dengan 1 anak 9x, menikah dengan 2 anak/lebih 12x dan freelancer 12x.
- Siapkan proteksi kesehatan, jiwa dan juga dana hari tua. Proteksi dan persiapan pensiun menjadi dua hal yang sering terlupakan. Bekerja sendiri tentunya berarti bahwa kamu bertanggungjawab untuk melindungi diri sendiri. Perlindungan yang wajib kamu miliki adalah asuransi kesehatan. Saat jadi karyawan, asuransi kesehatan kita biasanya di-cover oleh kantor. Nah, saat bekerja sendiri, pastikan proteksi ini tetap ada. Bisa dengan membeli asuransi kesehatan swasta atau minimal BPJS Kesehatan. Selanjutnya, jika kamu adalah pemberi nafkah utama keluarga, pastikan kamu memiliki asuransi jiwa. Yang seringkali terlewatkan juga adalah proteksi sebagai seorang pekerja. Pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan memiliki 4 program untuk menjamin pekerja yang sejahtera: jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua dan jaminan pensiun. Apakah kamu sudah terproteksi? Apakah kamu yakin bisa pensiun dengan sejahtera? Sudah capek kerja, pastikan kamu bisa pensiun dengan sejahtera.
Ayo terus merdeka dalam berkarya tanpa khawatir besok makan apa. ☺
Fransisca Emi / financial trainer