7 Kesalahan Umum dalam Cara Main Saham Pemula
Saham adalah instrumen yang sering dibahas oleh berbagai kalangan karena mempunyai tingkat capital gain yang tinggi. Saham juga dikatakan sebagai salah satu instrumen yang cocok sebagai dana pensiun. Sayangnya, banyak orang melakukan cara main saham pemula cenderung ugal-ugalan dan tidak memperhitungkan segala konsekuensi dengan cermat.
Yah, mungkin mereka melihat orang lain yang bisa meraih banyak tujuan keuangan dengan menggunakan instrumen saham. Namun, mereka hanya fokus pada hasil akhir, tanpa mau tahu bagaimana proses untuk berinvestasi saham dengan pintar.
Perlu diingat bahwa tingkat risiko yang dihadapi dalam instrumen tersebut cukup tinggi. Bahkan, tidak jarang para investor pemula membuat kesalahan yang bersifat merugikan. Oleh karena itu, penting sekali untuk mempelajari berbagai risiko dan tantangan yang ada di depan mata.
Kesalahan Cara Main Saham Pemula
Melakukan kesalahan dalam investasi saham sebenarnya wajar, apalagi bagi investor pemula. Namun, jika kesalahan yang sudah diperbuat terus diulang-ulang, maka hal tersebut akan membuat kamu rugi besar.
Nah, sebenarnya kita diuntungkan dengan adanya beberapa kesalahan yang dibuat oleh orang lain yang ugal-ugalan dalam main saham ini. Kita bisa belajar dari kesalahan tanpa perlu melakukannya lebih dulu.
So, seperti apa kesalahan cara main saham pemula yang sering terjadi itu? Yuk, kita coba lihat satu per satu.
1. Mengabaikan Riset
Banyak orang tertarik untuk melakukan cara main saham pemula karena keuntungan (yang katanya) menggiurkan. Mereka lantas memilih saham dengan cara-cara yang bisa dibilang absurd, mulai dari cuma ikut-ikutan, “kayaknya ini saham bagus”, dan berbagai cara instan lain untuk memilih saham.
Padahal riset ini sangat penting. Bahkan investor yang berpengalaman pun akan riset secara mendalam sebelum memilih saham untuk dibeli dengan berbagai tujuan investasi. Mengabaikan riset termasuk kesalahan umum yang membuat banyak orang mendapatkan kerugian.
Dalam berinvestasi, penting sekali untuk memikirkan setiap langkah yang akan diambil dengan bijak. Beberapa hal yang perlu diselidiki terlebih dahulu sebelum berinvestasi adalah manajemen, laporan keuangan, prospek perusahaan, dan lainnya.
2. Berdasarkan Emosi
Kesalahan lain yang umumnya dilakukan dalam cara main saham pemula adalah hanya mengandalkan emosi. Misalnya, saat pasar merosot tajam, investor yang takut merugi akan bergegas menjual saham mereka dengan harga rendah. Keputusan yang gegabah ini secara tidak langsung akan membuat kamu rugi besar.
Bukan hanya itu, bentuk emosi lain yang sering memengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi adalah terlalu serakah. Umumnya, para pemula ingin bergegas memperoleh keuntungan besar, sehingga langsung menanamkan investasi tanpa memikirkannya secara rasional.
Oleh karena itu, investor pemula perlu melakukan pertimbangan untuk investasi tujuan jangka panjang dan tidak terlalu mengikuti emosional semata dalam berinvestasi.
3. Mengabaikan Diversifikasi
Kesalahan yang cukup serius saat melakukan cara main saham pemula adalah mengabaikan diversifikasi. Istilah ini menitikberatkan pengedaran investasi ke berbagai jenis saham untuk menekan risiko.
Jika kamu berinvestasi hanya pada satu sektor atau satu jenis instrumen saja, maka risiko yang pertama kali harus kamu hadapi adalah tentang fluktuasi. Tidak ada seorang pun yang mampu menebak arah pasar secara akurat 100% secara terus menerus. Anything can happen! Di pasar saham, pagi menghijau, sore memerah adalah hal yang sangat biasa. Bahkan kadang dalam satu periode saham bisa anjlok berkepanjangan.
Inilah kenapa kamu harus melakukan diversifikasi, agar risiko investasi bisa tersebar, sehingga meningkatkan peluang dalam menghasilkan keuntungan.
4. FOMO
FOMO (Fear of Missing Out) merupakan kesalahan yang terjadi saat investor membeli saham hanya karena ikut-ikutan tren pasar. Mereka takut kehilangan peluang, sehingga mengabaikan riset dan analisis yang matang.
FOMO juga termasuk bentuk keputusan yang impulsif dan sering kali menyebabkan kerugian finansial. Bisa saja yang terjadi adalah kamu membeli saham saat harganya sedang berada di puncak, dan kemudian harga anjlok hingga berhari-hari, bahkan berbulan-bulan. Bahkan ada loh, saham yang tinggi karena diviralkan oleh orang tertentu, dan ternyata setelah itu amblas enggak pernah muncul di permukaan lagi.
So, investor pintar tidak boleh FOMO, karena investor pintar akan berpikir dalam jangka panjang, bukan sekadar pengin memanfaatkan situasi.
5. Beli Saham Murah tanpa Lihat Prospek
Dalam membeli saham, jangan hanya berfokus pada harga yang murah. Kamu juga perlu mempertimbangkan prospek perusahaan ke depannya untuk memprediksi untung atau rugi di masa depan.
Karena ya, memang begitulah prinsip investasi kan? Menanam modal hari ini, untuk mendapatkan keuntungan di kemudian hari.
Oleh karena itu, investor pemula perlu melihat rekan jejak perusahaan, mulai dari manajemen, perjalanan sejarah, dan peluang di masa depan, dan lainnya. Jangan hanya melihat saham dari harga murah atau mahal saja.
6. Tidak Memiliki Rencana Investasi
Bagaimana bisa berinvestasi tanpa diiringi dengan rencana keuangan? Ya karena kita adalah investor, bukan seseorang yang sekadar beli gorengan di pinggir jalan.
Investor pemula perlu memahami bahwa menyusun rencana atau strategi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan keuangan dan berinvestasi.
Namun, faktanya masih banyak investor pemula yang tidak memiliki rencana yang jelas dan spesifik. Mereka umumnya tidak mengetahui batasan risiko dan strategi yang perlu dilakukan saat investasi berjalan tidak sesuai yang diharapkan. Itulah mengapa, mulai dari sekarang harus memikirkan rencana jangka panjang dalam berinvestasi saham.
7. Tidak Mempersiapkan Diri untuk Kerugian
Hal yang perlu diingat dari kegiatan investasi adalah tidak ada untung atau rugi yang abadi. Apalagi, saham termasuk jenis investasi yang memiliki risiko yang tinggi, sehingga kamu perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi kerugian.
Investor pemula perlu menyadari bahwa kerugian adalah bagian untuk berproses. Itulah pentingnya menata mental dan mempersiapkan dana darurat saat menghadapi kerugian. Dengan begitu, kamu tidak akan mengambil keputusan yang impulsif.
Beberapa kesalahan cara main saham pemula yang dijelaskan di atas bisa dijadikan pembelajaran agar tidak melakukannya di kemudian hari. Akan lebih baik lagi jika kamu mampu belajar dari pengalaman para investor yang telah sukses, sehingga dapat menerapkannya dalam berinvestasi.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Ini Dia Cara Membeli Saham bagi Pemula yang Paling Mudah Dilakukan
Membangun aset aktif sehingga bisa memiliki penghasilan pasif dari investasi memang menjadi salah satu cara untuk bisa merealisasikan kebebasan finansial dan pensiun sejahtera. Sayangnya, masih banyak yang belum paham dengan baik cara kerja investasi ini. Termasuk cara membeli saham bagi pemula yang memang harus dilakukan jika kamu pengin punya aset aktif berbasis surat berharga.
So, mengapa tidak kita ulas secara lengkap sekarang di artikel ini, ya kan?
Cara membeli saham bagi pemula itu sebenarnya simpel, tetapi kamu harus punya rekening dulu di perusahaan sekuritas, yang akan menjadi perantaramu untuk membeli saham. Pasalnya, memang hanya perusahaan sekuritas yang diperbolehkan untuk membeli saham secara langsung di Bursa Efek Indonesia. Kita sebagai investor ritel—istilahnya—harus melalui perantara dulu untuk bisa membeli saham.
Lalu, bagaimana cara membeli saham bagi pemula di perusahaan sekuritas? Berikut urutan langkahnya.
Tahap Membuka Rekening Sekuritas – Cara Membeli Saham bagi Pemula
Pilih yang legal
Untuk memilih perusahaan sekuritas yang akan membantumu berinvestasi saham, pastikan perusahaan tersebut terdaftar di OJK dan Bursa Efek Indonesia. Cari informasi mendalam mengenai latar belakangnya, reputasinya, apakah pernah terlibat kasus-kasus besar, dan sebagainya. Google-lah dengan kata kunci “nama perusahaan penipuan”. Ganti “nama perusahaan” dengan sekuritas yang kamu incar.
Ingat ya, nantinya kamu akan berinvestasi melalui perusahaan ini. Jadi, benar-benar pastikan perusahaanya tepercaya.
Perhatikan kebijakan-kebijakan perusahaan
Salah satunya tentang biaya transaksi. Biaya transaksi merupakan sumber penghasilan bagi perusahaan sekuritas, yang dikenakan setiap kali kamu melakukan pembelian atau penjualan saham. Besarannya antara 0.15% hingga 0.35%.
Cara menghitungnya, misalnya kamu hendak membeli saham ASDF total Rp10 juta, dengan biaya transaksi sebesar 0.15%, maka dari Rp10 juta itu akan dipotong Rp15.000 untuk biaya transaksi. Begitu juga jika kamu hendak menjual saham, biasanya biaya transaksi akan lebih tinggi daripada biaya transaksi beli. Misalnya kamu hendak menjual saham senilai total Rp10 juta, maka akan ada potongan Rp35.000 sebagai biaya transaksi.
Nah, saran terbaik tentu saja, carilah perusahaan sekuritas dengan biaya transaksi yang rendah, karena nantinya kalau kamu sering bertransaksi, biaya ini juga akan lumayan juga besarnya.
Yang kedua, adanya setoran awal. Masing-masing punya kebijakan sendiri mengenai besarannya. Ada yang sekian juta, ada yang hanya sekian puluh atau sekian ratus ribu saja. Sesuaikan dengan kemampuan kamu ya.
Perhatikan fitur aplikasi
Pilihlah perusaan sekuritas yang memiliki aplikasi untuk membeli saham di smartphone, sehingga akan memudahkanmu bertransaksi ke depannya.
Cermati fitur-fitur yang ada dalam aplikasi, karena masing-masing biasanya menawarkan fasilitas yang berbeda sekaligus mirip. Baca-baca review aplikasinya di PlayStore atau AppStore, pastikan ratingnya tinggi.
Cara Membeli Saham bagi Pemula di Aplikasi
So, kalau kamu sudah memilih sekuritas yang akan menjadi perantaramu dalam cara membeli saham bagi pemula, maka selanjutnya kamu bisa membuka akun di perusahaan tersebut dan kemudian membeli saham.
Ini tahapan cara membeli saham bagi pemula.
1. Buka rekening dana nasabah
RDN atau Rekening Dana Nasabah adalah rekening yang akan dipakai untuk jual beli saham melalui sekuritas.
Cermati syarat yang diminta, karena bisa jadi bisa berbeda satu sama lain. Tapi umumnya meminta kamu untuk melengkapi:
- KTP/KITAS/Paspor
- NPWP, kalau belum punya bisa pakai NPWP pasangan/orang tua.
- Fotokopi halaman depan buku tabungan
Cermati lagi jika ada syarat lainnya, penuhi, dan submit sesuai ketentuan. Berikutnya, besar kemungkinan akan ada proses KYC, seperti kamu akan diminta berswafoto sendiri dan sambil memegang kartu identitas.
Ikuti semua prosedur cara membeli saham bagi pemula yang ada. Jika lengkap, rekeningmu dengan segera akan siap digunakan. RDN ini berada di bank kustodian, bukan berada di perusahaan sekuritas ya.
2. Setor deposit
Umumnya, kamu akan diminta untuk menyetor deposit lebih dulu ke RDN sebagai modal untuk membeli saham. Cermati syarat dan ketentuannya pada sekuritas yang sudah kamu pilih, berapa minimal setoran yang diminta. Ada yang cukup dengan Rp100.000, ada yang sekian juta.
3. Pilih dan beli saham
Selanjutnya, kamu bisa mulai melakukan cara membeli saham bagi pemula. Lakukan analisis terhadap emiten saham tersebut, dan mempertimbangkannya dengan baik.
Memang, kalau salah pilih, kamu bisa menjual saham kapan saja. Namun ingat, bahwa ada risiko tinggi dalam investasi saham. Jika salah pilih dan kamu harus menjualnya saat harga saham jatuh, kamu bisa mengalami kerugian.
Karena itu, cara membeli saham bagi pemula tidak boleh sembarangan, asal cap cip cup atau hanya mengikuti kata orang lain. Kamulah yang harus melakukan riset mandiri, analisis, dan bertanggung jawab atas keputusan investasi yang kamu buat.
Untuk beli, biasanya kamu harus masuk dulu ke bagian emiten sahamnya dan akan menemukan opsi atau tombol “Beli” atau “Buy”, atau sejenisnya. Kamu tinggal klik, isi berapa lot saham ingin kamu beli (1 lot = 100 lembar saham). Pastikan deposit kamu mencukupi ya.
4. Menjual saham
Jika tujuan finansialmu sudah dekat, sebaiknya kamu pindahkan dana investasimu dari saham ke instrumen yang lebih rendah risiko untuk menekan risiko dan mencegah penurunan nilai yang bisa terjadi akibat fluktuasi pasar.
Untuk itu, kamu perlu menjual sahamnya lebih dulu. Masuk ke bagian portofolio saham, lalu pilih saham yang hendak dijual. Biasanya akan ada tombol “Jual”, atau “Sell”, atau sejenisnya. Klik, lalu isikan berapa lot saham yang hendak dijual, lalu submit.
Dana hasil penjualan saham akan masuk ke RDN, yang kemudian bisa kamu transfer ke rekening pribadi yang lebih rendah risiko.
Nah, itu dia cara membeli saham bagi pemula yang paling mudah dilakukan. Simpel kan? Selanjutnya, kamu hanya butuh konsistensi dan disiplin untuk bisa membeli saham dengan rutin, hingga mencapai target tujuan keuanganmu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 Langkah Cara Beli Saham Paling Sederhana untuk Investor Pemula
Saham adalah salah satu instrumen investasi jangka panjang yang sangat populer saat ini. Bahkan, sejak pandemi dimulai, hal menarik yang terjadi adalah adanya peningkatan jumlah investor pasar modal yang sangat signifikan. Karena itu, semakin banyak orang yang penasaran bagaimana cara beli saham yang paling sederhana yang bisa dilakukan oleh pemula.
Sekilas tentang Saham
Saham merupakan bukti kepemilikan terhadap perusahaan. Jika kita membeli saham sebuah perusahaan, maka itu artinya kita sedang menyertakan modal agar bisnis perusahaan tersebut bisa lancar dijalankan. Iya, meskipun sebenarnya sih, yang terjadi di pasar modal adalah kita membeli saham milik orang lain yang dijual pada kita. Namun, itu artinya tetap kita sedang menginvestasikan uang dan menjadi salah satu pemilik perusahaan tersebut.
Keuntungan saham didapatkan dari dividen dan capital gain, yaitu selisih yang didapatkan jika kita menjual saham dengan harga yang lebih tinggi daripada harga belinya. Nggak hanya berupa uang semata, dengan berinvestasi saham, kita juga punya hak suara terhadap keputusan-keputusan bisnis dalam perusahaan yang sahamnya kita miliki, dan berhak menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham. Selain itu, kita juga andil dalam roda perekonomian secara makro loh!
Namun, di samping keuntungannya, sebagai investor pemula, kamu pun harus juga sadar dan paham akan risiko saham yang relatif cukup tinggi. Salah satu risiko terbesar yang harus siap kamu hadapi adalah capital loss, yang bisa terjadi ketika kamu harus menjual saham dengan harga yang lebih rendah daripada harga belinya. Ada juga beberapa risiko lain, seperti risiko delisting emiten di bursa. Meski demikian, dengan mitigasi yang tepat, sebenarnya segala risiko ini bisa diminimalkan. Karena itu, adalah penting untukmu belajar investasi terlebih dulu sebelum tahu cara beli saham.
Bagaimana Cara Beli Saham?
Kalau dulu, cara membeli saham cukup rumit. Kamu harus datang sendiri ke kantor sekuritas, dan kemudian memproses pembelian saham dari sana. Banyak paperwork-nya, dan tentu saja makan waktu. Sekarang, cara beli saham sangat mudah. Setiap orang pasti bisa melakukannya, karena bisa dilakukan asalkan kamu punya kuota internet dan smartphone. Thank to technology!
Perusahaan sekuritas sendiri merupakan perantara transaksi jual beli saham Bursa Efek Indonesia, dan beberapa aktivitas pasar modal lainnya, yang telah mendapat izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK.
Yes, sekarang hampir setiap perusahaan sekuritas sudah menyediakan platform dalam bentuk aplikasi mobile untuk membeli saham. Kayaknya sih, kalau belum punya, bakalan ketinggalan banget ya. Ini semacam “kewajiban” sekarang, kalau mau dilirik untuk dipakai jasanya oleh para investor di zaman sekarang.
Dengan begini, cara beli saham menjadi sangat praktis. Kamu tinggal membuka rekening, dengan mempersiapkan syarat-syarat dokumennya yang biasanya juga tak terlalu banyak, serta menyediakan dana investasi yang akan disertakan dalam permodalan.
Untuk step by step cara beli saham bagi pemula, bisa dilihat sebagai berikut.
1. Tentukan perusahaan sekuritas
Pastikan bahwa kamu menggunakan jasa perusahaan sekuritas yang telah terdaftar dan berizin OJK ya. Kudu waspada karena sekarang ini banyak sekali penipuan berkedok investasi. Apalagi yang bermodus titip dana modal untuk diinvestasikan.
Tidak begitu cara beli saham yang benar. Untuk bisa memiliki saham, kamulah yang harus membelinya sendiri dengan perantaraan perusahaan sekuritas.
Kamu bisa mengecek legalitas perusahaan sekuritas melalui website OJK.
2. Buka Rekening Dana Nasabah (RDN)
Setelah memilih perusahaan sekuritas yang dipertimbangkan dapat melayani kebutuhanmu, cara beli saham berikutnya adalah membuka Rekening Dana Nasabah, atau Rekening Dana Investor. Perusahaan sekuritas akan menentukan bank kustodian mana yang akan membuatkan Rekening Dana Nasabah kamu ini.
Rekening Dana Nasabah adalah rekening yang akan dipakai untuk menampung dana investasi sebelum kamu membeli saham, ataupun sesudah menjual saham.
Untuk membuka rekening dana nasabah, seperti biasa, kamu akan diminta untuk menyiapkan sejumlah dokumen persyaratan, seperti kartu identitas—KTP, SIM, atau paspor. Kemudian, ada perusahaan sekuritas yang juga mensyaratkan selfie beserta KTP, foto buku tabungan, NPWP jika ada, dan syarat lainnya. Silakan dicek di masing-masing perusahaan sekuritas ya. Pilihlah yang syaratnya tidak menyulitkan.
3. Setor dana investasi
Cara beli saham berikutnya adalah menyetor dana investasi ke Rekening Dana Nasabah, untuk menjadi modal membeli saham.
Ada perusahaan sekuritas yang menentukan jumlah minimal deposit ini, tetapi ada juga yang tidak. Kamu bisa menyetorkan dana sesuai dengan kemampuan, sesuai dengan pos investasi yang sudah kamu tentukan dalam rencana keuanganmu.
Nantinya, kalau kamu menjual saham, maka dananya juga akan masuk ke Rekening Dana Nasabah ini, setelah dipotong pajak sesuai ketentuan. Baru dari RDN ini, kamu bisa mentransfernya ke rekening pribadimu.
4. Pilih saham
Nah, ini mungkin adalah bagian dari cara beli saham yang relatif paling rumit bagi investor pemula, yakni memilih saham yang hendak dibeli.
Satu hal yang pasti dan tidak boleh di-skip untuk dilakukan dalam cara beli saham ini adalah melakukan analisis terhadap emiten yang sahamnya kamu incar. Ada beberapa cara analisis yang bisa dilakukan, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.
Secara singkat, inilah beberapa tip memilih saham yang bisa dilakukan oleh investor pemula:
- Cek laporan keuangan perusahaan terkait, lihat apakah labanya rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.
- Lihat juga, apakah harga sahamnya cenderung stabil, terutama di masa-masa krisis. Meskipun anjlok, tetapi tetap menjadi yang terbaik di indeks harga saham.
- Pilih saham dari perusahaan yang kamu kenal betul, seperti produknya, jajaran manajemennya, dan sebagainya.
Ketiga hal di atas sudah bisa menjadi panduan awal, sebelum kamu mempelajarinya lebih dalam seiring waktu. Jangan membeli saham yang kamu tidak paham betul perusahaan dan bisnisnya. Apalagi hanya berbekal tren, atau direkomendasikan oleh influencer. Bukan begitu cara beli saham yang benar.
5. Beli saham
Setelah memilih, berikutnya adalah membeli sahamnya. Umumnya, di aplikasi sekuritas, akan ada daftar emiten yang sahamnya bisa dibeli. Kamu tinggal mencari saja saham emiten yang kamu incar melalui fitur pencarian, tuliskan kode tickernya. Kalau belum hafal kodenya, kamu bisa juga kok ketikkan nama perusahaannya.
Setelah informasi emiten muncul, biasanya akan ada tombol untuk jual dan beli saham. Kamu bisa mengklik tombol beli, masukkan jumlah lot yang ingin kamu beli (1 lot = 100 lembar saham), dan kemudian klik submit.
Aplikasi selanjutnya akan memproses pembelian sahammu. Kamu tinggal menunggu notifikasi apakah berhasil dilakukan atau tidak. Jika tidak berhasil dilakukan, maka dana akan tetap aman dalam RDN.
Pantau Pergerakan Pasar
Cara beli saham tidak hanya sampai di sini. Setelah kamu memiliki saham yang kamu inginkan, bukan berarti PR sudah selesai. Kamu juga wajib memantau pergerakan pasar, dan melakukan review secara berkala, apakah investasi saham kamu sesuai dengan rencana keuangan atau perlu penyesuaian lagi.
Perlu kamu ingat, bahwa saham bergerak sangat fluktuatif. Karena itu, perlu untuk dicek secara berkala. Dan, ingat lagi, untuk mengelola emosi dengan baik. Selalu berpegang pada tujuan keuangan, jangan sekadar FOMO.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Saham Pemula dengan Modal Awal Rp1.000.000: Ini Caranya!
Banyak orang mengira, selain berisiko relatif lebih tinggi ketimbang jenis instrumen investasi lain, kita juga perlu modal besar untuk bisa investasi saham pemula di pasar modal.
Padahal, ya enggak juga. Dengan uang Rp1 juta pun, kita bisa kok mulai berinvestasi saham. Bursa Efek Indonesia pun dalam ketentuannya sudah menjelaskan, bahwa minimal pembelian saham adalah sejumlah 1 lot, yang terdiri atas 100 lembar saham. Maka, untuk modal Rp1 juta, bagi kamu yang ingin investasi saham pemula, sudah bisa memiliki 1 lot saham seharga Rp10.000 per lembarnya. Tentu jumlah ini akan lebih banyak kalau kamu bisa mendapatkan saham yang fundamentalnya baik seharga di bawah Rp10.000.
Apalagi ada wacana juga dari BEI, bahwa satuan lot akan dikurangi, tidak lagi 100 lembar saham. Bisa jadi 10 lot, atau mungkin juga lebih kecil lagi. Tentunya, hal ini akan membuat investasi saham pemula semakin menarik kan? Kamu bisa membeli lebih banyak saham dengan modal yang sama kecilnya. Hal yang sama pernah dilakukan oleh BEI di tahun 2014, yang mengurangi jumlah lot saham dari 500 lembar menjadi 100 lembar.
FYI, sekarang ini ada lebih dari 700 emiten yang memperdagangkan sahamnya setiap hari kerja di lantai bursa, dan rerata berada di bawah Rp10.000. So, kamu pun berkesempatan untuk bisa memegang lebih banyak saham dari lebih banyak emiten.
Cara Investasi Saham Pemula dengan Modal Rp1 Juta
Lalu bagaimana caranya untuk bisa melakukan investasi saham pemula? Sebenarnya sih sama saja dengan tips investasi saham jangka panjang lainnya. Tetapi, berhubung modal kamu bisa dibilang cukup minim, maka ada beberapa hal yang mesti kamu perhatikan, agar nantinya dari modal kecil ini kamu bisa meraih keuntungan sehingga dapat mencapai tujuan keuanganmu.
1. Belajar fundamental
Untuk investasi saham pemula dengan modal Rp1 juta, kamu bisa memilih saham dengan harga maksimal Rp10.000 untuk memulainya. Murah? Iya, tetapi nggak berarti murahan.
Justru, ada banyak saham bagus yang harganya jauh di bawah Rp10.000, bahkan. Pasalnya, kunci untuk membeli saham potensial memang bukan melulu ada pada harga saham yang mahal atau murah, tetapi pada valuasinya, atau Price to Earning Ratio-nya.
Nah, Price to Earning Ratio atau PER ini adalah salah satu indikator fundamental yang dapat membantumu menilai, beli saham yang seperti apa yang bisa memberimu keuntungan yang sesuai kebutuhan keuanganmu. PER adalah rasio harga terhadap pendapatan emiten saham. Peningkatan rasio ini berarti menggambarkan kenaikan penghasilan si emiten, atau perusahaan penerbit sahamnya.
Ada 2 hal yang memengaruhi besar kecilnya PER ini, yaitu besaran dividen yang dibagikan dan pertumbuhan laba. Seiring laba yang meningkat, maka rasio juga akan tinggi. PER ideal untuk saat ini dianggap jika berada di antara 20 – 25 kali lipat dari penghasilan. Tetapi tentu saja, besarnya PER juga tak begitu saja menggambarkan bagusnya suatu saham. Sektor usaha dan faktor lainnya juga perlu dipertimbangkan.
So, intinya adalah belajar analisis fundamental dan membaca laporan keuangan dengan baik, agar kamu tidak salah memilih saham. Karena investasi saham pemula bukan sulap bukan sihir, apalagi taruhan dan judi. Ada analisis yang harus dilakukan agar modal yang hanya minim kemudian bisa berkembang sesuai rencana dan harapan.
2. Fokus pada keuntungan jangka panjang
Investasi saham pemula akan lmemberikan keuntungan yang lebih pptimal jika berfokus pada keuntungan jangka panjang, alih-alih jangka pendek. Artinya, tujuan keuangannya merupakan tujuan jangka panjang. Misalnya seperti dana pensiun, atau dana pendidikan anak untuk masuk perguruan tinggi, dan sejenisnya.
Mengapa? Investasi jangka pendek artinya cenderung untuk trading saham. Artinya (lagi), kamu harus punya strategi yang sangat jitu saat bertransaksi saham untuk memastikan mendapatkan keuntungan dalam jendela waktu yang sempit. Tentu saja—mengingat saham berisiko tinggi—hal ini akan effort ekstra dari kamu untuk memantau pasar, mencermati grafik pergerakan harga saham, dan sebagainya. Kamu harus siap dengan kondisi harga saham yang cepat sekali pergerakannya.
3. Investasi rutin dan konsisten
Kunci investasi saham pemula apalagi yang jangka panjang adalah rutin dan konsisten. Alokasikan penghasilan sesuai porsinya untuk investasi di awal, minimal 10%. Lebih banyak? Lebih bagus!
Seiring waktu, walaupun nominalnya tidak banyak, pasti akan terlihat juga hasilnya. Ingat pepatah sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit kan?
4. Mengelola emosi dengan baik
Akan ada waktu ketika kita tergoda FOMO atau merasa panik dalam perjalanan investasi saham pemula kita. Pasalnya, isu-isu miring akan sering terdengar, begitu juga dengan berbagai ragam jenis investasi baru yang terdengar kekinian dan edgy. Akan ada waktu juga ketika kita melihat portofolio investasi kita tidak berkembang sepesat milik orang lain.
Di sinilah pentingnya kita bisa mengelola emosi dengan baik. Tanpa pengelolaan emosi yang baik, bisa saja kita menyerah di tengah jalan. Karenanya, penting untuk selalu berpegang pada tujuan dan rencana semula, juga harus selalu disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan.
5. Review berkala
Lakukan review berkala pada investasi saham kamu, cek apakah berjalan dengan baik sesuai dengan rencana, atau perlu penyesuaian.
Akan ada waktu ketika nilai investasi kita turun, atau naik terlalu cepat sehingga perlu penyesuaian agar bisa seimbang lagi. Nah, di sinilah review berkala akan berperan penting. Di sini, kamu bisa melakukan rebalancing dan diversifikasi terhadap portofoliomu.
Nah, itu dia beberapa hal terkait investasi saham pemula dengan modal minim, seminim Rp1 juta, yang bisa kamu lakukan, terutama untuk jangka panjang. Memang tak semudah yang dibayangkan, karena investasi saham itu enggak hanya beli lalu jual saham saja. Tetapi, juga tak terlalu rumit, asalkan kamu mau belajar.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mau Ikutan Beli Saham IPO? Supaya Enggak Zonk karena FOMO, Wajib Tahu Ini Dulu!
Perusahaan yang akrab banget dengan keseharianmu bakalan menawarkan saham perdananya di bursa efek? Wah, seru nih! Jangan sampai ketinggalan, untuk ikutan beli saham IPO!
Ya, belakangan emang lagi seru nih, obrolan beli saham IPO, karena beberapa perusahaan yang akrab banget di kalangan kita akhirnya menawarkan sahamnya untuk dibeli. Tapi, sebelum takut ketinggalan kereta punya saham IPO, ada baiknya berkenalan dengan proses IPO itu sendiri.
Apa Itu IPO?
IPO adalah Initial Public Offering, yaitu sebuah proses penawaran saham untuk yang pertama kalinya oleh sebuah perusahaan di bursa efek agar dapat dibeli oleh investor publik. Jadi, kalau boleh diibaratkan, ini semacam grand launching saham, supaya dibeli dan perusahaan pun bisa mendapatkan dana dari hasil pembelian saham ini.
Perusahaan yang sudah IPO saham selanjutnya akan berstatus perusahaan terbuka—biasanya ada keterangan Tbk di belakang nama perseroannya, dan disebut sebagai Perusahaan Tercatat Bursa Efek Indonesia.
Tapi, mengapa sebuah perusahaan harus IPO?
Well, nggak harus juga sih, karena semua kembali ke kebijakan masing-masing. Tetapi, ada beberapa keuntungan bagi perusahaan yang meluncurkan saham IPO-nya, di antaranya:
- Mendapatkan modal yang besar dari publik
- Karena besarnya modal yang bisa didapatkan, maka kesempatan untuk mengembangkan bisnis juga sangat besar. Beberapa perusahaan bahkan bisa membiayai ekspansi hingga ke luar negeri setelah menjual saham IPO.
- Perusahaan berstatus terbuka akan dianggap lebih bereputasi
- Perusahaan yang sudah menjual saham IPO mendapatkan potongan pajak sebesar 5%
- Pajak penjualan produknya juga akan lebih rendah
Nah, kalau dulu, tak semua orang bisa membeli saham IPO. Hanya mereka yang punya akses langsung ke bursalah yang bisa memesan saham perdana ini. Investor retail, atau publik, hanya dapat membeli setelah masuk ke pasar sekunder.
Namun, sekarang, semua dimungkinkan. Kamu, investor kecil, dengan modal beberapa juta bisa banget ikut membeli saham IPO. Mungkin itu juga yang jadi alasan, mengapa membeli saham IPO rasanya kekinian banget dan edgy, ya kan?
Risiko Membeli Saham IPO
Sayangnya, tak semua investor retail beruntung. Beberapa bahkan harus menerima kenyataan pahit. Saham IPO milik salah satu perusahaan teknologi atau rintisan justru anjlok menyedihkan setelah sempat ARA di saat IPO.
Ya begitulah, sebenarnya memang tak semua saham IPO itu legit untuk dibeli saat itu juga. Ada beberapa saham yang baiknya ditunggu dulu. Karena si emitennya sendiri kan juga pengin dapat modal yang sebanyak-banyaknya, sehingga kadang harga saham IPO jadi overvalued, atau berada di atas harga wajarnya.
Ini memang salah satu risiko beli saham yang baru perdana ditawarkan; belum ada historis harga, dan kadang masih terpengaruh oleh euforia akibat animo yang berlebihan. Sebenarnya ini sangat wajar, dan hampir selalu terjadi. Apalagi jika memang perusahaannya sudah sangat populer.
Tip Membeli Saham IPO
So, sudah tahu risikonya—yaitu yang berupa fluktuasi harga yang tajam di awal masa perdagangannya—maka kamu pun harus bisa mengelolanya juga. Namanya investasi, kan selalu datang sepaket dengan risiko, betul?
Adanya risiko ini seharusnya enggak lantas membuatmu mundur dari dunia investasi, ya kan? So, simak beberapa tip berikut kalau pengin membeli saham IPO.
Pahami perusahaannya
Menginvestasikan uang ke produk yang tak kamu pahami sama saja dengan berjudi. Termasuk ketika kamu membeli saham IPO tanpa mau menggali lebih dalam mengenai perusahaannya. Iya, sih, perusahaannya memang populer banget, tapi itu nggak menjamin kondisi di dalamnya sehat lo!
Cek sumber pendapatannya, bagaimana pertumbuhan labanya, apakah banyak utang, hingga cek prospeknya jauh ke depan, jika memang kamu berniat beli untuk investasi jangka panjang. Banyak perusahaan yang tak dapat bertahan karena tak mampu mengikuti perkembangan zaman. Apalagi kalau sektornya teknologi.
Kamu bisa mencermati prospektus yang biasanya diberikan menjelang masa penawaran saham perdananya. Iya, biasanya yang namanya prospektus itu memang panjang, so, jangan malas ya.
Kenali keunggulan di antara perusahaan lain yang sejenis
Misalnya, yang sama-sama bergerak di sektor teknologi, apa yang menjadikan perusahaan yang kamu incar untuk beli saham IPO ini lebih menarik ketimbang saham perusahaan lainnya? Misalnya lagi, karena perusahaan ini punya backup investor tingkat dunia. Atau, punya ekosistem yang lengkap dan saling mendukung, lebih baik daripada kompetitornya.
Keunggulannya dibanding kompetitor ini akan menentukan daya saingnya di masa depan. Paten dan hak cipta merupakan beberapa hal yang bisa membuat sebuah perusahaan tak terkalahkan pasarnya.
Cari informasi, modal yang didapatkan mau dipakai untuk apa?
Informasi ini juga penting banget jika kamu hendak membeli saham IPO. Pastinya, kamu pengin menanam modal ke perusahaan yang mau menggunakannya untuk memperluas cakupan bisnis, ekspansi pasar, dan berbagai jenis perkembangan lainnya, bukan?
Alokasi modal oleh emiten ini bisa memberikan gambaran perusahaan tahu dan paham akan apa yang ingin dilakukannya. Meskipun, ya bisa saja sebagian kecilnya untuk melunasi utang. Asal nggak semua untuk bayar utang aja sih.
Cari tahu siapa saja yang ada di jajaran manajemennya
Tentu saja, seorang pemimpin perusahaan yang cerdas dan cakap akan bisa meyakinkan investor, bahwa ke depannya perusahaan akan bisa mendapatkan keuntungan dan bahkan berkembang lebih besar lagi.
Karena itu, siapa saja yang ada di balik perusahaan yang sahamnya ingin kamu beli ini akan sangat penting.
Pertanyaannya gampang: Apakah kamu mengenal mereka? Apakah mereka sudah terkenal dengan tangan dingin untuk mengelola bisnis dengan baik?
Cari tahu juga mengenai pemegang saham terbesarnya; siapa saja dan bagaimana rekam jejak mereka? Berapa proporsi yang dipegang oleh masing-masing pemegang saham?
Tidak harus ikut beli pada perdagangan perdana
Sebenarnya, tidak ada yang mengharuskanmu untuk ikut membeli saham IPO di penawaran pertama kan? Jika memang kamu merasa tidak sesuai dengan tujuan keuangan maupun kebutuhan, atau mungkin kamu merasa portofoliomu sudah aman tanpa perlu tambahan koleksi saham, kamu tidak harus membelinya.
Semua kan kembali pada tujuan dan kebutuhan, serta kemampuan masing-masing.
Jika memang pengin memiliki saham tertentu, kamu bisa menunggu hingga momen harga sahamnya turun, sehingga memberimu kesempatan untuk membeli dengan harga rendah. Tapi, tentu saja, harus dilakukan dengan analisis yang benar. Pasalnya, ya harga rendah belum tentu akan kembali naik kalau memang fundamental perusahaannya kurang baik.
Faktanya, taktik menunggu saham anjlok setelah IPO ini dilakukan oleh Benjamin Graham lo, demi menghindari risiko harga saham yang melambung di masa-masa IPO. Sembari menunggu harga saham yang sesuai, kamu bisa mengamati pergerakan bisnis perusahaan yang IPO tersebut: apakah membaik atau justru menurun kinerjanya.
Nah, demikian hal-hal yang perlu kamu ketahui sebelum kamu ikut membeli saham IPO seperti investor lainnya. Mau IPO atau saham biasa, nilai fundamental perusahaan akan selalu menjadi tolok ukur, apakah saham tersebut layak dibeli atau tidak.
Jangan hanya karena semua orang beli, lantas membuatmu FOMO.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Saham: Pengertian, Keuntungan, Risiko, dan 5 Tip Terbaiknya
Investasi saham merupakan salah satu jenis instrumen yang paling banyak diminati berbagai kalangan. Mulai dari anak muda hingga orang-orang tua, semua pengin berinvestasi saham. Sayangnya, banyak yang mengaku nggak punya waktu untuk belajar investasi dulu.
Nah, ini nih. Maunya dapat cuan, tapi cara investasi yang dilakukan kurang bener. Cuma ikut-ikutan atau FOMO. Jadilah, rugi.
Padahal ya, saham adalah salah satu instrumen yang legit banget buat bantu kita wujudkan tujuan keuangan, terutama jangka panjang. Pasalnya, pertumbuhan saham dalam jangka waktu panjang, secara historis, itu memang menguntungkan banget loh. Belum lagi ada elemen compound interest.
Tertarik untuk investasi saham? Yuk, belajar dulu! Setidaknya, kemudian kamu akan dapat mengambil tanggung jawab terhadap keputusan investasimu sendiri, enggak sekadar ikut-ikutan. Simak hal-hal yang perlu kamu ketahui berikut ini.
Pengertian Investasi Saham
Investasi saham adalah penanaman modal berbentuk penyetaraan sejumlah dana yang dilakukan oleh perorangan maupun badan usaha. Nantinya, melalui instrumen tersebut, investor otomatis memiliki klaim dari aset dan penghasilan perusahaan, serta berhak menghadiri rapat RUPS atau Rapat Umum Pemegang Saham.
Sebagai investor, kamu bisa membeli dan menjual saham melalui perantaraan perusahaan sekuritas atau broker saham. Laba menjadi keuntungan yang akan diperoleh untuk pemegang investasi saham. Laba tersebut adalah laba atas modal awal yang disetorkan beserta peningkatan ekonomi bisnis. Maka, kinerja perusahaan yang baik akan sangat memengaruhi untung rugi.
Perbedaan Investasi Saham dan Trading Saham
Meskipun sama-sama melakukan transaksi saham, investasi dan trading saham berbeda. Perbedaannya terletak pada beberapa hal.
Yang pertama, jangka waktunya. Trading saham biasa dilakukan jika seseorang ingin mendapatkan untung dalamm waktu yang lebih pendek. Cara investasi saham biasanya akan memiliki horizon waktu yang lebih panjang.
Karena horizonnya berbeda, maka strateginya pun berbeda. Perlakuan dan pengamatan terhadap pasar juga berbeda.
Pada investasi saham, investor akan mendapatkan fasilitas seperti dividen, dan juga hak pemecahan saham. Trader saham bisa jadi tidak akan “sempat” mendapatkan dividen, karena rata-rata dari mereka hanya memegang saham dalam waktu yang singkat dengan mengejar keuntungan berupa capital gain, sedangkan dividen biasanya dibagikan setahun satu kali saja.
Buat kamu yang masih pemula, strategi investasi saham dalam jangka panjang akan lebih sesuai. Apalagi jika kamu sudah menetapkan tujuan keuangan, yang lebih dari 10 tahun. Saham bisa jadi instrumen yang paling pas.
Bagaimana Cara Kerja Investasi Saham?
Investasi saham yang punya risiko yang terbilang cukup tinggi ini sejalan dengan besar keuntungan yang didapatkan apabila berhasil. Sebab itu,untuk meminimalkan kerugian, adalah penting untuk mengetahui cara kerja instrumen ini.
Saat kamu memutuskan untuk investasi saham, maka kamu menjadi pemilik dari sebagian perusahaan yang kamu beli sahamnya. Contohnya, jika ada 10 ribu lembar saham terbuka untuk publik, dan kamu memiliki seribu lembar di antaranya, artinya kamu menjadi pemilik 10% saham dari perusahaan tersebut. Dana yang didapatkan dari penawaran saham kepada publik akan dipakai oleh perusahaan untuk mengelola bisnis.
Apa Tujuan Investasi Saham?
Setiap orang biasanya memiliki tujuan investasi yang berbeda-beda. Namun, pada umumnya tujuan investasi, yaitu:
- Menyiapkan dana untuk tujuan keuangan tertentu
- Mengembangkan aset
- Membangun sumber passive income
- Rencana waris
- Dan sebagainya
Kamu sendiri, pasti juga memiliki tujuan investasimu sendiri. Tujuan investasi sangat penting untuk dimiliki sejak kamu berniat untuk mulai investasi. Dengan demikian, aktivitas investasi kamu tertarget, dan kamu pun bisa lebih konsisten melakukannya.
Jenis-Jenis Investasi Saham yang Perlu Diketahui
Ada beberapa sektor bisnis yang biasanya dijadikan sebagai ketagori investasi. Sampai dengan saat ini, setidaknya tercatat 711 perusahaan yang telah mendaftarkan perusahaannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang datang dari berbagai sektor.
Secara umum, sektor bisnis ini terbagi menjadi 9, yaitu:
- Finance
- Mining
- Property and real estate
- Agrikultur
- Consumer goods industry
- Trade, service, and investment
- Miscellaneous industry
- Chemical and Basic Industry
- Infrastructure, utility and transportation
Sektor mana yang paling berpotensi menguntungkan? Nah, di sinilah kamu perlu untuk melakukan analisis. Meliputi bagaimana kondisi industri saat ini, bagaimana perkembangan ke depannya, apakah ada kebijakan pemerintah yang mendukung, tantangan terbesar apa yang harus dihadapi, dan seterusnya. Hal-hal inilah yang nantinya akan memengaruhi perkembangan nilai saham emiten yang bergerak di sektor industri yang kamu minati.
Selain berdasarkan sektor bisnis, snvestasi saham juga dibagi lagi menjadi dua kategori menurut karakteristik pemiliknya, yaitu biasa dan preferen. Jika saham biasa, kamu akan memegang kepemilikan dari perusahaan yang telah dinyatakan dalam lembaran surat berharga. Sedangkan investasi saham preferen yaitu pemegangnya diberikan kedudukan prioritas dalam pembagian dividen dan berkesempatan untuk mendapatkan hak terkait penentuan kebijakan perusahaan tersebut.
Keuntungan Investasi Saham
Sudah beberapa kali disinggung sebelumnya, bahwa nvestasi saham memiliki return yang terbilang tinggi. Keuntungan saham umumnya didapat dari:
- Dividen saham, yaitu keuntungan yang didapatkan investor atas pembagian dividen sesuai dengan banyaknya modal yang ditanamkan, atau kepemilikan saham.
- Capital gain, yaitu keuntungan yang didapatkan selisih antara harga jual dengan harga beli. Semakin banyak dana yang diinvestasikan, semakin besar pula potensi capital gain yang didapatkan.
Risiko Investasi Saham
Di balik keuntungan besar yang diberikan pada investasi saham, ada risiko tinggi di baliknya yang harus dikelola. Salah satunya adalah kerugian yang pergerakannya sangat fluktuatif, membuat harga jualnya bisa anjlok sewaktu-waktu. Kalau kamu menjual saham dengan harga yang lebih rendah ketimbang saat membelinya, maka risiko pasar yang disebut dengan capital loss ini akan kamu alami.
Risiko lainnya, jika perusahaan bangkrut berdasarkan putusan pengadilan, itu artinya harus dilikuidasi. Jika terjadi, biasanya pemegang saham hanya akan mendapatkan sisa harta dari perusahaan setelah semua kewajiban ditunaikan oleh perusahaan kepada para stakeholder lain, kecuali jika memang kreditur preferen.
Terakhir, investasi saham bisa mengalami delisting. Delisting merupakan kondisi ketika harus dihapus dari bursa saham oleh BEI.
Tips Investasi Saham untuk Pemula
Berikut beberapa hal yang mesti diperhatikan, jika kamu memang ingin berinvestasi pada instrumen ini:
- Lakukan analisis terhadap perusahaan penerbit sahamnya, jangan malas untuk baca juga laporan keuangannya.
- Investasi sesuai tujuan, kebutuhan, dan kemampuanmu, sehingga nantinya jika untung ya kamu nikmati sendiri, jika rugi pun tanggung jawabnya ada padamu sendiri juga.
- Kelola keuanganmu agar tetap sehat, sehingga investasi juga lancar
- Pilih sekuritas yang tepercaya, legal, dan diawasi oleh OJK. Beli saham secara online saja, supaya lebih praktis.
- Diversifikasikan sesuai kemampuan dan profil risikomu.
Nah, itulah hal-hal yang perlu kamu ketahui jika tertarik terjun dalam dunia investasi saham. Investasi saham ini memang sangat menjanjikan dengan memberikan return yang tinggi. Tapi bisa sangat merugikan jika tidak disertai pengetahuan yang cukup.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mau Investasi, Rekomendasi Saham Hari Ini Bisa Didapatkan di 4 Tempat Ini!
Rekomendasi saham hari ini biasanya dicari banget oleh para investor, terutama yang berencana untuk menambah koleksi saham.
Tapi, mengapa mereka harus mencari rekomendasi saham sih? Bukankah seharusnya mereka melakukan analisis sendiri, yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan keuangan masing-masing?
Pentingnya Tahu Rekomendasi Saham Hari Ini
Well, mencari rekomendasi saham hari ini kadang dilakukan sebagai tambahan bahan pertimbangan bagi investor dalam menentukan langkah berinvestasi selanjutnya. Mereka memang melakukan analisis sendiri, tetapi biasanya mereka juga akan butuh data dan analisis lain sebagai pembanding. Yah, namanya sedang mempertimbangkan untung dan rugi, pastinya jalannya juga cukup panjang. Apalagi jika rekomendasinya datang dari mereka yang sudah ahli atau sangat berpengalaman di pasar modal. Wah, bisa jadi pegangan banget, sebagai bahan analisis kita sendiri.
So, bedakan dengan sekadar ikut-ikutan ya. Rekomendasi saham hari ini didapatkan sebagai bahan pertimbangan, bukannya langsung main beli saja secara impulsif. Ini investasi kan, bukan spekulasi?
Apa Sih Rekomendasi Saham Hari Ini?
Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan rekomendasi saham hari ini? Rekomendasi tersebut bisa dibilang menyerupai sebuah bentuk laporan yang terdiri dari beberapa informasi penting mengenai perkembangan saham yang dibuat oleh para analis saham.
Umumnya, di bagian awal laporan berisi ulasan tentang hasil penutupan dagang saham kemarin. Lebih tepatnya seperti di level berapa IHSG ditutup, dan juga alasannya. Kemudian, diikuti dengan informasi mengenai gambaran pergerakan yang terjadi di IHSG beserta dengan beberapa faktor yang memengaruhinya.
Lalu ada juga hasil analisis teknikal dan juga riset dari para analis saham berupa rekomendasi saham hari ini. Rekomendasi di sini maksudnya adalah analis akan menyebutkan kira-kira mana saham yang memiliki prospek bagus dan layak untuk dibeli pada hari tersebut.
Rekomendasi saham ini bukan hanya disajikan untuk hari ini, melainkan ada juga rekomendasi saham mingguan sampai dengan empat bulanan.
Nah, tapi sekali lagi, rekomendasi ini seharusnya memang hanya dipakai sebagai bahan untuk kita melakukan analisis lebih lanjut ya.
Lalu, dari mana kita bisa mendapatkan rekomendasi saham hari ini?
4 Sumber Rekomendasi Saham Hari Ini
Berikut adalah beberapa sumber yang bisa kamu manfaatkan untuk melihat rekomendasi saham hari ini.
Media Online
Ada beberapa media online yang bisa kamu jadikan sebagai tempat untuk mendapatkan rekomendasi saham hari ini. Misalnya, CNBC Indonesia, Bisnis.com, dan Kontan.
Biasanya, di situ, kamu akan mendapatkan informasi pergerakan saham terbaru yang paling up to date, sekaligus analisis saham yang memiliki nilai beli menarik, dan tentunya rekomendasinya.
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Bisa dibilang Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah sumber resmi dari informasi-informasi penting mengenai saham. Tenang, semua informasi tersebut bisa kamu akses secara online, kok. Dan gratis!
Akses untuk memantau kegiatan di bursa saham ini adalah fasilitas gratis yang disediakan oleh BEI. Jika kamu ingin melihat kegiatan apa yang terjadi pada bursa sahamnya, masuk saja ke laman idx.co.id.
Namun, jika ingin mendapatkan informasi dan rekomendasi saham hari ini, kamu bisa mengaksesnya melalui laman idxchannel. Buka opsi market news dan semua informasi yang kamu butuhkan akan terpampang di situ. Apabila tidak ingin ketinggalan berita, kamu juga bisa mengikuti akun resmi media sosial BEI lho.
Komunitas Saham
Di masa yang sudah mengalami kecanggihan internet ini, dalam melakukan investasi, jangan pernah merasa sendirian. Ada banyak sekali grup atau komunitas yang berisikan para investor, baik senior maupun pemula. Di sana, para investor ini bisa saling bertukar pengalaman dan informasi yang dibutuhkan.
Jika kamu bergabung ke dalam komunitas tersebut, kamu akan dengan mudah mendapatkan informasi mengenai saham dan segala hal yang berhubungan dengannya. Dari situ, kamu bisa belajar melakukan analisis sendiri mengenai langkah apa yang bisa kamu ambil berikutnya. Dan pastinya, informasi mengenai rekomendasi saham hari ini pun akan bisa menjadi topik bahasan yang menarik di komunitas tersebut. Komunitas-komunitas seperti ini biasanya berkomunikasi dengan memanfaatkan media berkirim pesan seperti Telegram, Line, atau WhatsApp.
Situs Resmi Perusahaan Sekuritas
Saat ini, perusahaan sekuritas sudah menyediakan fasilitas rekomendasi saham harian yang bisa kamu akses pada situs resmi dan aplikasi investasi sahamnya. Rekomendasi tersebut bisa kamu akses secara gratis. Apalagi jika kamu sudah punya akun pada aplikasinya, biasanya disediakan berbagai data saham yang akan berguna untukmu.
Rekomendasi saham hari ini biasanya menjadi fitur unggulan pada aplikasi sekuritas, dan bisa menjadi bahan pertimbangan utama yang sangat recommended. Kenapa bisa begitu? Hal ini dikarenakan tim analis yang ada pada perusahaan sekuritas (seharusnya) memiliki skill yang baik, berasal dari sumber daya yang baik dan tentunya berpengalaman, sehingga hasil analisisnya pastilah sudah melalui berbagai tahapan dan bisa diandalkan sebagai bahan pertimbangan.
Apa pun sumber rekomendasi saham harian yang kamu percayai, tetaplah untuk berpegang pada keyakinan dirimu sendiri. Jangan sekadar menuruti semata, semua informasi dan rekomendasi yang ada secara sembarangan, walau mungkin sumber tersebut sudah tepercaya.
Setelah membaca dan mengetahui rekomendasi saham hari ini dari sumber yang kamu percaya, ada baiknya untuk tetap melakukan analisis pribadi dengan metode yang kamu yakini sendiri. Karena investasimu adalah tanggung jawabmu, tidak ada orang lain yang memegang tanggung jawab atas investasi yang kamu lakukan.
Akan lebih baik jika sebelum masuk ke dunia saham, kamu sudah memahami betul risiko yang bisa saja terjadi. Saat membeli saham sebagai bentuk investasi, ingatlah bahwa bukan hanya return yang tinggi yang bisa kamu dapatkan, melainkan juga ada beberapa macam risiko, seperti capital loss, risiko pasar, dan juga risiko likuiditas. Perlu kamu ingat juga bahwa rekomendasi saham hari ini yang cocok untuk investor lain, belum tentu cocok untuk kamu. Begitu pun sebaliknya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!