Pentingnya Perempuan Belajar Mengelola Keuangan
Setelah seorang perempuan menikah dan mempunyai anak, biasanya akan timbul kegalauan. Apakah dia akan terus bekerja atau menjadi ibu rumah tangga dan mendedikasikan dirinya bagi keluarga. Kedua hal ini mestinya menjadi alternatif pilihan untuk perempuan, bukan paksaan. Namun, apa pun pilihannya setiap perempuan harus punya kemampuan mengelola keuangan.
Alasan Pentingnya Perempuan Belajar Mengelola Keuangan
Perempuan yang dapat mengelola keuangan bisa menjadi perempuan yang mandiri, tidak tergantung pada orang lain. Bahkan mampu memberdayakan orang lain. Tentunya kalau punya penghasilan sendiri, perempuan memang bisa ikut berkontribusi ke keuangan keluarga. Tapi sebagai ibu rumah tangga pun, seorang perempuan harus dibekali dengan kemampuan mengelola keuangan. Seharusnya tidak ada halangan bagi perempuan untuk mengelola keuangan walaupun penghasilannya dari pasangan. Faktanya, dari pelatihan finansial yang dilakukan QM Financial, tidak sedikit perempuan yang tidak memiliki akses keuangan dan tidak bisa menghasilkan uang sendiri.
Mengapa penting bagi perempuan untuk belajar mengelola keuangan?
Salah satunya agar bisa tetap survive kalau terjadi hal yang tidak diinginkan kepada suami sebagai pencari nafkah utama. Sebagai pencari nafkah utama keluarga, suami wajib memiliki proteksi berupa asuransi jiwa. Jika pencari nafkah utama meninggal, sang istri akan menerima sejumlah uang pertanggungan yang bisa digunakan untuk melanjutkan hidup dan merencanakan dana pendidikan untuk anaknya. Kebayang gak kalau perempuan tidak mampu mengelola uang? Tanpa pengetahuan tentang pengelolaan keuangan, sejumlah besar uang yang diterima bisa langsung habis dalam sekejap.
Apa yang Harus Dilakukan Perempuan?
Jika seorang perempuan memilih untuk menjadi ibu rumah tangga, dia bisa mulai mengelola penghasilan pasangan. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menyisihkan minimal 10% untuk ditabung atau diinvestasikan. Akan lebih keren lagi kalau sudah punya tujuan keuangan misalnya Dana Darurat, Dana pendidikan Anak, Dana DP Rumah.
Sisihkan sesuai pos
Jadi, hal pertama yang dilakukan saat terima “jatah” dari pasangan adalah menyisihkannya ya, bukan menunggu sisa. Biasanya kalau kita menunggu pemenuhan kebutuhan dulu baru sisanya ditabung, gak akan ada sisa ☺.
Setelah menyisihkan 10% di depan untuk ditabung, jaga juga cicilan utang maksimal 30% dari penghasilan. Ini termasuk cicilan KPR, cicilan mobil, sampai cicilan Kredit Tanpa Agunan. Kalau masih punya cicilan kartu kredit segera lunasi! Kartu kredit itu banyak gunanya dengan satu syarat bayar lunas setiap bulan. Kalau berani gesek kartu kredit, pastikan uangnya memang ada di rekening, jangan halu! Bukan berarti tidak boleh bersenang-senang. Boleh-boleh aja kok punya anggaran maksimal 20% untuk pengeluaran lifestyle dari jumlah penghasilan yang diberikan pasangan.
Setelah 10% penghasilan ditabung/diinvestasikan, 30% cicilan, 20% untuk pengeluaran gaya hidup, sisanya sekitar kurang lebih 40% digunakan untuk pengeluaran rumah tangga.
Lengkapi dengan proteksi
Jangan lupa perencanaan keuangan tak lengkap tanpa proteksi. Proteksi umumnya berupa asuransi. Ibaratkan kita punya rumah, asuransi ini atapnya. Kalau kita berhadapan dengan musim hujan, asuransi itu payungnya. Proteksi berupa asuransi kesehatan wajib dimiliki semua orang tanpa terkecuali mulai dari bayi sampai orang dewasa. Semua perlu perlindungan kesehatan karena kalau sakit, bisa menimbulkan biaya yang besarnya tidak terduga dan menggerus uang kita. Kalau punya asuransi, kita jadi bisa punya perlindungan. Kalau sampai harus diopname, ada yang bayarin. Kalau kecelakaan, ada yang bayarin. Sedangkan untuk penghasil nafkah utama keluarga harus dilindungi dengan asuransi jiwa.
Yuk, pastikan kamu jadi perempuan yang bisa mengatur keuangan!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
– QM Admin –
Kiat Jitu Atasi Gajian Tak Kasat Mata
Halo, apa kabar? Kayaknya ada yang lagi senang nih karena habis gajian!
Atau,
Malahan lagi sedih karena mengalami yang namanya gajian tidak kasat mata?
Duh kasian… ibaratnya punya pacar tapi gak bisa diajak jalan alias cuma pacar khayalan yang disimpan dalam hati saja *eaaaaaa
“Udah bekerja bertahun-tahun tapi tidak punya aset. Setiap bulan terima gaji tetapi selalu habis. Gaji cuma numpang lewat rekening habis itu menghilang kayak mantan…. Tuh kan jadi baper!”
Pernah atau sedang mengalami kondisi seperti di atas? Mau menyalahkan gaji karena jumlahnya yang kamu terima kecil? Hei, tunggu dulu! Kondisi di atas bisa juga terjadi karena caramu dalam mengelola keuangan yang belum tepat.
Coba deh, diingat-ingat…. Saat terima gaji, apa yang kamu lakukan?
Apakah kamu langsung menyisihkannya untuk membayar utang dan tagihan lainnya?
atau
Langsung cuss membeli barang yang sudah diincar sejak bulan lalu sampai barang tersebut terbawa mimpi?
Apapun yang dilakukan dengan gajimu, jangan sampai sudah bersusah payah mendapatkannya tapi hanya numpang lewat dan tidak jadi apa-apa!
Simak 5 tips mencegah gajian tak kasat mata!
Buat 4 pos pengeluaran bulanan
Saat kamu terima gaji, hal yang pertama yang bisa dilakukan adalah membuat 4 pos pengeluaran. Hitung dan sisihkan gajimu ke dalam 4 pos pengeluaran tersebut sesuai dengan kewajiban yang harus dibayarkan.
Jenis Pos Pengeluaran | % dari gaji | Keterangan |
Menabung / Investasi | Minimal 10% | Tabungan bank, logam mulia, deposito dsb |
Cicilan Utang | Maksimal 30% | KPR/KPA, Kendaraan, gadget |
Rutin | Idealnya 35% – 40% | Asuransi, Rumah Tangga, Transportasi, Anak, Sosial |
Gaya Hidup | Maksimal 20% | Makan di luar (fine dining), Nonton etc |
related article: 5 Pengeluaran Bulanan Yang Harus Kamu Ketahui
Memisahkan Tabungan
Saya tipe orang yang kalau lihat uang di rekening bawaannya pengen diambil saja. Kalau kamu termasuk tipe yang seperti ini juga maka sebaiknya kamu membuat dua akun rekening bank. Rekening pertama untuk pos tabungan/investasi dan yang kedua untuk pos pengeluaran yang lainnya.
related article: Mari Menabung
Bijak Menggunakan Kartu Kredit
Sudah punya dua rekening tabungan tapi gaji masih habis juga? Mungkin tanpa sadar kamu berbelanja tidak menggunakan uang tunai melainkan dengan kartu kredit. Banyak yang menjuluki kartu kredit sebagai “kartu setan.” Padahal pada kenyataannya, kartu kredit bisa dijadikan andalan saat kondisi darurat. Kamu bisa memakai kartu kredit untuk kebutuhan mendesak seperti mobil mogok dan harus diperbaiki di bengkel terdekat. Tapi ingat, berani gesek harus berani bayar!
related article: Tentang Kartu Kredit
Punya Asuransi / BPJS Kesehatan
Gaji biasanya cuma numpang lewat saat ada kejadian tak terduga yang menimpamu. Misalkan, kamu atau ada anggota keluargamu tiba-tiba jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Sedangkan kamu dan keluarga tidak memiliki asuransi ataupun BPJS, mau gak mau kamu harus menanggung beban biayanya dengan uang pribadimu. Kejadian ini kerap kali dialami oleh seseorang sehingga dia terpaksa harus menggunakan uang tabungannya bahkan berhutang untuk membayar biaya rumah sakit. Oleh sebab itu, penting sekali untuk mempunyai asuransi atau BPJS Kesehatan supaya kamu bisa terhindar dari biaya sakit yang dapat mengacaukan keuanganmu.
related article: Seperti Ini Asuransi yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Karyawan
Financial Check Up
Yang juga penting agar terhindar dari gajian tak kasat mata adalah dengan melakukan financial check up sehingga kamu bisa mengidentifikasi pos mana saja yang memiliki pengeluaran paling besar. Dan periksa juga apakah pengeluaran tersebut masuk ke dalam kategori kebutuhan atau keinginan.
related article: Siapkan Jalan Menuju Semua Tujuan Finansialmu!
Nah, sudah melakukan langkah yang mana dari 5 tips di atas untuk keuanganmu? Semoga kondisi keuanganmu semakin baik setelah melakukan tips di atas.
Dapatkan DISKON KHUSUS PROGRAM #MyQMPlan untuk semua Konsultasi dan PLAN
Hubungi QM Financial di WA 08111500688
Nita Kurniawati / Sales
Cerita Ibu Modis (Modal Diskon) Belanja Seru di Akhir Tahun
Apa arti bulan Desember bagi kalian?
Kalau saya, Desember artinya merayakan kebersamaan dengan seluruh anggota keluarga. Yang berarti juga belanja untuk keperluan Natal dan Tahun Baru, liburan serta makan mewah. Saya bahkan menambahkan Desember waktunya juga untuk berbelanja keperluan Imlek. Pas banget kan di bulan Desember ini sale di mana-mana ditambah lagi ada hari belanja online nasional yang baru saja berlalu.
related article: 4 Tips Belanja Tanpa Bangkrut
Sebagai ibu modis (modal diskon), saya akan merasa hebat kalau bisa mendapatkan barang yang saya sukai dengan harga yang sangat murah. Dengan begitu, saya dapat memaksimalkan sejumlah uang yang dimiliki untuk membeli seluruh kebutuhan.
Saya tidak khawatir walaupun kelihatannya begitu banyak pengeluaran yang terjadi di bulan Desember karena saya sudah melakukan beberapa hal di bawah ini:
It’s All About The Money
Setiap kali Tunjangan Hari Raya (THR) turun saat menjelang Idul Fitri, saya selalu menyisihkan 10% untuk ditabung, memberikan THR untuk pekerja di rumah dan sisanya saya simpan di rekening pengeluaran tahunan untuk digunakan pada bulan Desember.
[Pengecekan] Saya akan memeriksa sisa uang di rekening pengeluaran tahunan yang sudah digunakan untuk membayar asuransi, STNK motor dan mobil, perawatan mobil, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), daftar ulang sekolah anak dan seragam serta buku sekolah anak. Sisa itulah yang menjadi anggaran saya untuk berbelanja kebutuhan Natal – Tahun Baru – Imlek.
[Pemisahan] Dari sana, saya akan memindahkan uang tersebut ke Magical Shopping Account. Sehingga pada saat tagihan kartu kredit tiba di bulan selanjutnya, saya tinggal membayarkannya secara langsung dari Magical Shopping Account.
related article: Alasan Perlunya Shopping Account
Checklist
Setelah memastikan ada uangnya untuk membayar tagihan yang akan timbul akibat belanja akhir tahun, saya akan membuat daftar belanjaan beserta anggarannya.
[Need VS Want] Mungkin kalian sudah terlalu sering mendengar tentang Need VS Want ini, dan memang ini adalah rambu-rambu untuk belajar membelanjakan uang dengan bijak. Need saya untuk bulan ini adalah berbelanja keperluan Natal – Tahun Baru – Imlek dengan anggaran Rp1.000.000
[Makan] Akhir tahun, artinya waktu berbelanja bahan makanan (bila memasak di rumah) untuk menjamu keluarga besar yang akan berkunjung atau makan di luar. Saya menganggarkan Rp700.000 untuk daftar makanan.
[Liburan] Setiap tahun, saya bersama keluarga besar suami pasti pergi liburan lokal ke kota yang tidak terlalu jauh dari Jakarta. Untuk ini, saya menganggarkan Rp3.500.000
[Bingkisan] Sudah merupakan tradisi saat Natal tiba kami bertukar kado. Harganya belum tentu mahal tapi yang terpenting adalah esensi untuk saling memperhatikan dan berkumpul bersama sebagai keluarga. Untuk ini, saya menganggarkan Rp300.000.
Riset
Mungkin kalian berpikir kalau untuk berbelanja saja saya sampai harus melakukan riset segala terlalu berlebihan. Tapi langkah ini saya pakai untuk bisa mendapatkan informasi lebih banyak mengenai kebutuhan yang akan dibeli.
[Perbandingan] Penting untuk membandingkan harga antara offline atau online store yang menjual barang yang sama. Coba juga melakukan perbandingan harga antara dua barang yang memiliki fungsi yang sama. Mana tahu kalau ternyata barang yang selama ini dipakai ada versi lebih murahnya.
[Catat] Ingat juga untuk melakukan pencatatan terhadap pembandingan yang sudah dilakukan agar pembelanjaan benar-benar efektif.
Manfaatkan Reward
Ada begitu banyak penawaran pembayaran pembelian dengan menggunakan reward mulai dari penukaran poin kartu kredit, penukaran poin keanggotaan toko sampai langganan operator paska bayar. Manfaatkan semaksimal mungkin karena bisa jadi poin yang sudah terkumpul akan hangus menjelang pergantian tahun.
Bagaimana dengan kalian, apa yang sudah dilakukan dengan keuanganmu saat akhir tahun menjelang?
Apakah kalian mengalami kesulitan mengatur keuangan selama ini? Manfaatkan saja promo diskon 20% untuk konsultasi keuangan dengan QM Planner periode Des 2017 – Jan 2018 dan bikin janjinya melalui WA 08111500688 ya!
Honey Josep / Social Media
Menjadi Jagoan Finansial (Batch 1 – Guru)
Kalian masih ingat kan dengan Pesta Pendidikan (PEKAN) pada 21 Mei 2017 yang bertempat di fX Sudirman, Jakarta?
Menjadi Jagoan Finansial (MJF) adalah kelanjutan dari Janji Publik di acara tersebut yang merupakan kegiatan pelatihan guru (workshop) tentang konsep literasi keuangan. Workshop yang diadakan di Jakarta, Lampung dan Maluku akan mengajarkan contoh pengelolaan uang yang bijak kepada guru-guru serta ajakan untuk menjalankan program konsep literasi keuangan bersama dengan peserta didiknya.
Pelatihan MJF pertama telah dilaksanakan pada Sabtu, 26 Agustus 2017 yang dihadiri sebanyak 21 orang guru mulai dari jenjang TK sampai dengan Menengah Atas. Workshop dimulai tepat pukul 08.00 dan Najelaa Shihab, pendiri Cikal, sebuah institusi pendidikan bertaraf internasional sebagai narasumber yang pertama. Najelaa berbagi bahwa semua guru harus memiliki dan mencapai cita-citanya. Menurutnya, untuk menuju cita-cita, para guru harus memiliki 4K yaitu Kemerdekaan, Kompetensi, Kolaborasi, dan Karir.
Narasumber kedua adalah Ligwina Hananto, pendiri sekaligus CEO QM Financial mengajarkan pengelolaan keuangan yang bijak kepada para guru. Tidak berhenti di situ, Ligwina juga mengenalkan konsep Menghasilkan uang – Belanja – Beramal – Menabung (MBBM) sehingga anak tahu bagaimana menyikapi kebutuhan serta pengelolaan keuangan yang bijak sejak usia dini.
Di akhir workshop, para guru dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok sesuai dengan tingkatan mengajarnya di sekolah yaitu TK – 3SD, 4-6 SD, dan SMP – SMA.
Kelompok TK – 3 SD membuat kegiatan yang dinamakan “Pre – Primary Got Talent”. Dalam kegiatan ini peserta didik diajak untuk unjuk kebolehan dengan pementasan seni dan memasak. Uang yang didapatkan dari kegiatan ini akan disumbangkan dan sebagian lagi disimpan untuk modal kegiatan selanjutnya.
Tema “Market Day” dipilih oleh kelompok kedua (4-6 SD) yang menjadi penjual barang dagang yang mereka produksi kepada adik-adik kelas. Kakak kelas 5-6 SD akan membantu sebagai kasir dan melaporkan pencatatan keuangan secara sederhana. Sama seperti halnya kelompok pertama, uang hasil kegiatan ini akan disumbangkan dan sebagian lagi disimpan untuk modal kegiatan berikutnya.
Kelompok terakhir juga memilih tema “Market Day” dengan melakukan penjualan secara offline maupun online. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan beragam profesi sebagai sumber penghasilan.
Related article: Pesta Pendidikan 2016
Ingin bisa “Menjadi Jagoan Finansial” yang sebenarnya? Karena antusiasme yang besar, workshop ini akan kembali diadakan pada 23 September 2017!
Yuk, buruan daftar dan sampai bertemu!
-Marhaini-
Finance Department
5 Tips Asyik Online Shopping
Siapa yang nggak tahu tren online shopping? Rasanya nggak ada, ya!
Bukan hanya sekadar tren, namun sepertinya sudah menjadi bagian kehidupan kita. Apalagi sekarang ini, ketika kemacetan Jakarta semakin parah, bagi ibu bekerja seperti saya, online shopping adalah alternatif praktis untuk berbelanja.
Gift Voucher: Hadiah Berkesan Untuk Momen Spesial
Seberapa sering kamu merasa perlu memberikan sesuatu untuk orang-orang tersayang dalam hidupmu? (more…)
Gift Voucher: Hadiah Spesial Untuk Orang Tersayang di Valentine’s Day
Salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu, terutama untuk kamu yang memiliki pasangan, adalah Valentine’s Day yang dirayakan setiap tanggal 14 Februari. Selain meluangkan waktu mengatur kencan istimewa di hari Valentine, sudahkah kamu menyiapkan hadiah spesial untuk orang tersayang?
QM Financial Goes to Cirebon!
Haaaiii! Apa kabar?
Kabar kami di QM Financial, luar biasaa! Bukan hanya karena musim liburan akan segera tiba, tapi juga karena kami semua baru saja kembali dari perjalanan wisata sejarah, kuliner (dan tak lupa, belanja!) dari Cirebon.
5 Tips Mandiri Mengisi Rumah Sendiri
Setelah beberapa tahun menikah dan hidup di rumah orang tua, akhirnya saya dan suami mempunyai rencana untuk mulai tinggal di rumah sendiri.