4 Hal Mengelola Keuangan yang Harus Diajarkan pada Anak: Tak Hanya Menabung Saja!
Siapa yang sudah diajarkan untuk suka menabung sejak kecil oleh orang tua? Sepertinya sih (hampir) semua ya? Karena menabung dipercaya akan sangat bagus untuk mengawali pembelajaran soal mengelola keuangan pada anak.
Memang, akan sangat baik adanya jika persoalan mengelola keuangan ini mulai diajarkan sejak dini pada anak-anak. Harapannya tentu saja, saat sudah dewasa nanti, mereka sudah memiliki kebiasaan keuangan baik sehingga dapat mensejahterakan diri mereka sendiri.
Faktanya, literasi keuangan memang merupakan salah satu dari enam literasi dasar yang harus dikuasai oleh siapa pun, agar dapat bertahan hidup. Dengan mempelajarinya, anak-anak diharapkan enggak akan madesu, alias masa depan suram.
Namun, sayang, pelajaran mengelola keuangan sejak dini ini kadang hanya berhenti di soal menabung saja. Padahal, ada banyak hal soal pengelolaan keuangan yang juga harus dikuasai, tak hanya soal menabung.
Lo, memangnya apa saja yang harus dipelajari oleh anak sejak dini dalam hal mengelola keuangan selain menabung? Ini dia.
Pelajaran Mengelola Keuangan yang Harus Dipelajari oleh Anak Sejak Dini
1. Menghasilkan uang
Bagaimana cara menghasilkan uang?
Anak-anak terbiasa mendapatkan uang dari orang tuanya. Tentu, ini bukan hal yang salah, karena mereka memang masih menjadi tanggung jawab orang tua masing-masing.
Namun, sering kali akhirnya juga terjadi, bahwa anak hanya tahu bahwa orang tua mendapatkan uang dari mesin ATM. Padahal, kita semua tahu, bahwa ada kerja keras dan keringat yang diperas untuk bisa mendapatkan uang yang kemudian bisa dikeluarkan oleh si mesin ATM.
Nah, di sinilah anak harus tahu.
Anak sebaiknya diperkenalkan pada konsep, bahwa untuk bisa menabung, kita harus mendapatkan uang dengan cara bekerja lebih dulu.
2. Belanja
Belanja juga merupakan salah satu hal mengelola keuangan yang juga penting banget untuk diajarkan pada anak sejak dini.
Pasalnya, keterampilan berbelanja dengan bijak, dalam hal ini mengeluarkan uang dengan penuh perhitungan, akan menjadi inti dari kesehatan cash flow mereka nantinya.
3. Berbagi
Kalau soal berbagi, sepertinya sudah banyak orang tua mengajarkannya pada anak sejak dini. Misalnya, anak-anak diajak berbagi dengan orang-orang yang kurang beruntung, mendonasikan mainan yang sudah tak dipakai tapi masih bagus, berdonasi untuk membantu korban bencana, dan seterusnya.
Sekolah-sekolah biasanya juga sudah memiliki kandungan pelajaran ini dalam kurikulumnya, sehingga anak seharusnya sudah tak asing lagi dengan aktivitas berbagi dengan sesama ini.
Sepertinya, tinggal diteruskan saja, dan ditingkatkan lagi sinerginya antara orang tua dan pihak sekolah sebagai pendidik formal anak-anak, untuk semakin meningkatkan semangat berbagi dengan sesama ini.
4. Menabung
Dan, akhirnya menabung.
Rasanya, menabung memang merupakan “level dewa”-nya dari tahap mendidik anak mengenai cara mengelola keuangan dengan baik. Pasalnya, ya mana ada orang bisa menabung kalau tidak bisa menghasilkan uang lebih dulu, dan juga memiliki kebiasaan belanja yang baik? Betul?
Di level dini, perlu juga untuk mengajarkan tak sekadar menyisihkan uang jajan, tetapi juga bahwa menabung itu juga harus punya tujuan. Mau buat apa tabungannya? Untuk beli buku komik kesukaannya? Untuk beli mainan? Untuk beli game card, Robux, dan semacamnya? Yes, sesuaikan dengan minat dan hobi anak, supaya mereka semakin semangat untuk mengumpulkan uang.
Kalau usia anak sudah cukup—sudah menginjak remaja, misalnya—orang tua juga bisa mulai memperkenalkan konsep investasi di sini. Dengan demikian, lagi-lagi tak sekadar menabung, tetapi anak juga mulai diajarkan mengenai konsep passive income.
Nah, dari keempat hal mengelola keuangan, mana nih yang belum diperkenalkan pada si kecil? Yang pertama, kedua, ketiga, atau menabung saja juga belum sempat diperkenalkan?
No worries! QM Financial punya program yang cocok nih sebagai media untuk memperkenalkan konsep mengelola keuangan pada anak. Namanya Program Jagoan Finansial untuk Anak dan Ortu. Silakan cek jadwalnya, dan segera daftar supaya enggak kehabisan tempat ya! Kapan lagi ada kelas keuangan untuk orang tua dan anak se-fun dan seinteraktif ini, ya kan?
Jangan lupa juga follow Instagram QM Financial untuk berbagai update kelas finansial online dan tip praktis lainnya.
Trik Menabung Efektif di Tengah Krisis
Lagi krisis dan mesti tetap menabung? Bisa kok, bisa. Hanya saja memang butuh niat yang besar dan sedikit pengetahuan mengenai trik menabung yang efektif.
Di masa krisis begini, punya uang dalam bentuk cash akan lebih berguna ketimbang kamu menimbun barang-barang yang harganya bisa naik turun tak terkendali. Jadi, sebisa mungkin pertahankan jumlah cash keras yang kamu pegang, dan kendalikan rasio likuiditas asetmu. Selain menambah penghasilan, kamu juga harus bisa menabung–kalau bisa, lebih banyak lagi.
Lalu, gimana caranya bisa menabung, padahal lagi mengalami krisis keuangan? Jangankan memegang uang lebih, pemasukan bahkan berkurang di awal pandemi, dan sekarang belum juga pulih.
Tenang, makanya simak artikel trik menabung ini sampai selesai. Okay?
Trik Menabung Efektif di Tengah Krisis
1. Cek pos pengeluaran yang less priority
Trik menabung efektif pertama, kamu memang harus bisa memilah prioritas: mana yang harus didahulukan, mana yang bisa ditunda atau bahkan cut dan lupakan saja. Terutama di masa krisis begini dan terkait dengan keuangan.
Yang kamu butuhkan secara rutin setiap hari dan berhubungan dengan hajat hidup tentu harus didahulukan dibandingkan yang lain. Seperti makanan, pulsa (buat kerja), listrik, air, dan beberapa kebutuhan lain yang bisa berbeda satu orang dengan yang lainnya. Fokuslah pada kebutuhan ini dulu.
Yang lain, coba cermati. Mungkinkah ditunda? Mungkinkah cut saja? Kalau kamu merasa hidupmu akan baik-baik saja tanpa hal tersebut, maka sebenarnya hal itu enggak penting-penting amat dan bisa di-cut demi menambah tabungan.
2. Belanja bijak
Kunci trik menabung kedua adalah belanja dengan bijak, usahakan selalu ada uang sisa belanja setiap hari.
Nah, jadinya segala macam diskon dan promo seharusnya dimanfaatkan sedemikian rupa dengan cerdas di saat-saat ini. Diskon dan promo jangan sampai malah menjebak keuangan kita. Prinsipnya satu, belilah sesuai dengan kebutuhan.
Meski ditawari beli dua dapat tiga, tapi kalau memang butuhnya satu biji ya belilah sebiji saja, jangan tergoda beli dua. Tetapi, kalau di antara rak diskon, ada barang-barang yang kita butuhkan dan lebih murah, maka enggak ada salahnya memanfaatkan promo dan diskon yang ada.
Simpel kan?
Gantilah beberapa barang dengan barang subsitusi yang harganya lebih murah tetapi memiliki fungsi dan kualitas yang sama. Gantilah yang biasanya suka beli barang-barang impor menjadi produksi lokal. Bahkan kalau perlu, pindah tempat belanja dulu, mencari yang lebih murah.
Intinya, dapatkan sisa uang, sehingga dapat ditabung lebih banyak.
3. Jangan anggap remeh receh
Uang receh biasanya dianggap remeh. Kalau dapat kembalian dari warung berupa recehan, biasanya hanya digeletakkan di atas bufet atau meja begitu saja.
Padahal, recehan ini kalau dikumpulkan bisa jadi lumayan juga. Bahkan bisa banget ditopup ke reksa dana di akhir bulan loh!
Coba trik menabung receh berikut. Ada beberapa cara nih:
- Ambil wadah atau stoples kaca, dan jadikan sebagai wadah recehan setiap kali mendapatkannya. Intinya, jangan biarkan berceceran di mana-mana. Setiap kali ada receh mampir ke dompet, masukkan ke wadah ini. Lama-lama bisa banget dipakai untuk bayar parkir, lumayan enggak harus mengurangi uang belanja.
- Sediakan wadah khusus untuk menampung recehan di dekat pintu keluar. Setiap kali keluar rumah untuk keperluan apa pun, masukkan recehan ke dalam wadah ini. Anggap saja sebagai retribusi.
- Kumpulkan uang receh nominal sama. Misalnya Rp5.000-an, atau Rp10.000-an setiap kali kamu mendapatkannya. Sediakan wadah khusus, dan perlakukanlah layaknya koleksi yang sangat berharga. Lama-lama kamu bisa membeli saham blue chip 20 lot dengan tabungan receh ini loh!
Kamu juga bisa mencari trik menabung receh yang lain, yang lebih asyik. Boleh juga ditulis di kolom komen, supaya menambah dari 3 trik menabung di atas yang sudah disebutkan.
Menabung itu memang aktivitas yang menyenangkan, bukan malah membebani. Dengan demikian, carilah cara yang paling mudah sekaligus seru untuk melakukannya. Pasti kamu bisa mencari trik menabung yang efektif lainnya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Cara Menyusun Menu Buka Puasa Hemat dan Sehat untuk Sekeluarga
Apakah masih ada yang dalam proses penyesuaian diri terhadap “the new normal” bulan Ramadan ini? Sudah enggak ada acara buka bersama, sahur on the road, bahkan salat tarawih pun dilakukan di rumah masing-masing? Bagaimana dengan penyusunan menu buka puasa hemat yang sekarang juga mesti kita lakukan?
Secara, banyak yang terdampak oleh masa tanggap darurat pandemi COVID-19 yang terus diperpanjang dan #rauwisuwis, hingga membuat sebagian dari kita harus ekstra hemat demi memperpanjang napas, gitu.
Kalau buat yang lajang dan hidup sendirian, mungkin penyusunan menu buka puasa ini enggak akan terlalu riweuh sih. Dibikin praktis dan gampang saja, ya kan? Seenggaknya, beli pun juga lebih praktis dan bisa hemat, kalau kita bisa memilih menu dan tempat beli yang pas.
Tapi, buat yang punya tanggung jawab mengolah makanan untuk seluruh keluarga, menyusun menu buka puasa hemat tentunya jadi sesuatu.
Yuk, ikuti beberapa tip berikut agar bisa menyusun menu buka puasa hemat untuk keluarga.
1. Susun seminggu sekali
Demi kepraktisan, susunlah menu buka puasa seminggu sekali. Dengan demikian, kita bisa membuat waktu belanja, persiapan masak, dan juga masaknya lebih efektif dan efisien.
Apalagi sekarang, ketika semua pergerakan dibatasi. Rasanya akan lebih baik kalau kita mengurangi intensitas keluar rumah, ya kan? Karenanya, susun menu seminggu sekali, sehingga belanja juga seminggu sekali saja.
2. Pilih makanan dengan bahan yang bisa diolah beberapa kali
Susunlah menu buka puasa hemat dengan bahan yang bisa diolah beberapa kali, misalnya sekali masak untuk menu buka, dan diolah kembali tanpa perlu waktu lama untuk sahur. Nah, tanpa menu yang sudah disusun terlebih dahulu, rasanya bakalan sulit nih memilihnya.
Misalnya begini, menu buka puasa opor ayam. Nah, sekalian deh, dibuat untuk menu sahur. Tinggal diolah lagi, misalnya menjadi opor ayam bakar. Atau, menu berbuka sup ayam dengan sayuran, dan menu sahurnya capcay ayam.
Sediakan pula beberapa lauk yang sifatnya kering dan awet, misalnya seperti kering tempe, abon, sarundeng, dan sejenisnya, yang tinggal tuang dan makan.
3. Belanja bijak
Buatlah daftar belanjaan berdasarkan menu buka puasa hemat yang sudah ditentukan. Karena kita tengah berada di masa pergerakan terbatas, hal ini juga akan membantu kita untuk belanja bijak, cepat, dan praktis.
Pergi belanja ke supermarket atau pasar tradisional, atau ke mana pun, belanja dengan cepat–hanya berdasarkan catatan saja–dan kalau sudah lengkap, segeralah pulang.
Jangan lupa untuk melakukan semua protokol keamanan kesehatan seperti yang sudah dianjurkan pemerintah ya.
4. Meal prepping
Sudah kenal dengan metode meal preparation kan? Meal prepping adalah metode penyiapan makanan matang untuk dikonsumsi beberapa hari mendatang.
Bahan-bahan makanan yang kita beli, sesampainya di rumah, diolah dan dipersiapkan sesuai menu buka puasa hemat yang sudah disusun.
Ada 2 metode meal prepping. Yang pertama, menyiapkan makanan dan dimasak sampai matang sepenuhnya, kemudian disimpan dan dihangatkan dengan microwave jika hendak disantap. Biasanya, ini bisa dilakukan untuk menu-menu yang lebih awet, misalnya seperti olahan ayam, rendang, atau sejenisnya.
Metode meal prepping kedua adalah bahan-bahan makanan diolah tapi tidak sampai matang, lalu disimpan, dan baru dimasak menjelang dikonsumsi. Misalnya saja, mau bikin capcay. Sayurannya sudah dipotong-potong, ayamnya sudah disuwir-suwir, bumbunya juga sudah dibuat. Semua dimasukkan ke dalam kotak penyimpanan, dan dimasukkan ke freezer. Ketika hendak dimakan, baru dikeluarkan semua dan dimasak.
Metode kedua biasanya dilakukan untuk bahan-bahan masakan yang berumur pendek, misalnya seperti sayuran.
Jangan lupa untuk menerapkan food safety ketika meal prepping menu buka puasa hemat kamu. Pastikan wadah yang dipakai kering dan enggak lembap, sehingga mikroba tidak berkembang dan membuat makanan yang sudah disiapkan jadi rusak.
5. Beli jadi?
Kenapa enggak? Boleh juga kok, sesekali beli jadi, as long as masih dalam pantauan dan enggak berlebihan.
Apalagi jika kamu membeli makanan untuk menu buka puasa dari teman-teman kamu sendiri yang memiliki bisnis kuliner. Selain praktis buat kita sendiri, kita juga bisa sekaligus membantu agar bisnis mereka tetap jalan di masa sulit seperti ini.
Mutualisme kan?
Nah, demikianlah beberapa tip untuk menyusun menu buka puasa hemat di bulan Ramadan kali ini.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.