5 Hal yang Harus Dicek saat Review Rencana Keuangan Akhir Tahun
Nggak kerasa ya, sudah mulai melipir ke penghujung tahun 2021. Apa kabar 2021-mu? Apakah baik-baik saja sampai di sini? Ada tujuan keuangan yang sudah tercapai? Atau justru mundur sedikit, untuk akhirnya melangkah maju lagi di tahun 2022 nanti? Sudah siap melakukan review rencana keuangan akhir tahun?
Apakah harus melakukan review rencana keuangan akhir tahun?
Well, sebenarnya juga tak ada yang mewajibkan sih. Tetapi, kalau kita melakukannya, kita dapat memanfaatkan hasil review tersebut untuk membuat perencanaan keuangan tahun depan dengan lebih baik. Kita juga akan tahu, sudah seberapa dekat kita dengan tujuan keuangan kita.
Yah, meski tahun 2022 juga belum ada kepastian akan seperti apa ekonomi kita, tapi bukankah kita harus siap dengan hal terburuk sekaligus berharap untuk yang terbaik? Setidaknya, kita pasti pengin dong, tahun 2022 jadi tahun yang lebih baik.
So, apa saja yang perlu kita cek dalam review rencana keuangan akhir tahun? Ini dia.
Cek 5 Hal Ini Saat Review Rencana Keuangan Akhir Tahun
1. Penghasilan vs Pengeluaran
Yang pertama harus dicek di akhir tahun 2021 ini adalah kondisi penghasilan versus pengeluaranmu selama satu tahun.
- Apakah cash flow kamu lancar?
- Apakah kamu masih living paycheck to paycheck? Alias gaji masih cuma numpang lewat di ATM?
- Punya berapa sumber penghasilan?
- Berapa rasio utang kamu?
- Berapa rasio menabungmu?
- Berapa rasio likuiditasmu
Periksa catatan keuangan, dan cermati, bagian mana yang kamu merasa “kecolongan”? Jika kamu sudah berkeluarga, ajak pasangan untuk mencermati bersama. Kalau memang ada yang belum sesuai dengan harapan, carilah solusi terbaik agar kondisi bisa diperbaiki di tahun depan.
Terutama soal penghasilan. Jika di tahun 2021 ini, kamu masih bergantung pada satu jenis pintu income, cobalah untuk mencari peluang tambahan lain. Ada banyak alternatif bisa dicoba, yang sekiranya tidak mengganggu pekerjaan utama. Misalnya freelancing atau jualan produk.
2. Kinerja investasi
Review rencana keuangan akhir tahun juga meliputi pengecekan terhadap kinerja investasi. So, coba cermati, bagaimana kondisinya saat ini?
- Sudah berinvestasi pada instrumen apa saja?
- Bagaimana pertumbuhannya? Apakah sudah positif, atau masih relatif negatif jika dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi?
- Instrumen mana yang kurang bagus kinerjanya? Apakah mungkin dioptimalkan lagi, ataukah mesti direview secara khusus dan lebih mendalam lagi, karena sudah tak tertolong?
- Apakah masih dalam jangka waktu yang diharapkan? Ataukah, ada tujuan keuangan yang sebentar lagi sudah harus dicapai? Misalnya, untuk dana pendidikan anak yang akan dibayarkan tahun depan, apakah instrumennya sudah aman? Atau perlu dipindahkan?
Perhitungkan kembali semuanya, cocokkan dengan rencana yang sudah dibuat sebelumnya. Kalau perlu, pertimbangkan apakah perlu melakukan rebalancing, agar komposisinya lebih seimbang di tahun depan.
3. Aset vs Liabilitas
Perbandingan aset terhadap liabilitas, atau kewajiban, akan menentukan seberapa besar net worth, atau kekayaan bersih, yang kita miliki. Jika sudah didapat perbandingannya, kita bisa mengomparasikannya juga dengan kondisi tahun lalu; apakah berkembang, atau malahan menyusut?
Jika berkembang, maka kamu bisa melanjutkan apa yang sudah kamu lakukan, dengan penyesuaian dengan kondisi saat ini. Jika menyusut, kamu perlu mencari tahu, apa penyebabnya dan kemudian mencari solusinya.
Cek rasio utang saat ini. Semoga saja tetap sehat ya, yaitu di bawah 30% dari penghasilan rutinmu.
4. Proteksi
Hal berikutnya yang harus kamu cek dalam review rencana keuangan akhir tahun adalah kebutuhan proteksi. Cek:
- Apakah asuransi yang kamu miliki sudah sesuai dengan kebutuhanmu?
- Apakah sudah ada klaim yang kamu ajukan, dan bagaimana prosesnya?
- Apakah uang pertanggungan asuransi jiwa kamu sudah sesuai dengan kebutuhan?
- Apakah perlu ditambah?
- Apakah ada asuransi yang jatuh tempo? Apakah perlu diperpanjang kembali?
5. Tujuan keuangan
So, sudah sampai di sini, kamu perlu juga cek kembali pencapaian tujuan keuangan kamu dalam review rencana keuangan akhir tahun 2021 ini.
Tujuan keuangan apa saja yang kamu punya, dan bagaimana posisinya sekarang? Misalnya, kamu punya tujuan keuangan DP rumah, yang di tahun 2021 ini seharusnya sudah terpenuhi sebesar 70%. So, gimana? Apakah sudah 70%, atau belum? Jika belum, maka kamu perlu mencari masalahnya di mana, dan kemudian membuat rencana baru untuk mengatasi masalah yang ada.
Nah, itu dia beberapa hal yang perlu kamu cek dan cermati dalam proses review rencana keuangan akhir tahun 2021. Well, semoga semua baik-baik saja ya. Hasil review kamu ini nantinya bisa kamu manfaatkan untuk membuat rencana keuangan dan menentukan prioritas pencapaian di tahun 2022. Pastinya, kamu pengin kondisimu lebih baik di tahun 2022 mendatang kan? Iya dong, pasti!
Kalau memang kamu merasa perlu untuk belajar mengatur keuangan lagi, kamu bisa bergabung kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mau Tetap Liburan Akhir Tahun 2021 dengan Aman? Ini Tipnya untuk Menghindari Omicron dan Boncos Juga
Gimana, apa kabar yang sudah dari kemarin-kemarin merencanakan liburan akhir tahun 2021, tapi kemudian tercenung karena Omicron dan juga rencana pemberlakuan PPKM level 3 di seluruh Indonesia?
Sini, gandengan! Gandengan juga sama trainers QM Financial yang rata-rata hobi jalan!
Kurva laju penyebaran virus corona memang sudah melandai beberapa bulan terakhir, setelah Indonesia cukup babak belur dihantam varian Delta di awal dan pertengahan tahun 2021 kemarin. Korban sudah begitu banyak, so, wajarlah kalau kita kemudian mengalami sedikit euforia dan lalu membuat rencana liburan.
Tapi, apa daya. Ternyata, di luar sana, dunia mulai gonjang-ganjing lagi karena varian virus baru muncul. Pemerintah pun mengumumkan hendak memberlakukan PPKM level 3 dimulai 22 Desember 2021, untuk mencegah peningkatan mobilitas masyarakat. Pemerintah enggak mau kecolongan lagi seperti pascalibur Lebaran tahun ini.
Pastinya, kita juga enggak mau mengalami peningkatan kasus positif lagi kan? Ya, sudah cukup.
Terus gimana dong?
Tetap Liburan Akhir Tahun 2021, dan Tip Amannya
Biasanya, kita memang memanfaatkan liburan akhir tahun dengan keluar kota atau mudik, terutama yang memang ingin merayakan Natal bersama keluarga di kampung. Mobilitas pun meningkat, persis ketika Lebaran tiba.
Memang pemerintah telah menghapus kebijakan cuti bersama Natal dan Tahun Baru, tetapi, banyak yang tetap ingin memanfaatkan cuti untuk liburan setelah setengah tahun bekerja keras (setelah libur Lebaran). Maka, enggak heran sih, meski cuti bersama dihapus, tapi banyak yang tetap mengajukan cuti pribadi, sesuai jatah masing-masing.
Terus gimana dong? Bisa kok, tetap liburan akhir tahun 2021 tipis-tipis, yang tidak perlu keluar kota. Berikut tipnya.
1. Tetap utamakan kesehatan
Sekarang memang sudah berbeda. Dulu kalau hanya bersin-bersin sedikit saja, ya nggak masalah. Tetap bisa berangkat ke mana saja. Sekarang, pilek sedikit harus di rumah saja, sampai benar-benar hilang itu bersin-bersinnya.
COVID-19 mengajarkan kita untuk menempatkan kesehatan pada prioritas tertinggi. So, kalau mau liburan akhir tahun, cek kondisi kesehatan diri sendiri lebih dulu, meskipun hanya mau jalan-jalan di taman kota, atau staycation aja di hotel kampung sebelah. Kalau memang kurang enak badan, lebih baik tunda sebentar lagi, sampai badan benar-benar fit dan sehat.
Dan, kalau memang benar mau jalan untuk liburan akhir tahun, please ya, jangan lupa prokes ketat: pakai masker yang dianjutkan dengan benar, sering-sering membersihkan tangan, jaga jarak, dan jauhi kerumunan.
2. Cari objek dalam kota
Pemerintah memang mengaku dan berencana untuk tidak melakukan penyekatan. Namun, syarat perjalanan keluar kota tetap saja dipersulit. Memang itu dia tujuannya, untuk menghambat mobilitas, karena tak mungkinlah pemerintah melarang masyarakat untuk bepergian. Bisanya ya cuma mengimbau, yang—pastinya—akan lebih mudah dilanggar.
So, mari kita atur diri kita masing-masing. Wajib punya kesadaran sendiri yang besar memang, untuk bisa ikut berpartisipasi dalam upaya pemerintah untuk mengendalikan laju penyebaran virus ini. Nggak harus keluar kota, kamu tetap bisa liburan akhir tahun di dalam kota kamu masing-masing.
Coba eksplor lebih dalam lagi. Pasti banyak spot dan tempat yang belum pernah kamu kunjungi. Mungkin kamu sudah belasan atau puluhan tahun tinggal di kota kamu sekarang, tapi pasti tetap ada tempat yang belum sempat kamu datangi.
Tapi perhatikan juga, bahwa ada kemungkinan beberapa tempat wisata akan ditutup karena pembatasan pergerakan. Karena itu, lakukan riset dulu, mana saja yang memungkinkan untuk dikunjungi. Istilahnya, bikin itinerary, tetapi untuk mengeksplorasi kota sendiri.
Staycation di hotel yang berlokasi di bagian lain dari kotamu juga sangat memungkinkan untuk dilakukan loh. Ingat ya, tetap patuhi prokes, terutama pilihlah hotel yang karyawannya sudah divaksin semua.
3. Cobain liburan virtual
Zaman teknologi maju, semua bisa dilakukan secara virtual. Sekarang saja, sudah ada metaverse yang lagi ngehype banget, yang memungkinkanmu untuk punya second life virtually. Kebayang banget nanti kalau metaverse ini sudah cukup diakrabi. Bakalan kayak film The Matrix deh.
Di liburan akhir tahun ini, juga sudah ada beberapa pihak yang menawarkan alternatif liburan virtual. Ada Indonesia.travel yang punya Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ada juga iHeritage, yang mengajakmu jalan-jalan virtual menelusuri sejarah Indonesia.
Yakin deh, ke depan, bakalan lebih banyak lagi yang menawarkan jasa jalan-jalan virtual ini. Bahkan, kabarnya, sekarang beberapa platform traveling sudah mengembangkan aplikasinya.
4. Bujet khusus liburan
Meski hanya liburan akhir tahun tipis-tipis, yang namanya bujet tetap harus disiapkan.
Mungkin agendamu hanya mengeksplorasi kota sendiri, tapi pastinya kamu akan butuh transportasi dan pastinya, makanan dalam jumlah ekstra. Ya nama pun liburan, betul? Untuk jalan-jalan virtual, kamu pasti juga akan butuh camilan buat teman perjalanan.
Tanpa membuat bujet, ya seperti ini tetap bisa bikin boncos loh. Bisa-bisa kamu mesti mengambil tabungan, atau bahkan dana darurat, kalau kamu tak membuat alokasi khusus. Bisa-bisa juga mesti pakai kartu kredit. Aduh, sebaiknya dihindari saja dulu.
Ingat, setelah ini, kamu masih harus moveon ke tahun yang baru, yang bisa saja lebih berat tetapi tetap harus penuh harapan. Tsah.
5. Alokasikan untuk liburan mendatang
Nah, jangan khawatir atau berkecil hati. Pada akhirnya, di suatu titik, kita harus percaya bahwa kehidupan kita akan normal kembali. Manusia itu kan makhluk survival, cerdas, dan pasti bisa beradaptasi dengan baik. Buktinya, kita mampu bertahan sampai sekarang, sementara dinosaurus sudah punah.
Jadi, enggak bisa liburan sekarang, kamu bisa membuat rencana untuk liburan 2 atau 3 tahun lagi. Ada kesempatan panjang untuk menabung, ya kan? Simpanlah di instrumen yang sesuai dengan tujuan dan profil risikomu. Biarkan danamu berkembang dengan baik, sehingga nanti pada waktunya, bisa kamu ‘panen’ dan kamu bisa liburan sepuasnya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!