Menikah adalah impian banyak orang. Pernikahan adalah awal kehidupan baru bersama pasangan tercinta. Tapi jangan lupa bahwa setelah menikah, pasangan suami-istri juga harus berbagi masalah dan persoalan baru, termasuk di dalamnya tentang kondisi keuangan rumah tangga.
Sebelum menikah, saya sama sekali nggak bisa menabung. Padahal, penghasilan saya relatif cukup, termasuk fasilitas asuransi kesehatan yang memadai, dan kebutuhan sehari-hari pun masih menjadi ditanggung orangtua.
Apa yang salah dengan kondisi keuangan saya?
Untuk tahu jawabannya, saya mencoba mencatat pengeluaran sehari-hari. Ternyata tanpa disadari, saya menghabiskan cukup banyak uang untuk hang-out dengan teman-teman. Nah, ketika memutuskan untuk menikah, dengan kesadaran untuk mulai mempersiapkan masa depan, saya menetapkan budget, termasuk mulai mengurangi frekuensi kumpul-kumpul dengan teman. Sedikit terlambat, tapi lebih baik daripada nggak sama sekali, kan?
Percaya atau tidak, hal semacam ini sering terjadi pada mereka yang belum menikah, terutama perempuan. Uang hasil jerih payah sendiri, mumpung belum ada yang ditanggung, masak nggak boleh bersenang-senang? Iya apa iya? :)
Kalau saat ini kamu sudah merencanakan menikah, atau baru saja menikah, simak tips berikut ini bagi pasangan yang baru menikah!
1. Terbuka soal situasi keuangan masing-masing
Setiap pasangan pasti mempunyai perbedaan, termasuk tentang cara mengatur keuangan. Pastikan kalian dapat membicarakan kondisi keuangan secara terbuka dan berkompromi akan adanya perbedaan.
2. Berbagi Peran
Setelah memahami kondisi masing-masing, kalian perlu saling berbagi peran untuk mengatur keuangan.
3. Membuat rekening terpisah
Buatlah rekening terpisah sesuai kebutuhan. Misalnya, rekening istri ditujukan untuk menabung/investasi dan rekening suami untuk membayar cicilan. Masing-masing harus bertanggungjawab sesuai perannya.
4. Membuat anggaran keuangan rumah tangga
Buatlah anggaran sederhana dan monitor pengeluaran rumah tangga dengan baik.
5. Lunasi utang
Jika kamu atau pasangan memiliki utang sebelum menikah, pastikan pembayaran utang tersebut menjadi prioritas utama dalam anggaran rumah tangga. Semakin cepat lunas, semakin baik kondisi keuangan kamu dan pasangan.
6. Miliki proteksi
Apabila sebelum menikah, kamu atau pasangan sudah memiliki asuransi, cek apakah polis tersebut sudah mencukupi kebutuhan keluarga. Kalau belum, ada baiknya kalian menambah polis baru. Untuk pencari nafkah utama, pastikan sudah memiliki asuransi jiwa untuk proteksi keluarga dengan nilai pertanggungan yang layak.
Nah, jadikanlah pernikahan bukan hanya sebagai awal kehidupan baru, berganti status dari lajang menjadi menikah, namun juga sebagai momen yang tepat untuk mengubah cara pandangmu dan pasangan tentang pentingnya perencanaan dan pengelolaan keuangan.
Semoga bermanfaat!
Nita Kurniawati / Client Relations Officer
Sudahkah Anda dan pasangan berdiskusi tentang rencana keuangan keluarga? Dapatkan penawaran spesial selama bulan Februari 2016, diskon 20% untuk KONSULTASI (FinCheckUp, Asuransi, Bisnis) dan Paket PLAN.
Hubungi [email protected] atau melalui laman Kontak