Halo, 2019!
Apa kabar 2019? Tahu-tahu Januari sudah habis!
Apakah kamu merasakan energi yang berbeda di awal tahun? Biasanya awal tahun itu penuh dengan semangat memulai sesuatu baru. Semangat seperti ini membuat saya punya ide-ide baru lho. Masalahnya ide tanpa eksekusi, gak jadi apa-apa kan?
Kalau begitu, seharusnya awal tahun bukan cuma omong kosong. Kita perlu action yang jelas.
Kita perlu menyiapkan diri dengan rencana atas apa-apa yang ingin kita lakukan sepanjang tahun. Mulai dari berapa kali liburan dalam setahun. Mau melaksanakan strategi baru apa saja dalam pekerjaan atau bisnis. Tentu saja yang tak kalah penting soal, mau melakukan apa dalam hal keuangan di 2019?
Yuk dipilih, mana tagar 2019 yang paling cocok untuk kamu.
Yang pertama #2019BebasUtang.
Yang kedua #2019MulaiInvestasi.
Atau yang ketiga #2019TambahAset.
Semuanya tentu saja dengan target besar: punya keuangan yang sehat dan kuat. Artinya akan ada hal-hal baru yang perlu kamu lakukan agar terjadi perubahan yang nyata dalam keuangan kamu.
Bagaimana dengan QM Financial?
Ada banyak hal baru di QM Financial. Setelah tahun lalu melakukan transformasi menjadi training company, tahun 2019 ini QM Financial meluruskan langkah menuju digital financial learning center. Kami sebagai tim perlu banyak melakukan perbaikan cara kerja. Layanan yang tersedia pun semakin kami perbaiki.
Untuk kamu yang ingin belajar sendiri, ada kelas finansial online dengan aplikasi Zoom. Seri kelas yang bernama Financial Clinic Online Series atau FCOS ini menjawab semua tantangan belajar yang telah disampaikan oleh peserta training selama ini.
Tidak ada lagi alasan kena macet, jadwal gak cocok atau kemahalan. Kamu sekarang bisa dengan nyaman belajar finansial di mana saja kamu berada. Ada berbagai topik yang bisa kamu pilih dari Senin sampai Jumat. Selalu ada cara yang asyik untuk belajar tentang cashflow, reksa dana, asuransi hingga semua rumus-rumus finansial yang serba praktis.
Suasana QM Training di kantor Femaledaily Network
Untuk kamu yang ingin belajar di kantor tempatmu bekerja, ada program belajar terpadu yang mulai 2019 sudah digelar di beberapa perusahaan.
Kurikulum QM Training ini memungkinkan karyawan perusahaan untuk merasakan belajar dari nol hingga level advance. Program biasanya mulai dengan konsep dasar BluePrint of Your Money . Seluruh program terdiri dari kombinasi 12 kelas lecture dan kelas workshop yang serba praktis. Semua proses belajar dilengkapi dengan sistem monitoring sehingga ada refleksi yang bisa karyawan lakukan untuk mencapai pengertian dan pengelolaan keuangan yang baik.
Lebih dari 1.000 peserta kelas FCOS dan lebih dari 70 korporasi peserta QM Training sudah mengikuti program edukasi finansial dari QM Financial. Semua ini tentu saja atas dukungan kamu yang turut semangat untuk belajar finansial. Semoga proses belajar ini dapat terus kita lanjutkan.
Kira-kira untuk 2019 topik finansial apa lagi yang ingin kamu bahas?
Kabari kami ya. Kami akan dengan senang hati mengembangkan program yang sesuai dengan kebutuhan kamu.
Sampai jumpa di kelas selanjutnya.
Selalu ada cara untuk belajar finansial yang asyik!
FINANCE SHOULD BE PRACTICAL!
LIGWINA HANANTO
Lead Financial Trainer
QM Financial
Kapan Perusahaan Harus Membuat Program Persiapan Pensiun?
Berapa tahun Anda akan bekerja? Selama-lamanya? Saat sampai usia nanti, 55 tahun atau 58 tahun atau 60 tahun, seorang karyawan akan berhadapan dengan periode pensiun. Tentu akan sangat membantu jika perusahaan tempatnya bekerja bisa menyediakan program yang menyiapkan pensiun bagi karyawannya.
Beberapa tahun terakhir QM Financial banyak terlibat dalam program persiapan pensiun dan program pensiun dini / golden handshake. Apakah ada usia ideal untuk melaksanakan program pensiun ini? Biasanya program persiapan pensiun akan dilaksanakan berdekatan dengan usia pensiun seorang karyawan. Padahal sebetulnya persiapan pensiun tidak bisa dilakukan secara mendadak. Ada proses yang memang perlu dilakukan dan proses tersebut sebaiknya dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Berikut ini adalah contoh 3 jenis waktu pelaksanaan program persiapan pensiun – berdasarkan usia karyawan.
PROGRAM PENSIUN (Usia 50- 60 tahun)
Perusahaan-perusahaan besar biasanya menyiapkan program ini untuk karyawan yang sudah mendekati usia pensiun. Sering kali program ini diselenggarakan sangat dekat dengan periode pensiun sehingga upaya diskusi yang bisa dilakukan untuk persiapan pensiun jadi sangat terbatas. Program persiapan pensiun ini jangan salah diartikan menjadi program transformasi karyawan untuk menjadi pemilik bisnis. Pensiun itu tidak selalu soal menjadi entrepreneur.
Poin-poin penting dari program pensiun khusus usia 50 tahun ke atas ini, antara lain:
- Memastikan pelunasan utang saat masuk periode pensiun.
- Menyesuaikan cashflow biaya hidup saat masuk periode pensiun.
- Memeriksa fasilitas kesehatan yang dapat digunakan di periode pensiun.
- Memeriksa daftar aset mana yang dapat dioptimalkan.
- Mempelajari kembali jenis-jenis aset aktif: bisnis, properti dan surat berharga.
PROGRAM PRA-PENSIUN (Usia 35-49 tahun)
Belum banyak perusahaan yang menyadari pentingnya proses persiapan pensiun sejak dini. Justru saat seorang karyawan sedang dalam puncak karir dan memiliki penghasilan yang banyak, ia perlu segera mewujudkan berbagai tujuan finansialnya. Di periode ini seorang karyawan perlu memastikan sebagian penghasilannya dapat tersimpan dengan baik sekaligus mulai mewujudkan aset aktif.
Poin-poin penting dari program pra pensiun khusus usia 35 tahun ke atas ini, antara lain:
- Memanfaatkan program pembiayaan atau kredit agar dapat mewujudkan kepemilikan properti baik untuk ditempati maupun investasi.
- Melakukan proses menabung atau investasi rutin dari sebagian penghasilan.
- Mewujudkan pencapaian tujuan finansial penting seperti dana darurat, dana pendidikan dan dana pensiun.
- Mempelajari kembali jenis-jenis aset aktif: bisnis, properti dan surat berharga.
- Mewujudkan pembelian aset aktif dan mulai menikmati penghasilan pasif.
PROGRAM PERSIAPAN KARIR (Usia <34 tahun)
Tentu saja untuk seorang karyawan yang baru mulai bekerja, bicara pensiun bukanlah suatu hal yang menarik. Akan tetapi, pengenalan diri dan persiapan karir sangat berkaitan erat dengan fondasi keuangan seorang karyawan. Oleh karena itu, program persiapan karir bisa menjadi batu loncatan pertama untuk memulai sebuah perjalanan panjang persiapan pensiun.
Poin-poin penting dari program persiapan karir usia di bawah 34 tahun ini, antara lain:
- Mewujudkan good money habit dengan rasio keuangan yang sehat.
- Mengatur cashflow dan kebiasaan pengeluaran lifestyle.
- Mewujudkan kepemilikan rumah pertama.
- Mewujudkan pencapaian tujuan finansial penting seperti dana darurat, dana pendidikan dan dana pensiun.
- Mempelajari jenis-jenis aset aktif: bisnis, properti dan surat berharga.
Jadi, kapan perusahaan perlu membuat program persiapan pensiun? Jawabannya adalah sekarang juga! Program ini bisa dimulai dari pertama kali seorang karyawan mulai bekerja di perusahaan tersebut, terus berproses saat karirnya meningkat dan ditutup dengan program puncak yang membahas persiapan final untuk pensiun. Semua ada prosesnya dan tidak ada potong kompas dalam belajar.
Silakan periksa program seperti apa yang tersedia di kantor Anda. Mungkin sudah waktunya kita ngobrol lebih jauh tentang program yang paling cocok untuk karyawan agar lebih sejahtera.
Wealthy Employees, Happy Companies.
Ligwina Hananto / @mrshananto / Founder / CEO / Financial Trainer
Karyawan dan Komunitas Pulau Bunyu Ikutan Training Finansial
Sungguh sebuah kejutan untuk saya, dipanggil kembali ke Pulau Bunyu. Lima tahun yang lalu saya pernah menjejakkan kaki ke pulau di Kalimantan Utara ini. Ceritanya dalam rangka mengadakan training untuk karyawan Pertamina EP, kali ini saya kembali berkunjung ke Pulau Bunyu. Tapi apa yang berbeda ya?
Pertama, saya bertemu tidak saja dengan karyawan Pertamina EP – Aset 5. Saya juga bertemu dengan komunitas ibu-ibu, warga Pulau Bunyu. Kebanyakan para ibu ini bersuamikan nelayan yang pekerjaannya tentu saja tidak gajian bulanan. Sebuah tantangan besar untuk bisa berbagi pengetahuan pengelolaan keuangan dengan para ibu ini.
Salah satu cara mengajarkan keuangan dengan menyenangkan adalah dengan beraktifitas. Biasanya kami menyisipkan kegiatan permainan kartu pengeluaran – namun kalli ini tidak teknik menempelkan kartu. Kami memutuskan untuk mengajak para peserta yang mayoritas ibu-ibu ini untuk bergerak memilih temannya sekelompok berdasarkan kategori pengeluaran bulanan. Siapa sangka mendefinisikan pengeluaran bulanan bisa seheboh ini?

Ibu-ibu komunitas Pulau Bunyu asyik bersama dalam permainan kartu pengeluaran
Kedua, saya bertemu juga dengan karyawan Pertamina EP yang ternyata sudah pernah mengikuti training yang kami laksanakan 5 tahun lampau. Yang spesial adalah bagaimana Adi – karyawan ini, ternyata sudah berinvestasi lho! Saya senang sekali ternyata apa yang saya sampaikan 5 tahun lalu sudah Adi praktikkan dalam keuangan keluarganya. Adi bahkan menyempatkan diri mampir ke guest house tempat saya menginap sehingga kami melanjutkan diskusi tentang rencana keuangan yang ia buat sendiri.
Materi yang saya bawakan pun disesuaikan dengan kebutuhan para peserta. Sesi pagi bersama para ibu komunitas Pulau Bunyu lebih berkonsentrasi pada cara mengatur cashflow bulanan rumah tangga. Sementara sesi siang bersama karyawan Pertamina EP, saya lebih banyak membahas berbagai informasi menarik untuk investasi termasuk menjelaskan kelebihan kelemahan properti dan bitcoin. Dengan begitu saya harapkan baik para ibu komunitas Pulau Bunyu maupun bapak ibu karyawan Pertamina EP bisa mengambil keputusan keuangan dengan pikiran yang jernih dan pengetahuan yang memadai. Sangat penting agar kita semua bisa mengatur cashflow agar ada bagian dari penghasilan kita yang bisa ditabungkan atau diinvestasikan. Sementara itu saat memilih produk terutama untuk investasi, kita perlu sadar betul atas segala risiko yang terkandung dalam produk pilihan kita.
Ayo belajar terus melalui pelatihan keuangan bersama QM Financial. Training seperti ini bisa disesuaikan dengan peserta ibu-ibu komunitas maupun untuk karyawan perusahaan yang sudah mahir berinvestasi. Selalu ada cara menyenangkan untuk menghadirkan training finansial yang serba praktis dan bermanfaat.
Ligwina Hananto / @mrshananto / Founder / CEO / Financial Trainer
Yuk hubungi tim QM Financial melalui WA 08111500688.
Booking jadwal training finansial di kantormu. SEGERA!
Menghadapi Tahun 2018 Dengan Dana Darurat
Dana Daruratmu, apa kabar? Ini kenapa tiba-tiba nanya dana darurat?
Mau mengingatkan saja tentang krisis besar yang pernah terjadi di 1997-1998 dan 2008. Di masa itu hidup saya sangat tertolong dengan Dana Darurat!
Tahun 1998 itu persis setelah kejadian South East Asian Crisis. Saya sedang duduk di bangku kuliah tingkat akhir di Perth, Western Australia. Pas masuk tahun terakhir. Pas kurs Rupiah ambrol dari IDR1.800/AUD menjadi IDR12.000/AUD. Jadi kalau dulu beli daging buat sekali makan Rp3.600 saja, dalam seminggu harga berubah menjadi Rp24.000. Buat makan aja udah mules duluan.
Kami (saya dan orang tua) berhasil melalui krisis finansial itu dengan baik karena beberapa hal. Pertama, Papa orang yang sangat disiplin soal uang. Dia tidak pernah menghabiskan uang untuk hal yang gak perlu. Jadi Papa punya back up cash yang sekarang saya kenal sebagai Dana Darurat. Plus dia sudah menyimpan dana pendidikan saya dalam mata uang asing sehingga tidak ludes tergerus perubahan kurs. Kedua, saya sadar diri. Waktu itu langsung ambil kerja paruh waktu jadi pelayan restoran. Juga berupaya hemat gila-gilaan.
related article: Anak Orang Kaya
Tahun 2008 saya sudah tinggal di Jakarta. Berkantor di area Sudirman saya merasakan betapa mencekamnya suasana yang dihadapi teman-teman perbankan saat itu. Banyak dana asing beralih ke luar negeri menyebabkan likuiditas perbankan rendah. 2008 adalah tahun Subprime Mortgage Crisis dari Amerika Serikat.
related article: Kondisi Pasar Modal Global
Sebetulnya kondisi ekonomi Indonesia sedang baik-baik saja. Tetapi gelombang badai perekonomian dunia sampai juga ke tanah air. Indeks Harga Saham Gabungan rontok hingga 50%! Kalau saat itu kamu punya reksadana berbasis saham atau penempatan saham langsung, pasti akan shock melihat nilai yang turun begitu drastis. Tapi jangan lupa itu semua baru unrealised lost! Edukasi finansial bertahun-tahun ternyata cukup sukses membuat banyak orang saat itu untuk tidak panik. Malahan banyak yang menggunakan titik rendah itu untuk masuk pasar modal yang sedang ‘diskon gila-gilaan’. Saya ingat mencairkan Dana Darurat untuk ikutan beli saham hehe. Bela negara ceritanya!
related article: Kondisi Ekonomi Indonesia
Apakah akan terjadi krisis 2018?
Kita tidak akan pernah tahu. Jikapun sampai terjadi krisis, maka ada 3 hal yang perlu kamu perhatikan supaya PLAN-mu dalam kondisi baik selalu. Ini adalah jaring pengaman yang perlu dipersiapkan!
- CICILAN UTANG
Saat terjadi krisis besar, banyak perusahaan harus melakukan perampingan dan menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan. Cicilan utang adalah salah satu pengeluaran yang harus tetap dibayarkan walaupun tidak punya penghasilan. Coba periksa rekening KPR-mu. Ada berapa saldonya? Bisa digunakan untuk membayarkan cicilan berapa bulan? Atau periksa Dana Daruratmu? Berapa bulan pertahanan yang bisa diberikan Dana Darurat ini untuk membayarkan cicilan?
related article: Merdeka Dari Utang
- DANA PENDIDIKAN ANAK
Dana Pendidikan Anak terutama di bangku kuliah perlu persiapan serius. Jangan sampai orang tua rajin jalan-jalan lalu bayar uang kuliah terlambat. Terutama untuk kamu yang sudah harus menyiapkan Dana Pendidikan ke jenjang kuliah dalam waktu kurang dari 3 tahun, pastikan Dana Pendidikan ini sudah duduk manis di produk dengan risiko rendah dan likuiditas tinggi. Apabila anak akan berkuliah di luar negeri, pastikan kamu menggunakan paling tidak sebagian dari Dana Pendidikan ini dalam mata uang asing. Bagaimana jika Dana Pendidikan Anak ini belum mencukupi target? Tenang, sekali lagi pertolongan datang dari Dana Darurat!
related article: 5 Kesalahan Orangtua Dalam Menyiapkan Dana Pendidikan
- UANG KAS BISNIS
Saat terjadi kriris, bisnis kecil harus bertahan melalui badai. Perlu napas lebih panjang, bahkan napas buatan! Berapa lama dana kas yang dimiliki bisnismu untuk membayarkan gaji dan THR karyawan? Hal seperti ini jangan dianggap sepele. Banyak bisnis kecil bisa bertahan karena punya kekuatan dana kas yang tidak biasa. Dana darurat bisnis jumlahnya tidak besar. Biasanya bisnis kecil hanya sanggup mempertahankan saldo rekening untuk 1-3 bulan pengeluaran saja. Kalau butuh lebih banyak bagaimana? Bersiap pinjam ke Dana Darurat dari pemilik bisnis!
related article: Darurat Cashflow Saat Invoice Belum Dibayar
Memasuki 2018 nanti, apa sih yang sedang kamu persiapkan? Rezeki itu ada yang mengatur. Besar atau kecil tetap harus kita urus. Menyiapkan Dana Darurat adalah bagian dari PLAN yang tidak bisa dianggap remeh. Ayo pastikan apapun yang menanti di 2018 nanti, kamu sudah siap berhadapan dengan segala konsekuensinya!
Masihkah kamu ingat apa yang terjadi pada dirimu dan keluargamu di tahun 1998 dan 2008? Semoga 2018 nanti membawa banyak pelajaran finansial dan turut menambah kekuangan keuangan untuk kita semua.
Dapatkan DISKON KHUSUS PROGRAM #MyQMPlan untuk semua Konsultasi dan PLAN.
Hubungi QM Financial di WA 08111500688
Ligwina Hananto / Founder – CEO
Pengakuan Seorang Karyawan yang Juga Pemilik Bisnis: Ternyata Cari Uang itu Gampang, Simpannya yang Susah!
Percaya gak kalau cari uang itu gampang? Simpannya yang susah!
Ternyata. Ini hal terkeren yang saya pelajari dari salah satu teman saya minggu lalu.
Apa mata pencaharian kamu? Nah ternyata ini gampang. Cari uang itu dengan mata pencaharian tadi. Kamu mungkin seorang karyawan. Mungkin juga kerja sendiri – freelance, ambil proyek sana sini. Atau kamu memiliki sebuah bisnis. Atau kamu sedang dagang? Apa pun itu, artinya kamu sudah punya penghasilan! Selamat!
related article: Pentingnya (Belajar) Menghasilkan Uang
Tapi ternyata bagian ini gampang. Mau punya berapa setiap bulan? Rp1.000.000? Rp10.000.000? Rp100.000.000? Atau Rp1.000.000.000? Yang akan jadi masalah adalah bagaimana memastikan uang itu ada yang tersimpan!
“Cari uang itu gampang. Simpannya yang susah!”
Begitulah pengalaman seorang teman saya. Saya sampai meminta ijin agar boleh menuliskan pembicaraan kami di suatu sore minggu lalu.
Teman saya ini – sebut saja namanya Citra*. Ia bekerja di sebuah bank asing. Punya posisi cukup tinggi lho. Selain itu, Citra juga punya hobi memasak. Citra termasuk orang yang sangat peduli kesehatan – maka masakan yang ia hasilkan juga sangat khusus, makanan sehat! Dari hobi memasak ini Citra berhasil membuat sebuah usaha kecil, dari rumah, catering makanan sehat. Jadi soal penghasilan, gak ada masalah dong!
Tapi ternyata urusan pengeluaran Citra punya masalah. Sebagai seorang single mother, Citra menanggung semua pengeluaran keluarganya. Keluarga ini ternyata cukup besar. Ada 2 anak remaja dan ibunda yang sudah sepuh tinggal bersama mereka. Citra belum punya rumah di usia lewat 40 tahun. Sehingga buat Citra, setiap tahun adalah perjuangan untuk mengumpulkan dana uang sewa tahun berikutnya.
related article: Atas Nama Cinta
Saya mengusulkan agar Citra melakukan beberapa hal berikut:
Mencatat Pengeluaran Seminggu
- Ini adalah salah satu alat yang dapat memetakan ke mana perginya uang kita. Ini bukan sebuah kegiatan menyenangkan yang inspiratif. Tetapi ini sangat diperlukan untuk kita yang merasa gak bisa menabung dan bingung ke mana uang kita pergi.
- Coba catat apa saja pengeluaranmu dalam satu minggu, Senin sampai Jumat dan Sabtu sampai Minggu. Bagi jenis pengeluaran dalam 4 kategori: menabung atau investasi, cicilan utang, pengeluaran rutin dan pengeluaran lifestyle. Perhatikan bagian mana yang menurutmu gak penting dan perlu disunat!
- Ini menyebalkan tapi penting. Berapapun penghasilan yang Citra dapatkan dari pekerjaan utama di bank dan dari bisnis kecilnya tidak akan jadi apa-apa jika Citra tidak punya kendali pada pengeluarannya.
Memisahkan Keuangan Pribadi Dengan Keuangan Bisnis
- First rule of business. Keuangan pribadi dan bisnis harus terpisah. Penghasilan bisnis digunakan untuk pengeluaran bisnis. Penghasilan pribadi untuk pengeluaran pribadi. Jadi mulai saja dulu dengan memiliki dua rekening yang berbeda sehingga lalu lintas uang terlihat dengan jelas. Setelah itu bagian Citra untuk bisa patuh menggunakan uang apa untuk pengeluaran apa.
Siapkan Target Usaha
- Biasanya Tujuan Finansial itu disiapkan untuk keuangan pribadi. Misalnya punya tujuan dana pendidikan dan di kasus Citra tujuan dana sewa rumah. Nah sekarang saatnya bisnis pun diberi target supaya dapat memberikan manfaat pada keuangan pribadi! Jadi bisnis makanan sehat Citra sekarang punya peran, harus bisa mengumpulkan uang yang bisa digunakan keluarga Citra untuk sewa rumah tahun depan!
Penutup pembicaraan kami cukup nyelekit. Kalimat berikut datang dari mulut Citra sendiri.
“Win, ngapain punya bisnis kalau gak ada hasilnya ya?”
Ternyata Citra mulai sedih. Ia mulai merasa bisnisnya ini hanya nambah repot saja. Semua plus plus setiap bulan hanya bisa untuk membiayai ongkos produksi dan gaji karyawan. Sementara dirinya sebagai pemilik gak pernah merasa dapat apa-apa. Ini sungguh kenyataan pahit. Saya paling sedih kalau sebuah bisnis harus tutup. Ayo semangat Citra, sekarang saatnya bisnismu punya target peran dalam keuangan pribadimu.
Menurut kalian, apakah Citra perlu menutup bisnisnya?
Berikan jawaban kamu untuk menyemangati Citra dengan mention saya di Twitter dan Instagram lewat akun @mrshananto ya.
Ligwina Hananto/@mrshananto/ Founder/CEO/ Trainer/Konsultan
related article: Plisss… Jangan Sampe Bangkrut!
Apakah kamu menghadapi kesulitan bisnis yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan?
Daftarkan BISNIS-mu untuk konsultasi dengan Ligwina Hananto. Kontak WA 08111500688 |
Ada Kopi di Bengkulu!
oleh-oleh bertemu UKM kreatif Bengkulu
Seru. Senang. Semangat.
Itulah yang selalu saya rasakan jika bertemu dengan UKM kreatif di berbagai kota di Indonesia. Bersama Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), QM Financial sedang melakukan roadshow berjudul Seri Kelas Keuangan. Apakah kamu sudah siap bertemu kami di kota berikut?
5 Langkah Agar Kamu Merdeka Dari Utang
Pernah gak kamu merasa tersandera oleh hidupmu sendiri?
Untuk kamu yang punya utang atau bertanggung jawab membayarkan utang, perasaan seperti itu bisa jadi hadir dan menghantuimu setiap hari. Utang ini bisa jadi utang pada keluarga, pada sahabat dekat atau bahkan utang ke bank.
FinClic Podcast: Uang Saku Untuk Anak SD!
Masuk tahun ajaran baru nih! Yeay!
Anak bungsu kami, si bayik kecil, si Ade, sekarang sudah masuk SD lho.
Apa pelajaran tentang uang yang bisa kita berikan kepada seorang anak SD?
Saya punya kisah serunya di FinClic Podcast kali ini.
FinClicPodcast: Bahas THR yuk!
Udah pada terima THR belum?
Buat kamu yang karyawan, THR ini Tunjangan Hari Raya.
Buat kamu yang pemilik bisnis, jangan-jangan THR ini Terror Hari Raya? Aduh jangan dong ya.
Coba Cek Fasilitas Reimbursement di Kantormu! Jangan-jangan Ini Salah Satu Bom Waktu Yang Siap Meletus!
Hari itu Eva duduk bersama Mia teman satu divisinya. Mereka memutuskan untuk ngopi sore-sore di cafe lantai dasar gedung kantor. Eva sedang stres berat!